DTMI UGM Gandeng University of Melbourne untuk Perkuat Pendidikan Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa

Sebagai langkah dalam memperluas relasi kerja sama internasional, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM melaksanakan penandatanganan nota kesepakatan dengan University of Melbourne pada Jumat (26/09), bertempat di Meeting Room 2 Gedung Prof. Roosseno Soerjohadikoesoemo – Smart Green Learning Center (SGLC) Fakultas Teknik UGM. Selain itu, kedua universitas juga berkolaborasi mengadakan kuliah umum dan info session di hari yang sama.

Dalam nota kesepakatan tersebut, bentuk kerja sama yang disetujui untuk dilaksanakan oleh DTMI, khususnya untuk Program Studi (Prodi) Sarjana dan Magister Teknik Industri, dan University of Melbourne adalah Industrial Engineering Collaborative untuk prodi Sarjana dan Fast Track Double Degree dan Regular Double Degree untuk mahasiswa prodi Magister. Program Industrial Engineering Collaborative yang ditawarkan kepada mahasiswa untuk dapat menambah pengalaman studinya dengan menempuh pendidikan Magister Teknik Industri di University of Melbourne setelah menempuh pendidikan Sarjana Teknik Industri di UGM. Untuk program Fast Track Double Degree, mahasiswa Teknik Industri UGM dapat mengambil mata kuliah Magister Teknik Industri UGM dan Magister Manajemen Rekayasa University of Melbourne serta menyelesaikan tahun pertama program Magister selama mahasiswa ada di tahun keempat masa studi program Sarjana Teknik Industri di UGM. Program Fast Track Double Degree ini memiliki skema 1+1, dengan 1 tahun ditempuh di University of Melbourne dan 1 tahun berikutnya ditempuh di UGM dengan menggunakan surat konfirmasi kelulusan mahasiswa dari program di Melbourne guna transfer kredit ke dalam program Magister Teknik Industri UGM sehingga mahasiswa dapat menyelesaikan tesisnya. Program ketiga, yaitu Regular Double Degree mengikuti model 0,5+1+0,5, dengan skema mahasiswa akan menyelesaikan semester pertama Magister Teknik Industri di UGM. Mahasiswa yang memulai program di UGM pada bulan Agustus berhak untuk melanjutkan studi ke Melbourne pada semester 1 (penerimaan Februari) dalam program Magister Manajemen Rekayasa (Master of Engineering Management – 761EM) di Melbourne. Sementara itu, mahasiswa yang memulai program di UGM pada bulan Februari berhak untuk melanjutkan ke Melbourne pada semester 2 (penerimaan Juli) dalam program yang sama. Proses transfer kredit dari program ini sama seperti proses pada program Fast Track.

Kuliah umum diadakan pada siang hari, dengan pembicara Dr. Wen Li, Program Director dari Industrial Engineering Master Program University of Melbourne dan Dr. Felix Kin Peng Hui, Program Director dari Engineering Management Master Program University of Melbourne. Dr. Wen Li membawakan materi mengenai Sustainable Manufacturing, dengan memberikan penekanan mengenai pentingnya sirkulasi bahan baku dan baterai. Dr. Felix sebagai pembicara kedua memberikan pemaparan mengenai Capstone Design Project dan pengenalan mengenai Engineering Management, dengan memaparkan fokus terhadap berbagai hal yang diperlukan dalam memulai dan melaksanakan sebuah proyek, termasuk di dalamnya adalah faktor sosio-humaniora dalam konteks masyarakat di lokasi proyek. Dihadiri oleh mahasiswa program Sarjana, terutama dari International Undergraduate Program (IUP) Teknik Industri dan Magister Teknik Industri, seusai pemateri memaparkan kuliahnya, peserta diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang disampaikan untuk memperkaya wawasan mahasiswa. Setelah kuliah umum, acara dilanjutkan dengan info session mengenai  “General Admission to the University of Melbourne and Programs with Master of Engineering Management and Industrial Engineering UGM”, dengan pembicara Dr. Wen Li, Dr. Felix, dan Riyantisa Fikautsara sebagai Country Coordinator, Indonesia Engagement University of Melbourne. Info session ini diikuti oleh mahasiswa IUP angkatan 2024, 2025, beserta orang tua mahasiswa dan dilaksanakan secara bauran melalui Zoom. Segala informasi mengenai program-program yang telah disepakati antara UGM dan University of Melbourne dipaparkan kepada peserta, dan pemateri membuka kesempatan bagi peserta yang hadir secara daring maupun luring untuk memberikan pertanyaan mengenai program-program yang telah dipaparkan.

Selain menandatangani nota kesepakatan yang telah disetujui, DTMI dan University of Melbourne melakukan diskusi pembicaraan kerja sama dengan Prodi Teknik Mesin dengan bahasan jenis kerja sama apa saja yang memungkinkan untuk dilaksanakan dan dapat diambil oleh mahasiswa Teknik Mesin dari Prodi Sarjana, Magister, dan Doktor. Dalam diskusi tersebut, Prof. Lu Aye selaku salah satu delegasi University of Melbourne mengimbau semua peserta diskusi untuk menentukan tujuan kerja sama dengan cermat. ”Dengan menentukan tujuan dari kerja sama yang akan dilakukan, maka segalanya nanti akan dapat berjalan dengan baik,” tuturnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses