Arsip:

Civitas dan Alumni

Laga Tenis Meja Sarana Rekreasi dan Olahraga demi Tingkatkan Kinerja Tenaga Kependidikan

Di tengah padatnya tugas yang harus dikerjakan setiap harinya oleh para tenaga kependidikan (tendik) Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, relaksasi dan pemeliharaan kesehatan jasmani merupakan sesuatu yang perlu untuk sesekali dilaksanakan. Dengan terpeliharanya kesehatan jasmani, diharapkan kesehatan mental juga akan terjaga dan dampaknya juga dapat meningkatkan kinerja dalam tugasnya sehari-hari. Mengikuti pertandingan tenis meja yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik dalam rangka Hari Pendidikan Tinggi Teknik (HPTT) ke-79 menjadi salah satu bentuk upaya menjaga kesehatan.

Pertandingan tenis meja dalam rangka HPTT ke-79 berlangsung dari Senin (20/01) bertempat di Plaza Gedung Prof. Roosseno Soerjohadikoesoemo – Smart Green Learning Center (SGLC) FT UGM.  Pada partai pertandingan tersebut, atlet DTMI berlaga kontra dengan atlet dari Departemen Teknik Kimia (DTK). Dalam pertandingan tersebut, atlet yang mewakili DTMI adalah Suprihatiningsih (Koordinator Urusan Akademik dan Kemahasiswaan), Yuliyawati (Administrator Akademik Sarjana Teknik Mesin), Tuparjo (Administrator Rumah Tangga), Andi Julianto (Administrator Safety, Health, and Environment (SHE)), Mulyono (Driver), dan Dimas Wahyu Ramdhan (Petugas Keamanan).

Pertandingan berlangsung sengit dengan atlet dari masing-masing departemen menunjukkan kebolehannya dalam mengolah bola agar tidak terjatuh dan keluar dari meja lapangan, dimeriahkan pula dengan sorak-sorai audiens yang bukan hanya datang dari pendukung kedua departemen yang berlaga namun juga dari departemen-departemen lain. Semangat sportivitas dan nyengkuyung perhelatan tenis meja HPTT ke-79 sangat terasa dalam pertandingan yang sedang berlangsung dengan banyaknya audiens yang hadir untuk memeriahkan acara meski yang bertanding bukanlah atlet dari departemennya.

Laga tanding hari pertama berakhir manis dengan kemenangan DTMI atas DTK dengan skor 2 lawan 1, membawa DTMI maju ke babak semifinal untuk kembali menunjukkan aksi dan kebolehan para atletnya. Semoga dengan banyaknya kegiatan olahraga dan rekreasi dapat membantu tendik untuk menyeimbangkan kerja dan kehidupan sehari-hari, kinerja meningkat, badan dan jiwa sehat.

Semar UGM Siap Berkompetisi di Shell Eco-Marathon 2025 Qatar

Semar UGM salah satu kendaraan inovatif kebanggan UGM tengah mempersiapkan debut mereka di Shell Eco-Marathon Asia Pasifik dan Timur Tengah 2025 yang akan digelar di Sirkuit Lusail, Qatar pada 8-12 Februari mendatang. Shell Eco-marathon merupakan kompetisi bergengsi yang mempertemukan kendaraan-kendaraan hemat energi yang mendobrak batasan-batasan yang ada. Tahun ini menandai babak baru setelah lima tahun berturut-turut kompetisi digelar di Indonesia, tepatnya di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Dalam upaya memaksimalkan potensi untuk berkompetisi dengan hasil inovasi kendaraan hemat energi dari sejumlah tim mahasiswa internasional, Hans Tobias Sihombing yang juga berperan sebagai General Manager Semar UGM, tim Semar UGM menghadirkan dua kendaraan terbaiknya, yaitu Semar Urban Hydroz 1.2 yang mengandalkan bahan bakar hidrogen dan Semar Proto 4.0 yang menggunakan listrik sebagai sumber energi utamanya. “Kita ingin membawa visi besar untuk mendorong inovasi keberlanjutan dengan kompetisi internasional ini,” kata Hans dalam keterangan kepada wartawan, Rabu (15/1).

Pada kompetisi sebelumnya, kata Hans, Semar UGM sukses mencetak berbagai pencapaian gemilang seperti Juara 1 Kategori Urban Hydrogen Fuel, Juara 1 Kategori Prototype Electric dengan rekor 938 km/kWh, Juara 1 Kategori Off-track Data dan Telemetri serta juara 3 Regional Championship. “Raihan Semar UGM di tahun-tahun sebelumnya membuktikan dominasi, dan kompetensi Semar UGM sebagai salah satu tim terbaik dalam bidang kendaraan hemat energi,” paparnya.

Jalan Semar UGM untuk menjadi juara tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pengorbanan besar harus dilakukan seperti harus melewatkan ujian akhir semester dan diharuskan mengulang ujian tersebut setelah kompetisi selesai. Saat pelaksanaan kompetisi pun, tim sempat menghadapi tekanan besar akibat salah satu masalah krusial. Kendaraan Semar Proto 4.0 sempat tidak lolos uji teknis hingga hari kedua sehingga Semar Proto tidak memiliki kesempatan untuk latihan di lintasan tersebut. Dengan penuh ketegangan, diskusi panjang, dan kerja sama yang luar biasa, Semar Proto 4.0 akhirnya merebut juara pertama di kategorinya. “Pengalaman ini menjadi momen mendebarkan yang menunjukkan ketangguhan, dedikasi, dan tekad tim untuk mewujudkan yang terbaik dan menjadi juara,” kenangnya.

Semangat inovasi inilah yang akan terus ditekadkan Semar UGM untuk membawa desain kendaraan ramah lingkungan mereka lebih dekat ke implementasi di jalan raya. Perjalanan menuju prestasi ini tidak dilakukan sendirian. Semar UGM bangga mendapat dukungan dari berbagai mitra yang berkomitmen pada keberlanjutan  seperti PT Petrokimia Gresik, Pos Properti Indonesia, Jericho, PLN, Toyota Astra Motor, Citra Jelajah Informatika, Wefreight, Inalum, Pebsteel, Dharma Precision Parts, dan Air Liquide. Semar UGM juga terus membuka pintu kolaborasi dengan mitra-mitra baru yang berbagi visi yang sama, yaitu menciptakan inovasi dan kreasi yang bermanfaat dan berkelanjutan bagi dunia.

Penulis: Lazuardi & Gusti Grehenson
Sumber berita dan foto: Laman Web UGM

DTMI Selenggarakan Workshop Kecerdasan Buatan untuk Dosen

Dalam rangka senantiasa memperbarui wawasan dan kemampuan dosen, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM menyelenggarakan ”Workshop Pemanfaatan Kecerdasan Buatan Dalam Akademik” yang berlangsung pada 19-20 Desember 2024, bertempat di Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta, Kulonprogo, Yogyakarta. Workshop ini diperuntukkan bagi seluruh tenaga pendidik (dosen) DTMI UGM.

Secara khusus, workshop ini memiliki tujuan membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas penulisan karya ilmiah, dan juga bertujuan agar dosen dapat memberikan pemahaman yang mendalam kepada mahasiswa dalam pemanfaatan AI atau kecerdasan buatan untuk meningkatkan proses belajar mengajar, serta untuk mempersiapkan mereka menghadapi tuntutan dunia kerja yang semakin berbasis teknologi. Ketua Departemen Teknik Mesin dan Industri, Prof. Budi Hartono, mengharapkan workshop ini bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan. ”Dengan adanya kegiatan workshop tersebut, harapannya dapat meningkatkan pengetahuan dalam peningkatan pemanfaatan kecerdasan buatan dalam kegiatan akademik,” jelasnya.

Workshop kali ini mengundang Dr.Agr.Sc. Ir. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si., IPU.,ASEAN Eng. sebagai narasumber. Menurutnya, AI menjadi sebuah tantangan bagi dunia pendidikan. ”Kecepatan dari AI dan konektivitas mahasiswa dengan AI dalam mengerjakan tugas-tugas akan membuat dunia pendidikan tertatih-tatih, ditambah tantangan untuk membentuk pola pikir kritis mahasiswa di tengah gempuran penggunaan AI,” terangnya. Hatma menjelaskan bahwa mudah dan selalu tersedianya akses AI sekaligus fleksibilitas dalam memberikan perintah kepada AI menjadi daya tarik bagi mahasiswa untuk menggunakannya. ”AI juga bisa membantu dalam proses produksi materi, pengecekan kualitas karya, sampai ke pelayanan administrasi mahasiswa,” tambahnya.

Dalam pemaparan mengenai kelebihan dan kemudahan yang ditawarkan oleh AI, ada beberapa pendapat mengenai fungsi manusia yang tetap tidak dapat digantikan oleh AI. Dr. Priyo Tri Iswanto, salah satu peserta workshop menyampaikan bahwa pengalamannya menggunakan AI cenderung negatif karena saat mencoba membuat soal dengan AI, ternyata jawabannya selalu salah. ”Selain penggunaan AI dan actual intelligence, perlu ditambahkan dengan peningkatan critical thinking,” tuturnya. Peserta workshop lain, Ir. Sekar Sakti, S.T., M.BA., M.Sc. membagikan pengalamannya bahwa AI pernah mengalami stress out karena ada kesalahan dalam coding. ”Poin yang saya temukan adalah manusia tetap lebih pintar daripada AI,” tuturnya. Meski begitu, Prof. Budi Hartono mengungkapkan bahwa AI tetap dapat digunakan untuk membantu proses akademik. ”AI dapat membantu dalam menyelesaikan koreksi hasil ujian dan penyelesaian portofolio mata kuliah, termasuk Course Asessment atau CA,” pungkasnya.

Unila Laksanakan Monev dan Penarikan Kembali 7 Mahasiswa MBKM Pertukaran Mahasiswa

Program Studi (Prodi) Teknik Mesin UGM  menerima kunjungan dari Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung (Unila) pada Selasa (17/12), bertempat di Ruang Sidang A-3 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Kunjungan Unila tersebut dalam rangka pelaksanaan monitoring dan evaluasi (monev) dan penarikan kembali mahasiswa program MBKM Pertukaran Mahasiswa atas 7 mahasiswa Teknik Mesin Unila yang telah usai melaksanakan perkuliahan di Teknik Mesin UGM.

Tim dari Unila yang berjumlah 2 orang diterima oleh Ketua Program Studi (Kaprodi) Sarjana Teknik Mesin UGM, Ir. Muslim Mahardika, Ph.D., Sekretaris Program Studi (Sekprodi) Sarjana Teknik Mesin UGM, Dr. I Made Miasa, Koordinator Urusan (Kour) Akademik dan Kemahasiswaan DTMI UGM, Suprihatiningsih, S.E., dan staf administrasi Prodi Sarjana Teknik Mesin UGM. Dua orang dosen Unila, Novri Tanti, S.T., M.T. dan Ir. Arinal Hamni, M.T., melaksanakan evaluasi atas kegiatan perkuliahan yang dijalani oleh mahasiswa Unila yang telah berjalan selama 5 bulan sejak bulan Agustus 2024.

Ir. Arinal Hamni, M.T. selaku pelaksana monev mengucapkan terima kasih atas diterimanya 7 mahasiswa Unila untuk melaksanakan MBKM di UGM selama 5 bulan. ”Harapannya kolaborasi ini akan terus berlangsung ke depannya,” tuturnya. Arinal juga menyatakan bahwa kegiatan MBKM Pertukaran Mahasiswa memberi banyak manfaat bagi mahasiswa, antara lain mahasiswa bisa merasakan pengalaman baru, melatih diri agar lebih disiplin, dan mengalami cara belajar yang berbeda dari yang biasanya dilaksanakan di kampus asal.

Ir. Muslim Mahardika, Ph.D. selaku Kaprodi Teknik Mesin UGM sebagai tuan rumah membuka pintu kolaborasi MBKM dengan Unila untuk waktu selanjutnya. ”Kegiatan MBKM tidak harus mengambil perkuliahan, namun bisa juga saat melaksanakan penelitian untuk Tugas Akhir,” terangnya. Dr. Muslim mengharapkan para mahasiswa Unila memperoleh banyak hal positif selama berkuliah di Teknik Mesin UGM dan dapat mengembangkannya di Unila. Sebagai penutup, Dr. I Made Miasa menegaskan bahwa poin yang diajarkan di Teknik Mesin UGM adalah kedisiplinan dan sekaligus menutup pertemuan dengan memohonkan maaf apabila dalam menerima mahasiswa Unila selama MBKM berlangsung, terdapat kekurangan dari para dosen.

Bootcamp Softskill Series 6 Menjadi Ajang Mahasiswa Teknik Mesin UGM Kembangkan Kemampuan Non Teknis

Sebagai bentuk perwujudan nyata dari semangat “guyub, rukun, migunani” yang digaungkan pada Munas III Keluarga Alumni Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (KAMIGAMA) akhir November lalu, masih dalam rangkaian Lustrum Teknik Mesin UGM 65, Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM) UGM mengadakan Bootcamp Softskill Series 6 pada Sabtu (30/11), bertempat di Laboratorium Perancangan (Menggambar Teknik), Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM.  

Dalam Bootcamp kali ini, topik yang diangkat adalah “Winning Career in Multinational Company” dengan mengundang Muhammad Nurdin (Teknik Mesin 1993, Senior Vice President Exxonmobil Indonesia) sebagai narasumber dan terbuka untuk diikuti oleh seluruh mahasiswa Teknik Mesin UGM. Bootcamp ini merupakan sebuah inisiasi dari KAMIGAMA dan KMTM UGM sebagai tindak lanjut dari persoalan pengembangan kemampuan non teknis (softskill) dari mahasiswa Teknik Mesin. Kegiatan dari Bootcamp ini adalah pemaparan studi kasus dari Muhammad Nurdin sebagai narasumber yang berisikan pengalaman-pengalaman nyata yang dihadapi olehnya selama melaksanakan tugasnya di Exxonmobil. Dari studi kasus yang dipaparkan, mahasiswa turut berpartisipasi dalam diskusi guna mengasah keterampilan mereka dalam menemukan solusi jika menghadapi permasalahan serupa.

Radhin Hanif selaku penanggungjawab Bootcamp Softskill Series menyatakan bahwa acara Bootcamp berjalan dengan baik. “Mahasiswa peserta aktif dalam diskusi dan menyampaikan ide-idenya sehingga aktivitas pada acara tersebut menjadi lebih terasa “hidup”,” tuturnya. Sebagai pesan kepada para peserta, Muhammad Nurdin menekankan pentingnya kerja keras di tengah persaingan dengan berbagai macam orang. “Others may be more intelligent, others may have more capability and experience, however, no one asks you that you can’t work harder than anybody else,” pungkasnya.

Penguatan Pentingnya Solidaritas Alumni dan Pengembangan Kemampuan Non Teknis Mahasiswa melalui Munas III KAMIGAMA dan Reuni Akbar Teknik Mesin UGM

Keluarga Alumni Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (KAMIGAMA) berpartisipasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) III KAMIGAMA dan Reuni Akbar Teknik Mesin UGM yang diadakan pada Sabtu (23/11), bertempat di Auditorium dan Selasar Gedung Smart and Green Learning Center (SGLC) FT UGM. Munas III KAMIGAMA dan Reuni Akbar ini merupakan bagian dari rangkaian acara untuk memperingati Lustrum Teknik Mesin UGM 65.

Diawali oleh sambutan Ketua Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, Prof. Budi Hartono, yang menekankan pentingnya sinergi antara UGM, alumni, dan seluruh stakeholder yang terlibat. “Penting untuk kita menjaga semangat guyub, rukun, dan migunani,” tutur Prof. Budi Hartono. Dilanjutkan dengan pembukaan acara oleh Ketua KAMIGAMA periode 2020-2024, Ir. Priyatna (Teknik Mesin 1986, Presiden Direktur PT Varsha Zamindo Laksana), kembali menegaskan pentingnya komunikasi dalam memperkuat relasi. “Dengan komunikasi, kita bisa saling mengenal dengan lebih baik,” tuturnya.

Pemapar pertama dalam Munas adalah Ketua Program Studi (Kaprodi) Sarjana Teknik Mesin UGM, Ir. Muslim Mahardika, Ph.D., yang mempresentasikan profil Prodi secara singkat sekaligus membuka pintu saran dan masukan dari alumni untuk penyusunan kurikulum baru. “Dalam kurikulum, kami sangat memprioritaskan pada hands on learning yang diwujudkan dalam capstone design, sehingga mahasiswa dapat memahami praktik dengan lebih baik,” jelas Dr. Muslim. Setelah paparan, acara dilanjutkan dengan gelar wicara Inspirational Talk yang dimoderatori oleh Priyatno Bambang Hernowo (Teknik Mesin 1989, Direktur Utama PT. Anindya Mitra Internasional) dan mengundang 2 orang narasumber, Mochamad Soleh (Teknik Mesin 1996, General Manager PLN Puslitbang) dan Yuswohady (Teknik Mesin 1988, Managing Partner Inventure Indonesia). Dalam gelar wicara tersebut, Mochamad Soleh memaparkan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi mahasiswa dan lulusan Teknik Mesin adalah adanya gap antara teori di perkuliahan dengan masalah yang dihadapi di pekerjaan. “Mahasiswa harus bisa membuat dirinya merasa nyaman dalam pekerjaannya, sehingga gap itu nanti bisa dipersempit dengan terus berkembang dan belajar,” tuturnya. Mochamad Soleh juga menekankan pentingnya jaringan alumni untuk dibangun secara formal. Senada dengan itu, Yuswohady menerangkan banyak manfaat dari memelihara jaringan alumni. “Jaringan alumni membantu dalam pekerjaan, dapat mempertemukan dengan banyak orang untuk memperluas perspektif, serta menjadi ajang alumni untuk berbagi pengalaman guna membangun keterampilan non teknis,” imbuhnya. Seusai gelar wicara dan makan siang, Munas dilanjutkan dengan sidang AD ART, diawali dengan realisasi dan laporan pertemuan dengan PP KAGAMA oleh Ir. Priyatna, pembentukan kesepakatan mengenai rencana AD ART 2025-2029, serta pengukuhan pengurus baru KAMIGAMA periode 2025-2029. Diperoleh hasil bahwa struktur kepemimpinan yang dianut oleh KAMIGAMA berbentuk presidium sudah baik dengan tanpa pemisahan hirearkis, namun ada evaluasi mengenai penguatan jaringan alumni. Mengenai pengurus, Mochamad Soleh dikukuhkan menjadi ketua baru KAMIGAMA, dengan pengurus formatur Yuswohady dan Gilang Andriawan (Teknik Mesin 2004).

Usai Munas III KAMIGAMA, alumni Teknik Mesin UGM dari berbagai angkatan mengikuti Reuni Akbar Teknik Mesin UGM pada malam harinya. Dibuka dengan sambutan Penanggungjawab Munas III KAMIGAMA dan Reuni Akbar, Rakha N. Flazui, ia menyatakan bahwa solidaritas adalah kekuatan dari Teknik Mesin. “Dengan adanya solidaritas antara alumni, mahasiswa, dan civitas akademika, maka jalan baru bagi generasi-generasi selanjutnya akan banyak terbuka,” ungkap Rakha. Mochamad Soleh selaku ketua KAMIGAMA yang baru turut memberikan sambutan, dengan menekankan pada kekompakan. “Dengan kepengurusan KAMIGAMA yang baru, semoga semua bisa kompak, saling mendukung, dan tak lupa semoga malam reuni ini bisa memberi kesan,” tuturnya. Setelah dibuka dengan sambutan dan tarian dari UKM Swagayugama, acara dilanjutkan degan gelar wicara lintas dekade yang menghadirkan alumni dari 3 angkatan berbeda, yakni Bapak Iwan (Teknik Mesin 1967), G. Daru P. Dewanto (Teknik Mesin 1988), dan Mochamad Soleh, dengan dimoderatori oleh Ir. Joko Waluyo, MT., Ph.D.. Melalui gelar wicara tersebut, para alumni banyak mengisahkan kenangan-kenangan masa kuliahnya, mulai dari kegiatan yang sering diikuti sampai dengan interaksi dengan mahasiswa di luar Fakultas Teknik. Dari berbagai kisah dan juga ilmu yang dibagikan oleh narasumber, dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa Teknik Mesin UGM perlu untuk meningkatkan kemampuan non teknisnya agar dapat tetap bertahan dalam persaingan dunia kerja. Sebagai pesan penutup, para narasumber kembali menegaskan pentingnya solidaritas dari para anggota KAMIGAMA, sehingga dengan kuatnya solidaritas, maka KAMIGAMA dapat memberikan lebih banyak kontribusi kepada almamater.

Mahasiswa Prodi Doktoral Teknik Industri UGM Presentasikan Penelitian dalam Konferensi Internasional di Bangkok, Thailand

Dua mahasiswa Program Studi (Prodi) Doktoral Teknik Industri UGM, Wildanul Isnaini dan Kurniawanti, menjadi salah satu peserta The 22nd International Conference of ICT & Knowledge Engineering 2024 pada 20-22 November 2024, berlokasi di Ruang Auditorium Siam University, Bangkok, Thailand.

Konferensi ini diadakan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Computer Society Thailand Chapter. Wildanul Isnaini dan Kurniawanti berkesempatan untuk mempresentasikan karya ilmiahnya di hadapan khalayak ilmiah yang berasal dari 7 negara peserta konferensi, yaitu Indonesia, Thailand, Jepang, Filipina, Malaysia, India, dan Spanyol.

Wildanul memaparkan hasil penelitiannya yang berjudul “Facility Layout Design using Genetic Algorithm to Minimize the Waste of Transportation in Lean Manufacturing”, sedangkan Kurniawanti mempresentasikan penelitiannya mengenai “Strategic Prioritization of Industry 4.0 Adoption in Indonesia Manufacturing SMEs: A Best Worst Method Analysis”. Penelitian yang dilakukan oleh Wildanul menyasar pada fenomena tingginya kompetisi antar industri yang mengharuskan adanya peningkatan dalam setiap lini, salah satunya optimalisasi lini produksi. Perampingan sistem produksi dilaksanakan dengan menghilangkan aktivitas-aktivitas dalam industri yang dinilai tidak memberikan nilai tambah pada proses produksi atau yang biasa dikenal dengan waste. Menurut penelitian tersebut, waste dengan persentase paling tinggi adalah transportasi, dan Wildanul merekomendasikan untuk mengoptimalisasi tata letak fasilitas menggunakan Genetic Algorithm guna mengurangi waste transportasi. Mengambil topik bahasan industri 4.0, Kurniawanti menyorot pentingnya pengadopsian industri 4.0 bagi Industri Kecil Menengah (IKM) guna meningkatkan daya saingnya. Pengunaan Best Worst Method (BWM) diterapkan dan hasilnya ditemukan bahwa IKM yang paling siap mengadopsi teknologi 4.0 adalam sektor elektronik dan permesinan, dinilai dari kemampuan berinovasi dan adaptabilitas karyawan yang tinggi. Meski demikian, sektor lain seperti FnB dan tekstil yang prioritasnya lebih rendah juga memiliki potensi untuk bisa mengadaptasi teknologi 4.0. Kurniawanti merekomendasikan penelitian-penelitian selanjutnya untuk bisa ekspansi ke sektor-sektor lain dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam model yang lebih komprehensif agar dapat meningkatkan kemungkinan adaptasi teknologi oleh lebih banyak IKM.

Melalui konferensi ini, Wildanul dan Kurniawanti memperoleh banyak pandangan mengenai riset-riset yang sedang dilaksanakan dari seluruh penjuru dunia, sekaligus memberikan validasi bahwa metode riset dan topik riset yang dilaksanakan berkualitas baik.

Mahasiswa Prodi Doktoral Teknik Industri UGM Kenalkan Artificial Intelligence dalam Teknik Industri pada Kuliah Tamu Universitas Setia Budi Surakarta

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Doktoral Teknik Industri UGM, Hasan Mastri Siswadi dan Andri Nasution, diundang untuk menjadi pemateri dalam kuliah tamu yang diselenggarakan oleh Prodi Teknik Industri Universitas Setia Budi Surakarta pada Kamis (14/11), bertempat di Ruang A.1.1-A.1.2 Universitas Setia Budi Surakarta. Acara kuliah tamu ini adalah acara yang dikhususkan bagi mahasiswa Teknik Industri Universitas Setia Budi Surakarta saja.

Hasan dan Andri memberikan kuliah umum dengan tema “Peran Artificial Intelligence dalam Bidang Teknik Industri”. Setelah acara dibuka oleh Ketua Prodi Teknik Industri Universitas Setia Budi Surakarta, Erni Suparti, S.T., M.T., Andri memulai kuliah umum dengan memberikan penjelasan umum mengenai Artificial Intelligence secara umum agar mahasiswa, terutama mahasiswa tingkat sarjana, dapat memahami dengan baik terlebih dahulu mengenai dasar-dasar Artificial Intelligence, termasuk konsep dan penggunaan dasarnya. Setelah penjelasan umum tentang Artificial Intelligence, Hasan memaparkan penggunaan Artificial Intelligence secara khusus dalam bidang Teknik Industri, khususnya dalam bidang Additive Manufacturing.

Dengan adanya kuliah tamu mengenai peran dan penggunaan Artificial Intelligence dalam bidang Teknik Industri, mahasiswa diharapkan untuk dapat terus belajar memperbarui pengetahuannya di tengah berkembang pesatnya Artificial Intelligence agar kemampuan dan pengetahuannya tetap relevan dan tidak dapat digantikan secara total oleh kecerdasan buatan.

Penelitian Rooftop PV Hantarkan Dr. Yun Prihantina Mulyani Raih Insan UGM Berprestasi 2024

Dosen Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, Ir. Yun Prihantina Mulyani, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., menjadi salah satu pemenang anugerah Insan UGM Berprestasi 2024 untuk kategori “Publikasi Terbaik Tema Perubahan Iklim dan Adaptasi Lingkungan 2024” dari 5 pemenang kategori penghargaan Bidang Publikasi Terbaik pada Rabu (13/11) bertempat di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM. Penghargaan tersebut diperoleh Dr. Yun melalui publikasinya yang berjudul “Analyzing Public Discourse on Photovoltaic (PV) Adoption in Indonesia: A Topic-Based Sentiment Analysis of News Articles and Social Media” yang diterbitkan oleh Elsevier B.V. dan memperoleh poin Impact Factor 9,8 dan h-Index 309. Dr. Yun menyatakan bahwa penganugerahan penghargaan dilaksanakan berdasar pangkalan data publikasi dosen yang dimiliki oleh universitas. “Jurnal dengan tema-tema yang telah ditentukan dipilih berdasarkan Impact Factor yang tinggi,” jelas Dr. Yun. Untuk angka h-Index, Dr. Yun menjelaskan bahwa salah satu indikator jumlah nilai yang diperoleh adalah jumlah sitasi dari publikasi yang dimiliki. “Semakin banyak yang mensitasi, maka semakin banyak yang menganggap bahwa penelitian itu relevan dan impactful. Selain itu, dengan terbitnya penelitian kita di jurnal higher impact, maka bisa dikatakan bahwa kualitas penelitian kita baik dan kesempatan untuk diseminasi hasil penelitian akan lebih baik lagi karena lebih banyak orang yang melihat,” tambah Dr. Yun.

Penelitian yang memenangkan penghargaan tersebut merupakan luaran hibah LPDP UKICIS yang merupakan kolaborasi antara Indonesia dan Inggris. Proyek penelitian LPDP UKICIS diketuai oleh Ir. Hilya Mudrika Arini, Ph.D. dengan anggota Ir. Yun Prihantina Mulyani, Ph.D., Prof. Budi Hartono, Dhyana Paramitha, S.T., M.Sc., dan Anas Saifurrahman, S.T., M.B.A., M.Sc.. Dalam hibah tersebut, terdapat beberapa work package yang tersedia bagi anggota hibah dan Dr. Yun mengambil work package yang berkaitan dengan public discussion mengenai rooftop PV atau panel surya yang saat ini sedang dalam proses adaptasi di Indonesia. Dalam penelitiannya, Dr. Yun berfokus pada aspek manusia pada konteks transisi energi. “Jika kita terlalu fokus pada teknologi dan mengabaikan aspek manusia sebagai pengguna, maka transisi energi akan sulit dilaksanakan, sehingga kami dari tim Teknik Industri UGM berfokus bagaimana manusia bisa menerima transisi energi,” tutur Dr. Yun. Pengambilan data dari penelitian tersebut bersumber dari media sosial dan media daring konvensional, dengan mencoba mengamati perbincangan publik berkaitan dengan adopsi rooftop PV untuk menemukan driver dan barrier dari pengadopsian rooftop PV.  

Melalui pengamatan yang dilaksanakan dengan mengamati komentar media sosial dan isi berita di media daring konvensional, Dr. Yun memperoleh data bahwa media daring konvensional cenderung bersikap sebagai pendukung program pemerintah dalam melaksanakan transisi energi melalui rooftop PV, namun di sisi lain juga memposisikan diri pada pihak yang netral saat berbicara mengenai investasi rooftop PV yang cukup tinggi nilainya bagi masyarakat akar rumput. Dari media sosial, diperoleh temuan bahwa komentar masyarakat berada pada spektrum negatif. Beberapa hal yang paling banyak disoroti masyarakat adalah terkait dengan biaya investasi awal dan perawatan yang cukup tinggi dan kontinuitas suku cadang. Masyarakat juga berharap alternatif teknologi yang lebih terjangkau tetapi efektif. Selain itu, banyak hasil tangkapan diskusi yang mengarah pada misinformasi. Misalnya, masyarakat menganggap bahwa dengan menggunakan rooftop PV akan menyebabkan kerusakan alat elektronik di rumah karena naik turunnya pasokan listrik. Padahal, PV ini akan diinstalasi dalam jaringan PLN, sehingga tegangannya stabil dan tidak akan merusak alat elektronik. Ada juga misinformasi lainnya yaitu masyarakat ragu mengadopsi rooftop PV karena sensitif terhadap petir. Padahal, PV ini sudah teruji tahan lama dan tangguh di berbagai jenis cuaca termasuk guntur atau badai petir. Meski memiliki kecenderungan untuk berada pada spektrum netral negatif, ditemukan bahwa beberapa elemen masyarakat sudah memliki kesadaran penggunaan rooftop PV sebagai bentuk energi yang lebih ramah lingkungan.  Secara garis besar, dapat ditarik pokok utama bahwa pemerintah belum memiliki regulasi atau peraturan  dan promosi kuat yang dapat mendorong adopsi rooftop PV. Komunikasi melalui media massa perlu fokus pada edukasi masyarakat untuk meminimalkan misinformasi yang menghalangi adopsi. Meski telah menemukan banyak hal dalam penelitian yang dilakukan, Dr. Yun menyatakan bahwa masih ada aspek motivasi dan emosional yang belum dapat ditangkap dari komentar-komentar di media sosial maupun pemberitaan di media daring konvensional. “Aspek emosional dapat ditangkap melalui survei, dan akan kita dalami di penelitian selanjutnya,” tuturnya. Dr. Yun menyatakan bahwa aspek motivasi adalah salah satu unsur penting dalam proses desain teknologi tepat guna.

Setelah penelitian hibah LPDP UKICIS ini berlangsung, Dr. Yun menginformasikan bahwa UGM  juga menjadi pemenang dalam sebuah konsorsium South East Asia – Europe Joint Funding Scheme for Research and Innovation (JFS)bekerja sama dengan Swiss, Jepang, dan Kamboja, sehingga penelitian mengenai rooftop PV akan terus berjalan per November 2024 hingga 3 tahun ke depan. Penelitian ini akan menempatkan Swiss dan Jepang sebagai leading countries dalam penggunaan PV, Indonesia pada posisi medium, dan Kamboja pada posisi low. Dari penelitian tersebut, diharapkan akan muncul luaran berupa business model yang dapat menjadi win-win solution bagi seluruh stakeholder. Selain itu, penelitian juga akan berusaha memetakan regulasi apa saja yang sudah mendukung transisi energi ke PV dan apa saja yang belum. UGM juga akan bekerja sama dengan Swiss dalam konsorsium tersebut guna menyusun predictive tools terkait dengan maintenance dari PV. “Sebelum terjadi kegagalan, kita sudah bisa menemukan komponen apa yang bermasalah, sehingga harapannya penggunaan PV akan bersifat jangka panjang dan sepadan dengan investasinya,” jelas Dr. Yun. Untuk tim penelitinya, kali ini konsorsium JFS diketuai oleh Dr. Yun dengan anggota tim merupakan ekstensi dari LPDP UKICIS. Sebagai pesan penutup bagi mahasiswa, Dr. Yun memberikan tips bahwa jika mahasiswa ingin mencoba menemukan permasalahan untuk diangkat ke penelitian, maka mahasiswa bisa lebih giat untuk mengunjungi kanal-kanal berita populer yang berbasis riset yang membahas riset dengan bahasa yang lebih kasual. “Jika mahasiswa pusing membaca jurnal, maka bisa mengunjungi media-media populer yang berbasis riset, karena informasi yang diperoleh sebagai hasil berselancar di mesin pencarian biasanya tidak melalui proses editorial dan kalaupun iya, bisa jadi itu hanya opini. Mengunjungi media berbasis riset bisa menjadi langkah pertama bagi mahasiswa untuk menemukan isu-isu yang relevan, yang kemudian didalami kembali di jurnal penelitian,” pungkas Dr. Yun.

Prodi Teknik Industri UGM Pertahankan Gelar Juara 1 pada BKSTI Award 2024

Program Studi (Prodi) Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM kembali mempertahankan gelarnya sebagai peraih juara pertama dalam penghargaan BKSTI Award yang diselenggarakan oleh Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia (BKSTI) bersamaan dengan pelaksanaan Sosialisasi Akreditasi Pasca Permendikbudristek Nomor 53, dan Lokakarya Asessment Capstone Design, MK Stasitika Industri dan K3 pada Sabtu (16/11), bertempat di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.

Pada penganugerahan BKSTI Award 2024, Prodi Teknik Industri UGM berhasil meraih 2 penghargaan sekaligus yaitu juara 1 program unggulan kerjasama sarjana (kerjasama TI UGM dengan Accenture Indonesia) dan juara 1 program unggulan kerjasama pascasarjana (kerjasama TI UGM dengan SUTD Singapore). Oleh karena pencapaian Prodi Teknik Industri UGM yang gemilang pada BKSTI Award tahun ini, maka Prodi Teknik Industri UGM memperoleh penghargaan “Program Unggulan”. Acara bergengsi ini dihadiri oleh 349 program studi teknik dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, dan perolehan ini menjadikan Teknik Industri UGM sebagai prodi Teknik Industri Unggul di antara prodi-prodi Teknik Industri dalam memperkuat efektivitas pembelajaran di ranah pendidikan teknik melalui program-program unggulan kerjasamanya. Penganugerahan BKSTI Award tahun ini diterima oleh Prof. Bertha Maya Sopha.

Salah satu topik menarik yang dibahas dalam forum BKSTI 2024 adalah implementasi Capstone sebagai metode pembelajaran integratif yang mampu mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja. Prof. Ir. Bertha Maya Sophia, ST., M.Sc., PhD., IPU., ASEAN.Eng, Guru Besar Fakultas Teknik UGM, mengungkapkan bahwa selama ini banyak program studi yang mengklaim memiliki Capstone, namun dalam praktiknya hanya berfokus pada riset. “Capstone adalah puncak dari mata kuliah sebelumnya, dirancang khusus untuk semester akhir. Mahasiswa tidak bisa mengambilnya di awal. Ini harus diintegrasikan dengan disiplin ilmu lainnya,” jelas Prof. Bertha.

Penghargaan yang diraih Teknik Industri UGM dalam BKSTI award 2024 kali ini semakin menunjukkan komitmen TI UGM dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi teknik industri terbaik dan siap untuk terus memajukan pendidikan tinggi di tanah air.