Arsip:

SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan

Zabina Asfahani Kembangkan Model Strategi Harga untuk Daur Ulang Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia, Dukung SDGs Lingkungan dan Ekonomi Berkelanjutan

Zabina Asfahani, mahasiswi Program Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, berhasil mempertahankan tesisnya dalam ujian tesis yang berlangsung pada Kamis (19/06). Tesisnya yang berjudul ”Optimasi Pricing Strategies untuk Daur Ulang Baterai Kendaraan Listrik Roda Dua dengan Intervensi Pemerintah: Studi Kasus Indonesia” mengangkat isu penting tentang integrasi sektor formal dan informal dalam daur ulang baterai kendaraan listrik.

Tesis ini dilatarbelakangi oleh kondisi di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia, di mana infrastruktur daur ulang formal masih terbatas. Sektor informal, seperti pemulung, memainkan peran penting dalam pengumpulan baterai bekas. Namun, tanpa regulasi yang memadai, praktik ini seringkali membahayakan lingkungan dan kesehatan masyarakat—misalnya melalui pembakaran sealed lead-acid (SLA) batteries yang menyebabkan pencemaran timbal.

Melalui penelitian ini, Zabina mengembangkan model closed-loop supply chain (CLSC) dua kanal yang mengintegrasikan jalur daur ulang formal dan informal untuk baterai lithium-ion dan SLA, dengan menggunakan pendekatan Stackelberg game theory. ”Model ini merepresentasikan aliran realistis pengumpulan baterai: dari konsumen ke daur ulang formal atau melalui pemulung dari limbah rumah tangga dan tempat pembuangan akhir,” paparnya.

Penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Menentukan strategi harga optimal untuk daur ulang baterai kendaraan listrik roda dua (electric two-wheeler atau E2W) dalam sistem CLSC,
  2. Menganalisis pengaruh berbagai bentuk intervensi pemerintah terhadap strategi harga dan keuntungan para pemangku kepentingan,
  3. Mengevaluasi dampak komparatif intervensi terhadap profit, performa lingkungan, biaya pemerintah, dan social welfare.

Hasilnya menunjukkan bahwa:

  • Integrasi sektor informal ke dalam CLSC menciptakan aliran baterai yang stabil dan memberikan keuntungan finansial serta manfaat lingkungan yang lebih besar.
  • Skema insentif pemerintah seperti reward-penalty dan subsidi sangat memengaruhi strategi harga dan distribusi keuntungan, di mana manufacturer paling diuntungkan oleh skema reward-penalty, formal recycler oleh subsidi, dan informal recycler pada skenario dasar.
  • Skema subsidi memberikan social welfare tertinggi, karena menyeimbangkan keuntungan ekonomi, kinerja lingkungan, dan biaya pemerintah.

Tesis ini dibimbing oleh Prof. Ir. Bertha Maya Sopha, ST., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., dengan tim penguji yang terdiri dari Ir. Anna Maria Sri Asih, S.T., M.M., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Ir. Fitri Trapsilawati, S.T., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., dan Ir. Sekar Sakti, S.T., M.BA., M.Sc.

Penelitian ini secara langsung mendukung beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu:

  • SDG 12: Responsible Consumption and Production – melalui optimalisasi sistem daur ulang dan pengelolaan limbah berbahaya secara bertanggung jawab.
  • SDG 13: Climate Action – dengan meningkatkan pengelolaan baterai untuk mengurangi jejak karbon dari limbah elektronik.
  • SDG 11: Sustainable Cities and Communities – melalui perlindungan masyarakat dari praktik daur ulang berbahaya.
  • SDG 8: Decent Work and Economic Growth – dengan mengintegrasikan sektor informal ke dalam sistem yang lebih adil dan menguntungkan.
  • SDG 9: Industry, Innovation and Infrastructure – dengan menghadirkan model inovatif untuk pengelolaan limbah industri di negara berkembang.

Dengan kontribusinya yang menyeluruh dan berbasis kebijakan, penelitian ini memberikan panduan praktis bagi pemerintah dan pelaku industri dalam membangun sistem daur ulang baterai yang inklusif, berkelanjutan, dan efisien di Indonesia.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Nurin Tawarkan Solusi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan melalui Optimasi Sistem Logistik

Upaya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan) dan SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), ditunjukkan oleh mahasiswa Program Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, Nurin Salwa Nabila, dalam ujian tesis yang diselenggarakan pada Jumat (13/06).

Tesis berjudul “Optimasi Location Routing Problem pada Pengelolaan Sampah Padat Terintegrasi untuk Sumber Sampah yang Heterogen” ini merupakan hasil penelitian mendalam di bawah bimbingan Achmad Pratama Rifai, S.T., M.Eng., Ph.D. selaku dosen pembimbing utama, serta Luluk Lusiantoro, S.E., M.Sc., Ph.D. sebagai dosen pembimbing pendamping.

Dalam sidang ujian yang berlangsung di DTMI UGM, Nurin diuji oleh dua penguji, yaitu Ir. Andi Rahadiyan Wijaya, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. dan Ir. Nur Mayke Eka Normasari, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., ASEAN Eng..

Penelitian ini mengangkat tantangan utama dalam pengelolaan sampah padat, yaitu keterbatasan kapasitas Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan tingginya biaya operasional akibat sistem pengangkutan yang tidak efisien. Dengan mempertimbangkan keberagaman sumber sampah seperti bank sampah, infrastruktur publik, dan depo, Nurin mengembangkan model Location Routing Problem (LRP) dua tingkat untuk mengoptimalkan penempatan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R dan rute pengangkutan sampah menuju TPA.

Model dikembangkan dengan pendekatan Mixed Integer Linear Programming (MILP) untuk kasus skala kecil dan Adaptive Large Neighborhood Search (ALNS) sebagai pendekatan metaheuristik untuk kasus berskala besar dan kompleks. ”Penggunaan data riil dari Kabupaten Bantul menunjukkan bahwa metode ALNS mampu memangkas waktu komputasi hingga 95% dengan tingkat akurasi yang sangat mendekati model optimal,” papar Nurin.

Hasil penelitian merekomendasikan pembukaan 10 TPS 3R, pembentukan 19 rute dari sumber ke TPS dan 7 rute dari TPS ke TPA, dengan kebutuhan 17 kendaraan dan total biaya operasional sebesar Rp23.387.208,55. Analisis sensitivitas yang dilakukan juga menegaskan bahwa variabel seperti jenis bahan bakar, emisi, dan volume sampah berpengaruh signifikan terhadap efisiensi sistem.

Penelitian ini menunjukkan kontribusi nyata ilmu teknik industri dalam mendukung sistem pengelolaan sampah berkelanjutan, sekaligus menjadi contoh konkret implementasi riset akademik dalam upaya pencapaian SDGs di tingkat lokal.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Nurin Hadirkan Solusi Optimal untuk Pengelolaan Sampah Terintegrasi Mendukung SDGs

Dalam upaya mewujudkan pengelolaan sampah yang efisien dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs), Nurin Salwa Nabila, mahasiswi Program Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, mempresentasikan hasil penelitian inovatifnya dalam Seminar Hasil pada Rabu (28/05).

Seminar ini mengangkat topik “Optimasi Location Routing Problem pada Pengelolaan Sampah Padat Terintegrasi untuk Sumber Sampah yang Heterogen”. Penelitian ini bertujuan mengatasi tantangan utama pengelolaan sampah padat, yaitu keterbatasan kapasitas Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan tingginya biaya operasional akibat pengelolaan yang tidak efisien.

Dibimbing oleh dua dosen ahli, yaitu Ir. Achmad Pratama Rifai, S.T., M.Eng., Ph.D. dari DTMI dan Luluk Lusiantoro, S.E., M.Sc., Ph.D. dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Nurin mengembangkan model Location Routing Problem (LRP) dua tingkat. Model ini mengintegrasikan perencanaan lokasi optimal Tempat Pengolahan Sampah 3R (TPS 3R) dan rute pengangkutan sampah dari sumber yang beragam seperti bank sampah, infrastruktur publik, dan depo.

Dengan menggunakan metode Mixed Integer Linear Programming (MILP) untuk skala kecil dan Adaptive Large Neighborhood Search (ALNS) untuk skala besar, penelitian ini berhasil menemukan solusi pengelolaan sampah yang efisien dengan total biaya operasional lebih rendah. ”Studi kasus menggunakan data riil dari Kabupaten Bantul menunjukkan bahwa pendekatan ALNS mampu menghasilkan solusi dengan kualitas hampir setara MILP namun dengan waktu komputasi yang jauh lebih cepat,” papar Nurin.

Hasil penelitian merekomendasikan pembukaan 10 TPS 3R, pembentukan 19 rute pengangkutan pada tahap pertama, dan 7 rute pada tahap kedua, serta penggunaan 17 kendaraan dengan estimasi total biaya sekitar Rp23,3 juta. Selain itu, analisis sensitivitas terhadap faktor biaya emisi, bahan bakar, dan volume sampah memberikan wawasan penting terkait pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap biaya keseluruhan.

Seminar ini dihadiri oleh para dosen penguji dari Departemen Teknik Mesin dan Industri, yaitu Ir. Andi Rahadiyan Wijaya, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. dan Ir. Nur Mayke Eka Normasari, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan pada upaya pencapaian SDG 11 (Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan) dan SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) melalui solusi praktis untuk pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan efisien.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Mahasiswi Double Degree UGM–NTUST Usulkan Strategi Inklusif Daur Ulang Baterai Listrik untuk Capai SDGs

Komitmen generasi muda dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) kembali ditunjukkan oleh Zabina Asfahani, mahasiswi program Double Degree antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dan National Taiwan University of Science and Technology (NTUST). Zabina baru saja melaksanakan Seminar Hasil Tugas Akhir yang digelar secara daring pada Jumat (16/05), melalui Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM.

Dalam seminar bertajuk “Optimasi Pricing Strategies untuk Daur Ulang Baterai Kendaraan Listrik Roda Dua dengan Intervensi Pemerintah: Studi Kasus Indonesia”, Zabina mempresentasikan hasil penelitiannya yang mengusulkan model rantai pasok sirkular (closed-loop supply chain/CLSC) yang mengintegrasikan sektor formal dan informal dalam proses daur ulang baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Penelitian yang dibimbing oleh Prof. Ir. Bertha Maya Shopa, ST., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. ini diuji oleh panel penguji yang terdiri dari Ir. Anna Maria Sri Asih, S.T., M.M., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., dan Ir. Andi Sudiarso, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.

Zabina menyoroti realitas di negara berkembang seperti Indonesia, di mana infrastruktur daur ulang baterai secara formal masih terbatas. ”Di sisi lain, sektor informal justru memainkan peran besar dalam pengumpulan dan pemrosesan limbah, meskipun kerap dilakukan dengan cara yang merusak lingkungan, seperti pembakaran baterai SLA secara manual oleh pemulung, yang menyebabkan pencemaran timbal berbahaya,” papar Zabina.

Dengan menggunakan pendekatan teori permainan Stackelberg, penelitian ini mengembangkan model CLSC dua saluran yang menggambarkan interaksi antara pelaku formal dan informal, serta bagaimana harga beli baterai bekas bisa diatur secara optimal. Studi ini juga mengevaluasi berbagai bentuk intervensi pemerintah—seperti subsidi dan skema penghargaan-denda—terhadap profitabilitas pelaku dan dampak lingkungannya.

Tiga temuan utama dari riset ini adalah:

  1. Integrasi sektor informal ke dalam CLSC terbukti menghasilkan aliran baterai yang lebih stabil, hasil lingkungan yang lebih baik, dan operasi yang menguntungkan;
  2. Intervensi pemerintah berpengaruh besar terhadap strategi harga dan keuntungan pelaku, di mana skema penghargaan-denda paling menguntungkan bagi produsen, sementara subsidi memberi manfaat besar bagi pelaku daur ulang formal dan pengumpul informal;
  3. Skema penghargaan-denda terbukti menghasilkan social welfare tertinggi dengan menyeimbangkan profitabilitas, performa lingkungan, dan biaya pemerintah.

Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan pada pencapaian SDGs, khususnya SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Melalui pendekatan strategis dan berbasis kebijakan, Zabina menawarkan solusi nyata dalam mengelola limbah baterai kendaraan listrik yang semakin meningkat seiring tren elektrifikasi transportasi.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Penelitian Rakan: Drone Mengurangi Jarak Tempuh dan Dampak Lingkungan

Dalam upaya mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan) dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), Rakan Raihan Ali Mohamad, mahasiswa Program Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, menggelar seminar hasil penelitian dengan judul Perencanaan Lokasi Drone Charging Station Menggunakan Data Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Memaksimalkan Service Level Pengiriman Makanan, pada Rabu, 7 Mei 2025 di Ruang M-10 FT UGM.

Di bawah bimbingan Prof. Ir. Bertha Maya Shopa, ST., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Rakan mengangkat isu krusial dalam layanan pengiriman makanan berbasis on-demand (ODFD) yang semakin berkembang pesat di kawasan urban. Pertumbuhan ODFD yang tinggi telah meningkatkan volume kendaraan dan rute logistik yang berdampak pada kemacetan, peningkatan emisi karbon, dan efisiensi sistem logistik secara keseluruhan.

Sebagai solusi, penelitian ini mengeksplorasi pemanfaatan drone sebagai moda pengiriman alternatif yang ramah lingkungan, namun memiliki tantangan berupa keterbatasan jarak tempuh. Untuk mengatasinya, Rakan mengembangkan algoritma berbasis ant colony optimization yang digunakan untuk merancang lokasi strategis drone charging station. Studi kasus dilakukan di area dalam Ring Road Yogyakarta dengan memanfaatkan data dari OpenStreetMap.

”Penelitian ini menunjukkan hasil signifikan, yakni cakupan layanan mencapai 93,56% dari total titik potential demand, dengan simulasi tiga skenario pengiriman: drone dengan jangkauan 2 km, drone 4 km, dan sepeda motor,” papar Rakan. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa penggunaan drone dapat secara substansial mengurangi total jarak tempuh dan dampak lingkungan, terutama dalam indikator global warming potential (GWP), acidification potential (AP), dan abiotic depletion potential (ADP).

Seminar ini turut dihadiri oleh tim penguji yang terdiri dari Ir. Anna Maria Sri Asih, S.T., M.M., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Ir. Sekar Sakti, S.T., M.BA., M.Sc., serta Dr.Eng. Ir. Muh Arif Wibisono, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng. Hasil penelitian ini tidak hanya menunjukkan potensi teknologi drone dalam mendukung efisiensi pengiriman, tetapi juga memperlihatkan dampak positif terhadap pengurangan emisi karbon dan efisiensi sumber daya, sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan. Rakan berharap temuannya dapat menjadi kontribusi nyata dalam pengembangan sistem logistik urban yang cerdas dan berkelanjutan.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

KBK Energi DTMI Gelar Core (Colloquium Riset Energi) Series 1

Untuk meningkatkan kualitas riset dan penelitian, Kelompok Bidang Keahlian (KBK) DTMI menyelenggarakan Colloquium Riset Energi seri pertama dengan tema “Thermal Comfort Aspects in Indonesia High Speed Train” yang dibawakan oleh Dr. Fauzun dan “Sustainable Metals in Energy Transition” yang dibawakan oleh Dr. Akmal Irfan Majid. Colloquium yang diselenggakan pada 12 Februari 2025 ini bertempat di ruang sidang A1 lantai 2 Gedung A DTM. Kegiatan ini terbuka bagi mahasiswa S1, S2, S3, dosen, maupun peneliti/praktisi perusahaan yang tertarik dengan riset-riset yang akan dipresentasikan oleh dosen-dosen dari KBK di DTMI.

Rangkaian acara ini, diawali sesi pembuka oleh Dr. Adhika Widyaparaga selaku sekretaris DTMI dan dimoderatori oleh Prof. Deendarlianto, pemaparan riset dengan ditutup sesi tanya jawab oleh peserta. “Acara kolokuium merupakan forum bagi mahasiswa untuk berdiskusi tentang ide riset baru dan temuan riset membahas topik-topik yang berhubungan dengan tema yang diangkat, semoga kegiatan ini dapat berlangsung setiap bulannya” ujar Dr. Adhika. Setelah acara pembukaan, acara dilanjutkan pada masing-masing narasumber yang pertama Dr. Fauzun, dengan menampilkan hasil penelitian Kereta Cepat Merah Putih (KCMP) dan narasumber kedua Dr. Akmal Irfan Majid yang menampilkan hasil penelitian di bidang konversi energi. Dalam pemaparannya Dr. Fauzun memaparkan bahwa penelitian KCMP sangat panjang dan untuk itu diperlukan bantuan pihak-pihak agar benar-benar bisa mewujudkan hasil riset ini dan mengajak untuk berkolaborasi. Harapan serupa juga diungkapkan Dr. Budi Sholeh Wibowo yang berharap agar proyek riset Dr. Fauzun dalam KCMP ini bisa melibatkan dosen-dosen, peneliti-peneliti agar dapat bersaing dalam pengembangan riset tersebut sambil berbagi pengetahuan dan inovasi baru.

Insightful sekali bukan episode perdana Core ini? So, nantikan Colloquium Riset Energi seri selanjutnya ya! Sharinglah risetmu dan dapatkan kolaboratormu 😉

Devi Kembangkan Deteksi Polusi Visual dalam Proposal Penelitian Tesis

Devi Hasugian, mahasiswa Program Magister Teknik Industri UGM, melaksanakan seminar proposal penelitian dengan judul “Deteksi Polusi Visual Berbasis Deep Learning (Convolutional Neural Network)” pada Rabu (05/02), bertempat di Ruang M-10 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah polusi visual yang semakin marak di lingkungan perkotaan, dengan menggunakan teknologi deep learning untuk mendeteksi elemen-elemen yang menyebabkan gangguan estetika dan kualitas hidup masyarakat.

Seminar ini dipandu oleh dosen pembimbing Devi, Ir. Yun Prihantina Mulyani, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., dan dihadiri oleh penguji yang terdiri dari Achmad Pratama Rifai, S.T., M.Eng., Ph.D., Ir. Ardiyanto, S.T., M.Sc., Ph.D., AEP., serta Ir. Andi Sudiarso, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPM.

Polusi visual merupakan gangguan yang timbul akibat keberadaan elemen-elemen yang merusak pemandangan dan estetika suatu tempat, seperti spanduk, papan iklan, sampah, dan grafiti yang dipasang tanpa izin. Elemen-elemen ini bukan hanya berdampak pada keindahan kota, tetapi juga meningkatkan stres, kecemasan, dan mengurangi kualitas hidup masyarakat, serta dapat mempengaruhi konsentrasi dan produktivitas, baik dalam aktivitas industri manufaktur maupun jasa. Penelitian Devi bertujuan untuk mengembangkan sistem deteksi polusi visual menggunakan teknologi Convolutional Neural Network (CNN), yang dapat mengidentifikasi elemen-elemen tersebut secara otomatis dan cepat.

Melalui pendekatan ini, Devi berharap dapat membantu pemerintah dan pihak terkait dalam memantau dan menegakkan aturan mengenai pemasangan iklan, spanduk, dan grafiti yang tidak sesuai dengan ketentuan. ”Dengan memanfaatkan deep learning, sistem yang dikembangkan dapat mendeteksi elemen-elemen polusi visual yang tidak memiliki izin, sehingga dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kualitas hidup masyarakat,” papar Devi.

Penelitian ini berkontribusi pada pencapaian beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya terkait dengan Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan (SDG 11) dan Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab (SDG 12). Teknologi ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi untuk meningkatkan estetika dan kenyamanan perkotaan, tetapi juga mendukung pembangunan yang lebih berkelanjutan dan teratur.

Seminar ini merupakan langkah penting dalam mengaplikasikan teknologi canggih untuk memecahkan masalah lingkungan yang sering kali terabaikan, dan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam menciptakan kota yang lebih nyaman dan ramah lingkungan.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Stefani Paparkan Proposal Penelitian Metode Pemilahan Sampah

Stefani Kumala Dewi Wijayanti, mahasiswa Program Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM mengadakan seminar proposal dengan judul “Deteksi Sampah Multi Kelas Menggunakan Algoritma Convolutional Neural Network untuk Proses Pemilahan” pada Selasa (04/02), bertempat di Ruang M-12. Seminar ini mengangkat tema pentingnya teknologi dalam pengelolaan sampah perkotaan yang berkelanjutan, sejalan dengan tujuan SDGs terkait keberlanjutan dan konsumsi yang bertanggung jawab.

Seminar ini dipandu oleh dosen pembimbing Stefani, Achmad Pratama Rifai, S.T., M.Eng., Ph.D., dan dihadiri oleh tiga penguji yang merupakan ahli di bidangnya: Ir. Yun Prihantina Mulyani, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., Ir. Nur Mayke Eka Normasari, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., serta Ir. Sinta Rahmawidya Sulistyo, S.T., MSIE., Ph.D., IPM.

Penelitian yang dipresentasikan Stefani bertujuan untuk mengembangkan sistem deteksi sampah otomatis yang berbasis pada algoritma deep learning, khususnya Convolutional Neural Network (CNN), untuk membantu proses pemilahan sampah secara efisien. ”Sistem ini mengklasifikasikan sampah berdasarkan gambar ke dalam 20 kelas yang mencakup berbagai jenis sampah, seperti organik, kertas, kaca, plastik, elektronik (e-waste), hingga logam seperti besi dan aluminium,” papar Stefani.

Untuk mencapainya, Stefani menggunakan dataset yang terdiri dari kombinasi dataset publik dan dataset baru yang menghasilkan gambar sampah terbagi ke dalam kelas-kelas tersebut. Penelitian ini mengimplementasikan teknologi transfer learning dengan algoritma YOLOv4, YOLOv7, dan YOLOv8 yang terkenal dalam bidang visi komputer untuk deteksi objek secara real-time.

Stefani menekankan bahwa pengelolaan sampah yang baik sangat penting dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dengan teknologi deteksi berbasis CNN, proses pemilahan sampah dapat dilakukan secara otomatis, memudahkan pengelolaan sampah, dan meningkatkan efektivitas daur ulang. Ini tentu saja berkontribusi pada pencapaian tujuan SDGs, khususnya yang terkait dengan keberlanjutan kota dan konsumsi yang bertanggung jawab.

Seminar ini juga mencerminkan upaya Fakultas Teknik UGM dalam mendukung pengembangan riset yang mengintegrasikan inovasi teknologi dengan isu-isu lingkungan, guna mendorong masyarakat menuju sistem pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan solusi praktis bagi pengelolaan sampah yang lebih efektif di perkotaan dan mendukung pembangunan yang lebih ramah lingkungan sesuai dengan prinsip-prinsip SDGs.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Semar UGM Siap Berkompetisi di Shell Eco-Marathon 2025 Qatar

Semar UGM salah satu kendaraan inovatif kebanggan UGM tengah mempersiapkan debut mereka di Shell Eco-Marathon Asia Pasifik dan Timur Tengah 2025 yang akan digelar di Sirkuit Lusail, Qatar pada 8-12 Februari mendatang. Shell Eco-marathon merupakan kompetisi bergengsi yang mempertemukan kendaraan-kendaraan hemat energi yang mendobrak batasan-batasan yang ada. Tahun ini menandai babak baru setelah lima tahun berturut-turut kompetisi digelar di Indonesia, tepatnya di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Dalam upaya memaksimalkan potensi untuk berkompetisi dengan hasil inovasi kendaraan hemat energi dari sejumlah tim mahasiswa internasional, Hans Tobias Sihombing yang juga berperan sebagai General Manager Semar UGM, tim Semar UGM menghadirkan dua kendaraan terbaiknya, yaitu Semar Urban Hydroz 1.2 yang mengandalkan bahan bakar hidrogen dan Semar Proto 4.0 yang menggunakan listrik sebagai sumber energi utamanya. “Kita ingin membawa visi besar untuk mendorong inovasi keberlanjutan dengan kompetisi internasional ini,” kata Hans dalam keterangan kepada wartawan, Rabu (15/1).

Pada kompetisi sebelumnya, kata Hans, Semar UGM sukses mencetak berbagai pencapaian gemilang seperti Juara 1 Kategori Urban Hydrogen Fuel, Juara 1 Kategori Prototype Electric dengan rekor 938 km/kWh, Juara 1 Kategori Off-track Data dan Telemetri serta juara 3 Regional Championship. “Raihan Semar UGM di tahun-tahun sebelumnya membuktikan dominasi, dan kompetensi Semar UGM sebagai salah satu tim terbaik dalam bidang kendaraan hemat energi,” paparnya.

Jalan Semar UGM untuk menjadi juara tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pengorbanan besar harus dilakukan seperti harus melewatkan ujian akhir semester dan diharuskan mengulang ujian tersebut setelah kompetisi selesai. Saat pelaksanaan kompetisi pun, tim sempat menghadapi tekanan besar akibat salah satu masalah krusial. Kendaraan Semar Proto 4.0 sempat tidak lolos uji teknis hingga hari kedua sehingga Semar Proto tidak memiliki kesempatan untuk latihan di lintasan tersebut. Dengan penuh ketegangan, diskusi panjang, dan kerja sama yang luar biasa, Semar Proto 4.0 akhirnya merebut juara pertama di kategorinya. “Pengalaman ini menjadi momen mendebarkan yang menunjukkan ketangguhan, dedikasi, dan tekad tim untuk mewujudkan yang terbaik dan menjadi juara,” kenangnya.

Semangat inovasi inilah yang akan terus ditekadkan Semar UGM untuk membawa desain kendaraan ramah lingkungan mereka lebih dekat ke implementasi di jalan raya. Perjalanan menuju prestasi ini tidak dilakukan sendirian. Semar UGM bangga mendapat dukungan dari berbagai mitra yang berkomitmen pada keberlanjutan  seperti PT Petrokimia Gresik, Pos Properti Indonesia, Jericho, PLN, Toyota Astra Motor, Citra Jelajah Informatika, Wefreight, Inalum, Pebsteel, Dharma Precision Parts, dan Air Liquide. Semar UGM juga terus membuka pintu kolaborasi dengan mitra-mitra baru yang berbagi visi yang sama, yaitu menciptakan inovasi dan kreasi yang bermanfaat dan berkelanjutan bagi dunia.

Penulis: Lazuardi & Gusti Grehenson
Sumber berita dan foto: Laman Web UGM