Nugroho Karya Yudha, mahasiswa Program Magister Teknik Mesin di Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI)UGM, melaksanakan ujian pendadaran tesisnya pada Senin (16/06) bertempat di Ruang Sidang A-3DTMI UGM.
Tesis yang berjudul “Efek Penuaan Higrotermal Jangka Panjang terhadap Sifat Fisik dan Mekanis pada Komposit Hibrida Serat Bambu-GFRP” membahas pengembangan material komposit berkelanjutan dengan menggabungkan serat alami dan sintetis. Dalam penelitian ini, Nugroho mengkaji performa dari komposit hibrida berbasis serat bambu dan glass fiber reinforced polymer (GFRP) terhadap kondisi lingkungan ekstrem berupa suhu dan kelembapan tinggi.
Penelitian dilakukan dengan metode Vacuum Assisted Resin Infusion (VARI) dan berbagai konfigurasi stacking sequence, yaitu GBBG dan BGGB. Pengujian meliputi karakterisasi densitas, fraksi volume, kekuatan tarik, lentur, dan kekerasan sebelum dan sesudah proses penuaan pada suhu 28,5 °C, 50 °C, dan 75 °C selama hingga 90 hari. Teknik pengamatan seperti mikroskopis dan Fourier Transform Infrared (FTIR) juga digunakan untuk memahami degradasi mikrostruktur dan interaksi kimia di antarmuka serat dan matriks.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konfigurasi GBBG—dengan serat kaca di permukaan luar—memberikan ketahanan tertinggi terhadap degradasi akibat penuaan higrotermal. Serat kaca efektif melindungi serat bambu dari penurunan kekuatan mekanik yang disebabkan oleh peningkatan suhu dan penyerapan kelembapan. ”Hal ini membuktikan bahwa desain urutan lapisan sangat mempengaruhi durability dan performa komposit,” papar Nugroho.
Penelitian ini dibimbing oleh Prof. Ir. Jamasri, Ph.D., IPU., ASEAN Eng. dan Muhammad Akhsin Muflikhun, S.T., MSME., Ph.D., serta diuji oleh Dr.Eng. Ir. Priyo Tri Iswanto, S.T., M.Eng., IPM. dan Prof. Ir. Heru Santoso Budi Rochardjo, M.Eng., Ph.D., IPM.
Temuan ini berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDG) nomor 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Dengan mengoptimalkan pemanfaatan serat alami dan teknik rekayasa material, hasil penelitian ini membuka peluang baru bagi pengembangan material komposit hijau yang tahan lama, efisien, dan ramah lingkungan
Kontributor: Andhes Puspitalina, S.Hut. Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.
Bertempat di Ruang Sidang A-4 Laboratorium Dinamika, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, Ahmad Murtadlo Zaka, mahasiswa Program Magister Teknik Mesin melaksanakan ujian pendadaran untuk tesis magisternya yang berjudul “Variasi Particle Size dan Holding Time pada Microwave Pyrolysis Limbah Sekam Padi untuk Menghasilkan Bahan Bakar Terbarukan.” Ujian pendadaran yang diadakan pada Senin (16/06) ini dihadiri juga oleh pembimbing dari Zaka, Prof. Dr. Ir. Harwin Saptoadi, M.SE., IPM., ASEAN Eng. dan Robertus Dhimas Dhewangga Putra, S.T., M.Eng., Ph.D., serta menghadirkan 2 orang penguji, yaitu Dr. Ir. Jayan Sentanuhady, S.T., M.Eng., IPU., ASEAN Eng. dan Dr. Ir. Khasani, S.T., M.Eng, IPM., ASEAN Eng..
Penelitian ini mengangkat isu keberlanjutan energi melalui pemanfaatan limbah sekam padi sebagai bahan baku alternatif. Dengan menggunakan metode microwave pyrolysis, Zaka mengevaluasi dampak dari variasi ukuran partikel dan waktu tahan (holding time) terhadap hasil konversi menjadi biochar, bio-oil, dan gas.
Pengujian dilakukan menggunakan oven gelombang mikro dan oven konvensional, dilengkapi silicon carbide (SiC) sebagai absorber dan katalis zeolit alam sebagai komponen reaktor sekunder. Hasil menunjukkan bahwa ukuran partikel kecil (0,25–0,5 mm) memungkinkan laju pemanasan tercepat dan efisiensi energi tertinggi, mencapai 21,44% pada waktu tahan 5 menit. ”Di sisi lain, bio-oil terbanyak diperoleh pada durasi 20 menit, sementara produksi gas tertinggi dicapai oleh partikel terkecil dengan 21,60% pada durasi yang sama,” papar Zaka.
Penelitian ini secara langsung mendukung pencapaian Sustainable Development Goal (SDG) 7: Energi Bersih dan Terjangkau, serta SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Dengan mendemonstrasikan potensi teknologi microwave pyrolysis untuk mengubah limbah menjadi sumber energi yang efisien, karya ini berkontribusi terhadap solusi energi terbarukan berbasis biomassa dan sistem ekonomi sirkular.
Kontributor: Andhes Puspitalina, S.Hut. Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.
Bertempat di Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, mahasiswa Program Magister Teknik Industri atas nama Dewa Ngurah Mahaswara Putera melaksanakan Seminar Hasil Tugas Akhir yang mengusung topik terkini terkait ergonomi dan teknologi Virtual Reality (VR). Seminar ini mengusung judul “Pengaruh Massa Tambahan dan Letak Massa pada Head-Mounted Displays (HMDs) terhadap Aktivitas Otot, Postur, Cybersickness, dan Persepsi Pengguna”.
Di bawah bimbingan Ir. Ardiyanto, S.T., M.Sc., Ph.D., AEP, IPM, penelitian ini menjadi bagian dari upaya mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan Nomor 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, serta Nomor 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.
Seminar yang digelar pada Jumat, (13/06), ini menghadirkan tiga dosen penguji, yaitu:
Dr. Eng. Ir. Titis Wijayanto, S.T., M.Des., IPM., ASEAN Eng.
Dalam presentasinya, Dewa menjelaskan bahwa teknologi VR terus berkembang pesat dan digunakan dalam berbagai sektor, termasuk hiburan, pendidikan, pelatihan, hingga rehabilitasi medis. ”Namun, penggunaan jangka panjang dari perangkat Head-Mounted Displays (HMDs) menimbulkan risiko ergonomis, seperti ketegangan otot leher dan bahu, perubahan postur, serta keluhan cybersickness,” paparnya.
Penelitian ini melibatkan 15 partisipan pria dengan kriteria khusus yang berkaitan dengan kesehatan dan pengalaman menggunakan VR. Studi eksperimental dilakukan dengan memvariasikan massa tambahan (200 gram dan 400 gram) serta dua posisi massa (di belakang kepala dan dikalungkan di depan), untuk mengkaji efek fisiologis dan psikologis pengguna.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa:
Massa tambahan dan posisinya secara signifikan meningkatkan aktivitas otot pada bagian leher dan bahu, khususnya otot splenius capitis, trapezius, dan sternocleidomastoid (p < 0,001).
Postur tubuh, terutama pada gerakan fleksi-ekstensi leher, juga terpengaruh secara signifikan oleh beban dan lokasi massa.
Cybersickness meningkat dengan penambahan massa, terutama dalam aspek okulomotor, vestibular, dan mual (p < 0,001).
Persepsi pengguna terkait usaha penggunaan dan ketidaknyamanan leher dan tengkuk turut dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut.
Temuan ini berkontribusi dalam menciptakan desain perangkat VR yang lebih ergonomis dan berkelanjutan, sejalan dengan tujuan SDGs dalam menyediakan teknologi yang ramah kesehatan dan inklusif. Penelitian ini juga menjadi masukan penting bagi pengembang perangkat VR dan industri teknologi agar memperhatikan aspek kenyamanan serta keselamatan pengguna dalam jangka panjang. Dengan kajian mendalam dan pendekatan berbasis sains, Dewa Ngurah Mahaswara Putera membuktikan bahwa inovasi teknologi tidak hanya perlu fungsional, tetapi juga harus mempertimbangkan aspek kesejahteraan manusia sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan.
Kontributor: Maryanti, A.Md. Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.
Bertempat di Ruang Sidang A-3, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM pada Jumat (13/06), Ardi Jati Nugroho Putro, mahasiswa Program Magister Teknik Mesin melaksanakan ujian pendadaran sebagai tahapan akhir dalam menyelesaikan studi magister. Tesis yang diangkat berjudul ”Optimasi Analisis Digital Images Correlation untuk Pengujian Tarik dan Geser pada Komposit dan Additive Manufacture”, dibimbing oleh Prof. Ir. Jamasri, Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Muhammad Akhsin Muflikhun, S.T., MSME., Ph.D., dan Yi-Chieh Wu, Ph.D. dari National Chengchi University. Ujian pendadaran ini menghadirkan 2 orang penguji, yaitu Ir. Muslim Mahardika, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM, ASEAN Eng. dan Ardi Wiranata, S.T., M. Eng., Ph.D..
Penelitian ini menyoroti pentingnya penerapan Digital Image Correlation (DIC) dalam memahami perilaku mekanis material, khususnya pada material komposit dan hasil teknologi Additive Manufacturing (AM). Metode DIC memungkinkan analisis distribusi deformasi, strain, dan poisson ratio dengan akurasi tinggi dalam pengujian tarik dan geser berdasarkan standar ASTM D638 dan D7078.
Proses optimasi difokuskan pada pengembangan speckle pattern dengan mempertimbangkan densitas dan kualitas pola yang efektif. Pengujian dilakukan menggunakan dua perangkat lunak, yaitu MATLAB untuk visualisasi deformasi dan ZEISS CORRELATE untuk visualisasi strain dan displacement. ”Hasilnya menunjukkan bahwa metode speckle pattern combination lebih unggul dibandingkan metode spray dan stamp, terutama dalam memvisualisasikan initial crack dan memberikan data displacement serta strain yang lebih mendekati hasil teoritis,” papar Ardi.
Material yang diuji, yakni Polylactid Acid – Glass Fiber Reinforced Polymer (PLA-GFRP), menunjukkan perilaku material yang khas tanpa mengalami necking dan langsung mengalami failure pada titik Ultimate Tensile Strength (UTS). Penurunan tensile strain secara linier seiring pengurangan infill membuktikan pengaruh besar dari infill density terhadap kekuatan material.
Tak hanya berhenti pada analisis eksperimental, penelitian ini juga membuktikan bahwa data hasil simulasi DIC dapat menjadi input yang valid untuk simulasi Finite Element Method (FEM) menggunakan perangkat lunak ABAQUS. Hal ini membuka peluang luas dalam pengembangan simulasi berbasis data aktual guna mendukung desain dan rekayasa material yang presisi.
Penelitian ini sangat relevan terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan:
SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, melalui kontribusinya terhadap pengembangan teknologi uji material yang inovatif dan presisi untuk mendukung rekayasa teknik lanjut.
SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dengan pendekatan optimasi yang dapat meningkatkan efisiensi penggunaan material dan mengurangi pemborosan dalam manufaktur.
Dengan hasil penelitian ini, Ardi Jati Nugroho Putro telah menunjukkan peran penting keilmuan teknik dalam mendukung transformasi industri menuju arah yang lebih berkelanjutan, presisi, dan berbasis data ilmiah.
Kontributor: Andhes Puspitalina, S.Hut. Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.
Inovasi, Riset, dan Kolaborasi, tiga kata kunci tersebut adalah sedikit dari banyak faktor yang dapat mewujudkan suksesnya pendidikan dari institusi perguruan tinggi. UGM, terkhusus Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI), telah lama mewujudnyatakan tiga kata kunci tersebut dalam penyelenggaraan pendidikannya, baik dalam taraf nasional maupun internasional. Guna menjaga semangat tersebut, Prof. Deendarlianto, dosen DTMI UGM, beserta dengan Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D. dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan (DTSL) dan 5 orang delegasi lain dari Indonesia yang terdiri dari venture capital (lembaga yang menyediakan pendanaan kepada perusahaan rintisan (startup) atau perusahaan kecil yang memiliki potensi pertumbuhan besar dan cepat – red.), industri, dan entrepreneur melaksanakan kunjungan ke Massachusetts Institute of Technology (MIT) Sloan School of Management di Amerika Serikat dalam rangka berpartisipasi dalam sebuah inisiatif bertajuk MIT Regional Entrepreneurship Accelerations Program (MIT REAP). Secara umum, Prof. Deendarlianto menuturkan bahwa kunjungannya ke sana memberikan insight bahwa perguruan tinggi harus bekerja berdasarkana deep tech. ”Artinya inovasi dan pengembangan teknologi harus berdasarkan strong R & D program, sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan lebih banyak, produk akan bertahan lebih lama di market, yang kemudian akan memberi impact yang besar kepada society,” tuturnya.
Berangkat pada awal Juni 2025, Prof. Deendarlianto dan delegasi Indonesia lainnya mengikuti workshop selama 2 hari. “Banyak hal kami pelajari, seperti bagaimana mempercepat inovasi, entrepreneurship, menjadmin funding riset yang sustainable, itu satu. Yang kedua, UGM ingin ada kolaborasi riset dan akademik dengan MIT,” jelasnya. Prof. Deendarlianto menambahkan bahwa sebelum kunjungan ini, ia sudah melakukan kontak dengan beberapa koleganya di MIT. ”Alhamdulillah tanggapannya positif dan saya sudah mendapat pesan dari senior staff dari Prof. Evelyn Wang (salah satu akademisi di MIT – red.) bahwa mereka setuju untuk berkolaborasi dan menunggu follow up dari kita,” ujarnya. Selain mengikuti workshop, delegasi dari Indonesia juga melaksanakan tur laboratorium di MIT serta melakukan diskusi perihal akademik serta kemungkinan-kemungkinan kolaborasi yang dapat dibangun antara UGM dan MIT.
Program MIT REAP memiliki tujuan agar dalam semua proses pendidikan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi tidak hanya mendorong mahasiswa menjadi sarjana, namun juga agar mahasiswa lebih inovatif. ”Diharapkan bahwa setelah mereka lulus, inovasi yang dibangun bersama dalam proses pembelajaran bersama dosennya akan ada proses hilirisasi setelah lulus. Hal tersebut tentu akan didukung oleh venture capital, seperti di Innovative Academy UGM yang mendorong mahasiswa untuk memiliki jiwa entrepreneurship,” tutur Prof. Deendarlianto.
Mengenai dasar dari UGM untuk berkolaborasi dengan MIT, Prof. Deendarlianto menyatakan bahwa sebuah pendidikan, riset, dan pembangunan startup yang berdampak harus dimulai dari kebutuhan. ”Jika selama ini kolaborasi datang dari luar dengan menawarkan project, kalau sekarang tidak,” tuturnya. Sebelum keberangkatan ke MIT, Prof. Deendarlianto dan para peneliti dari UGM, termasuk dari Fakultas Teknik dan MIPA serta 17 perwakilan industri melaksanakan pertemuan di gedung Pancabrata Prof. Herman Johannes – Engineering Research and Innovation Center (ERIC) Fakultas Teknik UGM untuk membahas 3 topik, yaitu energi, pangan dan alat kesehatan, dan AI (Artificial Intelligence/Kecerdasan Buatan – red.) untuk kehidupan sehari-hari. ”Masing-masing peneliti membangun roadmap riset yang dibangun berdasar kebutuhan industri, dan industri yang dituju harus support riset itu, bisa jadi support pendanaan atau menjadi offtaker dari inovasi. Itulah yang akan kita kolaborasikan dengan MIT,” jelas Prof. Deendarlianto. Kolaborasi tersebut, sebagaimana dinyatakan oleh Prof. Deendarlianto, jika berjalan dengan baik akan memberikan dampak baik bukan hanya kepada hilir, namun juga kepada UGM. ”Kita tahu bahwa MIT reputasinya sangat kuat, dengan menyandang peringkat pertama untuk semua bidang, sehingga publikasi yang nanti dihasilkan akan lebih berdampak, sitasinya akan banyak, dan rank UGM akan naik,” tuturnya. Untuk Teknik Mesin, topik yang diangkat sebagai potensi kolaborasi adalah pengembangan hidrogen, metal fuel, manufaktur, dan sistem pendinginan sebagai komponen Nawacita Pembangunan Nasional dan bagian dari strong knowledge Teknik Mesin, serta telah disusun berdasarkan kebutuhan industri masa depan. ”Industrinya juga telah committed untuk kerja sama, seperti untuk hidrogen kita kerja sama dengan PLN dan Pertamina, metal fuel dengan Pertamina, dan manufaktur dengan berbagai industri,” tutur Prof. Deendarlianto. Apabila sinkronisasi topik, pendanaan, dan mature agreement telah berjalan dengan baik, menurut Prof. Deendarlianto, kolaborasi akan mencapai tahap running dalam 6 bulan ke depan.
Berkaca dari pengalamannya selama mengikuti MIT REAP, Prof. Deendarlianto optimis bahwa hal yang serupa dapat diterapkan di UGM. ”Untuk di Teknik Mesin, kurikulum kita sangat menarik dan unik. Kita punya Proyek Desain 1, Proyek Desain 2, dan Proyek Kompetisi yang adalah kompetisi inovasi mahasiswa berdasarkan mata kuliah yang telah didapatkan. Di dalamnya terdapat konsep desain, market demand, detail engineering design, sampai manufaktur produknya. Jika selama ini dalam Proyek Desain 1, Proyek Desain 2, dan Proyek Kompetisi mahasiswa mendapatkan nilai, di MIT ada inovasi lagi dari Proyek Desain 1 dan 2, sehingga inovasi mereka terus mendapatkan improvement, dan ketika mereka lulus, universitas menawarkan apakah inovasi mahasiswa yang nilai ekonominya bagus akan dibangun startup atau tidak. Nantinya universitas akan menghubungkan dengan venture capital untuk pendanaan dan strateginya, sehingga mahasiswa memperoleh share, universitas juga mendapatkan share,” paparnya. Dengan iklim yang diciptakan MIT tersebut, setiap tahun ada 15 startup yang dihasilkan oleh unit inovasinya yang dalam beberapa tahun dapat menjadi unicorn startup dan meningkatkan angka alumni MIT yang terjun ke dunia startup. ”Universitas memiliki tanggung jawab, bukan hanya sekadar mendidik anak sebagai the best talent for new generation, tetapi juga membentuk generasi yang lebih agile, siap bertarung, inovatif, yang semuanya dimulai dari kurikulum, sehingga komunikasi kurikulum yang baik antara dosen dan mahasiswa sangat diperlukan,” tutur Prof. Deendarlianto. Selain itu, dalam menghadapi kompetisi tingkat dunia, Prof. Deendarlianto menegaskan bahwa akademisi dari berbagai perguruan tinggi perlu untuk berkolaborasi dan menjadikan institusi unggul dengan karya, reputasi, dan membawa industri serta pendanaan internasional untuk mendukung program-program kampus. ”Setiap program yang DTMI laksanakan, banyak mahasiswa yang dilibatkan. Harapan saya, dengan MIT nanti mahsiswa yang terlibat akan kita perbanyak, baik untuk riset maupun entrepreneurship,” pungkasnya.
Bela Amelia, mahasiswi Program Magister Teknik Mesi, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, telah menyelesaikan ujian pendadaran tesisnya yang berjudul “Studi Komparasi Perlakuan Preheat, Heat Sink, dan STT (Static Thermal Tensioning) terhadap Distorsi dan Sifat-Sifat Mekanis Sambungan Las FCAW Baja ASTM A36 untuk Konstruksi Kapal.” Ujian ini berlangsung pada Kamis (12/06) di Ruang Sidang A-4, Lab. Dinamika DTMI UGM, dengan pengujian dilakukan oleh dosen penguji, yaitu Prof. Ir. Jamasri, Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Ir. Muhammad Waziz Wildan, M.Sc., Ph.D., dan Dr.Eng. Ir. Priyo Tri Iswanto, S.T., M.Eng., IPM., serta dipandu oleh Prof. Ir. Mochammad Noer Ilman, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. sebagai dosen pembimbing Bela.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan empat perlakuan termal terhadap hasil pengelasan baja ASTM A36 menggunakan metode Flux-Cored Arc Welding (FCAW), yang umum digunakan dalam pembangunan struktur kapal. Perlakuan yang diuji meliputi tanpa perlakuan, Preheat 250°C, Heat sink, dan Static Thermal Tensioning (STT) pada suhu 200°C. ”Evaluasi dilakukan melalui pengukuran distorsi, pengamatan struktur mikro, uji kekerasan mikro Vickers, uji tarik, serta uji perambatan retak fatik menggunakan pendekatan Paris curve (da/dN terhadap ΔK),” papar Bela.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa STT menghasilkan distorsi paling kecil dan struktur mikro yang paling seimbang, dengan distribusi ferit batas butir dan bainit halus. Perlakuan Preheat memberikan keuletan terbaik dengan regangan tinggi dan umur fatik terpanjang. Heat sink menghasilkan kekerasan dan kekuatan tarik tertinggi, namun dengan laju perambatan retak paling cepat. Secara keseluruhan, STT-200°C dinilai paling optimal karena memberikan keseimbangan terbaik antara kekuatan, keuletan, ketahanan terhadap retak, dan distorsi.
Penelitian ini berkontribusi dalam pengembangan teknologi pengelasan untuk industri konstruksi kapal yang lebih efisien dan berkualitas. Dengan hasil ini, penelitian mendukung Sustainable Development Goal (SDG) Nomor 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, yang berfokus pada pengembangan infrastruktur yang tangguh dan berkelanjutan, serta inovasi dalam teknologi manufaktur.
Kontributor: Andhes Puspitalina, S.Hut. Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.
Arianto Rifki Dwi M, mahasiswa Program Studi Magister Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, telah menyelesaikan ujian pendadaran tesisnya yang berjudul “Studi Perpindahan Kalor dan Dinamika Gelembung Pool Boiling dengan Variasi Sudut Orientasi pada Fluida Kerja Dielektrik”. Ujian ini berlangsung pada Kamis (12/06) di Ruang Sidang A-3 DTMI UGM dengan pengujian dilakukan oleh dosen penguji, termasuk Prof. Dr. Ir. Deendarlianto, S.T., M.Eng., Ir. M. Agung Bramantya, S.T., M.T., M.Eng, Ph.D., IPM., ASEAN. Eng., dan Dr. Hifni Mukhtar Ariyadi, S.T., M.Sc., serta dipandu oleh dosen pembimbing Arianto, yaitu Ir. Indro Pranoto, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., ASEAN Eng..
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sudut orientasi pemanas terhadap koefisien perpindahan panas (heat transfer coefficient) dan dinamika gelembung dalam proses pool boiling menggunakan fluida HFE-7100 dan material uji metal foam. Eksperimen dilakukan dengan variasi sudut orientasi pemanas dari 0° hingga 60° dan menggunakan teknik pemrosesan gambar untuk menganalisis parameter gelembung, seperti frekuensi pelepasan dan distribusi pertumbuhan bubble.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan sudut orientasi pemanas berpengaruh signifikan terhadap karakteristik dinamika gelembung dan kinerja perpindahan panas. ”Pada q” = 10,54 kW/m², peningkatan sudut orientasi menyebabkan penurunan frekuensi gelembung (f) dari 21,05 s⁻¹ menjadi 11,76 s⁻¹ dan peningkatan diameter gelembung (dₓ) dari 0,0092 m menjadi 0,0135 m. Koefisien perpindahan panas eksperimen juga menurun dari 0,55 kW/m²·K pada sudut 0° menjadi 0,46 kW/m²·K pada sudut 60°, dengan nilai koefisien perpindahan panas rata-rata tertinggi 4,019 kW/m²·K pada sudut 0° dan terendah 0,695 kW/m²·K pada sudut 60°,” papar Arianto.
Penelitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan sistem manajemen termal yang lebih efisien, yang sangat relevan dalam industri energi dan teknologi pemanasan. Dengan hasil ini, Arianto berharap dapat mendorong pengembangan energi bersih dan efisiensi energi, yang berhubungan dengan Sustainable Development Goal (SDG) Nomor 7: Energi Bersih dan Terjangkau. ”Penelitian ini dapat diterapkan pada berbagai sistem yang membutuhkan manajemen termal optimal, seperti sistem pendinginan dan pemanasan dalam industri energi dan elektronik,” pungkas Arianto.
Kontributor: Andhes Puspitalina, S.Hut. Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.
Intan Regina Elysabeth, mahasiswi Program Magister Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, telah menyelesaikan ujian pendadaran untuk tesisnya yang berjudul “Karakterisasi Sifat-Sifat Statis, Fatik dan Korosi pada Sambungan Las Similar UNS S32750 (SAF 2507) Menggunakan Filler Metal ER2594.” Ujian ini berlangsung pada Selasa (10/06) di Ruang Sidang A-4, Lab. Dinamika, Gedung A DTMI , dan dihadiri oleh tim penguji, yaitu Prof. Ir. Mochammad Noer Ilman, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. , Dr.Eng. Ir.Priyo Tri Iswanto, S.T., M.Eng., IPM., Ir. Muhammad Waziz Wildan, M.Sc., Ph.D., dan Prof. Ir. Jamasri, Ph.D., IPU., ASEAN Eng. serta pembimbing Intan, yaitu Prof. Ir. Jamasri, Ph.D., IPU., ASEAN Eng.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh proses pengelasan pada material super duplex UNS S32750, dengan menggunakan filler metal ER2594. Dalam eksperimen ini, pengelasan dilakukan pada pelat duplex tebal 3 mm menggunakan variasi arus dan tegangan, serta kecepatan pengelasan yang berbeda. Selain itu, proses perlakuan panas setelah pengelasan (PWHT) juga divariasikan pada suhu 1050°C, 1150°C, dan 1200°C untuk mengamati perubahan sifat mekanik dan ketahanan korosi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses PWHT dapat meningkatkan kekerasan material, namun dengan efek penurunan pada kekuatan tarik. ”PWHT pada suhu 1050°C menghasilkan ketahanan korosi terbaik, dengan laju korosi terendah di antara variasi suhu lainnya. Proses ini juga meningkatkan perambatan retak fatik, dengan spesimen NON PWHT menunjukkan siklus terbanyak sebelum kerusakan. Secara keseluruhan, penelitian ini menemukan bahwa PWHT optimal pada suhu 1050°C, yang memberikan keseimbangan antara kekerasan, kekuatan tarik, dan ketahanan korosi,” papar Intan.
Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan teknologi pengelasan dan material dalam industri yang mengandalkan ketahanan terhadap korosi dan kekuatan mekanik, seperti industri offshore dan pembuatan peralatan tahan korosi. Dengan demikian, penelitian ini mendukung Sustainable Development Goal (SDG) Nomor 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dengan mendorong inovasi dalam proses manufaktur dan pengelasan material canggih. Intan berharap hasil penelitiannya dapat diaplikasikan pada pengembangan material yang lebih efisien dan tahan lama, sekaligus mendorong riset lanjutan untuk meningkatkan kualitas material dalam berbagai aplikasi industri.
Kontributor: Andhes Puspitalina, S.Hut. Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.
Bertempat di Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, Wimala Prameswari, mahasiswa Program Magister Berbasis Penelitian Teknik Industri, melaksanakan Seminar Hasil 2 yang berjudul “Pengambilan Keputusan dalam Menentukan Prioritas Pengadaan Barang dan Jasa dengan Metode AHP-TOPSIS pada Perusahaan Minyak dan Gas Bumi. Studi Kasus: PT XYZ – Zona A”.
Penelitian yang dibimbing oleh Dr. Wangi Pandan Sari, S.T., M.Sc. ini menjadi langkah nyata dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) serta SDG 16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh).
Acara seminar yang diselenggarakan pada Kamis (12/06), turut dihadiri oleh para penguji akademik berpengalaman:
Prof. Ir. Nur Aini Masruroh, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.
Industri hulu minyak dan gas bumi dikenal sebagai sektor strategis dengan kompleksitas tinggi. Salah satu tantangan utama adalah pengambilan keputusan dalam pengadaan barang dan jasa, terutama saat volume permintaan tinggi dan sumber daya terbatas. Wimala Prameswari melalui penelitiannya menghadirkan solusi berbasis pendekatan ilmiah dengan menggabungkan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dan TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution).
Melalui identifikasi dan validasi lima kriteria utama, yakni:
Keterkaitan dengan HSSE (Health, Safety, Security & Environment),
Urgensi terhadap kegiatan produksi,
Waktu pelaksanaan,
Sumber anggaran, dan
Kompleksitas proses,
metode AHP digunakan untuk menentukan bobot pentingnya tiap kriteria, sementara TOPSIS digunakan untuk menyusun urutan prioritas pengadaan secara objektif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan ini mampu menghasilkan pemeringkatan paket pengadaan yang lebih akurat, terstruktur, dan berbasis data, baik dari wawancara dengan para ahli maupun dokumen internal perusahaan. Implementasi metode ini diharapkan dapat:
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pengadaan,
Mengurangi potensi konflik dan keterlambatan di lapangan, serta
Mendukung keberlanjutan operasional industri hulu migas.
Penelitian Wimala sejalan dengan semangat SDG 16 dalam membangun institusi yang transparan, responsif, dan akuntabel, sekaligus mendukung SDG 9 dalam penerapan inovasi teknologi untuk mendukung infrastruktur industri yang tangguh dan efisien. Sistem pengambilan keputusan yang dikembangkan berpotensi untuk diadopsi lebih luas di berbagai sektor strategis lainnya di Indonesia. Dengan pendekatan multidisipliner dan berbasis sains, Wimala Prameswari menunjukkan bagaimana kontribusi akademik mampu memberikan solusi nyata bagi sektor industri dan mendorong pencapaian target pembangunan berkelanjutan.
Kontributor: Maryanti, A.Md. Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.
Diana Puspita Sumarno, mahasiswi Program Magister Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, telah menyelesaikan ujian pendadaran untuk tesisnya yang berjudul “Pengaruh Putaran dan Geometri Pin terhadap Sifat-Sifat Mekanik Sambungan Las pada Pengelasan FSW Logam Tak Sejenis AA2024-O dan AA6061-T6.” Ujian berlangsung pada Rabu (11/06), bertempat di Ruang Sidang A-4, Laboratorium Dinamika Gedung A DTMI, dan dihadiri oleh tim penguji, yaitu Ir. Muhammad Waziz Wildan, M.Sc., Ph.D., Dr.Eng. Ir.Priyo Tri Iswanto, S.T., M.Eng., IPM., Dr. Budi Arifvianto, S.T., M.Biotech., serta pembimbing tesis yaitu Prof. Ir. Mochammad Noer Ilman, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. Penelitian ini memanfaatkan teknik Friction Stir Welding (FSW), sebuah metode pengelasan solid-state inovatif yang dapat menyambung logam tak sejenis tanpa melelehkan material. Dalam eksperimen ini, Diana memvariasikan kecepatan putaran tool (910, 1500, dan 2280 rpm) serta bentuk geometri pin (silinder, persegi, dan segitiga) untuk menyambung dua jenis paduan aluminium, yakni AA2024-O dan AA6061-T6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa geometri pin silinder pada kecepatan 1500 rpm menghasilkan kualitas sambungan terbaik, ditandai dengan distribusi kekerasan yang homogen dan ketahanan terhadap retak yang tinggi. ”Kombinasi parameter ini menghasilkan campuran logam yang optimal pada zona weld nugget dan memperkuat ikatan antar logam,” papar Diana. Penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan teknologi manufaktur presisi, tetapi juga mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Dengan peningkatan efisiensi dan kekuatan sambungan logam tak sejenis, riset ini membuka jalan bagi pengembangan struktur ringan dan kuat pada industri dirgantara, otomotif, dan energi. Sebagai langkah lanjutan, Diana berharap bahwa hasil penelitiannya dapat diaplikasikan secara nyata dalam dunia industri, serta menjadi inspirasi bagi riset-riset lanjutan dalam bidang teknologi penyambungan material canggih.
Kontributor: Andhes Puspitalina, S.Hut. Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.