
Dalam upaya mendukung kemandirian industri nasional melalui optimalisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Rama Atyasa Yuhar, mahasiswa Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, meneliti efektivitas dan efisiensi sistem verifikasi TKDN di PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Tesisnya yang berjudul “Analisis Efektivitas & Efisiensi Penerapan Kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Pada Proses Verifikasi TKDN di PT Pertamina Hulu Energi” dipresentasikan dalam Ujian Tesis MbR pada Senin (23/06).
Verifikasi TKDN selama ini dilaksanakan berdasarkan regulasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), seperti Permen ESDM Nomor 15 Tahun 2013 dan SK Dirjen Migas No. 181.K/10/DJM.S/2014, yang mengatur prosedur serta target kandungan lokal. Proses ini wajib dilakukan oleh verifikator bersertifikat dan menjadi indikator utama dalam Key Performance Indicator (KPI) perusahaan migas nasional.
Rama menggunakan pendekatan multi-method yang memadukan statistical analysis, Value Stream Mapping (VSM), dan perbandingan kontrak untuk mengevaluasi sistem verifikasi yang digunakan di PHE. Ia membandingkan dua metode utama: metode konvensional dan inovasi baru yang disebut live verification, yang mulai diterapkan pada tahun 2023.
Hasil riset menunjukkan bahwa tingkat validitas parameter verifikasi TKDN berada di atas 80%, dengan reliabilitas data yang kuat. Melalui VSM, ditemukan tahapan-tahapan kritikal yang bisa disederhanakan untuk memangkas waktu proses. ”Paling mencolok, penerapan live verification terbukti meningkatkan efektivitas hingga 168,50% dan efisiensi sebesar 55,10% pada tahun 2024,” papar Rama.
Penelitian ini memberikan rekomendasi konkret berupa penyempurnaan Tata Kerja Organisasi (TKO) proses verifikasi TKDN serta penguatan penerapan live verification sebagai solusi inovatif berkelanjutan dalam pengelolaan rantai pasok lokal di industri energi.
Secara langsung, hasil penelitian ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDGs) berikut:
– SDG 9: Industri, Inovasi dan Infrastruktur, dengan memperkuat proses industri nasional melalui inovasi tata kelola verifikasi.
– SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, melalui peningkatan transparansi dan efisiensi verifikasi kandungan lokal.
– SDG 16: Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh, dengan mendorong tata kelola yang akuntabel dan berbasis data.
Riset ini memperkuat posisi PHE sebagai pionir transformasi proses berbasis digital di sektor energi serta menjadi bukti kontribusi akademisi muda dalam mendukung pembangunan industri nasional yang mandiri, efisien, dan berdaya saing global.
Kontributor: Maryanti, A.Md.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.