Arsip:

Penelitian dan Inovasi

Membangkitkan Kembali Literasi bersama Literacy Center DTMI x Yogyakarta Book Party

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia pada 2024, tingkat literasi masyarakat Indonesia masih termasuk rendah. Dilihat dari persentasenya, anak-anak Indonesia yang memperoleh pembacaan buku atau dongen dari orang tuanya hanya sebesar 17,21%, sedangkan aktivitas membaca dan belajar hanya di angka 11,12%. Dengan data yang demikian, tentu situasi darurat literasi bukanlah hal yang dapat disepelekan. Sebagai upaya untuk meningkatkan minat baca, terutama di kalangan mahasiswa, Literacy Center (Perpustakaan) Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM berkolaborasi dengan Yogyakarta Book Party mengadakan sebuah acara bertajuk ”PUSRENG – Perpustakaan Bareng” pada Minggu (27/04), bertempat Literacy Center DTMI UGM.

Ibnu, salah satu pengurus dari Yogyakarta Book Party, memberikan informasi bahwa PUSRENG adalah agenda khusus dari komunitas tersebut guna menormalisasi orang untuk datang ke perpustakaan. ”Kita mencoba untuk menghidupkan suasana perpustakaan, dengan di dalam perpustakaan itu kita bisa berdiskusi dan segala macam sehingga perpustakaan bisa lebih hidup,” ungkapnya. Ibnu juga mengungkapkan bahwa agenda PUSRENG sebenarnya sudah direncanakan 2 bulan lalu setelah pihak Literacy Center DTMI melakukan kontak terlebih dahulu dengan Yogyakarta Book Party melalui Instagram, namun karena bertepatan dengan renovasi Literacy Center, maka acara diundur dan baru dapat dilaksanakan sekarang. ”Kami memilih DTMI karena pertama posisinya berada di tengah-tengah Yogyakarta, dan kami merasa bahwa ”siapa sih yang tidak mau datang ke UGM?”, sehingga alhamdulillah sekarang partisipannya sangat antusias,” tambahnya.

Acara PUSRENG diadakan dengan memuat beberapa kegiatan di dalamnya. Setelah acara dibuka oleh MC, para peserta yang datang dari kalangan mahasiswa DTMI dan mahasiswa dari fakultas atau universitas lain serta partisipan dari instansi lain diajak oleh mahasiswa asisten Literacy Center untuk menengok koleksi buku dan board game yang ada di sana sebagai sebuah tur singkat. Setelah tur singkat selama 20 menit, peserta dipersilakan untuk melakukan silent reading selama 30 menit. Buku yang dibaca dalam sesi silent reading adalah buku-buku yang dibawa oleh peserta atau buku-buku yang dipinjam dari Literacy Center DTMI. Usai sesi silent reading, peserta dibagi ke dalam 8 kelompok dengan masing-masing kelompok dipandu oleh 1 orang moderator dari Yogyakarta Book Party untuk melakukan diskusi mengenai buku dan isi buku yang telah dibaca. Sesi diskusi berjalan selama 1 jam, kemudian sejenak dihentikan bertepatan dengan waktu salat ashar. Acara dilanjutkan kembali selepas salat ashar dengan agenda permainan board game di dalam kelompok-kelompok yang telah dibagi saat awal acara. Sesi board game dipandu oleh mahasiswa asisten Literacy Center DTMI UGM untuk menjelaskan aturan main dari board game dan membantu peserta memahami alur permainan. PUSRENG kali ini ditutup dengan berfoto bersama.

Adhika Pramudhia Kirana (Teknik Mesin 2022) selaku asisten Literacy Center DTMI merasa terkesan atas pelaksanaan PUSRENG yang berjalan lancar. ”Saya sangat senang bisa ada kegiatan perdana kolaborasi seperti ini yang melibatkan banyak orang dan menghidupkan perpustakaan dengan kegiatan literasi,” tuturnya. Sebagai acara yang diadakan pertama kali, meski antusiasme partisipan cukup besar, tentu tidak terlepas dari hal-hal yang perlu ditingkatkan. Adit, mahasiswa Fakultas Filsafat UGM yang menjadi partisipan PUSRENG merasa bahwa diskusi perlu dibuat lebih sistematis lagi. ”Diskusi dapat dibuat guideline dan temanya dibuat lebih fokus,” tuturnya.  

Ibnu mengungkapkan bahwa kegiatan PUSRENG ini akan diadakan secara rutin selama 1 atau 2 kali dalam sebulan di tengah-tengah agenda rutin Yogyakarta Book Party berupa membaca bersama di ruang publik terbuka. ”Yogyakarta Book Party memiliki visi untuk menjadikan membaca buku sebagai budaya baru di masyarakat. Harapan kita, event seperti ini menjadi trigger untuk teman-teman senang membaca buku di rumah dan dapat menceritakan buku yang dibaca pekan depan, syukur-syukur nanti dia juga mengajak teman yang lain, sehingga bisa menjadi efek domino yang bagus bagi keberlangsungan literasi kita,” tuturnya. Adhika berharap melalui kegiatan ini bisa memantik minat teman-teman mahasiswa untuk berkomunitas literasi dan membuat kegiatan serupa. ”Semoga semakin ramai yang mau ikut terlibat dan menghidupkan budaya membaca kembali di perpustakaan,” pungkasnya.

Sinau Bareng DTMI #24 x CORE Seri 3 Sajikan Pengetahuan Sistem Heat Pump

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM kembali mengadakan acara ”Sinau Bareng DTMI” yang kali ini telah mencapai seri ke-24 dan bertepatan dengan Colloquium Riset Energi (CORE) Seri 3. Sinau Bareng DTMI ke-24 berkolaborasi dengan CORE Seri 3 diadakan pada Kamis (17/04), bertempat di Laboratorium Menggambar Teknik DTMI UGM.

Dalam acara yang terbuka bagi mahasiswa sarjana hingga doktor ini, Dr. Hifni Mukhtar Ariyadi selaku pembicara menyatakan bahwa keikutsertaan dalam acara ini merupakan sebuah kesempatan yang berharga. “Mahasiswa mendapat kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dan perspektif yang berbeda,” tuturnya. Membuka acara dengan sambutan, Ketua Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM, Prof. Budi Hartono, menyampaikan bahwa Sinau Bareng DTMI ini bermanfaat untuk memperluas horison pengetahuan mahasiswa. ”Melalui acara ini, tentu akan menjadi awal yang baik untuk kolaborasi di masa mendatang dengan Prof. Alberto,” tuturnya.

Berbeda dengan 2 seri sebelumnya, CORE Seri 3 kali ini mengundang seorang pembicara mancanegara yang ahli di bidangnya. Mengangkat tema ”Refrigeration and Heat Pump Technology”, Dr. Hifni menjadi pembicara bersama dengan Prof. Alberto Coronas, anggota Group of Applied Thermal Engineering, Department of Mechanical Engineering, Universitat Rovira I Virgili, Tarragona, Spanyol membahas mengenai teknologi heat pump yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendingin dan pemanas. Menurut Prof. Alberto, permintaan pendingin pada masa kini kian meningkat seiring dengan perubahan iklim yang ekstrem. ”Hingga saat ini, kebanyakan permintaan sistem pemanas dan pendingin masih bergantung pada bahan bakar fosil, yang artinya sistem tersebut menghasilkan banyak emisi,” paparnya. Oleh karena adanya perhatian lebih terhadap pengurangan gas karbon dan penggunaan listrik dengan sumber tidak terbarukan di Eropa, maka Prof. Alberto menawarkan sistem heat pump yang dapat menjadi solusi alternatif sistem pemanas dan pendingin tanpa bahan bakar fosil. ”Sistem heat pump dapat menjadi jawaban atas usaha dekarbonisasi,” tegasnya. Apabila dikembangkan dengan baik, maka sistem heat pump dapat digunakan untuk kebutuhan berbagai sektor, antara lain dalam industri pembuatan susu dan keju, peternakan unggas, budi daya sayur-sayuran, rumah sakit, perhotelan, restoran, dan lain-lain.

Teknologi heat pump yang dipresentasikan oleh Prof. Alberto merupakan jawaban dari permintaan sistem pendingin dan pemanas yang efisien serta ramah lingkungan. Melalui Sinau Bareng DTMI berkolaborasi dengan CORE, semoga peserta dapat memetik ilmu dan informasi dari pembicara dan nantinya dapat mengembangkan ilmu tersebut untuk menghasilkan inovasi yang berguna untuk masyarakat dan dapat berpartisipasi dalam usaha melestarikan lingkungan.

Mitsubishi Electric Indonesia Adakan Pelatihan PLC di CEMTI DTMI UGM

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, terkhusus Laboratorium Teknologi Mekanik dan CEMTI berkesempatan untuk menjadi tuan rumah dari acara ”Training PLC bersama Mitsubishi Electric Indonesia” yang mulai diadakan pada Senin (21/04).

Dalam sambutan pembukaan pelatihan, Sekretaris Program Studi (Prodi) Magister Teknik Mesin UGM, Dr. Budi Arifvianto, mengucapkan terima kasih kepada pihak Mitsubishi Electric Indonesia yang berkenan untuk menyediakan pelatihan serta kepada para peserta yang telah berkenan hadir dalam pelatihan tersebut. ”Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari penjajakan kerja sama yang telah dimulai antara UGM dengan Mitsubishi Electric Indonesia pada akhir 2022,” tutur Dr. Budi.

Masih menurut informasi Dr. Budi, dalam pelatihan ini, peserta akan menerima pelatihan prinsip-prinsip penggunaan Programmable Logic Controller (PLC) training unit yang diberikan kepada UGM pada 2022 lalu. ”UGM memperoleh 5 unit PLC, dengan 3 unit berada di DTMI dan 2 unit ada di Departemen Teknik Mesin, Sekolah Vokasi UGM,” terangnya.

Pemilihan lokasi di CEMTI merupakan sebuah prakarsa atas sumbangsih laboratorium tersebut dalam menelurkan banyak inovasi. ”Kiprah CEMTI sudah sangat banyak, termasuk pesawat nirawak PALAPA dari Prof. Gesang juga ada di CEMTI. Harapannya melalui training ini akan memberikan banyak kontribusi di masa yang akan datang,” tutur Dr. Budi.

Pelatihan PLC dari Mitsubishi Electric Indonesia menghadirkan Factory Automation Center (FAC) Service Engineer PT Mitsubishi Electric Indonesia, Wisnu Bayu Bramantyo, untuk memberikan pemahaman kepada peserta yang terdiri dari dosen dan teknisi dari Prodi Teknik Mesin DTMI UGM dan Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM, terutama mengenai kesepahaman mengenai istilah-istilah yang terdapat perbedaan antara pengunaannya di dunia akademik dan dunia industri. Pelatihan ini dilaksanakan selama 5 hari dan akan berakhir pada Jumat (25/04).

CORE Seri 2 Pertemukan Periset Bidang Energi di DTMI

Sebagai wujud nyata dalam meningkatkan kualitas riset, Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Energi Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM menyelenggarakan Colloquium Riset Energi (CORE) Seri 2. CORE Seri 2 ini diselenggarakan pada Rabu (19/03), bertempat di Ruang Sidang A-1 DTMI UGM. Pemapar pada CORE kali ini adalah Dr. Ir. Khasani, S.T., M.Eng, IPM., ASEAN Eng. dan Ir. Indro Pranoto, S.T., M.Eng., Ph.D, IPM., ASEAN Eng..

Membawakan materi bertajuk “Harnessing Energy from ‘Unconventional Geothermal System'”, Dr. Khasani memaparkan bahwa meski geothermal atau panas bumi sering dikaitkan dengan bidang keilmuan Teknik Geologi, sebenarnya keilmuan mekanika fluida dari Teknik Mesin juga memiliki kaitan dengan panas bumi, terutama dengan teknik pengambilan dan pemanfaatannya. Dr. Khasani menjelaskan bahwa perbedaan antara sistem panas bumi non-konvensional dengan konvensional adalah bahwa sistem non-konvensional memiliki cakupan yang lebih luas karena dapat ditemukan di manapun di bawah tanah dengan mengikuti thermal gradient. “Dengan cakupan luas dan sistem hot dry rock, sistem panas bumi non-konvensional memiliki 98% potensi panas bumi dunia,” paparnya. Sistem panas bumi non-konvensional ini, menurut Dr. Khasani, masih agak sulit untuk diterapkan di Indonesia karena terbentur dengan kendala penyokong dana investasi dan regulasi perundang-undangan. Selain itu, masih kurangnya pelibatan masyarakat dalam proses pengembangan sistem tersebut juga menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan. “Pemerintah perlu untuk menggandeng masyarakat sekitar dalam hal pengembangan pembangkit panas bumi non-konvensional,” tegasnya.

Indro Pranoto, Ph.D. membawakan paparan berjudul “Research Update on Boiling Heat Transfer from Enhanced Structures and Immersion Cooling for Electrical Battery and Data Centre” sebagai sebuah riset yang memperoleh dana hibah dari Ristekdikti dan beberapa sponsor. Berfokus pada penelitian baterai, Dr. Indro memaparkan bahwa panas yang tidak terkendali pada baterai dan pusat penyimpanan data dapat menyebabkan baterai menjadi overheated dan sistem pendingin menggunakan air cooling yang selama ini digunakan sudah tidak memadai. Dengan memanfaatkan gelembung yang dihasilkan oleh proses boiling, maka dapat dihasilkan sistem pendingin yang lebih baik. “Gelembung-gelembung tersebut kita manfaatkan titik-titik temperatur yang rendah untuk nanti digunakan dalam pendingin baterai,” papar Dr. Indro.

CORE Seri 2 dihadiri oleh dosen-dosen anggota KBK Energi, mahasiswa pascasarjana Teknik Mesin UGM, serta praktisi dan peneliti dari luar UGM, salah satunya Prof. Dr. Pranowo, S.T., M.T., dosen Fakultas Teknologi Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan bidang ilmu Komputasi Numerik, Pemodelan & Simulasi, Pengolahan Citra, dan Soft Computing, sekaligus alumni Teknik Mesin UGM angkatan 1996. Dr. Eng. Adhika Widyaparaga, S.T., M. Biomed.E. selaku Sekretaris DTMI menyatakan bahwa CORE dari KBK Energi diprakarsai oleh Prof. Dr.Eng. Deendarlianto, S.T., M.Eng.. “Tujuan dari CORE adalah untuk knowledge sharing dan kerja sama riset. Selain itu, CORE dapat menjadi ajang pertemuan periset yang ada di DTMI,” tutur Dr. Adhika.

Setelah paparan dari Dr. Khasani dan Dr. Indro Pranoto, peserta dipersilakan untuk mengajukan pertanyaan dan masukan oleh moderator CORE, Prof. Dr. Ir. Harwin Saptoadi, M.SE., IPM., ASEAN Eng.. Semoga melalui CORE, para periset DTMI akan semakin tergugah untuk meningkatkan semangat kolaborasi riset dan nantinya dapat menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat.

Publikasi DTMI: Comparison of “Rose, Aeroleaf, and Tulip” vertical axis wind turbines (VAWTs) and their characteristics for alternative electricity generation in urban and rural areas

Penulis : Ariyana Dwiputra Nugraha (1); RENDIANTO AGINTA (2); Ardi Wiranata, S.T., M. Eng., Ph.D (3) ; ADRIYAN C SITANGGANG (4); Eko Supriyanto (5); Fefria Tanbar (6); Ir. Muhammad Akhsin Muflikhun, S.T., MSME., Ph.D (7)

Results in Engineering (SJR Q1), terbit Maret 2025

DOI : https://doi.org/10.1016/j.rineng.2024.103885

Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Results in Engineering mengungkapkan bahwa desain turbin angin vertikal (Vertical Axis Wind Turbine/VAWT) model Rose menunjukkan kinerja paling unggul dibandingkan dengan model Aeroleaf dan Tulip. Studi ini dilakukan oleh tim peneliti dari PLN Research Institute dan Universitas Gadjah Mada yang meneliti efisiensi tiga model turbin untuk aplikasi pembangkitan listrik alternatif di lingkungan perkotaan dan pedesaan.

Penelitian ini didasarkan pada kebutuhan akan energi bersih untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Indonesia memiliki potensi energi angin yang signifikan, mencapai 154,9 GW, yang dapat dimanfaatkan melalui pengembangan turbin angin kecil di wilayah perkotaan maupun pedesaan.

Turbin Rose, yang dirancang dengan bentuk menyerupai kelopak bunga, dibuat menggunakan teknologi manufaktur aditif (additive manufacturing). Model ini kemudian diuji secara numerik dan dibandingkan dengan turbin Aeroleaf, yang sering digunakan dalam konsep

“pohon angin” di Eropa, serta turbin Tulip, yang telah dioptimalkan untuk mengurangi efek turbulensi.

Penelitian ini menggunakan pemodelan Computational Fluid Dynamics (CFD) untuk menganalisis performa turbin pada kecepatan angin 3 m/s, 6 m/s, dan 9 m/s. Hasilnya menunjukkan bahwa Rose memiliki efisiensi daya tertinggi di antara ketiga model. Pada kecepatan angin 9 m/s, Rose mampu menghasilkan daya 2,34 W, lebih tinggi dibandingkan dengan Aeroleaf (2,27 W) dan Tulip (1,76 W).

Selain itu, turbin Rose menunjukkan stabilitas putaran yang lebih baik dengan tip speed ratio (TSR) sebesar 0,79 pada kecepatan 3 m/s. TSR yang stabil ini membantu meningkatkan efisiensi dalam mengubah energi angin menjadi daya listrik.

Pengujian eksperimental juga dilakukan dengan memasang turbin pada generator listrik dan mengamati intensitas cahaya LED yang dihasilkan. Turbin Rose mampu menghasilkan pencahayaan LED yang lebih terang dan stabil dibandingkan dua model lainnya, membuktikan bahwa daya listrik yang dihasilkan lebih besar.

Selain performa teknis, penelitian ini juga menganalisis Energy Payback Period (EPP), yaitu waktu yang dibutuhkan turbin untuk menghasilkan energi setara dengan energi yang digunakan dalam pembuatannya. Turbin Rose memiliki EPP paling rendah, terutama pada kecepatan angin 9 m/s dengan nilai 0,402, yang berarti lebih cepat mencapai titik impas dibandingkan dengan Aeroleaf (0,419) dan Tulip (0,541).

Dengan hasil ini, turbin Rose dinilai sebagai solusi terbaik untuk pembangkitan listrik berbasis energi angin di lingkungan perkotaan dan pedesaan. Efisiensinya yang tinggi pada kecepatan angin rendah hingga menengah membuatnya ideal untuk diaplikasikan di wilayah dengan potensi angin sedang, seperti pesisir dan daerah padat bangunan. Studi ini membuka peluang bagi pengembangan teknologi VAWT yang lebih optimal untuk memenuhi kebutuhan energi terbarukan, baik untuk skala kecil maupun besar. Dengan implementasi yang tepat, turbin Rose dapat menjadi langkah maju dalam transisi energi bersih di Indonesia dan dunia.

Kontributor: Rita Yulianti, S.IP.

UGM Gelar Klinik Publikasi: Pendampingan Penulisan Artikel Ilmiah 2025

Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mengadakan Klinik Publikasi: Pendampingan Penulisan Artikel Ilmiah Tahun Anggaran 2025, sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah sivitas akademika UGM di jurnal internasional bereputasi. Program ini diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian UGM dan didukung oleh para akademisi berpengalaman sebagai pendamping (coach) dalam proses penulisan artikel ilmiah.

Program ini resmi dibuka berdasarkan Surat Tugas Nomor 1182/UN1.P1/DitLit/PT.01.03/2025 yang ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA. Surat tugas tersebut menetapkan berbagai pendamping dari berbagai fakultas untuk membantu peserta dalam menyusun, memperbaiki, dan menyempurnakan artikel ilmiah mereka hingga
siap dipublikasikan di jurnal bereputasi.

Fokus Pendampingan yang diberikan dalam program Klinik Publikasi ini meliputi beberapa aspek penting dalam penulisan artikel ilmiah, di antaranya:

  1. Struktur Penulisan Artikel – Peserta akan diberikan bimbingan mengenai
    sistematika penulisan artikel ilmiah yang mencakup judul, abstrak, kata kunci,
    pendahuluan, kajian pustaka, metode, hasil dan pembahasan, simpulan dan
    saran, serta referensi.
  2. Etika Penelitian dan Publikasi – Pelatihan mengenai etika penelitian dan
    publikasi, termasuk cara pengutipan yang benar serta strategi untuk menghindari
    plagiarisme dalam penulisan akademik.
  3. Proses Revisi dan Publikasi – Pendamping akan membantu peserta dalam
    memeriksa dan memberikan masukan terhadap artikel mereka hingga siap
    diajukan ke jurnal internasional bereputasi.

Program ini melibatkan sejumlah akademisi dengan rekam jejak publikasi yang kuat sebagai pendamping. Pendamping berasal dari berbagai fakultas, termasuk dosen Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik yaitu Prof. Dr. Eng. Ir. Deendarlianto, S.T., M.Eng., Prof. Dr. Ir. Kusmono, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., Ir. Muhammad Akhsin Muflikhun, S.T., MSME., Ph.D., Prof. Ir. Bertha Maya Shopa, ST., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., dan Ir. Muslim Mahardika, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. Mereka memiliki keahlian di bidang ilmunya dan memiliki H-index yang tinggi, yang mencerminkan kontribusi akademik mereka dalam dunia penelitian.

Dengan adanya Klinik Publikasi ini, diharapkan jumlah publikasi ilmiah sivitas akademika UGM di jurnal internasional bereputasi dapat meningkat secara signifikan. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk menanamkan budaya akademik yang kuat dalam hal penulisan ilmiah yang berkualitas dan beretika.

Program ini akan berlangsung hingga 31 Desember 2025 dan terbuka bagi dosen serta peneliti UGM yang ingin meningkatkan kualitas publikasi ilmiahnya. Dengan pendampingan yang sistematis dan komprehensif, diharapkan peserta dapat lebih percaya diri dalam menulis dan menerbitkan artikel mereka di tingkat internasional.

Kontributor: Rita Yulianti, S.IP.
Sumber foto: Laman web UGM

Publikasi DTMI: Synergistic effects of acetylation treatment and acetylated cellulose nanofibers onmechanical and thermal characteristics of epoxy/ unidirectional acetylated sisal fabriccomposites

Penulis : Romi Sukmawan (1); Prof. Dr. Ir. Kusmono, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng.(2); Ir. M.
Waziz Wildan, M.Sc., Ph.D., IPU (3)

Journal of Materials Research and Technology (SJR Q1), terbit Maret 2025
DOI: https://doi.org/10.1016/j.jmrt.2025.01.147

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Materials Research and Technology ini menjelaskan bagaimana perlakuan asetilasi pada serat sisal dan penggunaan nanofiber selulosa asetilasi (ACNF) secara sinergis meningkatkan karakteristik mekanis dan termal komposit epoksi.

Studi ini dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada, yakni Romi Sukmawan, Prof. Kusmono, dan Dr. Muhammad Waziz Wildan. Mereka meneliti bagaimana kombinasi serat sisal yang telah diasetilasi dan tambahan nanofiber selulosa asetilasi mampu meningkatkan kekuatan tarik, kelenturan, dan ketahanan terhadap benturan dari komposit berbasis epoksi.

“Penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana kombinasi serat alam dan nanopartikel yang berkelanjutan dan ramah lingkungan sebagai pengganti serat sintetis yang dapat meningkatkan performa komposit hibrid yang memiliki potensial besar untuk aplikasi otomotif,” ujar Prof. Kusmono, penulis koresponden penelitian ini.

Peningkatan Sifat Mekanik dan Termal
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa penambahan 0,5 wt% ACNF ke dalam matriks epoksi yang telah diperkuat dengan serat sisal asetilasi menghasilkan peningkatan kekuatan tarik sebesar 331%, kelenturan 118%, dan ketahanan benturan 265% dibandingkan dengan epoksi murni. Pengamatan menggunakan FE-SEM menunjukkan bahwa perlakuan asetilasi pada serat dan keberadaan ACNF membantu meningkatkan ikatan antarmuka antara matriks dan serat.

Selain meningkatkan sifat mekanis, penelitian ini juga menemukan bahwa penambahan ACNF sedikit meningkatkan stabilitas termal komposit. Analisis TGAmenunjukkan peningkatan suhu degradasi awal pada komposit yang mengandung ACNF dibandingkan dengan epoksi murni.

Aplikasi di Industri Otomotif
Komposit berbasis serat alam semakin mendapat perhatian sebagai alternatif yang ramah lingkungan sebagai pengganti serat sintetis dalam berbagai industri. Dengan peningkatan sifat mekanis dan termal yang signifikan, komposit hibrida epoksi-sisal dengan ACNF ini berpotensi untuk diaplikasikan dalam komponen otomotif non-struktural dan semi-struktural, seperti panel pintu, panel sunroof, headliner, dan lantai bagasi.

Studi ini menambah wawasan penting dalam rekayasa material berkelanjutan, dan membuka peluang pengembangan material berbasis serat alam untuk aplikasi yang lebih luas di masa depan.

Kontributor: Rita Yulianti, S.IP.

Publikasi DTMI: Comparative Study of Integral Image and Normalized Cross-Correlation Methods for Defect Detection on Batik Klowong Fabric

Penulis : Denny Sukma Eka A. (1); Dr.Eng. Ir. Sunu Wibirama, S.T., M.Eng., IPM. (2); Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. (3); Ir. Andi Sudiarso, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. (4)


Results in Engineering (SJR Q1), terbit Maret 2025

DOI: https://doi.org/10.1016/j.rineng.2025.104124

Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Results in Engineering menyoroti pendekatan baru dalam deteksi cacat pada kain klowong batik. Penelitian ini membandingkan dua metode utama, yakni integral image dan normalized cross-correlation (NCC), dalam upaya mengembangkan sistem inspeksi otomatis yang lebih efisien dan akurat untuk industri batik.

Klowong batik, merupakan salah satu tahapan dalam proses pembuatan batik tulis, memainkan peran penting dalam menjaga kualitas dan keaslian batik tulis. Hingga saat ini, inspeksi kualitas kain batik masih banyak mengandalkan pemeriksaan manual yang rentan terhadap ketidakkonsistenan dan kesalahan manusia. Oleh karena itu, diperlukan solusi berbasis teknologi yang dapat mengotomatisasi proses inspeksi ini guna meningkatkan efisiensi dan akurasi.

Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Gadjah Mada dan Universitas Telkom ini mengembangkan sistem deteksi cacat berbasis adaptive thresholding dengan fokus pada kanal warna merah. Pengujian dilakukan dengan mengukur false positive rate (FPR), sensitivity rate (SER), dan accuracy rate (ACR) untuk membandingkan kedua metode tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode integral image memiliki keunggulan signifikan dibandingkan metode NCC. Integral image mampu menghasilkan FPR sebesar 1,92%, sensitivitas 86,18%, dan akurasi 96,82%, dengan waktu pemrosesan hanya 1,019 detik. Sebagai perbandingan, metode NCC membutuhkan waktu pemrosesan 6,116 detik. Hal ini menunjukkan efisiensi yang lebih baik dari metode integral image dalam mendeteksi cacat pada kain klowong batik. Contoh hasil segmentasi ditunjukkan oleh Gambar 1 berikut.

Gambar 1. Hasil Segmentasi pada Saluran Warna Merah (a) Cacat Klowong; (b) Ground
Truth
; (c) Integral Image Binary Output; (d) NCC Binary Output

Dampak bagi Industri Batik

Temuan ini memberikan manfaat besar bagi industri batik, terutama bagi usaha kecil dan menengah yang mengadopsi teknologi pada proses produksinya. Implementasi sistem inspeksi otomatis berbasis integral image dapat meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi biaya operasional, serta mempertahankan kualitas dalam pembuatan klowong batik. Selain itu, temuan ini juga berkontribusi terhadap pelestarian warisan budaya Indonesia dengan mengadopsi teknologi yang mendukung produksi batik yang lebih efisien.

Dengan adanya temuan ini, para pelaku industri batik diharapkan dapat memanfaatkan metode berbasis vision ini guna meningkatkan efisiensi produksi dan menjaga kualitas produk batik. Ke depan, pengembangan sistem deteksi ini dapat diperluas dengan integrasi kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan kemampuan deteksi lebih lanjut serta membangun kemampuan self-repair pada proses produksi batik tulis berbasis teknologi.

Kontributor: Rita Yulianti, S.IP.

Kuliah Praktisi Industri Teknik Mesin UGM: Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa tentang Indoor Air Quality & Inverter

Program Studi Sarjana Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI), Universitas Gadjah Mada (UGM), mengadakan kuliah tamu dari praktisi indusri dengan menghadirkan narasumber dari PT Daikin Airconditioning Indonesia (National Training Center) untuk  mahasiswa peserta mata kuliah Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, dengan topik terkait Indoor Air Quality (IAQ) dan teknologi inverter.

Kuliah tamu ini diselenggarakan pada Senin (10/03) di ruang kuliah M-7 DTMI UGM. PT Daikin Airconditioning Indonesia menugaskan dua pemateri dari industri, yaitu Riski F. Furkon (Trainer, Training Dept) dan Iskandar Zulkarnaen (Technical Engineering), untuk membagikan wawasan mereka terkait penerapan teknologi terkini dalam sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning).

Menurut Dr. Hifni M. Ariyadi, salah satu dosen pengampu mata kuliah Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya akademik dalam memberikan pengalaman belajar berbasis industri kepada mahasiswa. “Kami berharap dengan adanya pemateri dari industri, mahasiswa dapat memahami penerapan konsep teoritis dalam dunia kerja serta teknologi terbaru yang digunakan dalam industri HVAC,” ujarnya.

Kuliah tamu ini merupakan salah satu dari dua sesi yang direncanakan dalam kerja sama antara UGM dan PT Daikin. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mahasiswa, tetapi juga membuka peluang kerja sama lebih lanjut antara dunia akademik dan industri. Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kolaborasi dengan mitra industri guna menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja.

Kontributor: Dr. Hifni Mukhtar Ariyadi, S.T., M.Sc.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Publikasi DTMI: Advanced surface characterization of silver dots grown by vertical vapor phase growth method

Penulis : RELA ADI HIMAROSA (1); Prof. Gesang Nugroho, ST., MT., Ph.D. (2); Tadas Matijosius (3); Dr. Ir. Arif Kusumawanto, M.T., IPU. (4); Burhan Febrinawarta, S.T., M.T. (5); Ir. Muhammad Akhsin Muflikhun, S.T., MSME., Ph.D (6)


Materials Letters (SJR Q2, H-index 172)

Doi : https://doi.org/10.1016/j.matlet.2025.138005

Tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada dan mitra internasional telah berhasil mengembangkan teknik canggih untuk memproduksi dan mengoptimalkan sifat permukaan partikel perak (silver dots) menggunakan metode Vertical Vapor Phase Growth (VVPG). Penelitian ini menyajikan analisis mendalam terhadap morfologi dan tekstur permukaan silver dots yang dihasilkan.

Dalam penelitian tersebut, perak murni didepositkan pada tabung kuarsa melalui proses VVPG, di mana kondisi vakum dan pemanasan pada suhu tinggi (1273,15 K) selama enam jam memainkan peranan penting. Teknik ini menghasilkan transformasi partikel perak yang awalnya tidak teratur menjadi bentuk yang lebih halus dan bulat melalui mekanisme spheroidization dan Ostwald ripening. Analisis menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Energy-Dispersive X-ray Spectroscopy (EDS) menunjukkan bahwa partikel yang telah diproses memiliki distribusi ukuran yang homogen serta adhesi yang kuat pada substrat kuarsa.

Lebih lanjut, studi karakterisasi permukaan dilakukan dengan mengukur kekasaran (roughness) menggunakan rekonstruksi 3D. Hasilnya, peta ketinggian permukaan menunjukkan variasi hingga 65,42 µm dengan nilai Rz (selisih ketinggian maksimum) berkisar antara 2,04 µm hingga 9,20 µm pada area yang berbeda. Pada pengamatan dengan perbesaran lebih tinggi (2000x), fitur permukaan yang lebih halus terungkap dengan nilai Rz yang lebih rendah, mengindikasikan bahwa distribusi ukuran partikel sangat memengaruhi tekstur akhir permukaan.

Peneliti juga melakukan analisis Fourier Transform Infrared (FTIR) untuk mendeteksi gugus fungsional pada permukaan, yang mengonfirmasi adanya interaksi antara lapisan perak dan substrat silika. Hasil tersebut menegaskan kemampuan metode VVPG dalam menghasilkan silver dots dengan kemurnian tinggi dan karakteristik permukaan yang dapat dikontrol secara presisi.

Dr. Muhammad Akhsin Muflikhun, salah satu peneliti utama, menyatakan, “Pendekatan ini membuka peluang untuk mengaplikasikan silver dots dalam berbagai bidang, seperti pembuatan permukaan antimikroba, perangkat medis, dan komponen elektronik presisi. Optimasi sifat permukaan yang kami capai melalui VVPG sangat penting untuk meningkatkan kinerja material dalam aplikasi tersebut.”

Temuan ini tidak hanya menunjukkan kemajuan signifikan dalam sintesis nanomaterial, tetapi juga menyediakan dasar ilmiah untuk pengembangan teknologi baru yang mengandalkan sifat permukaan material dengan kontrol yang sangat presisi. Penelitian ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi lebih lanjut antara dunia akademik dan industri untuk mengimplementasikan teknologi silver dots dalam produk-produk inovatif di masa depan.

Artikel lengkap : https://ugm.id/silverdots

Kontributor: Rita Yulianti, S.IP.