Arsip:

SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

9 Mahasiswa Teknik Industri UGM Laksanakan Seminar Kerja Praktik

Sebanyak 9 mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM melaksanakan Seminar Kerja Praktik (KP) pada Selasa (12/03), bertempat di ruang kelas M-1 DTMI UGM. 9 mahasiswa Prodi Teknik Industri tersebut memaparkan hasil dari KP yang telah dilaksanakan di beberapa perusahaan dengan dihadiri sebanyak 63 mahasiswa Prodi Teknik Industri. Selain dihadiri oleh mahasiswa, Seminar KP juga dihadiri oleh Dosen Pembimbing Akademik (DPA) dari 9 mahasiswa pemapar, antara lain Ir. Rini Dharmastiti, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., Ir. Subagyo, Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Prof. Dr.Eng. Ir. Herianto, S.T., M.Eng., IPU., ASEAN Eng., dan Ir. Andi Rahadiyan Wijaya, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM..

Memperoleh waktu presentasi selama masing-masing 15 menit, mahasiswa yang telah menyelesaikan KP memaparkan informasi yang diperoleh selama KP, termasuk profil perusahaan, permasalahan yang ditemui selama menjalankan KP, evaluasi permasalahan, dan solusi yang ditawarkan sebagai penyelesaian permasalahan. Mahasiswa yang memaparkan hasil KP melaksanakan KP di berbagai perusahaan dengan bidan yang berbeda-beda, antara lain bidang migas (PT Kilang pertamina Internasional, PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Rewulu), energi listrik (PT PLN Energi Primer Indonesia), pertambangan (PT Mustika Indah Permai), obat-obatan dan makanan (PT Sanghiang Perkasa, PT Madubaru PG-PS Madukismo), dan transportasi (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya).

 Dengan pemaparan yang dilakukan oleh peserta, Seminar KP ini memiliki tujuan untuk menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis, menyelesaikan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan akademik dengan pengalaman praktis. Setelah memaparkan hasil KP, peserta akan menerima pertanyaan dari DPA dan audiens mahasiswa, sehingga pengetahuan dan pengalaman selama KP benar-benar teruji dan nantinya dapat memberikan hasil berupa nilai yang baik.

Kontributor: Muhammad Bisri Musthofa, S.A.P. & Enny Yuniarti, S.A.P.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Kuliah Praktisi Industri Teknik Mesin UGM: Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa tentang Indoor Air Quality & Inverter

Program Studi Sarjana Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI), Universitas Gadjah Mada (UGM), mengadakan kuliah tamu dari praktisi indusri dengan menghadirkan narasumber dari PT Daikin Airconditioning Indonesia (National Training Center) untuk  mahasiswa peserta mata kuliah Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, dengan topik terkait Indoor Air Quality (IAQ) dan teknologi inverter.

Kuliah tamu ini diselenggarakan pada Senin (10/03) di ruang kuliah M-7 DTMI UGM. PT Daikin Airconditioning Indonesia menugaskan dua pemateri dari industri, yaitu Riski F. Furkon (Trainer, Training Dept) dan Iskandar Zulkarnaen (Technical Engineering), untuk membagikan wawasan mereka terkait penerapan teknologi terkini dalam sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning).

Menurut Dr. Hifni M. Ariyadi, salah satu dosen pengampu mata kuliah Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya akademik dalam memberikan pengalaman belajar berbasis industri kepada mahasiswa. “Kami berharap dengan adanya pemateri dari industri, mahasiswa dapat memahami penerapan konsep teoritis dalam dunia kerja serta teknologi terbaru yang digunakan dalam industri HVAC,” ujarnya.

Kuliah tamu ini merupakan salah satu dari dua sesi yang direncanakan dalam kerja sama antara UGM dan PT Daikin. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mahasiswa, tetapi juga membuka peluang kerja sama lebih lanjut antara dunia akademik dan industri. Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kolaborasi dengan mitra industri guna menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja.

Kontributor: Dr. Hifni Mukhtar Ariyadi, S.T., M.Sc.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Teknik Industri UGM dan Universitas Trisakti Perkuat Kemitraan dengan Pelaksanaan Kunjungan

Program Studi (Prodi) Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM menerima kunjungan dari Prodi Teknik Industri Universitas Trisakti pada Rabu (26/02), bertempat di Ruang Sidang A-2 DTMI UGM. Tim dari Universitas Trisakti disambut oleh Ketua Program Studi (Kaprodi) Sarjana Teknik Industri UGM Dr. Eng. Ir. Titis Wijayanto, S.T., M.Des., IPM., ASEAN Eng., Sekretaris Prodi (Sekprodi) Sarjana Teknik Industri UGM Ir. Hilya Mudrika Arini, S.T., M.Sc., M.Phil., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., dan Kaprodi Doktor Teknik Industri UGM Prof. Ir. Nur Aini Masruroh, ST., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.. Tamu dari Universitas Trisakti yang melakukan kunjungan adalah Kaprodi Doktor Teknik Industri Prof. Parwadi Moengin, Ph.D., Sekprodi Doktor Teknik Industri Dr. Ir. Iveline Anne Marrie, M.T., Kaprodi Sarjana Teknik Industri Dr. Ir. Rina Fitriana, S.T., MM, IPM., Sekprodi Sarjana Teknik Industri Dr. Dian Mardi Safitri, S.T., M.T., dan Tenaga Kependidikan Administrasi Doktor Teknik Industri Elisabeth Sara CR, S.Sn..

Dalam sambutannya, Dr. Titis Wijayanto menyampaikan selamat datang dan terima kasih kepada tim Universitas Trisakti atas kunjungan ke DTMI UGM. ”Semoga kunjungan kali ini dapat memberikan manfaat,” tuturnya. Senada dengan itu, Prof. Parwadi juga mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan oleh DTMI UGM, terkhusus Prodi Teknik Industri. ”Kunjungan ini merupakan salah satu bagian dari roadshow kami yang sudah berjalan dari hari Senin dan kunjungan ke UGM menjadi lokasi kunjungan kami yang terakhir di area DIY-Jateng,” tuturnya. Prof. Parwadi juga berharap bahwa melalui diskusi yang dilakukan pada kunjungan ini, tim dari Universitas Trisakti dapat memperoleh informasi yang bermanfaat untuk pengembangan prodi.

Pemaparan dari Prodi Sarjana dan Doktor Teknik Industri UGM yang disampaikan oleh Dr. Titis Wijayanto dan Prof. Nur Aini Masruroh berjalan secara dinamis, dengan beberapa informasi mengenai kurikulum, peraturan dekan, capstone project, dan pengelolaan prodi menjadi topik diskusi. Pertukaran informasi dan wawasan juga berjalan dengan baik antara kedua prodi. Setelah diskusi selesai, tim Universitas Trisakti diajak untuk mengunjungi Laboratorium Supply Chains and Logistics serta Ruang Residensi mahasiswa Program Doktor Teknik Industri UGM.

Kunjungan ini menjadi sebuah wujud nyata komitmen DTMI UGM untuk melaksanakan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam membangun kemitraan guna mencapai tujuan departemen.

DTMI UGM Bangun Kemitraan dengan University of Dundee melalui Batik Project

Sebagai wujud nyata dari komitmen Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM untuk mengembangkan dan menjaga kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi di kancah nasional maupun internasional bersama dengan Fakultas Teknik (FT) UGM, dosen DTMI, Ir. Andi Sudiarso, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPM., menerima kunjungan dosen dan mahasiswa Program Studi (Prodi) Art & Design, Duncan of Jordanstone College of Art & Design, University of Dundee (UoD), Scotland, UK di workshop Batik Butimo. Kunjungan dari UoD ini terlaksana pada Selasa (25/02). Kunjungan ke Batik Butimo ini merupakan salah satu kegiatan yang termasuk di dalam “Batik Project” yang diinisiasi oleh UoD berkolaborasi dengan UGM.  

Dr. Andi Sudiarso menjelaskan bahwa sebelum menuju ke Butimo, mahasiswa dan dosen dari UoD telah terlebih dahulu memperoleh materi yang dipaparkan oleh Dr. Andi Sudiarso, Prof. Dr. Ir. Edia Rahayuningsih, MS., IPU., dan Prof. Dr. Ir. Aswati Mindaryani, M.Sc., IPU. pada Senin (24/02) bertempat di Ruang Multimedia Gedung Kantor Pusat UGM. “Kami memberikan teori mengenai filosofi batik, pewarnaan alami, dan detail proses membatik karena mahasiswa dan dosen dari Dundee belum pernah sama sekali membuat batik, sehingga pemberian teori ini agar mereka tidak kaget,” tuturnya. Pemaparan teori yang dilaksanakan sebelum tamu dari UoD praktik pada hari Selasa juga dibarengi dengan demo membatik. Demo membatik mencakup 3 jenis proses membatik yang akan dipraktikkan, yaitu batik tulis, batik cap, dan mesin batik. “Untuk batik tulis dan cap, pembatik memeragakan cara memegang alatnya dan cara mengaplikasikan ke atas kain, sedangkan untuk batik digital, didemokan cara menggunakan laman web batik40.id (Batik 4.0 – red), mencakup memilih desain, warna, pembayaran, dan tracking order,” tambah Dr. Andi. Khusus batik digital, Dr. Andi menegaskan bahwa oleh karena batik adalah kerajinan tangan, maka mesin hanya membantu untuk memudahkan proses awalannya, sedangkan proses finishing tetap manual. “Desain yang tadinya menggunakan kertas, dengan mesin batik, maka bisa menggunakan perangkat lunak desain,” ujarnya. Setelah pemaparan materi di hari Senin selesai, dosen dan mahasiswa UoD diberi tugas untuk membuat akun di laman Batik 4.0 agar dapat digunakan pada hari Selasa.

Pada praktik di hari Selasa di workshop Butimo, karena dalam satu hari mahasiswa dan dosen UoD harus membuat 3 jenis batik sekaligus, maka dilakukan penyesuaian ukuran kain yang digunakan dan dibagi ke dalam 3 kelompok. “Kain yang digunakan diperkecil menjadi ukuran 38 cm x 38 cm. Untuk proses membatik, karena batik digital membutuhkan waktu lebih lama, maka batik digital didahulukan pengerjaannya,” tutur Dr. Andi. Proses dimulai dengan pemilihan desain di laman web Batik 4.0 dengan tanpa memilih warna karena pewarnaan akan dilaksanakan di tempat lain. Setelah desain dipilih dan diunggah ke cloud, tim control room akan mengunduh desain dan mencetak menggunakan mesin batik. “Selagi menunggu proses pencetakan, 3 kelompok secara bergantian melaksanakan proses batik tulis, batik cap, dan tur pabrik Butimo, galeri batik klowong (batik setengah jadi – red.), dan toko batik Butimo,” papar Dr. Andi. Sebelum melaksanakan praktik membatik tulis dan cap, demo kembali diberikan, dengan tambahan imbauan safety dalam membatik. Kendala bahasa dalam demo dapat diatasi dengan bantuan mahasiswa program Magister dan Doktor untuk menjadi penerjemah. Workshop di Butimo selesai pada pukul 16.00, setelah itu rombongan UoD melakukan countryside tour dan belanja di toko batik Butimo.

Setelah kunjungan UoD ke Yogyakarta, UGM juga akan mengirimkan 3 perwakilan dosen untuk melakukan supervisi follow up setelah pelatihan di Yogyakarta ke UoD. Supervisi ke UoD berkenaan dengan proyek pembuatan desain batik. “Supervisi dilaksanakan selama kurang lebih seminggu untuk membantu mahasiswa dalam proses pembuatan desain batik, dan bahkan akan dinilai juga untuk mencari desain terbaik,” papar Dr. Andi. Dr. Andi menyatakan bahwa Butimo terbuka untuk kolaborasi dalam memproduksi batik. “Kami mengusulkan untuk desain batik khas Eropa dari UoD, kemudian produksi dilakukan di Butimo, dan hasilnya dapat dipasarkan di Skotlandia maupun negara lain,” tuturnya. Untuk keberlanjutan dari kegiatan workshop dan proyek ini, Dr. Andi menyatakan sudah ada usulan untuk kembali mengadakan kegiatan serupa dengan mengirimkan tim mahasiswa yang berbeda, yang nantinya akan didiskusikan lebih lanjut oleh kedua universitas.

Bryony Mary Inglis, salah satu mahasiswa peserta workshop, menyatakan bahwa melalui workshop ini, ia memperoleh wawasan mengenai teknik produksi tekstil yang berbeda dari negara yang berbeda dari negaranya dan juga mengenai kebudayaan di Yogyakarta. “Mungkin workshop mendatang bisa ditambah materi menenun yang tentu berbeda dengan teknik membatik,” tuturnya. Sekembalinya ke Dundee, Inglis berencana untuk mengambil konsentrasi di universitasnya berdasar ide-ide yang diperoleh dari kunjungan ini. Dr. Frances Stevenson, Senior Lecturer sekaligus praktisi tekstil di Duncan of Jordanstone College of Art & Design, University of Dundee, menyatakan bahwa kampus akan mengembangkan pewarnaan alami dan eco printing untuk diterapkan di perkuliahan. “Kami akan memberi kesempatan mahasiswa untuk mengembangkan keilmuannya di bidang pewarnaan alami dan eco printing. Kami juga akan mengembangkan kemitraan dengan UGM serta melaksanakan sharing research untuk topik eco textile, yang nanti mungkin hasilnya akan dapat diterapkan pada produsen di Skotlandia,” tuturnya.

Batik Project merupakan sebuah kegiatan kuliah lapangan yang didanai oleh pemerintah Skotlandia untuk mahasiswa dan dosen University of Dundee bisa belajar mengenai batik ke Indonesia, terkhusus Yogyakarta. Selain Batik Butimo, rombongan University of Dundee juga mengunjungi Gamaindigo dan Dowa Bag and Factory. Dr. Andi berharap agar follow up dari Batik Project ini akan banyak berupa produk riil. “Dengan adanya produk riil yang dipasarkan dan dikenakan di luar negeri, maka batik akan semakin tersebar luas ke dunia dan segala bentuk keuntungannya akan dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya.

Indoprima Group Seleksi Bibit Unggul Calon Karyawan dalam Campus Hiring di DTMI

Keberadaannya sebagai wadah riset dan pencetak generasi muda berkualitas mendorong perguruan tinggi untuk bukan hanya membangun kemitraan dengan sesama perguruan tinggi, namun juga memperluas jaringan kemitraan dengan industri atau perusahaan. Sebagai wujud nyata dari semangat kemitraan, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM bekerjasama dengan Indoprima Group menyelenggarakan ”Campus Hiring Indoprima Group – Goes to Universitas Gadjah Mada” yang merupakan program Indoprima Group untuk mencari bibit-bibit unggul dari perguruan tinggi guna dibentuk sebagai penerus perusahaan. Acara ini dilaksanakan pada Senin (24/02), bertempat di Laboratorium Menggambar Teknik, DTMI UGM. Campus hiring Indoprima Group kali ini membuka kesempatan bukan hanya bagi mahasiswa DTMI saja, melainkan semua mahasiswa dari seluruh departemen di lingkungan Fakultas Teknik (FT) UGM untuk memulai penitian karirnya bersama Indoprima Group.

Dihadiri oleh 24 orang mahasiswa, acara ini dibuka oleh Randy Mandala dari Human Capital PT Indra Eramulti Logam Industri yang termasuk dalam Indoprima Group. Ir. Muslim Mahardika, Ph.D., Ketua Program Studi (Kaprodi) Sarjana Teknik Mesin UGM menyampaikan dalam sambutannya bahwa mahasiswa yang saat ini diisi oleh generasi Z (Gen Z) merupakan agen perubahan. ”Kita harus bisa membuktikan bahwa stigma yang selama ini menyatakan bahwa Gen Z itu lemah mentalnya dan kurang berkompetensi adalah salah,” tutur Muslim. Memperkuat pernyataan tersebut, Muhammad Firjon, Asisten Manajer Human Capital Indoprima Group menyatakan bahwa Indoprima Group tidak pernah memandang Gen Z sebagai generasi yang lemah. ”Pandangan kami terhadap Gen Z justru sebaliknya, bahwa Indoprima Group membutuhkan Gen Z karena mereka memiliki lebih banyak ide yang kreatif dan terkini,” tegas Firjon.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan selayang pandang (company profile) dari Indoprima Group dari Randy Mandala dan Sofia Arum Priangi Saban (Corporate Recruiter Indoprima Group) agar mahasiswa yang hadir lebih mengenal Indoprima Group.

Lowongan yang dibuka untuk campus hiring kali ini adalah untuk posisi Production Supervisor, Maintenance Supervisor, IT Development Staff, Purchasing Staff, SHE Staff, dan Quality Control. Berdasar informasi dari Ario S. Hindradi, Ketua Divisi Relations Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM) UGM yang menjadi panitia pengelola acara campus hiring ini, pendaftaran pelamar sudah dilaksanakan sebelum campus hiring dilaksanakan. “Pendaftaran dilakukan sejak Senin (17/02) lalu karena kuota dari Indoprima Group terbatas, dan mahasiswa yang telah mendaftar melaksanakan wawancaranya hari ini dengan para rekruter,” tutur Ario.

Reportase: Ario S. Hindradi (Ketua Divisi Relations KMTM UGM)
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

SEMAR UGM Raih Juara 2 di Ajang Shell Eco-Marathon Asia Pasifik & Timur Tengah 2025

Masa depan dunia ada di tangan generasi muda, dan inilah alasan utama mengapa Shell Eco-Marathon diciptakan. Lebih dari sekadar ajang kompetisi, Shell Eco-Marathon mendorong ribuan mahasiswa dari berbagai belahan dunia untuk merancang kendaraan dengan efisiensi energi tinggi dan zero emission. Dengan tantangan konsumsi bahan bakar yang semakin mengancam keberlanjutan hidup, Shell berkomitmen untuk menghadirkan solusi nyata melalui inovasi anak muda.

Shell Eco-Marathon Asia Pasifik & Timur Tengah 2025 menjadi panggung bagi 16 negara, 61 tim, dan ribuan mahasiswa untuk membuktikan inovasi mereka dalam pengembangan teknologi berkelanjutan. Berbagai tim mahasiswa dari berbagai universitas di Tanah Air turut serta dalam kompetisi ini, membuktikan bahwa Indonesia memiliki talenta yang siap bersaing di tingkat global. Salah satu tim yang terus berinovasi dalam ajang ini berasal dari kota pelajar, Yogyakarta, yaitu Tim Semar UGM. 

Bukanlah sebuah perlombaan apabila tidak ada kisah menarik. Tim Semar melalui perjuangan berbulan-bulan lamanya untuk research dan development kendaraan, dan perjuangan tersebut dipertaruhkan pada saat kompetisi. Dengan penuh ketegangan dan banyak improvisasi, tim Semar berkejaran dengan waktu untuk berhasil melalui technical inspection. Selain itu, tim Semar harus memaksimalkan waktu yang tersisa untuk dapat attempt, melaju di sirkuit Lusail. Sirkuit Lusail yang memiliki karakteristik dan medan yang unik memberikan tantangan tersendiri, namun hal itulah yang memberikan banyak pelajaran berharga bagi tim.

Dengan berbagai cerita dibaliknya, tim Semar UGM berhasil meraih penghargaan juara Dua untuk kategori Prototype Battery Electric. Pencapaian ini menunjukkan prestasi mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang membanggakan. Namun, tim Semar memiliki dedikasi untuk meraih hal yang lebih tinggi, mengevaluasi performa di perlombaan ini untuk pencapaian yang maksimal kedepannya.

“Lebih dari sekadar kompetisi, Shell Eco-Marathon bagi Tim Semar UGM merupakan wujud komitmen untuk mencetak generasi emas yang tidak hanya unggul secara teknologi, tetapi juga memiliki kesadaran akan pentingnya keberlanjutan” tutur Indira Dwijaksara perwakilan Tim Semar. Semangat inovasi dan kolaborasi, mereka terus bergerak maju, membawa nama Indonesia ke panggung dunia dan berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih hijau.  See you next year! 🚀🏁

KBK Energi DTMI Gelar Core (Colloquium Riset Energi) Series 1

Untuk meningkatkan kualitas riset dan penelitian, Kelompok Bidang Keahlian (KBK) DTMI menyelenggarakan Colloquium Riset Energi seri pertama dengan tema “Thermal Comfort Aspects in Indonesia High Speed Train” yang dibawakan oleh Dr. Fauzun dan “Sustainable Metals in Energy Transition” yang dibawakan oleh Dr. Akmal Irfan Majid. Colloquium yang diselenggakan pada 12 Februari 2025 ini bertempat di ruang sidang A1 lantai 2 Gedung A DTM. Kegiatan ini terbuka bagi mahasiswa S1, S2, S3, dosen, maupun peneliti/praktisi perusahaan yang tertarik dengan riset-riset yang akan dipresentasikan oleh dosen-dosen dari KBK di DTMI.

Rangkaian acara ini, diawali sesi pembuka oleh Dr. Adhika Widyaparaga selaku sekretaris DTMI dan dimoderatori oleh Prof. Deendarlianto, pemaparan riset dengan ditutup sesi tanya jawab oleh peserta. “Acara kolokuium merupakan forum bagi mahasiswa untuk berdiskusi tentang ide riset baru dan temuan riset membahas topik-topik yang berhubungan dengan tema yang diangkat, semoga kegiatan ini dapat berlangsung setiap bulannya” ujar Dr. Adhika. Setelah acara pembukaan, acara dilanjutkan pada masing-masing narasumber yang pertama Dr. Fauzun, dengan menampilkan hasil penelitian Kereta Cepat Merah Putih (KCMP) dan narasumber kedua Dr. Akmal Irfan Majid yang menampilkan hasil penelitian di bidang konversi energi. Dalam pemaparannya Dr. Fauzun memaparkan bahwa penelitian KCMP sangat panjang dan untuk itu diperlukan bantuan pihak-pihak agar benar-benar bisa mewujudkan hasil riset ini dan mengajak untuk berkolaborasi. Harapan serupa juga diungkapkan Dr. Budi Sholeh Wibowo yang berharap agar proyek riset Dr. Fauzun dalam KCMP ini bisa melibatkan dosen-dosen, peneliti-peneliti agar dapat bersaing dalam pengembangan riset tersebut sambil berbagi pengetahuan dan inovasi baru.

Insightful sekali bukan episode perdana Core ini? So, nantikan Colloquium Riset Energi seri selanjutnya ya! Sharinglah risetmu dan dapatkan kolaboratormu 😉

DTMI Gandeng Alumni dalam Riset Pengembangan Kereta Api Hybrid

Sebagai bentuk dedikasi dalam melakukan riset dan inovasi secara terus menerus, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM mengadakan Curah Gagasan dan Diskusi Kereta Api Barang Tipe Hybrid bersama dengan alumni Teknik Mesin (TM) UGM Angkatan 1967. Curah Gagasan yang diadakan pada Rabu (05/02) di Ruang Sidang A1 ini dihadiri oleh 3 orang alumni TM UGM angkatan 1967 yang ahli dalam bidang transportasi, yaitu Ir. Iwan Kusmarwanto, Ph.D. (Presiden Direktur PT Mataram Paint, Ahli Aerodinamika), Ir. Bambang Priambodo, MSME, IPM (Tenaga Ahli Energi dan Transportasi PT EMKA Rekayasa Energi), dan Ir. Dwi Rahardjo Sigit (Purna Tugas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kemenhub, Ahli Transportasi Udara) serta 6 orang dosen DTMI UGM, yaitu Ir. Fauzun, Ph.D., Ir. Indro Pranoto, Ph.D., Prof. Heru Santoso Budi Rochardjo, Dr.Eng. Ir. R. Rachmat A. Sriwijaya, S.T., M.T., D.Eng., IPM., ASEAN Eng., Dr. Hifni Mukhtar Ariyadi, dan Ardi Wiranata, Ph.D..

Iwan Kusmarwanto menyatakan bahwa 3 alumni yang diundang dalam Curah Gagasan ini merupakan tim yang sudah lama saling mengenal dan saling bekerja sama sehingga bisa selalu kompak. ”Kami selalu siap membantu bila UGM akan mengembangkan transportasi kereta api yang selalu diminati oleh orang banyak,” tuturnya. Sebagai ahli aerodinamika, Iwan mendorong perguruan tinggi untuk bisa selalu mengembangkan transportasi kereta api yang semakin maju teknologinya.

Paparan mengenai Kereta Api Barang Tipe Hybrid disampaikan oleh Bambang Priambodo. Berbekal pengalamannya yang luas dalam bidang kereta api maupun kereta listrik, Bambang membagikan informasi-informasi yang bermanfaat untuk pengembangan kereta hybrid. ”Dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional tahun 2020, oleh karena peningkatan jumlah sarana perkeretaapian juga meningkatkan kebutuhan bahan bakar yang berdampak pada peningkatan emisi gas buang, maka perlu diversifikasi penggunaan energi murah dan ramah lingkungan seperti gas atau listrik,” paparnya. Bambang menuturkan bahwa pada 2030, jalur utama kereta api antar kota akan menggunakan energi listrik dengan proporsi 90%. Bambang menjabarkan bahwa di Jerman sudah banyak menggunakan jaringan kereta listrik yang mengandalkan Listrik Aliran Atas (LAA). ”Kendala pembangunan LAA di Indonesia adalah minimnya minat penanam saham karena regulasi PLN yang tidak memperbolehkan penjualan daya listrik ke kereta api,” tuturnya. Selain minimnya penanam saham, kereta listrik dengan jaringan LAA juga memakan waktu lama dalam pembangunannya dan biaya yang besar untuk perawatannya. Oleh karena itu, Bambang memaparkan solusi untuk mengembangkan kereta dengan jalur tanpa LAA. ”Kereta tersebut nantinya akan beroperasi menggunakan hybrid diesel dan baterai, dengan lokomotif yang yang dirancang menggabungkan sistem penggerak mekanis dan cadangan daya listrik gerbong baterai,” tambah Bambang. Selain memaparkan rancangan tenaga kereta hybrid, dipaparkan juga penggunaan rem aerodinamis untuk kereta yang dapat menjaga rel dan roda dari aus dan kerusakan. ”Dengan berkembangnya kereta hybrid, nantinya bisa meningkatkan kegiatan sosial ekonomi masyarakat di sekitar stasiun,” pungkas Bambang.

Ir. Fauzun Ph.D. mengucapkan terima kasih atas perkenanan alumni TM UGM 1967 untuk hadir dan berdiskusi bersama. ”Semoga hasil diskusi ini dapat membawa manfaat untuk transportasi perkeretaapian Indonesia,” tutupnya.

Kenalkan Kampus, DTMI UGM Gelar Info Day bagi Mahasiswa Pascasarjana 2025

Sebanyak 52 mahasiswa pascasarjana baru Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) Fakultas Teknik UGM mengikuti Info Day orientasi pengenalan kampus yang diselenggarakan Kamis 6 Februari 2025 bertempat di Ruang Sidang A1 lantai 2 Gedung A DTMI. Mahasiswa tersebut  berasal dari program seleksi by riset dan program reguler. Mereka terbagi ke dalam empat program studi (prodi) yaitu 16 mahasiswa Prodi Magister Teknik Mesin, 21 mahasiswa Prodi Magister Teknik Industri, 7 mahasiswa Prodi Doktor Teknik Mesin, 8 mahasiswa Prodi Doktor Teknik Industri.

Info Day merupakan rangkaian dari pengenalan kampus DTMI UGM bagi mahasiswa baru, lingkungan belajar serta ragam fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung studi. Dalam kesempatan itu, seluruh mahasiswa baru diberikan penjelasan terkait informasi penting terkait proses pembelajaran, administrasi akademik, ragam fasilitas dan layanan, hingga aturan kampus.

Sekretaris DTMI UGM, Dr. Eng. Adhika Widyaparaga, S.T., M. Biomed.E., menyambut dengan bangga dan gembira kehadiran mahasiswa baru pascasarjana pada semester genap tahun ajaran 2024/2025. “Kami berharap para mahasiswa baru ini benar-benar memanfaatkan fasilitas di DTMI. Terutama dari riset apa yang akan dipelajari kedepan, berbagai laboratorium yang dapat mendukung riset-riset mereka sehingga memperoleh pengalaman dan ilmu yang berharga disini” ucapnya, Kamis (6/2/2025).

Dalam kesempatan tersebut kemudian mahasiswa baru tersebut dibagi ke dalam kelas-kelas berdasarkan prodi untuk diberikan penjelasan terkait aturan-aturan selama menjalani studi di DTMI UGM. Mulai dari kehadiran di kelas, sistem kredit, evaluasi studi hingga aturan berperilaku selama di kampus.

Almas, mahasiswa Program Studi Magister Teknik Industri, mengaku sangat terbantu dengan adanya Indo Day ini. Sebab, ia bisa mendapatkan berbagai informasi terkait kegiatan perkuliahan dan juga bisa secara langsung melihat berbagai fasilitas di kampus DTMI UGM. “Saya memilih untuk melanjutkan studi saya di S2 karena saya kedepannya ingin menjadi peneliti di bidang supply chain dan menghasilkan publikasi di tingkat internasional,” ucapnya.

Hal senada turut diungkapkan Muhammad yang merupakan mahasiswa Doctor by Research (DbR) Teknik Mesin yang berasal dari BRIN Pusat Riset Mekatronika Cerdas. “Melalui Program Doktor Teknik Mesin ini ingin menambah keilmuan dalam penelitiannya sehingga perlu untuk mengambil bagian dari program doktoral “tuturnya.

Airlangga Hartarto Tekankan Pentingnya Hilirisasi dalam Gelar Wicara “Grafika Talkshow”

Fakultas Teknik (FT) UGM mengadakan gelar wicara “Grafika Talkshow” bertajuk ”Peran dan Peluang Kampus dalam Agenda Hilirisasi dan Mewujudkan Ketahanan Energi” pada Selasa (04/02), dengan mengundang Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Dr. (HC) Ir. Airlangga Hartarto, MBA, MMT dan Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, MA. sebagai narasumber, bertempat di Auditorium Lantai 3 Gedung Prof. Roosseno Soerjohadikoesoemo – Smart Green Learning Center (SGLC) FT UGM. Grafika Talkshow ini juga merupakan sebuah momen ”pulang kampung” bagi Airlangga yang merupakan alumni Teknik Mesin UGM angkatan 1981.

Dalam paparan yang disampaikan, Airlangga menyatakan bahwa Indonesia sudah dikenal unggul sumber dayanya sejak abad ke-16 hingga menarik bangsa-bangsa lain untuk datang dan bekerja sama dengan Indonesia. “Kita ini negara yang blessed, Nikel nomor 1 dunia, Timah nomor 2, Tembaga 11%, Bauksit 4%, kemudian Emas Perak 7%, Batu bara nomor 7 di dunia. Banyak lagi yang kita bisa nomor satu dan hampir seluruh critical mineral kita punya, kita punya Mangan, Kobalt, Nikel, dan Pasir Silika,” tutur Airlangga. Oleh karena kekayaan sumber daya yang dimiliki oleh Indonesia, Airlangga mengimbau bahwa hilirisasi sumber daya memainkan peran penting dalam mengolah sumber daya tersebut, dengan menekankan peran hilirisasi salah satunya dimiliki oleh perguruan tinggi. ”Perguruan tinggi memiliki peran dalam penyesuaian kurikulum dengan teknologi terkini yang bisa digunakan dalam hilirisasi, beasiswa untuk mahasiswa bisa menimba ilmu, bekerja sama dengan stakeholder terkait, dan pengembangan industri berbasis digital,” paparnya. Relasi dan kerja sama dengan negara-negara lain juga ditekankan Airlangga dalam konteksnya dengan hilirisasi. Senada dengan itu, Faisol Riza menyampaikan bahwa hilirisasi dapat memungkinkan Indonesia untuk memproduksi produk-produk yang lebih baik. ”Hilirisasi memiliki dua pesan, pertama, hilirisasi bukan sekadar tentang memproduksi barang setengah jadi lalu menjualnya, tetapi merupakan proses mengumpulkan dan memupuk kekayaan negeri ini. Kedua, dengan hilirisasi yang kuat dan konsisten, Indonesia bisa menjadi ”New China” di kawasan Asia Tenggara dan memerankan peranan penting dalam perekonomiannya,” ujarnya.

Turut hadir, Prof. Selo selaku Dekan FT UGM menyampaikan bahwa dengan kebijakan yang ditentukan oleh pemerintah mengenai pengolahan sumber daya akan menjadi acuan bagi FT UGM untuk semakin berkembang dalam hal riset dan hilirisasi. ”Selama ini dengan sumber daya yang melimpah, kita ekspor dalam bentuk mentah dan pengolahannya bergantung pada asing, sehingga kita perlu untuk memikirkan pengolahan secara mandiri,” tutur Selo. Senada dengan Prof. Selo, Manajer Engineering Research and Innovation Center (ERIC) yang juga merupakan moderator gelar wicara, Prof. Tumiran, menyatakan bahwa tema gelar wicara kali ini penting untuk dicermati dengan adanya wacana pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%. ”Hilirisasi merupakan solusi untuk memberi nilai tambah kepada sumber daya yang kita miliki secara optimal, dan di dalamnya juga bisa dilakukan transfer knowledge dan skill antara perguruan tinggi dan industri untuk mengejar ketertinggalan dengan negara-negara lain,” tutur Tumiran.

Peran riset perguruan tinggi dalam hilirisasi juga turut memberikan dorongan bagi seluruh dosen dan mahasiswa untuk melakukan riset secara berlanjut dan pada akhirnya menelurkan berbagai inovasi yang dapat digunakan dalam jalannya hilirisasi. ”Tidak ada negara kuat tanpa inovasi,” pungkas Airlangga menutup paparannya. Selepas dari gelar wicara, Menko Airlangga dan Wamen Faisol beranjak ke Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM untuk melanjutkan agenda kunjungan.