Arsip:

Kegiatan

Kembali Selenggarakan “Sinau Bareng DTMI”, DTMI Angkat Topik  Soft Robotics

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) FT UGM Kembali menyelenggarakan “Sinau Bareng DTMI” yang telah sampai pada seri ke-14 dengan mengangkat tema “Active Smart Materials for Soft Robots”, bertempat di Ruang Sidang A-1 DTMI FT UGM pada Kamis (12/09). Materi Sinau Bareng DTMI kali ini dibawakan oleh Prof. Shingo Maeda dari Department of Mechanical Engineering, Tokyo Institute of Technology, Jepang dan jalannya acara dipandu oleh Dr. Ardi Wiranata sebagai moderator.

Dalam paparannya, Prof. Maeda memberikan beberapa contoh penelitian-penelitian di bidang robotik yang telah dilaksanakan oleh Prof. Maeda yang berkolaborasi dengan kolega peneliti dari berbagai negara dan universitas. Prof. Maeda memperlihatkan bahwa banyak penelitian dan pengembangan robot yang sudah dilakukan menghasilkan robot-robot yang, meski banyak memberikan bantuan dalam hidup manusia, masih memiliki banyak ruang untuk berkembang, antara lain gerakannya yang masih kaku dan belum mampu mereplikasi kemampuan gerak dari manusia dan bahan dasar yang masih didominasi oleh logam dan teknologi konvensional yang perlu dilakukan pemutakhiran. Penggunaannya dalam berbagai bidang, termasuk medis , melahirkan sebuah teknologi robotik yang dikenal dengan istilah “soft robotics”, sebuah teknologi robot yang menggunakan bahan yang lebih fleksibel dengan teknologi yang lebih cerdas. Penggunaan bahan-bahan yang lebih fleksibel memungkinkan soft robots untuk mereplikasi gerakan tubuh manusia dengan lebih baik. Penggunaan bahan-bahan seperti serat-serat filamen banyak dilakukan demi mereplikasi gerakan otot manusia dengan lebih presisi Prof. Maeda memberikan beberapa contoh penggunaan soft robots yang telah diterapkan, antara lain sebagai kerangka luar yang dapat membantu pasien dengan kondisi medis yang membatasi pergerakan mereka dan alat yang membantu peneliti laut dalam untuk mengangkut objek-objek penelitian yang membutuhkan penanganan dengan kehati-hatian yang lebih ekstra.

Pemaparan dalam Sinau Bareng DTMI kali ini juga memberikan berbagai persamaan-persamaan matematis yang dapat membantu mahasiswa dalam memahami bahan cerdas yang digunakan dalam pembuatan dan pengembangan soft robots. Setelah sesi presentasi Prof. Maeda usai, mahasiswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang telah diberikan atau hal lain yang berkaitan dengan penelitian dan juga studi lanjut. “Tujuan kita adalah untuk memahami, dengan cara melihat sebuah konsep dari sisi yang dapat dengan lebih mudah dipahami, karena memahami dan merancang adalah dua hal yang berbeda,” pungkas Prof. Maeda. Setelah sesi Sinau Bareng DTMI usai, Prof. Maeda tetap ada di Ruang Sidang A-1 untuk melaksanakan agenda selanjutnya, yaitu diskusi potensi penelitian bersama dengan mahasiswa Program Doktor Teknik Industri UGM.

Prof. Gesang Nugroho Luncurkan Pesawat Tanpa Awak “PALAPA S-1”

Dosen Teknik Mesin UGM, Prof. Dr. Ir. Gesang Nugroho, S.T., M.T.,  IPM. dan Tim Flying Object Research Center (FORCE) melaksanakan peluncuran produk riset berupa pesawat tanpa awak yang dinamai “PALAPA S-1”, pada Selasa (03/09), bertempat di Gedung Pancabrata Prof. Herman Johannes – Engineering Research and Innovation Center (ERIC), Fakultas Teknik UGM. PALAPA S-1 merupakan produk riset yang menjadi luaran kerja sama antara UGM dan industri dengan pendanaan dari LPDP.  Acara peluncuran turut mengundang beberapa tamu kehormatan, antara lain Rektor UGM, Kapolda DIY, Kepala Badan Intelijen Negara DIY, Komandan Lanud Adisutjipto dan Adi Sumarmo, Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Kapusdalop) BNPB, Direktur PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri (YPTI), Dekan Fakultas Teknik UGM, Direktur Penelitian UGM, dan Direktur Pengembangan Usaha UGM.

Dimulai sejak 2021 dengan menggandeng PT. YPTI sebagai mitra industri dalam pembuatan mold atau cetakan dari badan pesawat sekaligus mitra dalam pengajuan dana LPDP, dan setelah melewati berbagai macam proses pengembangan dan juga uji kelayakan, pesawat tanpa awak yang mengambil inspirasi namanya dari sumpah yang diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada (menyesuaikan dengan homebase penelitiannya di Universitas Gadjah Mada) ini akhirnya resmi diluncurkan untuk berbagai macam penggunaan. Peluncuran ditandai dengan pemotongan pita oleh Dekan Fakultas Teknik UGM,  Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng.. Prof. Gesang menyampaikan bahwa untuk saat ini, PALAPA S-1 akan difungsikan sebagai sarana pendeteksi dini kebakaran hutan. “Titik panas akan dideteksi oleh satelit, kemudian pesawat akan menuju titik panas untuk melakukan validasi bahwa titik panas tersebut adalah benar titik api untuk kemudian dilakukan pemadaman oleh tim pemadam, “ jelas Prof. Gesang. 

Mampu terbang selama 6 jam tanpa henti, PALAPA S-1 memiliki jangkauan telemetri sejauh 50 kilometer dan mapping seluas 3500 hektar, dan masih bisa ditambah lagi jangkauannya seiring dengan pengembangan perangkat yang dibawa oleh pesawat.  Prof. Gesang menambahkan bahwa pemanfaatan PALAPA S-1 juga dapat diterapkan pada ranah militer sebagai sarana pengintaian musuh, patroli laut, dan pengawasan perkebunan, dan setelah melakukan serangkaian partisipasi pameran, Prof. Gesang menginformasikan bahwa PALAPA S-1 sudah diminati oleh beberapa instansi, antara lain TNI AL dan juga Kepolisian Republik Indonesia. Guna memenuhi kebutuhan permintaan pengadaan PALAPA S-1, PT. Laksita Karya Dirga sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dalam manufaktur dan proses komersialisasi PALAPA S-1 dalam 3 bulan mampu untuk membuat sebanyak 7 sampai 10 unit dengan sistem pemesanan. Karena cetakan untuk PALAPA S-1 telah ada, maka proses produksi sudah bisa dilaksanakan, dengan pemesan saat ini adalah dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia. Untuk pengembangan lanjutan, PALAPA S-1 akan dilengkapi dengan sensor cerdas, sehingga pemantauan PALAPA S-1 dapat menjangkau area bawah tanah, dan juga akan dikembangkan PALAPA S-2 dengan ukuran lebih besar dan durasi terbang 12 jam .

Sebagai karya anak bangsa, PALAPA S-1 memiliki persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 30-40 persen, dan selanjutnya akan terus dilakukan peningkatan. Direktur Penelitian UGM, Prof. Dr. Mirwan Ushada, STP. M.App.Life.Sc. menyampaikan bahwa PALAPA S-1 memiliki potensi untuk terus dilakukan pengembangan dan dengan sedang berprosesnya perizinan dan sertifikasi, nantinya diharapkan akan mempererat kolaborasi antara universitas dengan industri. Hal senada disampaikan oleh Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng., dengan menambahkan bahwa PALAPA S-1 dapat berkembang lebih baik dengan pengunaan satelit, sehingga akan lebih erat kolaborasi yang ada, terutama juga dengan pengguna (user). Acara peluncuran dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipandu oleh Sekretaris Direktorat Pengembangan Usaha UGM, Prof. Sang Kompiang Wirawan, S.T., M.T., Ph.D. dengan narasumber Prof. Gesang Nugroho dan Ir. Muhammad Agung Bramantya, S.T., M.T., M.Eng., Ph.D. sebagai tim periset dan pengembang PALAPA  S-1. Sesi diskusi membuka kesempatan bagi hadirin tamu undangan untuk menanyakan segala macam informasi yang berkenaan dengan PALAPA S-1. Pada sesi diskusi tersebut, Kepala BIN Daerah DIY Brigjen TNI Rachmad Pudji Susetyo menyatakan bahwa spesifikasi yang dimiliki PALAPA S-1 sesuai dengan kebutuhan TNI untuk operasi pengintaian.

Dosen Teknik Industri UGM Bagikan Penerapan Capstone Design dalam Webinar “Capstone Design: Guide and Best Practice”

BKSTI Pusat mengadakan Webinar “Capstone Design: Guide and Best Practice” yang ditujukan untuk umum dan civitas akademisi Bidang Teknik Industri di Perguruan Tinggi di Indonesia pada Rabu (21/08), dihadiri kurang lebih 250 peserta dari kalangan akademisi Program Teknik Industri seluruh Indonesia. Capstone Design merupakan kursus atau proyek akhir yang dirancang untuk memungkinkan mahasiswa menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari selama studi mereka dalam suatu proyek nyata atau simulasi yang kompleks. Dosen Teknik Industri UGM,  Dr. Eng. Ir. Titis WIjayanto, S.T., M.Des., IPM., ASEAN Eng. menjadi pembicara dalam Webinar sebagai pemateri “Best Practice

Acara Webinar ini dipandu oleh Agustina Eunike., S.T., M.T., MBA sebagai MC acara Webinar dan dibuka oleh sambutan dari Ketua BKSTI, Nurhadi Siswanto. Ph.D.. Acara kemudian memasuki agenda utama Webinar, yaitu pemaparan materi dari Dr. Titis sebagai pembicara.

Dr. Titis dalam paparannya menyampaikan Capstone Design dalam kurikulum Teknik Industri adalah proyek akhir yang biasanya dilakukan pada tahun terakhir studi mahasiswa dan dirancang untuk mengintegrasikan dan menerapkan pengetahuan serta keterampilan yang telah diperoleh selama masa perkuliahan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai Capstone Design dalam konteks Teknik Industri.

Tujuan Utama Mata Kuliah Capstone Design ini yaitu :

  • Integrasi Pengetahuan: Capstone Design bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu yang telah dipelajari, seperti manajemen rantai pasok, optimasi, produksi, manajemen kualitas, ergonomi, dan sistem informasi industri.
  • Pemecahan Masalah Nyata: Mahasiswa diberikan masalah yang nyata dari industri atau situasi simulasi yang menantang, yang membutuhkan solusi berbasis teknik.
  • Pengembangan Keterampilan Profesional: Selain keterampilan teknis, mahasiswa juga dilatih untuk mengembangkan soft skills, seperti kerja tim, manajemen proyek, komunikasi, dan presentasi.

Lebih lanjut, Dr. Titis menjelaskan bahwa di Prodi Teknik Industri UGM, pelaksaanan Capstone Design ini dalam bentuk Project Milestone pada Gambar dibawah ini :

Sumber : Materi Webinar  Capstone Design Project Milestone (Titis, 2024)

Pelaksanaan Project Milestone  dalam satu semester dibagi 4 milestone di tambah 1 milestone yaitu Debriefing dan UAS. Selain itu, pada setiap fase ada mentoring dan dilakukan penilaian oleh dosen pengampu guna memberikan feedback kepada mahasiswa terkait dengan proyek yang sedang dikerjakan. “Penerapan Capstone Design ini memiliki peran penting dalam memastikan bahwa lulusan Teknik Industri tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis tetapi juga kemampuan praktis untuk menerapkannya dalam situasi nyata,” ujar Dr. Titis pada akhir sesi.

Dalam sambutan pembukaan Webinar, Nurhadi menyatakan Webinar ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan tentang dan juga aplikasi Capstone Design untuk diterapkan di masing-masing Prodi dan Departemen Teknik Industri perguruan tinggi di Indonesia agar memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan teknis, kepemimpinan, kolaborasi tim, serta kemampuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah di dunia nyata.

Adakan Seminar, ZWSoft Donasikan Ratusan Perangkat Lunak Desain untuk DTMI

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM menjadi tuan rumah pelaksanaan seminar “Menuju Inovasi” yang diadakan oleh ZWSoft Co., Ltd. pada Senin (19/08), bertempat di Ruang Sidang A-1 DTMI UGM.

Dalam seminar “Menuju Inovasi” ini, ZWSoft membuka kesempatan bagi bukan hanya mahasiswa Teknik Mesin, namun juga mahasiswa IUP Teknik Industri, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan (DTSL), dan Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Wilayah Kota (DTAP) UGM untuk menjadi peserta. Dihadiri oleh sebanyak 68 peserta, seminar yang merupakan perwujudan program University Donation dari  ZWSoft dibuka dengan sambutan dari Ketua Program Studi (Kaprodi) Sarjana Teknik Mesin UGM, Ir. Muslim Mahardika, Ph.D.. Dalam sambutannya, Ir. Muslim menyampaikan bahwa seminar ini kiranya dapat memajukan kemampuan mahasiswa dan permulaan kerja sama antara ZWSoft dan UGM dalam hal inovasi desain. Hal senada disampaikan oleh Country Manager untuk wilayah Indonesia, Australia, dan Selandia Baru, Patrick Zi dalam sambutannya, “pertemuan ini merupakan permulaan untuk kerja sama dan inovasi di waktu mendatang antara ZWSoft dan UGM.” Acara dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pemberian sebanyak 136 akses akun gratis aplikasi ZWCAD dan ZW3D yang dilaksanakan oleh Sekretaris DTMI UGM, Dr. Eng. Adhika Widyaparaga dan Patrick Zi sebagai perwakilan ZWSoft.

Oleh karena ZWSoft merupakan perusahaan yang baru melaksanakan kerja sama dengan DTMI UGM, untuk memperkenalkan lebih jauh mengenai perusahaan dan produk-produknya, Sam Lee dari ZWSoft memberikan pengenalan singkat mengenai perusahaan yang berpusat di Guangzhou, Tiongkok ini. Telah berdiri dan beroperasi selama 26 tahun, Sam memaparkan bahwa ZWSoft berfokus pada pengembangan aplikasi desain yang digunakan dalam dunia teknik, dengan produk yang ditawarkan kepada UGM adalah ZWCAD dan ZW3D. Penjelasan lebih terperinci mengenai aplikasi ZWCAD dan ZW3D dijelaskan lebih lengkap oleh Technical Support Engineer ZWSoft, Candra Diningrat. Candra memberikan pemaparan komprehensif mengenai ZWCAD dan ZW3D, yang meliputi fitur-fitur yang tersedia, cara kerja, kompatibilitas dengan perangkat lunak lain, dan tentu keunggulan yang dimiliki oleh kedua aplikasi tersebut.

Sebagai tambahan informasi, Ir. Muslim menuturkan bahwa selain berkunjung ke DTMI, ZWSoft juga berkunjung ke DTSL dan DTAP secara langsung guna penjajakan kerja sama.

Mahasiswa Angkatan Pertama IUP Teknik Industri UGM Ikuti Kuliah Perdana 2024

Mahasiswa baru International Undergraduate Program  (IUP) Teknik Industri UGM melaksanakan kuliah perdana pada Senin (12/08), bertempat di ruang kelas 4A1, Gedung Prof. Roosseno Soerjohadikusumo – Smart and Green Learning Center(SGLC) Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Sebagai kelas internasional, mahasiswa IUP diwajibkan melaksanakan kegiatan international exposure di semester 6 dan pelaksanaan kuliah dilakukan dengan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

Kuliah perdana mahasiswa baru IUP dilaksanakan pada pukul 13.00 sesudah acara Info Day Program Sarjana Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) usai, bersamaan dengan perkuliahan mahasiswa baru Prodi Teknik Mesin dan Prodi Teknik Industri reguler. Sebanyak 21 mahasiswa baru IUP Teknik Industri UGM mengikuti perkuliahan dengan mata kuliah Fisika 1 dengan dosen pengampu Dr. Eng. Adhika Widyaparaga.   

Ditemui oleh Tim Humas DTMI, salah satu mahasiswa baru IUP Teknik Industri asal Tangerang Selatan, Banten, Rafi Fadilah Yasar, menyatakan bahwa kuliah IUP dirasa cukup unik. “Kita selama belajar di sekolah negeri kan menggunakan Bahasa Indonesia, jadi ketika kuliah full Bahasa Inggris terasa ini hal baru dan perlu beradaptasi,” jelas Rafi. Erland Liko Brains, mahasiswa baru IUP Teknik Industri UGM asal Bekasi, Jawa Barat mengatakan bahwa ia memiliki ketertarikan terhadap topik Supply Chain Management, sehingga ia memilih untuk berkuliah di Teknik Industri UGM. “Saya memilih untuk mendaftar di IUP karena saya bercita-cita untuk kuliah di luar negeri, jadi salah satu jalur untuk menggapai cita-cita tersebut adalah melalui jalur internasional, yaitu IUP,” tutur Erland. Erland menambahkan harapannya selama berkuliah di Teknik Industri UGM adalah menambah banyak teman, memperbanyak pengalaman melalui organisasi kemahasiswaan, dan lulus dengan nilai yang terbaik.

Dalam wawancara dengan Tim Humas DTMI, Pak Adhika memberikan kesannya terhadap kelas IUP. “Mahasiswa baru menyadari bahwa mereka berada pada historic moment, yaitu kelas pertama dan angkatan pertama IUP di Teknik Industri, sehingga mahasiswa cukup excited dengan kelas pertama itu,” kata Pak Adhika. Beliau menambahkan bahwa karena angkatan pertama kelas IUP berjumlah 21 orang, sangat memungkinkan terjadinya diskusi  yang lebih banyak. “Oleh karena proses seleksi kita cukup ketat dan kompetitif, kita bisa memperoleh mahasiswa yang sharp, responsif, dan memiliki kemampuan English yang bagus. Sehingga dalam diskusi, banyak muncul pertanyaan-pertanyaan yang cukup tajam,” tambahnya.

Mencoba untuk menilik kelas reguler maupun IUP, Pak Adhika melihat bahwa tingkat kompetitif mahasiswa dari kedua program sama tingginya, dengan perbedaan pada interaksi dengan menggunakan 2 bahasa yang berbeda dan ukuran kelas IUP yang lebih kecil sehingga lebih cepat terjadi diskusi. “High quality harus selalu dijaga, baik IUP atau reguler, sehingga kami tetap harus mengajar dengan kualitas tinggi untuk program manapun,” tegasnya. Manfaat yang diperoleh dengan adanya kedua macam program dengan skala kelas yang berbeda adalah banyaknya ide inovasi pedagogi (metode mengajar/menghantarkan materi) yang bisa diperoleh yang dapat diterapkan di masing-masing program, sehingga akan menguntungkan baik untuk program reguler maupun IUP.

Harapan Pak Adhika dengan adanya IUP Teknik Industri dan IUP Teknik Mesin yang akan dibuka pertama kali pada 2025 adalah nantinya akan muncul pertukaran wawasan dengan mahasiswa dari program reguler, terutama ketika IUP semakin dikenal dan menarik semakin banyak mahasiswa dari luar negeri untuk bergabung, maka manfaat yang diperoleh bagi semua pihak akan semakin besar. “Meski melalui jalur penerimaan yang berbeda, mahasiswa IUP dan mahasiswa reguler sama-sama memiliki kualitas yang tinggi, apalagi nantinya mahasiswa dari kedua program akan bertemu dalam  melting pot di DTMI, baik itu via HMTI (Himpunan Mahasiswa Teknik Industri) maupun KMTM (Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin), ataupun di tempat berkumpul mahasiswa yang lain di DTMI seperti di Literacy Center dan di laboratorium. Sehingga, melalui interaksi, diharapkan mahasiswa bisa saling belajar dan saling mengangkat,” pungkasnya.

Untuk IUP Teknik Industri angkatan kedua, pendaftaran akan dibuka pada awal tahun 2025, bersamaan dengan pembukaan pendaftaran IUP Teknik Mesin angkatan pertama.

Info Day Buka Kuliah Perdana Mahasiswa Baru DTMI UGM

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM menyelenggarakan Info Day untuk mahasiswa baru Program Sarjana pada Senin (12/08), bertempat di Area Parkir Sepeda Motor DTMI UGM. Info Day untuk mahasiswa baru Program Sarjana bertepatan dengan hari pertama perkuliahan Semester Gasal 2024/2025.

Sebanyak 346 mahasiswa baru Program Sarjana dari seluruh penjuru Indonesia, 193 mahasiswa Sarjana Teknik Mesin , 132 mahasiswa reguler Teknik Industri, dan 21 mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Teknik Industri,  menghadiri Info Day dengan mengenakan jas almamater UGM. Memberikan sambutan dalam Info Day,  Ketua Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM, Prof. Ir. Budi Hartono, mengucapkan selamat datang kepada para mahasiswa baru. “Saya melihat wajah-wajah yang lega dan bahagia. Lega dan bahagia karena sudah diterima menjadi mahasiswa UGM, di Departemen Teknik mesin dan Industri, Departemen terbesar di Fakultas Teknik, yang kebetulan juga adalah Fakultas terbesar di UGM,” tutur Prof. Budi. Prof. Budi juga menekankan, bahwa saat ini, dengan statusnya yang sudah berubah dari siswa menjadi mahasiswa, maka para mahasiswa baru diharapkan untuk dapat lebih dewasa dan mandiri, lebih bertanggung jawab dan bijaksana dalam menentukan pilihan, serta lebih aktif dalam mengembangkan diri, baik melalui program-program akademik maupun non akademik.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan profil DTMI dan perkenalan para dosen yang dipandu oleh Sekretaris Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM, Dr. Eng. Adhika Widyaparaga. Dr. Adhika memaparkan profil singkat DTMI yang meliputi posisi DTMI di Fakultas Teknik, jumlah SDM (mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan), susunan organisasi, inovasi penelitian dosen, serta kegiatan dan prestasi mahasiswa, ditambah dengan memandu perkenalan para dosen yang hadir satu per satu, lengkap dengan bidang keahlian, mata kuliah yang diampu, laboratorium home base, serta jabatan yang diampu. Setelah pemaparan profil dan perkenalan dosen usai, mahasiswa baru dan para dosen berfoto bersama sebelum mahasiswa dibagi berdasar Prodi masing-masing, yaitu Teknik Industri akan dihantar oleh mahasiswa HMTI untuk melakukan tur departemen, dan Teknik Mesin yang akan tinggal di lokasi Info Day untuk menerima informasi akademik dari Ketua Program Studi (Kaprodi) Sarjana Teknik Mesin, Ir. Muslim Mahardika, Ph.D. dan Sekretaris Program Studi (Sekprodi) Sarjana Teknik Mesin, Dr. I Made Miasa, dan nanti akan bertukar Teknik Mesin melaksanakan tur departemen dan Teknik Industri menerima informasi akademik dari Kaprodi Sarjana Teknik Industri, Dr. Eng. Titis Wijayanto dan Sekprodi Sarjana Teknik Industri, Ir. Hilya Mudrika Arini, Ph.D.. Mahasiswa dari masing-masing Prodi juga melaksanakan pengambilan video menggunakan drone di area turunan menuju parkir mobil mahasiswa dengan meneriakkan jargon dari masing-masing Prodi.

Info Day Program Sarjana ditutup dengan makan siang bersama, dan setelah itu mahasiswa baru memulai kuliah pertama.

Sambut Mahasiswa Baru Pascasarjana, Prof. Budi Hartono Dorong Mahasiswa Aktif dalam Riset

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM menyelenggarakan Info Day untuk mahasiswa baru Program Pascasarjana pada Jumat (09/08), bertempat di Ruang Sidang A1 DTMI UGM. Info Day kali ini dilaksanakan secara bauran, dengan diikuti oleh mahasiswa baru secara luring maupun daring.

Sebagai sebuah acara penyambutan dan penyampaian informasi untuk mahasiswa baru, Info Day menghadirkan pengurus Departemen dan masing-masing Program Studi (Prodi) yang tergabung dalam Program Pascasarjana DTMI, yaitu Magister Teknik Mesin dan Industri dan Doktor Teknik Mesin dan Industri, serta staff administrasi masing-masing Prodi. Pengurus Departemen dan Prodi serta staff administrasi masing-masing Prodi diperkenalkan kepada para mahasiswa baru dalam acara Info Day agar para mahasiswa lebih mengenal para pengurus Departemen dan Prodi serta staff sehingga dapat mempermudah dalam perkuliahan. Mahasiswa baru yang diundang untuk menghadiri Info Day kali ini sejumlah 90 orang dengan rincian sebagai berikut:

  1. Magister Teknik Mesin: 43 mahasiswa (Master by Research 4 mahasiswa, Reguler Kerja Sama PLN 21 mahasiswa, Fast Track 1 mahasiswa, Reguler 17 mahasiswa)
  2. Magister Teknik Industri: 32 mahasiswa (Master by Research 1 mahasiswa, Fast Track 4 mahasiswa, Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) 1 mahasiswa, Reguler 26 mahasiswa)
  3. Doktor Teknik Mesin: 8 mahasiswa (Doctor by Research 2 mahasiswa, Reguler 6 mahasiswa)
  4. Doktor Teknik Industri: 7 mahasiswa (Doctor by Research 1 mahasiswa, Reguler 6 mahasiswa)

Menyampaikan sambutan pembuka, Ketua Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM, Prof. Ir. Budi Hartono, menyambut para mahasiswa baru dan mendorong mahasiswa untuk aktif dalam berbagai macam kesempatan yang tersedia bagi mahasiswa, terutama kesempatan-kesempatan yang berkaitan dengan akademik, international exposure, dan riset. Prof. Budi memberikan beberapa contoh kesempatan yang terbuka, yaitu double degree dan pertukaran mahasiswa ke luar negeri yang tersedia bagi mahasiswa Program Magister, dan berbagai macam kesempatan reviewer dalam seminar, kolokium, dan peluang mengikuti joint research bagi mahasiswa Program Doktor.

Salah satu mahasiswa Program Doktor Teknik Mesin, Herry Irawansyah, S.T., M.Eng., menyatakan bahwa menjadi mahasiswa UGM adalah impiannya. “Masuk UGM merupakan suatu impian saya untuk melanjutkan studi lanjut yang lebih baik dan mengembangkan diri,” tutur Herry. Turut diwawancarai oleh tim media DTMI, Heppy Riani Indrajati, S.T. menuturkan bahwa ia memilih Program Magister Teknik Industri karena bercita-cita ingin menjadi dosen.

Setelah usai memaparkan informasi-informasi umum di Ruang Sidang A1, mahasiswa baru diarahkan menuju kelas masing-masing untuk menerima informasi terperinci mengenai masing-masing Prodi serta mengenai organisasi mahasiswa pascasarjana di DTMI.

Upaya DTMI FT UGM dan FTMD ITB Tingkatkan Kualitas Administrasi Pendidikan Tinggi Teknik

Departemen Teknik Mesin dan Teknik Industri Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan studi banding ke Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (FTMD ITB). Kunjungan ini menjadi salah satu langkah strategis UGM untuk meningkatkan kualitas administrasi pendidikan tinggi teknik di Indonesia. 

Program studi banding tahunan ini memiliki beberapa tujuan utama. Selain untuk pengembangan diri tenaga kependidikan, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara pendiri teknik mesin UGM dengan rekan sejawat di FTMD ITB. Rombongan UGM terdiri dari 44 anggota yang meliputi 15 akademisi, 11 laboran/teknisi, 14 staf keuangan, SDM, dan IT, serta 5 petugas keamanan. 

Rombongan UGM disambut baik oleh staff akademik dan juga tenaga kependidikan FTMD ITB. Pertemuan dibuka oleh Ibu Yanti Nurhanyanti, S.E, sebagai Kepala Bagian Administrasi FTMD ITB, memaparkan pengelolaan administrasi, tata usaha, serta penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT ITB), dan informasi lainya. Kemudian Dr. Ir. Agung Wibowo, sebagai Kepala Laboratorium dan Manajer Fasilitas FTMD, juga memberikan penjelasan lebih lengkap mengenai tata kelola FTMD ITB. 

Kunjungan ini merupakan bagian dari program pengembangan diri tenaga kependidikan serta mempererat hubungan antara pendiri dan pengelola teknik mesin di kedua institusi terkemuka tersebut. 

FTMD ITB juga memaparkan bagaimana mereka memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mendukung berbagai aspek operasional, akademik, dan penelitian. Implementasi teknologi ini terbukti meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kualitas layanan di lingkungan kampus. Beberapa sistem yang diperkenalkan seperti SIPELAJAR, Sistem untuk penjadwalan kuliah dan peminjaman ruangan. Kemudian, SIX (Sistem Informasi Akademik) yang mengelola data akademik mahasiswa secara daring dengan teknologi data computing dan integrasi sistem. Lalu ada e-Office, sebuah aplikasi pengelolaan naskah dinas secara digital untuk proses administrasi yang lebih efisien. Serta, MYPPM (Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat), sebuah sistem yang mendukung manajemen informasi penelitian dan pengabdian masyarakat.

Diskusi dua arah antara UGM dan FTMD ITB juga dilakukan dengan membahas topik penting lainnya seperti pengelolaan kesehatan mental mahasiswa, pengelolaan asisten, dan jenjang karir tenaga pendidikan. Diskusi ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan solusi untuk meningkatkan kinerja di kedua institusi. 

Dengan program-program unggulan dan pemanfaatan teknologi terkini, FTMD ITB terus menunjukkan keunggulannya sebagai salah satu fakultas teknik terbaik di Indonesia. Kolaborasi seperti ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi teknik di Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi FTMD ITB sebagai pusat keunggulan dalam bidang teknik. 

Inisiatif ini merupakan bukti nyata dari komitmen FTMD ITB dalam memajukan pendidikan teknik di Indonesia dan memperkuat sinergi dengan institusi lain untuk masa depan yang lebih baik. 

(source: Upaya UGM dan FTMD ITB Tingkatkan Kualitas Administrasi Pendidikan Tinggi Teknik)

Teknik Mesin UGM Tumbuhkan Motivasi Studi Lanjut dalam Kunjungan Siswa

Program Studi (Prodi) Sarjana Teknik Mesin UGM menerima kunjungan dari SMK Negeri 4 Bogor, Selasa (30/07). Rombongan siswa dan guru SMK Negeri 4 Bogor diterima dan disambut oleh Koordinator Urusan (Kour) Akademik dan Kemahasiswaan, Suprihatiningsih, S.E., dan Ketua Program Studi (Kaprodi) Sarjana Teknik Mesin UGM,  Ir. Muslim Mahardika, Ph.D. di Ruang Sidang A-1 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM.

Menyampaikan sambutan di awal kunjungan kali ini, Suprihatiningsih mengucapkan selamat datang kepada tamu rombongan. “Semoga kunjungan ini dapat bermanfaat bagi siswa siswi,” ucap Suprihatiningsih. Suprihatiningsih juga menyampaikan bahwa Prodi Sarjana Teknik Mesin UGM akan membuka International Undergraduate Program (IUP) di tahun depan, sehingga dapat menjadi pilihan kesempatan untuk para siswa dalam melanjutkan studi dengan keuntungan adanya international exposure. Drs. Mulya Murprihartono, M.Si. selaku Kepala SMK Negeri 4 Bogor menerima sambutan selamat datang dari prodi dan menyatakan terima kasih atas diterimanya kunjungan tersebut. “Kiranya kunjungan ini dapat menumbuhkan motivasi para siswa untuk melanjutkan kuliah,” ujar Mulya. Mulya menginformasikan bahwa para siswa yang  hadir dalam kunjungan ke Teknik Mesin UGM kali ini berasal dari 2 jurusan kompetensi keahlian, yaitu Teknik Kendaraan Ringan (Otomotif) dan Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur (Pengelasan). Oleh karena siswa SMK biasanya memiliki orientasi untuk langsung bekerja setelah lulus dan jarang yang ingin melanjutkan studi ke jenjang Sarjana, Mulya menambahkan, maka sekolah mengadakan kunjungan ke universitas guna menumbuhkan motivasi para siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Setelah sambutan-sambutan disampaikan, acara di Ruang Sidang A-1 dilanjutkan dengan presentasi mengenai DTMI dan secara khusus Prodi Teknik Mesin oleh Ir. Muslim Mahardika, Ph.D.. Dalam presentasinya, Muslim bukan hanya menyampaikan pengenalan mengenai Prodi Teknik Mesin, namun juga menginformasikan prospek kerja, karir alumni, dan juga mengenai kegiatan-kegiatan mahasiswa yang positif dan menyenangkan. Presentasi mengenai kegiatan mahasiswa kemudian disampaikan lebih terinci oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM) UGM, Dio Alif Saputra . Dio memberikan presentasi singkat mengenai organisasi KMTM dan program-programnya, dan lebih banyak membagikan pengalaman-pengalamannya serta teman-temannya dalam menjalani perkuliahan di Teknik Mesin UGM, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan siswa dalam rangka memperkuat motivasi para siswa untuk melanjutkan studi.

Melengkapi kunjungan, para siswa dan guru dihantarkan oleh mahasiswa untuk berkunjung ke Laboratorium Konversi Energi (ditambah dengan Laboratorium Bahan Teknik) dan Teknik Manufaktur oleh karena kesesuaian kedua laboratorium tersebut dengan jurusan kompetensi keahlian dari para siswa yang berkunjung. Diharapkan dengan mengunjungi laboratorium, para siswa yang ingin melanjutkan studi memiliki gambaran mengenai seperti apa kerja laboratorium di Teknik Mesin UGM dan kaitannya dengan apa yang telah dipelajari di bangku sekolah.

Nostalgia dan Cetuskan Kolaborasi, Teknik Mesin UGM 2004 Selenggarakan Reuni 20 Tahun

Alumni Teknik Mesin UGM 2004 mengadakan Reuni 20 Tahun dengan 2 mata acara, yaitu Malam Keakraban pada Sabtu (13/07) dan Fun Bike pada Minggu (14/07), bertempat Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) FT UGM. Selain dihadiri oleh alumni Teknik Mesin 2004, Reuni 20 Tahun juga dihadiri oleh dosen, tenaga kependidikan, dan juga mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM) UGM sebagai panitia.

Diwawancarai oleh tim Humas, Ketua Angkatan 2004 Teknik Mesin UGM, Iqbal Felani, menuturkan kesannya terhadap kampus yang meski sudah banyak berubah, namun masih dapat dikenali ruang-ruang tempatnya berkuliah dulu. “Untuk laboratorium, saya dengar sudah banyak yang berubah fasilitasnya dan berpindah ruangan, dan itu yang belum saya tahu. Setelah ini rencananya kami ingin tur berkeliling kampus untuk melihat laboratorium,” tambah Iqbal. Masih menurut informasi dari Iqbal, dari 150 orang alumni Teknik Mesin 2004, ada 44 orang yang berhasil terdata menyanggupi untuk hadir, dan ada 25 orang yang hadir pada acara Malam Keakraban dari seluruh wilayah di Indonesia.

Dr. Adhika Widyaparaga selaku Sekretaris Departemen Teknik Mesin dan Industri dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada alumni Teknik Mesin 2004 yang hadir pada Malam Keakraban. “2004 adalah angkatan yang spesial untuk saya, karena angkatan 2004 adalah kelas pertama yang saya ajar,” tutur Adhika.

Pada Malam Keakraban,  audiensi menjadi mata acara penting yang membuka ruang diskusi antara alumni dan pengurus Departemen dan Prodi. Diperoleh informasi bahwa kemampuan leadership dari mahasiswa Teknik Mesin UGM masih perlu ditingkatkan lagi dengan terus belajar. Oleh karena banyak mahasiswa Teknik Mesin UGM yang masih dinilai belum mahir beradaptasi terhadap lingkungan luar, termasuk luar negeri, Taruna Ariwibowo selaku alumni Teknik Mesin 2004 yang berkarir sebagai Operation Director di PT. Pertamina International Timor, menilai perlu ada peningkatan kemampuan komunikasi interpersonal dengan membangun jejaring dalam kegiatan antar angkatan. Herman Manurung, dari PT Unilever Indonesia mengatakan bahwa digitalisasi harus sudah diajarkan sejak di bangku kuliah, karena dalam dunia industri, robotik dan machine learning sudah banyak digunakan. Menambahkan pernyataan Herman, Angga dari PT. Petrokimia menyampaikan bahwa seharusnya kampus sudah mengajarkan kolaborasi dan kemampuan berpendapat yang akan bermanfaat ketika lulusan memasuki  dunia industri. Tentang kerja sama antara kampus dan industri, Gama Wira Medika dari Pertamina Refineri unit Plaju mengatakan bahwa perlunya DTMI menyederhanakan proses administrasi ketika bekerjasama dengan industri agar semakin banyak kerja sama yang terjalin. Perwakilan alumni lain, Makhfud, yang berkarir di PT. PLN Indonesia Power Adipala, Cilacap, membuka kesempatan untuk mahasiswa bisa belajar langsung ke pembangkit listrik dengan adanya simulator pembangkit supercritical di PT. PLN Power Adipala, Cilacap. Sebagai pesan penyemangat, Rita Urdinumarela dari PT. PLN UIP JBT mengingatkan bahwa tidak ada batasan bagi lulusan Teknik Mesin untuk berkarir di luar bidang Teknik Mesin, karena Rita pun berkarir di bidang legal saat ini, dan memberi manfaat yang luar biasa kepada korporat.

Acara Fun Bike yang dilaksanakan di hari kedua dalam rangkaian Reuni 20 Tahun Teknik Mesin 2004 mengambil rute seputar kampus UGM, dengan melewati Sekolah Vokasi, perempatan Mirota Kampus, masuk ke kawasan Boulevard UGM, Perpustakaan Pusat UGM, Masjid Kampus UGM, Fakultas Hukum, Fakultas Kehutanan, Fakultas Teknologi Pertanian, dan nantinya akan kembali lagi ke Tugu Teknik. Rute Fun Bike ini juga membawa peserta untuk melakukan perhentian di beberapa titik ikonik yang ada di lingkungan kampus UGM. Beberapa titik ikonik yang menjadi titik perhentian yaitu Bundaran UGM, Grha Sabha Pramana dan Lapangan Pancasila, Kantor Pusat UGM (Balairung), dan Tugu Teknik. Alumni peserta Fun Bike melakukan foto bersama di titik-titik perhentian, sebagai wujud mengenang kembali memori sewaktu menjadi mahasiswa UGM. Selain berfoto di titik-titik ikonik UGM, peserta Fun Bike sarapan bersama di rumah makan SGPC Bu Wiryo yang merupakan rumah makan legendaris bagi mahasiswa UGM dari masa ke masa untuk melengkapi nostalgia pada acara Reuni 20 Tahun ini.

Satriyo Wicaksono selaku Ketua Panitia Reuni 20 Tahun Teknik Mesin 2004 menyatakan bahwa kemeriahan rangkaian acara Reuni 20 Tahun Teknik Mesin 2004 di luar ekspektasi karena terlihat dengan jelas antusiasme dari alumni Teknik Mesin 2004 dalam mengikuti jalannya acara. “Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar, gayeng sekali, dan teman-teman 2004 bisa kembali berkunjung ke Teknik Mesin untuk mengenang masa-masa mudanya dulu di kampus seperti apa, dan bercandanya juga ternyata sama setelah 20 tahun ini,” tutur Satriyo. Satriyo juga menyatakan apresiasinya kepada mahasiswa Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM) yang telah membantu dalam mengatur jalannya acara reuni dari Malam Keakraban hingga Fun Bike sehingga dapat berjalan lancar. Sebagai pesan untuk mahasiswa KMTM, Satriyo mengimbau mahasiswa untuk giat berorganisasi. “Dalam berorganisasi, nanti akan meningkatkan softskill, keterampilan arrange acara dan public speaking, sehingga keterampilan-keterampilan itu akan terasah tanpa mengesampingkan tugas utamanya, yaitu belajar. Juga untuk mahasiswa Teknik Mesin supaya materi yang dipelajari agar benar-benar dipahami dan bukan hanya mengejar nilai, karena dalam dunia kerja, ketika interview yang dinilai adalah pemahaman dan  pola pikir terhadap materi yang sudah dipelajari,” ucap Satriyo. Sebagai pemungkas, Satriyo juga mengucapkan terima kasih kepada dosen-dosen di DTMI karena telah memberi tempat bagi Teknik Mesin 2004 untuk kembali pulang, dan juga berpesan kepada teman-teman alumni Teknik Mesin 2004 untuk selalu mengingat almamater dan bisa berkontribusi nyata kepada kampus.