Arsip:

Civitas dan Alumni

Dosen DTMI Hadiri Konferensi Bidang Teknologi Manufaktur di Nanjing, Tiongkok

Dua Dosen DTMI Prof. Dr. Eng. Deendarlianto, S.T., M.Eng., bersama dengan Prof. Dr. Ir. Harwin Saptoadi, M.SE., IPM. ASEAN Eng., dan Prof. Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D. (DTETI) menghadiri undangan “The Conference on Intelligent Manufacturing Technology and Equipment” di Nanjing, Tiongkok pada Sabtu hingga Kamis (29-31/10) minggu ini. Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi riset antara Nanjing University of Aeronautics and Astronautics (NUAA) dengan Fakultas Teknik melalui Engineering Research and Innovation Center (ERIC). Dalam konferensi ini, para peserta berdiskusi mengenai berbagai inovasi terbaru di bidang teknologi manufaktur cerdas dan peralatan, serta peluang kolaborasi riset yang dapat dikembangkan antara kedua institusi.

Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara NUAA dan Fakultas Teknik UGM, serta membuka peluang baru untuk penelitian bersama yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan teknologi manufaktur di masa depan. Selain itu, kolaborasi ini juga diharapkan dapat mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui pengembangan teknologi manufaktur cerdas dan peralatan, serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) yang tecermin dalam kerja sama global antara NUAA dan UGM.

Dengan demikian, kunjungan ini tidak hanya memperkuat hubungan akademis dan riset antara kedua institusi, tetapi juga berkontribusi pada upaya global untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

source: Prof. Tumiran Hadiri Konferensi Bidang Teknologi Manufaktur di Nanjing, Tiongkok – jteti ft ugm

Gadjah Mada Aerospace Team Harumkan Nama Universitas Gadjah Mada dalam Teknofest 2024 di Turki

Gadjah Mada Aerospace Team (GMAT) UGM mengirimkan tim terbaiknya untuk mengikuti Teknofest Model Satellite Competition tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Turkish Technology Team Foundation. Kompetisi ini dilaksanakan pada tanggal 13–20 September 2024, bertempat di Aksaray, Turki. 

GMAT mengirimkan sembilan mahasiswa dari Subteam Ugrasena dalam kompetisi tersebut. Sembilan mahasiswa tersebut adalah Tan Nico Febrian ( Teknik Mesin 2021), Septyan Jaya Saputra (Elektronika dan Instrumentasi 2021), Byan Cahaya Rahman Arvendy ( Teknik Elektro 2021), Shahnaz Izzati Frishila (Elektronika dan Instrumentasi 2021), Afif Irfan Zein (Teknik Elektro 2021), Dzaky Ahmad Sudiarso (Teknik Elektro 2021). Dosen Pembimbing dari DTMI yaitu Dr. I Made Miasa (koordinator) dan Dr. Adhika Widyaparaga.

Di kompetisi ini, Subteam Ugrasena berhasil menduduki posisi kelima dalam cabang Model Satellite dengan perolehan skor sebanyak 80,95 poin. Perolehan prestasi GMAT dalam Teknofest 2024 ini merupakan hasil improvisasi yang besar pada model satelit yang sebelumnya pernah dibuat. 

Saya ucapkan terima kasih banyak atas bantuan dari seluruh pihak mulai dari dosen pembimbing, jajaran Direktorat Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada, dan rekan-rekan pengurus harian seluruhnya dalam pelaksanaan persiapan maupun hari kompetisi”, ungkap Thoriq selaku Ketua Umum GMAT 2024.

Prestasi gemilang dari GMAT dalam Teknofest 2024 ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi GMAT maupun komunitas lain untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama Universitas Gadjah Mada dalam kompetisi di kancah nasional maupun internasional. *(source: Gadjah Mada Aerospace Team Harumkan Nama Universitas Gadjah Mada dalam Teknofest 2024 di Turki – Kreativitas UGM)

Semar UGM Menyabet Dua Piala Juara 1 Kategori Urban Listrik dan Prototype Listrik Kompetisi Mobil Hemat Energi 2024

Jakarta, 9 Oktober 2024 – Tim Semar Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menorehkan prestasi membanggakan di ajang Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE) 2024. Dalam kompetisi yang digelar pada 5-10 Oktober 2024 di Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol, Tim Semar berhasil membawa pulang dua gelar juara 1 pada kategori Urban Listrik dan Prototype Listrik.

Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE) adalah ajang bergengsi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bekerja sama dengan Balai Pengembangan Talenta Indonesia dan Pusat Prestasi Nasional.

Pada tahun ini, kompetisi diikuti oleh 60 tim dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Tim Semar UGM berhasil mencapai prestasi luar biasa dengan capaian efisiensi 298,8 km/kWh di kategori Urban Listrik dan 938 km/kWh di kategori Prototype Listrik. Prestasi ini menjadi pencapaian baru bagi Tim Semar, khususnya karena tahun ini merupakan tahun pertama Tim Semar menurunkan kendaraan di kelas Urban Listrik dan sekaligus mencatatkan kemenangan berturut-turut dalam dua tahun terakhir di kelas Prototype listrik.

Keberhasilan ini menjadi bukti nyata dari inovasi dan komitmen para mahasiswa UGM yang berasal dari berbagai disiplin ilmu teknik. Dalam kategori Urban Listrik, Tim Semar memperkenalkan kendaraan listrik hemat energi yang didesain modern serta ramah lingkungan, dengan fokus pada efisiensi energi tinggi dan emisi nol. Di kategori Prototype Listrik, tim mengembangkan kendaraan ringan berteknologi futuristik yang mampu menempuh jarak jauh dengan konsumsi energi minimal.

“Kami sangat bersyukur dan bangga atas pencapaian ini. Kemenangan ini merupakan hasil kerja keras seluruh anggota tim, dukungan dosen pembimbing, serta support penuh dari Universitas Gadjah Mada,” ujar Hans Tobias, Ketua Tim Semar. “Kami berharap inovasi ini bisa mendorong perkembangan teknologi kendaraan listrik di Indonesia yang lebih efisien dan ramah lingkungan.”

Keberhasilan Tim Semar semakin memperkuat posisi UGM sebagai universitas yang berperan aktif dalam pengembangan teknologi inovatif di Indonesia, khususnya di bidang kendaraan hemat energi. Setelah kemenangan ini, Tim Semar bertekad untuk terus mengembangkan inovasi mereka dan bersiap menghadapi tantangan kompetisi internasional berikutnya, yaitu Shell Eco-marathon Asia Pacific and the Middle East yang akan diselenggarakan di Qatar pada Februari 2025. Mereka berharap dapat kembali mengharumkan nama Indonesia di tingkat global dengan inovasi kendaraan hemat energi yang semakin canggih dan kompetitif. (Tim Semar/website: FT UGM)

Angkat Proyek Promosi Pariwisata Lombok, Mahasiswa Teknik Industri UGM Raih Juara 2 Project Management Challenge 2024

PROLOG Team mahasiswa Program Studi Sarjana Teknik Industri Universitas Gadjah Mada sukses meraih Juara 2 pada ajang Project Management Challenge 2024 yang diselenggarakan pada Senin (30/09). Perlombaan yang diselenggarakan setiap tahun oleh Project Management Institute – Indonesia Chapter ini merupakan kompetisi tingkat internasional, yang kali ini diadakan di Kota Malang, Jawa Timur pada tanggal 28 hingga 30 September 2024. Pada tahun ini, kompetisi ini membawakan tema “Smart Tourism: Exploring Solutions for Sustainable Development Goals”, dengan Grand Final diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia dan Malaysia.

“Senang dan terharu sekali rasanya dapat berpartisipasi dalam meraih gelar Juara 2 pada Project Management Challenge 2024 kali ini. Di tengah persaingan yang ketat dengan mahasiswa program sarjana dan magister di Indonesia dan Asia, kami tetap mampu membuktikan kualitas dan kerja sama tim kami. Tentunya, semua ini berkat doa dan dukungan dari orang-orang terdekat kami,” ungkap Gregor Dalton, leader dari PROLOG Team.

Dalam kompetisi Project Management Challenge 2024, PROLOG Team mengangkat proyek “MANDALIKA: Mobile Application for Discovering and Exploring Lombok Attraction”, yang diharapkan mampu memperkenalkan Lombok pada wisatawan mancanegara melalui berbagai event menarik, salah satunya MotoGP. Penyusunan perencanaan proyek tersebut juga dibantu oleh Ir. Hilya Mudrika Arini, Ph.D. dan Ir. Sinta Rahmawidya Sulistyo, Ph.D. sebagai dosen pembimbing. Pada tahap Grand Final, berbagai masukan dari dewan juri yang berpengalaman mampu menyempurnakan ide dan pemahaman para peserta terkait implementasi manajemen proyek dalam dunia profesional.

Selain mempresentasikan proyek MANDALIKA tersebut, PROLOG Team juga harus menyusun ide dan rencana proyek baru berdasarkan hasil observasi dan analisis secara langsung pada Kampung Warna Warni Jodipan dan Kampung Tridi di Kota Malang. Mereka dituntut untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menyusun ide proyek yang akan diterima secara langsung oleh Pemerintah Kota Malang. “Hal ini sangat challenging karena kita harus menyusun ide dan rencana proyek secara matang hanya dalam waktu 1 malam atau kurang dari 12 jam sehingga kami tidak memiliki waktu tidur dan istirahat,” ungkap Muthi Amalia, anggota PROLOG Team dan mahasiswa Fast Track Teknik Industri UGM.

Hasil tidak mengkhianati usaha, PROLOG Team mampu meraih gelar Juara 2 pada ajang Project Management Challenge 2024, di mana hal tersebut menandakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Industri UGM mampu mempertahankan gelar juaranya sejak Project Management Challenge 2023 silam. Harapannya, mahasiswa Program Studi Sarjana Teknik Industri UGM mampu berpartisipasi kembali pada Project Management Challenge 2025 yang akan diadakan di Kota Yogyakarta dan mampu merebut gelar juara 1 nantinya.

Artikel: Gregor Dalton Maranatha Lekatompessy
Penyunting: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.
Narahubung: Gregor Dalton Maranatha Lekatompessy (087705727327)

Teladan Semangat Riset Tiada Henti M. Akhsin Muflikhun, Ph.D.

Masih banyak yang beranggapan bahwa memperoleh gelar Doktor artinya mahasiswa telah purna dalam melaksanakan studinya. Tidak sedikit pula yang berpendapat bahwa menyelesaikan studi doktoral, usai pula dalam riset dan menuntut ilmu. Di antara banyak orang yang bepikir demikian, masih ada insan yang tidak pernah merasa cukup dengan menuntaskan gelar doktornya dan berdedikasi tinggi untuk selalu melaksanakan riset.

 Dosen Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, M. Akhsin Muflikhun, Ph.D. baru saja memperoleh pencapaian berupa menjadi salah satu dari 7 dosen UGM dan 150 orang dari seluruh Indonesia yang masuk dalam pemeringkatan World’s Top 2 Percent Scientist 2024 yang dirilis oleh Stanford University dan Elsevier. Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui wawancara dengan Dr. Akhsin, pemeringkatan World’s Top 2 Percent Scientist disusun berdasarkan jumlah publikasi riset dan sitasi oleh Stanford University, dengan mengacu pada kanal-kanal basis data riset seperti Scopus (yang diterbitkan oleh Elsevier), Google Scholar, dan Researchgate, dan juga melihat pengaruh yang diberikan oleh riset yang dilakukan. Dr. Akhsin sendiri memiliki 106 publikasi riset dengan 797 sitasi di jurnal internasional terindeks Scopus dan pada kanal Google Scholar, Dr. Akhsin memiliki 1013 sitasi, dengan bidang riset terkait synthesis nanomaterials, failure analysis, mechanics of materials, composite structures, dan hybrid laminates, sehingga dinilai layak untuk masuk dalam jajaran pemeringkatan World’s Top 2 Percent Scientist 2024. Salah satu publikasi terbaru Dr. Akhsin, Promising CO2 gas sensor application of zinc oxide nanomaterials fabricated via HVPG technique yang terbit di Heliyon tahun 2024 hasil kolaborasi dengan  Prof. Santos dari Physics Department, DLSU, Filipina yang berfokus pada inovasi sensor gas berbahan nanomaterials yang praktis dan dapat dibawa dengan mudah.

Saat ditanya mengenai apakah ada riset unggulan yang dimiliki, Dr. Akhsin mengaku ia tidak mempunyai riset unggulan. “Sebagai peneliti, sepanjang hidup kita sebagai periset, kita berusaha untuk memperoleh magnum opus atau karya tertinggi. Terkadang ketika kita sudah menganggap karya A sebagai magnum opus, bisa jadi kita bisa menemukan karya lain yang lebih baik dari sebelumnya, sehingga kita berusaha semua karya kita adalah magnum opus,”  tutur Dr. Akhsin. Mencontohkan penelitiannya dengan Prof. Santos, Dr. Akhsin masih memiliki keinginan untuk mengembangkan riset HVPG menjadi VVPG sehingga akan terus ada inovasi pengembangan. Dr. Akhsin membagikan sebuah motivasi dari sensei atau profesor pembimbing doktoral ketika ia menempuh studi di Jepang, bahwa lulus S3 tidak berarti itu adalah suatu pencapaian, dengan ibarat bahwa hal tersebut sama halnya dengan menyelesaikan masa training. “Kehidupan researcher baru akan dimulai ketika lulus S3, sehingga pengembangan ilmu yang sudah ada merupakan tantangan yang dimiliki setelah lulus,” jelas Dr. Akhsin. Dr. Akhsin menceritakan ketika pulang usai menuntaskan studi S3 dan membawa semangat tinggi untuk memulai kehidupan sebagai peneliti, situasi di kampus DTMI dan UGM secara keseluruhan masih sepi karena bertepatan dengan tingginya wabah COVID 19, namun memasuki tahun-tahun berikutnya, mulai banyak mahasiswa yang bergabung menjadi mahasiswa DTMI, baik dari program studi sarjana, magister, maupun doktor. Dengan banyaknya mahasiswa, Dr. Akhsin memberikan sebuah kunci sukses sebagai seorang peneliti, yaitu dengan menjaga konektivitas dengan mahasiswa, karena tentu sebagai peneliti, jika sendiri, memiliki banyak keterbatasan, namun dengan menjaga konektivitas dengan mahasiswa sebagai mitra riset melalui motivasi dan inspirasi, sehingga mahasiswa dapat memiliki rasa “haus” akan penelitian. Dr. Akhsin juga menanamkan kepada mahasiswa bahwa pencapaian tertinggi bukanlah sertifikat, melainkan publikasi jurnal ilmiah.

Berkenaan dengan minat riset dari mahasiswa, Dr. Akhsin menegaskan bahwa mahasiswa di Indonesia dan luar negeri memiliki karakter yang berbeda, sehingga penanganannya pun harus berbeda. Dr. Akhsin mencontohkan bahwa untuk mahasiswa sarjana, perlu ditanamkan bahwa pemeringkatan, pembelajaran, dan pencapaian, semuanya harus dicapai dan dilaksanakan secara individual agar muncul semangat, dan untuk mahasiswa pascasarjana adalah dengan menanamkan bahwa tidak perlu menghasilkan karya terlalu bersar, karena lebih baik menelurkan karya yang sedikit berbeda, namun hal itu adalah suatu kebaruan. Menutup wawancara, Dr. Akhsin meminjam kutipan dari Pandji Pragiwaksono, bahwa sedikit berbeda itu lebih baik daripada sedikit lebih baik. “Sebisa mungkin, carilah sesuatu yang beda, karena sesuatu yang beda itu pasti terlihat,” pungkas Dr. Akhsin.

Kembangkan Canting Cap ABS-EBC, Joni Setiawan Raih Gelar Doktor dalam Ujian Terbuka

Program Studi (Prodi) Doktor Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) FT UGM mengadakan Ujian Terbuka Promosi Doktor untuk Joni Setiawan, S.T., M.Eng. pada Rabu (18/09), bertempat di Ruang Sidang A1 DTMI FT UGM. Dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor kali ini, tim penguji yang menguji disertasi dari promovendus adalah Prof.Ir. Budi Hartono, S.T., M.PM., Ph.D., IPU, ASEAN Eng. (Ketua Tim Penguji) Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T., Ph.D., IPU, ASEAN Eng. (Promotor, Anggota), Ir. Andi Sudiarso, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng. (Ko-Promotor, Anggota), Ir. Isananto Winursito, M.Eng., Ph.D. (Ko-Promotor, Anggota), Prof.Ir. Alva Edy Tontowi, M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng. (Penilai 1, Anggota), Prof.Dr.Ir. Gesang Nugroho, S.T., M.T. (Penilai 2, Anggota), Dr. Susilo Adi Widyanto, S.T., M.T. (Penguji Eksternal dari Departemen Teknik Mesin Universitas Diponegoro, Anggota), dan Prof. Dr. Ing. Harwin Saptoadi, M.SE., IPM, ASEAN Eng. (Pengelola Program Studi, Anggota). Selain tim penguji, turut hadir 2 penanya kehormatan, yaitu Budi Setiawan, S.T., M.M selaku Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan Batik, Kementerian Perindustrian dan Afif Syakur selaku Ketua III Paguyuban Pecinta Batik Sekarjagad.

Mengangkat judul disertasi “PENGEMBANGAN CANTING CAP BATIK DENGAN MENGAPLIKASIKAN TEKNOLOGI ADDITIVE MANUFACTURING DAN ELECTROFORMING”, Joni memperoleh pencapaian nilai disertasi A, masa studi 3 tahun 10 bulan 9 hari, memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4,00, dan telah mempublikasikan hasil penelitiannya di 3 jurnal bereputasi tinggi “Geoheritage & Park”, 1 proceeding internasional terindeks scopus, 1 Jurnal Nasional, dan 1 proceeding nasional. “Ujian Terbuka Promosi Doktor ini merupakan bentuk apresiasi khusus dari Program Studi Doktor Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada atas kualitas didertasi yang sangat baik, serta capaian akademik lainnya sehingga dipandang layak untuk dipromosikan melalui forum Ujian Terbuka Promosi Doktor ini,” tutur Ketua Tim Penguji, Prof. Ir. Budi Hartono, S.T., M.PM., Ph.D., IPU, ASEAN Eng. saat membuka Ujian Terbuka Promosi Doktor.

Berangkat dari bertumbuh pesatnya industri batik, khususnya batik cap, namun terdapat tantangan dari rendahnya perajin canting cap, biaya pembuatan canting cap yang mahal, dan teknologi pembuatan canting cap yang sederhana sehingga produktivitasnya rendah, Joni merancang sebuah canting cap dengan bahan yang harganya lebih terjangkau dan dapat diproduksi dalam waktu yang lebih singkat. Penggunaan teknologi fused deposition modelling dan electroplating dalam pembuatan canting cap berbahan dasar ABS-EBC dapat memproduksi canting cap dengan performa menempati peringkat kedua setelah canting cap berbahan dasar tembaga. Secara keandalan, canting cap berbahan dasar ABS-EBC dapat digunakan untuk pengecapan lebih dari 80 potong kain berukuran 200 mm x 115 mm dengan kerusakan minor. Produksi dari canting cap berbahan ABS-EBC memakan waktu yang lebih singkat dan biaya yang lebih kecil jika dibandingkan dengan canting cap berbahan tembaga, dengan canting cap ABC-EBC diproduksi dalam 46 jam dan memakan biaya Rp691.206,00.

Oleh karena pencapaian yang sangat baik, maka Joni Setiawan dinyatakan lulus dengan predikat Cum Laude (Dengan Pujian) dan dianugerahi gelar Doktor.

Dalam pesan sebagai Promotor, Muhammad Kusumawan Herliansyah, Ph.D. menyatakan bahwa oleh karena Dr. Joni telah menjadi bagian dari alumni UGM, maka nama baik UGM telah menjadi tanggung jawab Dr. Joni. “Nama baik UGM agar Pak Joni jaga dengan menjaga perilaku, ucapan, dan menjaga keputusan, karena keputusan kecil yang Pak Joni ambil dapat berdampak besar pada orang lain maupun umat manusia,” tambah Dr. Herli. Dr. Herli juga berpesan agar Dr. Joni selalu menimba ilmu dan menjaga silaturahmi dengan keluarga besar UGM.

Ujian Terbuka Promosi Doktor untuk Dr. Joni Setiawan ditutup dengan foto bersama tim penguji dan keluarga Dr. Joni, dilanjutkan dengan jamuan makan.

Kemenangan Gemilang Gamantaray: Juara 1 di National Ship Design and RaceCompetition 2024

Gadjah Mada Marine and Naval Technology Advanced Research Activity atau yang akrab disebut Gamantaray kembali sukses meraih Juara 1 pada kompetisi National Ship Design and Race Competition (NASDARC) 2024 Kategori Boat Race Competition dengan kapalnya Gamanave 1. Setelah tahun lalu, tim Gamantaray membawa pulang Juara 2 dengan kategori yang sama, tahun ini tim Gamantaray pulang dengan podium tertinggi. Perlombaan yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini merupakan kegiatan kompetisi tingkat Nasional yang tahun ini dilaksanakan pada tanggal 7-8 September 2024 di Food Junction Grand Pakuwon Mall, Surabaya dengan diikuti 19 tim finalis. Kompetisi ini berada di bawah naungan Departemen Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

“Bahagia rasanya dapat berpartisipasi dalam keberhasilan tim gamantaray UGM untuk meraih Juara 1 dalam Sampan NASDARC 2024. Ditengah persaingan dengan tim-tim teknik perkapalan terbaik di Indonesia, kita berhasil membuktikan bahwa kita dapat bersaing dengan mereka. Keberhasilan ini tentunya merupakan hasil kerja keras dan doa dari seluruh pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung,” ungkap Syaiban Asa, sebagai Ketua Tim Gamanave 1 dari Tim Gamantaray. Dalam kompetisi NASDARC 2024, Gamantaray mengirim dua tim sebagai perwakilan mereka, yaitu Gamanave 1 dan Gamanave 2 yang masing-masing terdiri dari beberapa anggota yang terampil dan bersemangat. Gamanave 1 beranggotakan Syaiban Asa dari Teknik Mesin sebagai Ketua Tim, Muhammad Febrian dari Teknik Mesin sebagai Pilot, Muhammad Syafiq Firyandhika dari Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol sebagai Elektronis, dan Kezia Nugraheni dari Teknik Fisika sebagai Manager Gamanave 1. Sementara Gamanave 2 beranggotakan Muhammad Falih Addaffa dari Teknik Mesin sebagai Ketua Tim, Ahmad Mirza Minasta dari Teknik Mesin sebagai Mekanis, Dhani Adriansyah dari Elektronika dan Instrumentasi sebagai Elektronis dan Faradila Danis Wahidiyah dari Kimia sebagai Manager Gamanave 2. Berlaga di NASDARC merupakan tantangan tersendiri bagi Tim Gamantaray karena seluruh pesaing berasal dari kampus/jurusan perkapalan. Kunci keberhasilan dari tim Gamantaray adalah ketekunan yang selalu memperbaiki dan meningkatkan performa wahananya, bahkan sampai saat kompetisi berlangsung. Poin penilaian perlombaan ini adalah seberapa banyak beban yang diangkut oleh kapal dan banyaknya lintasan yang dilewati. “Pengalaman mengikuti lomba NASDARC 2024 merupakan pengalaman yang sangat berarti dan mahal bagi kami karena menguatkan antar anggota satu sama lain, mendapat relasi baru, dan tentunya pulang membawa nama UGM menjadi lebih harum dengan title Juara 1. Tentu mengangkat piala terbesar di ‘kandang’ pesaing memiliki kebanggaan tersendiri baik bagi saya pribadi maupun satu tim”, ujar Muhammad Falih Addaffa selaku Ketua Tim Gamanave 2. Setelah melalui serangkaian yang ketat, satu dari dua tim Gamantaray yang berhasil meraih kemenangan. Tim Gamanave 1 menunjukkan performa luar biasa dan keahlian yang mengesankan di lintasan balap dan mengantarkan mereka meraih posisi pertama dalam kompetisi tersebut. Sementara tim lainnya menunjukkan usaha maksimal, mereka harus puas dengan hasil yang kurang memuaskan. Meskipun begitu, keikutsertaan kegiatan ini menjadi pemicu anggota timnya untuk bersiap di kompetisi mendatang yaitu Kontes Kapal Indonesia pada bulan Oktober mendatang. Kemenangan ini semakin memperkuat reputasi Gamantaray dalam tim perkapalan di universitas seluruh Indonesia.

” Alhamdulillah, saya ucapkan selamat kepada rekan-rekan Tim Gamantaray yang telah berjaya mengukir prestasi pada lomba Sampan Nasdarc Kategori Boat Race Competition 2024. Ini adalah hasil kerja keras, dedikasi, dan kerjasama tim yang baik. Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada para Dosen Pembimbing, Sponsor, dan Kampus kami Universitas Gadjah Mada yang sangat mendukung di setiap langkah kami. Dengan Kemenangan ini, saya harap Tim Gamantaray bisa melanjutkan kejayaan ini pada lomba terdekat yang akan kami ikuti yaitu Kontes Kapal Indonesia (KKI) 2024,” ujar Muhammad Febrian selaku Captain Tim Gamantaray 2024.

Instagram: @gamantaray.ugm
Tiktok : Gamantaray UGM
Email: gamantaray@ugm.ac.id
Contact Person:
Febri (082389001200)
Marsha (marshanda0327/081212145407)

Tim Reactics Chem-E Car UGM Juara I AIChE Chem-E Car Regional Competition 2024

Reactics Chem-E Car Universitas Gadjah Mada kembali mengukir prestasi gemilang di kancah nasional dalam kompetisi AIChE Chem-E Car Regional Competition 2024 di PEM Akamigas, Cepu, Jawa Tengah pada 30-31 Agustus 2024. Tim Reactics Chem-E Car UGM berhasil meraih 1st Place Race Chem-E Car Competition dan 1st Runner Up Chem-E Car Poster Award. Tim Reactics Chem-E Car UGM di bawah bimbingan Budhijanto, ST., MT., Ph.D., IPM, Addin Suwastono, S.T., M.Eng., Mokhammad Fajar Pradipta, S.Si., M.Eng., dan Robertus Dimas Dhewangga Putra, S.T., M.Eng., PhD. ini diketuai oleh Ikhlasul Amal Abda’i (Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika) dan beranggotakan empat orang, yaitu Isaac Varado (Departemen Teknik Kimia), Muhammad Alvin Sofyan (Departemen Teknik Kimia), Muhammad Manaf Romli (Departemen Teknik Mesin dan Industri), serta Oktavianus Stevian Angelino (Departemen Teknik Kimia). Selain itu, terdapat manager, Muhammad Andriano Hasnam (Departemen Teknik Nuklir dan Fisika) untuk membantu persiapan Tim Reactics dalam membuat rancangan kendaraan berbasis kimia yang ramah lingkungan dan efisien dalam menghasilkan energi.

Sebagai tuan rumah kompetisi regional dalam rangka student conference yang diselenggarakan oleh AIChE student chapter Indonesia tahun ini, Indonesia menyeleksi sebanyak 15 universitas peserta hingga terpilih 5 universitas yang bertanding di final, yaitu UGM, ITS, UPN Veteran Yogyakarta, UNS, dan UAD. Objektif dari kompetisi ini adalah peserta diminta untuk membuat sebuah mobil dengan ukuran compact yang dapat digerakkan menggunakan pendorong reaksi kimia dengan komposisi yang tepat sehingga dapat dijalankan pada lintasan dengan variasi panjang lintasan 15 sampai 30 meter. Memperolah nilai kumulatif tertinggi, Tim Reactics Chem-E Car UGM berhasil memperoleh posisi terunggul dari 5 peserta yang bertanding dan terpilih sebagai juara I. Muhammad Manaf Romli menjelaskan bahwa setelah memenangkan tahap regional, nantinya Tim Reactics Chem-E Car UGM akan mengikuti event selanjutnya ke Amerika Serikat sebagai home base AIChE. “Sebagai juara I, Tim Reactics Chem-E Car UGM secara otomatis telah ditunjuk sebagai perwakilan Indonesia untuk berangkat ke Amerika Serikat dan bertanding dengan peserta dari regional lain,” tutur Romli.

Ikhlasul Amal Abda’i menuturkan bahwa Tim Reactics Chem-E Car UGM telah melakukan riset panjang dan uji coba dari bulan Maret hingga bulan Agustus 2024 untuk kompetisi ini. “Banyak rintangan yang dilewati selama persiapan, tetapi kami bisa melewatinya dan menunjukkan dedikasi serta keahlian kami. Perlombaan ini menjadi perlombaan yang sangat berkesan karena semua tim bertanding secara sportif dan memberi perlawanan yang sangat ketat”, ujarnya. Ia menyampaikan bahwa menjadi pemenang dalam kompetisi ini merupakan hasil kerja keras Tim Reactics Chem-E Car UGM selama ini.

Romli menuturkan bahwa tuntutan objektif untuk membuat desain sampai produk mobil dengan ukuran compact dan bereksperimen dengan variabel-variabel yang dapat memengaruhi laju mobil, seperti reaksi bahan-bahan kimia yang diperlukan untuk mendapat hasil yang akurat, dan juga proses manufaktur serta proses perakitan dari mobil lengkap dengan proses konversi reaksi kimia menjadi momentum kinetik menjadi sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh tim. “Kesannya bahagia dan senang, karena dari awal ikut komunitas dan menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama ini di Teknik Mesin ternyata bisa ada hasilnya, dan peluangan waktu untuk itu bisa memberikan sebuah pencapaian,” ungkapnya.

Sebagai penutup, Romli berpesan kepada adik tingkat Teknik Mesin  bahwa selama kuliah, terdapat banyak peluang lomba yang dapat dimanfaatkan. “Sekalipun terasa berat dan capek ikut lomba, jangan merasa itu sia-sia. Setiap pengalaman dan waktu yang berharga dapat dimanfaatkan sebetul-betulnya,” pungkasnya. Setelah memperoleh 1st place, Tim Reactics Chem-E Car UGM akan mengikuti kompetisi AIChE selanjutnya di Amerika Serikat pada Oktober 2024.

Sumber berita: wawancara Tim Humas DTMI dan laman web DTK
Sumber gambar: laman web DTK

Prof. Gesang Nugroho Luncurkan Pesawat Tanpa Awak “PALAPA S-1”

Dosen Teknik Mesin UGM, Prof. Dr. Ir. Gesang Nugroho, S.T., M.T.,  IPM. dan Tim Flying Object Research Center (FORCE) melaksanakan peluncuran produk riset berupa pesawat tanpa awak yang dinamai “PALAPA S-1”, pada Selasa (03/09), bertempat di Gedung Pancabrata Prof. Herman Johannes – Engineering Research and Innovation Center (ERIC), Fakultas Teknik UGM. PALAPA S-1 merupakan produk riset yang menjadi luaran kerja sama antara UGM dan industri dengan pendanaan dari LPDP.  Acara peluncuran turut mengundang beberapa tamu kehormatan, antara lain Rektor UGM, Kapolda DIY, Kepala Badan Intelijen Negara DIY, Komandan Lanud Adisutjipto dan Adi Sumarmo, Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Kapusdalop) BNPB, Direktur PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri (YPTI), Dekan Fakultas Teknik UGM, Direktur Penelitian UGM, dan Direktur Pengembangan Usaha UGM.

Dimulai sejak 2021 dengan menggandeng PT. YPTI sebagai mitra industri dalam pembuatan mold atau cetakan dari badan pesawat sekaligus mitra dalam pengajuan dana LPDP, dan setelah melewati berbagai macam proses pengembangan dan juga uji kelayakan, pesawat tanpa awak yang mengambil inspirasi namanya dari sumpah yang diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada (menyesuaikan dengan homebase penelitiannya di Universitas Gadjah Mada) ini akhirnya resmi diluncurkan untuk berbagai macam penggunaan. Peluncuran ditandai dengan pemotongan pita oleh Dekan Fakultas Teknik UGM,  Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng.. Prof. Gesang menyampaikan bahwa untuk saat ini, PALAPA S-1 akan difungsikan sebagai sarana pendeteksi dini kebakaran hutan. “Titik panas akan dideteksi oleh satelit, kemudian pesawat akan menuju titik panas untuk melakukan validasi bahwa titik panas tersebut adalah benar titik api untuk kemudian dilakukan pemadaman oleh tim pemadam, “ jelas Prof. Gesang. 

Mampu terbang selama 6 jam tanpa henti, PALAPA S-1 memiliki jangkauan telemetri sejauh 50 kilometer dan mapping seluas 3500 hektar, dan masih bisa ditambah lagi jangkauannya seiring dengan pengembangan perangkat yang dibawa oleh pesawat.  Prof. Gesang menambahkan bahwa pemanfaatan PALAPA S-1 juga dapat diterapkan pada ranah militer sebagai sarana pengintaian musuh, patroli laut, dan pengawasan perkebunan, dan setelah melakukan serangkaian partisipasi pameran, Prof. Gesang menginformasikan bahwa PALAPA S-1 sudah diminati oleh beberapa instansi, antara lain TNI AL dan juga Kepolisian Republik Indonesia. Guna memenuhi kebutuhan permintaan pengadaan PALAPA S-1, PT. Laksita Karya Dirga sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dalam manufaktur dan proses komersialisasi PALAPA S-1 dalam 3 bulan mampu untuk membuat sebanyak 7 sampai 10 unit dengan sistem pemesanan. Karena cetakan untuk PALAPA S-1 telah ada, maka proses produksi sudah bisa dilaksanakan, dengan pemesan saat ini adalah dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia. Untuk pengembangan lanjutan, PALAPA S-1 akan dilengkapi dengan sensor cerdas, sehingga pemantauan PALAPA S-1 dapat menjangkau area bawah tanah, dan juga akan dikembangkan PALAPA S-2 dengan ukuran lebih besar dan durasi terbang 12 jam .

Sebagai karya anak bangsa, PALAPA S-1 memiliki persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 30-40 persen, dan selanjutnya akan terus dilakukan peningkatan. Direktur Penelitian UGM, Prof. Dr. Mirwan Ushada, STP. M.App.Life.Sc. menyampaikan bahwa PALAPA S-1 memiliki potensi untuk terus dilakukan pengembangan dan dengan sedang berprosesnya perizinan dan sertifikasi, nantinya diharapkan akan mempererat kolaborasi antara universitas dengan industri. Hal senada disampaikan oleh Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng., dengan menambahkan bahwa PALAPA S-1 dapat berkembang lebih baik dengan pengunaan satelit, sehingga akan lebih erat kolaborasi yang ada, terutama juga dengan pengguna (user). Acara peluncuran dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipandu oleh Sekretaris Direktorat Pengembangan Usaha UGM, Prof. Sang Kompiang Wirawan, S.T., M.T., Ph.D. dengan narasumber Prof. Gesang Nugroho dan Ir. Muhammad Agung Bramantya, S.T., M.T., M.Eng., Ph.D. sebagai tim periset dan pengembang PALAPA  S-1. Sesi diskusi membuka kesempatan bagi hadirin tamu undangan untuk menanyakan segala macam informasi yang berkenaan dengan PALAPA S-1. Pada sesi diskusi tersebut, Kepala BIN Daerah DIY Brigjen TNI Rachmad Pudji Susetyo menyatakan bahwa spesifikasi yang dimiliki PALAPA S-1 sesuai dengan kebutuhan TNI untuk operasi pengintaian.

Inovasi “WEAR-TAPS” Hantarkan UGM Raih Juara 1 Lomba Poster Ergocamp VIII


Tim “ERGOSSONG” Teknik Industri UGM berhasil menjuarai lomba poster dalam perhelatan Ergocamp VIII yang diadakan oleh Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) pada tanggal 7-8 Agustus 2024. Perhelatan yang berlokasi di Bandung ini memiliki 2 mata acara utama, yaitu Kongres PEI untuk dosen dengan agenda pemilihan ketua PEI selanjutnya dan Lomba Esai dan Poster untuk mahasiswa. Tempat pelaksanaan dari Ergocamp VIII dibedakan berdasar mata acara utama, yaitu di Universitas Katolik Parahyangan untuk Kongres dan di Universitas Islam Bandung untuk Lomba Poster dan Esai.

Beranggotakan 3 orang, yaitu Shabrina Tias Warastri (Teknik Industri 2021), Damar Patria Senoaji (Teknik Industri 2021), dan Devi Pinasthika Sirait (Teknik Industri 2022), tim ERGOSSONG meraih juara 1, mengungguli 134 peserta lain dari 31 universitas di seluruh Indonesia, dan menjadi karya terbaik dari 50 poster yang dipertandingkan. Devi menyatakan bahwa proses Lomba Poster ini sudah berjalan sejak dibukanya pendaftaran pada 23 Maret 2024. “Proses poster kami sendiri berlangsung dari bulan Juni, sampai registrasi ditutup pada 22 Juli 2024. Poster-poster yang bertanding dicetak dengan ukuran A3, dipajang di 3 ruangan, dan dinilai secara langsung oleh para juri,” jelas Devi. Dari 50 poster yang bertanding, akan ditentukan 5 besar yang nantinya akan melaksanakan presentasi di hadapan dewan juri. Shabrina menginformasikan bahwa juri mengambil juara 1, 2, 3, harapan 1, harapan 2, dan juara favorit, dengan juara 1 diraih oleh tim ERGOSSONG Universitas Gadjah Mada, juara 2 diraih oleh tim ERGOCHEN dari Universitas Indonesia, juara 3 diraih oleh Muhammad Asaefuddin Nugraha dari Politeknik Ketenagakerjaan, juara harapan 1 diraih oleh Kania Sahara Oktavina dari Universitas Islam Bandung, juara harapan 2 diraih oleh tim HMTI UMI dari Universitas Muslim Indonesia, dan juara favorit diraih oleh tim Epskuy Team dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Sesuai dengan tema Ergocamp VIII “Ergonomi di Era Industri 4.0”, tim ERGOSSONG menyusun sebuah poster yang menawarkan sebuah inovasi bernama “WEAR-TAPS” (Wearable Tracking for Posture, Activity, and Physiological States). Devi menjelaskan bahwa inovasi yang merupakan penerapan teknologi 4.0 ke dalam sebuah wearpack ini menargetkan para pekerja yang beroperasi di lingkungan kerja high risk dan membutuhkan monitoring kondisi fisik mereka secara ketat dan real time, seperti di industri oil and gas sebagai penggunanya, dengan menggunakan aplikasi dalam monitoring secara real time. Ditinjau dari aspek ergonomika, inovasi ini menawarkan 3 fitur:

  1. oleh karena pekerja yang menjadi target pengguna riskan mengalami MSDs (musculoskeletal disorders/cedera tulang belakang), WEAR-TAPS akan melakukan tracking posisi tubuh dengan menggunakan standar RULA REBA, sehingga jika telah melebihi batas aman, WEAR-TAPS akan memberikan alert ke pengguna;
  2. berkaitan dengan detak jantung dan waktu istirahat dalam suatu pekerjaan, WEAR-TAPS juga akan melakukan pemantauan, sehingga ketika detak jantung dalam kondisi tidak wajar dan sudah memasuki waktu istirahat kerja, maka alat akan memberikan notifikasi kepada pengguna;
  3. pengguna bisa menggunakan fitur pengatur suhu dalam WEAR-TAPS, dengan pilihan heating pad untuk digunakan dalam kondisi lingkungan dingin dan cooling fan untuk digunakan dalam kondisi lingkungan yang panas.

Saat diminta kesannya selama mengikuti proses penjurian hingga juara, Devi menyatakan bahwa banyak hal dalam proses yang dilewati ternyata di luar ekspektasi kelompoknya, terutama saat melaksanakan technical meeting di Bandung. “Tapi ketika mengikuti kegiatan langsung di sana ternyata seru. Poin yang aku suka adalah ketika bertemu teman-teman dari universitas lain dan saling berbagi insight,” tuturnya. Di sisi lain, Devi merasa meski dalam timnya ia adalah yang paling muda dan banyak materi yang belum ia dapatkan di perkuliahan, rekan satu timnya dengan senang hati berbagi dan membimbing, sehingga ia bisa memperoleh materi lebih cepat dibanding teman-temannya dalam satu angkatan. “Take the opportunity and do your best. Jangan berorientasi sama menang atau kalah. Selama proses pengerjaan dan sepanjang kegiatan, cari insight sebanyak mungkin, karena dengan begitu, jadi ada keinginan untuk eksplor terus-menerus,” pesan Devi untuk teman-teman mahasiswa. “Semangat buat temen-temen 23 & 24, jangan lupa ya untuk mulai coba eksplorasi hal yang seru di perkuliahan yaitu mengikuti lomba, jangan malu dan malas untuk mencoba karena tidak ada ruginya,” tambah Shabrina.

Selain 2 agenda utama yang telah disebutkan, Ergocamp VIII juga mengadakan seminar nasional yang diisi oleh para ahli di bidang ergonomika, yaitu Prof. Ir. Hardianto Iridiastadi, MSIE., Ph.D., CPE. (Guru Besar ITB Bidang Ilmu Fisiologi Kerja), Ir. Tazar Marta Kurniawan, MBA., IPU., CRP. (Direktur Operasi PT. LEN INDUSTRI (Persero)), dan Ir. Hardianto Atmadja, S.E. (Presiden Direktur PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk), fieldtrip, ramah tamah untuk memperkuat bonding antar universitas, forum diskusi terkait topik-topik ergonomi dan industri, dan penampilan kreativitas dari para peserta sebagai penutup rangkaian Ergocamp VIII.