
Willie Prasidha, dosen Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, resmi menyelesaikan studi doktoralnya di Eindhoven University of Technology (TU Eindhoven), Belanda, pada bidang Mechanical Engineering pada Selasa (16/09). Studi yang dimulai 18 Oktober 2021 itu berfokus pada pengembangan energi bersih berbasis logam, khususnya bubuk besi, yang berpotensi menggantikan bahan bakar fosil.
Dalam penelitian disertasinya berjudul “Iron Powder Combustion in a Semi-Practical Burner: Advancing Clean Energy Storage and Carrier Technologies”, Willie secara mendalam meneliti perilaku dan karakteristik pembakaran bubuk besi dalam konfigurasi pembakar semi-praktis. Riset ini tidak sekadar mengamati nyala api atau temperatur, melainkan juga mempelajari dinamika partikel besi ketika terbakar, efisiensi konversi energi panas yang dihasilkan, serta kestabilan proses pada skala berulang. Bubuk besi dipilih karena sifatnya yang unik: ketika dibakar, ia menghasilkan energi panas yang besar tanpa mengeluarkan gas rumah kaca atau polutan berbahaya. Produk akhirnya adalah bubuk besi oksida (karat halus) yang dapat dengan mudah ditangkap dan dikumpulkan. Tidak berhenti di situ, bubuk besi oksida ini dapat direduksi kembali menjadi bubuk besi murni dengan menggunakan hidrogen hijau, sehingga menciptakan siklus tertutup dan berkelanjutan.
Dalam uji coba siklus penuh, Willie melakukan pembakaran dan daur ulang hingga sepuluh kali. Hasilnya menunjukkan bahwa kualitas bubuk besi tetap stabil dan performa pembakarannya tidak menurun signifikan meski telah digunakan berulang. Artinya, bubuk besi berpotensi besar untuk diaplikasikan pada skala industri, seperti menggantikan batu bara di pembangkit listrik atau sebagai sumber panas industri tanpa emisi karbon. Lebih jauh, riset ini juga memperlihatkan aspek teknis yang menjanjikan: nyala api bubuk besi relatif stabil, laju pembakaran dapat dikontrol dengan baik, dan efisiensi energi yang dihasilkan mendekati sumber konvensional. Dengan dukungan infrastruktur daur ulang berbasis hidrogen, bubuk besi bisa menjadi salah satu kandidat utama bahan bakar bersih masa depan.
Willie mengungkapkan kesan mendalam dari pengalamannya di Belanda. “Tentunya pengalaman utama adalah dapat melaksanakan studi dan riset dengan bidang yang sangat baru yaitu tentang metal fuel dan pada khususnya bubuk besi. Dengan peralatan yang memadai, riset dapat dilakukan dengan maksimal dan menghasilkan hasil yang cukup bagus. Tentunya dengan ilmu baru ini, dapat dimanfaatkan untuk kebaikan lingkungan dan masyarakat,” ujarnya.
Saat kembali ke Indonesia, Willie berkomitmen melanjutkan riset ini di DTMI UGM. “Saya akan melanjutkan riset tentang bubuk besi agar segera dapat digunakan pada aplikasi nyata untuk penghasil energi bersih tanpa polusi dan emisi. Selain itu, tidak hanya bubuk besi, potensi metal jenis lain juga akan diteliti,” tegasnya.