Agato Seminarkan Hasil Penelitian Optimasi Pembangkit Listrik Tenaga Air

Agato, mahasiswa Program Doktor Teknik Mesin UGM sekaligus dosen Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan Politeknik Negeri Pontianak, telah melaksanakan Seminar Hasil 2 untuk penelitian disertasinya yang berjudul “OPTIMASI RANCANGAN SALURAN HIDROLIK DAN KINCIR AIR UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DENGAN HEAD SANGAT RENDAH”. Seminar Hasil 2 tersebut dilaksanakan pada Jumat (28/02), bertempat di Ruang Sidang A-3 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Seminar Hasil 2 ini merupakan salah satu tahap yang harus dilalui oleh seorang mahasiswa program doktor dalam menyelesaikan penelitian untuk tugas akhirnya.

Dalam Seminar Hasil 2 kali ini, turut hadir tim promotor dan kopromotor dari Agato yang beranggotakan Prof. Dr.Eng. Ir. Deendarlianto, S.T., M.Eng. dan Prof. Dr. Ir. Indarto, DEA., IPM, ASEAN Eng., pembahas Dr. Ir. Khasani, S.T., M.Eng., IPU, ASEAN Eng., serta Ketua Program Studi (Kaprodi) Doktor Teknik Mesin Prof. Dr.Ing. Ir. Harwin Saptoadi, MSE, IPM, ASEAN Eng..

Penelitian dari Agato ini bertujuan mengevaluasi kinerja kincir air breastshot dengan dan tanpa jumping water (JW) pada saluran hidrolik, dengan variasi panjang head race (HR) (50–200 mm), bukaan pintu air (SGO) (60–120 mm), dan kecepatan operasi (20–80 RPM). Penelitian dilakukan secara eksperimen dan simulasi numerik menggunakan metode Volume of Fluid (VOF) untuk menghitung pergerakan permukaan bebas air.

Hasil penelitian menunjukkan:

  • Penurunan kecepatan putar kincir meningkatkan volume air pada sudu, sehingga menghasilkan torsi lebih besar.
  • Daya meningkat pada bukaan pintu air kecil dan bertambah seiring bertambahnya panjang HR hingga titik optimum, setelah itu daya menurun.
  • Daya maksimal kincir tanpa JW terjadi pada HR 150 mm dan SGO 60 mm sebesar 25,5864 W (eksperimen) dan 25,9992 W (simulasi), dengan efisiensi maksimum 78% pada HR 200 mm dan SGO 100 mm.
  • Daya maksimal kincir dengan JW terjadi pada HR 100 mm dan SGO 60 mm sebesar 25,7227 W (eksperimen) dan 26,1340 W (simulasi), dengan efisiensi maksimum 79% pada HR 150 mm dan SGO 100 mm.

“Secara keseluruhan, baik eksperimen maupun simulasi menunjukkan tren hasil yang serupa dalam pengaruh variasi HR, SGO, dan JW terhadap kinerja kincir air,” papar Agato. Penelitian ini merupakan wujud nyata dari Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam bidang Energi Bersih dan Terjangkau.

Kontributor: Sani Wicaksono, S.E., M.M.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.