Arsip:

Kabar Departemen

Perluas Wawasan Jurnalistik, Humas DTMI Kunjungi TVRI Yogyakarta

Salah satu tokoh besar dalam dunia otomotif, Henry Ford, pernah menyatakan sebuah kutipan yang berbunyi, “Anyone who stops learning is old, whether at twenty or eighty. Anyone who keeps learning stays young,”. Tentu kata “old” dalam kutipan Ford tersebut tidak hanya dapat diterjemahkan sebagai tua dalam konteks arti usia, namun juga pengetahuan dan informasi. Apabila dalam konteks informasi, maka jika kita tetap belajar, pengetahuan dan informasi yang kita peroleh akan selalu baru dan tersegarkan. Atas dasar tersebut, maka staff Pengelola Layanan Kehumasan dan Protokoler Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM bersama dengan staff pengelola kehumasan, IT, dan kerja sama dari 7 departemen lain di Fakultas Teknik UGM melaksanakan kunjungan studi banding ke kantor dan studio TVRI Yogyakarta.

Kunjungan yg dilaksanakan pada Selasa (06/05) ini merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Fakultas Teknik (FT) UGM dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia kehumasan yang dimiliki oleh FT UGM serta memperluas cakrawala pengetahuan mengenai dunia jurnalistik dan penyiaran. Menerima rombongan dari FT UGM, Kasubag Tata Usaha TVRI Yogyakarta, Elis S, menyatakan bahwa kunjungan kali ini adalah sebuah penerapan prinsip keterbukaan informasi dari TVRI Yogyakarta. ”Kami berharap nanti kita bisa saling sharing dan bisa saling berbagi ilmu,” tuturnya. Senada dengan itu, Ketua Tim Kerja Informasi, Media Sosial, Hubungan Masyarakat, dan Alumni FT UGM Franky Argus Adiwena, S.T. menyatakan melalui kunjungan ini, diharapkan civitas kehumasan, IT, dan kerja sama FT UGM dapat memperoleh tambahan wawasan mengenai dunia jurnalistik dan penyiaran. ”Kami memilih TVRI Yogyakarta karena lokasinya dekat dengan UGM dan di sini kami bisa belajar tentang jurnalistik karena dunia pendidikan tidak lepas dari jurnalistik,” ungkapnya.

Wisnu Wiratmana, Ketua Tim PP Berita TVRI Yogyakarta, menyatakan bahwa saat ini, semua orang bisa membuat berita dengan mudah, terutama dengan gawai yang sudah dimiliki masing-masing orang. ”Meski begitu, dalam menerbitkan dan menayangkan, kita tetap mengacu pada ketentuan-ketentuan dan Kode Etik Jurnalistik,” tuturnya. Dalam pemaparannya, Wisnu menyampaikan bahwa dalam menghasilkan sebuah berita yang siap tayang, ada 3 tahap yang dilalui, yaitu proses praproduksi yang nantinya akan menghasilkan naskah berita, proses produksi dalam bentuk pengambilan gambar tayangan berita, dan proses pascaproduksi berupa editing hasil pengambilan gambar untuk dapat ditayangkan. ”Saat ini dalam proses produksi berita, kita tidak lagi memerlukan banyak personel karena kita juga memiliki banyak kontributor yang berperan sebagai wartawan lepas,” terangnya. Menambahkan pemaparan Wisnu, Fery Anggara, Current Affair TVRI Yogyakarta, menyatakan bahwa meski berita biasanya bersifat serius, kreativitas adalah elemen penting yang harus ada di dalamnya. ”Kreativitas sebagai nyawa dalam produk jurnalistik, salah satunya berita, akan menjadi pembeda dengan tayangan-tayangan lain yang serupa,” tegasnya. Dalam menggali kreativitas tersebut, Fery menyarankan agar para jurnalis memperbanyak referensi sehingga pemberitaan yang dihasilkan akan semakin baik dan bisa memberikan pengaruh kepada institusi.

Usai pemaparan, rombongan diajak untuk melaksanakan tur studio di TVRI Yogyakarta. Humas DTMI berkesempatan untuk, selain melihat bagaimana bentuk studio produksi berita dan acara di TVRI Yogyakarta, juga bercakap-cakap dengan pimpinan produksi dan tim produksi berita untuk mengetahui bagaimana bentuk naskah teleprompter untuk tayangan berita, berapa lama sebuah naskah diproses, proses approval siapa saja yang harus dilalui sampai naskah dinyatakan siap tayang, serta bagaimana sistem kerja penyediaan stok video untuk produksi podcast.

Melalui kunjungan ini, penulis selaku Humas DTMI berharap wawasan tentang dunia berita dan penyiaran akan semakin luas dengan tambahan pengetahuan praktis dari pengalaman praktisi di lapangan, serta akan dapat menerapkan wawasan tersebut sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dalam pekerjaan sehari-hari.

Berangkat Studi Doktoral Mei 2025, Imperial College London Jadi Pilihan Alim

Demi menjaga konsistensi dalam menyajikan pendidikan berkualitas prima dan berkelas dunia, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM selalu mendorong seluruh dosennya untuk senantiasa meningkatkan kualitas dan memperluas khazanah pengetahuannya. Salah satu usaha dalam rangka meningkatkan kualitas dan pengetahuan dosen, setiap dosen yang baru mencapai gelar magister akan didorong untuk melanjutkan studi strata doktoral ke luar negeri.

Kali ini, dosen yang berkesempatan untuk berangkat ke luar negeri demi melanjutkan studinya ke jenjang doktoral adalah Syahirul Alim Ritonga, S.T., MRes., dosen yang mengampu kuliah di Program Studi (Prodi) Teknik Mesin UGM. Alim memperoleh kesempatan untuk melanjutkan studinya di Imperial College London, Inggris dan akan berangkat pada tanggal 12 Mei 2025. Kembali dipilih Alim sebagai tempatnya melanjutkan studi, Imperial College London menempati peringkat 2 QS World University Ranking yang merupakan pemeringkatan universitas di seluruh dunia, menjadikan universitas tempat Alim meraih gelar magisternya ini sebagai pilihan yang tepat untuk menimba ilmu yang lebih tinggi dan memperoleh pengalaman yang baik. Dalam melaksanakan studi lanjutnya, Alim memperoleh pembiayaan dari Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), sebuah program beasiswa yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), dengan pendanaan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan mencakup jenjang D4/S1, S2, dan S3, baik di dalam maupun luar negeri.

”Pamitan” Alim sebelum berangkat ke Inggris dilaksanakan pada Senin (05/05), bertempat di Ruang Sidang A-1 DTMI UGM, bertepatan dengan Rapat Koordinasi Pengurus (RKP) DTMI. Dalam rapat tersebut, Prof. Budi Hartono selaku Ketua DTMI menyampaikan harapan agar studi Alim dapat berjalan dengan lancar. ”Semoga studi berjalan lancar dan kurang lebih 4 tahun lagi dapat kembali lagi ke DTMI,” tuturnya. Prof. Budi juga mengingatkan Alim untuk tetap melakukan hobinya di sela waktu studinya agar dapat meredakan stress. Sekretaris Program Studi (Sekprodi) Doktor Teknik Mesin dan Industri, Muhammad Kusumawan Herliansyah, Ph.D. juga menyampaikan bahwa selama studi lanjut, diharapkan Alim tidak melupakan kewajibannya sebagai dosen. ”Tetap wajib mengisi administrasi dosen, seperti BKD Sister dan Serdos,” terangnya.

Menanggapi semua harapan dan doa yang ditujukan kepadanya, Alim menyampaikan terima kasihnya kepada DTMI atas dukungan yang diberikan kepadanya. ”Saya berterima kasih atas support dan bantuannya selama ini dalam mendampingi saya selama proses untuk memperoleh beasiswa tersebut,” tuturnya.

Selamat menjalani studi lanjut, Pak Alim. Semoga lancar dan sukses selalu di sana, dan dapat pulang kembali ke DTMI seusai studi dengan membawa segudang ilmu dan pengalaman baru.

Kunjungan DTMI ke Kediaman Waluyo Wujud Nyata Kekeluargaan

Menjaga semangat kekeluargaan bukan hanya menjadi konsep abstrak bagi civitas akademika Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, namun juga selalu diusahakan untuk dapat mewujud dalam setiap aktivitas. Bentuk-bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan semangat kekeluargaan tersebut antara lain menengok karyawan/keluarga karyawan yang sedang sakit, baru saja melahirkan/istrinya baru saja melahirkan, dan memasuki masa purna tugas. Salah satu karyawan yang baru saja ditengok adalah Waluyo, tenaga kependidikan (tendik) DTMI bagian pramu bakti.

Selama kurang lebih 2 tahun Waluyo terbaring sakit karena mengalami kecelakaan motor pada tahun 2023, dan selama itu pula ia tidak dapat beraktivitas seperti biasa karena kesulitan untuk bangun dan melakukan kegiatan tanpa bantuan orang lain. Ditemani oleh anak dan anggota keluarganya, Waluyo menghabiskan banyak waktunya di tempat tidur dan hanya dapat menjalankan aktivitas apabila dibantu dan didampingi oleh anak dan keluarganya. Oleh karena keadaannya yang tidak memungkinkan untuk bekerja, maka Waluyo mengambil masa Bebas Tugas (BT) sebelum memasuki purna tugas pada Februari 2024. Tepat pada Februari 2025, Waluyo telah memasuki masa purna tugas dengan masa kerja hingga purna tugas adalah 31 tahun 11 bulan.

Menjalani tugas selama 30 tahun lebih di DTMI, Waluyo tentu meninggalkan banyak kenangan dan cerita bersama dengan para tendik. Oleh karena ikatan kekeluargaan yang telah dibina sejak lama, pada Senin (30/04), tim tendik DTMI yang terdiri dari 8 orang mengunjungi Waluyo di kediamannya di Pleret, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rombongan dari DTMI disambut oleh putra Waluyo, Taufik, dan kakak dari Waluyo, Slamet. Selama berada di sana, rombongan DTMI bercengkerama dengan Waluyo, saling bertukar cerita ataupun sekadar berbagi kenangan selama di DTMI. Selama kunjungan, Waluyo tampak bahagia bersenda gurau dengan kawan-kawan lamanya. ”Tampak senang karena bisa bernostalgia dengan kawan-kawan yang sudah lama tidak berjumpa. Pak Wal (panggilan akrab dari Waluyo – red.) juga masih ingat dengan semua rekan-rekan,” ungkap Andhes Puspitalina, salah satu anggota rombongan. Tak lupa dalam kunjungan ini diserahkan juga bingkisan santunan dari DTMI, diwakili oleh Koordinator Urusan Aset, Keuangan, dan Teknologi Informasi Cahyo Budi Utomo. Bingkisan tersebut merupakan sebuah bentuk wujud rasa kekeluargaan dari tendik DTMI untuk Waluyo sebagai kawan sesama tendik sekaligus berisi doa dan harapan untuk kesembuhan dan pemulihan Waluyo.

Sehat selalu, Pak Wal, dalam masa purna tugas. Semoga lekas sembuh dan pulih, sehingga bisa beraktivitas seperti biasa dengan baik.

Tiba Masa Purna Tugas, Sunyoto Sampaikan Terima Kasih dan Pamit dalam RKP DTMI UGM

Bertepatan dengan pelaksanaan Rapat Koordinasi Pengurus (RKP) Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM pada Senin (28/04), salah satu tenaga kependidikan DTMI UGM, Sunyoto, Asisten Laboratorium Teknologi Mekanik melaksanakan pamit oleh karena ia telah tiba pada masa purna tugas. Acara tersebut dilaksanakan di Ruang Sidang A-1 DTMI UGM.

Dalam salam perpisahannya, Sunyoto menyatakan rasa syukur dan terima kasih atas kesempatan berkarya yang telah diberikan oleh DTMI UGM untuknya. ”Saya juga mohon maaf atas segala kekurangan dan khilaf, apabila ada yang kurang pas dan kurang berkenan di semua Bapak Ibu dosen dan tendik (tenaga kependidikan – red.) DTMI,” tuturnya. Merespon Sunyoto, Ketua DTMI UGM, Prof. Budi Hartono, menyampaikan terima kasih atas pengabdian Sunyoto selama bekerja di DTMI UGM. ”Kami memohon maaf apabila selama ini terdapat komunikasi yang kurang tepat,” ungkapnya. Prof. Budi juga menyampaikan harapan bahwa dengan ilmu dan keterampilan yang dimiliki oleh Sunyoto, setelah memasuki masa purna tugas, ia dapat melanjutkan pengabdiannya di tengah-tengah masyarakat. Prof. Harwin Saptoadi, Ketua Program Studi (Kaprodi) Doktor Teknik Mesin UGM yang turut hadir dalam RKP juga mengucapkan selamat menjalankan masa purna tugas kepada Sunyoto. ”DTMI berharap agar ilmu dan pengalaman yang dimiliki dapat ditularkan kepada para junior,” tuturnya. Prof. Harwin juga berharap agar Sunyoto tetap menjadi individu yang bermanfaat di masyarakat dan tetap menjaga komunikasi informal dengan seluruh civitas akademika DTMI UGM.

Sunyoto, atau yang akrab dipanggil Pak Nyoto oleh dosen dan rekan-rekan sesama tenaga kependidikan, bertugas di DTMI UGM sejak tanggal 1 Maret 1990, sehingga pada 2025 Sunyoto telah genap mengabdi selama 35 tahun. Tanggal 1 Mei 2025 akan menjadi hari resmi Sunyoto memasuki masa purna tugas.

Menutup pamitnya, Sunyoto memohon doa dari seluruh civitas akademika DTMI UGM agar dalam masa purna tugasnya tetap diberi kesehatan dan keberkahan. ”Saya berharap DTMI UGM akan semakin berkembang dan semakin maju,” pungkasnya.

Membangkitkan Kembali Literasi bersama Literacy Center DTMI x Yogyakarta Book Party

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia pada 2024, tingkat literasi masyarakat Indonesia masih termasuk rendah. Dilihat dari persentasenya, anak-anak Indonesia yang memperoleh pembacaan buku atau dongen dari orang tuanya hanya sebesar 17,21%, sedangkan aktivitas membaca dan belajar hanya di angka 11,12%. Dengan data yang demikian, tentu situasi darurat literasi bukanlah hal yang dapat disepelekan. Sebagai upaya untuk meningkatkan minat baca, terutama di kalangan mahasiswa, Literacy Center (Perpustakaan) Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM berkolaborasi dengan Yogyakarta Book Party mengadakan sebuah acara bertajuk ”PUSRENG – Perpustakaan Bareng” pada Minggu (27/04), bertempat Literacy Center DTMI UGM.

Ibnu, salah satu pengurus dari Yogyakarta Book Party, memberikan informasi bahwa PUSRENG adalah agenda khusus dari komunitas tersebut guna menormalisasi orang untuk datang ke perpustakaan. ”Kita mencoba untuk menghidupkan suasana perpustakaan, dengan di dalam perpustakaan itu kita bisa berdiskusi dan segala macam sehingga perpustakaan bisa lebih hidup,” ungkapnya. Ibnu juga mengungkapkan bahwa agenda PUSRENG sebenarnya sudah direncanakan 2 bulan lalu setelah pihak Literacy Center DTMI melakukan kontak terlebih dahulu dengan Yogyakarta Book Party melalui Instagram, namun karena bertepatan dengan renovasi Literacy Center, maka acara diundur dan baru dapat dilaksanakan sekarang. ”Kami memilih DTMI karena pertama posisinya berada di tengah-tengah Yogyakarta, dan kami merasa bahwa ”siapa sih yang tidak mau datang ke UGM?”, sehingga alhamdulillah sekarang partisipannya sangat antusias,” tambahnya.

Acara PUSRENG diadakan dengan memuat beberapa kegiatan di dalamnya. Setelah acara dibuka oleh MC, para peserta yang datang dari kalangan mahasiswa DTMI dan mahasiswa dari fakultas atau universitas lain serta partisipan dari instansi lain diajak oleh mahasiswa asisten Literacy Center untuk menengok koleksi buku dan board game yang ada di sana sebagai sebuah tur singkat. Setelah tur singkat selama 20 menit, peserta dipersilakan untuk melakukan silent reading selama 30 menit. Buku yang dibaca dalam sesi silent reading adalah buku-buku yang dibawa oleh peserta atau buku-buku yang dipinjam dari Literacy Center DTMI. Usai sesi silent reading, peserta dibagi ke dalam 8 kelompok dengan masing-masing kelompok dipandu oleh 1 orang moderator dari Yogyakarta Book Party untuk melakukan diskusi mengenai buku dan isi buku yang telah dibaca. Sesi diskusi berjalan selama 1 jam, kemudian sejenak dihentikan bertepatan dengan waktu salat ashar. Acara dilanjutkan kembali selepas salat ashar dengan agenda permainan board game di dalam kelompok-kelompok yang telah dibagi saat awal acara. Sesi board game dipandu oleh mahasiswa asisten Literacy Center DTMI UGM untuk menjelaskan aturan main dari board game dan membantu peserta memahami alur permainan. PUSRENG kali ini ditutup dengan berfoto bersama.

Adhika Pramudhia Kirana (Teknik Mesin 2022) selaku asisten Literacy Center DTMI merasa terkesan atas pelaksanaan PUSRENG yang berjalan lancar. ”Saya sangat senang bisa ada kegiatan perdana kolaborasi seperti ini yang melibatkan banyak orang dan menghidupkan perpustakaan dengan kegiatan literasi,” tuturnya. Sebagai acara yang diadakan pertama kali, meski antusiasme partisipan cukup besar, tentu tidak terlepas dari hal-hal yang perlu ditingkatkan. Adit, mahasiswa Fakultas Filsafat UGM yang menjadi partisipan PUSRENG merasa bahwa diskusi perlu dibuat lebih sistematis lagi. ”Diskusi dapat dibuat guideline dan temanya dibuat lebih fokus,” tuturnya.  

Ibnu mengungkapkan bahwa kegiatan PUSRENG ini akan diadakan secara rutin selama 1 atau 2 kali dalam sebulan di tengah-tengah agenda rutin Yogyakarta Book Party berupa membaca bersama di ruang publik terbuka. ”Yogyakarta Book Party memiliki visi untuk menjadikan membaca buku sebagai budaya baru di masyarakat. Harapan kita, event seperti ini menjadi trigger untuk teman-teman senang membaca buku di rumah dan dapat menceritakan buku yang dibaca pekan depan, syukur-syukur nanti dia juga mengajak teman yang lain, sehingga bisa menjadi efek domino yang bagus bagi keberlangsungan literasi kita,” tuturnya. Adhika berharap melalui kegiatan ini bisa memantik minat teman-teman mahasiswa untuk berkomunitas literasi dan membuat kegiatan serupa. ”Semoga semakin ramai yang mau ikut terlibat dan menghidupkan budaya membaca kembali di perpustakaan,” pungkasnya.

Menjalin Silaturahmi dalam Halal Bi Halal DTMI

Membina tali silaturahmi dan kekeluargaan merupakan sebuah nilai yang dijunjung tinggi oleh keluarga besar Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, termasuk di dalamnya adalah mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, alumni, hingga purna karya. Salah satu cara untuk menyambung dan membina tali silaturahmi tersebut adalah dengan menghadiri ”Halal Bi Halal Syawalan” yang diadakan oleh DTMI UGM pada Sabtu (12/04), bertempat di selasar Gedung Prof. Roosseno Soerjohadikoesoemo – Smart Green Learning Center (SGLC) Fakultas Teknik UGM.

Acara yang dihadiri oleh dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, dan purna karya ini menjadi momen melepas rindu serta menjaga tali persaudaraan yang sudah sejak lama dibangun dan dibina dalam sepanjang perjalanan sejarah DTMI UGM. Dalam sambutannya, Ketua DTMI, Prof. Budi Hartono menyampaikan bahwa sejarah DTMI dipenuhi oleh banyak prestasi dan tantangan, dan bahwa semakin hari tantangan juga akan bertambah besar. ”Harapannya kita bisa selalu kompak satu dengan yang lainnya, serta menjaga guyub rukun agar bisa saling memberi manfaat,” paparnya. Prof. Budi juga menyampaikan bahwa kepengurusan departemen periode 2020-2025 akan segera berakhir, sehingga ia menyampaikan terima kasih serta permohonan maaf atas kekurangan yang ada pada kepengurusan saat ini. ”Ke depannya tantangan akan semakin banyak, sehingga kami tetap memohon dukungan Bapak Ibu sekalian,” tuturnya. Dalam momen Halal Bi Halal ini, terdapat 2 orang dosen yang berpamitan untuk melaksanakan ibadah haji, yaitu Prof. Kusmono dan Ir. Hari Agung Yuniarto, Ph.D.. Mewakili dosen yang akan berangkat menuju ke tanah suci, Prof. Kusmono memberikan sambutannya untuk menyampaikan pamit. ”Setelah 13 tahun menunggu, akhirnya pada 20-22 Mei 2025 kami akan melaksanakan ibadah haji. Saya mohon maaf atas segala khilaf, dan mohon doa agar keberangkatan, proses ibadah di sana, sampai kepulangan bisa berjalan dengan lancar,” tuturnya.

Mengusung tema ”Menjaga Keseimbangan Mental dan Spiritual dalam Menggapai Kebahagiaan”, Ust. Saebani selaku penceramah menyampaikan bahwa syawalan merupakan sebuah produk kebudayaan Indonesia. ”Di dalamnya terdapat pengamalan sila-sila dari Pancasila, sehingga kita diharapkan untuk memiliki hubungan yang semakin kokoh dengan Tuhan, menjalin persatuan di tengah ramainya permusuhan, satu dalam perbedaan, dan saling mengenal dengan baik agar dapat hidup dengan rukun,” paparnya.

Melalui Halal Bi Halal Syawalan ini, semoga kerohanian keluarga besar DTMI UGM semakin kuat, dan relasi antar insan DTMI UGM dapat terjalin dengan semakin erat dan baik sampai kapanpun.

UTS Genap DTMI Terapkan Disiplin dan Integritas

Libur telah usai, aktivitas kembali seperti biasa. Tidak berbeda dengan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM yang menghadapi masa Ujian Tengah Semester (UTS) Genap untuk Tahun Akademik 2024/2025, setelah sejak tanggal 28 Maret-7 April 2025 menikmati masa libur Idul Fitri. UTS Genap diikuti oleh seluruh mahasiswa DTMI dari semua strata, baik itu Sarjana, Magister, maupun Doktor.

UTS Genap dimulai pada Selasa (08/04) dan akan berakhir pada Kamis (17/04), dengan lokasi pelaksanaan adalah DTMI dan Gedung Prof. Roosseno Soerjohadikoesoemo – Smart Green Learning Center (SGLC) Fakultas Teknik UGM. Dalam pelaksanaannya, UTS ada beberapa macam bentuk, antara lain ujian di kelas dan ujian take home. Untuk ujian berupa take home, mahasiswa tidak mengerjakan ujian di kelas namun membawa pulang soal ujian untuk dikerjakan dalam jangka waktu tertentu, dan akan dikumpulkan ke dosen terkait setelah jangka waktu pengerjaan berakhir. Terkait pemberian soal ujian take home, dosen terkait dapat memberikan soal kepada mahasiswa sebelum ujian dengan mengunggah ke media Google Classroom dan saat ujian berlangsung, dengan mahasiswa hadir ke kampus untuk mengambil soal dan menandatangani daftar presensi. Untuk ujian di kelas, ada dua bentuk sifat ujian, yaitu buku tertutup (tidak diperkenankan membawa catatan, buku, dan alat bantu) dan buku terbuka (diperbolehkan membawa catatan, buku, dan alat bantu dengan syarat tertentu). Meski ada ujian dengan sifat buku terbuka, mahasiswa diharapkan untuk tetap menjaga integritas dengan cara mengerjakan ujian tanpa bekerja sama dengan peserta ujian lainnya.

Pada UTS Genap kali ini, ada peraturan baru yang diterapkan dalam pelaksanaannya. Peraturan yang pertama adalah ditiadakannya toleransi keterlambatan 15 menit setelah waktu ujian dimulai, sehingga saat ujian dimulai, mahasiswa yang terlambat tidak diperkenankan untuk mengikuti ujian. Peraturan yang kedua adalah diberlakukannya kewajiban untuk membawa kartu ujian yang telah ditandatangani oleh Dosen Pembimbing Akademik (DPA) setiap mahasiswa melaksanakan ujian. Bagi mahasiswa yang tidak membawa kartu ujian yang telah ditandatangani oleh DPA, maka tidak diperkenankan mengikuti ujian. Peraturan-peraturan baru tersebut merupakan usaha dari DTMI untuk mendidik mahasiswa mengenai kedisiplinan dan integritas.

Selamat dan semangat menjalani UTS bagi mahasiswa DTMI semua. Semoga sukses dan memperoleh hasil yang terbaik!

RKD Wadahi Evaluasi dan Usulan Program Kerja DTMI

Guna menjaga agar koordinasi dari seluruh pihak yang berperan dalam melaksanakan fungsinya dalam kampus, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM mengadakan Rapat Koordinasi Departemen (RKD) yang berlangsung pada Jumat (21/03), bertempat di Ruang Sidang A-1 DTMI UGM. RKD diikuti oleh seluruh dosen aktif DTMI dan 2 orang Koordinator dari unsur tenaga kependidikan, yaitu Koordinator Aset, Keuangan dan Teknologi Informasi, Cahyo Budi Utomo, S.E. dan Koordinator Akademik dan Kemahasiswaan, Suprihatiningsih, S.E., sera dipimpin oleh Ketua DTMI, Prof. Budi Hartono dan Sekretaris DTMI, Dr.Eng. Adhika Widyaparaga.

Sebelum melaksanakan pembahasan mengenai agenda rapat pada hari itu, terlebih dahulu forum melaksanakan ulasan mengenai notulensi hasil RKD sebelumnya guna melakukan pemantauan mengenai progress masing-masing poin notulensi. Beberapa poin penting yang diulas adalah proses pengadaan peralatan penelitian Kelompok Berbasis Keahlian (KBK) yang telah mendekati 100%, pembahasan kerja sama dengan University of Nottingham, serta beberapa proyek perbaikan seperti perbaikan laboratorium dan perluasan lahan parkir. Ulasan mengenai hasil rapat sebelumnya akan dapat menjadi pedoman bagi langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya.

Dalam RKD kali ini, Prof. Budi Hartono mengedepankan program-program unggulan dari DTMI dengan harapan bahwa pelaksanaannya ke depan akan dapat berjalan dengan baik. Program-program unggulan tersebut antara lain:

  1. Pembuatan dashboard strategi pencapaian TCK
  2. Image Branding -> Pemutakhiran video profil DTMI
  3. Beasiswa mahasiswa asing Program Magister
  4. Penyelenggaraan mobilitas dosen praktisi
  5. Training kecerdasan buatan untuk riset dosen
  6. Insentif penyiapan bahan ajar untuk mendukung program IUP
  7. Insentif untuk memperbaharui soal ujian komprehensif
  8. Insentif biaya publikasi Open Access
  9. Pendampingan penyiapan manuskrip artikel untuk Jurnal Penelitian
  10. Bantuan mengikuti kegiatan organisasi profesi dan seminar khusus, pengenalan program pascasarjana
  11. Pengadaan Peralatan Utama KBK dan Lab
  12. Pembangunan sarana dan prasarana (Gedung KMTM, HMTI dan Co Working Space DTMI, Gedung Multi-Purpose, lavatory, dll.)

Mengenai bidang Sumber Daya Manusia (SDM), beberapa dosen yang telah menerima SK (Surat Keputusan – red.) kenaikan pangkat dan golongan juga diumumkan dalam RKD. Selain sarana evaluasi dan laporan, RKD juga menjadi wadah penampung usulan untuk peningkatan kualitas pelayanan dan fasilitas DTMI. Usulan-usulan yang disampaikan antara lain renovasi dan penambahan fasilitas gedung, pembaharuan informasi akademik dan fasilitas peminjaman ruangan, dan evaluasi beberapa keluhan mahasiswa.

Dengan adanya RKD ini, diharapkan usulan dan laporan yang diberikan akan menjadi sarana untuk menjadikan DTMI semakin maju, baik itu dalam prestasi, inovasi penelitian, maupun pelayanan kepada semua stakeholder.

Kontributor: Cahyo Budi Utomo, S.E.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

dr. Agus: Hindari Marah dan Dusta untuk Menjaga Solidaritas

Keluarga besar Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM mengadakan kegiatran Buka Puasa Bersama yang dilaksanakan pada Jumat (21/03), bertempat di Laboratorium Menggambar Teknik DTMI UGM. Acara ini mengundang kehadiran seluruh civitas akademika DTMI UGM, yaitu dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan.

Membuka acara Buka Puasa Bersama dengan sambutan, Ketua DTMI, Prof. Budi Hartono menyampaikan kegiatan Buka Puasa Bersama ini merupakan sebuah kesempatan untuk melepas penat dari kesibukan-kesibukan pekerjaan yang setiap hari dikerjakan oleh dosen, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa. ”Buka Puasa Bersama ini merupakan sarana bagi civitas DTMI untuk maju, sehat, dan bahagia bersama,” tutur Prof. Budi.

Mengangkat tema ”Bulan Suci Ramadan sebagai Momentum Perbaikan Diri dan Penguatan Kebersamaan”, dr. Agus Taufiqurrahman, M.Kes., Sp.S., Ketua Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia dan Pembinaan Kesehatan Umum, Kesejahteraan Sosial, dan Resiliensi Bencana Muhammadiyah yang mengisi ceramah dalam Buka Puasa Bersama menyatakan bahwa penting bagi civitas DTMI UGM untuk menjaga solidaritas kebersamaan. ”Dalam bersaudara, hendaknya kita aktif saling membantu dan hadir menolong jika ada yang membutuhkan,” tutur dr. Agus. Guna menjaga solidaritas, dr. Agus menyatakan bahwa seseorang harus memperlakukan orang lain sebagaimana dirinya ingin diperlakukan, serta harus dapat mengendalikan amarah dan menghindari dusta. ”Sering marah akan meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti stroke. Selain itu, di bulan Ramadan ini, marah dan mengucap dusta akan membuat puasa menjadi sia-sia. Oleh karena itu, kejujuran harus diterapkan, karena seseorang yang baik agamanya, maka baik juga akhlaknya,” tegasnya.

Ceramah usai bertepatan dengan waktu menjelang berbuka puasa, sehingga doa penutup ceramah juga sekaligus doa untuk berbuka puasa. Ditandai dengan berkumandangnya azan magrib, seluruh peserta Buka Puasa Bersama keluar dari Laboratorium Menggambar Teknik untuk mengambil takjil dan hidangan berbuka puasa yang telah tersedia di depan laboratorium. Menu yang disediakan oleh panitia kali ini adalah camilan dan minuman untuk takjil, siomay, soto sulung, nasi kebuli, dan nasi mandhi.

Melalui Buka Puasa Bersama ini, semoga sinergi dan kebersamaan antar civitas akademika DTMI UGM dapat selalu terjaga dan dapat saling memberi manfaat bagi kebaikan bersama.

CORE Seri 2 Pertemukan Periset Bidang Energi di DTMI

Sebagai wujud nyata dalam meningkatkan kualitas riset, Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Energi Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM menyelenggarakan Colloquium Riset Energi (CORE) Seri 2. CORE Seri 2 ini diselenggarakan pada Rabu (19/03), bertempat di Ruang Sidang A-1 DTMI UGM. Pemapar pada CORE kali ini adalah Dr. Ir. Khasani, S.T., M.Eng, IPM., ASEAN Eng. dan Ir. Indro Pranoto, S.T., M.Eng., Ph.D, IPM., ASEAN Eng..

Membawakan materi bertajuk “Harnessing Energy from ‘Unconventional Geothermal System'”, Dr. Khasani memaparkan bahwa meski geothermal atau panas bumi sering dikaitkan dengan bidang keilmuan Teknik Geologi, sebenarnya keilmuan mekanika fluida dari Teknik Mesin juga memiliki kaitan dengan panas bumi, terutama dengan teknik pengambilan dan pemanfaatannya. Dr. Khasani menjelaskan bahwa perbedaan antara sistem panas bumi non-konvensional dengan konvensional adalah bahwa sistem non-konvensional memiliki cakupan yang lebih luas karena dapat ditemukan di manapun di bawah tanah dengan mengikuti thermal gradient. “Dengan cakupan luas dan sistem hot dry rock, sistem panas bumi non-konvensional memiliki 98% potensi panas bumi dunia,” paparnya. Sistem panas bumi non-konvensional ini, menurut Dr. Khasani, masih agak sulit untuk diterapkan di Indonesia karena terbentur dengan kendala penyokong dana investasi dan regulasi perundang-undangan. Selain itu, masih kurangnya pelibatan masyarakat dalam proses pengembangan sistem tersebut juga menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan. “Pemerintah perlu untuk menggandeng masyarakat sekitar dalam hal pengembangan pembangkit panas bumi non-konvensional,” tegasnya.

Indro Pranoto, Ph.D. membawakan paparan berjudul “Research Update on Boiling Heat Transfer from Enhanced Structures and Immersion Cooling for Electrical Battery and Data Centre” sebagai sebuah riset yang memperoleh dana hibah dari Ristekdikti dan beberapa sponsor. Berfokus pada penelitian baterai, Dr. Indro memaparkan bahwa panas yang tidak terkendali pada baterai dan pusat penyimpanan data dapat menyebabkan baterai menjadi overheated dan sistem pendingin menggunakan air cooling yang selama ini digunakan sudah tidak memadai. Dengan memanfaatkan gelembung yang dihasilkan oleh proses boiling, maka dapat dihasilkan sistem pendingin yang lebih baik. “Gelembung-gelembung tersebut kita manfaatkan titik-titik temperatur yang rendah untuk nanti digunakan dalam pendingin baterai,” papar Dr. Indro.

CORE Seri 2 dihadiri oleh dosen-dosen anggota KBK Energi, mahasiswa pascasarjana Teknik Mesin UGM, serta praktisi dan peneliti dari luar UGM, salah satunya Prof. Dr. Pranowo, S.T., M.T., dosen Fakultas Teknologi Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan bidang ilmu Komputasi Numerik, Pemodelan & Simulasi, Pengolahan Citra, dan Soft Computing, sekaligus alumni Teknik Mesin UGM angkatan 1996. Dr. Eng. Adhika Widyaparaga, S.T., M. Biomed.E. selaku Sekretaris DTMI menyatakan bahwa CORE dari KBK Energi diprakarsai oleh Prof. Dr.Eng. Deendarlianto, S.T., M.Eng.. “Tujuan dari CORE adalah untuk knowledge sharing dan kerja sama riset. Selain itu, CORE dapat menjadi ajang pertemuan periset yang ada di DTMI,” tutur Dr. Adhika.

Setelah paparan dari Dr. Khasani dan Dr. Indro Pranoto, peserta dipersilakan untuk mengajukan pertanyaan dan masukan oleh moderator CORE, Prof. Dr. Ir. Harwin Saptoadi, M.SE., IPM., ASEAN Eng.. Semoga melalui CORE, para periset DTMI akan semakin tergugah untuk meningkatkan semangat kolaborasi riset dan nantinya dapat menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat.