Disertasi Doktoral Gilang Hamzah Akbar Kembangkan Kerangka Multi-Metode Pengukuran Situational Awareness Berdasarkan Kompleksitas Situasi

Mahasiswa Program Doktor Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, Gilang Hamzah Akbar, S.T., M.Sc. telah melaksanakan ujian tertutup pada Senin (07/07), bertempat di Ruang Sidang A3 DTMI UGM. Dosen Program Studi Teknik Industri Universitas Galuh, Ciamis tersebut dinyatakan lulus sebagai Dr. Gilang Hamzah Akbar dalam ujian tertutup terhadap disertasinya yang berjudul ”Pengembangan Framework Multi Metode Pengukuran Situational Awareness Berdasarkan Kompleksitas Situasi”. Penguji dalam ujian tertutup ini adalah Dr.Eng. Ir.Adhika Widyaparaga, S.T., M.Biomed. sebagai Sekretaris Departemen, Prof. Ir. Budi Hartono, S.T., M.Pm., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. sebagai promotor, Dr.Eng. Ir.Titis Wijayanto, S.T., M.Des., IPM., ASEAN Eng. sebagai kopromotor, Ir. Fitri Trapsilawati, S.T., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. sebagai penguji 1, Ir. Hilya Mudrika Arini, S.T., M.Sc., M.Phil., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. sebagai penguji 2, dan Prof. Ir. Nur Aini Masruroh, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN.Eng. sebagai Ketua Program Studi.

Dalam disertasinya, Gilang memaparkan bahwa perubahan kondisi pekerjaan menimbulkan kesenjangan informasi, sehingga sistem atau lingkungan kerja harus dirancang dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap situational awareness (SA). SA yang baik membantu mengurangi kesalahan, mendukung pengambilan keputusan, dan meningkatkan kinerja. Untuk itu, dibutuhkan metode pengukuran SA yang akurat, meskipun hingga kini belum ada metode yang disepakati secara umum karena perbedaan perspektif dan kebutuhan yang bergantung pada karakteristik sistem. Penelitian ini mengkaji multi-method pengukuran SA dengan pendekatan contingency, yang menyatakan efektivitas metode tergantung pada konteks sistem. Pengujian dilakukan pada dua kelompok sistem: simple system dan complex-chaotic system, dan ditemukan perbedaan signifikan skor SA. Parameter efektivitas mencakup sensitivity, intrusiveness, dan predictive validity. Metode freeze probe dan self rating menunjukkan sensitivity tinggi dan rendah intrusiveness, sementara real-time probe sensitif namun lebih mengganggu kinerja. Freeze probe juga memiliki predictive ability terbaik. “Hasil dari metode tidak langsung seperti EEG dan eye tracking menguatkan pengukuran langsung melalui korelasi skor, klasifikasi tingkat SA, dan prediksi kinerja,” papar Gilang. Berdasarkan temuan ini, dikembangkan kerangka kerja pemilihan metode pengukuran SA yang sesuai konteks, yang berguna memperluas wawasan keilmuan lintas domain serta menjadi panduan praktis dalam menilai dan meningkatkan sistem, pelatihan, dan prosedur kerja berbasis SA.

Kontributor: Sani Wicaksono, S.E., M.M.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses