
Atik Febriani, mahasiswa Program Doktor Teknik Industri UGM sekaligus dosen Program Studi Teknik Industri Telkom University Purwokerto, telah melaksanakan Seminar Hasil 1 untuk penelitian disertasinya yang berjudul “Adopsi Omnichannel pada UMKM: Perspektif Ganda terhadap Inovasi Proses Bisnis dan Strategi Berbasis Pelanggan”. Seminar Hasil 1 tersebut dilaksanakan pada Jumat (14/03), bertempat di Ruang Sidang A-2 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Seminar Hasil 1 ini merupakan salah satu tahap yang harus dilalui oleh seorang mahasiswa program doktor dalam menyelesaikan penelitian untuk tugas akhirnya.
Dalam Seminar Hasil 1 kali ini, turut hadir tim promotor dan kopromotor dari Atik yang beranggotakan Prof. Ir. Bertha Maya Shopa, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng. dan Dr.Eng. Ir. Muh Arif Wibisono, S.T., M.T., IPM, ASEAN Eng., serta Ketua Program Studi (Kaprodi) Doktor Teknik Industri Prof. Ir. Nur Aini Masruroh, ST., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng..
Dalam penelitiannya, Atik menyatakan bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta meningkatnya penetrasi internet di Indonesia (79,50% populasi pada 2024) telah mengubah cara bisnis beroperasi dan berinteraksi dengan konsumen. “Konsumen kini lebih aktif mencari informasi produk dan memanfaatkan berbagai platform digital dalam proses pembelian, menciptakan pengalaman belanja yang lebih fleksibel dan terkoneksi,” papar Atik.
Perusahaan merespons perubahan ini dengan mengadopsi strategi pemasaran multichannel dan omnichannel. Model multichannel memungkinkan konsumen berbelanja melalui berbagai saluran tanpa integrasi penuh, sementara omnichannel menawarkan pengalaman yang lebih seamless dengan integrasi antara platform digital dan fisik, seperti buy-online-pick-in-store (BOPIS). Meski banyak penelitian telah membahas penerapan omnichannel pada perusahaan besar, masih terdapat kesenjangan dalam pemahaman penerapannya pada UMKM.
UMKM memainkan peran penting dalam perekonomian global, menyumbang 90% bisnis dan lebih dari 50% lapangan kerja di dunia. Namun, mereka menghadapi berbagai tantangan, termasuk pemasaran dan keterbatasan infrastruktur digital. Digitalisasi bisnis melalui marketplace, media sosial, dan aplikasi pesan instan menjadi solusi bagi UMKM untuk meningkatkan daya saing dan menjangkau pasar yang lebih luas. Berdasarkan survei BPS 2022, 33,43% UMKM mengalami peningkatan pendapatan melalui penjualan online.
Meskipun banyak UMKM telah menggunakan berbagai saluran digital, pemahaman mereka tentang strategi omnichannel masih terbatas. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai kesiapan UMKM dalam transformasi digital dan bagaimana perilaku konsumen memengaruhi efektivitas strategi omnichannel. Studi ini bertujuan mengisi kesenjangan tersebut dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan UMKM serta memberikan wawasan empiris bagi percepatan digitalisasi bisnis mereka.
Kontributor: Sani Wicaksono, S.E., M.M.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.