Pengaruh Letak dan Tambahan Massa pada Headset VR, Mahaswara Ungkap Dampaknya terhadap Kesehatan Pengguna

Pesatnya penggunaan teknologi Virtual Reality (VR) di berbagai bidang membawa dampak ergonomis yang perlu diperhatikan. Menanggapi fenomena ini, Dewa Ngurah Mahaswara Putera, mahasiswa Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, menggelar Ujian Tesis bertajuk “Pengaruh Tambahan dan Letak Massa pada Head-Mounted Displays (HMDs) terhadap Aktivitas Otot, Postur, Cybersickness, dan Persepsi Pengguna”, pada Rabu (25/06).

Penelitian ini menyasar masalah kesehatan yang ditimbulkan dari penggunaan Head-Mounted Displays (HMDs) secara intensif, seperti meningkatnya aktivitas otot leher, perubahan postur, dan gejala cybersickness. ” Penggunaan HMD dalam jangka waktu lama dapat mengurangi kenyamanan dan kinerja pengguna akibat tekanan ergonomis,” jelas Mahaswara.

Eksperimen dilakukan terhadap 15 subjek pria dengan pengalaman menggunakan VR. Variabel yang diuji mencakup massa tambahan (200 gram dan 400 gram) serta dua konfigurasi letak massa (di belakang dan dikalungkan). Parameter yang diukur meliputi aktivitas otot (menggunakan sensor EMG), postur tubuh (motion capture), tingkat cybersickness, dan persepsi subjektif pengguna.

Hasil menunjukkan bahwa konfigurasi massa dan letaknya secara signifikan memengaruhi otot splenius capitis, trapezius, dan sternocleidomastoid. ” Konfigurasi massa secara signifikan memengaruhi postur fleksi-ekstensi leher dan indikator cybersickness seperti ketegangan okular, gangguan vestibular, dan mual,” terang Mahaswara.

Selain itu, persepsi pengguna terhadap beban, ketidaknyamanan di leher dan tengkuk juga dipengaruhi oleh letak dan besar massa. Penelitian ini menekankan pentingnya desain ergonomis pada perangkat VR demi menjaga kesehatan pengguna.

Studi ini berkontribusi terhadap beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDGs), yaitu:

– SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dengan mencegah cedera akibat penggunaan perangkat digital secara intensif.
– SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dalam pengembangan desain produk VR yang lebih ramah pengguna.
– SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dengan dukungan teknologi pembelajaran berbasis VR yang lebih aman dan nyaman.

Dengan riset ini, Dewa Ngurah Mahaswara menunjukkan bahwa teknologi VR tidak hanya perlu canggih secara fungsional, tetapi juga aman secara fisiologis bagi penggunanya.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses