Arsip:

SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera

Topik Disertasi Vaniloran Tekankan Pentingnya Break Time dalam Mendukung Industri 5.0

Vaniloran Elysa Andriani, mahasiswa Program Doktor Teknik Industri UGM sekaligus dosen Program Studi Teknik Industri Universitas Mahakarya Asia, telah melaksanakan Seminar Hasil 1 untuk penelitian disertasinya yang berjudul ”Optimasi Penjadwalan Dual Resource Constrained Flexible Job Shop: Manajemen Kelelahan dan Efisiensi Penjadwalan Melalui Break Time”. Seminar Hasil 1 tersebut dilaksanakan pada Selasa (10/06), bertempat di Ruang Sidang A-3 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Seminar Hasil 1 ini merupakan salah satu tahap yang harus dilalui oleh seorang mahasiswa program doktor dalam menyelesaikan penelitian untuk tugas akhirnya.

Dalam Seminar Hasil 1 kali ini, turut hadir tim promotor dan kopromotor dari Vaniloran yang beranggotakan Prof. Ir. Nur Aini Masruroh, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. dan Ir. Achmad Pratama Rifai, S.T., M.Eng., Ph.D., serta Sekretaris Program Studi (Sekprodi) Doktor Teknik Industri Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T., Ph.D., IPU, ASEAN.Eng..

Dalam penelitiannya, Vaniloran menyatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, sektor manufaktur mengalami transformasi dari Industri 4.0 menuju Industri 5.0. Jika Industri 4.0 menekankan otomatisasi dan efisiensi berbasis teknologi seperti cyber-physical systems dan Internet of Things (IoT), maka Industri 5.0 menempatkan manusia sebagai pusat dengan mengintegrasikan kreativitas dan kemampuan pengambilan keputusan manusia bersama teknologi canggih seperti artificial intelligence (AI) dan robotika.

Pendekatan human-centric ini sangat penting dalam sistem flexible job shop yang kompleks, di mana efisiensi penjadwalan bergantung pada keterampilan, kelelahan, dan adaptivitas tenaga kerja. Penelitian terkini menunjukkan bahwa untuk mencapai well-being dan produktivitas optimal, model penjadwalan harus mempertimbangkan faktor manusia seperti learning effect, kelelahan, dan alokasi tugas adaptif.

Konsep dual resource constrained flexible job shop problem (DRCFJSP) pun berkembang, menggabungkan mesin dan tenaga kerja sebagai sumber daya terbatas yang perlu dikelola secara simultan. Berbagai studi mengangkat pentingnya mempertimbangkan dinamika kognitif, distribusi beban kerja, dan ergonomic risk seperti postur dan gerakan berulang.

Namun, satu aspek penting yang masih jarang dikaji adalah break time. Meskipun berkaitan erat dengan kelelahan dan keseimbangan beban kerja, kebanyakan model belum memasukkan break time sebagai variabel keputusan eksplisit. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengembangkan model DRCFJSP berbasis MILP yang mengintegrasikan break time, kelelahan, pemulihan, dan kompetensi pekerja untuk meminimalkan makespan dan meningkatkan efisiensi penjadwalan dalam kerangka kerja Industri 5.0.

Kontributor: Sani Wicaksono, S.E., M.M.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Pricilia Teliti Validitas NIOSH Lifting Equation bagi Penduduk Laki-laki di Indonesia

Pricilia Hardini Rahmawati, mahasiswi Program Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, menyampaikan hasil penelitiannya dalam Seminar Hasil yang dilaksanakan pada hari Kamis (19/06). Judul penelitian yang diangkat adalah ”Analisis Kesesuaian Faktor Pengali Frekuensi NIOSH Lifting Equation pada Penduduk Laki-laki di Indonesia”, dengan dosen pembimbing Ir. Rini Dharmastiti, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN.Eng., serta diuji oleh Ir. I Gusti Bagus Budi Dharma, S.T., M.Eng., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., dan Ir. Ardiyanto, S.T., M.Sc., Ph.D., AEP, IPM..

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya keberlanjutan tenaga kerja dalam proses produksi manual, khususnya pada aktivitas manual material handling (MMH) seperti pengangkatan barang. Aktivitas ini berisiko menimbulkan gangguan muskuloskeletal dan kerugian ekonomi bagi pekerja. Salah satu pendekatan yang digunakan untuk memitigasi risiko ini adalah NIOSH Lifting Equation, yang memberikan batas aman berat pengangkatan berdasarkan berbagai faktor, termasuk frekuensi pengangkatan.

Namun, rekomendasi dari National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) tersebut dikembangkan di luar konteks antropometri dan kapasitas fisik masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Pricilia menguji apakah faktor pengali frekuensi yang tercantum dalam rumusan tersebut sesuai dengan kondisi penduduk laki-laki Indonesia.

Eksperimen dilakukan di Laboratorium Ergonomika DTMI UGM, melibatkan 20 partisipan laki-laki berusia 20–30 tahun. Pengukuran dilakukan dengan Heart Rate Monitor untuk mencatat perubahan denyut jantung sebelum dan sesudah aktivitas pengangkatan beban selama satu jam, dengan frekuensi pengangkatan 1 dan 3 kali per menit.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tabel pengali frekuensi yang direkomendasikan NIOSH tidak menunjukkan perbedaan signifikan dengan data empiris dari subjek penelitian di Indonesia, selama jarak vertikal pengangkatan kurang dari 75 cm. ”Temuan ini memperkuat bahwa NIOSH lifting equation lebih sesuai diterapkan pada penduduk laki-laki Indonesia dibandingkan pada populasi wanita, yang menurut penelitian sebelumnya memiliki perbedaan signifikan,” papar .

Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam peningkatan keselamatan kerja dan kesehatan tenaga kerja di Indonesia, serta mendorong penerapan standar internasional yang dikaji secara lokal.

Penelitian Pricilia mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) berikut:

  • SDG 3: Good Health and Well-being – dengan mengurangi risiko cedera kerja dan meningkatkan keselamatan pekerja dalam aktivitas pengangkatan manual.
  • SDG 8: Decent Work and Economic Growth – dengan meningkatkan kualitas kondisi kerja melalui pemanfaatan standar ergonomi berbasis bukti.
  • SDG 9: Industry, Innovation and Infrastructure – melalui pengembangan solusi berbasis sains untuk permasalahan di sektor industri.

Dengan demikian, karya ini bukan hanya menjadi kontribusi akademik, tetapi juga berpotensi mendukung pengambilan kebijakan kerja yang lebih aman dan adaptif terhadap kondisi lokal di Indonesia.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Rancang Jaringan Rantai Pasok Darah dengan Pendekatan Multi-Objektif, Annisa Dukung SDGs Kesehatan dan Infrastruktur

Annisa Cipta Nabila, mahasiswi Program Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, berhasil mempertahankan tesisnya yang berjudul ”Perancangan Jaringan Rantai Pasok Darah dengan Pendekatan Multi-Objektif: Optimisasi Dua Fase untuk Efisiensi Lokasi dan Penyimpanan” pada ujian tesis yang berlangsung hari Rabu (18/06).

Penelitian ini menjawab tantangan besar dalam sistem pelayanan kesehatan, khususnya terkait pengelolaan blood supply chain (BSC) yang kerap menghadapi ketidakpastian pasokan dan keterbatasan donor darah sukarela. Dalam tesisnya, Annisa merancang model jaringan distribusi darah dengan mempertimbangkan efisiensi lokasi mobile donation site, pengelolaan produk darah yang mudah rusak (perishable), serta pemilihan moda transportasi yang optimal.

Dengan menggunakan pendekatan dua fase berbasis Mixed Integer Linear Programming (MILP) dan teknik ε-constraint, model ini mengintegrasikan aspek sosial dan ekonomi. Fase pertama menerapkan K-Means Clustering untuk menentukan lokasi strategis mobile site, sedangkan fase kedua mengoptimalkan distribusi dan penyimpanan sel darah merah serta trombosit dari blood center ke rumah sakit.

Model ini diuji pada dua studi kasus nyata di Indonesia, yaitu di wilayah Bantul, Sleman, dan Kota Yogyakarta serta diperluas ke Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pengurangan jumlah klaster dapat menurunkan nilai fungsi objektif, yang berarti lebih efisien dalam operasional. ”Model juga mampu mengurangi pemborosan akibat kedaluwarsa serta menghindari kekurangan stok di rumah sakit,” papar Annisa.

Ujian tesis ini dibimbing oleh Achmad Pratama Rifai, S.T., M.Eng., Ph.D., dengan penguji Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Prof. Ir. Bertha Maya Sopha, ST., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., serta Ir. Budhi Sholeh Wibowo, S.T., M.T., PDEng., IPM., ASEAN Eng.

Penelitian ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya:

  • SDG 3: Good Health and Well-being – dengan menjamin distribusi darah yang lebih merata dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
  • SDG 9: Industry, Innovation and Infrastructure – melalui penerapan inovasi dalam perencanaan jaringan logistik sektor kesehatan.
  • SDG 12: Responsible Consumption and Production – dengan mengurangi pemborosan darah akibat kedaluwarsa dan meningkatkan efisiensi distribusi.

Tesis Annisa membuktikan bahwa pendekatan ilmiah berbasis multi-objective optimization dapat menjadi solusi nyata dalam meningkatkan ketahanan sistem kesehatan nasional, serta memberi kontribusi langsung pada praktik evidence-based policy making di bidang pelayanan darah di Indonesia.sia.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Rheina Kembangkan Teknologi Generative AI untuk Intervensi Ergonomis di UMKM

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM kembali mencatatkan inovasi akademik yang menjawab tantangan nyata di masyarakat. Pada Rabu (18/06), mahasiswa program Magister Teknik Industri, Rheina Khaisa Rhehani Putri, menyampaikan seminar proposal penelitian berjudul “Pengembangan Model Generative Artificial Intelligence Berbasis GPT untuk Menghasilkan Rekomendasi Intervensi Ergonomis”.

Penelitian ini diarahkan untuk mengatasi permasalahan gangguan otot rangka (Musculoskeletal Disorders) yang banyak dialami oleh tenaga kerja di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kondisi kerja manual yang melibatkan postur statis, gerakan berulang, dan jam kerja panjang menjadi penyebab utama permasalahan ini, yang berujung pada penurunan produktivitas dan kualitas hidup tenaga kerja.

Melalui pendekatan teknologi Generative Artificial Intelligence (GAI) berbasis Generative Pre-trained Transformer (GPT), Rheina mengembangkan sistem yang dapat memberikan rekomendasi intervensi ergonomis secara otomatis dan kontekstual. ”Sistem ini dibangun menggunakan GPT Builder yang telah disesuaikan dengan knowledge base ergonomis, sehingga mampu memahami deskripsi teks mengenai kondisi kerja di lapangan dan menghasilkan solusi ergonomi yang relevan,” papar Rheina.

Model yang dikembangkan diuji melalui sejumlah studi kasus UMKM dan dievaluasi oleh sepuluh pakar ergonomi berdasarkan enam aspek: akurasi, kelengkapan, relevansi, rasionalitas, sitasi sumber, dan keserupaan gaya komunikasi manusia (human-likeness). Keluaran sistem juga dibandingkan dengan kinerja ChatGPT-4.0 untuk menilai keefektifan dan keunggulan model tersebut.

Penelitian ini merupakan kontribusi nyata terhadap penerapan kecerdasan buatan dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja di sektor informal. Selain itu, inovasi ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-3 (Good Health and Well-Being) dan poin ke-8 (Decent Work and Economic Growth), dengan menyediakan solusi yang murah, cepat, dan adaptif bagi UMKM yang belum memiliki akses terhadap layanan ergonomi profesional.

Dosen pembimbing penelitian ini adalah Ir. Ardiyanto, S.T., M.Sc., Ph.D., AEP., IPM., sementara penguji terdiri dari Ir. Achmad Pratama Rifai, S.T, M.Eng, Ph.D., Ir. Fitri Trapsilawati, S.T., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., dan Ir. Rini Dharmastiti, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.

Departemen Teknik Industri UGM terus berkomitmen mendorong riset-riset inovatif berbasis teknologi untuk mendukung pembangunan industri nasional yang lebih sehat, aman, dan berkelanjutan.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Dewa Ngurah Kaji Dampak Ergonomis Head-Mounted Displays, Dukung SDGs Bidang Kesehatan dan Inovasi

Bertempat di Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, mahasiswa Program Magister Teknik Industri atas nama Dewa Ngurah Mahaswara Putera melaksanakan Seminar Hasil Tugas Akhir yang mengusung topik terkini terkait ergonomi dan teknologi Virtual Reality (VR). Seminar ini mengusung judul “Pengaruh Massa Tambahan dan Letak Massa pada Head-Mounted Displays (HMDs) terhadap Aktivitas Otot, Postur, Cybersickness, dan Persepsi Pengguna”.

Di bawah bimbingan Ir. Ardiyanto, S.T., M.Sc., Ph.D., AEP, IPM, penelitian ini menjadi bagian dari upaya mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan Nomor 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, serta Nomor 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

Seminar yang digelar pada Jumat, (13/06), ini menghadirkan tiga dosen penguji, yaitu:

  • Ir. Fitri Trapsilawati, S.T., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.
  • Ir. Rini Dharmastiti, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.
  • Dr. Eng. Ir. Titis Wijayanto, S.T., M.Des., IPM., ASEAN Eng.

Dalam presentasinya, Dewa menjelaskan bahwa teknologi VR terus berkembang pesat dan digunakan dalam berbagai sektor, termasuk hiburan, pendidikan, pelatihan, hingga rehabilitasi medis. ”Namun, penggunaan jangka panjang dari perangkat Head-Mounted Displays (HMDs) menimbulkan risiko ergonomis, seperti ketegangan otot leher dan bahu, perubahan postur, serta keluhan cybersickness,” paparnya.

Penelitian ini melibatkan 15 partisipan pria dengan kriteria khusus yang berkaitan dengan kesehatan dan pengalaman menggunakan VR. Studi eksperimental dilakukan dengan memvariasikan massa tambahan (200 gram dan 400 gram) serta dua posisi massa (di belakang kepala dan dikalungkan di depan), untuk mengkaji efek fisiologis dan psikologis pengguna.

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa:

  • Massa tambahan dan posisinya secara signifikan meningkatkan aktivitas otot pada bagian leher dan bahu, khususnya otot splenius capitis, trapezius, dan sternocleidomastoid (p < 0,001).
  • Postur tubuh, terutama pada gerakan fleksi-ekstensi leher, juga terpengaruh secara signifikan oleh beban dan lokasi massa.
  • Cybersickness meningkat dengan penambahan massa, terutama dalam aspek okulomotor, vestibular, dan mual (p < 0,001).
  • Persepsi pengguna terkait usaha penggunaan dan ketidaknyamanan leher dan tengkuk turut dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut.

Temuan ini berkontribusi dalam menciptakan desain perangkat VR yang lebih ergonomis dan berkelanjutan, sejalan dengan tujuan SDGs dalam menyediakan teknologi yang ramah kesehatan dan inklusif. Penelitian ini juga menjadi masukan penting bagi pengembang perangkat VR dan industri teknologi agar memperhatikan aspek kenyamanan serta keselamatan pengguna dalam jangka panjang. Dengan kajian mendalam dan pendekatan berbasis sains, Dewa Ngurah Mahaswara Putera membuktikan bahwa inovasi teknologi tidak hanya perlu fungsional, tetapi juga harus mempertimbangkan aspek kesejahteraan manusia sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Duja Teliti Kualitas Dubing Anime dengan Kansei Engineering, Dukung SDGs Melalui Inklusi Budaya dan Kesejahteraan Mental

Muchamad Nurudduja Al Kautsar, mahasiswa Program Studi Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, memaparkan gagasan penelitiannya dalam Seminar Proposal berjudul “Pendekatan Kansei Engineering untuk Mengevaluasi Persepsi Penonton terhadap Kualitas Dubing Anime” pada Kamis (15/05). Seminar ini berlangsung di lingkungan Fakultas Teknik UGM dan dibimbing oleh Dr. Eng. Ir. Titis Wijayanto, S.T., M.Des., IPM., ASEAN Eng.

Penelitian ini mengusung pendekatan Kansei Engineering Type 1, sebuah metode teknik emosional yang bertujuan menjembatani aspek teknis dengan pengalaman emosional pengguna. Fokus penelitian ini adalah merumuskan kerangka evaluasi kualitas dubing anime secara menyeluruh, berdasarkan persepsi penonton terhadap atribut seperti Performa Suara, Sinkronisasi Bibir dan Timing, Naturalitas Dialog, Audio Mixing, dan Keselarasan Total.

Muchamad menyoroti pentingnya kualitas dubing dalam mendukung kesejahteraan mental dan inklusivitas budaya, terutama bagi penonton yang kesulitan memahami subtitle atau membutuhkan akses audio yang imersif. Dengan mengaitkan temuannya pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Goal 3 (Good Health and Well-being) dan Goal 10 (Reduced Inequalities), penelitian ini mengusulkan bahwa pengalaman menonton yang berkualitas dapat mendukung relaksasi, ekspresi emosional, dan akses yang lebih luas terhadap media lintas budaya.

Seminar proposal ini turut dihadiri oleh tim penguji:

  • Prof. Ir. Budi Hartono, S.T., MPM, Ph.D., IPU., ASEAN Eng.,
  • Ir. Fitri Trapsilawati, S.T., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.,
  • dan Ir. Hilya Mudrika Arini, S.T., M.Sc., M.Phil., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.

Penelitian ini direncanakan akan melalui dua tahap besar. Tahap pertama (SD-I) mencakup identifikasi kata-kata kansei dan atribut dubing melalui survei penonton. Tahap kedua (SD-II) akan mengevaluasi respon emosional terhadap dua versi anime—versi dubing bahasa Indonesia dan versi asli Jepang—untuk memetakan persepsi dan preferensi pengguna secara lebih objektif. ”Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi standar rujukan bagi pelaku industri media, kreator konten, serta tim produksi audio dalam meningkatkan kualitas lokalisasi konten hiburan secara manusiawi dan berbasis pengalaman pengguna,” pungkas Duja.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Annisa Teliti Efisiensi Rantai Pasok Darah, Soroti Keseimbangan Sosial-Ekonomi dan Aksesibilitas Kesehatan

Mahasiswa Program Studi Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, Annisa Cipta Nabila, memaparkan hasil penelitiannya dalam seminar hasil bertajuk “Perancangan Jaringan Rantai Pasok Darah dengan Pendekatan Multi-Objektif: Optimisasi Dua Fase untuk Efisiensi Lokasi dan Penyimpanan”. Seminar ini berlangsung pada Kamis (15/05), dan dibimbing oleh Ir. Achmad Pratama Rifai, S.T, M.Eng, Ph.D.

Dalam penelitiannya, Annisa menyoroti pentingnya rancangan jaringan rantai pasok darah (Blood Supply Chain/BSC) yang efisien guna menjawab tantangan kesehatan masyarakat, khususnya dalam mengatasi fluktuasi ketersediaan donor darah sukarela. Penelitian ini menargetkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama Goal 3: Good Health and Well-being, dengan mengoptimalkan sistem distribusi darah agar lebih responsif dan inklusif.

Dengan menggunakan pendekatan multi-objektif Mix Integer Linear Programming (MILP) dua fase dan metode ϵ-constraint, penelitian ini merancang strategi untuk meningkatkan partisipasi donor darah serta efisiensi penyimpanan dan distribusi darah. Fase pertama menggunakan K-Means Clustering untuk menentukan lokasi optimal mobile donation site, sedangkan fase kedua mengelola inventaris produk darah yang memiliki masa simpan berbeda dan merancang moda transportasi yang efisien.

Penelitian ini dianalisis menggunakan dua studi kasus berbasis data harian selama 60 periode dengan melibatkan Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) dan rumah sakit di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. ”Hasilnya menunjukkan bahwa optimalisasi jumlah lokasi donasi sangat memengaruhi efisiensi sistem, baik dari segi biaya operasional maupun ketersediaan darah di rumah sakit,” papar Annisa.

Tim penguji seminar terdiri dari Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Prof. Ir. Bertha Maya Sopha, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., dan Ir. Budhi Sholeh Wibowo, S.T., M.T., PDEng., IPM., ASEAN Eng. Ketiganya memberikan apresiasi atas kontribusi riset ini dalam pengembangan sistem kesehatan berbasis data dan teknologi. Annisa berharap temuannya dapat menjadi rujukan bagi pengambil kebijakan dalam perencanaan strategis sistem distribusi darah nasional, guna mendukung keberlanjutan layanan kesehatan yang merata dan tanggap kebutuhan darurat.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Disertasi Nurbaiti Inovasi Rekonstruksi Pasca Reseksi Mandibula

Mahasiswa Program Doktor Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, Nurbaiti telah melaksanakan ujian tertutup pada Jumat (24/01), bertempat di Ruang Sidang A3 DTMI UGM. Dosen Program Studi Teknik Mesin Universitas Bengkulu tersebut dinyatakan lulus sebagai Dr. Nurbaiti dalam ujian tertutup terhadap disertasinya yang berjudul ”Pengembangan Biomaterial Komposit Berbasis Hydroxyapatite Untuk Rekonstruksi Pasca Reseksi Mandibula Dengan Teknik Direct Ink Writing 3D Printing”. Penguji dalam ujian tertutup ini adalah Prof. Budi Hartono sebagai Ketua Departemen, Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T., Ph.D., IPU, ASEAN Eng. sebagai promotor, Prof. Ir. Alva Edy Tontowi, M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng. sebagai kopromotor 1, Dr. drg.Maria Goreti Widiastuti, Sp.BM (K). Sebagai kopromotor 2, Prof. Dr. Ir. Kusmono, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng. sebagai penguji 1, Dr. Ir. Budi Arifvianto, S.T., M.Biotech. sebagai penguji 2, Prof. Dr.-Ing. Ir. Harwin Saptoadi, M.SE., IPM., ASEAN Eng. sebagai Ketua Program Studi, dan turut mengundang Prof. Dr. Ir. Joko Triyono S.T., M.T. dari Teknik Mesin Universitas Negeri Sebelas Maret sebagai penguji eksternal.

Disertasi Dr. Nurbaiti berbicara tentang pengobatan ameloblastoma, tumor jinak yang sering menyerang mandibula dan menyebabkan kerusakan tulang. Saat ini, perbaikannya menggunakan logam seperti titanium, namun sering gagal karena fenomena stress shielding. Sebagai alternatif, digunakan material komposit yang lebih sesuai dengan struktur alami tulang manusia, yaitu campuran bahan organik dan anorganik.

Penelitian ini bertujuan mengembangkan material artificial mandibula berbasis komposit hydroxyapatite (HA) dan collagen, dengan tambahan nanoselulosa (CNC) untuk mencegah retak dan asam sitrat untuk modifikasi permukaan HA guna meningkatkan sifat mekanik, fisik, dan biologi.

Penelitian dilakukan dalam enam tahap, termasuk pemodelan mandibula, modifikasi mesin 3D printer Direct Ink Writing, pembuatan material, dan serangkaian pengujian. ”Hasil optimasi menunjukkan parameter cetak terbaik adalah 10,009 mm/menit untuk kecepatan dan 0,505 mm untuk tinggi lapisan,” papar Nurbaiti.

Material HA-modifikasi/collagen/CNC menunjukkan peningkatan signifikan dalam kekerasan (3,36 HV) dan kekuatan tekan (7,166 MPa) dibanding material tanpa modifikasi. Kristalinitas meningkat drastis dari 28% menjadi 73%, dan uji biologi menggunakan sel osteoblas menunjukkan material ini tidak toksik dan biokompatibel.

Kesimpulannya, material komposit HA-modifikasi/collagen/CNC hasil penelitian ini sangat potensial untuk aplikasi implan mandibula karena sifat mekanik dan biokompatibilitasnya yang unggul.

Kontributor: Sani Wicaksono, S.E., M.M.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Ujian Tesis Risky Haryanto Bahas Strategi Pendinginan Tubuh untuk Tingkatkan Kesehatan Pekerja Outdoor, Selaras dengan SDGs

Dalam rangka mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik) serta SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), mahasiswa Program Studi (Prodi) Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, Risky Haryanto, melaksanakan ujian tesis yang menyoroti isu kesehatan kerja di lingkungan panas ekstrem.

Pada Rabu (30/04) bertempat di Ruang Sidang A-3 Fakultas Teknik UGM, Risky mempertahankan tesisnya yang berjudul “Pengaruh Strategi Pendinginan Tubuh terhadap Tingkat Heat Strain ketika Melakukan Aktivitas di Lingkungan Pekerjaan Outdoor”. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Eng. Ir. Titis Wijayanto, S.T., M.Des., IPM., ASEAN Eng., dan diuji oleh Ir. Fitri Trapsilawati, S.T., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., Ir. Rini Dharmastiti, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., serta Ir. Ardiyanto, S.T., M.Sc., Ph.D., AEP, IPM.

Dalam pemaparannya, Risky menjelaskan bahwa pekerja outdoor berisiko tinggi mengalami heat-related illness akibat paparan panas matahari secara langsung. Penelitian ini meneliti efektivitas strategi pendinginan tubuh (body cooling) dengan metode cold water ingestion (CWI), forearm immersion (FI), dan wet towel (WT) yang dikombinasikan dengan kipas angin. Eksperimen dilakukan dalam lingkungan simulasi kerja panas dengan partisipasi 12 subjek pria muda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga metode cooling mampu menurunkan heat strain, namun metode forearm immersion (FI) dinilai paling efektif dan konsisten dalam menjaga stabilitas fisiologis tubuh baik selama fase istirahat maupun saat melanjutkan aktivitas fisik berat.

”Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar ilmiah bagi penerapan kebijakan keselamatan kerja yang lebih baik, terutama bagi sektor pekerjaan lapangan di iklim tropis,” papar Risky. Upaya ini sejalan dengan prinsip SDGs dalam menjamin kesehatan kerja serta menciptakan kondisi kerja yang aman dan produktif. Ujian tesis ini menjadi kontribusi akademik yang penting dalam mendukung upaya global menghadapi tantangan perubahan iklim dan perlindungan terhadap tenaga kerja di sektor informal dan formal yang terpapar risiko lingkungan ekstrem.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Kunjungan DTMI ke Kediaman Waluyo Wujud Nyata Kekeluargaan

Menjaga semangat kekeluargaan bukan hanya menjadi konsep abstrak bagi civitas akademika Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, namun juga selalu diusahakan untuk dapat mewujud dalam setiap aktivitas. Bentuk-bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan semangat kekeluargaan tersebut antara lain menengok karyawan/keluarga karyawan yang sedang sakit, baru saja melahirkan/istrinya baru saja melahirkan, dan memasuki masa purna tugas. Salah satu karyawan yang baru saja ditengok adalah Waluyo, tenaga kependidikan (tendik) DTMI bagian pramu bakti.

Selama kurang lebih 2 tahun Waluyo terbaring sakit karena mengalami kecelakaan motor pada tahun 2023, dan selama itu pula ia tidak dapat beraktivitas seperti biasa karena kesulitan untuk bangun dan melakukan kegiatan tanpa bantuan orang lain. Ditemani oleh anak dan anggota keluarganya, Waluyo menghabiskan banyak waktunya di tempat tidur dan hanya dapat menjalankan aktivitas apabila dibantu dan didampingi oleh anak dan keluarganya. Oleh karena keadaannya yang tidak memungkinkan untuk bekerja, maka Waluyo mengambil masa Bebas Tugas (BT) sebelum memasuki purna tugas pada Februari 2024. Tepat pada Februari 2025, Waluyo telah memasuki masa purna tugas dengan masa kerja hingga purna tugas adalah 31 tahun 11 bulan.

Menjalani tugas selama 30 tahun lebih di DTMI, Waluyo tentu meninggalkan banyak kenangan dan cerita bersama dengan para tendik. Oleh karena ikatan kekeluargaan yang telah dibina sejak lama, pada Senin (30/04), tim tendik DTMI yang terdiri dari 8 orang mengunjungi Waluyo di kediamannya di Pleret, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rombongan dari DTMI disambut oleh putra Waluyo, Taufik, dan kakak dari Waluyo, Slamet. Selama berada di sana, rombongan DTMI bercengkerama dengan Waluyo, saling bertukar cerita ataupun sekadar berbagi kenangan selama di DTMI. Selama kunjungan, Waluyo tampak bahagia bersenda gurau dengan kawan-kawan lamanya. ”Tampak senang karena bisa bernostalgia dengan kawan-kawan yang sudah lama tidak berjumpa. Pak Wal (panggilan akrab dari Waluyo – red.) juga masih ingat dengan semua rekan-rekan,” ungkap Andhes Puspitalina, salah satu anggota rombongan. Tak lupa dalam kunjungan ini diserahkan juga bingkisan santunan dari DTMI, diwakili oleh Koordinator Urusan Aset, Keuangan, dan Teknologi Informasi Cahyo Budi Utomo. Bingkisan tersebut merupakan sebuah bentuk wujud rasa kekeluargaan dari tendik DTMI untuk Waluyo sebagai kawan sesama tendik sekaligus berisi doa dan harapan untuk kesembuhan dan pemulihan Waluyo.

Sehat selalu, Pak Wal, dalam masa purna tugas. Semoga lekas sembuh dan pulih, sehingga bisa beraktivitas seperti biasa dengan baik.