Arsip:

Kabar Alumni

Bootcamp Softskill Series 6 Menjadi Ajang Mahasiswa Teknik Mesin UGM Kembangkan Kemampuan Non Teknis

Sebagai bentuk perwujudan nyata dari semangat “guyub, rukun, migunani” yang digaungkan pada Munas III Keluarga Alumni Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (KAMIGAMA) akhir November lalu, masih dalam rangkaian Lustrum Teknik Mesin UGM 65, Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM) UGM mengadakan Bootcamp Softskill Series 6 pada Sabtu (30/11), bertempat di Laboratorium Perancangan (Menggambar Teknik), Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM.  

Dalam Bootcamp kali ini, topik yang diangkat adalah “Winning Career in Multinational Company” dengan mengundang Muhammad Nurdin (Teknik Mesin 1993, Senior Vice President Exxonmobil Indonesia) sebagai narasumber dan terbuka untuk diikuti oleh seluruh mahasiswa Teknik Mesin UGM. Bootcamp ini merupakan sebuah inisiasi dari KAMIGAMA dan KMTM UGM sebagai tindak lanjut dari persoalan pengembangan kemampuan non teknis (softskill) dari mahasiswa Teknik Mesin. Kegiatan dari Bootcamp ini adalah pemaparan studi kasus dari Muhammad Nurdin sebagai narasumber yang berisikan pengalaman-pengalaman nyata yang dihadapi olehnya selama melaksanakan tugasnya di Exxonmobil. Dari studi kasus yang dipaparkan, mahasiswa turut berpartisipasi dalam diskusi guna mengasah keterampilan mereka dalam menemukan solusi jika menghadapi permasalahan serupa.

Radhin Hanif selaku penanggungjawab Bootcamp Softskill Series menyatakan bahwa acara Bootcamp berjalan dengan baik. “Mahasiswa peserta aktif dalam diskusi dan menyampaikan ide-idenya sehingga aktivitas pada acara tersebut menjadi lebih terasa “hidup”,” tuturnya. Sebagai pesan kepada para peserta, Muhammad Nurdin menekankan pentingnya kerja keras di tengah persaingan dengan berbagai macam orang. “Others may be more intelligent, others may have more capability and experience, however, no one asks you that you can’t work harder than anybody else,” pungkasnya.

Penguatan Pentingnya Solidaritas Alumni dan Pengembangan Kemampuan Non Teknis Mahasiswa melalui Munas III KAMIGAMA dan Reuni Akbar Teknik Mesin UGM

Keluarga Alumni Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (KAMIGAMA) berpartisipasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) III KAMIGAMA dan Reuni Akbar Teknik Mesin UGM yang diadakan pada Sabtu (23/11), bertempat di Auditorium dan Selasar Gedung Smart and Green Learning Center (SGLC) FT UGM. Munas III KAMIGAMA dan Reuni Akbar ini merupakan bagian dari rangkaian acara untuk memperingati Lustrum Teknik Mesin UGM 65.

Diawali oleh sambutan Ketua Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, Prof. Budi Hartono, yang menekankan pentingnya sinergi antara UGM, alumni, dan seluruh stakeholder yang terlibat. “Penting untuk kita menjaga semangat guyub, rukun, dan migunani,” tutur Prof. Budi Hartono. Dilanjutkan dengan pembukaan acara oleh Ketua KAMIGAMA periode 2020-2024, Ir. Priyatna (Teknik Mesin 1986, Presiden Direktur PT Varsha Zamindo Laksana), kembali menegaskan pentingnya komunikasi dalam memperkuat relasi. “Dengan komunikasi, kita bisa saling mengenal dengan lebih baik,” tuturnya.

Pemapar pertama dalam Munas adalah Ketua Program Studi (Kaprodi) Sarjana Teknik Mesin UGM, Ir. Muslim Mahardika, Ph.D., yang mempresentasikan profil Prodi secara singkat sekaligus membuka pintu saran dan masukan dari alumni untuk penyusunan kurikulum baru. “Dalam kurikulum, kami sangat memprioritaskan pada hands on learning yang diwujudkan dalam capstone design, sehingga mahasiswa dapat memahami praktik dengan lebih baik,” jelas Dr. Muslim. Setelah paparan, acara dilanjutkan dengan gelar wicara Inspirational Talk yang dimoderatori oleh Priyatno Bambang Hernowo (Teknik Mesin 1989, Direktur Utama PT. Anindya Mitra Internasional) dan mengundang 2 orang narasumber, Mochamad Soleh (Teknik Mesin 1996, General Manager PLN Puslitbang) dan Yuswohady (Teknik Mesin 1988, Managing Partner Inventure Indonesia). Dalam gelar wicara tersebut, Mochamad Soleh memaparkan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi mahasiswa dan lulusan Teknik Mesin adalah adanya gap antara teori di perkuliahan dengan masalah yang dihadapi di pekerjaan. “Mahasiswa harus bisa membuat dirinya merasa nyaman dalam pekerjaannya, sehingga gap itu nanti bisa dipersempit dengan terus berkembang dan belajar,” tuturnya. Mochamad Soleh juga menekankan pentingnya jaringan alumni untuk dibangun secara formal. Senada dengan itu, Yuswohady menerangkan banyak manfaat dari memelihara jaringan alumni. “Jaringan alumni membantu dalam pekerjaan, dapat mempertemukan dengan banyak orang untuk memperluas perspektif, serta menjadi ajang alumni untuk berbagi pengalaman guna membangun keterampilan non teknis,” imbuhnya. Seusai gelar wicara dan makan siang, Munas dilanjutkan dengan sidang AD ART, diawali dengan realisasi dan laporan pertemuan dengan PP KAGAMA oleh Ir. Priyatna, pembentukan kesepakatan mengenai rencana AD ART 2025-2029, serta pengukuhan pengurus baru KAMIGAMA periode 2025-2029. Diperoleh hasil bahwa struktur kepemimpinan yang dianut oleh KAMIGAMA berbentuk presidium sudah baik dengan tanpa pemisahan hirearkis, namun ada evaluasi mengenai penguatan jaringan alumni. Mengenai pengurus, Mochamad Soleh dikukuhkan menjadi ketua baru KAMIGAMA, dengan pengurus formatur Yuswohady dan Gilang Andriawan (Teknik Mesin 2004).

Usai Munas III KAMIGAMA, alumni Teknik Mesin UGM dari berbagai angkatan mengikuti Reuni Akbar Teknik Mesin UGM pada malam harinya. Dibuka dengan sambutan Penanggungjawab Munas III KAMIGAMA dan Reuni Akbar, Rakha N. Flazui, ia menyatakan bahwa solidaritas adalah kekuatan dari Teknik Mesin. “Dengan adanya solidaritas antara alumni, mahasiswa, dan civitas akademika, maka jalan baru bagi generasi-generasi selanjutnya akan banyak terbuka,” ungkap Rakha. Mochamad Soleh selaku ketua KAMIGAMA yang baru turut memberikan sambutan, dengan menekankan pada kekompakan. “Dengan kepengurusan KAMIGAMA yang baru, semoga semua bisa kompak, saling mendukung, dan tak lupa semoga malam reuni ini bisa memberi kesan,” tuturnya. Setelah dibuka dengan sambutan dan tarian dari UKM Swagayugama, acara dilanjutkan degan gelar wicara lintas dekade yang menghadirkan alumni dari 3 angkatan berbeda, yakni Bapak Iwan (Teknik Mesin 1967), G. Daru P. Dewanto (Teknik Mesin 1988), dan Mochamad Soleh, dengan dimoderatori oleh Ir. Joko Waluyo, MT., Ph.D.. Melalui gelar wicara tersebut, para alumni banyak mengisahkan kenangan-kenangan masa kuliahnya, mulai dari kegiatan yang sering diikuti sampai dengan interaksi dengan mahasiswa di luar Fakultas Teknik. Dari berbagai kisah dan juga ilmu yang dibagikan oleh narasumber, dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa Teknik Mesin UGM perlu untuk meningkatkan kemampuan non teknisnya agar dapat tetap bertahan dalam persaingan dunia kerja. Sebagai pesan penutup, para narasumber kembali menegaskan pentingnya solidaritas dari para anggota KAMIGAMA, sehingga dengan kuatnya solidaritas, maka KAMIGAMA dapat memberikan lebih banyak kontribusi kepada almamater.

Teknik Industri Gelar Temu Alumni di Jakarta

Teknik Industri UGM menggelar temu alumni Keluarga Teknik Industri Gadjah Mada (KATIGAMA), Sabtu (5/10) lalu bertempat di Rumah Sarwono, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kegiatan berlangsung meriah dan dihadiri ratusan alumni yang tersebar di berbagai wilayah.

Ketua Departemen Teknik Mesin dan Industri, Prof. Budi Hartono menyampaikan sampai saat ini Teknik Industri UGM telah mencetak lebih dari ribuan alumni yang tersebar di seluruh Indonesia. Para alumni ini bekerja di berbagai bidang, baik sebagai akademisi, peneliti, industri, pemerintahan, konsultan, wiraswasta dan staf ahli di berbagai instansi pemerintah, BUMN maupun swasta. “Dengan semakin besarnya jumlah alumni yang dimiliki ini perlu diadakan kegiatan yang dapat mempererat jalinan komunikasi serta memberikan inspirasi bagi alumni muda dan mahasiswa,” katanya.

Untuk itu, Teknik Industri UGM bekerja sama dengan Pengurus KATIGAMA mengadakan acara “Temu Alumni dan Pengembangan Kurikulum Teknik Industri”. Kegiatan ini dilaksanakan sekaligus dalam rangka sosialisasi munas katigama yang akan digelar 10 November 2024.

“Temu alumni ini tidak hanya menjadi menjadi ajang temu kangen, tetapi juga sebagai saran bertukar informasi, membangun jejaring alumni serta memberikan wawasan bagi mahasiswa terkait pengembangan karier di masa depan,” terang Eko Achmadi Ketua Katigama.

Kegiatan temu alumni menghadirkan kurang lebih 150 alumni dan dihadiri oleh dosen-dosen DTMI untuk berbagi pengalaman dan berdialog bersama dalam pengembangan karier di masa depan.

(Humas DTMI/Dewi)

Nostalgia dan Cetuskan Kolaborasi, Teknik Mesin UGM 2004 Selenggarakan Reuni 20 Tahun

Alumni Teknik Mesin UGM 2004 mengadakan Reuni 20 Tahun dengan 2 mata acara, yaitu Malam Keakraban pada Sabtu (13/07) dan Fun Bike pada Minggu (14/07), bertempat Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) FT UGM. Selain dihadiri oleh alumni Teknik Mesin 2004, Reuni 20 Tahun juga dihadiri oleh dosen, tenaga kependidikan, dan juga mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM) UGM sebagai panitia.

Diwawancarai oleh tim Humas, Ketua Angkatan 2004 Teknik Mesin UGM, Iqbal Felani, menuturkan kesannya terhadap kampus yang meski sudah banyak berubah, namun masih dapat dikenali ruang-ruang tempatnya berkuliah dulu. “Untuk laboratorium, saya dengar sudah banyak yang berubah fasilitasnya dan berpindah ruangan, dan itu yang belum saya tahu. Setelah ini rencananya kami ingin tur berkeliling kampus untuk melihat laboratorium,” tambah Iqbal. Masih menurut informasi dari Iqbal, dari 150 orang alumni Teknik Mesin 2004, ada 44 orang yang berhasil terdata menyanggupi untuk hadir, dan ada 25 orang yang hadir pada acara Malam Keakraban dari seluruh wilayah di Indonesia.

Dr. Adhika Widyaparaga selaku Sekretaris Departemen Teknik Mesin dan Industri dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada alumni Teknik Mesin 2004 yang hadir pada Malam Keakraban. “2004 adalah angkatan yang spesial untuk saya, karena angkatan 2004 adalah kelas pertama yang saya ajar,” tutur Adhika.

Pada Malam Keakraban,  audiensi menjadi mata acara penting yang membuka ruang diskusi antara alumni dan pengurus Departemen dan Prodi. Diperoleh informasi bahwa kemampuan leadership dari mahasiswa Teknik Mesin UGM masih perlu ditingkatkan lagi dengan terus belajar. Oleh karena banyak mahasiswa Teknik Mesin UGM yang masih dinilai belum mahir beradaptasi terhadap lingkungan luar, termasuk luar negeri, Taruna Ariwibowo selaku alumni Teknik Mesin 2004 yang berkarir sebagai Operation Director di PT. Pertamina International Timor, menilai perlu ada peningkatan kemampuan komunikasi interpersonal dengan membangun jejaring dalam kegiatan antar angkatan. Herman Manurung, dari PT Unilever Indonesia mengatakan bahwa digitalisasi harus sudah diajarkan sejak di bangku kuliah, karena dalam dunia industri, robotik dan machine learning sudah banyak digunakan. Menambahkan pernyataan Herman, Angga dari PT. Petrokimia menyampaikan bahwa seharusnya kampus sudah mengajarkan kolaborasi dan kemampuan berpendapat yang akan bermanfaat ketika lulusan memasuki  dunia industri. Tentang kerja sama antara kampus dan industri, Gama Wira Medika dari Pertamina Refineri unit Plaju mengatakan bahwa perlunya DTMI menyederhanakan proses administrasi ketika bekerjasama dengan industri agar semakin banyak kerja sama yang terjalin. Perwakilan alumni lain, Makhfud, yang berkarir di PT. PLN Indonesia Power Adipala, Cilacap, membuka kesempatan untuk mahasiswa bisa belajar langsung ke pembangkit listrik dengan adanya simulator pembangkit supercritical di PT. PLN Power Adipala, Cilacap. Sebagai pesan penyemangat, Rita Urdinumarela dari PT. PLN UIP JBT mengingatkan bahwa tidak ada batasan bagi lulusan Teknik Mesin untuk berkarir di luar bidang Teknik Mesin, karena Rita pun berkarir di bidang legal saat ini, dan memberi manfaat yang luar biasa kepada korporat.

Acara Fun Bike yang dilaksanakan di hari kedua dalam rangkaian Reuni 20 Tahun Teknik Mesin 2004 mengambil rute seputar kampus UGM, dengan melewati Sekolah Vokasi, perempatan Mirota Kampus, masuk ke kawasan Boulevard UGM, Perpustakaan Pusat UGM, Masjid Kampus UGM, Fakultas Hukum, Fakultas Kehutanan, Fakultas Teknologi Pertanian, dan nantinya akan kembali lagi ke Tugu Teknik. Rute Fun Bike ini juga membawa peserta untuk melakukan perhentian di beberapa titik ikonik yang ada di lingkungan kampus UGM. Beberapa titik ikonik yang menjadi titik perhentian yaitu Bundaran UGM, Grha Sabha Pramana dan Lapangan Pancasila, Kantor Pusat UGM (Balairung), dan Tugu Teknik. Alumni peserta Fun Bike melakukan foto bersama di titik-titik perhentian, sebagai wujud mengenang kembali memori sewaktu menjadi mahasiswa UGM. Selain berfoto di titik-titik ikonik UGM, peserta Fun Bike sarapan bersama di rumah makan SGPC Bu Wiryo yang merupakan rumah makan legendaris bagi mahasiswa UGM dari masa ke masa untuk melengkapi nostalgia pada acara Reuni 20 Tahun ini.

Satriyo Wicaksono selaku Ketua Panitia Reuni 20 Tahun Teknik Mesin 2004 menyatakan bahwa kemeriahan rangkaian acara Reuni 20 Tahun Teknik Mesin 2004 di luar ekspektasi karena terlihat dengan jelas antusiasme dari alumni Teknik Mesin 2004 dalam mengikuti jalannya acara. “Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar, gayeng sekali, dan teman-teman 2004 bisa kembali berkunjung ke Teknik Mesin untuk mengenang masa-masa mudanya dulu di kampus seperti apa, dan bercandanya juga ternyata sama setelah 20 tahun ini,” tutur Satriyo. Satriyo juga menyatakan apresiasinya kepada mahasiswa Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM) yang telah membantu dalam mengatur jalannya acara reuni dari Malam Keakraban hingga Fun Bike sehingga dapat berjalan lancar. Sebagai pesan untuk mahasiswa KMTM, Satriyo mengimbau mahasiswa untuk giat berorganisasi. “Dalam berorganisasi, nanti akan meningkatkan softskill, keterampilan arrange acara dan public speaking, sehingga keterampilan-keterampilan itu akan terasah tanpa mengesampingkan tugas utamanya, yaitu belajar. Juga untuk mahasiswa Teknik Mesin supaya materi yang dipelajari agar benar-benar dipahami dan bukan hanya mengejar nilai, karena dalam dunia kerja, ketika interview yang dinilai adalah pemahaman dan  pola pikir terhadap materi yang sudah dipelajari,” ucap Satriyo. Sebagai pemungkas, Satriyo juga mengucapkan terima kasih kepada dosen-dosen di DTMI karena telah memberi tempat bagi Teknik Mesin 2004 untuk kembali pulang, dan juga berpesan kepada teman-teman alumni Teknik Mesin 2004 untuk selalu mengingat almamater dan bisa berkontribusi nyata kepada kampus.