Arsip:

Kegiatan

FACT Modelling Uncertainty Kolaborasi UGM dan SUTD Rancang Pemasangan Panel Surya di Kalurahan Terban dan Cokrodiningratan

Sebagai bentuk komitmen atas perannya dalam penyediaan energi bersih dan terbarukan serta sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat, pada tahun 2025 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM kembali menyelenggarakan Freshmore Asian Cross-Curricular Trips (FACT) bekerja sama dengan Singapore University of Technology and Design (SUTD) yang berlangsung pada 6-10 Januari 2025. Mengusung aktivitas Modelling Uncertainty dengan topik ”Designing PV System for Riverside Community”, peserta FACT yang terdiri dari 43 orang mahasiswa UGM dari DTMI, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI), dan Departemen Teknik Kimia (DTK) serta 33 mahasiswa SUTD melaksanakan aktivitas bersama secara berkelompok di Laboratorium Menggambar Teknik DTMI, RW 05 Kalurahan Terban, dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kalurahan Cokrodiningratan.

Sesuai dengan tema yang diberikan, peserta diminta untuk membuat sebuah perancangan model berkaitan dengan pemasangan panel surya yang dapat dimanfaatkan oleh warga masyarakat di Terban dan Cokrodiningratan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari yang membutuhkan listrik, antara lain kegiatan perkumpulan warga, penyediaan air bersih melalui pompa, dan pengolahan air limbah. Pada hari pertama, peserta diberikan brief dan materi latar belakang lokasi pemasangan panel surya guna memberikan pemahaman awal mengenai lokasi yang akan dikunjungi, terlebih karena di lokasi sudah terpasang beberapa panel surya di beberapa titik dan peserta akan memodelkan titik-titik yang potensial untuk dipasang panel surya. Berbekal pengetahuan awal, pada hari kedua peserta dibawa untuk melaksanakan field trip dengan mengunjungi lokasi di Terban dan Cokrodiningratan secara langsung. Disambut oleh Ketua RW 05 Kalurahan Terban, Supriyanto S.Sos. di aula Masjid Nidaul Jannah Terban, kedatangan para peserta diterima dengan hangat oleh warga. ”Kami merasa senang bisa menerima kembali tamu dari SUTD, semoga kegiatan bisa berjalan lancar,” tutur Supriyanto. Setelah memperoleh pembagian titik kunjungan, peserta yang telah dibagi dalam kelompok-kelompok pada hari pertama kemudian menuju ke titik masing-masing untuk mengumpulkan data-data terperinci yang diperlukan dalam mengerjakan tugas yang diberikan dengan didampingi oleh liaison officer (LO) dari Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) UGM dan perangkat masyarakat setempat. Sekembalinya dari field trip, peserta diberi kesempatan untuk merefleksikan hasil kunjungan sekaligus berdiskusi dalam menyusun pemodelan yang akan dipresentasikan pada hari Jumat. Presentasi atas pemodelan yang telah dirancang dilaksanakan pada hari Jumat dengan durasi presentasi per kelompok adalah 7 menit dan durasi tanya jawab dengan para juri selama 10 menit. Dewan juri yang beranggotakan Dr. Wong Wei Pin (SUTD), Ir. Achmad Pratama Rifai, Ph.D. (DTMI UGM), dan Ir. Robertus Dhimas Dhewangga Putra, Ph.D. (DTMI UGM) menilai beberapa hal dari presentasi peserta, antara lain penyusunan problem statement, penyajian data, penentuan hipotesis dan batasan analisis, penyusunan metode penyelesaian, penyajian solusi dan timbal baliknya, dan penampilan presentasi dari kelompok. Dari penilaian yang dilakukan, ditentukan 1 tim terbaik dan 2 peserta terbaik dengan dipilih 1 mahasiswa UGM dan 1 mahasiswa SUTD. Setelah usai memberikan penilaian, dewan juri mengambil Tim 9 sebagai tim terbaik, dan Srikanth Srider (SUTD) dan Chika Zenita Sabrina (DTK UGM) sebagai peserta terbaik. Selain mengerjakan pemodelan instalasi panel surya, peserta juga mengikuti perkuliahan dari dosen-dosen UGM dan SUTD, yaitu Dr. Wong Wei Pin (SUTD), Syahirul Alim Ritonga, S.T., MRes (UGM), Dr. Jose Rafael Martinez Garcia (SUTD), dan Yun Prihantina Mulyani, Ph.D. (UGM).

Dr. Rafael dalam closing remarks menekankan bahwa meski pemodelan yang dikerjakan oleh para peserta bersifat kuantitatif, ada aspek lain yang juga penting untuk diperhatikan. ”Mempertimbangkan aspek manusia dalam sebuah komunitas masyarakat juga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan,” tuturnya. Senada dengan itu, Dr. Wong berharap para peserta, baik SUTD maupun UGM, bisa memperoleh banyak pelajaran berharga dari program FACT ini. ”Kreativitas para peserta sungguh mengesankan, dan semoga semua memperoleh wawasan yang baik dan meneruskan untuk berinovasi merancang desain yang berpusat pada manusia,” tambahnya. Kaitan topik yang diangkat oleh FACT tahun ini dengan SDGs disampaikan oleh Dr. Adhika Widyaparaga selaku Sekretaris Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM. ”Energi bersih dan terjangkau merupakan bagian dari SDGs, dan modelling uncertainty dalam FACT memainkan peran yang besar dalam mewujudkannya, dengan merancang pembangkit energi yang tepat guna menghindari kesalahan yang bisa saja terjadi,” tegasnya. Dr. Adhika menutup remarks dengan harapan bahwa modelling uncertainty dari FACT ini bisa menginspirasi dan memotivasi peserta untuk terus berinovasi untuk  menghasilkan energi bersih, terbarukan, dan terjangkau.

DTMI Selenggarakan Workshop Kecerdasan Buatan untuk Dosen

Dalam rangka senantiasa memperbarui wawasan dan kemampuan dosen, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM menyelenggarakan ”Workshop Pemanfaatan Kecerdasan Buatan Dalam Akademik” yang berlangsung pada 19-20 Desember 2024, bertempat di Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta, Kulonprogo, Yogyakarta. Workshop ini diperuntukkan bagi seluruh tenaga pendidik (dosen) DTMI UGM.

Secara khusus, workshop ini memiliki tujuan membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas penulisan karya ilmiah, dan juga bertujuan agar dosen dapat memberikan pemahaman yang mendalam kepada mahasiswa dalam pemanfaatan AI atau kecerdasan buatan untuk meningkatkan proses belajar mengajar, serta untuk mempersiapkan mereka menghadapi tuntutan dunia kerja yang semakin berbasis teknologi. Ketua Departemen Teknik Mesin dan Industri, Prof. Budi Hartono, mengharapkan workshop ini bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan. ”Dengan adanya kegiatan workshop tersebut, harapannya dapat meningkatkan pengetahuan dalam peningkatan pemanfaatan kecerdasan buatan dalam kegiatan akademik,” jelasnya.

Workshop kali ini mengundang Dr.Agr.Sc. Ir. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si., IPU.,ASEAN Eng. sebagai narasumber. Menurutnya, AI menjadi sebuah tantangan bagi dunia pendidikan. ”Kecepatan dari AI dan konektivitas mahasiswa dengan AI dalam mengerjakan tugas-tugas akan membuat dunia pendidikan tertatih-tatih, ditambah tantangan untuk membentuk pola pikir kritis mahasiswa di tengah gempuran penggunaan AI,” terangnya. Hatma menjelaskan bahwa mudah dan selalu tersedianya akses AI sekaligus fleksibilitas dalam memberikan perintah kepada AI menjadi daya tarik bagi mahasiswa untuk menggunakannya. ”AI juga bisa membantu dalam proses produksi materi, pengecekan kualitas karya, sampai ke pelayanan administrasi mahasiswa,” tambahnya.

Dalam pemaparan mengenai kelebihan dan kemudahan yang ditawarkan oleh AI, ada beberapa pendapat mengenai fungsi manusia yang tetap tidak dapat digantikan oleh AI. Dr. Priyo Tri Iswanto, salah satu peserta workshop menyampaikan bahwa pengalamannya menggunakan AI cenderung negatif karena saat mencoba membuat soal dengan AI, ternyata jawabannya selalu salah. ”Selain penggunaan AI dan actual intelligence, perlu ditambahkan dengan peningkatan critical thinking,” tuturnya. Peserta workshop lain, Ir. Sekar Sakti, S.T., M.BA., M.Sc. membagikan pengalamannya bahwa AI pernah mengalami stress out karena ada kesalahan dalam coding. ”Poin yang saya temukan adalah manusia tetap lebih pintar daripada AI,” tuturnya. Meski begitu, Prof. Budi Hartono mengungkapkan bahwa AI tetap dapat digunakan untuk membantu proses akademik. ”AI dapat membantu dalam menyelesaikan koreksi hasil ujian dan penyelesaian portofolio mata kuliah, termasuk Course Asessment atau CA,” pungkasnya.

Unila Laksanakan Monev dan Penarikan Kembali 7 Mahasiswa MBKM Pertukaran Mahasiswa

Program Studi (Prodi) Teknik Mesin UGM  menerima kunjungan dari Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung (Unila) pada Selasa (17/12), bertempat di Ruang Sidang A-3 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Kunjungan Unila tersebut dalam rangka pelaksanaan monitoring dan evaluasi (monev) dan penarikan kembali mahasiswa program MBKM Pertukaran Mahasiswa atas 7 mahasiswa Teknik Mesin Unila yang telah usai melaksanakan perkuliahan di Teknik Mesin UGM.

Tim dari Unila yang berjumlah 2 orang diterima oleh Ketua Program Studi (Kaprodi) Sarjana Teknik Mesin UGM, Ir. Muslim Mahardika, Ph.D., Sekretaris Program Studi (Sekprodi) Sarjana Teknik Mesin UGM, Dr. I Made Miasa, Koordinator Urusan (Kour) Akademik dan Kemahasiswaan DTMI UGM, Suprihatiningsih, S.E., dan staf administrasi Prodi Sarjana Teknik Mesin UGM. Dua orang dosen Unila, Novri Tanti, S.T., M.T. dan Ir. Arinal Hamni, M.T., melaksanakan evaluasi atas kegiatan perkuliahan yang dijalani oleh mahasiswa Unila yang telah berjalan selama 5 bulan sejak bulan Agustus 2024.

Ir. Arinal Hamni, M.T. selaku pelaksana monev mengucapkan terima kasih atas diterimanya 7 mahasiswa Unila untuk melaksanakan MBKM di UGM selama 5 bulan. ”Harapannya kolaborasi ini akan terus berlangsung ke depannya,” tuturnya. Arinal juga menyatakan bahwa kegiatan MBKM Pertukaran Mahasiswa memberi banyak manfaat bagi mahasiswa, antara lain mahasiswa bisa merasakan pengalaman baru, melatih diri agar lebih disiplin, dan mengalami cara belajar yang berbeda dari yang biasanya dilaksanakan di kampus asal.

Ir. Muslim Mahardika, Ph.D. selaku Kaprodi Teknik Mesin UGM sebagai tuan rumah membuka pintu kolaborasi MBKM dengan Unila untuk waktu selanjutnya. ”Kegiatan MBKM tidak harus mengambil perkuliahan, namun bisa juga saat melaksanakan penelitian untuk Tugas Akhir,” terangnya. Dr. Muslim mengharapkan para mahasiswa Unila memperoleh banyak hal positif selama berkuliah di Teknik Mesin UGM dan dapat mengembangkannya di Unila. Sebagai penutup, Dr. I Made Miasa menegaskan bahwa poin yang diajarkan di Teknik Mesin UGM adalah kedisiplinan dan sekaligus menutup pertemuan dengan memohonkan maaf apabila dalam menerima mahasiswa Unila selama MBKM berlangsung, terdapat kekurangan dari para dosen.

Bootcamp Softskill Series 6 Menjadi Ajang Mahasiswa Teknik Mesin UGM Kembangkan Kemampuan Non Teknis

Sebagai bentuk perwujudan nyata dari semangat “guyub, rukun, migunani” yang digaungkan pada Munas III Keluarga Alumni Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (KAMIGAMA) akhir November lalu, masih dalam rangkaian Lustrum Teknik Mesin UGM 65, Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM) UGM mengadakan Bootcamp Softskill Series 6 pada Sabtu (30/11), bertempat di Laboratorium Perancangan (Menggambar Teknik), Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM.  

Dalam Bootcamp kali ini, topik yang diangkat adalah “Winning Career in Multinational Company” dengan mengundang Muhammad Nurdin (Teknik Mesin 1993, Senior Vice President Exxonmobil Indonesia) sebagai narasumber dan terbuka untuk diikuti oleh seluruh mahasiswa Teknik Mesin UGM. Bootcamp ini merupakan sebuah inisiasi dari KAMIGAMA dan KMTM UGM sebagai tindak lanjut dari persoalan pengembangan kemampuan non teknis (softskill) dari mahasiswa Teknik Mesin. Kegiatan dari Bootcamp ini adalah pemaparan studi kasus dari Muhammad Nurdin sebagai narasumber yang berisikan pengalaman-pengalaman nyata yang dihadapi olehnya selama melaksanakan tugasnya di Exxonmobil. Dari studi kasus yang dipaparkan, mahasiswa turut berpartisipasi dalam diskusi guna mengasah keterampilan mereka dalam menemukan solusi jika menghadapi permasalahan serupa.

Radhin Hanif selaku penanggungjawab Bootcamp Softskill Series menyatakan bahwa acara Bootcamp berjalan dengan baik. “Mahasiswa peserta aktif dalam diskusi dan menyampaikan ide-idenya sehingga aktivitas pada acara tersebut menjadi lebih terasa “hidup”,” tuturnya. Sebagai pesan kepada para peserta, Muhammad Nurdin menekankan pentingnya kerja keras di tengah persaingan dengan berbagai macam orang. “Others may be more intelligent, others may have more capability and experience, however, no one asks you that you can’t work harder than anybody else,” pungkasnya.

Mahasiswa PMDSU Teknik Industri UGM Laksanakan Studi dan Riset di IMT Atlantique, Prancis

Mahasiswa program Pendidikan Magister Menuju Doktor Untuk Sarjana Unggul (PMDSU) Teknik Industri UGM angkatan 2022, Karsi Widiawati, berkesempatan untuk mengikuti Program Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI) PMDSU, program yang dibiayai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Program tersebut berlangsung dari 1 September 2024 – 31 Januari 2025, bertempat di IMT Atlantique, Prancis sebagai host university. Program ini menjadi salah satu skema beasiswa dalam program Ph.D. Mobility dari IMT Atlantique.  

Program yang diikuti oleh Wiwid, panggilan akrab dari Karsi Widiawati, ini merupakan sebuah program yang diikuti oleh mahasiswa PMDSU sebagai langkah penunjang keberhasilan seorang mahasiswa PMDSU untuk memenuhi target publikasi hasil riset di jurnal internasional bereputasi. Di IMT Atlantique, Wiwid mengambil konsentrasi Management and Optimization of Supply Chains and Transport di bawah naungan Département Automatique, Productique et Informatique (DAPI). “Fokus penelitian yang saya lakukan dalam program ini adalah melakukan pemodelan simulasi rantai pasok sirkular untuk sepeda motor listrik di Indonesia,” tutur Wiwid.

Melalui beasiswa PKPI, Wiwid mengaku memperoleh banyak manfaat, baik yang bersifat akademik maupun yang bersifat meningkatkan relasi internasional. “Di sini, saya belajar melakukan pemodelan simulasi dengan Petri Nets, menyusun draf manuskrip, menambah pengalaman internasional dengan banyak berinteraksi dengan mahasiswa sesama Ph.D. dan mengikuti kegiatan-kegiatan mahasiswa Ph.D. di host university, melakukan bimbingan dengan promotor dan kopromotor, serta merencanakan kerjasama di masa depan dengan IMT Atlantique,” tuturnya.

Oleh karena beasiswa PKPI merupakan sebuah program joint supervision antara IMT Atlantique dengan UGM, khususnya Prodi Teknik Industri, maka promotor dan ko-promotor dari Wiwid merupakan dosen dari kedua universitas, dengan Prof. Ir. Bertha Maya Sopha, ST., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. sebagai promotor dan Dr. Naly Rakoto dari Département Automatique, Productique et Informatique, IMT Atlantique sebagai ko-promotor dari host university. Sebagai bentuk keikutsertaan dalam program ini, Prof. Bertha berkunjung ke kampus IMT Atlantique di Nantes, Prancis untuk melaksanakan supervisi bersama dengan Dr. Naly terhadap kegiatan riset Wiwid di sana selama akhir Oktober hingga pertengahan November 2024.

Penguatan Pentingnya Solidaritas Alumni dan Pengembangan Kemampuan Non Teknis Mahasiswa melalui Munas III KAMIGAMA dan Reuni Akbar Teknik Mesin UGM

Keluarga Alumni Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (KAMIGAMA) berpartisipasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) III KAMIGAMA dan Reuni Akbar Teknik Mesin UGM yang diadakan pada Sabtu (23/11), bertempat di Auditorium dan Selasar Gedung Smart and Green Learning Center (SGLC) FT UGM. Munas III KAMIGAMA dan Reuni Akbar ini merupakan bagian dari rangkaian acara untuk memperingati Lustrum Teknik Mesin UGM 65.

Diawali oleh sambutan Ketua Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, Prof. Budi Hartono, yang menekankan pentingnya sinergi antara UGM, alumni, dan seluruh stakeholder yang terlibat. “Penting untuk kita menjaga semangat guyub, rukun, dan migunani,” tutur Prof. Budi Hartono. Dilanjutkan dengan pembukaan acara oleh Ketua KAMIGAMA periode 2020-2024, Ir. Priyatna (Teknik Mesin 1986, Presiden Direktur PT Varsha Zamindo Laksana), kembali menegaskan pentingnya komunikasi dalam memperkuat relasi. “Dengan komunikasi, kita bisa saling mengenal dengan lebih baik,” tuturnya.

Pemapar pertama dalam Munas adalah Ketua Program Studi (Kaprodi) Sarjana Teknik Mesin UGM, Ir. Muslim Mahardika, Ph.D., yang mempresentasikan profil Prodi secara singkat sekaligus membuka pintu saran dan masukan dari alumni untuk penyusunan kurikulum baru. “Dalam kurikulum, kami sangat memprioritaskan pada hands on learning yang diwujudkan dalam capstone design, sehingga mahasiswa dapat memahami praktik dengan lebih baik,” jelas Dr. Muslim. Setelah paparan, acara dilanjutkan dengan gelar wicara Inspirational Talk yang dimoderatori oleh Priyatno Bambang Hernowo (Teknik Mesin 1989, Direktur Utama PT. Anindya Mitra Internasional) dan mengundang 2 orang narasumber, Mochamad Soleh (Teknik Mesin 1996, General Manager PLN Puslitbang) dan Yuswohady (Teknik Mesin 1988, Managing Partner Inventure Indonesia). Dalam gelar wicara tersebut, Mochamad Soleh memaparkan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi mahasiswa dan lulusan Teknik Mesin adalah adanya gap antara teori di perkuliahan dengan masalah yang dihadapi di pekerjaan. “Mahasiswa harus bisa membuat dirinya merasa nyaman dalam pekerjaannya, sehingga gap itu nanti bisa dipersempit dengan terus berkembang dan belajar,” tuturnya. Mochamad Soleh juga menekankan pentingnya jaringan alumni untuk dibangun secara formal. Senada dengan itu, Yuswohady menerangkan banyak manfaat dari memelihara jaringan alumni. “Jaringan alumni membantu dalam pekerjaan, dapat mempertemukan dengan banyak orang untuk memperluas perspektif, serta menjadi ajang alumni untuk berbagi pengalaman guna membangun keterampilan non teknis,” imbuhnya. Seusai gelar wicara dan makan siang, Munas dilanjutkan dengan sidang AD ART, diawali dengan realisasi dan laporan pertemuan dengan PP KAGAMA oleh Ir. Priyatna, pembentukan kesepakatan mengenai rencana AD ART 2025-2029, serta pengukuhan pengurus baru KAMIGAMA periode 2025-2029. Diperoleh hasil bahwa struktur kepemimpinan yang dianut oleh KAMIGAMA berbentuk presidium sudah baik dengan tanpa pemisahan hirearkis, namun ada evaluasi mengenai penguatan jaringan alumni. Mengenai pengurus, Mochamad Soleh dikukuhkan menjadi ketua baru KAMIGAMA, dengan pengurus formatur Yuswohady dan Gilang Andriawan (Teknik Mesin 2004).

Usai Munas III KAMIGAMA, alumni Teknik Mesin UGM dari berbagai angkatan mengikuti Reuni Akbar Teknik Mesin UGM pada malam harinya. Dibuka dengan sambutan Penanggungjawab Munas III KAMIGAMA dan Reuni Akbar, Rakha N. Flazui, ia menyatakan bahwa solidaritas adalah kekuatan dari Teknik Mesin. “Dengan adanya solidaritas antara alumni, mahasiswa, dan civitas akademika, maka jalan baru bagi generasi-generasi selanjutnya akan banyak terbuka,” ungkap Rakha. Mochamad Soleh selaku ketua KAMIGAMA yang baru turut memberikan sambutan, dengan menekankan pada kekompakan. “Dengan kepengurusan KAMIGAMA yang baru, semoga semua bisa kompak, saling mendukung, dan tak lupa semoga malam reuni ini bisa memberi kesan,” tuturnya. Setelah dibuka dengan sambutan dan tarian dari UKM Swagayugama, acara dilanjutkan degan gelar wicara lintas dekade yang menghadirkan alumni dari 3 angkatan berbeda, yakni Bapak Iwan (Teknik Mesin 1967), G. Daru P. Dewanto (Teknik Mesin 1988), dan Mochamad Soleh, dengan dimoderatori oleh Ir. Joko Waluyo, MT., Ph.D.. Melalui gelar wicara tersebut, para alumni banyak mengisahkan kenangan-kenangan masa kuliahnya, mulai dari kegiatan yang sering diikuti sampai dengan interaksi dengan mahasiswa di luar Fakultas Teknik. Dari berbagai kisah dan juga ilmu yang dibagikan oleh narasumber, dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa Teknik Mesin UGM perlu untuk meningkatkan kemampuan non teknisnya agar dapat tetap bertahan dalam persaingan dunia kerja. Sebagai pesan penutup, para narasumber kembali menegaskan pentingnya solidaritas dari para anggota KAMIGAMA, sehingga dengan kuatnya solidaritas, maka KAMIGAMA dapat memberikan lebih banyak kontribusi kepada almamater.

Mahasiswa Prodi Doktoral Teknik Industri UGM Presentasikan Penelitian dalam Konferensi Internasional di Bangkok, Thailand

Dua mahasiswa Program Studi (Prodi) Doktoral Teknik Industri UGM, Wildanul Isnaini dan Kurniawanti, menjadi salah satu peserta The 22nd International Conference of ICT & Knowledge Engineering 2024 pada 20-22 November 2024, berlokasi di Ruang Auditorium Siam University, Bangkok, Thailand.

Konferensi ini diadakan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Computer Society Thailand Chapter. Wildanul Isnaini dan Kurniawanti berkesempatan untuk mempresentasikan karya ilmiahnya di hadapan khalayak ilmiah yang berasal dari 7 negara peserta konferensi, yaitu Indonesia, Thailand, Jepang, Filipina, Malaysia, India, dan Spanyol.

Wildanul memaparkan hasil penelitiannya yang berjudul “Facility Layout Design using Genetic Algorithm to Minimize the Waste of Transportation in Lean Manufacturing”, sedangkan Kurniawanti mempresentasikan penelitiannya mengenai “Strategic Prioritization of Industry 4.0 Adoption in Indonesia Manufacturing SMEs: A Best Worst Method Analysis”. Penelitian yang dilakukan oleh Wildanul menyasar pada fenomena tingginya kompetisi antar industri yang mengharuskan adanya peningkatan dalam setiap lini, salah satunya optimalisasi lini produksi. Perampingan sistem produksi dilaksanakan dengan menghilangkan aktivitas-aktivitas dalam industri yang dinilai tidak memberikan nilai tambah pada proses produksi atau yang biasa dikenal dengan waste. Menurut penelitian tersebut, waste dengan persentase paling tinggi adalah transportasi, dan Wildanul merekomendasikan untuk mengoptimalisasi tata letak fasilitas menggunakan Genetic Algorithm guna mengurangi waste transportasi. Mengambil topik bahasan industri 4.0, Kurniawanti menyorot pentingnya pengadopsian industri 4.0 bagi Industri Kecil Menengah (IKM) guna meningkatkan daya saingnya. Pengunaan Best Worst Method (BWM) diterapkan dan hasilnya ditemukan bahwa IKM yang paling siap mengadopsi teknologi 4.0 adalam sektor elektronik dan permesinan, dinilai dari kemampuan berinovasi dan adaptabilitas karyawan yang tinggi. Meski demikian, sektor lain seperti FnB dan tekstil yang prioritasnya lebih rendah juga memiliki potensi untuk bisa mengadaptasi teknologi 4.0. Kurniawanti merekomendasikan penelitian-penelitian selanjutnya untuk bisa ekspansi ke sektor-sektor lain dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam model yang lebih komprehensif agar dapat meningkatkan kemungkinan adaptasi teknologi oleh lebih banyak IKM.

Melalui konferensi ini, Wildanul dan Kurniawanti memperoleh banyak pandangan mengenai riset-riset yang sedang dilaksanakan dari seluruh penjuru dunia, sekaligus memberikan validasi bahwa metode riset dan topik riset yang dilaksanakan berkualitas baik.

Mahasiswa Prodi Doktoral Teknik Industri UGM Kenalkan Artificial Intelligence dalam Teknik Industri pada Kuliah Tamu Universitas Setia Budi Surakarta

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Doktoral Teknik Industri UGM, Hasan Mastri Siswadi dan Andri Nasution, diundang untuk menjadi pemateri dalam kuliah tamu yang diselenggarakan oleh Prodi Teknik Industri Universitas Setia Budi Surakarta pada Kamis (14/11), bertempat di Ruang A.1.1-A.1.2 Universitas Setia Budi Surakarta. Acara kuliah tamu ini adalah acara yang dikhususkan bagi mahasiswa Teknik Industri Universitas Setia Budi Surakarta saja.

Hasan dan Andri memberikan kuliah umum dengan tema “Peran Artificial Intelligence dalam Bidang Teknik Industri”. Setelah acara dibuka oleh Ketua Prodi Teknik Industri Universitas Setia Budi Surakarta, Erni Suparti, S.T., M.T., Andri memulai kuliah umum dengan memberikan penjelasan umum mengenai Artificial Intelligence secara umum agar mahasiswa, terutama mahasiswa tingkat sarjana, dapat memahami dengan baik terlebih dahulu mengenai dasar-dasar Artificial Intelligence, termasuk konsep dan penggunaan dasarnya. Setelah penjelasan umum tentang Artificial Intelligence, Hasan memaparkan penggunaan Artificial Intelligence secara khusus dalam bidang Teknik Industri, khususnya dalam bidang Additive Manufacturing.

Dengan adanya kuliah tamu mengenai peran dan penggunaan Artificial Intelligence dalam bidang Teknik Industri, mahasiswa diharapkan untuk dapat terus belajar memperbarui pengetahuannya di tengah berkembang pesatnya Artificial Intelligence agar kemampuan dan pengetahuannya tetap relevan dan tidak dapat digantikan secara total oleh kecerdasan buatan.

Dukung Riset Penelitian dan Praktikum, DTMI UGM Serahkan Hibah Alat Penelitian kepada DTM Sekolah Vokasi UGM

Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada menyerahkan Barang Eks Penelitian sebagai alat pendukung kegiatan praktikum dan praktik lapangan di bidang permesinan kepada Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM pada Selasa (06/11) lalu di Ruang Sidang C-2 DTMI FT UGM. Barang eks penelitian itu antara lain Engine Set KOMATSU-Model SAA6D107E1-ESN 265818796-Engine Hinban 6754B0CA23; Body dan Casis Mobil Picanto Eks Penelitian; Rangka dan Mesin Mobil Toyota Innova Diesel-No. Mesin 6059* –No.Rangka MHFXX436000* yang diharapkan akan mendukung kegiatan Laboratorium di Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM.

Acara seremoni serah terima dihadiri oleh Ketua DTMI Prof. Budi Hartono dan Sekretaris Departemen Dr. Adhika Widyaparaga dari perwakilan Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi Dr. Lilik Dwi Setyana, S.T., M.T. dan Andhi Akhmad Ismail, S.T., M.Eng serta segenap tenaga kependidikan. Prof. Budi Hartono, mengatakan alat eks penelitian ini diharapkan bisa mendukung kegiatan riset, serta menunjang kegiatan pendidikan dan pembelajaran bagi mahasiswa. “Mudah-mudahan alat ini dapat dimanfaatkan sebagai alat praktik dan riset bagi para mahasiswa dan dosen di Sekolah Vokasi UGM.,” paparnya.

Pemberian hibah alat eks praktikum ini, selain membuka peluang bagi departemen untuk memenuhi kebutuhan alat-alat praktikum namun juga membuka peluang untuk kerjasama dalam hal penelitian maupun riset-riset selanjutnya sehingga kami bisa mendukung pendidikan di Indonesia. (DN)

IMT Atlantique Paparkan Informasi Master of Science dalam “Sharing Session”

Program Studi Magister Teknik Industri Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama dengan Departemen Teknik Kimia dan Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika mengadakan Sharing Session dengan mengundang IMT Atlantique Perancis pada Rabu (30/10), bertempat di Meeting Room 1 Gedung Prof. Roosseno Soerjohadikoesoemo – Smart and Green Learning Center (SGLC) Fakultas Teknik UGM.

Sharing Session kali ini mengundang mahasiswa Program Studi Magister Teknik Industri, Teknik Kimia, Teknik Nuklir, dan Teknik Fisika, serta mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Teknik Industri. IMT Atlantique dengan diwakili oleh Francois Keo selaku International Development Manager memberikan paparan informasi mengenai program Double Degree Magister yang dapat diambil oleh mahasiswa UGM. Untuk mahasiswa Teknik Industri, Francois memaparkan bahwa mahasiswa dapat mengambil Master of Science dengan konsentrasi Management and Optimization of Supply Chains and Transport. Sebagai bagian dari kolaborasi FICEM (French Indonesian Consortium in Engineering and Management), Francois menyatakan bahwa program Double Degree antara UGM dan IMT Atlantique maupun program-program kerja sama dengan UGM lainnya sudah berjalan selama kurang lebih 9 tahun dan tahun depan akan merayakan tahun yang ke-10. “Kerja sama yang terjalin berjalan dengan sangat baik. Kami mendapat pendanaan dari program Erasmus dua kali, lalu terdapat juga program “Nusantara Phd.” Antara IMT Atlantique dan UGM, kami juga mengembangkan banyak proyek bersama, dan juga banyak alumni program kami di bidang Teknik Industri, Teknik Nuklir, dan sekarang bidang Lingkungan dan Energi. Bisa dikatakan kerja sama antara kedua universitas sangat baik dan UGM adalah partner yang sangat berharga,” tutur Francois.  Francois menambahkan bahwa meski FICEM bermula dengan fokus Teknik Industri dan Teknik Nuklir, saat ini IMT Atlantique juga membuka kesempatan bagi mahasiswa dari program studi lain, salah satunya Teknik Mesin, untuk dapat mendaftar pada program Magister 2 tahun yang berfokus pada Project Management for the Environmental & Energy Engineering (PM3E) dengan kuliah dibawakan dalam Bahasa Inggris secara penuh.

Program Magister yang ditawarkan oleh IMT Atlantique memiliki skema 1 tahun pertama studi dan pada semester kedua pada tahun kedua, mahasiswa akan melaksanakan internship selama 6 bulan penuh di perusahaan/industri atau melaksanakan riset di laboratorium. Bagi mahasiswa yang tertarik untuk mendaftar beasiswa, IMT Atlantique saat ini menerima mahasiswa yang memperoleh beasiswa LPDP.

Meski saat ini program yang ditawarkan oleh IMT Atlantique terbatas pada mahasiswa pascasarjana, Francois menyatakan bahwa IMT Atlantique memiliki rencana untuk membuka program-program untuk mahasiswa program sarjana di waktu-waktu mendatang, salah satunya adalah International Undergraduate Program (IUP) yang terbuka juga bagi mahasiswa di UGM.