
Andreas Argo Daru, mahasiswa Program Magister Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM telah mempresentasikan proposal penelitian tesisnya dalam Seminar Proposal yang dilaksanakan pada Selasa (15/07), bertempat di Ruang Sidang A-3 DTMI UGM. Proposal untuk tesisnya yang berjudul ”Studi Eksperimental Kinerja Sistem Pendinginan Immersion Cooling Untuk Data Center Dengan Variasi Fluida Kera Dan Laju Aliran Fluida” dipresentasikan di hadapan tim penguji beranggotakan Ir. Indro Pranoto, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. sebagai Ketua sekaligus Dosen Pembimbing Tesis (DPT), Dr. Hifni Mukhtar Ariyadi, S.T., M.Sc. sebagai Penguji 1, Ir.Fauzun, S.T., M.T., Ph.D., IPM, ASEAN Eng. sebagai Penguji 2, dan Dr. Ir. Khasani, S.T., M.Eng., IPM. sebagai Penguji 2.
Dalam menjawab tantangan peningkatan konsumsi daya dan kepadatan termal pada data center modern, terutama akibat pemanfaatan GPU untuk komputasi intensif, Andreas mengkaji solusi pendinginan alternatif berbasis immersion cooling satu fase. Teknologi ini dinilai lebih efektif dibanding sistem pendinginan konvensional berbasis udara karena mampu mendinginkan langsung komponen elektronik melalui perendaman dalam fluida dielektrik.
Penelitian ini secara khusus menganalisis pengaruh tiga faktor utama terhadap performa sistem: jenis fluida dielektrik yang digunakan (S3X dan HFE-7100), keberadaan GPU dalam sistem (dengan dan tanpa GPU), serta variasi laju aliran fluida (0,75 hingga 2,75 liter per menit). Eksperimen dilakukan dengan menggunakan server Lenovo ThinkSystem SR250 V2 berdaya CPU 50–65 W dalam kondisi tertutup.
Parameter yang dikaji mencakup distribusi temperatur, koefisien perpindahan panas, thermal resistance, pressure drop, serta Power Usage Effectiveness (PUE) sebagai indikator efisiensi energi sistem pendingin. Hasil dari eksperimen ini diharapkan mampu memberikan pemahaman menyeluruh mengenai kontribusi masing-masing variabel terhadap efisiensi perpindahan panas dan konsumsi energi.
“Penelitian ini tidak hanya penting untuk mengembangkan sistem pendinginan berkelanjutan, tetapi juga menjadi dasar dalam pemilihan jenis fluida dan strategi perancangan sistem immersion cooling yang optimal, terutama untuk data center skala kecil dan menengah yang menggabungkan CPU dan GPU,” jelas Andreas.
Kontribusi riset ini sangat relevan dengan beberapa Sustainable Development Goals (SDG), antara lain:
- SDG 7 – Affordable and Clean Energy: melalui peningkatan efisiensi penggunaan energi dalam sistem pendinginan data center, yang merupakan salah satu konsumen energi terbesar saat ini.
- SDG 9 – Industry, Innovation and Infrastructure: dengan pengembangan teknologi pendinginan inovatif dan berkelanjutan yang dapat mendukung infrastruktur komputasi modern.
- SDG 13 – Climate Action: karena peningkatan efisiensi energi berarti pengurangan jejak karbon dari data center, berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim.
Dengan semakin berkembangnya kebutuhan akan komputasi intensif dan layanan digital, temuan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan arah baru bagi perancangan data center yang hemat energi, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Kontributor: Andhes Puspitalina, S.Hut.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.