Penelitian Atik Bantu Optimalkan Transformasi Digital UMKM

Atik Febriani, mahasiswa Program Doktor Teknik Industri UGM sekaligus dosen Program Studi Teknik Industri Universitas Telkom Purwokerto, telah melaksanakan Seminar Hasil 2 untuk penelitian disertasinya yang berjudul ”Strategi Sinergi Peningkatan Kapasitas, Inovasi Bisnis, dan Co-Creation untuk Mendukung Transformasi Omnichannel pada UMKM”. Seminar Hasil 2 tersebut dilaksanakan pada Rabu (04/06), bertempat di Ruang Sidang A-3 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Seminar Hasil 2 ini merupakan salah satu tahap yang harus dilalui oleh seorang mahasiswa program doktor dalam menyelesaikan penelitian untuk tugas akhirnya.

Dalam Seminar Hasil 2 kali ini, turut hadir tim promotor dan kopromotor dari Atik yang beranggotakan Prof. Ir. Bertha Maya Shopa, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN.Eng. dan Ir.Muh Arif Wibisono, S.T., M.T., D.Eng., IPM., ASEAN.Eng., Pembahas Ir. Anna Maria Sri Asih, S.T., M.M., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN.Eng., serta Ketua Program Studi (Kaprodi) Doktor Teknik Industri Prof. Ir. Nur Aini Masruroh, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng..

Dalam penelitiannya, Atik menyatakan bahwa pertumbuhan perdagangan digital dan perubahan preferensi konsumen mendorong perusahaan menggabungkan saluran fisik dan digital dalam strategi penjualan. Dukungan dari perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta tingginya penetrasi internet (79,50% pada 2024 menurut APJII) memicu perubahan perilaku konsumen menuju interaksi yang lebih aktif dan mandiri dalam mencari informasi serta bertransaksi.

Konsumen kini terlibat dalam customer journey yang melintasi berbagai platform, mulai dari pencarian informasi di website hingga pembelian dan berbagi pengalaman di media sosial. Sebagai respons, perusahaan mulai mengadopsi model multichannel dan omnichannel, yang memungkinkan pengalaman belanja yang lebih seamless melalui layanan seperti buy-online-pick-in-store (BOPIS) dan pengiriman di hari yang sama.

Namun, sebagian besar penelitian masih fokus pada perusahaan besar, sementara adopsi omnichannel di kalangan UMKM belum banyak dikaji. Padahal, UMKM menyumbang sekitar 90% bisnis dan lebih dari 50% lapangan kerja global, serta memainkan peran krusial dalam perekonomian negara berkembang.

UMKM menghadapi berbagai kendala seperti pembiayaan, pemasaran, dan keterbatasan sumber daya. Meskipun demikian, digitalisasi menjadi peluang penting. Survei BPS (2022) menunjukkan bahwa 33,43% UMKM mengalami peningkatan pendapatan melalui penjualan online, dengan aplikasi pesan instan dan media sosial sebagai saluran dominan.

”Keberhasilan transformasi digital UMKM tak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pemahaman perilaku konsumen yang mengharapkan pengalaman terintegrasi,” papar Atik. Survei awal terhadap 50 UMKM di Jawa Tengah dan DIY menunjukkan bahwa meskipun telah menggunakan berbagai saluran digital, sebagian besar belum sepenuhnya memahami konsep omnichannel.

Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menjembatani research gap terkait kesiapan UMKM dalam adopsi omnichannel, termasuk pengaruh perilaku konsumen terhadap efektivitas strategi tersebut. Studi ini bertujuan memberikan wawasan empiris bagi akselerasi transformasi digital UMKM.

Kontributor: Sani Wicaksono, S.E., M.M.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses