PBCE vs SBCE: Evaluasi Strategi Pengembangan Produk dalam Disertasi Abdullah ‘Azzam

Abdullah ‘Azzam, dosen Teknik Industri dari Universitas Islam Indonesia, menjalani Ujian Komprehensif Program Doktor Teknik Industri di Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) Universitas Gadjah Mada pada Selasa (22/07). Ujian ini merupakan salah satu tahapan penting dalam pendidikan doktoral yang menandai kematangan akademik dan kedalaman penelitian calon doktor.

Dalam ujian tersebut, Azzam mempresentasikan riset berjudul “Rekayasa Serempak Produk, Proses dan Rantai Pasok Berbasis Set”. Penelitian ini mengkaji secara mendalam dua pendekatan utama dalam product development, yaitu Point-Based Concurrent Engineering (PBCE) dan Set-Based Concurrent Engineering (SBCE). Keduanya merupakan metode yang digunakan untuk menghadapi tantangan dalam pengembangan produk yang kompleks, penuh ketidakpastian, serta melibatkan banyak fungsi dan pemangku kepentingan.

PBCE menekankan pemilihan satu solusi awal untuk dikembangkan melalui iterasi cepat. Namun pendekatan ini kerap menghadapi risiko tinggi terhadap rework akibat ketergantungan lintas tim. Di sisi lain, SBCE mempertahankan berbagai alternatif solusi lebih lama sebelum dilakukan seleksi berdasarkan cross-functional intersection, menjadikannya lebih tangguh terhadap perubahan desain dan ketidakpastian, walaupun menuntut sumber daya eksplorasi lebih besar di tahap awal.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas kedua pendekatan tersebut, terutama dari dimensi produk, proses, dan supply chain, dengan empat indikator utama: time to market, biaya produk, kinerja produk, dan biaya pengembangan. Melalui pendekatan simulation modeling, Azzam membangun model dinamis yang merepresentasikan proses iterasi desain secara realistis. Penelitiannya tidak hanya menjawab kesenjangan literatur yang selama ini bersifat konseptual terhadap SBCE, namun juga menghadirkan kontribusi nyata dalam bentuk computer-based simulation yang dapat digunakan oleh industri sebagai alat bantu pengambilan keputusan strategis dalam pengembangan produk.

Promotor utama dalam riset ini adalah Ir. Subagyo, Ph.D., IPU., ASEAN.Eng., didampingi kopromotor Ir. I Gusti Bagus Budi Dharma, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. Ujian komprehensif ini juga melibatkan penguji Prof. Ir. Alva Edy Tontowi, M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., dan Ir. Wangi Pandan Sari, S.T., M.Sc., Ph.D.. Acara dipimpin oleh Ketua Departemen Prof. Ir. Budi Hartono, S.T., M.Pm., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. dan turut dihadiri Kaprodi Prof. Ir. Nur Aini Masruroh, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN.Eng. selaku penanggung jawab studi.

Penelitian Azzam selaras dengan Sustainable Development Goals (SDG), khususnya:

  • SDG 9: Industry, Innovation and Infrastructure โ€” karena riset ini mendukung inovasi melalui pendekatan rekayasa berbasis data dalam pengembangan produk industri;

  • SDG 12: Responsible Consumption and Production โ€” melalui optimalisasi desain produk yang efisien dari sisi biaya dan waktu;

  • SDG 8: Decent Work and Economic Growth โ€” dengan potensi peningkatan produktivitas dan efisiensi di sektor manufaktur melalui pendekatan pengembangan produk yang adaptif dan strategis.

Dengan kontribusinya ini, Abdullah ‘Azzam diharapkan mampu memperkaya praktik dan keilmuan di bidang industrial engineering, sekaligus mendukung pengembangan kapasitas industri nasional yang berkelanjutan dan berbasis sains.

Kontributor: Sani Wicaksono, S.E., M.M.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses