Arsip:

SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan

Dr. Muslim Mahardika Dukung Pemanfaatan Sampah Plastik untuk Campuran Aspal

Dosen sekaligus Kaprodi Sarjana Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM Dr. Muslim Mahardika mendukung pemanfaatan sampah plastik sebagai bahan campuran aspal untuk pembangunan jalan yang tengah didorong Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

“Ini bisa menjadi solusi jangka panjang dalam penanganan sampah plastik, khususnya kantong plastik yang selama ini sulit didaur ulang,” ujar Muslim dalam keterangannya di Yogyakarta, Rabu (16/07).

Ia mengatakan kantong plastik berasal dari minyak bumi, sama halnya dengan aspal yang merupakan residu pengolahan minyak sehingga keduanya dapat dikombinasikan dalam komposisi yang tepat untuk menghasilkan manfaat ganda.

“Campuran dengan persentase sebanyak enam persen plastik ke dalam aspal dinilai efektif, dan dapat mengurangi jumlah sampah plastik secara signifikan,” katanya.

Muslim menyampaikan bahwa sejak 2019, ia bersama tim di UGM telah mengembangkan mesin pencacah plastik yang dirancang sederhana agar bisa digunakan masyarakat umum.

Proposal Tesis Heppy Riani Angkat Topik Kelayakan Usaha Daur Ulang Plastik Berteknologi Terintegrasi untuk Dukung Ekonomi Sirkular

Seminar proposal untuk penelitian tesis dari mahasiswa Program Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM atas nama Heppy Riani Indrajati berjudul ”Analisis Kelayakan Usaha Daur Ulang Limbah Plastik Berteknologi Integrasi Cacah dan Injeksi Molding Dalam Kondisi Pasar Stokastik” telah terlaksana pada Senin (21/07).

Mradipta Tawarkan Solusi Sistemik untuk Cegah Darurat Sampah di Yogyakarta

Menghadapi potensi krisis pengelolaan sampah akibat penutupan TPA Piyungan, Mradipta Nindya Tama, mahasiswa Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, mengusulkan sistem pengelolaan baru yang komprehensif dalam Seminar Hasil bertajuk “Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah untuk Mencegah Darurat Sampah di Kota Yogyakarta” yang digelar Rabu (25/06).

Penelitian ini menunjukkan bahwa sekitar 86% sampah Kota Yogyakarta sebelumnya dikirim ke TPA Piyungan.