Mahasiswa Program Studi (Prodi) Doktor Teknik Industri UGM, Muchamad Sugarindra, melaksanakan seminar hasil untuk disertasinya yang berjudul “Pengembangan Cloud Manufacturing untuk Jaringan 3D Printer Smart Factory” pada Selasa (11/02), bertempat di Ruang Sidang A2, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Muchamad Sugarindra merupakan mahasiswa Prodi Doktor Teknik Industri UGM angkatan 2021 sekaligus dosen Teknik Industri di Universitas Islam Indonesia (UII).
Seminar hasil ini dihadiri oleh Prof. Ir. Alva Edy Tontowi, M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng. Sebagai promotor, Prof. Dr.Eng. Ir. Herianto, S.T., M.Eng., IPU, ASEAN Eng. sebagai kopromotor, dan Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T., Ph.D., IPU, ASEAN Eng. sebagai Sekretaris Program Studi Doktoral DTMI UGM.
Penelitian Muchamad berbicara mengenai Cloud Manufacturing (CM) sebagai paradigma baru dalam manufaktur yang mengintegrasikan teknologi cloud computing, Internet of Things (IoT), dan cyber physical system (CPS) untuk menyediakan akses on-demand terhadap sumber daya manufaktur yang tersebar secara geografis. ”CM berperan penting dalam meningkatkan efisiensi sumber daya, khususnya dalam layanan Additive Manufacturing (AM). Kolaborasi antara CM dan AM, yang disebut Cloud Additive Manufacturing (CAM), memungkinkan otomatisasi pembuatan prototipe, penyesuaian produk, dan fabrikasi struktur 3D kompleks melalui layanan berbasis cloud,” papar Muchamad.
Pada penelitian ini, sistem CAM dikembangkan menggunakan metode waterfall mulai dari analisis kebutuhan hingga pengujian. Uji usabilitas yang dilaksanakan dengan menggunakan metode System Usability Scale (SUS) menunjukkan skor rata-rata 81,5 yang tergolong “good” atau “acceptable“.
Tahap pengembangan berikutnya adalah sistem penjadwalan AM berbasis cloud, yang dioptimasi menggunakan algoritma Non-dominated Sorting Genetic Algorithm II (NSGA II). Algoritma ini bertujuan meminimalkan tiga fungsi: makespan, lateness, dan jarak. Hasil optimasi menunjukkan adanya trade-off antara ketiga kriteria tersebut. Prioritas dapat ditentukan berdasarkan kebutuhan pengguna, misalnya memfokuskan pada pengurangan keterlambatan (lateness) jika itu yang paling penting.
Penelitian yang dilaksanakan oleh Muchamad merupakan sebuah inovasi yang menunjang Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 9 (Industri, inovasi dan infrastruktur).
Kontributor: Sani Wicaksono, S.E., M.M.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.