Susilowati Kembangkan Model Penjadwalan Otomatis untuk Efisiensi Lembaga Pelatihan Industri

Penjadwalan manual yang memakan waktu dan rawan konflik di Balai Diklat Industri Yogyakarta menjadi latar belakang riset inovatif yang dilakukan oleh Susilowati, mahasiswi Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Dalam Seminar Hasil bertajuk “Pengembangan Model Matematis untuk Multi Location Training Center Timetabling Problem: Studi Kasus di Balai Diklat Industri Yogyakarta”, ia memaparkan solusi model matematis untuk mengatasi masalah ketidakefisienan jadwal pelatihan kerja.

Selama ini, penyusunan jadwal dilakukan secara manual melalui spreadsheet biasa, yang membutuhkan waktu sekitar 5 hari kerja dan rentan menghasilkan konflik jadwal di antara personel serta distribusi beban kerja yang tidak merata. “Penjadwalan manual menyebabkan ketidakefisienan, waktu persiapan yang singkat, dan sering kali mengakibatkan konflik jadwal,” jelas Susilowati dalam pemaparannya.

Model matematis yang dikembangkan tidak hanya mampu mengurangi ketimpangan beban kerja antar personel, tetapi juga meminimalkan pelanggaran terhadap soft constraints. Solusi optimal dicapai menggunakan metode eksak dan dibandingkan dengan sistem penjadwalan konvensional yang selama ini digunakan.

Hasil studi kasus menunjukkan bahwa model ini memberikan distribusi beban kerja yang lebih adil dan peningkatan efisiensi operasional. Oleh karena itu, ” Model penjadwalan matematis ini direkomendasikan untuk dikembangkan lebih lanjut dan diterapkan di lembaga pelatihan lainnya.,” tulis Susilowati dalam simpulan risetnya.

Penelitian ini mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDGs) sebagai berikut:

– SDG 4: Pendidikan Berkualitas, melalui peningkatan efektivitas lembaga pelatihan dan distribusi sumber daya manusia yang lebih adil.
– SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dengan memperbaiki sistem manajemen pelatihan tenaga kerja.
– SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dengan penerapan inovasi berbasis model matematis untuk efisiensi operasional.

Melalui inovasi ini, Susilowati menunjukkan bahwa pendekatan berbasis data dan optimasi matematis dapat meningkatkan kualitas layanan lembaga pelatihan, memperkuat efisiensi SDM, dan mendukung kesiapan industri menghadapi tantangan kompetensi di masa depan.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses