Proposal Yosida Angkat Stereolithography sebagai Inovasi Industri Kedokteran Gigi

Indriani Yosida Erline, mahasiswa Program Magister Teknik Industri UGM mempresentasikan seminar hasil penelitiannya yang berjudul “Optimasi Parameter Stereolithography untuk Meningkatkan Sifat Mekanis dan Fisik pada Aplikasi Temporary Crown dengan Response Surface Methodology” pada Kamis (30/01), bertempat di Ruang M-11, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Seminar ini dibimbing oleh Ir. Wangi Pandan Sari, S.T., M.Sc.S.T., M.Sc., Ph.D., dan dihadiri oleh tiga penguji yang terdiri dari Ir. Subagyo, Ph.D., IPU., ASEAN.Eng., Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T., Ph.D., IPU, ASEAN.Eng., dan Ir. Muh Arif Wibisono, S.T., M.T., D.Eng., IPM., ASEAN.Eng.

Penelitian ini berfokus pada penerapan teknologi stereolithography (SLA), salah satu metode 3D printing yang semakin populer, terutama di bidang kedokteran gigi. Teknologi ini digunakan untuk memproduksi temporary crown atau mahkota gigi sementara yang berfungsi untuk melindungi gigi sebelum pemasangan mahkota permanen. Untuk itu, temporary crown harus memiliki sifat mekanis yang cukup kuat untuk menahan tekanan pengunyahan, akurasi dimensi yang tinggi untuk kenyamanan pasien, serta estetika yang baik. ”Tantangan utama dalam pembuatan temporary crown adalah pentingnya pengaturan parameter proses yang tepat agar sifat mekanis dan fisiknya optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan parameter proses stereolithography guna meningkatkan kualitas hasil cetakan pada pembuatan temporary crown,” papar Yosida

Melalui metode Response Surface Methodology (RSM) yang dirancang dengan Box-Behnken Design (BBD), penelitian ini mengevaluasi pengaruh tiga parameter utama padaproses SLA, yaitu layer thickness, orientation printing, dan bottom exposure time. Penelitianini menggunakan material resin eSUN TC100 yang telah diuji sesuai dengan standar. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa bottom exposure time adalah parameter yang memilikipengaruh utama terhadap sifat mekanis dan fisik dari hasil cetakan.Untuk memperoleh hasil optimal, penelitian ini mengidentifikasi kombinasi parameter yangpaling efektif. Pada spesimen tanpa perlakuan, kombinasi optimal ditemukan pada orientation printing 90°, layer thickness 100 μm, dan bottom exposure time 25 detik.Sementara itu, pada spesimen dengan perlakuan, kombinasi parameter optimalnya adalah orientation printing 89,9999°, layer thickness 80,555 μm, dan bottom exposure time 27,10detik.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi industri kedokteran gigi, dengan meningkatkan kualitas produksi temporary crown melalui optimasi proses 3D printing. Selain itu, penelitian ini mendukung tercapainya beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam hal inovasi industri yang berkelanjutan (SDG 9) dan peningkatan kualitas kesehatan (SDG 3), dengan menciptakan produk medis yang lebih efisien, berkualitas, dan ramah biaya.
Seminar ini memberikan gambaran penting mengenai penerapan teknologi canggih dalam dunia kedokteran gigi, serta memberikan panduan praktis untuk industri terkait dalam mengoptimalkan proses manufaktur menggunakan teknologi 3D printing seperti stereolithography.

Kontributor: Maryanti, A.Md.

Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.