Arsip:

Berita

IMT Atlantique Paparkan Informasi Master of Science dalam “Sharing Session”

Program Studi Magister Teknik Industri Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama dengan Departemen Teknik Kimia dan Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika mengadakan Sharing Session dengan mengundang IMT Atlantique Perancis pada Rabu (30/10), bertempat di Meeting Room 1 Gedung Prof. Roosseno Soerjohadikoesoemo – Smart and Green Learning Center (SGLC) Fakultas Teknik UGM.

Sharing Session kali ini mengundang mahasiswa Program Studi Magister Teknik Industri, Teknik Kimia, Teknik Nuklir, dan Teknik Fisika, serta mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Teknik Industri. IMT Atlantique dengan diwakili oleh Francois Keo selaku International Development Manager memberikan paparan informasi mengenai program Double Degree Magister yang dapat diambil oleh mahasiswa UGM. Untuk mahasiswa Teknik Industri, Francois memaparkan bahwa mahasiswa dapat mengambil Master of Science dengan konsentrasi Management and Optimization of Supply Chains and Transport. Sebagai bagian dari kolaborasi FICEM (French Indonesian Consortium in Engineering and Management), Francois menyatakan bahwa program Double Degree antara UGM dan IMT Atlantique maupun program-program kerja sama dengan UGM lainnya sudah berjalan selama kurang lebih 9 tahun dan tahun depan akan merayakan tahun yang ke-10. “Kerja sama yang terjalin berjalan dengan sangat baik. Kami mendapat pendanaan dari program Erasmus dua kali, lalu terdapat juga program “Nusantara Phd.” Antara IMT Atlantique dan UGM, kami juga mengembangkan banyak proyek bersama, dan juga banyak alumni program kami di bidang Teknik Industri, Teknik Nuklir, dan sekarang bidang Lingkungan dan Energi. Bisa dikatakan kerja sama antara kedua universitas sangat baik dan UGM adalah partner yang sangat berharga,” tutur Francois.  Francois menambahkan bahwa meski FICEM bermula dengan fokus Teknik Industri dan Teknik Nuklir, saat ini IMT Atlantique juga membuka kesempatan bagi mahasiswa dari program studi lain, salah satunya Teknik Mesin, untuk dapat mendaftar pada program Magister 2 tahun yang berfokus pada Project Management for the Environmental & Energy Engineering (PM3E) dengan kuliah dibawakan dalam Bahasa Inggris secara penuh.

Program Magister yang ditawarkan oleh IMT Atlantique memiliki skema 1 tahun pertama studi dan pada semester kedua pada tahun kedua, mahasiswa akan melaksanakan internship selama 6 bulan penuh di perusahaan/industri atau melaksanakan riset di laboratorium. Bagi mahasiswa yang tertarik untuk mendaftar beasiswa, IMT Atlantique saat ini menerima mahasiswa yang memperoleh beasiswa LPDP.

Meski saat ini program yang ditawarkan oleh IMT Atlantique terbatas pada mahasiswa pascasarjana, Francois menyatakan bahwa IMT Atlantique memiliki rencana untuk membuka program-program untuk mahasiswa program sarjana di waktu-waktu mendatang, salah satunya adalah International Undergraduate Program (IUP) yang terbuka juga bagi mahasiswa di UGM.

Tanpa Latar Belakang Perkapalan, Tim Gamantaray UGM Raih Prestasi di Kontes Kapal Indonesia 2024

Tim Gamantaray UGM kembali mengukir prestasi tingkat nasional setelah merebut juara 1 pada NASDARC ITS bulan lalu. Kini, Gamantaray berhasil masuk dalam Top 5 Perguruan Tinggi di Kontes Kapal Indonesia 2024 dengan dua subtimnya yang berprestasi. Subtim Naviterra menyabet Juara 2 untuk Kategori Inovasi Sistem Permesinan dan Kelistrikan. Sementara subtim Jayamahe menempati posisi Juara 3 di Kategori Fuel Engine Remote Control (FERC).

Kontes Kapal Indonesia ini sendiri merupakan ajang tahunan yang dilakukan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang pada tahun ini bekerja sama dengan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. KKI 2024 yang dilaksanakan pada tanggal 23-27 Oktober 2024 di PPNS dan Waduk Sier Surabaya diikuti oleh 45 perguruan tinggi dengan 6 kategori didalamnya. Tim Gamantaray sendiri mengirimkan 4 subtim perwakilannya, yaitu subtim Jayamahe (Kategori Fuel Engine Remote Control), Gamanave (Kategori Electric Remote Control), Safinah One (kategori Autonomous Surface Vessel), dan Naviterra (Kategori Inovasi Sistem Permesinan dan Kelistrikan).

“Sebuah pengalaman yang tak ternilai bagi kami untuk bisa berpartisipasi di dalam KKI khususnya di kategori ISPK tahun ini. Tentu, kami sangat bangga bisa menghasilkan inovasi yang diapresiasi dalam bidang teknologi maritim. Terima kasih banyak kepada seluruh pihak yang telah mendukung kami.Sedikit motivasi dari saya, “tabrak perihal tak mungkin, abaikan mustahil”,ungkap Diky Harias, sebagai Ketua

Subtim Naviterra. Subtim Naviterra adalah tim baru yang dibentuk pada tahun 2024, khusus untuk mengikuti kategori Desain di Kontes Kapal Indonesia (KKI) 2024. Tim Naviterra sendiri beranggotakan Diky Harias (Fakultas Teknik), Muhammad Taqiyuddin Alfatih (Sekolah Vokasi), Dhani Adriansyah (Fakultas MIPA), Faradila Danis Wahidiyah (Fakultas MIPA), Nabilla Amanda Fatwazahra (Fakultas Teknik). Dalam debut pertamanya, subtim ini berhasil mendapatkan Juara 2 dalam kategori ISPK.

“Perjalanan kami penuh tantangan yang menguatkan solidaritas tim. Setiap perjuangan memberi pengalaman berharga dan hasil membanggakan. Terima kasih kepada tim Jayamahe atas kerja kerasnya serta dosen pembimbing kami, Dr. Ir. Hifni Mukhtar Ariyadi, atas dukungan penuhnya. Semoga pencapaian ini menginspirasi teman-teman lain untuk terus berjuang bersama”, ungkap Haikal Ahmad Siregar sebagai Ketua Subtim Jayamahe.

Subtim Jayamahe merupakan subtim yang berfokus pada kategori Fuel Engine Remote Control yang merupakan kapal dengan sistem propulsinya menggunakan motor berbahan bakar 2 tak. Subtim Jayamahe beranggotakan Fuccel Malino Eka Wardaya (Sekolah Vokasi), Haikal Ahmad Siregar (Fakultas Teknik), Aldino Diru Sasongko (Sekolah Vokasi), Raihan Ulwan Fajar (Sekolah Vokasi), Miftaqus Sa’adah (Fakultas Teknik). Subtim ini berhasil menempati posisi ke tiga dari total 29 tim.

“Alhamdulillah, dengan penuh syukur saya ucapkan selamat kepada Tim Gamantaray atas prestasi di Kontes Kapal Indonesia 2024. Kerja keras dan dedikasi rekan-rekan telah terbayar. Sebagai Captain, saya berterima kasih kepada seluruh anggota tim atas kerja sama yang solid, kepada Bapak Dosen Pembimbing atas dukungan penuhnya, dan kepada Universitas Gadjah Mada atas segala support.’ ujar Muhammad Febrian selaku Captain Gamantaray 2024.

Momentum ini tentu menjadi bekal bagi tim Gamantaray untuk terus mengembangkan inovasi, memperkuat kompetensi, serta meningkatkan prestasi di setiap kesempatan ke depannya. Tim Gamantaray akan berusaha untuk mengikuti kompetisi tingkat internasional untuk membuktikan inovasi yang telah dikembangkan. “Saya sangat bangga dengan semangat belajar dan kerja keras tim Gamantaray hingga mampu mencapai prestasi ini. Mereka tidak hanya berprestasi, tetapi juga membuktikan bahwa talenta dan inovasi mahasiswa kita di bidang maritim mampu bersaing di tingkat nasional. Semoga prestasi ini menjadi motivasi untuk bisa lebih baik lagi di masa mendatang.” ucap Dr. Ir. Hifni Mukhtar Ariyadi, S.T., M.Sc., IPM. selaku Dosen Pembimbing Gamantaray.
(source: Tim Gamantaray)

Dosen DTMI Hadiri Konferensi Bidang Teknologi Manufaktur di Nanjing, Tiongkok

Dua Dosen DTMI Prof. Dr. Eng. Deendarlianto, S.T., M.Eng., bersama dengan Prof. Dr. Ir. Harwin Saptoadi, M.SE., IPM. ASEAN Eng., dan Prof. Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D. (DTETI) menghadiri undangan “The Conference on Intelligent Manufacturing Technology and Equipment” di Nanjing, Tiongkok pada Sabtu hingga Kamis (29-31/10) minggu ini. Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi riset antara Nanjing University of Aeronautics and Astronautics (NUAA) dengan Fakultas Teknik melalui Engineering Research and Innovation Center (ERIC). Dalam konferensi ini, para peserta berdiskusi mengenai berbagai inovasi terbaru di bidang teknologi manufaktur cerdas dan peralatan, serta peluang kolaborasi riset yang dapat dikembangkan antara kedua institusi.

Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara NUAA dan Fakultas Teknik UGM, serta membuka peluang baru untuk penelitian bersama yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan teknologi manufaktur di masa depan. Selain itu, kolaborasi ini juga diharapkan dapat mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui pengembangan teknologi manufaktur cerdas dan peralatan, serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) yang tecermin dalam kerja sama global antara NUAA dan UGM.

Dengan demikian, kunjungan ini tidak hanya memperkuat hubungan akademis dan riset antara kedua institusi, tetapi juga berkontribusi pada upaya global untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

source: Prof. Tumiran Hadiri Konferensi Bidang Teknologi Manufaktur di Nanjing, Tiongkok – jteti ft ugm

Bangun Kerjasama dengan PLN, DTMI UGM Kembangkan Pemanfaatan Teknologi Energi Terbarukan “Antasena”

Tim Peneliti DTMI Fakultas Teknik UGM (Prof. Indarto, Prof Deendarlianto, Dr. Agung Bramantya) melakukan kolaborasi kerjasama dengan Puslitbang PLN melakukan program pemanfaatan energi terbarukan Turbin Angin “Antasena” (Low Speed Wind Turbine) yang bertujuan sebagai upaya mendukung Carbon Utilization untuk daerah 3T (terpencil, terluar, tertinggal)

“Antasena hadir dalam usaha pemanfaatan energi bayu sebagai pembangkit PLTB yang merupakan salah satu program pembangkit PT PLN (persero) Grup untuk menaikan bauran EBT dan mendukung pencapaian target Energi Baru Terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025 sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 dan Rencana Umum Energi Nasional,” ujar Prof. Deendarlianto, Dosen Departemen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik UGM, Selasa (24/10).

Keunggulan turbin angin antasena antara lain mampu berputar pada kecepatan angin rendah, cut-in wind speed rendah sekitar 2,5 m/s, memiliki koefisien data (Cp) blade hingga 55%, material ramah lingkungan (komposit dengan filler karbon yang diambil dari limbah karbon PLTU), mendukung progran “carbon utilization”.

Setiap langkah dalam proses pembuatan turbin angin Antasena menggambarkan komitmen untuk membawa masa depan Indonesia menjadi lebih hijau dan lebih baik. Antasena menjadi solusi bagi daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh energi konvensional. Turbin angin “Antasena” karya anak bangsa untuk Indonesia yang lebih hijau

Turbin Angin “Antasena”

Solar Panel dan Akses Air Bersih DTMI UGM Untuk Warga Terban

Departemen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik UGM meresmikan pemasangan Panel Surya dan Pengelolaan Air Bersih untuk fasilitas umum di RT 21 RW 5 Kampung Terban, Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta. Peresmian ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk memberdayakan masyarakat Kampung Terban dalam hal ketahan energi dan akses air bersih.

Program pengabdian kepada masyarakat bidang solar panel dikoordinasi oleh Dr. Ir. Budi Arifvianto, S.T., Biotech, dan bidang akses air bersih oleh Ir. Nur Mayke Eka Normasari, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM. Peresmian dilakukan Jimly Al faraby, S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Manajer Layanan Kerjasama, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni selaku perwakilan dari Fakultas Teknik UGM didampingi Pelaksana Lurah Terban, Tutut Hari Kartono dan Ketua RW 05 Terban, Supriyanto. S.Sos di Kampung Terban, Rabu (16/10).

Jimly Al Faraby merasa bersyukur dengan selesainya dua program pengabdian yang dilakukan Fakultas Teknik UGM untuk masyarakat Kampung Terban. Peresmian  menunjukkan adanya sinergi antara kampus UGM dan masyarakat sekitar. “Apa yang kita lakukan ini menjadi bukti, bahwa kampus tidak hanya berisi orang pintar tetapi berdampak baik untuk masyarakat. Dari cerita inisiasinya telah 5 tahun berjalan, kita berharap ini akan terus berlanjut dan dikembangkan serta dipelajari di kampus agar terus bisa diterapkan di masyarakat”, ujarnya.

Hasil pengabdian berupa pemasangan Solar Panel dan akses air bersih di Kampung Terban, kata Jimly memperlihatkan kemanfaatan ilmu yang telah dikembangkan di kampus. Menurutnya akan merugi jika ilmu hanya dikembangkan dan diajarkan di kampus, dan tidak tidak kemana-mana karena manfaatnya akan sangat kurang. “Berbeda jika dibawa ke masyarakat akan banyak manfaatnya. Semua senang, dan kami pun yang di kampus mendapat manfaat karena merasa mampu mengaplikasikan pemanfaatan ilmu, dan dengan itu kami pun tentunya akan mendapat masukan dari masyarakat untuk semakin bisa mengembangkan dan kemudian kita kembalikan lagi ke masyarakat”, terangnya.

Jimly berharap Kampung Terban kedepannya mampu menjadi kampung mandiri energi. Menurutnya, Kampung Terban perlu didukung agar mampu mewujudkan mandiri energi yang ramah lingkungan. Jimly berharap Kampung Terban nantinya bisa branding menjadi kampung ramah energi. “Kita berharap seperti itu sehingga semua orang akan melihat Kampung Terban menjadi percontohan dimana masyarakat secara teknologi menerima untuk energi yang berkelanjutan. Ini tentunya bisa berdampak pada wisata dan lainnya, dan ujung-ujungnya ekonomi masyarakat bisa bertumbuh nantinya”, paparnya.

Pelaksana Lurah Terban, Tutut Hari Kartonom mewakili Pemerintah Kota Yogyakarta menyampaikan terima kasihnya atas pengabdian yang dilakukan Fakultas Teknik UGM di Kampung Terban Yogyakarta. Peresmian dan pemanfaatan solar panel dan akses air bersih memperlihat adanya sinergi keterlibatan 5 K dalam membangun dan mensejahterakan masyarakat kota. Yang dimaksud 5 K adalah Kota, Korporate, Kampus, Kampung dan Komunitas. “Ini Kampus dan Kampung bersinergi, sekali lagi terima kasih untuk UGM yang sudah ada transfer ilmu pengetahuan dari akademisi kepada warga masyarakat,” terangnya.

Ketua RW 05 Terban, Supriyanto, S.Sos. menuturkan kegiatan pengabdian ini dinilainya menyentuh kebutuhan pokok warga yaitu penerangan solar panel dan air bersih. “Kita berterima kasih karena dengan teknologi yang diterapkan disini mampu mengedukasi masyarakat, dan bisa menuntaskan kebutuhan dasar masyarakat”, imbuhnya.

Supriyanto bercerita semenjak pengurus RW membentuk kelompok-kelompok pemakai air maka setahap demi setahap yang biasanya berlangganan air bisa berhemat. Dengan bantuan air yang dikembangkan Fakultas Teknik UGM melalui pengabdian menghemat pengeluaran masing-masing kepala keluarga. “Kita bersyukur karena mampu menekan pengeluaran biaya untuk air hingga 70 persen. Jika biasanya mengeluarkan ratusan ribu untuk air sekarang masyarakat cukup mengeluarkan 20 ribu, bahkan kita bisa menabung untuk biaya perawatannya,” jelasnya.

source: Solar Panel dan Akses Air Bersih DTMI UGM Untuk Warga Terban – Universitas Gadjah Mada

Gadjah Mada Aerospace Team Harumkan Nama Universitas Gadjah Mada dalam Teknofest 2024 di Turki

Gadjah Mada Aerospace Team (GMAT) UGM mengirimkan tim terbaiknya untuk mengikuti Teknofest Model Satellite Competition tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Turkish Technology Team Foundation. Kompetisi ini dilaksanakan pada tanggal 13–20 September 2024, bertempat di Aksaray, Turki. 

GMAT mengirimkan sembilan mahasiswa dari Subteam Ugrasena dalam kompetisi tersebut. Sembilan mahasiswa tersebut adalah Tan Nico Febrian ( Teknik Mesin 2021), Septyan Jaya Saputra (Elektronika dan Instrumentasi 2021), Byan Cahaya Rahman Arvendy ( Teknik Elektro 2021), Shahnaz Izzati Frishila (Elektronika dan Instrumentasi 2021), Afif Irfan Zein (Teknik Elektro 2021), Dzaky Ahmad Sudiarso (Teknik Elektro 2021). Dosen Pembimbing dari DTMI yaitu Dr. I Made Miasa (koordinator) dan Dr. Adhika Widyaparaga.

Di kompetisi ini, Subteam Ugrasena berhasil menduduki posisi kelima dalam cabang Model Satellite dengan perolehan skor sebanyak 80,95 poin. Perolehan prestasi GMAT dalam Teknofest 2024 ini merupakan hasil improvisasi yang besar pada model satelit yang sebelumnya pernah dibuat. 

Saya ucapkan terima kasih banyak atas bantuan dari seluruh pihak mulai dari dosen pembimbing, jajaran Direktorat Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada, dan rekan-rekan pengurus harian seluruhnya dalam pelaksanaan persiapan maupun hari kompetisi”, ungkap Thoriq selaku Ketua Umum GMAT 2024.

Prestasi gemilang dari GMAT dalam Teknofest 2024 ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi GMAT maupun komunitas lain untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama Universitas Gadjah Mada dalam kompetisi di kancah nasional maupun internasional. *(source: Gadjah Mada Aerospace Team Harumkan Nama Universitas Gadjah Mada dalam Teknofest 2024 di Turki – Kreativitas UGM)

Semar UGM Menyabet Dua Piala Juara 1 Kategori Urban Listrik dan Prototype Listrik Kompetisi Mobil Hemat Energi 2024

Jakarta, 9 Oktober 2024 – Tim Semar Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menorehkan prestasi membanggakan di ajang Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE) 2024. Dalam kompetisi yang digelar pada 5-10 Oktober 2024 di Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol, Tim Semar berhasil membawa pulang dua gelar juara 1 pada kategori Urban Listrik dan Prototype Listrik.

Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE) adalah ajang bergengsi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bekerja sama dengan Balai Pengembangan Talenta Indonesia dan Pusat Prestasi Nasional.

Pada tahun ini, kompetisi diikuti oleh 60 tim dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Tim Semar UGM berhasil mencapai prestasi luar biasa dengan capaian efisiensi 298,8 km/kWh di kategori Urban Listrik dan 938 km/kWh di kategori Prototype Listrik. Prestasi ini menjadi pencapaian baru bagi Tim Semar, khususnya karena tahun ini merupakan tahun pertama Tim Semar menurunkan kendaraan di kelas Urban Listrik dan sekaligus mencatatkan kemenangan berturut-turut dalam dua tahun terakhir di kelas Prototype listrik.

Keberhasilan ini menjadi bukti nyata dari inovasi dan komitmen para mahasiswa UGM yang berasal dari berbagai disiplin ilmu teknik. Dalam kategori Urban Listrik, Tim Semar memperkenalkan kendaraan listrik hemat energi yang didesain modern serta ramah lingkungan, dengan fokus pada efisiensi energi tinggi dan emisi nol. Di kategori Prototype Listrik, tim mengembangkan kendaraan ringan berteknologi futuristik yang mampu menempuh jarak jauh dengan konsumsi energi minimal.

“Kami sangat bersyukur dan bangga atas pencapaian ini. Kemenangan ini merupakan hasil kerja keras seluruh anggota tim, dukungan dosen pembimbing, serta support penuh dari Universitas Gadjah Mada,” ujar Hans Tobias, Ketua Tim Semar. “Kami berharap inovasi ini bisa mendorong perkembangan teknologi kendaraan listrik di Indonesia yang lebih efisien dan ramah lingkungan.”

Keberhasilan Tim Semar semakin memperkuat posisi UGM sebagai universitas yang berperan aktif dalam pengembangan teknologi inovatif di Indonesia, khususnya di bidang kendaraan hemat energi. Setelah kemenangan ini, Tim Semar bertekad untuk terus mengembangkan inovasi mereka dan bersiap menghadapi tantangan kompetisi internasional berikutnya, yaitu Shell Eco-marathon Asia Pacific and the Middle East yang akan diselenggarakan di Qatar pada Februari 2025. Mereka berharap dapat kembali mengharumkan nama Indonesia di tingkat global dengan inovasi kendaraan hemat energi yang semakin canggih dan kompetitif. (Tim Semar/website: FT UGM)

Teknik Industri Gelar Temu Alumni di Jakarta

Teknik Industri UGM menggelar temu alumni Keluarga Teknik Industri Gadjah Mada (KATIGAMA), Sabtu (5/10) lalu bertempat di Rumah Sarwono, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kegiatan berlangsung meriah dan dihadiri ratusan alumni yang tersebar di berbagai wilayah.

Ketua Departemen Teknik Mesin dan Industri, Prof. Budi Hartono menyampaikan sampai saat ini Teknik Industri UGM telah mencetak lebih dari ribuan alumni yang tersebar di seluruh Indonesia. Para alumni ini bekerja di berbagai bidang, baik sebagai akademisi, peneliti, industri, pemerintahan, konsultan, wiraswasta dan staf ahli di berbagai instansi pemerintah, BUMN maupun swasta. “Dengan semakin besarnya jumlah alumni yang dimiliki ini perlu diadakan kegiatan yang dapat mempererat jalinan komunikasi serta memberikan inspirasi bagi alumni muda dan mahasiswa,” katanya.

Untuk itu, Teknik Industri UGM bekerja sama dengan Pengurus KATIGAMA mengadakan acara “Temu Alumni dan Pengembangan Kurikulum Teknik Industri”. Kegiatan ini dilaksanakan sekaligus dalam rangka sosialisasi munas katigama yang akan digelar 10 November 2024.

“Temu alumni ini tidak hanya menjadi menjadi ajang temu kangen, tetapi juga sebagai saran bertukar informasi, membangun jejaring alumni serta memberikan wawasan bagi mahasiswa terkait pengembangan karier di masa depan,” terang Eko Achmadi Ketua Katigama.

Kegiatan temu alumni menghadirkan kurang lebih 150 alumni dan dihadiri oleh dosen-dosen DTMI untuk berbagi pengalaman dan berdialog bersama dalam pengembangan karier di masa depan.

(Humas DTMI/Dewi)

Angkat Proyek Promosi Pariwisata Lombok, Mahasiswa Teknik Industri UGM Raih Juara 2 Project Management Challenge 2024

PROLOG Team mahasiswa Program Studi Sarjana Teknik Industri Universitas Gadjah Mada sukses meraih Juara 2 pada ajang Project Management Challenge 2024 yang diselenggarakan pada Senin (30/09). Perlombaan yang diselenggarakan setiap tahun oleh Project Management Institute – Indonesia Chapter ini merupakan kompetisi tingkat internasional, yang kali ini diadakan di Kota Malang, Jawa Timur pada tanggal 28 hingga 30 September 2024. Pada tahun ini, kompetisi ini membawakan tema “Smart Tourism: Exploring Solutions for Sustainable Development Goals”, dengan Grand Final diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia dan Malaysia.

“Senang dan terharu sekali rasanya dapat berpartisipasi dalam meraih gelar Juara 2 pada Project Management Challenge 2024 kali ini. Di tengah persaingan yang ketat dengan mahasiswa program sarjana dan magister di Indonesia dan Asia, kami tetap mampu membuktikan kualitas dan kerja sama tim kami. Tentunya, semua ini berkat doa dan dukungan dari orang-orang terdekat kami,” ungkap Gregor Dalton, leader dari PROLOG Team.

Dalam kompetisi Project Management Challenge 2024, PROLOG Team mengangkat proyek “MANDALIKA: Mobile Application for Discovering and Exploring Lombok Attraction”, yang diharapkan mampu memperkenalkan Lombok pada wisatawan mancanegara melalui berbagai event menarik, salah satunya MotoGP. Penyusunan perencanaan proyek tersebut juga dibantu oleh Ir. Hilya Mudrika Arini, Ph.D. dan Ir. Sinta Rahmawidya Sulistyo, Ph.D. sebagai dosen pembimbing. Pada tahap Grand Final, berbagai masukan dari dewan juri yang berpengalaman mampu menyempurnakan ide dan pemahaman para peserta terkait implementasi manajemen proyek dalam dunia profesional.

Selain mempresentasikan proyek MANDALIKA tersebut, PROLOG Team juga harus menyusun ide dan rencana proyek baru berdasarkan hasil observasi dan analisis secara langsung pada Kampung Warna Warni Jodipan dan Kampung Tridi di Kota Malang. Mereka dituntut untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menyusun ide proyek yang akan diterima secara langsung oleh Pemerintah Kota Malang. “Hal ini sangat challenging karena kita harus menyusun ide dan rencana proyek secara matang hanya dalam waktu 1 malam atau kurang dari 12 jam sehingga kami tidak memiliki waktu tidur dan istirahat,” ungkap Muthi Amalia, anggota PROLOG Team dan mahasiswa Fast Track Teknik Industri UGM.

Hasil tidak mengkhianati usaha, PROLOG Team mampu meraih gelar Juara 2 pada ajang Project Management Challenge 2024, di mana hal tersebut menandakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Industri UGM mampu mempertahankan gelar juaranya sejak Project Management Challenge 2023 silam. Harapannya, mahasiswa Program Studi Sarjana Teknik Industri UGM mampu berpartisipasi kembali pada Project Management Challenge 2025 yang akan diadakan di Kota Yogyakarta dan mampu merebut gelar juara 1 nantinya.

Artikel: Gregor Dalton Maranatha Lekatompessy
Penyunting: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.
Narahubung: Gregor Dalton Maranatha Lekatompessy (087705727327)

Teladan Semangat Riset Tiada Henti M. Akhsin Muflikhun, Ph.D.

Masih banyak yang beranggapan bahwa memperoleh gelar Doktor artinya mahasiswa telah purna dalam melaksanakan studinya. Tidak sedikit pula yang berpendapat bahwa menyelesaikan studi doktoral, usai pula dalam riset dan menuntut ilmu. Di antara banyak orang yang bepikir demikian, masih ada insan yang tidak pernah merasa cukup dengan menuntaskan gelar doktornya dan berdedikasi tinggi untuk selalu melaksanakan riset.

 Dosen Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, M. Akhsin Muflikhun, Ph.D. baru saja memperoleh pencapaian berupa menjadi salah satu dari 7 dosen UGM dan 150 orang dari seluruh Indonesia yang masuk dalam pemeringkatan World’s Top 2 Percent Scientist 2024 yang dirilis oleh Stanford University dan Elsevier. Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui wawancara dengan Dr. Akhsin, pemeringkatan World’s Top 2 Percent Scientist disusun berdasarkan jumlah publikasi riset dan sitasi oleh Stanford University, dengan mengacu pada kanal-kanal basis data riset seperti Scopus (yang diterbitkan oleh Elsevier), Google Scholar, dan Researchgate, dan juga melihat pengaruh yang diberikan oleh riset yang dilakukan. Dr. Akhsin sendiri memiliki 106 publikasi riset dengan 797 sitasi di jurnal internasional terindeks Scopus dan pada kanal Google Scholar, Dr. Akhsin memiliki 1013 sitasi, dengan bidang riset terkait synthesis nanomaterials, failure analysis, mechanics of materials, composite structures, dan hybrid laminates, sehingga dinilai layak untuk masuk dalam jajaran pemeringkatan World’s Top 2 Percent Scientist 2024. Salah satu publikasi terbaru Dr. Akhsin, Promising CO2 gas sensor application of zinc oxide nanomaterials fabricated via HVPG technique yang terbit di Heliyon tahun 2024 hasil kolaborasi dengan  Prof. Santos dari Physics Department, DLSU, Filipina yang berfokus pada inovasi sensor gas berbahan nanomaterials yang praktis dan dapat dibawa dengan mudah.

Saat ditanya mengenai apakah ada riset unggulan yang dimiliki, Dr. Akhsin mengaku ia tidak mempunyai riset unggulan. “Sebagai peneliti, sepanjang hidup kita sebagai periset, kita berusaha untuk memperoleh magnum opus atau karya tertinggi. Terkadang ketika kita sudah menganggap karya A sebagai magnum opus, bisa jadi kita bisa menemukan karya lain yang lebih baik dari sebelumnya, sehingga kita berusaha semua karya kita adalah magnum opus,”  tutur Dr. Akhsin. Mencontohkan penelitiannya dengan Prof. Santos, Dr. Akhsin masih memiliki keinginan untuk mengembangkan riset HVPG menjadi VVPG sehingga akan terus ada inovasi pengembangan. Dr. Akhsin membagikan sebuah motivasi dari sensei atau profesor pembimbing doktoral ketika ia menempuh studi di Jepang, bahwa lulus S3 tidak berarti itu adalah suatu pencapaian, dengan ibarat bahwa hal tersebut sama halnya dengan menyelesaikan masa training. “Kehidupan researcher baru akan dimulai ketika lulus S3, sehingga pengembangan ilmu yang sudah ada merupakan tantangan yang dimiliki setelah lulus,” jelas Dr. Akhsin. Dr. Akhsin menceritakan ketika pulang usai menuntaskan studi S3 dan membawa semangat tinggi untuk memulai kehidupan sebagai peneliti, situasi di kampus DTMI dan UGM secara keseluruhan masih sepi karena bertepatan dengan tingginya wabah COVID 19, namun memasuki tahun-tahun berikutnya, mulai banyak mahasiswa yang bergabung menjadi mahasiswa DTMI, baik dari program studi sarjana, magister, maupun doktor. Dengan banyaknya mahasiswa, Dr. Akhsin memberikan sebuah kunci sukses sebagai seorang peneliti, yaitu dengan menjaga konektivitas dengan mahasiswa, karena tentu sebagai peneliti, jika sendiri, memiliki banyak keterbatasan, namun dengan menjaga konektivitas dengan mahasiswa sebagai mitra riset melalui motivasi dan inspirasi, sehingga mahasiswa dapat memiliki rasa “haus” akan penelitian. Dr. Akhsin juga menanamkan kepada mahasiswa bahwa pencapaian tertinggi bukanlah sertifikat, melainkan publikasi jurnal ilmiah.

Berkenaan dengan minat riset dari mahasiswa, Dr. Akhsin menegaskan bahwa mahasiswa di Indonesia dan luar negeri memiliki karakter yang berbeda, sehingga penanganannya pun harus berbeda. Dr. Akhsin mencontohkan bahwa untuk mahasiswa sarjana, perlu ditanamkan bahwa pemeringkatan, pembelajaran, dan pencapaian, semuanya harus dicapai dan dilaksanakan secara individual agar muncul semangat, dan untuk mahasiswa pascasarjana adalah dengan menanamkan bahwa tidak perlu menghasilkan karya terlalu bersar, karena lebih baik menelurkan karya yang sedikit berbeda, namun hal itu adalah suatu kebaruan. Menutup wawancara, Dr. Akhsin meminjam kutipan dari Pandji Pragiwaksono, bahwa sedikit berbeda itu lebih baik daripada sedikit lebih baik. “Sebisa mungkin, carilah sesuatu yang beda, karena sesuatu yang beda itu pasti terlihat,” pungkas Dr. Akhsin.