Arsip:

SDGs 7

Nina Seminarkan Hasil Analisis Komentar YouTube tentang Kendaraan Listrik

Seminar hasil penelitian berjudul “Analisis Data Komentar YouTube Tentang Kendaraan Listrik Menggunakan Topik Modeling dan Sentimen Analisis” yang dilakukan oleh Nina Yuli Purwanti, mahasiswa Program Magister Teknik Industri UGM, telah diselenggarakan pada Jumat (14/02), bertempat di Ruang Sidang A3 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Penelitian ini bertujuan untuk menggali preferensi masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik melalui analisis data komentar YouTube, dengan pendekatan pemodelan topik dan analisis sentimen.

Dosen pembimbing, Ir. Subagyo, Ph.D., IPU., ASEAN.Eng., memberikan panduan yang mendalam dalam penelitian yang bertujuan untuk memetakan sentimen publik terhadap kendaraan listrik di Indonesia, terutama dalam konteks pengembangan teknologi dan adopsi kendaraan listrik. Dalam pemaparannya, Nina menyatakan bahwa meskipun Indonesia memiliki cadangan nikel yang melimpah sebagai bahan baku utama baterai kendaraan listrik, tantangan terbesar yang dihadapi adalah menciptakan baterai yang efisien, terjangkau, dan ramah lingkungan. Pemerintah Indonesia juga telah mengambil langkah dengan memberikan subsidi pembelian kendaraan listrik sejak Maret 2023, namun tingkat adopsi kendaraan listrik masih rendah, hanya sekitar 4% dari total penjualan kendaraan roda empat pada 2024.

Penelitian ini menggunakan dua teknik analisis utama: Latent Dirichlet Allocation (LDA) untuk pemodelan topik dan VADER (Valence Aware Dictionary and Sentiment Reasoner) untuk analisis sentimen. Data komentar YouTube terkait kendaraan listrik dikumpulkan, difilter, dan dianalisis untuk mengetahui perasaan masyarakat terhadap kendaraan listrik, serta mengidentifikasi isu-isu utama yang menjadi perhatian mereka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia secara umum memiliki sentimen positif terhadap kendaraan listrik. Melalui pemodelan topik, penelitian ini mengidentifikasi sepuluh tema utama dalam komentar-komentar tersebut, antara lain biaya kepemilikan, inovasi baterai, peran pemerintah, harga kendaraan, transportasi umum berbasis listrik, dan dampak lingkungan.

”Prioritas utama yang disuarakan masyarakat dalam pengembangan kendaraan listrik meliputi peningkatan masa pakai baterai, pengurangan waktu pengisian daya, dan penurunan biaya pembelian kendaraan,” papar Nina. Temuan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemangku kepentingan, terutama pemerintah dan industri kendaraan listrik, dalam merancang kebijakan dan strategi pengembangan kendaraan listrik yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Seminar ini juga melibatkan tiga penguji, yaitu:

  • Penguji 1: Ir. I Gusti Bagus Budi Dharma, S.T., M.Eng., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.
  • Penguji 2: Dr.Eng. Ir. Titis Wijayanto, S.T., M.Des., IPM., ASEAN Eng.
  • Penguji 3: Ir. Yun Prihantina Mulyani, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.

Dengan temuan penelitian ini, diharapkan dapat mendorong percepatan adopsi kendaraan listrik di Indonesia, yang sejalan dengan tujuan SDGs terkait aksi perubahan iklim, penyediaan transportasi berkelanjutan, dan peningkatan kualitas lingkungan.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Studi Aerodinamika Turbin Angin untuk Mendukung Pengembangan Energi Terbarukan di Daerah 3T

Syafria Wildan Hadi, mahasiswa Program Magister Teknik Mesin UGM, menyelesaikan ujian tesis berjudul “Studi Numerik Performa Aerodinamika Turbin Angin Sumbu Horizontal pada Kecepatan Angin Rendah” yang difokuskan pada pemanfaatan energi angin sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami efisiensi turbin angin, khususnya pada daerah-daerah dengan kecepatan angin rendah, seperti daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Ujian tesis Syafria diadakan pada Rabu (05/02) bertempat di Ruang Sidang A2 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM.

Dalam tesisnya, Syafria melakukan analisis karakteristik aerodinamika dari empat jenis airfoil, yaitu NREL S826, NACA 4412, NACA 4415, dan SG6043. ”Karakteristik yang diuji meliputi koefisien daya (Cl), koefisien drag (Cd), dan rasio glide. Selain itu, dilakukan pula analisis performa Turbin Angin Sumbu Horizontal (TASH) dengan menggunakan simulasi numerik berbasis metode Blade Element Momentum (BEM) pada perangkat lunak QBlade dan Computational Fluid Dynamics (CFD) pada Ansys Fluent,” papar Syafria.

Penelitian ini memiliki relevansi tinggi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam aspek Energi Bersih dan Terjangkau (SDG 7). Dengan menganalisis potensi turbin angin di daerah dengan kecepatan angin rendah, penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan energi angin, yang dapat menggantikan energi fosil yang tidak ramah lingkungan. Selain itu, teknologi ini juga berpotensi membantu daerah 3T yang selama ini mengalami tantangan dalam distribusi energi.

Hasil simulasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa airfoil SG6043 dan NACA 4412 memiliki karakteristik aerodinamika yang paling menonjol. Airfoil SG6043, khususnya, mencapai koefisien daya tertinggi pada nilai λ = 6, yaitu sebesar 0.558. Hasil ini juga diperoleh konsisten melalui perbandingan data antara QBlade dan Ansys Fluent, baik dalam pengujian variasi kecepatan angin maupun simulasi pada tiga desa daerah 3T yang dipilih.

Tidak hanya itu, visualisasi distribusi tekanan, kecepatan streamline, dan energi kinetik turbulen di area root dan tip sudu turbin semakin memperkuat analisis fenomena aerodinamis yang terjadi. Dengan demikian, penelitian ini membuka jalan bagi pengembangan teknologi turbin angin yang lebih efisien, khususnya untuk digunakan di daerah 3T yang membutuhkan solusi energi terbarukan.

Syafria Wildan Hadi, yang didampingi oleh dua pembimbing tesis, yaitu Ir. M. Agung Bramantya, S.T., M.T., M.Eng, Ph.D., IPM., ASEAN. Eng. dan Dr. Hifni Mukhtar Ariyadi, S.T., M.Sc., berhasil menyelesaikan penelitian ini dengan dukungan dua penguji, yaitu Ir. Fauzun, S.T., M.T., Ph.D., IPM, ASEAN Eng. dan Robertus Dhimas Dhewangga Putra, S.T., M.Eng., Ph.D.. Dengan temuan ini, diharapkan teknologi turbin angin dapat semakin berkembang, membawa manfaat nyata bagi keberlanjutan energi di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang sebelumnya kurang terjangkau oleh sumber energi bersih.

Tesis ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan energi terbarukan yang mendukung pencapaian SDGs di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan akses energi yang bersih dan terjangkau di daerah-daerah yang membutuhkan.

Kontributor: Andhes Puspitalina, S.Hut.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

FACT Modelling Uncertainty Kolaborasi UGM dan SUTD Rancang Pemasangan Panel Surya di Kalurahan Terban dan Cokrodiningratan

Sebagai bentuk komitmen atas perannya dalam penyediaan energi bersih dan terbarukan serta sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat, pada tahun 2025 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM kembali menyelenggarakan Freshmore Asian Cross-Curricular Trips (FACT) bekerja sama dengan Singapore University of Technology and Design (SUTD) yang berlangsung pada 6-10 Januari 2025. Mengusung aktivitas Modelling Uncertainty dengan topik ”Designing PV System for Riverside Community”, peserta FACT yang terdiri dari 43 orang mahasiswa UGM dari DTMI, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI), dan Departemen Teknik Kimia (DTK) serta 33 mahasiswa SUTD melaksanakan aktivitas bersama secara berkelompok di Laboratorium Menggambar Teknik DTMI, RW 05 Kalurahan Terban, dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kalurahan Cokrodiningratan.

Sesuai dengan tema yang diberikan, peserta diminta untuk membuat sebuah perancangan model berkaitan dengan pemasangan panel surya yang dapat dimanfaatkan oleh warga masyarakat di Terban dan Cokrodiningratan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari yang membutuhkan listrik, antara lain kegiatan perkumpulan warga, penyediaan air bersih melalui pompa, dan pengolahan air limbah. Pada hari pertama, peserta diberikan brief dan materi latar belakang lokasi pemasangan panel surya guna memberikan pemahaman awal mengenai lokasi yang akan dikunjungi, terlebih karena di lokasi sudah terpasang beberapa panel surya di beberapa titik dan peserta akan memodelkan titik-titik yang potensial untuk dipasang panel surya. Berbekal pengetahuan awal, pada hari kedua peserta dibawa untuk melaksanakan field trip dengan mengunjungi lokasi di Terban dan Cokrodiningratan secara langsung. Disambut oleh Ketua RW 05 Kalurahan Terban, Supriyanto S.Sos. di aula Masjid Nidaul Jannah Terban, kedatangan para peserta diterima dengan hangat oleh warga. ”Kami merasa senang bisa menerima kembali tamu dari SUTD, semoga kegiatan bisa berjalan lancar,” tutur Supriyanto. Setelah memperoleh pembagian titik kunjungan, peserta yang telah dibagi dalam kelompok-kelompok pada hari pertama kemudian menuju ke titik masing-masing untuk mengumpulkan data-data terperinci yang diperlukan dalam mengerjakan tugas yang diberikan dengan didampingi oleh liaison officer (LO) dari Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) UGM dan perangkat masyarakat setempat. Sekembalinya dari field trip, peserta diberi kesempatan untuk merefleksikan hasil kunjungan sekaligus berdiskusi dalam menyusun pemodelan yang akan dipresentasikan pada hari Jumat. Presentasi atas pemodelan yang telah dirancang dilaksanakan pada hari Jumat dengan durasi presentasi per kelompok adalah 7 menit dan durasi tanya jawab dengan para juri selama 10 menit. Dewan juri yang beranggotakan Dr. Wong Wei Pin (SUTD), Ir. Achmad Pratama Rifai, Ph.D. (DTMI UGM), dan Ir. Robertus Dhimas Dhewangga Putra, Ph.D. (DTMI UGM) menilai beberapa hal dari presentasi peserta, antara lain penyusunan problem statement, penyajian data, penentuan hipotesis dan batasan analisis, penyusunan metode penyelesaian, penyajian solusi dan timbal baliknya, dan penampilan presentasi dari kelompok. Dari penilaian yang dilakukan, ditentukan 1 tim terbaik dan 2 peserta terbaik dengan dipilih 1 mahasiswa UGM dan 1 mahasiswa SUTD. Setelah usai memberikan penilaian, dewan juri mengambil Tim 9 sebagai tim terbaik, dan Srikanth Srider (SUTD) dan Chika Zenita Sabrina (DTK UGM) sebagai peserta terbaik. Selain mengerjakan pemodelan instalasi panel surya, peserta juga mengikuti perkuliahan dari dosen-dosen UGM dan SUTD, yaitu Dr. Wong Wei Pin (SUTD), Syahirul Alim Ritonga, S.T., MRes (UGM), Dr. Jose Rafael Martinez Garcia (SUTD), dan Yun Prihantina Mulyani, Ph.D. (UGM).

Dr. Rafael dalam closing remarks menekankan bahwa meski pemodelan yang dikerjakan oleh para peserta bersifat kuantitatif, ada aspek lain yang juga penting untuk diperhatikan. ”Mempertimbangkan aspek manusia dalam sebuah komunitas masyarakat juga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan,” tuturnya. Senada dengan itu, Dr. Wong berharap para peserta, baik SUTD maupun UGM, bisa memperoleh banyak pelajaran berharga dari program FACT ini. ”Kreativitas para peserta sungguh mengesankan, dan semoga semua memperoleh wawasan yang baik dan meneruskan untuk berinovasi merancang desain yang berpusat pada manusia,” tambahnya. Kaitan topik yang diangkat oleh FACT tahun ini dengan SDGs disampaikan oleh Dr. Adhika Widyaparaga selaku Sekretaris Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM. ”Energi bersih dan terjangkau merupakan bagian dari SDGs, dan modelling uncertainty dalam FACT memainkan peran yang besar dalam mewujudkannya, dengan merancang pembangkit energi yang tepat guna menghindari kesalahan yang bisa saja terjadi,” tegasnya. Dr. Adhika menutup remarks dengan harapan bahwa modelling uncertainty dari FACT ini bisa menginspirasi dan memotivasi peserta untuk terus berinovasi untuk  menghasilkan energi bersih, terbarukan, dan terjangkau.

Penelitian Rooftop PV Hantarkan Dr. Yun Prihantina Mulyani Raih Insan UGM Berprestasi 2024

Dosen Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, Ir. Yun Prihantina Mulyani, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., menjadi salah satu pemenang anugerah Insan UGM Berprestasi 2024 untuk kategori “Publikasi Terbaik Tema Perubahan Iklim dan Adaptasi Lingkungan 2024” dari 5 pemenang kategori penghargaan Bidang Publikasi Terbaik pada Rabu (13/11) bertempat di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM. Penghargaan tersebut diperoleh Dr. Yun melalui publikasinya yang berjudul “Analyzing Public Discourse on Photovoltaic (PV) Adoption in Indonesia: A Topic-Based Sentiment Analysis of News Articles and Social Media” yang diterbitkan oleh Elsevier B.V. dan memperoleh poin Impact Factor 9,8 dan h-Index 309. Dr. Yun menyatakan bahwa penganugerahan penghargaan dilaksanakan berdasar pangkalan data publikasi dosen yang dimiliki oleh universitas. “Jurnal dengan tema-tema yang telah ditentukan dipilih berdasarkan Impact Factor yang tinggi,” jelas Dr. Yun. Untuk angka h-Index, Dr. Yun menjelaskan bahwa salah satu indikator jumlah nilai yang diperoleh adalah jumlah sitasi dari publikasi yang dimiliki. “Semakin banyak yang mensitasi, maka semakin banyak yang menganggap bahwa penelitian itu relevan dan impactful. Selain itu, dengan terbitnya penelitian kita di jurnal higher impact, maka bisa dikatakan bahwa kualitas penelitian kita baik dan kesempatan untuk diseminasi hasil penelitian akan lebih baik lagi karena lebih banyak orang yang melihat,” tambah Dr. Yun.

Penelitian yang memenangkan penghargaan tersebut merupakan luaran hibah LPDP UKICIS yang merupakan kolaborasi antara Indonesia dan Inggris. Proyek penelitian LPDP UKICIS diketuai oleh Ir. Hilya Mudrika Arini, Ph.D. dengan anggota Ir. Yun Prihantina Mulyani, Ph.D., Prof. Budi Hartono, Dhyana Paramitha, S.T., M.Sc., dan Anas Saifurrahman, S.T., M.B.A., M.Sc.. Dalam hibah tersebut, terdapat beberapa work package yang tersedia bagi anggota hibah dan Dr. Yun mengambil work package yang berkaitan dengan public discussion mengenai rooftop PV atau panel surya yang saat ini sedang dalam proses adaptasi di Indonesia. Dalam penelitiannya, Dr. Yun berfokus pada aspek manusia pada konteks transisi energi. “Jika kita terlalu fokus pada teknologi dan mengabaikan aspek manusia sebagai pengguna, maka transisi energi akan sulit dilaksanakan, sehingga kami dari tim Teknik Industri UGM berfokus bagaimana manusia bisa menerima transisi energi,” tutur Dr. Yun. Pengambilan data dari penelitian tersebut bersumber dari media sosial dan media daring konvensional, dengan mencoba mengamati perbincangan publik berkaitan dengan adopsi rooftop PV untuk menemukan driver dan barrier dari pengadopsian rooftop PV.  

Melalui pengamatan yang dilaksanakan dengan mengamati komentar media sosial dan isi berita di media daring konvensional, Dr. Yun memperoleh data bahwa media daring konvensional cenderung bersikap sebagai pendukung program pemerintah dalam melaksanakan transisi energi melalui rooftop PV, namun di sisi lain juga memposisikan diri pada pihak yang netral saat berbicara mengenai investasi rooftop PV yang cukup tinggi nilainya bagi masyarakat akar rumput. Dari media sosial, diperoleh temuan bahwa komentar masyarakat berada pada spektrum negatif. Beberapa hal yang paling banyak disoroti masyarakat adalah terkait dengan biaya investasi awal dan perawatan yang cukup tinggi dan kontinuitas suku cadang. Masyarakat juga berharap alternatif teknologi yang lebih terjangkau tetapi efektif. Selain itu, banyak hasil tangkapan diskusi yang mengarah pada misinformasi. Misalnya, masyarakat menganggap bahwa dengan menggunakan rooftop PV akan menyebabkan kerusakan alat elektronik di rumah karena naik turunnya pasokan listrik. Padahal, PV ini akan diinstalasi dalam jaringan PLN, sehingga tegangannya stabil dan tidak akan merusak alat elektronik. Ada juga misinformasi lainnya yaitu masyarakat ragu mengadopsi rooftop PV karena sensitif terhadap petir. Padahal, PV ini sudah teruji tahan lama dan tangguh di berbagai jenis cuaca termasuk guntur atau badai petir. Meski memiliki kecenderungan untuk berada pada spektrum netral negatif, ditemukan bahwa beberapa elemen masyarakat sudah memliki kesadaran penggunaan rooftop PV sebagai bentuk energi yang lebih ramah lingkungan.  Secara garis besar, dapat ditarik pokok utama bahwa pemerintah belum memiliki regulasi atau peraturan  dan promosi kuat yang dapat mendorong adopsi rooftop PV. Komunikasi melalui media massa perlu fokus pada edukasi masyarakat untuk meminimalkan misinformasi yang menghalangi adopsi. Meski telah menemukan banyak hal dalam penelitian yang dilakukan, Dr. Yun menyatakan bahwa masih ada aspek motivasi dan emosional yang belum dapat ditangkap dari komentar-komentar di media sosial maupun pemberitaan di media daring konvensional. “Aspek emosional dapat ditangkap melalui survei, dan akan kita dalami di penelitian selanjutnya,” tuturnya. Dr. Yun menyatakan bahwa aspek motivasi adalah salah satu unsur penting dalam proses desain teknologi tepat guna.

Setelah penelitian hibah LPDP UKICIS ini berlangsung, Dr. Yun menginformasikan bahwa UGM  juga menjadi pemenang dalam sebuah konsorsium South East Asia – Europe Joint Funding Scheme for Research and Innovation (JFS)bekerja sama dengan Swiss, Jepang, dan Kamboja, sehingga penelitian mengenai rooftop PV akan terus berjalan per November 2024 hingga 3 tahun ke depan. Penelitian ini akan menempatkan Swiss dan Jepang sebagai leading countries dalam penggunaan PV, Indonesia pada posisi medium, dan Kamboja pada posisi low. Dari penelitian tersebut, diharapkan akan muncul luaran berupa business model yang dapat menjadi win-win solution bagi seluruh stakeholder. Selain itu, penelitian juga akan berusaha memetakan regulasi apa saja yang sudah mendukung transisi energi ke PV dan apa saja yang belum. UGM juga akan bekerja sama dengan Swiss dalam konsorsium tersebut guna menyusun predictive tools terkait dengan maintenance dari PV. “Sebelum terjadi kegagalan, kita sudah bisa menemukan komponen apa yang bermasalah, sehingga harapannya penggunaan PV akan bersifat jangka panjang dan sepadan dengan investasinya,” jelas Dr. Yun. Untuk tim penelitinya, kali ini konsorsium JFS diketuai oleh Dr. Yun dengan anggota tim merupakan ekstensi dari LPDP UKICIS. Sebagai pesan penutup bagi mahasiswa, Dr. Yun memberikan tips bahwa jika mahasiswa ingin mencoba menemukan permasalahan untuk diangkat ke penelitian, maka mahasiswa bisa lebih giat untuk mengunjungi kanal-kanal berita populer yang berbasis riset yang membahas riset dengan bahasa yang lebih kasual. “Jika mahasiswa pusing membaca jurnal, maka bisa mengunjungi media-media populer yang berbasis riset, karena informasi yang diperoleh sebagai hasil berselancar di mesin pencarian biasanya tidak melalui proses editorial dan kalaupun iya, bisa jadi itu hanya opini. Mengunjungi media berbasis riset bisa menjadi langkah pertama bagi mahasiswa untuk menemukan isu-isu yang relevan, yang kemudian didalami kembali di jurnal penelitian,” pungkas Dr. Yun.

Mahasiswa Teknik Mesin Inisiasi Penelitian Pembangkit Listrik Tenaga Angin Tanpa Baling-Baling

Pembangkit listrik tenaga angin tanpa baling-baling mungkin masih terdengar asing bagi sebagian masyarakat. Konsep yang mengacu pada teknologi pembangkit listrik yang lebih efisien dan ramah lingkungan berfokus pada eliminasi penggunaan baling-baling dalam turbin angin tradisional.


Belum lama ini, sekelompok mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan riset terkait topik tersebut. Penelitian yang diinisiasi oleh Samsul Ma’arip (Teknik Mesin 2022) bersama timnya ini berusaha mengoptimalkan potensi pembangkit listrik tenaga angin tanpa baling-baling dengan menggunakan pendekatan multidimensional dan Internet of Things (IoT).

Samsul Ma’arip dalam penelitiannya dibantu oleh empat peneliti lainnya yaitu Hasan Adi Nugraha (Geografi 2021), Naufal Athiyya Hammam (Teknik Mesin 2022), Nazwa Nurannisa P. S. (Vokasi 2021), dan Riski Firnanda (Vokasi 2023) dengan dosen pembimbing Ir. Muhammad Aulia Rahman, S.T., M.Sc.
Muhammad Aulia Rahman selaku dosen pembimbing menjelaskan penelitian yang diusung para mahasiswa PKM ini melibatkan berbagai disiplin ilmu untuk mendapatkan hasil yang komprehensif. Pendekatan multidimensional yang digunakan mencakup analisis meteorologi, geografi, dan teknik, serta penerapan teknologi IoT untuk memonitor dan mengoptimalkan kinerja pembangkit listrik.

“Riset ini kami lakukan untuk melihat bagaimana penerapan teknologi tanpa baling-baling dapat diintegrasikan dengan IoT untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan,” ucap Samsul pada suatu wawancara di Kampus UGM, Sabtu (6/7).

Penelitian ini dimulai dari analisis potensi angin di berbagai lokasi di Indonesia yang memiliki kecepatan angin optimal. Hasan Adi Nugraha menambahkan bahwa aspek geografi sangat penting untuk menentukan lokasi terbaik yang mampu menghasilkan energi angin maksimal tanpa mengandalkan turbin baling-baling.

“Kami melakukan pengumpulan data angin dan menganalisis karakteristik geografis untuk memastikan bahwa lokasi yang dipilih memiliki potensi angin yang cukup untuk pembangkit listrik ini,” jelas Hasan.

Pendekatan teknologi IoT, dijelaskan oleh Naufal Athiyya Hammam, digunakan untuk memonitor kondisi angin secara real-time dan mengatur sistem pembangkit secara otomatis. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pembangkit bekerja dengan efisiensi optimal dan meminimalkan risiko kerusakan.

“Dengan IoT, kami dapat mengontrol dan memantau pembangkit listrik dari jarak jauh, mengoptimalkan kinerja berdasarkan data real-time yang diperoleh dari sensor-sensor yang terpasang,” papar Naufal.

Tim peneliti berharap penelitian ini akan berlanjut hingga dapat diterapkan secara luas dan mengikutsertakannya dalam Kompetisi Riset Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Teknologi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

“Harapannya, dengan adanya riset ini, kita dapat membuka jalan bagi penerapan teknologi energi yang lebih ramah lingkungan dan efisien di Indonesia,” pungkas Samsul.

Kontak:
Samsul Ma’arip
Ketua Tim PKM RE UGM Genwind
Prodi Sarjana Teknik Mesin, Universitas Gadjah Mada
samsulmaarip@mail.ugm.ac.id

(Sumber: Laman Web FT)

Teknik Mesin UGM Terima Kunjungan MONEV MBKM Riset INSPIRASI Kolaborasi dengan Universitas Udayana

Program Studi (Prodi) Teknik Mesin UGM menerima kunjungan monitoring dan evaluasi (MONEV) dari Universitas Udayana (Unud) Bali untuk MBKM Riset pada Jumat (12/07), bertempat di Ruang Sidang A-1 DTMI FT UGM. Prodi Teknik Mesin diwakili oleh Prof. Dr. Deendarlianto menyambut perwakilan MONEV dari Unud, yaitu Dr. Pande Gde Sasmita Julyantoro yang merupakan dosen Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) Unud.

MONEV yang dilaksanakan oleh Unud berkenaan dengan 4 orang mahasiswa Teknik Mesin Unud yang melaksanakan program MBKM Riset di UGM di bawah bimbingan Prof. Dr. Deendarlianto, dengan mengevaluasi komunikasi dan koordinasi dalam tim riset, progress yang bisa disampaikan dan rencana luarannya, kendala yang ditemui dan bagaimana langkah-langkah penyelesaiannya, sekaligus memohon penilaian pembimbing riset. “Penelitian mengambil  topik produksi gelembung hidrogen yang merupakan penelitian kerja sama dengan NTU, ITB, UI, ITS, dan Pertamina dalam program Indonesia-NTU Singapore Institute of Researcher for Sustainability and Innovation (INSPIRASI),” jelas Deendarlianto. Mengenai rincian dari penelitian gelembung hidrogen seperti apa yang dilaksanakan oleh keempat mahasiswa Unud, Deendarlianto memaparkan bahwa mahasiswa mengamati produksi dari gelembung hidrogen yang termasuk mengamati percepatannya dalam bubble generator dan transportasi gelembung dalam saluran microchannel. Dalam melaksanakan riset, mahasiswa Unud juga memperoleh bimbingan dari 2 orang mahasiswa S3 Teknik Mesin UGM di bawah bimbingan Prof. Deendarlianto, yaitu Rafil Arizona dan Iskandar Ali Mubarok, serta dibantu juga oleh beberapa orang mahasiswa S1 Teknik Mesin UGM. Semenjak awal pelaksanaannya pada bulan Mei 2024, I Nyoman Citta Diatmika, salah satu mahasiswa Unud yang melaksanakan riset hidrogen di Teknik Mesin UGM, menyampaikan bahwa riset saat ini telah mencapai tahap pengambilan dan pengolahan data, dan diproyeksikan program MBKM Riset ini akan berlangsung hingga Desember 2024.  Deendarlianto menginfokan bahwa kegiatan riset INSPIRASI kali ini nantinya juga akan menjadi bahan untuk MONEV dengan Ditjen Diktiristek pada 5-6 Agustus 2024.  

Dr. Pande selaku penilai dalam MONEV ini menilai positif kegiatan kolaborasi riset yang difasilitasi oleh INSPIRASI ini. “Semoga mahasiswa yang terlibat dalam riset ini dapat menimba ilmu dan merasakan atmosfer keilmuan yang berbeda, sehingga sepulang dari riset, mahasiswa memperoleh inspirasi dan juga bisa membagikan pengamalan yang diperoleh,” ujar Pande. Setelah selesai melaksanakan pertemuan MONEV di Ruang Sidang A-1, Dr. Pande dihantar oleh Rafil dan Ali selaku pembimbing riset serta mahasiswa Unud untuk memantau fasilitas penelitian hidrogen INSPIRASI yang dibangun di sisi timur Departemen Teknik Geologi (DTGL) guna melihat-lihat alat-alat yang digunakan oleh mahasiswa dalam mengerjakan riset sekaligus memperoleh penjelasan jalannya riset dengan lebih terperinci.