Dewi Sari Pinandita Paparkan Peran Kolaborasi Manusia dan Mesin dalam Keputusan Kredit Perbankan dalam Seminar Hasil 1

Program Doktor Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM menggelar Seminar Hasil 1 pada Rabu (16/10) untuk Dewi Sari Pinandita sebagai pemapar hasil penelitian. Seminar ini mengangkat topik penelitian disertasi Dewi yang berjudul “Peran Tipe Kolaborasi Manusia dan Mesin dalam Memoderasi Pengaruh Bias Kognitif terhadap Tingkat Keyakinan Keberhasilan pada Proses Pengambilan Keputusan Kredit Perbankan.”

Penelitian ini berada di bawah bimbingan Prof. Ir. Budi Hartono, S.T., M.PM., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. sebagai promotor, serta Ir. Budhi Sholeh Wibowo, S.T., M.T., MBA., PDEng., IPM., ASEAN Eng. sebagai ko-promotor, dengan seminar turut dihadiri Prof. Ir. Nur Aini Masruroh, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. selaku Kepala Program Studi Doktor Teknik Industri.

Dalam paparannya, Dewi menjelaskan bahwa sektor perbankan memiliki peran krusial dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menyumbang sekitar 61 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyerap 97 persen tenaga kerja nasional. Namun, penyaluran kredit kepada UMKM masih menghadapi tantangan besar akibat Non Performing Loan (NPL) yang tinggi, di mana salah satu penyebab utamanya adalah ketidakakuratan dalam proses pengambilan keputusan kredit.

Proses keputusan kredit di perbankan besar umumnya dilakukan melalui dua tahap: tahap pertama berupa penilaian kuantitatif berbasis credit scoring yang dihasilkan oleh mesin, dan tahap kedua berupa rapat komite kredit yang melibatkan para bankir dari unit bisnis dan manajemen risiko. Menurut Dewi, hasil penelitian menunjukkan bahwa pada praktiknya, keputusan akhir masih lebih banyak dipengaruhi oleh pemutus kredit manusia dibandingkan rekomendasi dari mesin.

Fenomena ini menunjukkan bahwa kolaborasi manusia dan mesin (human–machine collaboration) belum berjalan secara seimbang. Padahal, menurut literatur seperti Haesevoets et al. (2021) dan Pacaux-Lemoine et al. (2017), sinergi manusia dan mesin mampu meningkatkan akurasi keputusan hingga mencapai tingkat optimal jika perannya diatur secara proporsional.

Penelitian Dewi berfokus pada bagaimana bias kognitif—seperti stereotype, risk presentation style, dan group dominance—dapat mempengaruhi keputusan kredit bankir, serta bagaimana tipe kolaborasi manusia dan mesin dapat memoderasi pengaruh bias tersebut. Dalam konteks ergonomi kognitif, kolaborasi ini merupakan bentuk blended decision-making, di mana mesin bertugas memberikan rekomendasi berbasis data, sementara manusia berperan dalam pertimbangan akhir.

“Tujuan penelitian ini adalah menemukan tipe kolaborasi manusia dan mesin yang paling sesuai untuk menghasilkan keputusan kredit yang akurat, objektif, dan minim bias,” ujar Dewi dalam presentasinya. Ia menambahkan, “Dengan kolaborasi yang tepat, proses pengambilan keputusan dapat berjalan lebih rasional dan efisien, sehingga bank dapat menekan rasio NPL dan meningkatkan profitabilitas.”

Hasil penelitian ini juga diharapkan memberikan kontribusi nyata bagi sektor perbankan nasional dalam mengembangkan sistem pengambilan keputusan berbasis artificial intelligence yang tetap memperhatikan faktor perilaku manusia. Selain itu, temuan ini dapat menjadi dasar pengembangan kebijakan internal perbankan dalam mengurangi dampak bias kognitif yang selama ini sering luput dari perhatian.

Melalui kajian komprehensif ini, penelitian Dewi Sari Pinandita tidak hanya menyoroti sinergi antara teknologi dan manusia dalam ranah industri keuangan, tetapi juga membuka ruang diskusi lebih luas mengenai pentingnya integritas kognitif dan inovasi digital dalam proses pengambilan keputusan strategis di masa depan.

Kontributor: Sani Wicaksono, S.E., M.M.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses