Arsip:

SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Kunjungan Industri Tambah Wawasan Mahasiswa tentang Operasional Industri

Sebagai bentuk pengenalan pengaplikasian ilmu yang sudah diperoleh selama di bangku perkuliahan ke dalam industri yang sebenarnya, mahasiswa Program Studi (Prodi) Sarjana Teknik Industri angkatan 2022, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM mengikuti Kunjungan Industri yang dilaksanakan dari 20 – 23 Januari 2025. Kunjungan Industri merupakan agenda rutin tahunan dari masing-masing prodi di DTMI UGM. Didampingi oleh 2 dosen, Ir. Sinta Rahmawidya, Ph.D. dan Sekar Sakti, MBA, dan 2 tenaga kependidikan, Hartono Nugroho dan Gunawan, Kunjungan Industri kali ini bertandang ke beberapa perusahaan, yaitu PT Santos Jaya Abadi Semarang, PT MRT Jakarta, Siemens Indonesia, PT Unilever Indonesia, dan PT Nestlé Indonesia.

Kunjungan pertama ke PT Santos Jaya Abadi Semarang yang merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di bidang minuman dan makanan, khususnya kopi dan sereal memberikan pengetahuan praktis mengenai operasional sebuah perusahaan, dengan harapan mahasiswa dapat memahami dengan baik bagaimana topik-topik di perkuliahan dapat diaplikasikan dalam industri sebenarnya.

PT MRT Jakarta menjadi destinasi kunjungan kedua dalam agenda Kunjungan Industri tahun ini. Jika di kunjungan pertama mahasiswa belajar mengenai operasional perusahaan secara keseluruhan, di PT MRT Jakarta mahasiswa diperkenalkan kepada cara kerja maintenance atau perawatan mesin kereta. Mahasiswa ditunjukkan metode-metode perawatan dengan menggunakan peralatan mengadopsi jenis peralatan workshop Moriya Depot Tsukuba Express untuk menyesuaikan kereta MRT yang dibuat oleh perusahaan Nippon Sharyo, Jepang. Mahasiswa juga memperoleh pengetahuan tambahan mengenai persinyalan otomatis.

Beralih ke Siemens Indonesia, mahasiswa belajar mengenai sistem operasional sebuah perusahaan yang bergerak di bidang elektronik. Produksi panel listrik dan produk-produk Energy Management yang menjadi spesialisasi Siemens Indonesia memberi wawasan mahasiswa proses produksi alat-alat yang berperan dalam pendistribusian listrik.

Hal yang menarik terdapat pada kunjungan ke PT Unilever Indonesia. Selain belajar mengenai manajemen sebuah perusahaan dan lingkungan kerja, mahasiswa juga memperoleh informasi mengenai requirements, acceptance rate, prospek pekerjaan yang tersedia, hingga pengenalan program magang yang dapat diikuti mahasiswa sebagai ajang persiapan karir. Dengan adanya info mengenai kesempatan karir, tentu akan memberikan gambaran yang lebih nyata bagi mahasiswa untuk menyusun strategi karir mereka setelah lulus nanti. Di hari yang sama, selepas dari PT Unilever, peserta Kunjungan Industri bertolak ke PT Nestlé Indonesia untuk belajar mengenai operasional perusahaan serta penerapan nyata dari keselamatan kerja di perusahaan. Kunjungan Industri ditutup dengan agenda wisata ke objek Dunia Fantasi.

Kunjungan Industri kali ini tentu memberi banyak wawasan dan pengalaman bagi mahasiswa mengenai aplikasi nyata dari ilmu yang telah dipelajari di kelas. Semoga dengan wawasan yang diperoleh, mahasiswa dapat lebih memahami ilmu yang diperoleh dan dapat memberikan inovasi-inovasi segar dengan menggabungkan teori dan juga aspek praktis.

Kontributor: Gunawan, S.AP.

Editor dan Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

FACT Modelling Uncertainty Kolaborasi UGM dan SUTD Rancang Pemasangan Panel Surya di Kalurahan Terban dan Cokrodiningratan

Sebagai bentuk komitmen atas perannya dalam penyediaan energi bersih dan terbarukan serta sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat, pada tahun 2025 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM kembali menyelenggarakan Freshmore Asian Cross-Curricular Trips (FACT) bekerja sama dengan Singapore University of Technology and Design (SUTD) yang berlangsung pada 6-10 Januari 2025. Mengusung aktivitas Modelling Uncertainty dengan topik ”Designing PV System for Riverside Community”, peserta FACT yang terdiri dari 43 orang mahasiswa UGM dari DTMI, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI), dan Departemen Teknik Kimia (DTK) serta 33 mahasiswa SUTD melaksanakan aktivitas bersama secara berkelompok di Laboratorium Menggambar Teknik DTMI, RW 05 Kalurahan Terban, dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kalurahan Cokrodiningratan.

Sesuai dengan tema yang diberikan, peserta diminta untuk membuat sebuah perancangan model berkaitan dengan pemasangan panel surya yang dapat dimanfaatkan oleh warga masyarakat di Terban dan Cokrodiningratan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari yang membutuhkan listrik, antara lain kegiatan perkumpulan warga, penyediaan air bersih melalui pompa, dan pengolahan air limbah. Pada hari pertama, peserta diberikan brief dan materi latar belakang lokasi pemasangan panel surya guna memberikan pemahaman awal mengenai lokasi yang akan dikunjungi, terlebih karena di lokasi sudah terpasang beberapa panel surya di beberapa titik dan peserta akan memodelkan titik-titik yang potensial untuk dipasang panel surya. Berbekal pengetahuan awal, pada hari kedua peserta dibawa untuk melaksanakan field trip dengan mengunjungi lokasi di Terban dan Cokrodiningratan secara langsung. Disambut oleh Ketua RW 05 Kalurahan Terban, Supriyanto S.Sos. di aula Masjid Nidaul Jannah Terban, kedatangan para peserta diterima dengan hangat oleh warga. ”Kami merasa senang bisa menerima kembali tamu dari SUTD, semoga kegiatan bisa berjalan lancar,” tutur Supriyanto. Setelah memperoleh pembagian titik kunjungan, peserta yang telah dibagi dalam kelompok-kelompok pada hari pertama kemudian menuju ke titik masing-masing untuk mengumpulkan data-data terperinci yang diperlukan dalam mengerjakan tugas yang diberikan dengan didampingi oleh liaison officer (LO) dari Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) UGM dan perangkat masyarakat setempat. Sekembalinya dari field trip, peserta diberi kesempatan untuk merefleksikan hasil kunjungan sekaligus berdiskusi dalam menyusun pemodelan yang akan dipresentasikan pada hari Jumat. Presentasi atas pemodelan yang telah dirancang dilaksanakan pada hari Jumat dengan durasi presentasi per kelompok adalah 7 menit dan durasi tanya jawab dengan para juri selama 10 menit. Dewan juri yang beranggotakan Dr. Wong Wei Pin (SUTD), Ir. Achmad Pratama Rifai, Ph.D. (DTMI UGM), dan Ir. Robertus Dhimas Dhewangga Putra, Ph.D. (DTMI UGM) menilai beberapa hal dari presentasi peserta, antara lain penyusunan problem statement, penyajian data, penentuan hipotesis dan batasan analisis, penyusunan metode penyelesaian, penyajian solusi dan timbal baliknya, dan penampilan presentasi dari kelompok. Dari penilaian yang dilakukan, ditentukan 1 tim terbaik dan 2 peserta terbaik dengan dipilih 1 mahasiswa UGM dan 1 mahasiswa SUTD. Setelah usai memberikan penilaian, dewan juri mengambil Tim 9 sebagai tim terbaik, dan Srikanth Srider (SUTD) dan Chika Zenita Sabrina (DTK UGM) sebagai peserta terbaik. Selain mengerjakan pemodelan instalasi panel surya, peserta juga mengikuti perkuliahan dari dosen-dosen UGM dan SUTD, yaitu Dr. Wong Wei Pin (SUTD), Syahirul Alim Ritonga, S.T., MRes (UGM), Dr. Jose Rafael Martinez Garcia (SUTD), dan Yun Prihantina Mulyani, Ph.D. (UGM).

Dr. Rafael dalam closing remarks menekankan bahwa meski pemodelan yang dikerjakan oleh para peserta bersifat kuantitatif, ada aspek lain yang juga penting untuk diperhatikan. ”Mempertimbangkan aspek manusia dalam sebuah komunitas masyarakat juga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan,” tuturnya. Senada dengan itu, Dr. Wong berharap para peserta, baik SUTD maupun UGM, bisa memperoleh banyak pelajaran berharga dari program FACT ini. ”Kreativitas para peserta sungguh mengesankan, dan semoga semua memperoleh wawasan yang baik dan meneruskan untuk berinovasi merancang desain yang berpusat pada manusia,” tambahnya. Kaitan topik yang diangkat oleh FACT tahun ini dengan SDGs disampaikan oleh Dr. Adhika Widyaparaga selaku Sekretaris Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM. ”Energi bersih dan terjangkau merupakan bagian dari SDGs, dan modelling uncertainty dalam FACT memainkan peran yang besar dalam mewujudkannya, dengan merancang pembangkit energi yang tepat guna menghindari kesalahan yang bisa saja terjadi,” tegasnya. Dr. Adhika menutup remarks dengan harapan bahwa modelling uncertainty dari FACT ini bisa menginspirasi dan memotivasi peserta untuk terus berinovasi untuk  menghasilkan energi bersih, terbarukan, dan terjangkau.

Bangun Kerjasama dengan PLN, DTMI UGM Kembangkan Pemanfaatan Teknologi Energi Terbarukan “Antasena”

Tim Peneliti DTMI Fakultas Teknik UGM (Prof. Indarto, Prof Deendarlianto, Dr. Agung Bramantya) melakukan kolaborasi kerjasama dengan Puslitbang PLN melakukan program pemanfaatan energi terbarukan Turbin Angin “Antasena” (Low Speed Wind Turbine) yang bertujuan sebagai upaya mendukung Carbon Utilization untuk daerah 3T (terpencil, terluar, tertinggal)

“Antasena hadir dalam usaha pemanfaatan energi bayu sebagai pembangkit PLTB yang merupakan salah satu program pembangkit PT PLN (persero) Grup untuk menaikan bauran EBT dan mendukung pencapaian target Energi Baru Terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025 sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 dan Rencana Umum Energi Nasional,” ujar Prof. Deendarlianto, Dosen Departemen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik UGM, Selasa (24/10).

Keunggulan turbin angin antasena antara lain mampu berputar pada kecepatan angin rendah, cut-in wind speed rendah sekitar 2,5 m/s, memiliki koefisien data (Cp) blade hingga 55%, material ramah lingkungan (komposit dengan filler karbon yang diambil dari limbah karbon PLTU), mendukung progran “carbon utilization”.

Setiap langkah dalam proses pembuatan turbin angin Antasena menggambarkan komitmen untuk membawa masa depan Indonesia menjadi lebih hijau dan lebih baik. Antasena menjadi solusi bagi daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh energi konvensional. Turbin angin “Antasena” karya anak bangsa untuk Indonesia yang lebih hijau

Turbin Angin “Antasena”