Arsip:

SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim

Dita Presentasikan Metode Green SCOR dalam Ujian Tesis

Anak Agung Istri Anindita Nanda Yana, mahasiswa Program Magister Teknik Industri Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, melaksanakan ujian untuk tesisnya yang berjudul “Pengembangan Framework Untuk Mengukur Kinerja Hotel Hijau Dengan Metode Green Supply Chain Operation Reference (SCOR) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) Pada Hotel di Bali” pada Rabu (12/03), bertempat di Ruang Sidang A-3 DTMI UGM. Tesis ini memberikan kontribusi penting terhadap penerapan prinsip keberlanjutan dalam industri perhotelan, khususnya di Bali.

Dipandu oleh dosen pembimbing, Ir. Nur Mayke Eka Normasari, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., Anak Agung Istri Anindita Nanda Yana memaparkan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan framework guna mengukur kinerja hotel hijau dengan menggabungkan dua metode, yaitu Green Supply Chain Operation Reference (Green SCOR) dan Analytical Hierarchy Process (AHP).

Dalam abstrak penelitiannya, Dita menjelaskan bahwa Bali merupakan destinasi wisata utama yang menarik wisatawan domestik maupun internasional. Dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan, sektor perhotelan di Bali berkembang pesat, namun menghadapi tantangan lingkungan yang besar. Hotel-hotel berkontribusi terhadap dampak lingkungan, seperti emisi karbon dan konsumsi air yang cukup signifikan. “Untuk mengurangi dampak ini, banyak hotel yang mulai menerapkan konsep green hotel, yang tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga mengurangi dampak lingkungan,” papar Dita.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja hotel hijau di Bali dengan menggunakan metode Green SCOR yang disesuaikan untuk sektor perhotelan, serta AHP untuk menentukan bobot indikator kinerja. Penilaian dilakukan pada enam proses utama dalam rantai pasok, yaitu plan, source, make, deliver, return, dan enable, dengan fokus pada indikator seperti efisiensi energi, penggunaan air, dan pengelolaan limbah. Data penelitian dikumpulkan dari dua hotel berbintang yang telah menerapkan konsep green hotel. Metode traffic light system digunakan untuk mengidentifikasi area yang perlu perbaikan guna meningkatkan kinerja keberlanjutan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua hotel yang diteliti memiliki kinerja green SCOR dalam kategori average dan good, dengan nilai masing-masing 66,48 dan 75,02. Beberapa indikator, seperti penggunaan energi dan pemilihan supplier ramah lingkungan, masih memerlukan perbaikan yang signifikan. Rekomendasi yang diberikan termasuk optimalisasi penggunaan energi terbarukan, peningkatan efisiensi penggunaan air, dan pemilihan supplier yang lebih ramah lingkungan. “Implementasi strategi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja Green SCOR hingga kategori excellent, yang akan mendukung keberlanjutan lingkungan dan memperkuat daya saing hotel dalam industri perhotelan hijau,” tutur Dita.

Selain itu, penelitian ini juga menyarankan agar hotel-hotel yang mengadopsi prinsip green hotel dapat menyesuaikan strategi Green Supply Chain Management (GSCM) mereka dengan standar KPA Earth Check, yang akan meningkatkan kredibilitas mereka dalam praktik keberlanjutan serta membuka peluang untuk mendapatkan sertifikasi internasional.

Ujian tesis ini dihadiri oleh tiga penguji, yaitu Ir. I Gusti Bagus Budi Dharma, S.T., M.Eng., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Ir. Agus Darmawan, S.T., M.S., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., dan Ir. Wangi Pandan Sari, S.T., M.Sc., Ph.D. Dalam ujian yang berlangsung secara penuh diskusi ini, Dita berhasil menjawab pertanyaan dan memberikan penjelasan yang mendalam mengenai metodologi dan temuan penelitian, yang menunjukkan bahwa penelitian ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan konsep green hotel di Bali dan industri perhotelan hijau secara umum.

Penelitian ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam hal keberlanjutan lingkungan dan pendorong efisiensi sumber daya. Dengan penerapan sistem pengukuran kinerja yang komprehensif dan berkelanjutan, hasil penelitian ini dapat memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan industri perhotelan di Bali, serta mendukung pencapaian SDGs pada level lokal dan global.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Nina Seminarkan Hasil Analisis Komentar YouTube tentang Kendaraan Listrik

Seminar hasil penelitian berjudul “Analisis Data Komentar YouTube Tentang Kendaraan Listrik Menggunakan Topik Modeling dan Sentimen Analisis” yang dilakukan oleh Nina Yuli Purwanti, mahasiswa Program Magister Teknik Industri UGM, telah diselenggarakan pada Jumat (14/02), bertempat di Ruang Sidang A3 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Penelitian ini bertujuan untuk menggali preferensi masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik melalui analisis data komentar YouTube, dengan pendekatan pemodelan topik dan analisis sentimen.

Dosen pembimbing, Ir. Subagyo, Ph.D., IPU., ASEAN.Eng., memberikan panduan yang mendalam dalam penelitian yang bertujuan untuk memetakan sentimen publik terhadap kendaraan listrik di Indonesia, terutama dalam konteks pengembangan teknologi dan adopsi kendaraan listrik. Dalam pemaparannya, Nina menyatakan bahwa meskipun Indonesia memiliki cadangan nikel yang melimpah sebagai bahan baku utama baterai kendaraan listrik, tantangan terbesar yang dihadapi adalah menciptakan baterai yang efisien, terjangkau, dan ramah lingkungan. Pemerintah Indonesia juga telah mengambil langkah dengan memberikan subsidi pembelian kendaraan listrik sejak Maret 2023, namun tingkat adopsi kendaraan listrik masih rendah, hanya sekitar 4% dari total penjualan kendaraan roda empat pada 2024.

Penelitian ini menggunakan dua teknik analisis utama: Latent Dirichlet Allocation (LDA) untuk pemodelan topik dan VADER (Valence Aware Dictionary and Sentiment Reasoner) untuk analisis sentimen. Data komentar YouTube terkait kendaraan listrik dikumpulkan, difilter, dan dianalisis untuk mengetahui perasaan masyarakat terhadap kendaraan listrik, serta mengidentifikasi isu-isu utama yang menjadi perhatian mereka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia secara umum memiliki sentimen positif terhadap kendaraan listrik. Melalui pemodelan topik, penelitian ini mengidentifikasi sepuluh tema utama dalam komentar-komentar tersebut, antara lain biaya kepemilikan, inovasi baterai, peran pemerintah, harga kendaraan, transportasi umum berbasis listrik, dan dampak lingkungan.

”Prioritas utama yang disuarakan masyarakat dalam pengembangan kendaraan listrik meliputi peningkatan masa pakai baterai, pengurangan waktu pengisian daya, dan penurunan biaya pembelian kendaraan,” papar Nina. Temuan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemangku kepentingan, terutama pemerintah dan industri kendaraan listrik, dalam merancang kebijakan dan strategi pengembangan kendaraan listrik yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Seminar ini juga melibatkan tiga penguji, yaitu:

  • Penguji 1: Ir. I Gusti Bagus Budi Dharma, S.T., M.Eng., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.
  • Penguji 2: Dr.Eng. Ir. Titis Wijayanto, S.T., M.Des., IPM., ASEAN Eng.
  • Penguji 3: Ir. Yun Prihantina Mulyani, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.

Dengan temuan penelitian ini, diharapkan dapat mendorong percepatan adopsi kendaraan listrik di Indonesia, yang sejalan dengan tujuan SDGs terkait aksi perubahan iklim, penyediaan transportasi berkelanjutan, dan peningkatan kualitas lingkungan.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Alat Pirolisis Baterai Lithium-Ion Karya Yulius Solusi Pengolahan Baterai Bekas

Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin, Yulius Tomy Wijaya, melaksanakan ujian tesisnya di Ruang Sidang A-3, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Ujian ini dilaksanakan pada pukul pada Jumat (07/02) pukul 09.00 WIB dengan menghadirkan dua pembimbing tesis, yakni Dr. Budi Arifvianto, S.T., M.Biotech., dan Ardi Wiranata, S.T., M.Eng., Ph.D., serta dua penguji yang berkompeten, Ir. Muslim Mahardika, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM, ASEAN Eng., dan Muhammad Akhsin Muflikhun, S.T., MSME., Ph.D.

Tesis Yulius yang berjudul “Rancang Bangun Alat Pirolisis Baterai Lithium-Ion Tipe 18650 dengan Sistem Kontinu” bertemakan pengembangan alat pirolisis untuk mendaur ulang baterai lithium-ion tipe 18650. ”Baterai ini, yang banyak digunakan dalam berbagai perangkat elektronik modern seperti laptop, ponsel, dan kendaraan listrik, memiliki kapasitas penyimpanan energi tinggi, namun berisiko terhadap lingkungan apabila dibuang sembarangan,” papar Yulius.

Dalam penelitian ini, Yulius mengembangkan alat pirolisis berbasis sistem kontinu yang dirancang untuk menghilangkan komponen berbahaya seperti binder, separator, dan cairan elektrolit pada baterai bekas. Alat ini dirancang dengan menggunakan pipa stainless dan electric heater yang berfungsi untuk memanaskan baterai pada suhu 420°C dengan waktu tinggal 8 menit per baterai. Alat ini juga dilengkapi dengan sistem penghisap gas yang efektif untuk mengurangi emisi berbahaya selama proses.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat yang dikembangkan mampu bekerja optimal, dengan hasil simulasi menunjukkan faktor keamanan yang sangat baik sebesar 81,5 dan struktur alat yang aman dengan Von Mises maksimal sebesar 3,068 MPa. Selama pengoperasian, alat efektif dalam menghilangkan plastik, elektrolit, binder, dan separator dari baterai, menghasilkan material blackmass yang terpisah dengan baik.

Penelitian ini memiliki relevansi yang kuat terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam hal SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) dan SDG 13 (Perubahan Iklim). Dengan mengembangkan alat untuk mendaur ulang baterai lithium-ion, Yulius turut berkontribusi dalam mengurangi limbah berbahaya dan mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan baterai elektronik yang terus meningkat. Inovasi ini berpotensi mengurangi pencemaran dan risiko kebakaran atau ledakan yang dapat ditimbulkan oleh pembuangan baterai yang tidak sesuai prosedur.
Keberhasilan penelitian ini menjadi langkah penting dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan memberikan solusi konkret terhadap masalah pengelolaan baterai bekas.
Semoga dengan adanya penelitian ini, akan ada lebih banyak inisiatif yang mendukung pengembangan teknologi ramah lingkungan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.

Kontributor: Andhes Puspitalina, S.Hut.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

DTMI Gandeng Alumni dalam Riset Pengembangan Kereta Api Hybrid

Sebagai bentuk dedikasi dalam melakukan riset dan inovasi secara terus menerus, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM mengadakan Curah Gagasan dan Diskusi Kereta Api Barang Tipe Hybrid bersama dengan alumni Teknik Mesin (TM) UGM Angkatan 1967. Curah Gagasan yang diadakan pada Rabu (05/02) di Ruang Sidang A1 ini dihadiri oleh 3 orang alumni TM UGM angkatan 1967 yang ahli dalam bidang transportasi, yaitu Ir. Iwan Kusmarwanto, Ph.D. (Presiden Direktur PT Mataram Paint, Ahli Aerodinamika), Ir. Bambang Priambodo, MSME, IPM (Tenaga Ahli Energi dan Transportasi PT EMKA Rekayasa Energi), dan Ir. Dwi Rahardjo Sigit (Purna Tugas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kemenhub, Ahli Transportasi Udara) serta 6 orang dosen DTMI UGM, yaitu Ir. Fauzun, Ph.D., Ir. Indro Pranoto, Ph.D., Prof. Heru Santoso Budi Rochardjo, Dr.Eng. Ir. R. Rachmat A. Sriwijaya, S.T., M.T., D.Eng., IPM., ASEAN Eng., Dr. Hifni Mukhtar Ariyadi, dan Ardi Wiranata, Ph.D..

Iwan Kusmarwanto menyatakan bahwa 3 alumni yang diundang dalam Curah Gagasan ini merupakan tim yang sudah lama saling mengenal dan saling bekerja sama sehingga bisa selalu kompak. ”Kami selalu siap membantu bila UGM akan mengembangkan transportasi kereta api yang selalu diminati oleh orang banyak,” tuturnya. Sebagai ahli aerodinamika, Iwan mendorong perguruan tinggi untuk bisa selalu mengembangkan transportasi kereta api yang semakin maju teknologinya.

Paparan mengenai Kereta Api Barang Tipe Hybrid disampaikan oleh Bambang Priambodo. Berbekal pengalamannya yang luas dalam bidang kereta api maupun kereta listrik, Bambang membagikan informasi-informasi yang bermanfaat untuk pengembangan kereta hybrid. ”Dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional tahun 2020, oleh karena peningkatan jumlah sarana perkeretaapian juga meningkatkan kebutuhan bahan bakar yang berdampak pada peningkatan emisi gas buang, maka perlu diversifikasi penggunaan energi murah dan ramah lingkungan seperti gas atau listrik,” paparnya. Bambang menuturkan bahwa pada 2030, jalur utama kereta api antar kota akan menggunakan energi listrik dengan proporsi 90%. Bambang menjabarkan bahwa di Jerman sudah banyak menggunakan jaringan kereta listrik yang mengandalkan Listrik Aliran Atas (LAA). ”Kendala pembangunan LAA di Indonesia adalah minimnya minat penanam saham karena regulasi PLN yang tidak memperbolehkan penjualan daya listrik ke kereta api,” tuturnya. Selain minimnya penanam saham, kereta listrik dengan jaringan LAA juga memakan waktu lama dalam pembangunannya dan biaya yang besar untuk perawatannya. Oleh karena itu, Bambang memaparkan solusi untuk mengembangkan kereta dengan jalur tanpa LAA. ”Kereta tersebut nantinya akan beroperasi menggunakan hybrid diesel dan baterai, dengan lokomotif yang yang dirancang menggabungkan sistem penggerak mekanis dan cadangan daya listrik gerbong baterai,” tambah Bambang. Selain memaparkan rancangan tenaga kereta hybrid, dipaparkan juga penggunaan rem aerodinamis untuk kereta yang dapat menjaga rel dan roda dari aus dan kerusakan. ”Dengan berkembangnya kereta hybrid, nantinya bisa meningkatkan kegiatan sosial ekonomi masyarakat di sekitar stasiun,” pungkas Bambang.

Ir. Fauzun Ph.D. mengucapkan terima kasih atas perkenanan alumni TM UGM 1967 untuk hadir dan berdiskusi bersama. ”Semoga hasil diskusi ini dapat membawa manfaat untuk transportasi perkeretaapian Indonesia,” tutupnya.

Proposal Penelitian Ajib Soroti Penerapan Sertifikasi Industri Hijau untuk Perusahaan Manufaktur

Ajib Haryanto mempresentasikan proposal penelitiannya dalam seminar proposal yang bertajuk “Analisis Faktor Penghambat Penerapan Sertifikasi Industri Hijau untuk Perusahaan Manufaktur di Indonesia” pada Jumat (31/01), bertempat di ruang M-11, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Presentasi Ajib didampingi oleh dosen pembimbing Ir. Agus Darmawan, S.T., M.S., Ph.D., IPM.

Seminar tersebut menghadirkan tiga penguji utama, yaitu Prof. Ir. Alva Edy Tontowi, M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN.Eng., Ir. Subagyo, Ph.D., IPU., ASEAN.Eng., dan Ir. Muh Arif Wibisono, S.T., M.T., D.Eng., IPM., ASEAN.Eng. yang memberikan masukan dan evaluasi terhadap penelitian yang dilakukan.

Penelitian yang dilakukan oleh Ajib Haryanto mengangkat isu penting terkait dengan upaya pemerintah Indonesia dalam mengurangi dampak negatif sektor industri manufaktur terhadap lingkungan, khususnya dalam hal emisi gas rumah kaca. ”Sertifikasi Industri Hijau yang diperkenalkan sebagai bagian dari Green Manufacturing Practices (GMP) bertujuan untuk memitigasi dampak lingkungan tersebut. Namun, implementasi sertifikasi ini masih menghadapi berbagai kendala yang menghambat pencapaiannya secara optimal,” papar Ajib.

Melalui pendekatan metodologi Decision-Making Trial and Evaluation Laboratory (DEMATEL) dan Interpretative Structural Modelling (ISM), penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat yang dihadapi perusahaan manufaktur dalam menerapkan sertifikasi industri hijau dan merumuskan strategi yang tepat untuk mengatasinya. Penelitian ini juga melibatkan survei dengan kuesioner kepada para pakar dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, praktisi, dan regulator, yang hasilnya kemudian divalidasi melalui diskusi pakar.

Ajib berharap penelitian ini dapat memberikan rekomendasi strategis yang berguna bagi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan efektivitas penerapan Sertifikasi Industri Hijau, sekaligus membantu perusahaan manufaktur dalam mengatasi hambatan yang ada. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan mengenai manufaktur hijau di negara berkembang seperti Indonesia.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.