
Sudah menjadi hal yang lumrah terjadi bahwa selepas menyelesaikan studi di lembaga pendidikan tinggi, para lulusan sering mengalami fase gegar budaya saat memasuki dunia pekerjaan. Kondisi nyata yang ada di lapangan pekerjaan, yang tentu berbeda dengan lingkungan yang terbiasa dihadapi lulusan saat berkuliah, menuntut lulusan untuk bisa dengan cepat beradaptasi, menyesuaikan ilmu dan keahlian yang diperoleh di dunia perkuliahan agar dapat membantu dalam melaksanakan pekerjaan. Menyadari akan realita tersebut, Program Studi (Prodi) Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM mengajak mahasiswanya untuk melaksanakan Kunjungan Industri pada 23-28 Juni 2025, dengan destinasi yang dituju adalah industri-industri yang ada di Jawa Timur.
Diikuti oleh mahasiswa Prodi Teknik Mesin UGM semester 2, Kunjungan Industri atau yang dikenal dengan singkatan ”KI” kali ini mengarahkan tujuannya ke beberapa industri BUMN (Badan Usaha Milik Negara – red.) dan swasta di Jawa Timur, antara lain PT PLN Nusantara Power UP Paiton (Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton), PT PLN Indonesia Power Grati PGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Grati), PT Unilever Surabaya Rungkut, PT PGN Wonokromo, PT Sariguna Primatirta, Tbk (Cleo), PT Indospring, PT Pertamina Lubricants, PT KAI (Balai Yasa Surabaya Gubeng), dan PT Insera Sena. Ardi Wiranata, Ph.D. selaku salah satu dosen pendamping KI dalam salah satu sambutannya menyatakan bahwa KI adalah aktivitas yang penting dan berguna bagi mahasiswa. ”Melalui KI, harapannya mahasiswa bisa memperoleh exposure mengenai industri sejak dini,” paparnya.
Dibagi ke dalam 4 bus untuk mencakup banyaknya perusahaan, mahasiswa mengunjungi perusahaan yang berbeda-beda setiap harinya, dengan tim kunjungan dibagi untuk mengunjungi paling tidak 2 perusahaan dalam 1 hari. Pada kunjungan-kunjungan tersebut, mahasiswa memperoleh informasi mengenai profil perusahaan, bidang industri, jangkauan pelayanan dan distribusi produk dari industri, serta proses-proses teknis yang dikerjakan oleh para tenaga ahli di industri masing-masing. Penjelasan profil dari masing-masing perusahaan membantu mahasiswa agar lebih memahami seluk beluk dari masing-masing perusahaan yang dikunjungi, sedangkan pemaparan mengenai proses-proses teknis membantu mahasiswa untuk mengaitkan ilmu-ilmu yang telah mereka pelajari di kelas perkuliahan dengan kondisi nyata di industri. Selain menerima paparan melalui presentasi, mahasiswa juga diajak untuk berkeliling kawasan perusahaan agar dapat lebih memahami penjelasan yang telah diberikan dengan mengamati langsung fasilitas, alat produksi, produk, proses pengerjaan produk, perawatan alat produksi, sampai packing produk nyata secara langsung.
Melalui Kunjungan Industri, mahasiswa memperoleh banyak ilmu dan wawasan mengenai industri nyata yang tentu akan memiliki karakter berbeda bila dibandingkan dunia perkuliahan. Tidak hanya dapat menemukan kaitan antara industri dan materi perkuliahan, semoga setelah KI, mahasiswa akan semakin dapat menentukan minat dan menemukan potensi dirinya untuk menempuh studi di Teknik Mesin.