Penelitian Pengelasan Logam Super Duplex UNS S32750 Intan Dukung SDGs 9 pada Teknologi Manufaktur

Intan Regina Elysabeth, mahasiswi Program Magister Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, telah menyelesaikan ujian pendadaran untuk tesisnya yang berjudul “Karakterisasi Sifat-Sifat Statis, Fatik dan Korosi pada Sambungan Las Similar UNS S32750 (SAF 2507) Menggunakan Filler Metal ER2594.” Ujian ini berlangsung pada Selasa (10/06) di Ruang Sidang A-4, Lab. Dinamika, Gedung A DTMI , dan dihadiri oleh tim penguji, yaitu Prof. Ir. Mochammad Noer Ilman, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. , Dr.Eng. Ir.Priyo Tri Iswanto, S.T., M.Eng., IPM., Ir. Muhammad Waziz Wildan, M.Sc., Ph.D., dan Prof. Ir. Jamasri, Ph.D., IPU., ASEAN Eng. serta pembimbing Intan, yaitu Prof. Ir. Jamasri, Ph.D., IPU., ASEAN Eng.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh proses pengelasan pada material super duplex UNS S32750, dengan menggunakan filler metal ER2594. Dalam eksperimen ini, pengelasan dilakukan pada pelat duplex tebal 3 mm menggunakan variasi arus dan tegangan, serta kecepatan pengelasan yang berbeda. Selain itu, proses perlakuan panas setelah pengelasan (PWHT) juga divariasikan pada suhu 1050°C, 1150°C, dan 1200°C untuk mengamati perubahan sifat mekanik dan ketahanan korosi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses PWHT dapat meningkatkan kekerasan material, namun dengan efek penurunan pada kekuatan tarik. ”PWHT pada suhu 1050°C menghasilkan ketahanan korosi terbaik, dengan laju korosi terendah di antara variasi suhu lainnya. Proses ini juga meningkatkan perambatan retak fatik, dengan spesimen NON PWHT menunjukkan siklus terbanyak sebelum kerusakan. Secara keseluruhan, penelitian ini menemukan bahwa PWHT optimal pada suhu 1050°C, yang memberikan keseimbangan antara kekerasan, kekuatan tarik, dan ketahanan korosi,” papar Intan.

Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan teknologi pengelasan dan material dalam industri yang mengandalkan ketahanan terhadap korosi dan kekuatan mekanik, seperti industri offshore dan pembuatan peralatan tahan korosi. Dengan demikian, penelitian ini mendukung Sustainable Development Goal (SDG) Nomor 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dengan mendorong inovasi dalam proses manufaktur dan pengelasan material canggih. Intan berharap hasil penelitiannya dapat diaplikasikan pada pengembangan material yang lebih efisien dan tahan lama, sekaligus mendorong riset lanjutan untuk meningkatkan kualitas material dalam berbagai aplikasi industri.

Kontributor: Andhes Puspitalina, S.Hut.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses