Arsip:

SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab

Dr. Muslim Mahardika Dukung Pemanfaatan Sampah Plastik untuk Campuran Aspal

Dosen sekaligus Kaprodi Sarjana Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM Dr. Muslim Mahardika mendukung pemanfaatan sampah plastik sebagai bahan campuran aspal untuk pembangunan jalan yang tengah didorong Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

“Ini bisa menjadi solusi jangka panjang dalam penanganan sampah plastik, khususnya kantong plastik yang selama ini sulit didaur ulang,” ujar Muslim dalam keterangannya di Yogyakarta, Rabu (16/07).

Ia mengatakan kantong plastik berasal dari minyak bumi, sama halnya dengan aspal yang merupakan residu pengolahan minyak sehingga keduanya dapat dikombinasikan dalam komposisi yang tepat untuk menghasilkan manfaat ganda.

“Campuran dengan persentase sebanyak enam persen plastik ke dalam aspal dinilai efektif, dan dapat mengurangi jumlah sampah plastik secara signifikan,” katanya.

Muslim menyampaikan bahwa sejak 2019, ia bersama tim di UGM telah mengembangkan mesin pencacah plastik yang dirancang sederhana agar bisa digunakan masyarakat umum.

Tesis Jessica Vyanti Ungkap Pemborosan Produksi Cokelat, Efisiensi Naik Hampir 77%

Jessica Vyanti, mahasiswa Program Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM telah menyelesaikan tahap akhir pengerjaan tesisnya dengan menuntaskan Ujian Tesis pada Kamis (24/07) untuk karyanya berjudul “Mengevaluasi Pemborosan dalam Produksi Serbuk Coklat Menggunakan Pendekatan Lean Manufacturing (Studi Kasus: Griya Cokelat Nglanggeran)”.

Rifqi Ciptakan Sistem Deteksi Cacat Batik Real-Time, Kurangi Ketergantungan Manual

Dalam Ujian Tesis yang diadakan pada Rabu (23/07), Rifqi Restu Hamidi, mahasiswa Program Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM dinyatakan lulus ujian setelah mempertahankan tesisnya yang berjudul “Optimasi Model YOLO untuk Deteksi Cacat Proses Klowong pada Mesin Batik Tulis (CNC) Secara Real-Time (Studi Kasus: Batik Butimo Yogyakarta)”.