Sebagai negara kepulauan dengan garis pantai lebih dari 100.000 kilometer, Indonesia memiliki potensi besar dalam pemanfaatan energi laut, khususnya energi gelombang. Namun, potensi ini hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal. Melihat kondisi tersebut, Wahyu Hendriyono, mahasiswa Program Doktor Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, melakukan penelitian berjudul “Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang menggunakan Oscillating Water Column (OWC) Pipa U untuk Penerapan di Pesisir Indonesia.”
Ujian Komprehensif Program Doktor Teknik Mesin dilaksanakan pada Selasa (29/10) di Ruang Sidang A-3, DTMI UGM. Tim pembimbing terdiri atas Prof. Dr. Ir. Deendarlianto, S.T., M.Eng. selaku promotor, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng. sebagai ko-promotor 1, dan Dr.-Ing. Ir. Widjo Kongko, M.Eng. sebagai ko-promotor 2. Tim penguji meliputi Dr.Eng. Ir. Adhika Widyaparaga, S.T., M.Biomed.E. dan Dr. Ir. Benazir, S.T., M.Eng., IPM., dengan dukungan Prof. Dr.-Ing. Ir. Harwin Saptoadi, M.SE., IPM., ASEAN Eng. sebagai Ketua Program Studi dan Prof. Ir. Budi Hartono, S.T., M.PM., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. sebagai Ketua Departemen.
Dalam penelitiannya, Wahyu menyoroti pentingnya pengembangan teknologi renewable energy di bidang kelautan untuk mendukung target nasional menuju bauran energi baru terbarukan sebesar 23% pada 2025 dan 31% pada 2050, sebagaimana tercantum dalam National Energy Policy (PP No. 79 Tahun 2014) dan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Energi gelombang laut atau ocean wave energy menjadi salah satu sumber energi alternatif yang menjanjikan karena rendah emisi karbon, tidak menghasilkan limbah berbahaya, serta memiliki tingkat prediktabilitas tinggi berdasarkan data iklim gelombang dan angin jangka panjang.
Konsep utama dari penelitian ini adalah penggunaan sistem Oscillating Water Column (OWC) berbentuk pipa U, yang bekerja dengan memanfaatkan osilasi air laut untuk menggerakkan kolom udara dan menghasilkan tekanan yang dapat diubah menjadi energi listrik melalui turbin. Teknologi ini dinilai memiliki potensi tinggi untuk diterapkan di wilayah pesisir Indonesia, terutama di daerah dengan aktivitas gelombang kuat seperti pantai selatan Jawa, Nusa Tenggara, dan barat Sumatra, di mana potensi energi gelombang dapat mencapai 20–70 kW per meter lebar gelombang.
Meski memiliki potensi besar, pengembangan wave energy conversion system di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Kendala utama meliputi biaya investasi awal yang tinggi, keterbatasan infrastruktur pendukung seperti pelabuhan dan jaringan listrik, serta minimnya data kelautan yang akurat untuk desain teknologi yang sesuai. Melalui penelitian ini, Wahyu berupaya mengembangkan desain sistem OWC pipa U yang efisien dan adaptif terhadap kondisi perairan Indonesia, guna mendorong penerapan energi terbarukan di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil.
“Indonesia memiliki kekayaan energi laut yang luar biasa, namun masih perlu inovasi desain dan pendekatan teknologi yang sesuai dengan karakteristik gelombang di perairan nusantara,” jelas Wahyu. Ia berharap, hasil penelitiannya dapat berkontribusi pada pengembangan marine renewable energy nasional dan membantu percepatan transisi menuju energi bersih. Sementara itu, Prof. Deendarlianto, selaku promotor, menyampaikan bahwa riset ini berpotensi memperkuat kemandirian energi nasional. “Desain Oscillating Water Column (OWC) pipa U ini menjadi langkah penting dalam mengadaptasi teknologi konversi energi gelombang yang efisien, murah, dan berkelanjutan untuk kebutuhan listrik masyarakat pesisir,” ungkapnya.
Kontributor: Sani Wicaksono, S.E., M.M.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.
