Arsip:

Penghargaan

Penelitian Rooftop PV Hantarkan Dr. Yun Prihantina Mulyani Raih Insan UGM Berprestasi 2024

Dosen Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, Ir. Yun Prihantina Mulyani, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., menjadi salah satu pemenang anugerah Insan UGM Berprestasi 2024 untuk kategori “Publikasi Terbaik Tema Perubahan Iklim dan Adaptasi Lingkungan 2024” dari 5 pemenang kategori penghargaan Bidang Publikasi Terbaik pada Rabu (13/11) bertempat di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM. Penghargaan tersebut diperoleh Dr. Yun melalui publikasinya yang berjudul “Analyzing Public Discourse on Photovoltaic (PV) Adoption in Indonesia: A Topic-Based Sentiment Analysis of News Articles and Social Media” yang diterbitkan oleh Elsevier B.V. dan memperoleh poin Impact Factor 9,8 dan h-Index 309. Dr. Yun menyatakan bahwa penganugerahan penghargaan dilaksanakan berdasar pangkalan data publikasi dosen yang dimiliki oleh universitas. “Jurnal dengan tema-tema yang telah ditentukan dipilih berdasarkan Impact Factor yang tinggi,” jelas Dr. Yun. Untuk angka h-Index, Dr. Yun menjelaskan bahwa salah satu indikator jumlah nilai yang diperoleh adalah jumlah sitasi dari publikasi yang dimiliki. “Semakin banyak yang mensitasi, maka semakin banyak yang menganggap bahwa penelitian itu relevan dan impactful. Selain itu, dengan terbitnya penelitian kita di jurnal higher impact, maka bisa dikatakan bahwa kualitas penelitian kita baik dan kesempatan untuk diseminasi hasil penelitian akan lebih baik lagi karena lebih banyak orang yang melihat,” tambah Dr. Yun.

Penelitian yang memenangkan penghargaan tersebut merupakan luaran hibah LPDP UKICIS yang merupakan kolaborasi antara Indonesia dan Inggris. Proyek penelitian LPDP UKICIS diketuai oleh Ir. Hilya Mudrika Arini, Ph.D. dengan anggota Ir. Yun Prihantina Mulyani, Ph.D., Prof. Budi Hartono, Dhyana Paramitha, S.T., M.Sc., dan Anas Saifurrahman, S.T., M.B.A., M.Sc.. Dalam hibah tersebut, terdapat beberapa work package yang tersedia bagi anggota hibah dan Dr. Yun mengambil work package yang berkaitan dengan public discussion mengenai rooftop PV atau panel surya yang saat ini sedang dalam proses adaptasi di Indonesia. Dalam penelitiannya, Dr. Yun berfokus pada aspek manusia pada konteks transisi energi. “Jika kita terlalu fokus pada teknologi dan mengabaikan aspek manusia sebagai pengguna, maka transisi energi akan sulit dilaksanakan, sehingga kami dari tim Teknik Industri UGM berfokus bagaimana manusia bisa menerima transisi energi,” tutur Dr. Yun. Pengambilan data dari penelitian tersebut bersumber dari media sosial dan media daring konvensional, dengan mencoba mengamati perbincangan publik berkaitan dengan adopsi rooftop PV untuk menemukan driver dan barrier dari pengadopsian rooftop PV.  

Melalui pengamatan yang dilaksanakan dengan mengamati komentar media sosial dan isi berita di media daring konvensional, Dr. Yun memperoleh data bahwa media daring konvensional cenderung bersikap sebagai pendukung program pemerintah dalam melaksanakan transisi energi melalui rooftop PV, namun di sisi lain juga memposisikan diri pada pihak yang netral saat berbicara mengenai investasi rooftop PV yang cukup tinggi nilainya bagi masyarakat akar rumput. Dari media sosial, diperoleh temuan bahwa komentar masyarakat berada pada spektrum negatif. Beberapa hal yang paling banyak disoroti masyarakat adalah terkait dengan biaya investasi awal dan perawatan yang cukup tinggi dan kontinuitas suku cadang. Masyarakat juga berharap alternatif teknologi yang lebih terjangkau tetapi efektif. Selain itu, banyak hasil tangkapan diskusi yang mengarah pada misinformasi. Misalnya, masyarakat menganggap bahwa dengan menggunakan rooftop PV akan menyebabkan kerusakan alat elektronik di rumah karena naik turunnya pasokan listrik. Padahal, PV ini akan diinstalasi dalam jaringan PLN, sehingga tegangannya stabil dan tidak akan merusak alat elektronik. Ada juga misinformasi lainnya yaitu masyarakat ragu mengadopsi rooftop PV karena sensitif terhadap petir. Padahal, PV ini sudah teruji tahan lama dan tangguh di berbagai jenis cuaca termasuk guntur atau badai petir. Meski memiliki kecenderungan untuk berada pada spektrum netral negatif, ditemukan bahwa beberapa elemen masyarakat sudah memliki kesadaran penggunaan rooftop PV sebagai bentuk energi yang lebih ramah lingkungan.  Secara garis besar, dapat ditarik pokok utama bahwa pemerintah belum memiliki regulasi atau peraturan  dan promosi kuat yang dapat mendorong adopsi rooftop PV. Komunikasi melalui media massa perlu fokus pada edukasi masyarakat untuk meminimalkan misinformasi yang menghalangi adopsi. Meski telah menemukan banyak hal dalam penelitian yang dilakukan, Dr. Yun menyatakan bahwa masih ada aspek motivasi dan emosional yang belum dapat ditangkap dari komentar-komentar di media sosial maupun pemberitaan di media daring konvensional. “Aspek emosional dapat ditangkap melalui survei, dan akan kita dalami di penelitian selanjutnya,” tuturnya. Dr. Yun menyatakan bahwa aspek motivasi adalah salah satu unsur penting dalam proses desain teknologi tepat guna.

Setelah penelitian hibah LPDP UKICIS ini berlangsung, Dr. Yun menginformasikan bahwa UGM  juga menjadi pemenang dalam sebuah konsorsium South East Asia – Europe Joint Funding Scheme for Research and Innovation (JFS)bekerja sama dengan Swiss, Jepang, dan Kamboja, sehingga penelitian mengenai rooftop PV akan terus berjalan per November 2024 hingga 3 tahun ke depan. Penelitian ini akan menempatkan Swiss dan Jepang sebagai leading countries dalam penggunaan PV, Indonesia pada posisi medium, dan Kamboja pada posisi low. Dari penelitian tersebut, diharapkan akan muncul luaran berupa business model yang dapat menjadi win-win solution bagi seluruh stakeholder. Selain itu, penelitian juga akan berusaha memetakan regulasi apa saja yang sudah mendukung transisi energi ke PV dan apa saja yang belum. UGM juga akan bekerja sama dengan Swiss dalam konsorsium tersebut guna menyusun predictive tools terkait dengan maintenance dari PV. “Sebelum terjadi kegagalan, kita sudah bisa menemukan komponen apa yang bermasalah, sehingga harapannya penggunaan PV akan bersifat jangka panjang dan sepadan dengan investasinya,” jelas Dr. Yun. Untuk tim penelitinya, kali ini konsorsium JFS diketuai oleh Dr. Yun dengan anggota tim merupakan ekstensi dari LPDP UKICIS. Sebagai pesan penutup bagi mahasiswa, Dr. Yun memberikan tips bahwa jika mahasiswa ingin mencoba menemukan permasalahan untuk diangkat ke penelitian, maka mahasiswa bisa lebih giat untuk mengunjungi kanal-kanal berita populer yang berbasis riset yang membahas riset dengan bahasa yang lebih kasual. “Jika mahasiswa pusing membaca jurnal, maka bisa mengunjungi media-media populer yang berbasis riset, karena informasi yang diperoleh sebagai hasil berselancar di mesin pencarian biasanya tidak melalui proses editorial dan kalaupun iya, bisa jadi itu hanya opini. Mengunjungi media berbasis riset bisa menjadi langkah pertama bagi mahasiswa untuk menemukan isu-isu yang relevan, yang kemudian didalami kembali di jurnal penelitian,” pungkas Dr. Yun.

Prodi Teknik Industri UGM Pertahankan Gelar Juara 1 pada BKSTI Award 2024

Program Studi (Prodi) Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM kembali mempertahankan gelarnya sebagai peraih juara pertama dalam penghargaan BKSTI Award yang diselenggarakan oleh Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia (BKSTI) bersamaan dengan pelaksanaan Sosialisasi Akreditasi Pasca Permendikbudristek Nomor 53, dan Lokakarya Asessment Capstone Design, MK Stasitika Industri dan K3 pada Sabtu (16/11), bertempat di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.

Pada penganugerahan BKSTI Award 2024, Prodi Teknik Industri UGM berhasil meraih 2 penghargaan sekaligus yaitu juara 1 program unggulan kerjasama sarjana (kerjasama TI UGM dengan Accenture Indonesia) dan juara 1 program unggulan kerjasama pascasarjana (kerjasama TI UGM dengan SUTD Singapore). Oleh karena pencapaian Prodi Teknik Industri UGM yang gemilang pada BKSTI Award tahun ini, maka Prodi Teknik Industri UGM memperoleh penghargaan “Program Unggulan”. Acara bergengsi ini dihadiri oleh 349 program studi teknik dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, dan perolehan ini menjadikan Teknik Industri UGM sebagai prodi Teknik Industri Unggul di antara prodi-prodi Teknik Industri dalam memperkuat efektivitas pembelajaran di ranah pendidikan teknik melalui program-program unggulan kerjasamanya. Penganugerahan BKSTI Award tahun ini diterima oleh Prof. Bertha Maya Sopha.

Salah satu topik menarik yang dibahas dalam forum BKSTI 2024 adalah implementasi Capstone sebagai metode pembelajaran integratif yang mampu mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja. Prof. Ir. Bertha Maya Sophia, ST., M.Sc., PhD., IPU., ASEAN.Eng, Guru Besar Fakultas Teknik UGM, mengungkapkan bahwa selama ini banyak program studi yang mengklaim memiliki Capstone, namun dalam praktiknya hanya berfokus pada riset. “Capstone adalah puncak dari mata kuliah sebelumnya, dirancang khusus untuk semester akhir. Mahasiswa tidak bisa mengambilnya di awal. Ini harus diintegrasikan dengan disiplin ilmu lainnya,” jelas Prof. Bertha.

Penghargaan yang diraih Teknik Industri UGM dalam BKSTI award 2024 kali ini semakin menunjukkan komitmen TI UGM dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi teknik industri terbaik dan siap untuk terus memajukan pendidikan tinggi di tanah air.

Tim Reactics Chem-E-Car UGM Duduki Posisi Top 7 Global Performance pada AIChE Annual Chem-E-Car Competition di Amerika Serikat

Tim Reactics Chem-E-Car UGM kembali menorehkan pencapaian gemilang di ajang bergengsi kompetisi Chem-E-Car (Chemical Engineering Car) yang diselenggarakan oleh American Institute of Chemical Engineerings (AIChE) telah selesai diselenggarakan pada 25-28 Oktober silam di San Diego Convention Center, California, Amerika Serikat dengan menempati peringkat 7 secara global, sekaligus menjadikannya sebagai peringkat kedua di tingkat Asia setelah berhasil mengalahkan 51 kompetitor dari negara lainnya. Kompetisi ini merupakan kegiatan tahunan yang melibatkan mahasiswa dari berbagai belahan dunia untuk mendesain dan membangun prototipe mobil bertenaga sumber energi kimia, yang akan berjalan dengan aman dan berhenti pada jarak tertentu.

Dalam kompetisi AIChE Annual Chem-E-Car Competition, peserta menunjukkan kebolehan mobil hasil rancangannya dan dinilai melalui beberapa uji kriteria, seperti concept, safety, presentasi, dan race. Menurut Muhammad Manaf Romli (Teknik Mesin 2021) sebagai salah satu anggota tim, kriteria yang paling menantang adalah kriteria race. “Penilaian terberat di bagian ketepatan jaraknya, yaitu semakin mendekati jarak yang ditentukan, maka poinnya semakin tinggi, sehingga jarak yang ditempuh harus semakin akurat jika ingin poinnya besar,” tutur Romli. Sebagai informasi, penyelenggara menentukan bahwa jarak yang harus ditempuh oleh peserta adalah 26,62 meter, sedangkan jarak yang dapat ditempuh oleh mobil hasil karya tim Reactics Chem-E-Car UGM adalah 25,57 meter.

Ikhlasul Amal Abda’i (Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika, Fakultas MIPA) selaku Ketua Tim menjelaskan bahwa Tim Reactics Chem-E-Car UGM telah melakukan riset mendalam dan uji coba ekstensif sejak Maret hingga Oktober 2024 untuk menyiapkan tim dalam menghadapi kompetisi. “Kompetisi ini jadi kesempatan pertama kami untuk bersaing secara langsung dengan universitas-universitas top dunia. Dengan berbagai persiapan, dari awal kami yakin bisa memberikan usaha terbaik dan bersaing di level global,” jelas Ikhlasul dihubungi secara daring, Selasa (12/11). Muhammad Andriano Hasnam (Departemen Teknik Nuklir dan Fisika) selaku manajer tim menyatakan bahwa meskipun menghadapi tantangan eksternal yang sangat berbeda dari Indonesia, seperti zona waktu, suhu, dan berbagai kondisi limitasi lainnya, tim mampu memberikan performa yang membanggakan. “Mereka cepat beradaptasi dengan sangat baik secara fisik dan mental, sehingga bisa tampil prima dan solid dalam setiap tahapan kompetisi,” tutur Andriano yang juga dihubungi secara daring, Selasa (12/11).

Kesuksesan Tim Reactics Chem-E-Car UGM saat itu juga tidak luput dari dukungan para dosen pembimbing, yaitu Budhijanto, ST., MT., Ph.D., IPM, Addin Suwastono, S.T., M.Eng., Mokhammad Fajar Pradipta, S.Si., M.Eng., dan Robertus Dimas Dhewangga Putra, S.T., M.Eng., PhD. Andriano juga mengucapkan terima kasih kepada TEKAGAMA (Alumni Teknik Kimia Gadjah Mada) sebagai sponsor dan donatur yang memberangkatkan tim untuk mengikuti kompetisi di Amerika Serikat. Meski tidak ikut berangkat ke Amerika Serikat, Romli sangat bersyukur bisa berkontribusi dalam mempersiapkan mobil karya timnya sebelum dilombakan di kompetisi. “Bagi saya sendiri, ini merupakan pengalaman yang berharga. Salah satu kesempatan yang mungkin tidak akan tercapai jika saya tidak kuliah di sini. Saya juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari departemen, fakultas, dan universitas yang sudah memberangkatkan tim kami,” pungkas Romli.

Disadur dengan perubahan seperlunya dari: https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-raih-prestasi-internasional-pada-ajang-kompetisi-chem-e-car-di-amerika-serikat/

Narasumber wawancara: Muhammad Manaf Romli (Teknik Mesin 2021)

PLN ICE 2024: Universitas Gadjah Mada Raih Juara 1 dalam Kompetisi Rancang Bangun Gokart Listrik

Tim SEMAR RACING KART TEAM UGM raih Juara di PLN ICE 2024, kompetisi inovasi kelistrikan nasional, menunjukkan inovasi mahasiswa UGM di bidang teknologi energi. Tim SEMAR RACING KART TEAM dari Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih Juara 1 dalam kategori rancang bangun gokart listrik dan Juara 2 Balap Gokart listrik yang diselenggarakan di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor Jawa Barat pada tanggal 5-7 November 2024. Lomba yang bertajuk “Innovation and Competition in Electricity” ini merupakan ajang tahunan yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk berkompetisi dalam inovasi teknologi di bidang kelistrikan yang diikuti oleh 52 tim dari perguruan tinggi seluruh Indonesia. Kompetisi ini melibatkan 31 perguruan tinggi dari Jawa dan 21 perguruan tinggi luar Jawa.

General Manager PT PLN Puslitbang Mochamad Soleh, mengatakan, ajang PLN ICE Kategori Rancang Bangun Gokart Listrik ini merupakan rangkaian peringatan Hari Listrik Nasional ke-79 dan sekaligus bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN atau PLN Peduli. “Melalui kegiatan PLN ICE 2024, kami mengajak para akademisi dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk menunjukan inovasi terbaiknya pada kompetisi rancang bangun gokart listrik,” ujar Soleh, dalam keterangan resminya.

Pencapaian ini merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi tim SEMAR RACING KART TEAM UGM dalam menciptakan solusi inovatif yang mendukung pengembangan sektor kelistrikan di Indonesia, prinsip-prinsip desain kendaraan listrik, menguasai teknologi komponen kendaraan listrik, pemahaman terhadap regulasi sesuai standar keamanan yang berlaku.. Semoga keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi dan berkompetisi di ajang nasional maupun internasional.

Selamat kepada Tim SEMAR RACING KART TEAM UGM!
Anggota team: Muhammad Idham Novanto / ketua (Teknik Mesin 2020), Muhammad Zuhdi (Teknik Mesin 2022), Muhammad Raihan Tsani (Teknik Mesin 2022), Dwi Fikri Mustakim (Teknik Mesin 2021), Arvian Naufal Zufar (Teknik Mesin 2020), dan Hannan Nur Muhammad (Teknik Elektro 2021)
Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Jayan Sentanuhady, S.T., M.Eng., IPU., ASEAN Eng.

source:
PLN Bikin Kompetisi Bikin Gokart Listrik Antar Mahasiswa
PLN ICE 2024: Universitas Gadjah Mada Raih Juara 1 dalam Kompetisi Rancang Bangun Gokart Listrik – Pantau.com
PLN gelar kompetisi rancang gokart listrik antar perguruan tinggi

Tekun Berproses dan Terus Belajar melalui Lomba bersama Alif

Juara merupakan tradisi bagi Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, sebuah tradisi yang dilestarikan oleh semua unsur yang terdapat di departemen, mulai dari dosen, mahasiswa, hingga tenaga kependidikan. Bukan merupakan hal baru bila tersiar kabar bahwa civitas akademika DTMI UGM menjadi juara di suatu lomba atau memperoleh penghargaan, seperti mahasiswa Teknik Industri Angkatan 2021 bernama Muhammad Alif Rahman.

Alif bersama dengan timnya berjaya membawa nama Teknik Industri UGM dengan menjadi juara pada 3 kompetisi tingkat nasional sekaligus di bulan Oktober 2024, yaitu Kahforward Innovation Competition 2024 (juara 2 dan The Most Innovative Project Winner), Sebelas Maret Business Case Competition 2024 (juara 1 dan The Most Problem Solving Winner), dan UI Innovation War Business Case Competition 2024 (First Runner Up (juara harapan 1)). Meski 3 kompetisi tersebut melaksanakan tahap akhir pada bulan Oktober, Alif menginformasikan bahwa sebenarnya tahapan awal dan semifinalnya sudah berlangsung sebelum Oktober, seperti kompetisi Kahforward yang dimulai pada bulan Juni, Sebelas Maret Business Case Competition di bulan Agustus, dan UI Innovation War pada bulan Agustus juga. Mengenai 3 lomba yang dimenangkan, Alif menyatakan bahwa ketika ia memperoleh info lomba-lomba yang mengangkat business case tersebut, ia   langsung menghubungi teman-temannya di Teknik Industri karena dalam perkuliahan, Teknik Industri juga menyinggung tentang bisnis. Oleh karena 3 kompetisi yang dimenangkan Alif dan tim bersifat terbuka untuk semua disiplin, meski Alif dan tim seluruhnya merupakan mahasiswa Teknik Industri, mereka tidak segan untuk menimba ilmu dari mahasiswa yang berasal dari disiplin-disiplin ilmu lain yang berkaitan dengan kompetisi business case. “Aku merasa ini bisa dikerjakan teman-teman Teknik Industri sehingga aku mengajak teman-teman untuk ikut, tetapi jika kami melihat cakupan business case yang luas dan ada yang di luar bidang Teknik Industri, kami juga meminta pendapat teman-teman dari fakultas-fakultas lain,” tutur Alif.

Dalam berproses selama mengikuti lomba secara berkelompok, tentu dinamika tidak dapat dihindari. Alif menyatakan bahwa ketika sedang mengerjakan business case selama 1-2 minggu dan melaksanakan brainstorming, kemudian terjadi dinamika dalam kelompoknya, ia merasa cukup terbantu dengan ketentuan tim dalam kompetisi business case yang diharuskan beranggotakansebanyak 3 orang. “Jika anggotanya ada 3 orang dan terdapat perbedaan pendapat antara anggota 1 dengan yang lain, maka ada yang bisa menjadi penengah untuk kemudian bersama-sama mencari solusi terbaik, dengan mengambil insight dari masing-masing anggota untuk kemudian dicari jalan tengahnya,” ujarnya. Alif juga mengakui bahwa dalam berproses, masing-masing anggota juga belajar untuk saling mengalah, terutama apabila terdapat ide anggota lain yang dirasa lebih baik untuk menyelesaikan persoalan dalam lomba jika dibandingkan dengan idenya sendiri setelah melaksanakan diskusi. “Kita ada tahap pengumpulan ide, kemudian diskusi untuk menentukan kelemahan dan kelebihan ide masing-masing, sehingga ide-ide yang belum sesuai dengan kebutuhan penyelesaian lomba ini akan kami eliminasi. Harapannya adalah masing-masing anggota juga bisa berbesar hati jika idenya belum dapat digunakan,” tambahnya. Alif menuturkan bahwa komunikasi yang baik dari semua anggota kelompok menjadi kunci penting agar dapat menyelesaikan tantangan lomba dengan baik. “Kita tentukan, semisal hari ini tidak bisa mengerjakan, kita bisa bicarakan mengapa tidak bisa dan kapan waktu yang semua anggota bisa,” jelasnya.

Alif sendiri sudah tidak asing dengan dunia lomba. Sejak SMP ia sudah mengikuti banyak perlombaan, mulai dari lomba kepramukaan, karya tulis ilmiah, dan business case ketika ia berkuliah di Teknik Industri. “Ketika kuliah ketemu business case, aku merasa ini hal baru dan seru kalau ditekuni, sehingga jika aku belum mencapai achievement paling tinggi di business case, aku akan coba terus,” tutur Alif. Aktif mengikuti kompetisi memungkinkan Alif untuk bertemu dan berdiskusi dengan banyak orang, terutama dengan peserta lain dan juga top company yang menjadi penyelenggara kompetisi sehingga bisa memperluas relasi. Meski begitu, Alif menyatakan bahwa oleh karena diperlukan ketekunan dalam mengikuti lomba, maka kesediaan mengikuti lomba diserahkan kepada mahasiswa masing-masing, “Semua tergantung apakah seseorang mau belajar hal baru atau tidak, bisa tekun atau tidak, dan apakah mengikuti lomba adalah hal yang menarik bagi dia,” jelasnya.

 Kuliah Teknik Industri yang mencakup banyak bidang membuatnya membutuhkan sebuah ajang untuk penerapan, dan menurut Alif, mengikuti lomba adalah salah satunya. “Ketika di kuliah, kita terpaku dengan sistem, semisal kita ada masalah, maka tahap penyelesaiannya sudah ada. Dalam lomba, kita bisa melakukan eksplorasi dengan lebih bebas, bukan hanya bidang ilmu Teknik Industri saja, namun juga bidang-bidang ilmu lain yang terkait,” tuturnya. Dengan memahami konsep-konsep sederhana dari bidang ilmu lain, Alif juga menemukan manfaat untuk mengumpulkan bekal guna menghadapi dunia kerja yang bersifat majemuk divisi dan bidangnya.

Saat ditanya mengenai pesan kepada adik-adik tingkatnya yang tertarik untuk mengikuti lomba, Alif menyatakan agar berani mencoba. “Lomba ada banyak macamnya, mulai dari lomba keindustrian, lomba business case, dan lomba-lomba yang lain, sehingga di tahun-tahun awal akan lebih baik jika mencoba berbagai bidang lomba. Jika sudah dicoba semua, maka bisa membuat prioritas untuk mengikuti lomba-lomba yang dirasa menarik dan dapat diikuti,” tuturnya. Alif juga menyarankan untuk sesering mungkin mengikuti seminar keilmuan dalam rangka mencari pembimbing yang bisa memandu dalam mengerjakan lomba, terutama lomba business case. Sebagai penutup, Alif berpesan agar mahasiswa menekuni proses yang berjalan dan agar tidak cepat puas dengan apa yang telah diperoleh. “Jika kita sudah mendapat pencapaian yang tinggi, maka kita harus berusaha untuk mendapatkan yang lebih tinggi lagi,” pungkasnya.

Semangat Berkompetisi Tanpa Henti dari Danu, Yoga, dan Adhika

Dalam menjalani masa perkuliahan, selain belajar untuk memperoleh nilai yang baik, mahasiswa juga perlu untuk mengasah berbagai keterampilan yang tidak diajarkan di dalam kelas.  Banyak cara yang bisa dilakukan oleh mahasiswa, salah satunya dengan mengikuti berbagai macam lomba, seperti yang dilaksanakan oleh Danu Ari Wibowo, Yoga Sanjaya , dan Adhika Pramudia Kirana; mahasiswa Teknik Mesin UGM angkatan 2022 berikut.

Danu dan tim berhasil menjuarai Lomba Esai Ilmiah dalam perhelatan “Pekan Ilmiah Nasional” yang diselenggarakan Universitas Lampung pada 14-15 September 2024, dengan pencapaian Best Paper dan Best Presentation, menjadikan mereka Juara Umum mengungguli peserta dari berbagai universitas, seperti Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan ITERA. “Sejak bulan Agustus kami sudah mulai membuat abstrak dan diserahkan pada tanggal 20 Agustus. Kemudian sekitar 1 atau 2 minggu setelah itu, kami menerima pengumuman finalisnya yang akan presentasi secara luring di Universitas Lampung pada 14 September,” tutur Danu. “Setelah kami mengirim abstrak dan dinilai menarik, kami membuat  full paper untuk dipresentasikan dengan sesi tanya jawab selama 10 menit,” papar Adhika. Dalam paper yang dibuat oleh tim Danu, Yoga, dan Adhika, topik yang diangkat adalah mengenai mengubah sampah plastik menjadi senyawa zeolit dalam rangka mengurangi penumpukan sampah plastik sekaligus mengurangi emisi gas karbon dioksida.  

Selain Lomba Esai Ilmiah di Universitas Lampung, Danu, Yoga, dan Adhika juga sering menjadi juara dalam berbagai lomba, antara lain National Essay Competition (NEC) Integrated Youth Renewable Energy Festival (IYREF) di ITB pada Mei 2024, Business Plan Competition Integrated Youth Renewable Energy Festival (IYREF) di ITB pada bulan yang sama, Speech Competition – Prokontra x Development Course Telkom University 2024 juga di bulan yang sama, dan Speech Competition in National English Skills Competition UIN Mahmud Yunus Batusangkar 2024 pada Agustus 2024. Danu menyatakan bahwa pada setiap jenjang sekolahnya, ia sudah sering mengikuti lomba. “Jadi sekolah itu nggak cuma datang, belajar terus pulang, tapi dari SD pasti ikut beberapa lomba, SMP ikut lomba, SMA ikut lomba, jadi di kuliah ini karena ada semangat dari sekolah jadi keterusan,” papar Danu.  Yoga memaparkan hal serupa bahwa sudah sejak SMA ia mengikuti lomba-lomba OSN dan karya tulis ilmiah dan kebetulan dalam perjalanan tersebut ia beberapa kali bertemu dengan Danu. “Ternyata pas di kuliah satu prodi, yaudah kita jadi partner lomba karya tulis ilmiah, dan saya mendapat manfaat terutama kepenulisan, karena membantu untuk nanti mengerjakan tugas akhir,” jelas Yoga. Adhika mengungkapkan alasan yang berbeda, bahwa ia mengikuti banyak lomba untuk memperkaya portofolio. “Saya punya keinginan untuk S2 ke luar negeri, dan dari yang saya baca portofolio bisa menjadi penguat pada saat seleksi. Selain itu, karena saya suka membaca, saya rasa perlu untuk dikeluarkan dalam bentuk tulisan, dengan melatih cara berpikir kritis dan juga dalam bentuk lisan berupa latihan speaking,” tutur Adhika.

Ketika ditanya mengenai manfaat apa yang diperoleh selama mengikuti lomba, Adhika mengatakan bahwa memperoleh pengalaman yang berharga menjadi manfaat yang berharga. “Bisa berdinamika dengan kelompok, bertemu dengan banyak orang dan pergi ke kota lain, sehingga saya bersyukur bisa diberi kesempatan untuk ikut lomba,” jelas Adhika. Di luar manfaat yang diperoleh, Adhika menerangkan bahwa komitmen untuk disiplin menjadi tantangan dalam dinamika tim lomba. “Kita sudah membuat timeline dengan deskripsi pekerjaan-pekerjaannya, yang sampai saat ini saya pribadi masih berusaha untuk lebih disiplin dalam pemenuhannya,” ucap Adhika. Danu menambahkan manajemen waktu juga menjadi tantangan yang dihadapi dalam mengerjakan persoalan lomba secara individu. “Kita ada yang kuliah, ada yang ikut organisasi, dengan segala tugasnya, sehingga kami harus mengorbankan waktu yang seharusnya bisa istirahat atau main untuk mengerjakan lomba,” terang Danu. Mengenai perbedaan dalam kelompok, Yoga menyatakan bahwa dalam kelompok, terdapat tantangan untuk mengkombinasikan ide-ide dari anggota tim. “Kita kan tim, harus satu tujuan. Meski beda pemikiran, kita harus menyatukan ide dari semua anggota,” ucap Yoga. Dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada, Adhika menjelaskan bahwa menurunkan ego dan bersikap objektif diperlukan dalam mencapai tujuan untuk bersama-sama belajar dan bertumbuh. Sebagai pesan penutup, Yoga berpesan kepada teman-teman atau adik tingkat yang tertarik untuk mengikuti lomba agar jangan takut gagal dan totalitas dalam mengikuti lomba. “Dalam kegagalan, pasti ada sesuatu yang kita dapat dan manfaatkan untuk ke depannya,” tutur Yoga. Danu menuturkan hal yang senada, bahwa lebih baik menyesal mencoba dibanding menyesal karena tidak mencoba. “Selama masih ada kesempatan dan waktu, tidak ada salahnya untuk mencoba. Perkara lolos atau tidak, itu urusan belakangan,” jelas Danu. Adhika menambahkan bahwa penting untuk mengambil risiko dengan terukur agar bisa mengambil keputusan lebih tepat. Danu memberi pesan pemungkas bahwa mahasiswa Teknik Mesin perlu membuka cakrawala pandangan agar tidak terpaku pada tim-tim lomba yang sudah ada dan populer sehingga bisa mengikuti lomba-lomba lain yang sesuai dengan bakat dan minatnya, dengan begitu juga akan menambah ragam prestasi yang ada.

Tanpa Latar Belakang Perkapalan, Tim Gamantaray UGM Raih Prestasi di Kontes Kapal Indonesia 2024

Tim Gamantaray UGM kembali mengukir prestasi tingkat nasional setelah merebut juara 1 pada NASDARC ITS bulan lalu. Kini, Gamantaray berhasil masuk dalam Top 5 Perguruan Tinggi di Kontes Kapal Indonesia 2024 dengan dua subtimnya yang berprestasi. Subtim Naviterra menyabet Juara 2 untuk Kategori Inovasi Sistem Permesinan dan Kelistrikan. Sementara subtim Jayamahe menempati posisi Juara 3 di Kategori Fuel Engine Remote Control (FERC).

Kontes Kapal Indonesia ini sendiri merupakan ajang tahunan yang dilakukan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang pada tahun ini bekerja sama dengan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. KKI 2024 yang dilaksanakan pada tanggal 23-27 Oktober 2024 di PPNS dan Waduk Sier Surabaya diikuti oleh 45 perguruan tinggi dengan 6 kategori didalamnya. Tim Gamantaray sendiri mengirimkan 4 subtim perwakilannya, yaitu subtim Jayamahe (Kategori Fuel Engine Remote Control), Gamanave (Kategori Electric Remote Control), Safinah One (kategori Autonomous Surface Vessel), dan Naviterra (Kategori Inovasi Sistem Permesinan dan Kelistrikan).

“Sebuah pengalaman yang tak ternilai bagi kami untuk bisa berpartisipasi di dalam KKI khususnya di kategori ISPK tahun ini. Tentu, kami sangat bangga bisa menghasilkan inovasi yang diapresiasi dalam bidang teknologi maritim. Terima kasih banyak kepada seluruh pihak yang telah mendukung kami.Sedikit motivasi dari saya, “tabrak perihal tak mungkin, abaikan mustahil”,ungkap Diky Harias, sebagai Ketua

Subtim Naviterra. Subtim Naviterra adalah tim baru yang dibentuk pada tahun 2024, khusus untuk mengikuti kategori Desain di Kontes Kapal Indonesia (KKI) 2024. Tim Naviterra sendiri beranggotakan Diky Harias (Fakultas Teknik), Muhammad Taqiyuddin Alfatih (Sekolah Vokasi), Dhani Adriansyah (Fakultas MIPA), Faradila Danis Wahidiyah (Fakultas MIPA), Nabilla Amanda Fatwazahra (Fakultas Teknik). Dalam debut pertamanya, subtim ini berhasil mendapatkan Juara 2 dalam kategori ISPK.

“Perjalanan kami penuh tantangan yang menguatkan solidaritas tim. Setiap perjuangan memberi pengalaman berharga dan hasil membanggakan. Terima kasih kepada tim Jayamahe atas kerja kerasnya serta dosen pembimbing kami, Dr. Ir. Hifni Mukhtar Ariyadi, atas dukungan penuhnya. Semoga pencapaian ini menginspirasi teman-teman lain untuk terus berjuang bersama”, ungkap Haikal Ahmad Siregar sebagai Ketua Subtim Jayamahe.

Subtim Jayamahe merupakan subtim yang berfokus pada kategori Fuel Engine Remote Control yang merupakan kapal dengan sistem propulsinya menggunakan motor berbahan bakar 2 tak. Subtim Jayamahe beranggotakan Fuccel Malino Eka Wardaya (Sekolah Vokasi), Haikal Ahmad Siregar (Fakultas Teknik), Aldino Diru Sasongko (Sekolah Vokasi), Raihan Ulwan Fajar (Sekolah Vokasi), Miftaqus Sa’adah (Fakultas Teknik). Subtim ini berhasil menempati posisi ke tiga dari total 29 tim.

“Alhamdulillah, dengan penuh syukur saya ucapkan selamat kepada Tim Gamantaray atas prestasi di Kontes Kapal Indonesia 2024. Kerja keras dan dedikasi rekan-rekan telah terbayar. Sebagai Captain, saya berterima kasih kepada seluruh anggota tim atas kerja sama yang solid, kepada Bapak Dosen Pembimbing atas dukungan penuhnya, dan kepada Universitas Gadjah Mada atas segala support.’ ujar Muhammad Febrian selaku Captain Gamantaray 2024.

Momentum ini tentu menjadi bekal bagi tim Gamantaray untuk terus mengembangkan inovasi, memperkuat kompetensi, serta meningkatkan prestasi di setiap kesempatan ke depannya. Tim Gamantaray akan berusaha untuk mengikuti kompetisi tingkat internasional untuk membuktikan inovasi yang telah dikembangkan. “Saya sangat bangga dengan semangat belajar dan kerja keras tim Gamantaray hingga mampu mencapai prestasi ini. Mereka tidak hanya berprestasi, tetapi juga membuktikan bahwa talenta dan inovasi mahasiswa kita di bidang maritim mampu bersaing di tingkat nasional. Semoga prestasi ini menjadi motivasi untuk bisa lebih baik lagi di masa mendatang.” ucap Dr. Ir. Hifni Mukhtar Ariyadi, S.T., M.Sc., IPM. selaku Dosen Pembimbing Gamantaray.
(source: Tim Gamantaray)

Gadjah Mada Aerospace Team Harumkan Nama Universitas Gadjah Mada dalam Teknofest 2024 di Turki

Gadjah Mada Aerospace Team (GMAT) UGM mengirimkan tim terbaiknya untuk mengikuti Teknofest Model Satellite Competition tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Turkish Technology Team Foundation. Kompetisi ini dilaksanakan pada tanggal 13–20 September 2024, bertempat di Aksaray, Turki. 

GMAT mengirimkan sembilan mahasiswa dari Subteam Ugrasena dalam kompetisi tersebut. Sembilan mahasiswa tersebut adalah Tan Nico Febrian ( Teknik Mesin 2021), Septyan Jaya Saputra (Elektronika dan Instrumentasi 2021), Byan Cahaya Rahman Arvendy ( Teknik Elektro 2021), Shahnaz Izzati Frishila (Elektronika dan Instrumentasi 2021), Afif Irfan Zein (Teknik Elektro 2021), Dzaky Ahmad Sudiarso (Teknik Elektro 2021). Dosen Pembimbing dari DTMI yaitu Dr. I Made Miasa (koordinator) dan Dr. Adhika Widyaparaga.

Di kompetisi ini, Subteam Ugrasena berhasil menduduki posisi kelima dalam cabang Model Satellite dengan perolehan skor sebanyak 80,95 poin. Perolehan prestasi GMAT dalam Teknofest 2024 ini merupakan hasil improvisasi yang besar pada model satelit yang sebelumnya pernah dibuat. 

Saya ucapkan terima kasih banyak atas bantuan dari seluruh pihak mulai dari dosen pembimbing, jajaran Direktorat Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada, dan rekan-rekan pengurus harian seluruhnya dalam pelaksanaan persiapan maupun hari kompetisi”, ungkap Thoriq selaku Ketua Umum GMAT 2024.

Prestasi gemilang dari GMAT dalam Teknofest 2024 ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi GMAT maupun komunitas lain untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama Universitas Gadjah Mada dalam kompetisi di kancah nasional maupun internasional. *(source: Gadjah Mada Aerospace Team Harumkan Nama Universitas Gadjah Mada dalam Teknofest 2024 di Turki – Kreativitas UGM)

Semar UGM Menyabet Dua Piala Juara 1 Kategori Urban Listrik dan Prototype Listrik Kompetisi Mobil Hemat Energi 2024

Jakarta, 9 Oktober 2024 – Tim Semar Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menorehkan prestasi membanggakan di ajang Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE) 2024. Dalam kompetisi yang digelar pada 5-10 Oktober 2024 di Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol, Tim Semar berhasil membawa pulang dua gelar juara 1 pada kategori Urban Listrik dan Prototype Listrik.

Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE) adalah ajang bergengsi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bekerja sama dengan Balai Pengembangan Talenta Indonesia dan Pusat Prestasi Nasional.

Pada tahun ini, kompetisi diikuti oleh 60 tim dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Tim Semar UGM berhasil mencapai prestasi luar biasa dengan capaian efisiensi 298,8 km/kWh di kategori Urban Listrik dan 938 km/kWh di kategori Prototype Listrik. Prestasi ini menjadi pencapaian baru bagi Tim Semar, khususnya karena tahun ini merupakan tahun pertama Tim Semar menurunkan kendaraan di kelas Urban Listrik dan sekaligus mencatatkan kemenangan berturut-turut dalam dua tahun terakhir di kelas Prototype listrik.

Keberhasilan ini menjadi bukti nyata dari inovasi dan komitmen para mahasiswa UGM yang berasal dari berbagai disiplin ilmu teknik. Dalam kategori Urban Listrik, Tim Semar memperkenalkan kendaraan listrik hemat energi yang didesain modern serta ramah lingkungan, dengan fokus pada efisiensi energi tinggi dan emisi nol. Di kategori Prototype Listrik, tim mengembangkan kendaraan ringan berteknologi futuristik yang mampu menempuh jarak jauh dengan konsumsi energi minimal.

“Kami sangat bersyukur dan bangga atas pencapaian ini. Kemenangan ini merupakan hasil kerja keras seluruh anggota tim, dukungan dosen pembimbing, serta support penuh dari Universitas Gadjah Mada,” ujar Hans Tobias, Ketua Tim Semar. “Kami berharap inovasi ini bisa mendorong perkembangan teknologi kendaraan listrik di Indonesia yang lebih efisien dan ramah lingkungan.”

Keberhasilan Tim Semar semakin memperkuat posisi UGM sebagai universitas yang berperan aktif dalam pengembangan teknologi inovatif di Indonesia, khususnya di bidang kendaraan hemat energi. Setelah kemenangan ini, Tim Semar bertekad untuk terus mengembangkan inovasi mereka dan bersiap menghadapi tantangan kompetisi internasional berikutnya, yaitu Shell Eco-marathon Asia Pacific and the Middle East yang akan diselenggarakan di Qatar pada Februari 2025. Mereka berharap dapat kembali mengharumkan nama Indonesia di tingkat global dengan inovasi kendaraan hemat energi yang semakin canggih dan kompetitif. (Tim Semar/website: FT UGM)

Angkat Proyek Promosi Pariwisata Lombok, Mahasiswa Teknik Industri UGM Raih Juara 2 Project Management Challenge 2024

PROLOG Team mahasiswa Program Studi Sarjana Teknik Industri Universitas Gadjah Mada sukses meraih Juara 2 pada ajang Project Management Challenge 2024 yang diselenggarakan pada Senin (30/09). Perlombaan yang diselenggarakan setiap tahun oleh Project Management Institute – Indonesia Chapter ini merupakan kompetisi tingkat internasional, yang kali ini diadakan di Kota Malang, Jawa Timur pada tanggal 28 hingga 30 September 2024. Pada tahun ini, kompetisi ini membawakan tema “Smart Tourism: Exploring Solutions for Sustainable Development Goals”, dengan Grand Final diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia dan Malaysia.

“Senang dan terharu sekali rasanya dapat berpartisipasi dalam meraih gelar Juara 2 pada Project Management Challenge 2024 kali ini. Di tengah persaingan yang ketat dengan mahasiswa program sarjana dan magister di Indonesia dan Asia, kami tetap mampu membuktikan kualitas dan kerja sama tim kami. Tentunya, semua ini berkat doa dan dukungan dari orang-orang terdekat kami,” ungkap Gregor Dalton, leader dari PROLOG Team.

Dalam kompetisi Project Management Challenge 2024, PROLOG Team mengangkat proyek “MANDALIKA: Mobile Application for Discovering and Exploring Lombok Attraction”, yang diharapkan mampu memperkenalkan Lombok pada wisatawan mancanegara melalui berbagai event menarik, salah satunya MotoGP. Penyusunan perencanaan proyek tersebut juga dibantu oleh Ir. Hilya Mudrika Arini, Ph.D. dan Ir. Sinta Rahmawidya Sulistyo, Ph.D. sebagai dosen pembimbing. Pada tahap Grand Final, berbagai masukan dari dewan juri yang berpengalaman mampu menyempurnakan ide dan pemahaman para peserta terkait implementasi manajemen proyek dalam dunia profesional.

Selain mempresentasikan proyek MANDALIKA tersebut, PROLOG Team juga harus menyusun ide dan rencana proyek baru berdasarkan hasil observasi dan analisis secara langsung pada Kampung Warna Warni Jodipan dan Kampung Tridi di Kota Malang. Mereka dituntut untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menyusun ide proyek yang akan diterima secara langsung oleh Pemerintah Kota Malang. “Hal ini sangat challenging karena kita harus menyusun ide dan rencana proyek secara matang hanya dalam waktu 1 malam atau kurang dari 12 jam sehingga kami tidak memiliki waktu tidur dan istirahat,” ungkap Muthi Amalia, anggota PROLOG Team dan mahasiswa Fast Track Teknik Industri UGM.

Hasil tidak mengkhianati usaha, PROLOG Team mampu meraih gelar Juara 2 pada ajang Project Management Challenge 2024, di mana hal tersebut menandakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Industri UGM mampu mempertahankan gelar juaranya sejak Project Management Challenge 2023 silam. Harapannya, mahasiswa Program Studi Sarjana Teknik Industri UGM mampu berpartisipasi kembali pada Project Management Challenge 2025 yang akan diadakan di Kota Yogyakarta dan mampu merebut gelar juara 1 nantinya.

Artikel: Gregor Dalton Maranatha Lekatompessy
Penyunting: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.
Narahubung: Gregor Dalton Maranatha Lekatompessy (087705727327)