Seminar Proposal Ivo: Virtual Reality sebagai Inovasi Analisis Keselamatan Kerja di Sektor Konstruksi

Lingkungan kerja konstruksi dikenal memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja. Suhu yang ekstrem dan perbedaan ketinggian tempat kerja sering kali menjadi faktor yang memengaruhi performa kognitif, keseimbangan postural, serta respon fisiologis pekerja, yang pada akhirnya dapat meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan.

Menjawab tantangan tersebut, Ivo Vincenes Sibarani, mahasiswa Program Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, mengajukan penelitian yang menggabungkan pendekatan teknologi Virtual Reality (VR) untuk menganalisis pengaruh suhu dan perbedaan ketinggian secara bersamaan terhadap tiga aspek utama: respon fisiologis, performa kognitif, dan keseimbangan postural tubuh melalui seminar proposal pada Selasa (12/08).

Menurut proposal untuk tesisnya yang berjudul “Analisis Pengaruh Suhu dan Perbedaan Ketinggian terhadap Respon Fisiologis, Performa Kognitif dan Keseimbangan Postural Tubuh dalam Simulasi Virtual Reality”, Ivo memaparkan bahwa sebagian besar penelitian terdahulu hanya mengkaji pengaruh suhu atau ketinggian secara terpisah, sehingga belum memberikan gambaran utuh mengenai interaksi kedua faktor tersebut. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen within-subject design dengan sembilan kombinasi perlakuan yang melibatkan dua variasi suhu (24°C dan 32°C) serta tiga tingkat ketinggian (ground, scaffolding, dan crane).

Melalui simulasi berbasis Virtual Reality, penelitian ini diharapkan mampu memberikan data yang lebih komprehensif dan realistis terkait risiko yang dihadapi pekerja di lapangan. Selain itu, hasil studi ini ditargetkan dapat menjadi landasan bagi pengembangan evidence-based occupational safety interventions, yakni intervensi keselamatan kerja berbasis bukti, yang lebih efektif dalam mencegah kecelakaan kerja dan melindungi kesehatan pekerja konstruksi.

“Pendekatan VR memungkinkan kita menciptakan kondisi kerja yang menyerupai situasi nyata di lapangan, tetapi dalam lingkungan yang aman dan terkontrol. Dengan begitu, pelatihan keselamatan dan penelitian ergonomi dapat dilakukan tanpa membahayakan pekerja,” ungkap Ivo.

Penelitian ini tidak hanya relevan bagi dunia akademik, tetapi juga memiliki potensi penerapan langsung di industri konstruksi. Dengan dukungan teknologi simulasi, perusahaan dapat meningkatkan kualitas pelatihan keselamatan kerja sekaligus mengoptimalkan desain tempat kerja yang lebih ramah terhadap kondisi fisiologis dan kognitif pekerja.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses