Arsip:

Civitas dan Alumni

Teknik Industri UGM dan Politeknik ATK Yogyakarta Bertemu dan Bahas Potensi Kerja Sama

Dalam rangka memperkuat relasi serta menemukan banyak potensi kerja sama dan bentuk kolaborasi lainnya, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, terkhusus Program Studi (Prodi) Teknik Industri, baik strata sarjana, magister, maupun doktor, menerima kunjungan dari Politeknik ATK Yogyakarta pada Rabu (23/04), bertempat di Ruang Sidang A-1 DTMI UGM.

Memberikan sambutan pembuka pada kunjungan ini, Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister Teknik Industri UGM, I Gusti Bagus Budi Dharma, Ph.D., menyampaikan harapan agar kunjungan ini dapat menghasilkan pembahasan yang informatif dan bermanfaat bagi audiens yang hadir. Menanggapi sambutan tersebut, Direktur Politeknik ATK Yogyakarta, Dr. Sonny Taufan, berharap dapat memperoleh ilmu yang banyak dan berguna dari kunjungan ini. ”Kami ingin belajar tentang kurikulum, dan ke depannya kami berharap ada kerja sama dalam penelitian,” tuturnya. Setelah sambutan, dilaksanakan pertukaran kenang-kenangan dari DTMI UGM dan Politeknik ATK Yogyakarta. Yang unik dari pertukaran kenang-kenangan ini adalah oleh karena naturnya sebagai perguruan tinggi vokasi di bawah Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Politeknik ATK Yogyakarta selain memberikan plakat juga menyerahkan produk dari institusinya berupa tas tangan berbahan dasar kulit ular.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan presentasi mengenai Prodi Teknik Industri UGM oleh Kaprodi Sarjana Teknik Industri UGM, Dr.Eng. Titis Wijayanto, berisikan profil singkat dan bidang keilmuan yang dipelajari di Prodi Teknik Industri UGM. Setelah presentasi selesai dipaparkan, I Gusti Bagus Budi Dharma, Ph.D. selaku moderator mempersilakan audiens dari Politeknik ATK Yogyakarta untuk langsung bertanya untuk memasuki sesi diskusi. Dalam sesi diskusi, diketahui bahwa Politeknik ATK Yogyakarta sedang mengusahakan dosen-dosennya untuk dapat mencapai tingkat profesor, sehingga dengan belajar ke Prodi Teknik Industri UGM yang telah memiliki beberapa orang profesor, diharapkan akan diperoleh ilmu dan tips mengenai hal tersebut. Selain itu, Politeknik ATK Yogyakarta juga menjajaki potensi untuk para dosennya melaksanakan studi lanjut di Prodi Doktor Teknik Industri UGM.

Perbedaan natur dari Teknik Industri UGM dan Politeknik ATK Yogyakarta juga dibahas dalam rangka penjajakan kerja sama dalam bidang penelitian, agar dalam kerja sama tersebut, dapat terbentuk jembatan yang menghubungkan antara ilmu akademik dengan ilmu terapan, terutama dalam hal distribusi dan promosi dari produk-produk yang dihasilkan oleh dosen atau mahasiswa Politeknik ATK Yogyakarta.

Kunjungan DTMI ke Kediaman Waluyo Wujud Nyata Kekeluargaan

Menjaga semangat kekeluargaan bukan hanya menjadi konsep abstrak bagi civitas akademika Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, namun juga selalu diusahakan untuk dapat mewujud dalam setiap aktivitas. Bentuk-bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan semangat kekeluargaan tersebut antara lain menengok karyawan/keluarga karyawan yang sedang sakit, baru saja melahirkan/istrinya baru saja melahirkan, dan memasuki masa purna tugas. Salah satu karyawan yang baru saja ditengok adalah Waluyo, tenaga kependidikan (tendik) DTMI bagian pramu bakti.

Selama kurang lebih 2 tahun Waluyo terbaring sakit karena mengalami kecelakaan motor pada tahun 2023, dan selama itu pula ia tidak dapat beraktivitas seperti biasa karena kesulitan untuk bangun dan melakukan kegiatan tanpa bantuan orang lain. Ditemani oleh anak dan anggota keluarganya, Waluyo menghabiskan banyak waktunya di tempat tidur dan hanya dapat menjalankan aktivitas apabila dibantu dan didampingi oleh anak dan keluarganya. Oleh karena keadaannya yang tidak memungkinkan untuk bekerja, maka Waluyo mengambil masa Bebas Tugas (BT) sebelum memasuki purna tugas pada Februari 2024. Tepat pada Februari 2025, Waluyo telah memasuki masa purna tugas dengan masa kerja hingga purna tugas adalah 31 tahun 11 bulan.

Menjalani tugas selama 30 tahun lebih di DTMI, Waluyo tentu meninggalkan banyak kenangan dan cerita bersama dengan para tendik. Oleh karena ikatan kekeluargaan yang telah dibina sejak lama, pada Senin (30/04), tim tendik DTMI yang terdiri dari 8 orang mengunjungi Waluyo di kediamannya di Pleret, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rombongan dari DTMI disambut oleh putra Waluyo, Taufik, dan kakak dari Waluyo, Slamet. Selama berada di sana, rombongan DTMI bercengkerama dengan Waluyo, saling bertukar cerita ataupun sekadar berbagi kenangan selama di DTMI. Selama kunjungan, Waluyo tampak bahagia bersenda gurau dengan kawan-kawan lamanya. ”Tampak senang karena bisa bernostalgia dengan kawan-kawan yang sudah lama tidak berjumpa. Pak Wal (panggilan akrab dari Waluyo – red.) juga masih ingat dengan semua rekan-rekan,” ungkap Andhes Puspitalina, salah satu anggota rombongan. Tak lupa dalam kunjungan ini diserahkan juga bingkisan santunan dari DTMI, diwakili oleh Koordinator Urusan Aset, Keuangan, dan Teknologi Informasi Cahyo Budi Utomo. Bingkisan tersebut merupakan sebuah bentuk wujud rasa kekeluargaan dari tendik DTMI untuk Waluyo sebagai kawan sesama tendik sekaligus berisi doa dan harapan untuk kesembuhan dan pemulihan Waluyo.

Sehat selalu, Pak Wal, dalam masa purna tugas. Semoga lekas sembuh dan pulih, sehingga bisa beraktivitas seperti biasa dengan baik.

Membangkitkan Kembali Literasi bersama Literacy Center DTMI x Yogyakarta Book Party

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia pada 2024, tingkat literasi masyarakat Indonesia masih termasuk rendah. Dilihat dari persentasenya, anak-anak Indonesia yang memperoleh pembacaan buku atau dongen dari orang tuanya hanya sebesar 17,21%, sedangkan aktivitas membaca dan belajar hanya di angka 11,12%. Dengan data yang demikian, tentu situasi darurat literasi bukanlah hal yang dapat disepelekan. Sebagai upaya untuk meningkatkan minat baca, terutama di kalangan mahasiswa, Literacy Center (Perpustakaan) Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM berkolaborasi dengan Yogyakarta Book Party mengadakan sebuah acara bertajuk ”PUSRENG – Perpustakaan Bareng” pada Minggu (27/04), bertempat Literacy Center DTMI UGM.

Ibnu, salah satu pengurus dari Yogyakarta Book Party, memberikan informasi bahwa PUSRENG adalah agenda khusus dari komunitas tersebut guna menormalisasi orang untuk datang ke perpustakaan. ”Kita mencoba untuk menghidupkan suasana perpustakaan, dengan di dalam perpustakaan itu kita bisa berdiskusi dan segala macam sehingga perpustakaan bisa lebih hidup,” ungkapnya. Ibnu juga mengungkapkan bahwa agenda PUSRENG sebenarnya sudah direncanakan 2 bulan lalu setelah pihak Literacy Center DTMI melakukan kontak terlebih dahulu dengan Yogyakarta Book Party melalui Instagram, namun karena bertepatan dengan renovasi Literacy Center, maka acara diundur dan baru dapat dilaksanakan sekarang. ”Kami memilih DTMI karena pertama posisinya berada di tengah-tengah Yogyakarta, dan kami merasa bahwa ”siapa sih yang tidak mau datang ke UGM?”, sehingga alhamdulillah sekarang partisipannya sangat antusias,” tambahnya.

Acara PUSRENG diadakan dengan memuat beberapa kegiatan di dalamnya. Setelah acara dibuka oleh MC, para peserta yang datang dari kalangan mahasiswa DTMI dan mahasiswa dari fakultas atau universitas lain serta partisipan dari instansi lain diajak oleh mahasiswa asisten Literacy Center untuk menengok koleksi buku dan board game yang ada di sana sebagai sebuah tur singkat. Setelah tur singkat selama 20 menit, peserta dipersilakan untuk melakukan silent reading selama 30 menit. Buku yang dibaca dalam sesi silent reading adalah buku-buku yang dibawa oleh peserta atau buku-buku yang dipinjam dari Literacy Center DTMI. Usai sesi silent reading, peserta dibagi ke dalam 8 kelompok dengan masing-masing kelompok dipandu oleh 1 orang moderator dari Yogyakarta Book Party untuk melakukan diskusi mengenai buku dan isi buku yang telah dibaca. Sesi diskusi berjalan selama 1 jam, kemudian sejenak dihentikan bertepatan dengan waktu salat ashar. Acara dilanjutkan kembali selepas salat ashar dengan agenda permainan board game di dalam kelompok-kelompok yang telah dibagi saat awal acara. Sesi board game dipandu oleh mahasiswa asisten Literacy Center DTMI UGM untuk menjelaskan aturan main dari board game dan membantu peserta memahami alur permainan. PUSRENG kali ini ditutup dengan berfoto bersama.

Adhika Pramudhia Kirana (Teknik Mesin 2022) selaku asisten Literacy Center DTMI merasa terkesan atas pelaksanaan PUSRENG yang berjalan lancar. ”Saya sangat senang bisa ada kegiatan perdana kolaborasi seperti ini yang melibatkan banyak orang dan menghidupkan perpustakaan dengan kegiatan literasi,” tuturnya. Sebagai acara yang diadakan pertama kali, meski antusiasme partisipan cukup besar, tentu tidak terlepas dari hal-hal yang perlu ditingkatkan. Adit, mahasiswa Fakultas Filsafat UGM yang menjadi partisipan PUSRENG merasa bahwa diskusi perlu dibuat lebih sistematis lagi. ”Diskusi dapat dibuat guideline dan temanya dibuat lebih fokus,” tuturnya.  

Ibnu mengungkapkan bahwa kegiatan PUSRENG ini akan diadakan secara rutin selama 1 atau 2 kali dalam sebulan di tengah-tengah agenda rutin Yogyakarta Book Party berupa membaca bersama di ruang publik terbuka. ”Yogyakarta Book Party memiliki visi untuk menjadikan membaca buku sebagai budaya baru di masyarakat. Harapan kita, event seperti ini menjadi trigger untuk teman-teman senang membaca buku di rumah dan dapat menceritakan buku yang dibaca pekan depan, syukur-syukur nanti dia juga mengajak teman yang lain, sehingga bisa menjadi efek domino yang bagus bagi keberlangsungan literasi kita,” tuturnya. Adhika berharap melalui kegiatan ini bisa memantik minat teman-teman mahasiswa untuk berkomunitas literasi dan membuat kegiatan serupa, serta menyatakan bahwa Literacy Center DTMI terbuka apabila Yogyakarta Book Party hendak melaksanakan kegiatan serupa sekitar 1-2 bulan sekali di sini. ”Semoga semakin ramai yang mau ikut terlibat dan menghidupkan budaya membaca kembali di perpustakaan,” pungkasnya.

Galih Bagikan Pengalaman dan Laksanakan Diskusi dengan Mahasiswa DTMI UGM

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM sudah sejak lama mencetak banyak alumni yang memiliki karir cemerlang di berbagai perusahaan, baik dalam skala nasional maupun internasional. Tidak hanya mencetak alumni sukses, DTMI UGM juga secara aktif menjalin relasi dengan para alumni dengan mengundang mereka untuk berbagi kisah sukses, tips, dan ilmu yang berguna bagi mahasiswa. Kali ini, salah satu alumni DTMI, Galih Karnadhi (Teknik Mesin 2007), hadir kembali di DTMI untuk bernostalgia serta berbagi banyak ilmu kepada para mahasiswa dalam acara ”Sharing Session – Career Insight #1” yang diadakan di Literacy Center (Perpustakaan) DTMI UGM pada Kamis (24/05).

 Galih Karnadhi yang merupakan General Field Engineer (Measurement While Drilling and Logging While Drilling) di SLB (Schlumberger) membagikan pengalaman, ilmu, dan gagasan yang ia peroleh selama bekerja di SLB. Sebelum berbagi pengalaman, Galih menyatakan kekagumannya terhadap perkembangan dari Literacy Center DTMI saat ini. ”Perpustakaan bukan hanya tempat untuk membaca buku, namun juga bisa menjadi tempat untuk growing mind,membangun teamwork melalui board game,” tuturnya.

Mengawali sesi sharing, Galih menjelaskan bahwa berbeda dengan persepsi awam, SLB bukanlah merupakan perusahaan minyak dan gas. ”SLB lebih tepatnya adalah perusahaan penyedia jasa dan teknologi di bidang minyak dan gas (migas), dan sekarang sudah expand ke renewable energy,” terangnya. Sebelum mencapai posisi saat ini, Galih memulai tugasnya di SLB sebagai Field Engineer. Sepanjang perjalanan karirnya, Galih juga berpengalaman dalam membantu pelaksanaan rekrutmen karyawan serta performance appraisal terhadap karyawan SLB, sehingga Galih tidak hanya berpengalaman dalam bidang keteknikan, namun juga dalam bidang personalia. Berkaitan dengan itu, Galih mendorong mahasiswa untuk mengoptimalkan penggunaan media sosial mereka, terutama laman Linkedin. ”Profil Linkedin dapat kalian manfaatkan sebagai tool untuk membentuk citra diri kalian. Namun bukan hanya tahu membentuk, kalian juga perlu tahu bagaimana untuk ”menjual” kelebihan diri kalian,” tuturnya.

Kepada para mahasiswa yang hadir, Galih menekankan bahwa seseorang harus memiliki 4 karakter dalam bekerja. ”Yang pertama adalah memiliki komitmen, kalian harus fokus pada bidang keahlian kalian agar kalian memiliki kemampuan yang exceeds expectation dan informasi yang kalian komunikasikan lebih engaging; yang kedua adalah memiliki drive yang kuat, dengan sifat pantang menyerah, inisiatif tinggi, dan motivasi yang besar dalam melaksanakan pekerjaan; yang ketiga namun paling penting adalah memiliki dan menjaga integritas, yang harus anda jaga dengan baik, karena jika kalian ada slip sedikit, yang rugi bukan hanya kalian, namun juga orang lain dan instansi; dan yang keempat adalah mampu melaksanakan teamwork, dengan kalian membiasakan diri bekerja dalam iklim kolaborasi agar dapat mengembangkan organisasi atau instansi kalian,” terangnya. Selain itu, sebagai seorang karyawan SLB, Galih juga menegaskan bahwa jika mereka ingin menjadi karyawan SLB, kemampuan beradaptasi yang tinggi harus dimiliki.

Tidak hanya berbagi pengalaman, Galih juga mempersilakan mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan ataupun berbagi pengalaman mereka selama berorganisasi atau berkegiatan di dalam maupun di luar kampus, sehingga acara dapat berjalan dengan dinamis. Acara ditutup dengan penyerahan bibit tanaman secara simbolik kepada tim KKN dan penyerahan 3 buah buku dari Galih kepada Literacy Center DTMI sebagai tambahan koleksi bacaan.

Mitsubishi Electric Indonesia Adakan Pelatihan PLC di CEMTI DTMI UGM

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, terkhusus Laboratorium Teknologi Mekanik dan CEMTI berkesempatan untuk menjadi tuan rumah dari acara ”Training PLC bersama Mitsubishi Electric Indonesia” yang mulai diadakan pada Senin (21/04).

Dalam sambutan pembukaan pelatihan, Sekretaris Program Studi (Prodi) Magister Teknik Mesin UGM, Dr. Budi Arifvianto, mengucapkan terima kasih kepada pihak Mitsubishi Electric Indonesia yang berkenan untuk menyediakan pelatihan serta kepada para peserta yang telah berkenan hadir dalam pelatihan tersebut. ”Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari penjajakan kerja sama yang telah dimulai antara UGM dengan Mitsubishi Electric Indonesia pada akhir 2022,” tutur Dr. Budi.

Masih menurut informasi Dr. Budi, dalam pelatihan ini, peserta akan menerima pelatihan prinsip-prinsip penggunaan Programmable Logic Controller (PLC) training unit yang diberikan kepada UGM pada 2022 lalu. ”UGM memperoleh 5 unit PLC, dengan 3 unit berada di DTMI dan 2 unit ada di Departemen Teknik Mesin, Sekolah Vokasi UGM,” terangnya.

Pemilihan lokasi di CEMTI merupakan sebuah prakarsa atas sumbangsih laboratorium tersebut dalam menelurkan banyak inovasi. ”Kiprah CEMTI sudah sangat banyak, termasuk pesawat nirawak PALAPA dari Prof. Gesang juga ada di CEMTI. Harapannya melalui training ini akan memberikan banyak kontribusi di masa yang akan datang,” tutur Dr. Budi.

Pelatihan PLC dari Mitsubishi Electric Indonesia menghadirkan Factory Automation Center (FAC) Service Engineer PT Mitsubishi Electric Indonesia, Wisnu Bayu Bramantyo, untuk memberikan pemahaman kepada peserta yang terdiri dari dosen dan teknisi dari Prodi Teknik Mesin DTMI UGM dan Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM, terutama mengenai kesepahaman mengenai istilah-istilah yang terdapat perbedaan antara pengunaannya di dunia akademik dan dunia industri. Pelatihan ini dilaksanakan selama 5 hari dan akan berakhir pada Jumat (25/04).

Menjalin Silaturahmi dalam Halal Bi Halal DTMI

Membina tali silaturahmi dan kekeluargaan merupakan sebuah nilai yang dijunjung tinggi oleh keluarga besar Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, termasuk di dalamnya adalah mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, alumni, hingga purna karya. Salah satu cara untuk menyambung dan membina tali silaturahmi tersebut adalah dengan menghadiri ”Halal Bi Halal Syawalan” yang diadakan oleh DTMI UGM pada Sabtu (12/04), bertempat di selasar Gedung Prof. Roosseno Soerjohadikoesoemo – Smart Green Learning Center (SGLC) Fakultas Teknik UGM.

Acara yang dihadiri oleh dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, dan purna karya ini menjadi momen melepas rindu serta menjaga tali persaudaraan yang sudah sejak lama dibangun dan dibina dalam sepanjang perjalanan sejarah DTMI UGM. Dalam sambutannya, Ketua DTMI, Prof. Budi Hartono menyampaikan bahwa sejarah DTMI dipenuhi oleh banyak prestasi dan tantangan, dan bahwa semakin hari tantangan juga akan bertambah besar. ”Harapannya kita bisa selalu kompak satu dengan yang lainnya, serta menjaga guyub rukun agar bisa saling memberi manfaat,” paparnya. Prof. Budi juga menyampaikan bahwa kepengurusan departemen periode 2020-2025 akan segera berakhir, sehingga ia menyampaikan terima kasih serta permohonan maaf atas kekurangan yang ada pada kepengurusan saat ini. ”Ke depannya tantangan akan semakin banyak, sehingga kami tetap memohon dukungan Bapak Ibu sekalian,” tuturnya. Dalam momen Halal Bi Halal ini, terdapat 2 orang dosen yang berpamitan untuk melaksanakan ibadah haji, yaitu Prof. Kusmono dan Ir. Hari Agung Yuniarto, Ph.D.. Mewakili dosen yang akan berangkat menuju ke tanah suci, Prof. Kusmono memberikan sambutannya untuk menyampaikan pamit. ”Setelah 13 tahun menunggu, akhirnya pada 20-22 Mei 2025 kami akan melaksanakan ibadah haji. Saya mohon maaf atas segala khilaf, dan mohon doa agar keberangkatan, proses ibadah di sana, sampai kepulangan bisa berjalan dengan lancar,” tuturnya.

Mengusung tema ”Menjaga Keseimbangan Mental dan Spiritual dalam Menggapai Kebahagiaan”, Ust. Saebani selaku penceramah menyampaikan bahwa syawalan merupakan sebuah produk kebudayaan Indonesia. ”Di dalamnya terdapat pengamalan sila-sila dari Pancasila, sehingga kita diharapkan untuk memiliki hubungan yang semakin kokoh dengan Tuhan, menjalin persatuan di tengah ramainya permusuhan, satu dalam perbedaan, dan saling mengenal dengan baik agar dapat hidup dengan rukun,” paparnya.

Melalui Halal Bi Halal Syawalan ini, semoga kerohanian keluarga besar DTMI UGM semakin kuat, dan relasi antar insan DTMI UGM dapat terjalin dengan semakin erat dan baik sampai kapanpun.

Farras: Tentukan Tujuan dan Jaga Relasi dengan Teman

Menjadi mahasiswa berprestasi merupakan sebuah pencapaian yang membanggakan bagi seorang mahasiswa, baik itu berprestasi di bidang akademik maupun bidang-bidang non akademik seperti lomba atau penghargaan lainnya. Memperoleh capaian prestasi tentu memerlukan usaha yang tidak sedikit dan tidak ringan, serta sulit apabila dalam usaha tersebut hanya dilakukan seorang diri. Usaha mencapai prestasi seringkali menuntut seorang mahasiswa untuk menjadi cerdas dalam menyusun strategi, seperti yang dilakukan oleh Farras Maula Audina, mahasiswa Program Studi (Prodi) Sarjana Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM.

Dilansir dari akun Instagram Teknik Industri UGM (http://instagram.com/industri.ugm), Farras yang pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) UGM ini terpilih sebagai Juara I Mahasiswa Berprestasi (Mapres) Fakultas Teknik UGM yang diseleksi dalam Seleksi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Tingkat Fakultas di Lingkungan Universitas Gadjah Mada Tahun 2025 yang dilaksanakan pada Sabtu (08/03). Farras terpilih bersama 3 orang dari 8 kandidat yang mewakili beberapa departemen di lingkungan Fakultas Teknik UGM untuk nantinya maju ke tingkat universitas. ”Kriteria penilaian dalam seleksi Mapres terdiri dari beberapa komponen, antara lain capaian unggulan yang terkait dengan lomba-lomba dan kejuaraan, organisasi, kewirausahaan, karya tulis atau gagasan kreatif, pengakuan yang terkait dengan berperan menjadi narasumber, pembicara, atau juri, penghargaan yang umumnya berkaitan dengan HKI (Hak Kekayaan Intelektual – red.) untuk suatu produk, hasil karya berupa publikasi jurnal atau buku, volunteer pengabdian kepada masyarakat, dan kemampuan bahasa Inggris yang ditunjukkan dengan sertifikat dan tanya jawab dalam bahasa Inggris,” tutur Farras. Proses yang dilalui Farras rupanya sudah dimulai sejak masa awal ia berkuliah, dengan ia mengikuti banyak lomba dan aktif di organisasi. Meski kegiatan lomba dan organisasi ia ikuti tidak dengan tujuan mengikuti seleksi Mapres, Farras menyatakan bahwa pengalaman-pengalaman yang ia peroleh ternyata dapat digunakan sebagai persyaratan pendaftaran seleksi. ”Sebelum naik ke tingkat fakultas, seleksi terlebih dahulu dilakukan di tingkat prodi, kemudian setelah dari prodi akan naik ke fakultas, dan dari fakultas akan diusung ke Pilmapres universitas yang akan dilaksanakan pada Sabtu (22/03),” tuturnya.  

Seleksi Mapres di tingkat prodi, menurut Farras, mengharuskan persyaratan yang kurang lebih sama dengan kriteria Pilmapres tingkat fakultas. ”Perbedaannya adalah seleksi Mapres Teknik Industri tidak ada syarat karya tulis,” ujarnya. Selain itu, Farras juga menambahkan bahwa perbedaan juga terdapat dalam penjurian antara seleksi di tingkat prodi dengan fakultas, yaitu pada tingkat prodi hanya dilakukan seleksi dokumen oleh Sekretaris Prodi, sedangkan pada tingkat fakultas, terdapat presentasi karya tulis serta wawancara mengenai portofolio yang telah memenuhi syarat dokumen. ”Pertanyaan oleh juri biasanya seputar acara atau kegiatan yang diikuti, penyelenggara, tempat kegiatan berlangsung, dan lain-lain,” tutur Farras. Dalam mempersiapkan langkahnya menuju Pilmapres tingkat universitas, Farras melaksanakan persiapan berkas portofolio seperti yang diserahkan pada seleksi tingkat fakultas dan persiapan presentasi. ”Maksimal kami diperbolehkan submit 10 dokumen portofolio, karena kriteria penilaian dari komponen-komponen persyaratan adalah keseimbangan satu sama lain,” tuturnya.

Dalam menyeimbangkan antara belajar dan kegiatan di luar kuliah seperti lomba dan organisasi, Farras menyatakan bahwa ia tidak mengejar untuk mengikuti terlalu banyak lomba ataupun berorganisasi dengan sangat keras. ”Dalam setahun saya ikut lomba mungkin hanya setidaknya 2 kali, dan itu sudah saya lakukan sejak semester 1 saat saya belum sesibuk saat ini, sehingga percobaan dan gagalnya sudah dihabiskan dalam periode itu dan untuk organisasi saya cukup melaksanakan tanggung jawab di dalamnya karena dulu saya ingin berorganisasi di HMTI,” ujarnya. Teman-teman kuliahnya juga menjadi faktor yang berperan besar dalam Farras menyeimbangkan aspek akademik dan non-akademiknya, termasuk dalam mengikuti seleksi Mapres. ”Teman-teman sangat membantu saat saya harus sekaligus menjalani perkuliahan dan kegiatan lainnya. Kemudian, salah satu portofolio yang saya serahkan adalah tugas besar semester 5, dan saya sudah meminta izin kepada teman-teman saya untuk submit tugas tersebut sebagai portofolio dengan beberapa modifikasi,” tutur Farras.

Ditanyai mengenai tips dalam menjadi mahasiswa yang berprestasi, Farras menyatakan bahwa mahasiswa sebaiknya sudah menentukan tujuan apa yang ingi dicapai selama dan setelah berkuliah. ”Tujuan yang telah ditentukan itu nantinya di-breakdown, lalu mulai ikuti kegiatan-kegiatan yang relevan dengan tujuan tersebut,” tuturnya. Farras juga menekankan pentingnya menjaga relasi dengan teman-teman di perkuliahan. ”Kita menjalani kuliah bersama dengan teman-teman, lomba juga dengan teman-teman, jadi jaga hubungan baik dengan teman-teman dan hindari sifat egois,” tegasnya. Mengenai pencapaian, Farras juga berpesan kepada adik tingkatnya yang mungkin juga ingin mencoba untuk mengikuti lomba-lomba untuk bersiap dengan segala konsekuensi yang dihasilkan dari mencapai kemenangan di lomba. ”Dengan diraihnya pencapaian, tentu nanti juga akan ada ekspektasi tinggi yang dikenakan, jadi harus siap dengan itu,” pungkasnya.  

RKD Wadahi Evaluasi dan Usulan Program Kerja DTMI

Guna menjaga agar koordinasi dari seluruh pihak yang berperan dalam melaksanakan fungsinya dalam kampus, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM mengadakan Rapat Koordinasi Departemen (RKD) yang berlangsung pada Jumat (21/03), bertempat di Ruang Sidang A-1 DTMI UGM. RKD diikuti oleh seluruh dosen aktif DTMI dan 2 orang Koordinator dari unsur tenaga kependidikan, yaitu Koordinator Aset, Keuangan dan Teknologi Informasi, Cahyo Budi Utomo, S.E. dan Koordinator Akademik dan Kemahasiswaan, Suprihatiningsih, S.E., sera dipimpin oleh Ketua DTMI, Prof. Budi Hartono dan Sekretaris DTMI, Dr.Eng. Adhika Widyaparaga.

Sebelum melaksanakan pembahasan mengenai agenda rapat pada hari itu, terlebih dahulu forum melaksanakan ulasan mengenai notulensi hasil RKD sebelumnya guna melakukan pemantauan mengenai progress masing-masing poin notulensi. Beberapa poin penting yang diulas adalah proses pengadaan peralatan penelitian Kelompok Berbasis Keahlian (KBK) yang telah mendekati 100%, pembahasan kerja sama dengan University of Nottingham, serta beberapa proyek perbaikan seperti perbaikan laboratorium dan perluasan lahan parkir. Ulasan mengenai hasil rapat sebelumnya akan dapat menjadi pedoman bagi langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya.

Dalam RKD kali ini, Prof. Budi Hartono mengedepankan program-program unggulan dari DTMI dengan harapan bahwa pelaksanaannya ke depan akan dapat berjalan dengan baik. Program-program unggulan tersebut antara lain:

  1. Pembuatan dashboard strategi pencapaian TCK
  2. Image Branding -> Pemutakhiran video profil DTMI
  3. Beasiswa mahasiswa asing Program Magister
  4. Penyelenggaraan mobilitas dosen praktisi
  5. Training kecerdasan buatan untuk riset dosen
  6. Insentif penyiapan bahan ajar untuk mendukung program IUP
  7. Insentif untuk memperbaharui soal ujian komprehensif
  8. Insentif biaya publikasi Open Access
  9. Pendampingan penyiapan manuskrip artikel untuk Jurnal Penelitian
  10. Bantuan mengikuti kegiatan organisasi profesi dan seminar khusus, pengenalan program pascasarjana
  11. Pengadaan Peralatan Utama KBK dan Lab
  12. Pembangunan sarana dan prasarana (Gedung KMTM, HMTI dan Co Working Space DTMI, Gedung Multi-Purpose, lavatory, dll.)

Mengenai bidang Sumber Daya Manusia (SDM), beberapa dosen yang telah menerima SK (Surat Keputusan – red.) kenaikan pangkat dan golongan juga diumumkan dalam RKD. Selain sarana evaluasi dan laporan, RKD juga menjadi wadah penampung usulan untuk peningkatan kualitas pelayanan dan fasilitas DTMI. Usulan-usulan yang disampaikan antara lain renovasi dan penambahan fasilitas gedung, pembaharuan informasi akademik dan fasilitas peminjaman ruangan, dan evaluasi beberapa keluhan mahasiswa.

Dengan adanya RKD ini, diharapkan usulan dan laporan yang diberikan akan menjadi sarana untuk menjadikan DTMI semakin maju, baik itu dalam prestasi, inovasi penelitian, maupun pelayanan kepada semua stakeholder.

Kontributor: Cahyo Budi Utomo, S.E.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

dr. Agus: Hindari Marah dan Dusta untuk Menjaga Solidaritas

Keluarga besar Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM mengadakan kegiatran Buka Puasa Bersama yang dilaksanakan pada Jumat (21/03), bertempat di Laboratorium Menggambar Teknik DTMI UGM. Acara ini mengundang kehadiran seluruh civitas akademika DTMI UGM, yaitu dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan.

Membuka acara Buka Puasa Bersama dengan sambutan, Ketua DTMI, Prof. Budi Hartono menyampaikan kegiatan Buka Puasa Bersama ini merupakan sebuah kesempatan untuk melepas penat dari kesibukan-kesibukan pekerjaan yang setiap hari dikerjakan oleh dosen, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa. ”Buka Puasa Bersama ini merupakan sarana bagi civitas DTMI untuk maju, sehat, dan bahagia bersama,” tutur Prof. Budi.

Mengangkat tema ”Bulan Suci Ramadan sebagai Momentum Perbaikan Diri dan Penguatan Kebersamaan”, dr. Agus Taufiqurrahman, M.Kes., Sp.S., Ketua Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia dan Pembinaan Kesehatan Umum, Kesejahteraan Sosial, dan Resiliensi Bencana Muhammadiyah yang mengisi ceramah dalam Buka Puasa Bersama menyatakan bahwa penting bagi civitas DTMI UGM untuk menjaga solidaritas kebersamaan. ”Dalam bersaudara, hendaknya kita aktif saling membantu dan hadir menolong jika ada yang membutuhkan,” tutur dr. Agus. Guna menjaga solidaritas, dr. Agus menyatakan bahwa seseorang harus memperlakukan orang lain sebagaimana dirinya ingin diperlakukan, serta harus dapat mengendalikan amarah dan menghindari dusta. ”Sering marah akan meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti stroke. Selain itu, di bulan Ramadan ini, marah dan mengucap dusta akan membuat puasa menjadi sia-sia. Oleh karena itu, kejujuran harus diterapkan, karena seseorang yang baik agamanya, maka baik juga akhlaknya,” tegasnya.

Ceramah usai bertepatan dengan waktu menjelang berbuka puasa, sehingga doa penutup ceramah juga sekaligus doa untuk berbuka puasa. Ditandai dengan berkumandangnya azan magrib, seluruh peserta Buka Puasa Bersama keluar dari Laboratorium Menggambar Teknik untuk mengambil takjil dan hidangan berbuka puasa yang telah tersedia di depan laboratorium. Menu yang disediakan oleh panitia kali ini adalah camilan dan minuman untuk takjil, siomay, soto sulung, nasi kebuli, dan nasi mandhi.

Melalui Buka Puasa Bersama ini, semoga sinergi dan kebersamaan antar civitas akademika DTMI UGM dapat selalu terjaga dan dapat saling memberi manfaat bagi kebaikan bersama.

CORE Seri 2 Pertemukan Periset Bidang Energi di DTMI

Sebagai wujud nyata dalam meningkatkan kualitas riset, Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Energi Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM menyelenggarakan Colloquium Riset Energi (CORE) Seri 2. CORE Seri 2 ini diselenggarakan pada Rabu (19/03), bertempat di Ruang Sidang A-1 DTMI UGM. Pemapar pada CORE kali ini adalah Dr. Ir. Khasani, S.T., M.Eng, IPM., ASEAN Eng. dan Ir. Indro Pranoto, S.T., M.Eng., Ph.D, IPM., ASEAN Eng..

Membawakan materi bertajuk “Harnessing Energy from ‘Unconventional Geothermal System'”, Dr. Khasani memaparkan bahwa meski geothermal atau panas bumi sering dikaitkan dengan bidang keilmuan Teknik Geologi, sebenarnya keilmuan mekanika fluida dari Teknik Mesin juga memiliki kaitan dengan panas bumi, terutama dengan teknik pengambilan dan pemanfaatannya. Dr. Khasani menjelaskan bahwa perbedaan antara sistem panas bumi non-konvensional dengan konvensional adalah bahwa sistem non-konvensional memiliki cakupan yang lebih luas karena dapat ditemukan di manapun di bawah tanah dengan mengikuti thermal gradient. “Dengan cakupan luas dan sistem hot dry rock, sistem panas bumi non-konvensional memiliki 98% potensi panas bumi dunia,” paparnya. Sistem panas bumi non-konvensional ini, menurut Dr. Khasani, masih agak sulit untuk diterapkan di Indonesia karena terbentur dengan kendala penyokong dana investasi dan regulasi perundang-undangan. Selain itu, masih kurangnya pelibatan masyarakat dalam proses pengembangan sistem tersebut juga menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan. “Pemerintah perlu untuk menggandeng masyarakat sekitar dalam hal pengembangan pembangkit panas bumi non-konvensional,” tegasnya.

Indro Pranoto, Ph.D. membawakan paparan berjudul “Research Update on Boiling Heat Transfer from Enhanced Structures and Immersion Cooling for Electrical Battery and Data Centre” sebagai sebuah riset yang memperoleh dana hibah dari Ristekdikti dan beberapa sponsor. Berfokus pada penelitian baterai, Dr. Indro memaparkan bahwa panas yang tidak terkendali pada baterai dan pusat penyimpanan data dapat menyebabkan baterai menjadi overheated dan sistem pendingin menggunakan air cooling yang selama ini digunakan sudah tidak memadai. Dengan memanfaatkan gelembung yang dihasilkan oleh proses boiling, maka dapat dihasilkan sistem pendingin yang lebih baik. “Gelembung-gelembung tersebut kita manfaatkan titik-titik temperatur yang rendah untuk nanti digunakan dalam pendingin baterai,” papar Dr. Indro.

CORE Seri 2 dihadiri oleh dosen-dosen anggota KBK Energi, mahasiswa pascasarjana Teknik Mesin UGM, serta praktisi dan peneliti dari luar UGM, salah satunya Prof. Dr. Pranowo, S.T., M.T., dosen Fakultas Teknologi Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan bidang ilmu Komputasi Numerik, Pemodelan & Simulasi, Pengolahan Citra, dan Soft Computing, sekaligus alumni Teknik Mesin UGM angkatan 1996. Dr. Eng. Adhika Widyaparaga, S.T., M. Biomed.E. selaku Sekretaris DTMI menyatakan bahwa CORE dari KBK Energi diprakarsai oleh Prof. Dr.Eng. Deendarlianto, S.T., M.Eng.. “Tujuan dari CORE adalah untuk knowledge sharing dan kerja sama riset. Selain itu, CORE dapat menjadi ajang pertemuan periset yang ada di DTMI,” tutur Dr. Adhika.

Setelah paparan dari Dr. Khasani dan Dr. Indro Pranoto, peserta dipersilakan untuk mengajukan pertanyaan dan masukan oleh moderator CORE, Prof. Dr. Ir. Harwin Saptoadi, M.SE., IPM., ASEAN Eng.. Semoga melalui CORE, para periset DTMI akan semakin tergugah untuk meningkatkan semangat kolaborasi riset dan nantinya dapat menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat.