Menjadi mahasiswa berprestasi merupakan sebuah pencapaian yang membanggakan bagi seorang mahasiswa, baik itu berprestasi di bidang akademik maupun bidang-bidang non akademik seperti lomba atau penghargaan lainnya. Memperoleh capaian prestasi tentu memerlukan usaha yang tidak sedikit dan tidak ringan, serta sulit apabila dalam usaha tersebut hanya dilakukan seorang diri. Usaha mencapai prestasi seringkali menuntut seorang mahasiswa untuk menjadi cerdas dalam menyusun strategi, seperti yang dilakukan oleh Farras Maula Audina, mahasiswa Program Studi (Prodi) Sarjana Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM.
Dilansir dari akun Instagram Teknik Industri UGM (http://instagram.com/industri.ugm), Farras yang pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) UGM ini terpilih sebagai Juara I Mahasiswa Berprestasi (Mapres) Fakultas Teknik UGM yang diseleksi dalam Seleksi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Tingkat Fakultas di Lingkungan Universitas Gadjah Mada Tahun 2025 yang dilaksanakan pada Sabtu (08/03). Farras terpilih bersama 3 orang dari 8 kandidat yang mewakili beberapa departemen di lingkungan Fakultas Teknik UGM untuk nantinya maju ke tingkat universitas. ”Kriteria penilaian dalam seleksi Mapres terdiri dari beberapa komponen, antara lain capaian unggulan yang terkait dengan lomba-lomba dan kejuaraan, organisasi, kewirausahaan, karya tulis atau gagasan kreatif, pengakuan yang terkait dengan berperan menjadi narasumber, pembicara, atau juri, penghargaan yang umumnya berkaitan dengan HKI (Hak Kekayaan Intelektual – red.) untuk suatu produk, hasil karya berupa publikasi jurnal atau buku, volunteer pengabdian kepada masyarakat, dan kemampuan bahasa Inggris yang ditunjukkan dengan sertifikat dan tanya jawab dalam bahasa Inggris,” tutur Farras. Proses yang dilalui Farras rupanya sudah dimulai sejak masa awal ia berkuliah, dengan ia mengikuti banyak lomba dan aktif di organisasi. Meski kegiatan lomba dan organisasi ia ikuti tidak dengan tujuan mengikuti seleksi Mapres, Farras menyatakan bahwa pengalaman-pengalaman yang ia peroleh ternyata dapat digunakan sebagai persyaratan pendaftaran seleksi. ”Sebelum naik ke tingkat fakultas, seleksi terlebih dahulu dilakukan di tingkat prodi, kemudian setelah dari prodi akan naik ke fakultas, dan dari fakultas akan diusung ke Pilmapres universitas yang akan dilaksanakan pada Sabtu (22/03),” tuturnya.
Seleksi Mapres di tingkat prodi, menurut Farras, mengharuskan persyaratan yang kurang lebih sama dengan kriteria Pilmapres tingkat fakultas. ”Perbedaannya adalah seleksi Mapres Teknik Industri tidak ada syarat karya tulis,” ujarnya. Selain itu, Farras juga menambahkan bahwa perbedaan juga terdapat dalam penjurian antara seleksi di tingkat prodi dengan fakultas, yaitu pada tingkat prodi hanya dilakukan seleksi dokumen oleh Sekretaris Prodi, sedangkan pada tingkat fakultas, terdapat presentasi karya tulis serta wawancara mengenai portofolio yang telah memenuhi syarat dokumen. ”Pertanyaan oleh juri biasanya seputar acara atau kegiatan yang diikuti, penyelenggara, tempat kegiatan berlangsung, dan lain-lain,” tutur Farras. Dalam mempersiapkan langkahnya menuju Pilmapres tingkat universitas, Farras melaksanakan persiapan berkas portofolio seperti yang diserahkan pada seleksi tingkat fakultas dan persiapan presentasi. ”Maksimal kami diperbolehkan submit 10 dokumen portofolio, karena kriteria penilaian dari komponen-komponen persyaratan adalah keseimbangan satu sama lain,” tuturnya.
Dalam menyeimbangkan antara belajar dan kegiatan di luar kuliah seperti lomba dan organisasi, Farras menyatakan bahwa ia tidak mengejar untuk mengikuti terlalu banyak lomba ataupun berorganisasi dengan sangat keras. ”Dalam setahun saya ikut lomba mungkin hanya setidaknya 2 kali, dan itu sudah saya lakukan sejak semester 1 saat saya belum sesibuk saat ini, sehingga percobaan dan gagalnya sudah dihabiskan dalam periode itu dan untuk organisasi saya cukup melaksanakan tanggung jawab di dalamnya karena dulu saya ingin berorganisasi di HMTI,” ujarnya. Teman-teman kuliahnya juga menjadi faktor yang berperan besar dalam Farras menyeimbangkan aspek akademik dan non-akademiknya, termasuk dalam mengikuti seleksi Mapres. ”Teman-teman sangat membantu saat saya harus sekaligus menjalani perkuliahan dan kegiatan lainnya. Kemudian, salah satu portofolio yang saya serahkan adalah tugas besar semester 5, dan saya sudah meminta izin kepada teman-teman saya untuk submit tugas tersebut sebagai portofolio dengan beberapa modifikasi,” tutur Farras.
Ditanyai mengenai tips dalam menjadi mahasiswa yang berprestasi, Farras menyatakan bahwa mahasiswa sebaiknya sudah menentukan tujuan apa yang ingi dicapai selama dan setelah berkuliah. ”Tujuan yang telah ditentukan itu nantinya di-breakdown, lalu mulai ikuti kegiatan-kegiatan yang relevan dengan tujuan tersebut,” tuturnya. Farras juga menekankan pentingnya menjaga relasi dengan teman-teman di perkuliahan. ”Kita menjalani kuliah bersama dengan teman-teman, lomba juga dengan teman-teman, jadi jaga hubungan baik dengan teman-teman dan hindari sifat egois,” tegasnya. Mengenai pencapaian, Farras juga berpesan kepada adik tingkatnya yang mungkin juga ingin mencoba untuk mengikuti lomba-lomba untuk bersiap dengan segala konsekuensi yang dihasilkan dari mencapai kemenangan di lomba. ”Dengan diraihnya pencapaian, tentu nanti juga akan ada ekspektasi tinggi yang dikenakan, jadi harus siap dengan itu,” pungkasnya.