
Gaziantep, Turki — Prof. Bertha Maya Sopha baru saja menyelesaikan program mobilitas dosen di Industrial Engineering Department, Gaziantep Üniversitesi, Turki, dalam kurun waktu 10-14 Juni 2025, sebagai bagian dari Program Erasmus+ Teaching Mobility 2024-2025. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pendidikan dan merumuskan rencana kerja kolaborasi di bidang pendidikan dan penelitian, khususnya dalam bidang Teknik Industri (Supply Chain Engineering). Program ini juga memfasilitasi benchmarking praktik terbaik dalam pengelolaan pendidikan tinggi.
Selama pelaksanaan program tersebut, Prof. Bertha melaksanakan berbagai kegiatan strategis, antara lain: (1) melakukan observasi dan diskusi mendalam dengan pimpinan departemen dan universitas terkait pengelolaan program internasional dan membahas peluang kolaborasi pendidikan seperti mobilitas mahasiswa dan joint supervision. Temuan dari kegiatan ini diharapkan dapat menjadi rencana untuk peningkatan program global antara kedua institusi. (2) memberikan kuliah kepada mahasiswa Teknik Industri dengan topik Suppy Chain Engineering khususnya dalam konteks operasi kemanusiaan, yang membahas konsep dasar, mendemonstrasikan metode pemodelan agent-based modelling and simulation pada kasus evakuasi dan pengiriman bantuan pada bencana erupsi, dan membahas isu terkini serta tren ke depan. Kuliah ini mendorong pemikiran kritis, pemahaman global mahasiswa, dan ketrampilan dalam pemodelan sistem rantai pasok dan logistik dalam bidang Humanitarian Supply Chain and Logistics. (3) mengikuti presentasi project mahasiswa terkait implementasi sistem produksi pada industri-industri di Turki. (4) pertemuan dengan dosen-dosen untuk menjajaki kemungkinan kolaborasi riset bersama dan potensi sumber pendanaan. Selain itu, diskusi juga membahas rencana kolaborasi mendatang dalam bentuk joint supervision mahasiswa doktoral. Inisiatif ini diharapkan menghasilkan proyek riset kolaboratif antara kedua institusi. (5) joint publication publikasi ilmiah pada jurnal internasional bereputasi terkait penggunaan drone dan machine learning dalam konteks humanitarian supply chain and logistics.

“Program Erasmus+ Teaching Mobility mendukung pengembangan profesional staf akademik melalui pengalaman mengajar di luar negeri, selain itu, program ini memperluas pemahaman lintas budaya dan sistem pendidikan. ” jelasnya. Inisiatif ini juga mendorong kemitraan kelembagaan, membuka jalan bagi pengembangan program akademik bersama dan pertukaran dosen/mahasiswa antara Indonesia dan Turki. Kunjungan Prof. Bertha menjadi tonggak penting dalam memperkuat kerja sama berkelanjutan antara dua institusi, serta membuka peluang baru untuk inovasi dalam pengembangan akademik dan penelitian.