Garda Presentasikan Hasil Penelitian Sistem Pendingin Data Center

Mahasiswa Magister Teknik Mesin UGM, Garda Naufal Janan, mempresentasikan hasil penelitian tesisnya yang berjudul Studi Eksperimental Performa Perpindahan Kalor Sistem Pendinginan Single Phase Immersion Cooling untuk Data Center pada seminar yang diadakan pada Jumat (07/03), bertempat di Ruang Kelas M-10, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Penelitian ini mendapat perhatian besar mengingat relevansinya dengan tantangan besar yang dihadapi oleh Data Center (DC) dalam hal konsumsi energi dan efisiensi sistem pendinginan.

Data Center saat ini menyimpan sekitar 175 zettabyte data yang digunakan untuk layanan data jarak jauh, baik untuk bisnis, hiburan, maupun keperluan lainnya. Namun, DC juga mengonsumsi sekitar 3% dari total listrik global, dan angka ini diperkirakan akan meningkat hingga 12%, dengan 45% dari konsumsi listrik tersebut digunakan untuk sistem pendinginan. Oleh karena itu, pengembangan dan pengoptimalan sistem pendingin untuk Data Center menjadi sangat penting.

Penelitian ini menguji kinerja sistem pendinginan menggunakan metode immersion cooling, di mana Data Center ditempatkan dalam sebuah chamber berisi fluida dielektrik yang dialirkan dengan bantuan pompa. “Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja metode fan cooling dengan immersion cooling, dengan analisis parameter seperti temperatur rata-rata, temperatur maksimum, koefisien perpindahan kalor, pressure drop, thermal resistance, dan PUE, pada variasi laju aliran fluida antara 0,5 hingga 2,5 LPM,” papar Garda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan laju aliran fluida berkontribusi pada penurunan temperatur CPU. Semakin tinggi laju aliran fluida, semakin besar nilai koefisien perpindahan kalor, dan thermal resistance cenderung menurun. Temperatur CPU tertinggi tercatat pada laju aliran fluida 0,5 LPM dengan 65,16°C, sedangkan temperatur terendah tercatat pada laju aliran fluida 2,5 LPM dengan 59,26°C. “Secara keseluruhan, metode immersion cooling terbukti lebih optimal dalam hal performa pendinginan dibandingkan dengan fan cooling,” terang Garda.

Selain itu, analisis efisiensi daya listrik melalui PUE menunjukkan bahwa immersion cooling lebih hemat energi dibandingkan dengan metode fan cooling. Temuan ini menegaskan bahwa immersion cooling dapat menjadi alternatif solusi pendinginan yang lebih efisien untuk Data Center, baik dari sisi kinerja termal maupun efisiensi energi.

Tesis ini dibimbing oleh dua dosen terkemuka, yaitu Ir. Indro Pranoto, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., dan Ir. Fauzun, S.T., M.T., Ph.D., IPM, ASEAN Eng. Seminar ini juga dihadiri oleh penguji yaitu Ir. Joko Waluyo, M.T., Ph.D., IPM, ASEAN Eng. dan Dr. Hifni Mukhtar Ariyadi, S.T., M.Sc.

Seminar ini menjadi salah satu kontribusi penting dalam pengembangan teknologi pendinginan untuk Data Center, yang sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam hal penghematan energi dan pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan.

Kontributor: Andhes Puspitalina, S.Hut.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.