Arsip:

SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim

Zabina Asfahani Kembangkan Model Strategi Harga untuk Daur Ulang Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia, Dukung SDGs Lingkungan dan Ekonomi Berkelanjutan

Zabina Asfahani, mahasiswi Program Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, berhasil mempertahankan tesisnya dalam ujian tesis yang berlangsung pada Kamis (19/06). Tesisnya yang berjudul ”Optimasi Pricing Strategies untuk Daur Ulang Baterai Kendaraan Listrik Roda Dua dengan Intervensi Pemerintah: Studi Kasus Indonesia” mengangkat isu penting tentang integrasi sektor formal dan informal dalam daur ulang baterai kendaraan listrik.

Tesis ini dilatarbelakangi oleh kondisi di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia, di mana infrastruktur daur ulang formal masih terbatas. Sektor informal, seperti pemulung, memainkan peran penting dalam pengumpulan baterai bekas. Namun, tanpa regulasi yang memadai, praktik ini seringkali membahayakan lingkungan dan kesehatan masyarakat—misalnya melalui pembakaran sealed lead-acid (SLA) batteries yang menyebabkan pencemaran timbal.

Melalui penelitian ini, Zabina mengembangkan model closed-loop supply chain (CLSC) dua kanal yang mengintegrasikan jalur daur ulang formal dan informal untuk baterai lithium-ion dan SLA, dengan menggunakan pendekatan Stackelberg game theory. ”Model ini merepresentasikan aliran realistis pengumpulan baterai: dari konsumen ke daur ulang formal atau melalui pemulung dari limbah rumah tangga dan tempat pembuangan akhir,” paparnya.

Penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Menentukan strategi harga optimal untuk daur ulang baterai kendaraan listrik roda dua (electric two-wheeler atau E2W) dalam sistem CLSC,
  2. Menganalisis pengaruh berbagai bentuk intervensi pemerintah terhadap strategi harga dan keuntungan para pemangku kepentingan,
  3. Mengevaluasi dampak komparatif intervensi terhadap profit, performa lingkungan, biaya pemerintah, dan social welfare.

Hasilnya menunjukkan bahwa:

  • Integrasi sektor informal ke dalam CLSC menciptakan aliran baterai yang stabil dan memberikan keuntungan finansial serta manfaat lingkungan yang lebih besar.
  • Skema insentif pemerintah seperti reward-penalty dan subsidi sangat memengaruhi strategi harga dan distribusi keuntungan, di mana manufacturer paling diuntungkan oleh skema reward-penalty, formal recycler oleh subsidi, dan informal recycler pada skenario dasar.
  • Skema subsidi memberikan social welfare tertinggi, karena menyeimbangkan keuntungan ekonomi, kinerja lingkungan, dan biaya pemerintah.

Tesis ini dibimbing oleh Prof. Ir. Bertha Maya Sopha, ST., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., dengan tim penguji yang terdiri dari Ir. Anna Maria Sri Asih, S.T., M.M., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Ir. Fitri Trapsilawati, S.T., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., dan Ir. Sekar Sakti, S.T., M.BA., M.Sc.

Penelitian ini secara langsung mendukung beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu:

  • SDG 12: Responsible Consumption and Production – melalui optimalisasi sistem daur ulang dan pengelolaan limbah berbahaya secara bertanggung jawab.
  • SDG 13: Climate Action – dengan meningkatkan pengelolaan baterai untuk mengurangi jejak karbon dari limbah elektronik.
  • SDG 11: Sustainable Cities and Communities – melalui perlindungan masyarakat dari praktik daur ulang berbahaya.
  • SDG 8: Decent Work and Economic Growth – dengan mengintegrasikan sektor informal ke dalam sistem yang lebih adil dan menguntungkan.
  • SDG 9: Industry, Innovation and Infrastructure – dengan menghadirkan model inovatif untuk pengelolaan limbah industri di negara berkembang.

Dengan kontribusinya yang menyeluruh dan berbasis kebijakan, penelitian ini memberikan panduan praktis bagi pemerintah dan pelaku industri dalam membangun sistem daur ulang baterai yang inklusif, berkelanjutan, dan efisien di Indonesia.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Mahasiswi Double Degree UGM–NTUST Usulkan Strategi Inklusif Daur Ulang Baterai Listrik untuk Capai SDGs

Komitmen generasi muda dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) kembali ditunjukkan oleh Zabina Asfahani, mahasiswi program Double Degree antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dan National Taiwan University of Science and Technology (NTUST). Zabina baru saja melaksanakan Seminar Hasil Tugas Akhir yang digelar secara daring pada Jumat (16/05), melalui Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM.

Dalam seminar bertajuk “Optimasi Pricing Strategies untuk Daur Ulang Baterai Kendaraan Listrik Roda Dua dengan Intervensi Pemerintah: Studi Kasus Indonesia”, Zabina mempresentasikan hasil penelitiannya yang mengusulkan model rantai pasok sirkular (closed-loop supply chain/CLSC) yang mengintegrasikan sektor formal dan informal dalam proses daur ulang baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Penelitian yang dibimbing oleh Prof. Ir. Bertha Maya Shopa, ST., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. ini diuji oleh panel penguji yang terdiri dari Ir. Anna Maria Sri Asih, S.T., M.M., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., dan Ir. Andi Sudiarso, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.

Zabina menyoroti realitas di negara berkembang seperti Indonesia, di mana infrastruktur daur ulang baterai secara formal masih terbatas. ”Di sisi lain, sektor informal justru memainkan peran besar dalam pengumpulan dan pemrosesan limbah, meskipun kerap dilakukan dengan cara yang merusak lingkungan, seperti pembakaran baterai SLA secara manual oleh pemulung, yang menyebabkan pencemaran timbal berbahaya,” papar Zabina.

Dengan menggunakan pendekatan teori permainan Stackelberg, penelitian ini mengembangkan model CLSC dua saluran yang menggambarkan interaksi antara pelaku formal dan informal, serta bagaimana harga beli baterai bekas bisa diatur secara optimal. Studi ini juga mengevaluasi berbagai bentuk intervensi pemerintah—seperti subsidi dan skema penghargaan-denda—terhadap profitabilitas pelaku dan dampak lingkungannya.

Tiga temuan utama dari riset ini adalah:

  1. Integrasi sektor informal ke dalam CLSC terbukti menghasilkan aliran baterai yang lebih stabil, hasil lingkungan yang lebih baik, dan operasi yang menguntungkan;
  2. Intervensi pemerintah berpengaruh besar terhadap strategi harga dan keuntungan pelaku, di mana skema penghargaan-denda paling menguntungkan bagi produsen, sementara subsidi memberi manfaat besar bagi pelaku daur ulang formal dan pengumpul informal;
  3. Skema penghargaan-denda terbukti menghasilkan social welfare tertinggi dengan menyeimbangkan profitabilitas, performa lingkungan, dan biaya pemerintah.

Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan pada pencapaian SDGs, khususnya SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Melalui pendekatan strategis dan berbasis kebijakan, Zabina menawarkan solusi nyata dalam mengelola limbah baterai kendaraan listrik yang semakin meningkat seiring tren elektrifikasi transportasi.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Penelitian Rakan: Drone Mengurangi Jarak Tempuh dan Dampak Lingkungan

Dalam upaya mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan) dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), Rakan Raihan Ali Mohamad, mahasiswa Program Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, menggelar seminar hasil penelitian dengan judul Perencanaan Lokasi Drone Charging Station Menggunakan Data Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Memaksimalkan Service Level Pengiriman Makanan, pada Rabu, 7 Mei 2025 di Ruang M-10 FT UGM.

Di bawah bimbingan Prof. Ir. Bertha Maya Shopa, ST., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Rakan mengangkat isu krusial dalam layanan pengiriman makanan berbasis on-demand (ODFD) yang semakin berkembang pesat di kawasan urban. Pertumbuhan ODFD yang tinggi telah meningkatkan volume kendaraan dan rute logistik yang berdampak pada kemacetan, peningkatan emisi karbon, dan efisiensi sistem logistik secara keseluruhan.

Sebagai solusi, penelitian ini mengeksplorasi pemanfaatan drone sebagai moda pengiriman alternatif yang ramah lingkungan, namun memiliki tantangan berupa keterbatasan jarak tempuh. Untuk mengatasinya, Rakan mengembangkan algoritma berbasis ant colony optimization yang digunakan untuk merancang lokasi strategis drone charging station. Studi kasus dilakukan di area dalam Ring Road Yogyakarta dengan memanfaatkan data dari OpenStreetMap.

”Penelitian ini menunjukkan hasil signifikan, yakni cakupan layanan mencapai 93,56% dari total titik potential demand, dengan simulasi tiga skenario pengiriman: drone dengan jangkauan 2 km, drone 4 km, dan sepeda motor,” papar Rakan. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa penggunaan drone dapat secara substansial mengurangi total jarak tempuh dan dampak lingkungan, terutama dalam indikator global warming potential (GWP), acidification potential (AP), dan abiotic depletion potential (ADP).

Seminar ini turut dihadiri oleh tim penguji yang terdiri dari Ir. Anna Maria Sri Asih, S.T., M.M., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Ir. Sekar Sakti, S.T., M.BA., M.Sc., serta Dr.Eng. Ir. Muh Arif Wibisono, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng. Hasil penelitian ini tidak hanya menunjukkan potensi teknologi drone dalam mendukung efisiensi pengiriman, tetapi juga memperlihatkan dampak positif terhadap pengurangan emisi karbon dan efisiensi sumber daya, sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan. Rakan berharap temuannya dapat menjadi kontribusi nyata dalam pengembangan sistem logistik urban yang cerdas dan berkelanjutan.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Penelitian Arief Inovasi Efisiensi Pirolisis Serbuk Gergaji Kayu Jati

Dalam rangka mendukung pengembangan energi bersih dan inovasi teknologi ramah lingkungan, Muhammad Arief Saputro, mahasiswa Magister Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, telah melaksanakan ujian tesis yang bertajuk Variasi Temperatur Pirolisis dan Jenis Absorber pada Pirolisis Serbuk Gergaji Kayu Jati Menggunakan Oven Microwave”, pada Rabu (07/05), bertempat di ruang sidang A-4.

Tesis ini dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Harwin Saptoadi, M.SE., IPM. dan Robertus Dhimas Dhewangga Putra, S.T., M.Eng., Ph.D., serta diuji oleh Dr. Ir. Khasani, S.T., M.Eng., IPM. dan Dr.Eng. Ir. Jayan Sentanuhady, S.T., M.Eng.

Penelitian Arief menyoroti tantangan efisiensi dalam pemanfaatan biomassa sebagai energi terbarukan. Proses pirolisis—pemanasan tanpa oksigen untuk menghasilkan gas, minyak, dan arang—menjadi fokus utama. Namun, metode konvensional pirolisis masih memiliki kelemahan dalam hal efisiensi termal.

Melalui pemanfaatan oven microwave dan penggunaan material absorber seperti KOH dan SiC, penelitian ini menunjukkan bahwa pemanasan gelombang mikro mampu meningkatkan efisiensi pemanasan, dengan penyerapan panas lebih merata dari dalam material biomassa. ”Dari berbagai variasi temperatur yang diuji, kondisi optimal diperoleh pada 450°C dengan absorber SiC, menghasilkan efisiensi proses tertinggi dan kualitas produk energi yang lebih baik,” papar Arief.

Hasil penelitian ini tidak hanya memperkaya khazanah ilmu pengetahuan di bidang energi terbarukan, tetapi juga sejalan dengan komitmen global terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mendorong transisi menuju energi bersih (SDG 7), memajukan teknologi industri berkelanjutan (SDG 9), dan mengatasi perubahan iklim melalui pemanfaatan limbah biomassa (SDG 13).

Dengan pendekatan inovatif dan hasil yang menjanjikan, riset ini membuka peluang baru dalam pengembangan teknologi pirolisis berkelanjutan di Indonesia.

Kontributor: Andhes Puspitalina, S.Hut.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Seminar Hasil Mahasiswa Magister Teknik Mesin UGM Dorong Pemanfaatan Limbah Sekam Padi untuk Energi Terbarukan

Upaya menuju pembangunan berkelanjutan kembali digaungkan oleh mahasiswa Magister Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI), Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM). Pada hari Senin (14/04), pukul 13.00 WIB, Ahmad Murtadlo Zaka mempresentasikan hasil penelitiannya dalam seminar hasil yang diselenggarakan di ruang kelas M-9.

Dengan mengusung judul “Variasi Particle Size dan Holding Time pada Microwave Pyrolysis Limbah Sekam Padi untuk Menghasilkan Bahan Bakar Terbarukan”, Zaka meneliti potensi limbah sekam padi sebagai sumber energi terbarukan melalui metode pirolisis microwave. Penelitian ini secara langsung mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), serta SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim).

Dalam penelitiannya, Zaka menggunakan kombinasi oven microwave dan oven konvensional dengan bantuan silicon carbide (SiC) sebagai penyerap panas dan katalis zeolit alam dalam reaktor sekunder. Variasi ukuran partikel sekam yang digunakan adalah 2–1 mm, 1–0.5 mm, dan 0.5–0.25 mm, dengan variasi waktu tahan (holding time) selama 5, 10, 15, dan 20 menit.

Hasilnya menunjukkan bahwa partikel terkecil (0.25–0.5 mm) memiliki laju pemanasan tercepat dan paling konsisten, mencapai suhu 400 ˚C dalam 900 detik. ”Waktu tahan 5 menit menghasilkan biochar terbanyak, sementara bio-oil terbanyak diperoleh pada 20 menit. Sementara itu, efisiensi energi tertinggi tercatat pada ukuran partikel 0.25–0.5 mm dengan waktu tahan 5 menit, mencapai 21,44%,” papar Zaka.

Penelitian ini dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Harwin Saptoadi, M.SE., IPM. dan Robertus Dhimas Dhewangga Putra, S.T., M.Eng., Ph.D., serta diuji oleh Dr.Eng. Ir. Jayan Sentanuhady, S.T., M.Eng. dan Dr. Ir. Khasani, S.T., M.Eng., IPM. Dengan hasil yang diperoleh, Zaka menyampaikan bahwa teknologi ini berpotensi besar dalam mengelola limbah biomassa secara efisien dan ramah lingkungan, sekaligus mendukung transisi energi menuju sumber-sumber yang lebih berkelanjutan. ”Inovasi ini diharapkan dapat menjadi bagian dari solusi energi masa depan berbasis sumber daya lokal dan ramah lingkungan,” pungkasnya.

Kontributor: Andhes Puspitalina, S.Hut.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Penelitian Biomassa Ampas Tebu Eblin: Potensi Sumber Energi Terbarukan

Eblin Alle Azarya, mahasiswa Program Magister Teknik Mesin Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, mempresentasikan hasil penelitian tesisnya yang berjudul “Studi Pengaruh Konverter Katalitik, Excess Air, dan Metode Air Staging Terhadap Emisi Partikulat Pembakaran Ampas Tebu dalam Fixed Grate Furnace.” Seminar tesis ini dilaksanakan pada Rabu (12/03) bertempat di ruang Kelas M-10 DTMI UGM, dimulai pada pukul 10.00 WIB.

Eblin yang dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Harwin Saptoadi, M.SE., IPM dan Maulana Gilar Nugraha, S.T., M.Eng., Ph.D., memaparkan penelitian yang bertujuan untuk mengurangi emisi partikulat dari pembakaran biomassa ampas tebu. Dalam penelitiannya, ia menguji pengaruh kombinasi konverter katalitik, pengaturan excess air, dan metode air staging pada karakteristik emisi partikulat.

Penguji yang hadir pada seminar ini adalah Ir. Fauzun, S.T., M.T., Ph.D., IPM, ASEAN Eng., dan Robertus Dhimas Dhewangga Putra, S.T., M.Eng., Ph.D.

Biomassa seperti ampas tebu dikenal memiliki potensi sebagai sumber energi terbarukan. Namun, pembakaran biomassa ini seringkali menghasilkan emisi partikulat yang berbahaya bagi kualitas udara dan kesehatan manusia. Untuk itu, Eblin melakukan penelitian eksperimental menggunakan tungku biomassa fixed grate furnace yang terdapat di Laboratorium Konversi Energi, Universitas Gadjah Mada. Dalam eksperimennya, ia menguji beberapa variabel bebas, seperti konfigurasi konverter katalitik, persentase excess air (50%, 75%, dan 100%), serta distribusi primary dan secondary air (30-70%, 40-60%, 50-50%, 60-40%, 70-30%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan konverter katalitik secara signifikan menurunkan emisi partikulat. Metode air staging juga terbukti meningkatkan efisiensi pembakaran dan menekan kadar partikulat (PM). Kombinasi terbaik untuk mengurangi emisi ditemukan pada penerapan konverter katalitik bersama metode air staging dengan distribusi primary-secondary air sebesar 40-60% pada excess air 100%. ”Temuan ini memberikan wawasan penting dalam upaya pengembangan teknologi pembakaran biomassa yang lebih ramah lingkungan,” papar Eblin.

Penelitian ini memiliki dampak langsung terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) dan SDG 13 (Penanggulangan Perubahan Iklim). Dengan pengurangan emisi partikulat, penelitian ini berkontribusi pada upaya mengurangi polusi udara dan meningkatkan kualitas udara. ”Penggunaan biomassa sebagai sumber energi terbarukan berpotensi mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, mendukung transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan,” pungkas Eblin. Seminar ini menjadi bukti nyata komitmen Universitas Gadjah Mada dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkelanjutan untuk masa depan yang lebih hijau dan sehat.

Kontributor: Andhes Puspitalina, S.Hut.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Dita Presentasikan Metode Green SCOR dalam Ujian Tesis

Anak Agung Istri Anindita Nanda Yana, mahasiswa Program Magister Teknik Industri Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, melaksanakan ujian untuk tesisnya yang berjudul “Pengembangan Framework Untuk Mengukur Kinerja Hotel Hijau Dengan Metode Green Supply Chain Operation Reference (SCOR) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) Pada Hotel di Bali” pada Rabu (12/03), bertempat di Ruang Sidang A-3 DTMI UGM. Tesis ini memberikan kontribusi penting terhadap penerapan prinsip keberlanjutan dalam industri perhotelan, khususnya di Bali.

Dipandu oleh dosen pembimbing, Ir. Nur Mayke Eka Normasari, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., Anak Agung Istri Anindita Nanda Yana memaparkan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan framework guna mengukur kinerja hotel hijau dengan menggabungkan dua metode, yaitu Green Supply Chain Operation Reference (Green SCOR) dan Analytical Hierarchy Process (AHP).

Dalam abstrak penelitiannya, Dita menjelaskan bahwa Bali merupakan destinasi wisata utama yang menarik wisatawan domestik maupun internasional. Dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan, sektor perhotelan di Bali berkembang pesat, namun menghadapi tantangan lingkungan yang besar. Hotel-hotel berkontribusi terhadap dampak lingkungan, seperti emisi karbon dan konsumsi air yang cukup signifikan. “Untuk mengurangi dampak ini, banyak hotel yang mulai menerapkan konsep green hotel, yang tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga mengurangi dampak lingkungan,” papar Dita.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja hotel hijau di Bali dengan menggunakan metode Green SCOR yang disesuaikan untuk sektor perhotelan, serta AHP untuk menentukan bobot indikator kinerja. Penilaian dilakukan pada enam proses utama dalam rantai pasok, yaitu plan, source, make, deliver, return, dan enable, dengan fokus pada indikator seperti efisiensi energi, penggunaan air, dan pengelolaan limbah. Data penelitian dikumpulkan dari dua hotel berbintang yang telah menerapkan konsep green hotel. Metode traffic light system digunakan untuk mengidentifikasi area yang perlu perbaikan guna meningkatkan kinerja keberlanjutan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua hotel yang diteliti memiliki kinerja green SCOR dalam kategori average dan good, dengan nilai masing-masing 66,48 dan 75,02. Beberapa indikator, seperti penggunaan energi dan pemilihan supplier ramah lingkungan, masih memerlukan perbaikan yang signifikan. Rekomendasi yang diberikan termasuk optimalisasi penggunaan energi terbarukan, peningkatan efisiensi penggunaan air, dan pemilihan supplier yang lebih ramah lingkungan. “Implementasi strategi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja Green SCOR hingga kategori excellent, yang akan mendukung keberlanjutan lingkungan dan memperkuat daya saing hotel dalam industri perhotelan hijau,” tutur Dita.

Selain itu, penelitian ini juga menyarankan agar hotel-hotel yang mengadopsi prinsip green hotel dapat menyesuaikan strategi Green Supply Chain Management (GSCM) mereka dengan standar KPA Earth Check, yang akan meningkatkan kredibilitas mereka dalam praktik keberlanjutan serta membuka peluang untuk mendapatkan sertifikasi internasional.

Ujian tesis ini dihadiri oleh tiga penguji, yaitu Ir. I Gusti Bagus Budi Dharma, S.T., M.Eng., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Ir. Agus Darmawan, S.T., M.S., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., dan Ir. Wangi Pandan Sari, S.T., M.Sc., Ph.D. Dalam ujian yang berlangsung secara penuh diskusi ini, Dita berhasil menjawab pertanyaan dan memberikan penjelasan yang mendalam mengenai metodologi dan temuan penelitian, yang menunjukkan bahwa penelitian ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan konsep green hotel di Bali dan industri perhotelan hijau secara umum.

Penelitian ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam hal keberlanjutan lingkungan dan pendorong efisiensi sumber daya. Dengan penerapan sistem pengukuran kinerja yang komprehensif dan berkelanjutan, hasil penelitian ini dapat memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan industri perhotelan di Bali, serta mendukung pencapaian SDGs pada level lokal dan global.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Nina Seminarkan Hasil Analisis Komentar YouTube tentang Kendaraan Listrik

Seminar hasil penelitian berjudul “Analisis Data Komentar YouTube Tentang Kendaraan Listrik Menggunakan Topik Modeling dan Sentimen Analisis” yang dilakukan oleh Nina Yuli Purwanti, mahasiswa Program Magister Teknik Industri UGM, telah diselenggarakan pada Jumat (14/02), bertempat di Ruang Sidang A3 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Penelitian ini bertujuan untuk menggali preferensi masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik melalui analisis data komentar YouTube, dengan pendekatan pemodelan topik dan analisis sentimen.

Dosen pembimbing, Ir. Subagyo, Ph.D., IPU., ASEAN.Eng., memberikan panduan yang mendalam dalam penelitian yang bertujuan untuk memetakan sentimen publik terhadap kendaraan listrik di Indonesia, terutama dalam konteks pengembangan teknologi dan adopsi kendaraan listrik. Dalam pemaparannya, Nina menyatakan bahwa meskipun Indonesia memiliki cadangan nikel yang melimpah sebagai bahan baku utama baterai kendaraan listrik, tantangan terbesar yang dihadapi adalah menciptakan baterai yang efisien, terjangkau, dan ramah lingkungan. Pemerintah Indonesia juga telah mengambil langkah dengan memberikan subsidi pembelian kendaraan listrik sejak Maret 2023, namun tingkat adopsi kendaraan listrik masih rendah, hanya sekitar 4% dari total penjualan kendaraan roda empat pada 2024.

Penelitian ini menggunakan dua teknik analisis utama: Latent Dirichlet Allocation (LDA) untuk pemodelan topik dan VADER (Valence Aware Dictionary and Sentiment Reasoner) untuk analisis sentimen. Data komentar YouTube terkait kendaraan listrik dikumpulkan, difilter, dan dianalisis untuk mengetahui perasaan masyarakat terhadap kendaraan listrik, serta mengidentifikasi isu-isu utama yang menjadi perhatian mereka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia secara umum memiliki sentimen positif terhadap kendaraan listrik. Melalui pemodelan topik, penelitian ini mengidentifikasi sepuluh tema utama dalam komentar-komentar tersebut, antara lain biaya kepemilikan, inovasi baterai, peran pemerintah, harga kendaraan, transportasi umum berbasis listrik, dan dampak lingkungan.

”Prioritas utama yang disuarakan masyarakat dalam pengembangan kendaraan listrik meliputi peningkatan masa pakai baterai, pengurangan waktu pengisian daya, dan penurunan biaya pembelian kendaraan,” papar Nina. Temuan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemangku kepentingan, terutama pemerintah dan industri kendaraan listrik, dalam merancang kebijakan dan strategi pengembangan kendaraan listrik yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Seminar ini juga melibatkan tiga penguji, yaitu:

  • Penguji 1: Ir. I Gusti Bagus Budi Dharma, S.T., M.Eng., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.
  • Penguji 2: Dr.Eng. Ir. Titis Wijayanto, S.T., M.Des., IPM., ASEAN Eng.
  • Penguji 3: Ir. Yun Prihantina Mulyani, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.

Dengan temuan penelitian ini, diharapkan dapat mendorong percepatan adopsi kendaraan listrik di Indonesia, yang sejalan dengan tujuan SDGs terkait aksi perubahan iklim, penyediaan transportasi berkelanjutan, dan peningkatan kualitas lingkungan.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Alat Pirolisis Baterai Lithium-Ion Karya Yulius Solusi Pengolahan Baterai Bekas

Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin, Yulius Tomy Wijaya, melaksanakan ujian tesisnya di Ruang Sidang A-3, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Ujian ini dilaksanakan pada pukul pada Jumat (07/02) pukul 09.00 WIB dengan menghadirkan dua pembimbing tesis, yakni Dr. Budi Arifvianto, S.T., M.Biotech., dan Ardi Wiranata, S.T., M.Eng., Ph.D., serta dua penguji yang berkompeten, Ir. Muslim Mahardika, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM, ASEAN Eng., dan Muhammad Akhsin Muflikhun, S.T., MSME., Ph.D.

Tesis Yulius yang berjudul “Rancang Bangun Alat Pirolisis Baterai Lithium-Ion Tipe 18650 dengan Sistem Kontinu” bertemakan pengembangan alat pirolisis untuk mendaur ulang baterai lithium-ion tipe 18650. ”Baterai ini, yang banyak digunakan dalam berbagai perangkat elektronik modern seperti laptop, ponsel, dan kendaraan listrik, memiliki kapasitas penyimpanan energi tinggi, namun berisiko terhadap lingkungan apabila dibuang sembarangan,” papar Yulius.

Dalam penelitian ini, Yulius mengembangkan alat pirolisis berbasis sistem kontinu yang dirancang untuk menghilangkan komponen berbahaya seperti binder, separator, dan cairan elektrolit pada baterai bekas. Alat ini dirancang dengan menggunakan pipa stainless dan electric heater yang berfungsi untuk memanaskan baterai pada suhu 420°C dengan waktu tinggal 8 menit per baterai. Alat ini juga dilengkapi dengan sistem penghisap gas yang efektif untuk mengurangi emisi berbahaya selama proses.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat yang dikembangkan mampu bekerja optimal, dengan hasil simulasi menunjukkan faktor keamanan yang sangat baik sebesar 81,5 dan struktur alat yang aman dengan Von Mises maksimal sebesar 3,068 MPa. Selama pengoperasian, alat efektif dalam menghilangkan plastik, elektrolit, binder, dan separator dari baterai, menghasilkan material blackmass yang terpisah dengan baik.

Penelitian ini memiliki relevansi yang kuat terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam hal SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) dan SDG 13 (Perubahan Iklim). Dengan mengembangkan alat untuk mendaur ulang baterai lithium-ion, Yulius turut berkontribusi dalam mengurangi limbah berbahaya dan mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan baterai elektronik yang terus meningkat. Inovasi ini berpotensi mengurangi pencemaran dan risiko kebakaran atau ledakan yang dapat ditimbulkan oleh pembuangan baterai yang tidak sesuai prosedur.
Keberhasilan penelitian ini menjadi langkah penting dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan memberikan solusi konkret terhadap masalah pengelolaan baterai bekas.
Semoga dengan adanya penelitian ini, akan ada lebih banyak inisiatif yang mendukung pengembangan teknologi ramah lingkungan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.

Kontributor: Andhes Puspitalina, S.Hut.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

DTMI Gandeng Alumni dalam Riset Pengembangan Kereta Api Hybrid

Sebagai bentuk dedikasi dalam melakukan riset dan inovasi secara terus menerus, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM mengadakan Curah Gagasan dan Diskusi Kereta Api Barang Tipe Hybrid bersama dengan alumni Teknik Mesin (TM) UGM Angkatan 1967. Curah Gagasan yang diadakan pada Rabu (05/02) di Ruang Sidang A1 ini dihadiri oleh 3 orang alumni TM UGM angkatan 1967 yang ahli dalam bidang transportasi, yaitu Ir. Iwan Kusmarwanto, Ph.D. (Presiden Direktur PT Mataram Paint, Ahli Aerodinamika), Ir. Bambang Priambodo, MSME, IPM (Tenaga Ahli Energi dan Transportasi PT EMKA Rekayasa Energi), dan Ir. Dwi Rahardjo Sigit (Purna Tugas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kemenhub, Ahli Transportasi Udara) serta 6 orang dosen DTMI UGM, yaitu Ir. Fauzun, Ph.D., Ir. Indro Pranoto, Ph.D., Prof. Heru Santoso Budi Rochardjo, Dr.Eng. Ir. R. Rachmat A. Sriwijaya, S.T., M.T., D.Eng., IPM., ASEAN Eng., Dr. Hifni Mukhtar Ariyadi, dan Ardi Wiranata, Ph.D..

Iwan Kusmarwanto menyatakan bahwa 3 alumni yang diundang dalam Curah Gagasan ini merupakan tim yang sudah lama saling mengenal dan saling bekerja sama sehingga bisa selalu kompak. ”Kami selalu siap membantu bila UGM akan mengembangkan transportasi kereta api yang selalu diminati oleh orang banyak,” tuturnya. Sebagai ahli aerodinamika, Iwan mendorong perguruan tinggi untuk bisa selalu mengembangkan transportasi kereta api yang semakin maju teknologinya.

Paparan mengenai Kereta Api Barang Tipe Hybrid disampaikan oleh Bambang Priambodo. Berbekal pengalamannya yang luas dalam bidang kereta api maupun kereta listrik, Bambang membagikan informasi-informasi yang bermanfaat untuk pengembangan kereta hybrid. ”Dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional tahun 2020, oleh karena peningkatan jumlah sarana perkeretaapian juga meningkatkan kebutuhan bahan bakar yang berdampak pada peningkatan emisi gas buang, maka perlu diversifikasi penggunaan energi murah dan ramah lingkungan seperti gas atau listrik,” paparnya. Bambang menuturkan bahwa pada 2030, jalur utama kereta api antar kota akan menggunakan energi listrik dengan proporsi 90%. Bambang menjabarkan bahwa di Jerman sudah banyak menggunakan jaringan kereta listrik yang mengandalkan Listrik Aliran Atas (LAA). ”Kendala pembangunan LAA di Indonesia adalah minimnya minat penanam saham karena regulasi PLN yang tidak memperbolehkan penjualan daya listrik ke kereta api,” tuturnya. Selain minimnya penanam saham, kereta listrik dengan jaringan LAA juga memakan waktu lama dalam pembangunannya dan biaya yang besar untuk perawatannya. Oleh karena itu, Bambang memaparkan solusi untuk mengembangkan kereta dengan jalur tanpa LAA. ”Kereta tersebut nantinya akan beroperasi menggunakan hybrid diesel dan baterai, dengan lokomotif yang yang dirancang menggabungkan sistem penggerak mekanis dan cadangan daya listrik gerbong baterai,” tambah Bambang. Selain memaparkan rancangan tenaga kereta hybrid, dipaparkan juga penggunaan rem aerodinamis untuk kereta yang dapat menjaga rel dan roda dari aus dan kerusakan. ”Dengan berkembangnya kereta hybrid, nantinya bisa meningkatkan kegiatan sosial ekonomi masyarakat di sekitar stasiun,” pungkas Bambang.

Ir. Fauzun Ph.D. mengucapkan terima kasih atas perkenanan alumni TM UGM 1967 untuk hadir dan berdiskusi bersama. ”Semoga hasil diskusi ini dapat membawa manfaat untuk transportasi perkeretaapian Indonesia,” tutupnya.