Arsip:

Civitas dan Alumni

Mars Ega Legowo Putra Resmi Menjabat PTH Dirut Pertamina Patra Niaga

Mars Ega Legowo Putra (Teknik Mesin UGM 1997) resmi memegang jabatan sebagai Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga. Informasi mengenai peralihan jabatan ini disampaikan oleh Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri dan dipublikasikan melalui jumpa pers PT Pertamina Patra Niaga pada Senin (03/03) yang juga disiarkan melalui kanal YouTube Pertamina.

“Hadir di sini juga Bapak Wakil Direktur Utama, Bapak Wiko Migantoro, sekaligus PTH dari Pertamina Patra Niaga, Bapak Mars Ega Legowo,” tutur Simon dalam konferensi pers tersebut. Ega diberi kesempatan untuk menjawab beberapa pertanyaan jurnalis yang hadir, antara lain mengenai posisi Pertamina dalam distribusi pasokan BBM dan inverstigasi kualitas Pertamina. Dalam jawabannya, Ega mempersilakan bila ada pihak yang mau mengecek langsung kualitas BBM Pertamina. “Mudah-mudahan ini juga bisa memberikan informasi publik yang jelas, yang transparan bagaimana kita mengontrol layanan tersebut untuk memberikan jaminan butuh kepada masyarakat,” kata Ega.

Mars Ega Legowo Putra merupakan alumni Program Studi (Prodi) Sarjana Teknik Mesin UGM angkatan 1997. Sebelum berkarier di PT Pertamina Patra Niaga, Ega pernah menjabat sebagai Regional Manager V Petrochemical PT Pertamina (Persero) (2017-2018), Manager Bitumen PT Pertamina (Persero) (2018-2019), Vice President (VP) Customer Care PT Pertamina (Persero) (2018-2019). Saat di PT Pertamina Patra Niaga, Ega menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga periode 2020-2021 dan setelahnya sebagai Direktur Pemasaran Regional sejak Oktober 2021, sebelum kemudian diangkat menjadi PTH Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga.

Sumber berita dan foto: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250303122425-85-1204384/mars-ega-legowo-putra-jadi-pth-dirut-pertamina-patra-niaga

Kunjungi DTMI UGM, Anies Baswedan Tekankan Pentingnya Kreativitas dan Kegiatan Mahasiswa untuk Pendidikan Teknik yang Berkualitas

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM berkesempatan menerima kunjungan dari Anies Rasyid Baswedan, salah seorang tokoh nasional yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dan Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta periode 2017-2022. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Anies selama berada di lingkungan UGM sebelum mengisi Ramadan Public Lecture di Masjid Kampus UGM. Kunjungan di DTMI berlangsung pada Senin (03/03), bertempat di Perpustakaan DTMI UGM.

Kunjungan kali ini dihadiri oleh banyak civitas akademika DTMI, mulai dari dosen, mahasiswa, hingga tenaga kependidikan, terkhusus tenaga kependidikan pengelola perpustakaan. Setelah acara dibuka oleh dosen DTMI, Ir. Muhammad Agung Bramantya, S.T., M.T., M.Eng., Ph.D., Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng. menyampaikan sambutan. Dalam sambutannya, Prof. Selo menyatakan selamat datang kepada Anies Baswedan di Fakultas Teknik, terkhusus DTMI. “Semoga nantinya Pak Anies dapat memberikan beberapa motivasi bagi para mahasiswa yang hadir,” tuturnya.

Sekaligus bernostalgia dengan kampus almamaternya, Anies menyampaikan bahwa pada masanya berkuliah, Fakultas Teknik sudah menjadi fakultas terbesar di UGM. “Saya masih ingat ketika menjadi panitia ospek (orientasi studi dan pengenalan kampus – red.), kontingen Fakultas Teknik adalah yang terbesar dibandingkan semua kontingen di UGM,” ungkapnya. Terkhusus karena kunjungan kali ini adalah ke DTMI, Anies merasa terkesan dengan perpustakaan DTMI UGM yang tidak hanya menyediakan koleksi buku bertema keteknikan, namun juga buku-buku dengan tema selain teknik dan mengapresiasi pengelolaan media sosialnya. Terkait dengan itu, Anies menyampaikan bahwa seorang mahasiswa teknik harus memiliki imajinasi yang kuat. “Masa depan dimiliki oleh orang-orang yang bisa menggabungkan ilmu pasti dan kreativitas, karena tanpa imajinasi, tidak akan ada inovasi,” tegasnya. Cara menumbuhkan imajinasi tersebut, menurut Anies, adalah dengan banyak-banyak membaca buku-buku di luar ilmu teknik, dengan contoh adalah novel. Anies juga berpesan kepada mahasiswa untuk selalu menyibukkan diri dengan banyak kegiatan. “Perbanyak kegiatan yang produktif, karena pengalaman di kampus adalah bekal yang luar biasa untuk masa depan,” tuturnya.

Selain memberikan beberapa motivasi, Anies juga menyempatkan diri untuk berswafoto dengan para mahasiswa yang hadir, menandatangani buku-buku yang sudah dibawa mahasiswa maupun diberikan kepada para mahasiswa, memberikan pesan penyemangat untuk perpustakaan DTMI UGM, dan bertanya jawab dengan para mahasiswa.

Kunjungan kali ini tidak hanya dihadiri oleh civitas akademika DTMI UGM, namun juga dihadiri oleh mahasiswa dari departemen-departemen lain di Fakultas Teknik UGM dan mahasiswa dari luar Fakultas Teknik, seperti FISIPOL dan FTP. Hal ini tak luput dari apresiasi Anies. “Saya harap semoga saling mengunjungi seperti ini bisa selalu berjalan,” ujarnya.

Yulia Juarai Sampoerna University Academic Festival melalui Penelitian Daur Ulang Baterai

Yulia Venti Yoanita, mahasiswa Program Doktor Teknik Mesin UGM sekaligus dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif Universitas PGRI Yogyakarta memperoleh pencapaian prestasi berupa juari 1 dalam Student Conference Track 1 untuk kategori Sustainability Engineering pada ajang Sampoerna University Academic Festival yang diadakan pada 27-28 Februari 2025, bertempat di Sampoerna University, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Festival tersebut diikuti oleh beberapa perguruan tinggi di Indonesia, antara lain UGM, Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Sampoerna University, President University, Universitas Pertamina, dan lain-lain.

Pada presentasi karyanya, Yulia mempresentasikan topik penelitian mengenai daur ulang baterai lithium-ion 18650. Dalam presentasinya, Yulia memaparkan bahwa proses daur ulang baterai lithium-ion 18650, menjadi salah satu langkah strategis dalam pengolahan limbah elektronik untuk mendukung keberlanjutan dan penghematan sumber daya mineral. “Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan metode mekanik yang efektif dalam memisahkan material penyusun baterai lithium sehingga dapat digunakan kembali secara optimal,” papar Yulia. Proses ini dirancang untuk menghasilkan material homogen yang dapat diolah lebih lanjut. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengambil black mass yang akan dan meminimalkan residu yang sulit didaur ulang seperti binder, separator, serta elektrolit. Metodologi yang digunakan meliputi tiga tahapan utama yaitu homogenisasi material melalui pemanasan pada suhu tertentu guna menghilangkan binder, separator, dan elektrolit serta pemecahan dengan mesin shredder untuk mereduksi ukuran material dan pengayakan serta penyaringan untuk memisahkan material berdasarkan fraksi ukuran. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa proses ini berhasil menghilangkan binder dan separator, sehingga material yang lebih homogen. Material melalui pengayakan dan penyaringan menghasilkan fraksi yang terpisah dengan baik. Hasil ini menunjukkan bahwa pendekatan mekanik yang dilakukan mampu menghasilkan material daur ulang dengan tingkat kemurnian yang tinggi, yang dapat digunakan dalam proses daur ulang lanjutan. Selama pengerjaan penelitian tersebut, Yulia dibimbing oleh Dr. Ir. Budi Arifvianto, S.T., M.Biotech. dan Ir. Muslim Mahardika, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., ASEAN Eng..

Selain Yulia, Dr. Ir. Khasani, S.T., M.Eng, IPM., ASEAN Eng. juga berpartisipasi pada festival yang sama sebagai pembicara dengan materi pengabdian masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Kontributor: Sani Wicaksono, S.E., M.M.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Teknik Industri UGM dan Universitas Trisakti Perkuat Kemitraan dengan Pelaksanaan Kunjungan

Program Studi (Prodi) Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM menerima kunjungan dari Prodi Teknik Industri Universitas Trisakti pada Rabu (26/02), bertempat di Ruang Sidang A-2 DTMI UGM. Tim dari Universitas Trisakti disambut oleh Ketua Program Studi (Kaprodi) Sarjana Teknik Industri UGM Dr. Eng. Ir. Titis Wijayanto, S.T., M.Des., IPM., ASEAN Eng., Sekretaris Prodi (Sekprodi) Sarjana Teknik Industri UGM Ir. Hilya Mudrika Arini, S.T., M.Sc., M.Phil., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., dan Kaprodi Doktor Teknik Industri UGM Prof. Ir. Nur Aini Masruroh, ST., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.. Tamu dari Universitas Trisakti yang melakukan kunjungan adalah Kaprodi Doktor Teknik Industri Prof. Parwadi Moengin, Ph.D., Sekprodi Doktor Teknik Industri Dr. Ir. Iveline Anne Marrie, M.T., Kaprodi Sarjana Teknik Industri Dr. Ir. Rina Fitriana, S.T., MM, IPM., Sekprodi Sarjana Teknik Industri Dr. Dian Mardi Safitri, S.T., M.T., dan Tenaga Kependidikan Administrasi Doktor Teknik Industri Elisabeth Sara CR, S.Sn..

Dalam sambutannya, Dr. Titis Wijayanto menyampaikan selamat datang dan terima kasih kepada tim Universitas Trisakti atas kunjungan ke DTMI UGM. ”Semoga kunjungan kali ini dapat memberikan manfaat,” tuturnya. Senada dengan itu, Prof. Parwadi juga mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan oleh DTMI UGM, terkhusus Prodi Teknik Industri. ”Kunjungan ini merupakan salah satu bagian dari roadshow kami yang sudah berjalan dari hari Senin dan kunjungan ke UGM menjadi lokasi kunjungan kami yang terakhir di area DIY-Jateng,” tuturnya. Prof. Parwadi juga berharap bahwa melalui diskusi yang dilakukan pada kunjungan ini, tim dari Universitas Trisakti dapat memperoleh informasi yang bermanfaat untuk pengembangan prodi.

Pemaparan dari Prodi Sarjana dan Doktor Teknik Industri UGM yang disampaikan oleh Dr. Titis Wijayanto dan Prof. Nur Aini Masruroh berjalan secara dinamis, dengan beberapa informasi mengenai kurikulum, peraturan dekan, capstone project, dan pengelolaan prodi menjadi topik diskusi. Pertukaran informasi dan wawasan juga berjalan dengan baik antara kedua prodi. Setelah diskusi selesai, tim Universitas Trisakti diajak untuk mengunjungi Laboratorium Supply Chains and Logistics serta Ruang Residensi mahasiswa Program Doktor Teknik Industri UGM.

Kunjungan ini menjadi sebuah wujud nyata komitmen DTMI UGM untuk melaksanakan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam membangun kemitraan guna mencapai tujuan departemen.

DTMI UGM Bangun Kemitraan dengan University of Dundee melalui Batik Project

Sebagai wujud nyata dari komitmen Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM untuk mengembangkan dan menjaga kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi di kancah nasional maupun internasional bersama dengan Fakultas Teknik (FT) UGM, dosen DTMI, Ir. Andi Sudiarso, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPM., menerima kunjungan dosen dan mahasiswa Program Studi (Prodi) Art & Design, Duncan of Jordanstone College of Art & Design, University of Dundee (UoD), Scotland, UK di workshop Batik Butimo. Kunjungan dari UoD ini terlaksana pada Selasa (25/02). Kunjungan ke Batik Butimo ini merupakan salah satu kegiatan yang termasuk di dalam “Batik Project” yang diinisiasi oleh UoD berkolaborasi dengan UGM.  

Dr. Andi Sudiarso menjelaskan bahwa sebelum menuju ke Butimo, mahasiswa dan dosen dari UoD telah terlebih dahulu memperoleh materi yang dipaparkan oleh Dr. Andi Sudiarso, Prof. Dr. Ir. Edia Rahayuningsih, MS., IPU., dan Prof. Dr. Ir. Aswati Mindaryani, M.Sc., IPU. pada Senin (24/02) bertempat di Ruang Multimedia Gedung Kantor Pusat UGM. “Kami memberikan teori mengenai filosofi batik, pewarnaan alami, dan detail proses membatik karena mahasiswa dan dosen dari Dundee belum pernah sama sekali membuat batik, sehingga pemberian teori ini agar mereka tidak kaget,” tuturnya. Pemaparan teori yang dilaksanakan sebelum tamu dari UoD praktik pada hari Selasa juga dibarengi dengan demo membatik. Demo membatik mencakup 3 jenis proses membatik yang akan dipraktikkan, yaitu batik tulis, batik cap, dan mesin batik. “Untuk batik tulis dan cap, pembatik memeragakan cara memegang alatnya dan cara mengaplikasikan ke atas kain, sedangkan untuk batik digital, didemokan cara menggunakan laman web batik40.id (Batik 4.0 – red), mencakup memilih desain, warna, pembayaran, dan tracking order,” tambah Dr. Andi. Khusus batik digital, Dr. Andi menegaskan bahwa oleh karena batik adalah kerajinan tangan, maka mesin hanya membantu untuk memudahkan proses awalannya, sedangkan proses finishing tetap manual. “Desain yang tadinya menggunakan kertas, dengan mesin batik, maka bisa menggunakan perangkat lunak desain,” ujarnya. Setelah pemaparan materi di hari Senin selesai, dosen dan mahasiswa UoD diberi tugas untuk membuat akun di laman Batik 4.0 agar dapat digunakan pada hari Selasa.

Pada praktik di hari Selasa di workshop Butimo, karena dalam satu hari mahasiswa dan dosen UoD harus membuat 3 jenis batik sekaligus, maka dilakukan penyesuaian ukuran kain yang digunakan dan dibagi ke dalam 3 kelompok. “Kain yang digunakan diperkecil menjadi ukuran 38 cm x 38 cm. Untuk proses membatik, karena batik digital membutuhkan waktu lebih lama, maka batik digital didahulukan pengerjaannya,” tutur Dr. Andi. Proses dimulai dengan pemilihan desain di laman web Batik 4.0 dengan tanpa memilih warna karena pewarnaan akan dilaksanakan di tempat lain. Setelah desain dipilih dan diunggah ke cloud, tim control room akan mengunduh desain dan mencetak menggunakan mesin batik. “Selagi menunggu proses pencetakan, 3 kelompok secara bergantian melaksanakan proses batik tulis, batik cap, dan tur pabrik Butimo, galeri batik klowong (batik setengah jadi – red.), dan toko batik Butimo,” papar Dr. Andi. Sebelum melaksanakan praktik membatik tulis dan cap, demo kembali diberikan, dengan tambahan imbauan safety dalam membatik. Kendala bahasa dalam demo dapat diatasi dengan bantuan mahasiswa program Magister dan Doktor untuk menjadi penerjemah. Workshop di Butimo selesai pada pukul 16.00, setelah itu rombongan UoD melakukan countryside tour dan belanja di toko batik Butimo.

Setelah kunjungan UoD ke Yogyakarta, UGM juga akan mengirimkan 3 perwakilan dosen untuk melakukan supervisi follow up setelah pelatihan di Yogyakarta ke UoD. Supervisi ke UoD berkenaan dengan proyek pembuatan desain batik. “Supervisi dilaksanakan selama kurang lebih seminggu untuk membantu mahasiswa dalam proses pembuatan desain batik, dan bahkan akan dinilai juga untuk mencari desain terbaik,” papar Dr. Andi. Dr. Andi menyatakan bahwa Butimo terbuka untuk kolaborasi dalam memproduksi batik. “Kami mengusulkan untuk desain batik khas Eropa dari UoD, kemudian produksi dilakukan di Butimo, dan hasilnya dapat dipasarkan di Skotlandia maupun negara lain,” tuturnya. Untuk keberlanjutan dari kegiatan workshop dan proyek ini, Dr. Andi menyatakan sudah ada usulan untuk kembali mengadakan kegiatan serupa dengan mengirimkan tim mahasiswa yang berbeda, yang nantinya akan didiskusikan lebih lanjut oleh kedua universitas.

Bryony Mary Inglis, salah satu mahasiswa peserta workshop, menyatakan bahwa melalui workshop ini, ia memperoleh wawasan mengenai teknik produksi tekstil yang berbeda dari negara yang berbeda dari negaranya dan juga mengenai kebudayaan di Yogyakarta. “Mungkin workshop mendatang bisa ditambah materi menenun yang tentu berbeda dengan teknik membatik,” tuturnya. Sekembalinya ke Dundee, Inglis berencana untuk mengambil konsentrasi di universitasnya berdasar ide-ide yang diperoleh dari kunjungan ini. Dr. Frances Stevenson, Senior Lecturer sekaligus praktisi tekstil di Duncan of Jordanstone College of Art & Design, University of Dundee, menyatakan bahwa kampus akan mengembangkan pewarnaan alami dan eco printing untuk diterapkan di perkuliahan. “Kami akan memberi kesempatan mahasiswa untuk mengembangkan keilmuannya di bidang pewarnaan alami dan eco printing. Kami juga akan mengembangkan kemitraan dengan UGM serta melaksanakan sharing research untuk topik eco textile, yang nanti mungkin hasilnya akan dapat diterapkan pada produsen di Skotlandia,” tuturnya.

Batik Project merupakan sebuah kegiatan kuliah lapangan yang didanai oleh pemerintah Skotlandia untuk mahasiswa dan dosen University of Dundee bisa belajar mengenai batik ke Indonesia, terkhusus Yogyakarta. Selain Batik Butimo, rombongan University of Dundee juga mengunjungi Gamaindigo dan Dowa Bag and Factory. Dr. Andi berharap agar follow up dari Batik Project ini akan banyak berupa produk riil. “Dengan adanya produk riil yang dipasarkan dan dikenakan di luar negeri, maka batik akan semakin tersebar luas ke dunia dan segala bentuk keuntungannya akan dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya.

Indoprima Group Seleksi Bibit Unggul Calon Karyawan dalam Campus Hiring di DTMI

Keberadaannya sebagai wadah riset dan pencetak generasi muda berkualitas mendorong perguruan tinggi untuk bukan hanya membangun kemitraan dengan sesama perguruan tinggi, namun juga memperluas jaringan kemitraan dengan industri atau perusahaan. Sebagai wujud nyata dari semangat kemitraan, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM bekerjasama dengan Indoprima Group menyelenggarakan ”Campus Hiring Indoprima Group – Goes to Universitas Gadjah Mada” yang merupakan program Indoprima Group untuk mencari bibit-bibit unggul dari perguruan tinggi guna dibentuk sebagai penerus perusahaan. Acara ini dilaksanakan pada Senin (24/02), bertempat di Laboratorium Menggambar Teknik, DTMI UGM. Campus hiring Indoprima Group kali ini membuka kesempatan bukan hanya bagi mahasiswa DTMI saja, melainkan semua mahasiswa dari seluruh departemen di lingkungan Fakultas Teknik (FT) UGM untuk memulai penitian karirnya bersama Indoprima Group.

Dihadiri oleh 24 orang mahasiswa, acara ini dibuka oleh Randy Mandala dari Human Capital PT Indra Eramulti Logam Industri yang termasuk dalam Indoprima Group. Ir. Muslim Mahardika, Ph.D., Ketua Program Studi (Kaprodi) Sarjana Teknik Mesin UGM menyampaikan dalam sambutannya bahwa mahasiswa yang saat ini diisi oleh generasi Z (Gen Z) merupakan agen perubahan. ”Kita harus bisa membuktikan bahwa stigma yang selama ini menyatakan bahwa Gen Z itu lemah mentalnya dan kurang berkompetensi adalah salah,” tutur Muslim. Memperkuat pernyataan tersebut, Muhammad Firjon, Asisten Manajer Human Capital Indoprima Group menyatakan bahwa Indoprima Group tidak pernah memandang Gen Z sebagai generasi yang lemah. ”Pandangan kami terhadap Gen Z justru sebaliknya, bahwa Indoprima Group membutuhkan Gen Z karena mereka memiliki lebih banyak ide yang kreatif dan terkini,” tegas Firjon.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan selayang pandang (company profile) dari Indoprima Group dari Randy Mandala dan Sofia Arum Priangi Saban (Corporate Recruiter Indoprima Group) agar mahasiswa yang hadir lebih mengenal Indoprima Group.

Lowongan yang dibuka untuk campus hiring kali ini adalah untuk posisi Production Supervisor, Maintenance Supervisor, IT Development Staff, Purchasing Staff, SHE Staff, dan Quality Control. Berdasar informasi dari Ario S. Hindradi, Ketua Divisi Relations Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM) UGM yang menjadi panitia pengelola acara campus hiring ini, pendaftaran pelamar sudah dilaksanakan sebelum campus hiring dilaksanakan. “Pendaftaran dilakukan sejak Senin (17/02) lalu karena kuota dari Indoprima Group terbatas, dan mahasiswa yang telah mendaftar melaksanakan wawancaranya hari ini dengan para rekruter,” tutur Ario.

Reportase: Ario S. Hindradi (Ketua Divisi Relations KMTM UGM)
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

“KOENjung HMTI” Ajang Upgrade HMTI UGM dan IMMG ITB

Sebagai bentuk kerja sama antar mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) UGM menerima kunjungan dari Ikatan Mahasiswa Metalurgi (IMMG) Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan tajuk acara ”KOENjung HMTI”. Kunjungan ini terlaksana pada Sabtu (15/02), bertempat di Laboratorium Menggambar Teknik, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM.

Arif Mustaqim, perwakilan Public Relations HMTI UGM, menyatakan bahwa acara kunjungan ini sebagai implementasi komitmen HMTI untuk menyatakan keterbukaan untuk himpunan mahasiswa dari berbagai kampus bisa berkunjung. ”Dalam kunjungan, nanti pengurus masing-masing himpunan bisa saling bertukar informasi dan wawasan, yang nantinya dapat membantu dalam upgrade kualitas anggota,” tutur Arif.

Memberikan sambutan pembuka pada kesempatan ini, Ketua HMTI UGM, Ghiyats Zhafir Fathurahman, mengapresiasi kunjungan dari IMMG ITB ke UGM. ”Kami harap nantinya kunjungan ini memungkinkan kita untuk saling bertukar pikiran untuk saling mengembangkan potensi,” tuturnya. Senada dengan Ghiyats, Ketua IMMG ITB, Fridolin Ignatius Silalahi, mengucapkan terima kasih atas sambutan HMTI UGM. ”Ini merupakan kunjungan pertama kami ke Jogja, dan kami harap kita bisa saling diskusi dan sharing antar kedua himpunan,” tutur Fridolin.

HMTI UGM membuka pemaparan dengan mempresentasikan struktur kepengurusan dan departemen dari kabinetnya yang bernama ”Astra Karsa” lengkap dengan pemaparan program-program kerja dari HTMI UGM. Pemaparan kemudian dilanjutkan oleh IMMG ITB dengan presentasi struktur kepengurusan, bidang dan departemen, serta program kerja dari kabinet ”Simfoni”.

Arif menyatakan bahwa dari kunjungan IMMG ITB kali ini, pengurus dan anggota HMTI UGM memperoleh banyak hal baru. ”Karena yang berkunjung kali ini adalah mahasiswa dari prodi selain Teknik Industri, selain informasi mengenai himpunan, kami juga memperoleh banyak cerita mengenai kehidupan perkuliahan. Tentu kami juga memperoleh banyak insight baru yang akan sangat berguna bagi kami dalam melakukan upgrade program kerja,” pungkasnya.

Reportase: Arif Mustaqim (Humas HMTI UGM)
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Ziarah Sarana Lestarikan Ingatan Sejarah DTMI UGM

Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, pernah menggaungkan sebuah ujaran dalam sebuah pidato pada perayaan Hut Kemerdekaan RI yang ke-21, 17 Agustus 1966 untuk ”Djangan Sekali-sekali Meninggalkan Sedjarah”, sebuah ujaran yang mengajak rakyat untuk selalu menjaga jiwa perjuangan dalam konteks situasi pada masa itu. Ujaran yang di kemudian hari lebih dikenal dengan singkatan ”Jas Merah” ini menjadi dasar bagi segenap rakyat Indonesia untuk selalu menjunjung tinggi jasa para pejuang kemerdekaan. Senada dengan itu, civitas Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM dalam konteks perjalanan sejarahnya memiliki cara tersendiri untuk menerapkan semangat ”Jas Merah”, salah satunya dengan melaksanakan ziarah kubur ke makam para dosen dan tenaga kependidikan yang telah wafat. Ziarah yang dilaksanakan pada Kamis (13/02) bertepatan dengan ziarah yang dilaksanakan oleh seluruh departemen di Fakultas Teknik UGM dalam rangka Hari Pendidikan Tinggi Teknik (HPTT) ke-79.


Ziarah kubur ini diikuti oleh dosen dan tenaga kependidikan DTMI UGM dengan dibagi ke dalam 3 kelompok. Masing-masing kelompok menuju ke area pemakaman yang berbeda-beda agar dapat mencakup beberapa area sekaligus. Selain tujuan utama ke Makam Keluarga Besar UGM di Sawitsari, area yang dikunjungi tersebar di beberapa titik di sekitar Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta.


Kelompok pertama menuju ke Makam Keluarga Besar UGM di Sawit Sari untuk berziarah ke 4 makam 4 dosen DTMI UGM, yaitu makam Ir. Tjahjana Adi, MSME., Prof. Ir. Sutrisno, MSME, Ph.D., Ir. Sugijarto P.S., dan Dr. Ir. Sugiyono, M.T, kelompok kedua menuju ke 3 makam yang berada di lokasi berbeda, yaitu makam Dr.Eng. Tri Agung Rohmat, M.Eng. di Makam Kuncen, makam Bapak Tumrap di Mantrijeron, dan makam Bapak Supardi di Pemakaman Arum Widoro, dan kelompok 3 ke 4 makam, yaitu makam Ir. Subagio, M.Sc. di Sidoarum, Bapak Subardi Dibyokarsono di Brongkol, Bapak Mariya di Mogorejo, Kemiri, dan Bapak Ayom Priya Usana, A.Md. di Pogung.


Selain bisa mengirim doa untuk para almarhum dosen dan tendik yang telah wafat, dengan ziarah ini, civitas DTMI UGM kembali mengingat pesan dan teladan dari para almarhum, agar warisan-warisan baik yang ditinggalkan oleh para almarhum lestari dan menjadi pedoman bagi para civitas dalam menjalani hidup, baik hidup pribadi maupun dalam menjalankan tugas-tugas sehari-hari dalam pekerjaan masing-masing.

HMDTI Bagikan Pengalaman dan Tips Lolos Publikasi Internasional

Himpunan Mahasiswa Doktor Teknik Industri (HMDTI), Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM mengadakan sharing session bertajuk ”Dari Ide Penelitian ke Publikasi Jurnal Internasional: Best Practices dan Insight”. Sharing session tersebut dilaksanakan secara daring pada Selasa (11/02) dengan mengundang 2 orang pembicara, yaitu Sri Indrawati, S.T., M.Eng. (mahasiswa Program Doktor Teknik Industri UGM, dosen Universitas Islam Indonesia) dengan paparan materi ”Dari Draft ke Publikasi: Perjalanan Menuju Jurnal Internasional Bereputasi” dan Dr. Ir. Siti Afiani Musyarofah, STP., M.T. (Policy Analyst – Kementerian Perindustrian dan penulis tiga artikel pada Jurnal Scopus) dengan paparan materi ”Menghadapi Peer-Review dan Revisi Jurnal Scopus: Insight dan Solusi”. Oleh karena pentingnya topik yang diangkat dalam sharing session ini, maka pendaftaran terbuka untuk mahasiswa maupun calon mahasiswa doktoral dari seluruh instansi, dengan jumlah peserta berdasar kehadiran daring adalah 108 orang.

Menyampaikan sambutan, Ketua Program Studi (Kaprodi) Doktor Teknik Industri UGM, Prof. Ir. Nur Aini Masruroh, ST., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., menyatakan bahwa publikasi menjadi bottleneck dari proses studi Prodi Doktoral di semua perguruan tinggi. ”Publikasi ini seringkali menjadi hambatan karena bergantung pada pihak ketiga, jadi nanti akan dibagikan apa saja yang dapat menentukan lolosnya sebuah publikasi ke dalam jurnal,” tuturnya.

Sri Indrawati dalam sharing session ini membagikan pengalaman dan strateginya dalam menyusun publikasi sampai pada penerbitan di jurnal yang bereputasi. ”Proses dari saya mendesain penelitian sampai ke submission cukup panjang, hampir satu tahun, dengan proses paling lama adalah proses submission sampai publikasi. Di sini, saya cukup beruntung karena saya submisi pada bulan Juni dan published pada bulan Desember, sekitar 6 bulan,” papar Sri. Kunci dari penerbitan publikasi penelitian, menurut Sri, terletak pada desain penelitian yang baik dan jelas, serta bisa menjadi solusi dari masalah yang ingin diselesaikan. ”Hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah waktu proses submisi sampai publikasi karena berkaitan dengan pihak ketiga. Meski begitu, setiap jurnal bisa berbeda-beda (waktu sampai publikasi),” tambahnya. Secara garis besar, unsur-unsur desain penelitian yang diterapkan Sri dalam penelitiannya adalah variabel, jenis data, sampel dan populasi, kriteria responden, ethical consideration, dan resources. Selain menyusun desain penelitian, Sri menyarankan untuk menentukan jurnal apa yang akan dituju sebagai media publikasi. ”Keputusan jurnal yang dituju cukup krusial karena akan berpengaruh pada tulisan kita,” paparnya.  Mengetahui standar jurnal yang dituju, menurut Sri, dapat memperbesar kemungkinan tulisan diterima untuk diterbitkan oleh jurnal. ”Agar tidak terbatas dalam melakukan penelitian, sebelum penelitian selesai, kita bisa sekaligus mencari jurnal yang dituju,” pungkas Sri.

Siti Afiani Musyarofah menyampaikan bahwa ketika paper sudah sampai tahap editor, ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi. ”Decision dari editor bisa jadi tulisan kita langsung diteruskan ke reviewer, atau dikirim kembali kepada kita sebagai author untuk melengkapi yang kurang, atau langsung reject. Jangan khawatir jika langsung reject, karena positifnya adalah kita tahu lebih cepat untuk kemudian beralih ke jurnal lain,” papar Siti. Ketika tulisan ada di reviewer, menurut paparan Siti, decision juga bisa beragam, antara lain revisi, reject, dan accepted. ”Ketika tulisan kita mendapat reject dari reviewer, keuntungannya adalah kita bisa memperoleh banyak masukan untuk memperbaiki tulisan kita yang akan kita kirim ke jurnal lain,” tuturnya. Mengenai hal-hal yang perlu dilakukan penulis sebelum dan saat submisi, Siti menjabarkan beberapa hal. ”Author perlu memastikan bahwa jurnal yang dipilih sudah sesuai, kemudian perlu memperhatikan Daftar Pustaka, dan saat submisi, jangan takut untuk submit di Q1-Q2 pada Best Publisher dan siapkan file pendukung,” tambah Siti. Selain menjabarkan apa yang perlu dilakukan penulis sebelum dan saat submisi, Siti juga memberikan saran-saran untuk menghadapi perbaikan-perbaikan yang diberikan editor dan apa saja jenis-jenis tanggapan yang bisa dilakukan penulis dalam menyikapi hasil review dari reviewer. ”Dalam menghadapi reviewer, kita bisa menyetujui masukan dari reviewer, namun bisa juga kita melakukan sanggahan, selama disampaikan dengan baik dan dengan argumen yang kuat,” pungkasnya.

Paparan dari 2 narasumber ditanggapi dengan membuka sesi tanya jawab untuk peserta, dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan banyak terkait pada proses submisi.  

Kontributor: Sani Wicaksono, S.E., M.M.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

DTMI Gandeng Alumni dalam Riset Pengembangan Kereta Api Hybrid

Sebagai bentuk dedikasi dalam melakukan riset dan inovasi secara terus menerus, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM mengadakan Curah Gagasan dan Diskusi Kereta Api Barang Tipe Hybrid bersama dengan alumni Teknik Mesin (TM) UGM Angkatan 1967. Curah Gagasan yang diadakan pada Rabu (05/02) di Ruang Sidang A1 ini dihadiri oleh 3 orang alumni TM UGM angkatan 1967 yang ahli dalam bidang transportasi, yaitu Ir. Iwan Kusmarwanto, Ph.D. (Presiden Direktur PT Mataram Paint, Ahli Aerodinamika), Ir. Bambang Priambodo, MSME, IPM (Tenaga Ahli Energi dan Transportasi PT EMKA Rekayasa Energi), dan Ir. Dwi Rahardjo Sigit (Purna Tugas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kemenhub, Ahli Transportasi Udara) serta 6 orang dosen DTMI UGM, yaitu Ir. Fauzun, Ph.D., Ir. Indro Pranoto, Ph.D., Prof. Heru Santoso Budi Rochardjo, Dr.Eng. Ir. R. Rachmat A. Sriwijaya, S.T., M.T., D.Eng., IPM., ASEAN Eng., Dr. Hifni Mukhtar Ariyadi, dan Ardi Wiranata, Ph.D..

Iwan Kusmarwanto menyatakan bahwa 3 alumni yang diundang dalam Curah Gagasan ini merupakan tim yang sudah lama saling mengenal dan saling bekerja sama sehingga bisa selalu kompak. ”Kami selalu siap membantu bila UGM akan mengembangkan transportasi kereta api yang selalu diminati oleh orang banyak,” tuturnya. Sebagai ahli aerodinamika, Iwan mendorong perguruan tinggi untuk bisa selalu mengembangkan transportasi kereta api yang semakin maju teknologinya.

Paparan mengenai Kereta Api Barang Tipe Hybrid disampaikan oleh Bambang Priambodo. Berbekal pengalamannya yang luas dalam bidang kereta api maupun kereta listrik, Bambang membagikan informasi-informasi yang bermanfaat untuk pengembangan kereta hybrid. ”Dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional tahun 2020, oleh karena peningkatan jumlah sarana perkeretaapian juga meningkatkan kebutuhan bahan bakar yang berdampak pada peningkatan emisi gas buang, maka perlu diversifikasi penggunaan energi murah dan ramah lingkungan seperti gas atau listrik,” paparnya. Bambang menuturkan bahwa pada 2030, jalur utama kereta api antar kota akan menggunakan energi listrik dengan proporsi 90%. Bambang menjabarkan bahwa di Jerman sudah banyak menggunakan jaringan kereta listrik yang mengandalkan Listrik Aliran Atas (LAA). ”Kendala pembangunan LAA di Indonesia adalah minimnya minat penanam saham karena regulasi PLN yang tidak memperbolehkan penjualan daya listrik ke kereta api,” tuturnya. Selain minimnya penanam saham, kereta listrik dengan jaringan LAA juga memakan waktu lama dalam pembangunannya dan biaya yang besar untuk perawatannya. Oleh karena itu, Bambang memaparkan solusi untuk mengembangkan kereta dengan jalur tanpa LAA. ”Kereta tersebut nantinya akan beroperasi menggunakan hybrid diesel dan baterai, dengan lokomotif yang yang dirancang menggabungkan sistem penggerak mekanis dan cadangan daya listrik gerbong baterai,” tambah Bambang. Selain memaparkan rancangan tenaga kereta hybrid, dipaparkan juga penggunaan rem aerodinamis untuk kereta yang dapat menjaga rel dan roda dari aus dan kerusakan. ”Dengan berkembangnya kereta hybrid, nantinya bisa meningkatkan kegiatan sosial ekonomi masyarakat di sekitar stasiun,” pungkas Bambang.

Ir. Fauzun Ph.D. mengucapkan terima kasih atas perkenanan alumni TM UGM 1967 untuk hadir dan berdiskusi bersama. ”Semoga hasil diskusi ini dapat membawa manfaat untuk transportasi perkeretaapian Indonesia,” tutupnya.