Arsip:

Liputan/Berita

Topik Penelitian “Employe Bus Routing Problem” Achmanto Potensi Tingkatkan Hilirisasi Mineral-Logam

Achmanto Mendatu, mahasiswa Master by Research Program Magister Teknik Industri UGM, mempresentasikan seminar proposal penelitian dengan judul “Employee Bus Routing Problem (EBRP) di Dalam Kawasan Industri” pada Selasa (04/02), bertempat di Ruang Kelas M-11 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan transportasi pekerja di Kawasan Industri dengan memanfaatkan algoritma optimasi rute bus karyawan untuk meningkatkan efisiensi operasional.

Seminar ini dipandu oleh dosen pembimbing Achmanto, Ir. Muh Arif Wibisono, S.T., M.T., D.Eng., IPM, dan dihadiri oleh penguji yang terdiri dari Ir. Andi Rahadiyan Wijaya, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM, Ir. Agus Darmawan, S.T., M.S., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., serta Ir. Budhi Sholeh Wibowo, S.T., M.T., PDEng., IPM., ASEAN.Eng.

Penelitian ini mengangkat isu penting terkait dengan logistik dalam Kawasan Industri, khususnya optimasi transportasi pekerja yang melibatkan sejumlah besar karyawan dengan titik antar-jemput yang tersebar luas dan jadwal kerja yang bervariasi. Model optimasi yang dikembangkan bertujuan untuk menentukan rute armada bus yang paling efisien, serta pengaturan penjemputan dan pengantaran pekerja dengan mempertimbangkan faktor waktu, kapasitas kendaraan, dan biaya operasional. ”Optimasi ini diharapkan dapat meminimalkan total jarak tempuh dan waktu perjalanan sambil memastikan seluruh pekerja sampai ke tempat kerja tepat waktu dan tanpa melebihi kapasitas bus,” papar Achmanto.

Penelitian ini menggunakan Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Sulawesi Tengah sebagai studi kasus. Kawasan IMIP dikenal sebagai pusat hilirisasi mineral-logam di Indonesia dan menjadi salah satu contoh utama bagaimana efisiensi transportasi dapat mempengaruhi daya saing industri. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi model bagi Kawasan Industri lainnya, baik di Indonesia maupun di dunia, untuk mengatasi tantangan serupa dalam pengelolaan transportasi pekerja.

Studi ini sangat relevan dengan tujuan-tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya yang terkait dengan Infrastruktur yang Berkelanjutan (SDG 9) dan Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (SDG 8). Dengan mengoptimalkan sistem transportasi di kawasan industri, penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada efisiensi operasional dan kelancaran kegiatan industri, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dengan meminimalkan emisi transportasi.

Seminar ini menjadi langkah awal yang penting bagi pengembangan riset yang berfokus pada pengelolaan transportasi dan logistik di sektor industri, serta diharapkan dapat memberikan solusi praktis yang dapat diadopsi oleh kawasan industri di Indonesia dan dunia.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Angkat CNN untuk Optimasi Inspeksi Cacat Batik Butimo, Dhika Seminarkan Proposal Penelitian Tesis

Dhika Wahyu Pratama, mahasiswa Program Magister Teknik Industri UGM melaksanakan seminar proposal penelitian berjudul “Optimasi Parameter Klasifikasi Cacat Secara Real-Time pada Proses Klowong dengan Mesin Batik Tulis Menggunakan Convolutional Neural Networks (CNN)” pada Selasa (04/02), bertempat di Ruang Kelas M-11 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Seminar proposal ini bertujuan untuk memperkenalkan inovasi dalam sistem inspeksi produksi batik yang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.

Seminar ini dipandu oleh dosen pembimbing Dhika, Ir. Andi Sudiarso, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPM, dan dihadiri oleh tim penguji yang terdiri dari Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T., Ph.D., IPU, ASEAN.Eng., Prof. Dr.Eng. Ir. Herianto, S.T., M.Eng., IPU, ASEAN Eng., serta Prof. Ir. Alva Edy Tontowi, M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN.Eng.

Penelitian ini mengangkat tantangan yang dihadapi oleh industri kecil menengah (IKM) Batik Butimo yang menggunakan mesin CNC batik dalam proses klowong, salah satu tahap penting dalam produksi batik tulis. ”Meskipun mesin CNC sudah meningkatkan efisiensi, inspeksi hasil produksi masih dilakukan secara manual, yang sering kali menyebabkan keterlambatan deteksi cacat dan pemborosan bahan,” papar Dhika.

Dhika mengembangkan sistem inspeksi visual berbasis kecerdasan buatan menggunakan algoritma Convolutional Neural Networks (CNN) untuk mendeteksi cacat secara real-time selama proses klowong. Sistem ini diharapkan dapat mengklasifikasikan cacat dengan akurasi tinggi dan mengoptimalkan parameter sistem, seperti jarak kamera, intensitas cahaya, serta parameter mesin seperti feed rate, ukuran nozzle, dan suhu canting. Pendekatan ini dilakukan melalui Design of Experiment (DoE), yang memungkinkan penyesuaian parameter untuk mendapatkan hasil yang paling optimal.

Tujuan utama dari penelitian ini adalah meningkatkan akurasi inspeksi, mengurangi cacat produk, dan mendukung implementasi sistem inspeksi otomatis yang sejalan dengan konsep Batik 4.0. Dengan menggunakan teknologi ini, diharapkan industri batik dapat menjaga kualitas produk secara konsisten, serta mengurangi pemborosan bahan dan waktu produksi.

Penelitian ini berkontribusi pada pencapaian tujuan-tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya yang terkait dengan Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (SDG 8) serta Inovasi Infrastruktur dan Industri yang Berkelanjutan (SDG 9). Dengan mengintegrasikan teknologi AI ke dalam industri batik, Dhika berharap dapat membantu IKM Batik Butimo untuk lebih efisien dan berkelanjutan, sekaligus melestarikan warisan budaya Indonesia yang diakui dunia.

Seminar ini menjadi salah satu langkah penting dalam mendekatkan industri tradisional dengan teknologi modern, dan menunjukkan bagaimana inovasi dapat meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

”Pulang Kampus”, Airlangga Hartarto Tumbuhkan Motivasi Hilirisasi DTMI UGM

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM menerima sebuah kunjungan istimewa dari salah satu alumninya, yaitu Dr. (HC) Ir. Airlangga Hartarto, MBA, MMT (Teknik Mesin 1981) yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia periode 2024-2029 sekaligus sebagai salah satu anggota Dewan Penasihat DTMI UGM. Dalam kunjungan yang berlangsung pada Selasa (04/02) ini, Menko Airlangga didampingi oleh Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, MA.. Menko Airlangga dan Wamen Faisol menuju DTMI dengan mengendarai mobil listrik GATe dari Gedung Prof. Roosseno Soerjohadikoesomo – Smart Green Learning Center (SGLC) FT UGM sehabis mengisi gelar wicara. Uniknya, Menko Airlangga mengendarai mobil GATe secara langsung ketika menuju DTMI.

Kunjungan Menko Airlangga dan Wamen Faisol ke DTMI diawali dengan menyambangi showcase produk-produk hasil inovasi untuk hilirisasi dari para dosen DTMI yang dipamerkan di lobi DTMI. Produk inovasi yang dipamerkan antara lain Ventilator ICU karya Dr. Eng. Adhika Widyaparaga, Ring Jantung karya Prof. Alva Edy Tontowi, Garam Spa karya Ir. Nur Mayke Eka Normasari, Ph.D. dan Ir. Subagyo, Ph.D., Kaki Palsu dan Implan karya Dr. Ir. Budi Arifvianto, Mesin Injeksi Sampah Plastik Rumah Tangga karya tim Prof. Kusmono, Prof. Gesang Nugroho, Ir. M. Waziz Wildan, Ph.D. dengan mahasiswa, Haltech 3D Printer karya Prof. Herianto, Mesin Batik Butimo karya Ir. Andi Sudiarso, Ph.D., Pesawat Tanpa Awak Palapa S-1 karya Prof. Gesang Nugroho, dan Kereta Cepat Merah Putih yang merupakan proyek konsinyering beberapa perguruan tinggi di Indonesia bekerja sama dengan PT INKA, PT KAI, BRIN, PT WIKA, DJKA, dan PT Len Railway System dengan Ketua Tim Ir. Fauzun, Ph.D.. Menko Airlangga dan Wamen Faisol berbincang dan berdiskusi singkat dengan para dosen yang merancang produk-produk inovasi tersebut.

Selepas mengunjungi showcase, Tim Menko beranjak ke Ruang Sidang A1 untuk memberikan pemaparan. Dalam pemaparan yang dihadiri oleh dosen-dosen DTMI dan departemen lain, tenaga kependidikan, dan mahasiswa, Airlangga memaparkan bahwa penting bagi Indonesia untuk mulai memasuki hilirisasi semi-conductor. “Hilirisasi semi-conductor akan membantu menempatkan posisi Indonesia terutama dalam update teknologi elektronik,” tuturnya. Selain semi-conductor, Airlangga juga menekankan pentingnya Indonesia untuk tidak hanya menjadi pasar Solar PV namun juga memasukki local content. Penguasaan Artificial Intelligence (AI) dan industri dengan infrastruktur 5G (machine to machine) juga ditekankan oleh Airlangga untuk dapat lebih dikembangkan dan diperluas. “Kita harus bisa beralih dari pekerjaan dengan gaji upah minimum menuju high paying-job,” tutur Airlangga. Program hilirisasi semi-conductor dan transformasi industri dengan infrastruktur 5G yang memungkinkan industri machine to machine dapat tercapai, menurut Airlangga, jika relasi antara industri dan perguruan tinggi terjalin dengan baik sehingga perguruan tinggi dan industri dapat saling memberi keuntungan. ”Tidak ada AI tanpa semi-conductor, tidak ada semi-conductor tanpa knowledge, dan tidak ada knowledge tanpa perguruan tinggi,” menjadi kutipan dari Airlangga Hartarto yang harapannya akan memperkuat semangat inovasi, kolaborasi, dan hilirisasi oleh perguruan tinggi, terutama oleh seluruh civitas akademika DTMI UGM.

Airlangga Hartarto Tekankan Pentingnya Hilirisasi dalam Gelar Wicara “Grafika Talkshow”

Fakultas Teknik (FT) UGM mengadakan gelar wicara “Grafika Talkshow” bertajuk ”Peran dan Peluang Kampus dalam Agenda Hilirisasi dan Mewujudkan Ketahanan Energi” pada Selasa (04/02), dengan mengundang Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Dr. (HC) Ir. Airlangga Hartarto, MBA, MMT dan Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, MA. sebagai narasumber, bertempat di Auditorium Lantai 3 Gedung Prof. Roosseno Soerjohadikoesoemo – Smart Green Learning Center (SGLC) FT UGM. Grafika Talkshow ini juga merupakan sebuah momen ”pulang kampung” bagi Airlangga yang merupakan alumni Teknik Mesin UGM angkatan 1981.

Dalam paparan yang disampaikan, Airlangga menyatakan bahwa Indonesia sudah dikenal unggul sumber dayanya sejak abad ke-16 hingga menarik bangsa-bangsa lain untuk datang dan bekerja sama dengan Indonesia. “Kita ini negara yang blessed, Nikel nomor 1 dunia, Timah nomor 2, Tembaga 11%, Bauksit 4%, kemudian Emas Perak 7%, Batu bara nomor 7 di dunia. Banyak lagi yang kita bisa nomor satu dan hampir seluruh critical mineral kita punya, kita punya Mangan, Kobalt, Nikel, dan Pasir Silika,” tutur Airlangga. Oleh karena kekayaan sumber daya yang dimiliki oleh Indonesia, Airlangga mengimbau bahwa hilirisasi sumber daya memainkan peran penting dalam mengolah sumber daya tersebut, dengan menekankan peran hilirisasi salah satunya dimiliki oleh perguruan tinggi. ”Perguruan tinggi memiliki peran dalam penyesuaian kurikulum dengan teknologi terkini yang bisa digunakan dalam hilirisasi, beasiswa untuk mahasiswa bisa menimba ilmu, bekerja sama dengan stakeholder terkait, dan pengembangan industri berbasis digital,” paparnya. Relasi dan kerja sama dengan negara-negara lain juga ditekankan Airlangga dalam konteksnya dengan hilirisasi. Senada dengan itu, Faisol Riza menyampaikan bahwa hilirisasi dapat memungkinkan Indonesia untuk memproduksi produk-produk yang lebih baik. ”Hilirisasi memiliki dua pesan, pertama, hilirisasi bukan sekadar tentang memproduksi barang setengah jadi lalu menjualnya, tetapi merupakan proses mengumpulkan dan memupuk kekayaan negeri ini. Kedua, dengan hilirisasi yang kuat dan konsisten, Indonesia bisa menjadi ”New China” di kawasan Asia Tenggara dan memerankan peranan penting dalam perekonomiannya,” ujarnya.

Turut hadir, Prof. Selo selaku Dekan FT UGM menyampaikan bahwa dengan kebijakan yang ditentukan oleh pemerintah mengenai pengolahan sumber daya akan menjadi acuan bagi FT UGM untuk semakin berkembang dalam hal riset dan hilirisasi. ”Selama ini dengan sumber daya yang melimpah, kita ekspor dalam bentuk mentah dan pengolahannya bergantung pada asing, sehingga kita perlu untuk memikirkan pengolahan secara mandiri,” tutur Selo. Senada dengan Prof. Selo, Manajer Engineering Research and Innovation Center (ERIC) yang juga merupakan moderator gelar wicara, Prof. Tumiran, menyatakan bahwa tema gelar wicara kali ini penting untuk dicermati dengan adanya wacana pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%. ”Hilirisasi merupakan solusi untuk memberi nilai tambah kepada sumber daya yang kita miliki secara optimal, dan di dalamnya juga bisa dilakukan transfer knowledge dan skill antara perguruan tinggi dan industri untuk mengejar ketertinggalan dengan negara-negara lain,” tutur Tumiran.

Peran riset perguruan tinggi dalam hilirisasi juga turut memberikan dorongan bagi seluruh dosen dan mahasiswa untuk melakukan riset secara berlanjut dan pada akhirnya menelurkan berbagai inovasi yang dapat digunakan dalam jalannya hilirisasi. ”Tidak ada negara kuat tanpa inovasi,” pungkas Airlangga menutup paparannya. Selepas dari gelar wicara, Menko Airlangga dan Wamen Faisol beranjak ke Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM untuk melanjutkan agenda kunjungan.

Stefani Paparkan Proposal Penelitian Metode Pemilahan Sampah

Stefani Kumala Dewi Wijayanti, mahasiswa Program Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM mengadakan seminar proposal dengan judul “Deteksi Sampah Multi Kelas Menggunakan Algoritma Convolutional Neural Network untuk Proses Pemilahan” pada Selasa (04/02), bertempat di Ruang M-12. Seminar ini mengangkat tema pentingnya teknologi dalam pengelolaan sampah perkotaan yang berkelanjutan, sejalan dengan tujuan SDGs terkait keberlanjutan dan konsumsi yang bertanggung jawab.

Seminar ini dipandu oleh dosen pembimbing Stefani, Achmad Pratama Rifai, S.T., M.Eng., Ph.D., dan dihadiri oleh tiga penguji yang merupakan ahli di bidangnya: Ir. Yun Prihantina Mulyani, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., Ir. Nur Mayke Eka Normasari, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., serta Ir. Sinta Rahmawidya Sulistyo, S.T., MSIE., Ph.D., IPM.

Penelitian yang dipresentasikan Stefani bertujuan untuk mengembangkan sistem deteksi sampah otomatis yang berbasis pada algoritma deep learning, khususnya Convolutional Neural Network (CNN), untuk membantu proses pemilahan sampah secara efisien. ”Sistem ini mengklasifikasikan sampah berdasarkan gambar ke dalam 20 kelas yang mencakup berbagai jenis sampah, seperti organik, kertas, kaca, plastik, elektronik (e-waste), hingga logam seperti besi dan aluminium,” papar Stefani.

Untuk mencapainya, Stefani menggunakan dataset yang terdiri dari kombinasi dataset publik dan dataset baru yang menghasilkan gambar sampah terbagi ke dalam kelas-kelas tersebut. Penelitian ini mengimplementasikan teknologi transfer learning dengan algoritma YOLOv4, YOLOv7, dan YOLOv8 yang terkenal dalam bidang visi komputer untuk deteksi objek secara real-time.

Stefani menekankan bahwa pengelolaan sampah yang baik sangat penting dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dengan teknologi deteksi berbasis CNN, proses pemilahan sampah dapat dilakukan secara otomatis, memudahkan pengelolaan sampah, dan meningkatkan efektivitas daur ulang. Ini tentu saja berkontribusi pada pencapaian tujuan SDGs, khususnya yang terkait dengan keberlanjutan kota dan konsumsi yang bertanggung jawab.

Seminar ini juga mencerminkan upaya Fakultas Teknik UGM dalam mendukung pengembangan riset yang mengintegrasikan inovasi teknologi dengan isu-isu lingkungan, guna mendorong masyarakat menuju sistem pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan solusi praktis bagi pengelolaan sampah yang lebih efektif di perkotaan dan mendukung pembangunan yang lebih ramah lingkungan sesuai dengan prinsip-prinsip SDGs.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Arlyn Seminarkan Proposal Penelitian Optimasi Pelabuhan guna Tingkatkan Pertumbuhan Industri Nikel

Arlyn Artanti Salsabila, mahasiswa Program Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, mempresentasikan proposal penelitian berjudul ”Optimasi Pelabuhan di Kawasan Industri” dalam seminar yang dilaksanakan di Ruang M-10 pada Selasa (04/02). Seminar ini bertujuan untuk membahas upaya optimasi operasional pelabuhan yang terletak di kawasan industri X, Sulawesi Tengah, yang menjadi salah satu kunci utama untuk meningkatkan efisiensi logistik industri nikel di Indonesia.

Seminar tersebut dihadiri oleh dosen pembimbing Arlyn, Ir. Muh Arif Wibisono, S.T., M.T., D.Eng., IPM, serta penguji yang terdiri dari para ahli di bidangnya: Prof. Ir. Nur Aini Masruroh, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN.Eng., Ir. Nur Mayke Eka Normasari, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., dan Ir. Andi Sudiarso, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPM.

Arlyn dalam presentasinya menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan operasional pelabuhan yang berperan penting dalam kegiatan bongkar muat bijih nikel di kawasan industri. ”Pelabuhan ini sangat vital bagi kelancaran distribusi komoditas utama yang menjadi salah satu andalan Indonesia dalam industri pertambangan dan pengolahan nikel,” papar Arlyn.

Penelitian ini menggunakan metode simulasi operasional dengan perangkat lunak pembangun simulasi untuk merancang solusi konkret dalam meningkatkan efisiensi operasional pelabuhan. Dalam hal ini, penelitian juga diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam mendukung keberlanjutan rantai pasok nikel yang lebih efisien dan ramah lingkungan, serta memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global.

Dengan meningkatnya permintaan global terhadap nikel, yang menjadi bahan baku penting dalam produksi baterai kendaraan listrik, optimasi pelabuhan ini sangat strategis bagi Indonesia. Arlyn berharap hasil penelitian ini dapat memberikan solusi praktis bagi pengelolaan pelabuhan, sekaligus mendorong pertumbuhan industri nikel Indonesia di tingkat internasional.

Seminar proposal ini menjadi salah satu langkah awal yang penting dalam upaya meningkatkan sistem logistik di Indonesia, terutama di sektor pertambangan, yang memegang peranan krusial dalam perekonomian nasional.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Putri Seminarkan Proposal Penelitian “Analisis Tingkat Kecanggihan Teknologi Pergudangan PLN untuk Meningkatkan Efisiensi dan Keberlanjutan Layanan Listrik”

Bertempat di Ruang M-11, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, telah dilangsungkan seminar proposal penelitian dengan judul “Analisis Tingkat Kecanggihan Teknologi Pergudangan PLN” yang dipresentasikan oleh Putri Khosuma, mahasiswa Program Studi Magister Teknik Industri. Seminar yang diadakan pada Senin (03/02) ini dihadiri oleh sejumlah akademisi dan penguji yang memiliki keahlian dalam bidang teknologi dan manajemen industri.

Seminar proposal ini dibimbing oleh Prof. Ir. Alva Edy Tontowi, M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN.Eng., yang berperan sebagai dosen pembimbing. Sedangkan, penguji yang turut mengevaluasi penelitian ini terdiri dari Ir. Muh Arif Wibisono, S.T., M.T., D.Eng., IPM., ASEAN.Eng., Ir. Andi Rahadiyan Wijaya, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., dan Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN.Eng.

”Dalam dunia modern, listrik adalah kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, mendukung berbagai sektor, termasuk industri, pendidikan, kesehatan, dan rumah tangga. PT PLN (Persero), sebagai penyedia listrik terbesar di Indonesia, memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan distribusi energi yang andal, termasuk di wilayah terpencil. Salah satu elemen penting dalam menjaga kelancaran distribusi ini adalah sistem pergudangan yang efisien,” papar Putri.

Dalam proposalnya, Putri menekankan bahwa pergudangan di PT PLN memainkan peran vital dalam menyimpan dan mendistribusikan material yang dibutuhkan untuk mendukung operasional PLN. Masalah yang ditemukan pada pergudangan tersebut adalah saat ini PT PLN belum memiliki standarisasi kapasitas gudang yang optimal, yang berdampak pada ketidakefisienan operasional. Untuk itu, PT PLN telah melakukan upaya modernisasi pergudangan, termasuk integrasi teknologi digital, otomatisasi penyimpanan material, dan penerapan sistem pelacakan berbasis RFID. Selain itu, peningkatan kapabilitas SDM melalui pelatihan teknologi baru juga menjadi salah satu fokus penting.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas modernisasi teknologi pergudangan PT PLN menggunakan metode Technometric THIOCMP, yang memungkinkan penilaian menyeluruh terhadap kapabilitas teknologi berdasarkan berbagai komponen, seperti Technoware, Humanware, Infoware, Orgaware, serta elemen tambahan seperti Cysnetware, Managerialware, dan Partnerware. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai kekuatan dan kelemahan sistem pergudangan PLN, serta memberikan rekomendasi strategis untuk pengembangan lebih lanjut.

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat tercapai optimalisasi pergudangan yang tidak hanya memperbaiki efisiensi operasional PT PLN tetapi juga mendukung keberlanjutan layanan listrik di seluruh Indonesia, termasuk di daerah-daerah terpencil.

Seminar ini memberikan wawasan baru bagi para akademisi dan praktisi di bidang teknik industri dan manajemen logistik, khususnya dalam hal penerapan teknologi modern untuk meningkatkan keberlanjutan operasional perusahaan.

Keterangan tambahan: Seminar proposal ini menjadi bagian dari upaya untuk mendorong inovasi dan penerapan teknologi yang mendukung keberlanjutan dan efisiensi operasional di sektor energi, yang menjadi salah satu fokus utama dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Indonesia.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

DTMI UGM Perkenalkan Teknik Industri dalam Virtual Info Session “Exploring Industrial Engineering Horizons”

Program Studi Teknik Industri DTMI UGM kembali membuka pintu bagi calon mahasiswa yang ingin mengenal lebih jauh program studinya melalui Virtual Info Session. Acara yang berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting pada Sabtu, 1 Februari 2025 ini dirancang untuk memberikan informasi lengkap mengenai pilihan program studi, kurikulum, serta peluang karir bagi para lulusan.

Ketua Program Studi Sarjana Teknik Industri Dr. Eng. Ir. Titis Wijayanto, S.T., M.Des., IPM., ASEAN Eng. membuka sesi daring ini dengan menyampaikan terima kasih kepada narasumber dan para peserta yang bersedia mengikuti secara daring. “Dengan ada webinar ini, diharapkan pemaparan mengenai apa teknik industri, struktur mata kuliah, prospek lulusan akan membuka wawasan tentang teknik industri yang ternyata bukan teknik gado-gado seperti yang dikatakan orang-orang pada umumnya” ujarnya ketika memberikan sambutan. Acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi oleh Kepala Program Studi (Kaprodi) dan Sekretaris Program Studi (Sekprodi) yang bertugas sebagai pemandu dalam sesi QnA.

Hadir pada webinar ini, Kaprodi TI UGM Dr. Eng. Ir. Titis Wijayanto, S.T., M.Des., IPM., ASEAN Eng. yang lebih menjelaskan mengenai program studi, alur pendaftaran, prestasi mahasiswa, peluang pengembangan diri selama berkuliah, serta prospek karir setelah lulus. Faras Maulana Audina (Ketua HMTI 2024) dan Mawla Izzan (IE IUP 2024) yang memaparkan keseharian menjadi mahasiswa teknik industri, dan kehadiran alumni Yulisyah Putri Daulay (alumni teknik industri 2013), Gilang Pratama (alumni teknik industri 2017) yang menceritakan prospek kerja sebagai alumni teknik industri. Para peserta juga diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan guna memperjelas informasi yang telah disampaikan.

Melalui Virtual Info Session ini, diharapkan Teknik Industri UGM dapat menjangkau calon mahasiswa yang lebih luas serta memberikan pemahaman yang jelas mengenai alur pendaftaran dan seluk-beluk program studi teknik industri sehingga nantinya akan menjatuhkan pilihan pertamanya di prodi ini.

Aktif Berpartisipasi dalam HPTT Ke-79, DTMI UGM ”Panen” Prestasi

Dalam perhelatan lomba-lomba dalam rangka Hari Pendidikan Tinggi Teknik (HPTT) ke-79 yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik (FT) UGM, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM meraih juara untuk beberapa cabang lomba yang diadakan, baik dari bidang olahraga maupun kesenian. Dari bidang olahraga, DTMI meraih juara 1 untuk cabang olahraga bola voli dan juara 3 untuk cabang olahraga futsal. Untuk bidang kesenian, DTMI meraih juara 3 untuk lomba vocal group wanita. Pengumuman juara-juara dan pemberian hadiah dilaksanakan dalam perhelatan puncak HPTT ke-79 pada Minggu (02/02),  bertempat di Selasar Gedung Prof. Roosseno Soerjohadikoesomo – Smart Green Learning Center (SGLC) FT UGM.

DTMI meraih juara 1 dalam pertandingan bola voli setelah menundukkan tim dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) di babak final. Andi Sumaryanto, salah satu anggota tim bola voli DTMI menyatakan bahwa pertandingan di final terasa lebih ringan apabila dibandingkan dengan pertandingan semifinal. ”Semifinal terasa lebih berat saat melawan tim dari Kantor Pusat Fakultas Teknik (KPFT), sehingga saat di final kami merasa lebih mudah dan bisa memenangkan pertandingan,” tutur Andi. Tim bola voli DTMI UGM memperoleh hadiah uang dengan nominal Rp1.200.000,00.

Perolehan juara 3 lomba futsal diraih dengan jerih payah yang tidak mudah. Seperti telah diberitakan sebelumnya, tim futsal DTMI bertanding dengan sedikit handicap (kondisi yang menyebabkan usaha meraih sesuatu menjadi lebih sulit – red.), yaitu cederanya salah satu anggota tim, Eko Suwandoko. Meski demikian, tim futsal DTMI tetap dapat meraih capaian juara. Untuk pertandingan futsal, perolehan hadiah juara 3 adalah Rp500.000,00.

Setelah meraih 2 juara di bidang olahraga, DTMI kembali mencetak prestasi dalam bidang kesenian. Tim vocal group wanita DTMI yang beranggotakan 2 dosen, 2 anggota Dharma Wanita, 4 tenaga kependidikan, dan 5 mahasiswa berhasil meraih juara 3. Berdasarkan info dari salah satu anggota tim vocal group wanita DTMI, Puji Prima Yovita Aliuch, ada 7 tim dari masing-masing departemen dan KPFT yang mengirim perwakilan tim. ”Dari 8 departemen, hanya tim DTETI dan Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF) yang tidak mengirimkan perwakilan,” tutur Puji. Tim DTMI menampilkan 4 lagu dalam lomba vocal group tersebut, yaitu Sorak-sorak Bergembira yang merupakan lagu wajib, dan 3 lagu daerah, yaitu Sipatokaan, Gundul-gundul Pacul, dan Yamko Rambe Yamko yang dikemas dalam bentuk medley. Guna memeriahkan penampilan, tim DTMI mengenakan kostum tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Tim vocal group wanita DTMI memperoleh hadiah uang sejumlah Rp1.000.000,00.

Pencapaian prestasi ini merupakan tanda bahwa civitas akademika DTMI UGM memiliki banyak bakat dalam bidang olahraga dan kesenian. Semoga dengan tercapainya prestasi HPTT ke-79 ini, seluruh civitas akademika DTMI UGM akan semakin bersemangat dalam mengembangkan bakatnya yang juga didukung oleh kampus.  

Proposal Penelitian Ajib Soroti Penerapan Sertifikasi Industri Hijau untuk Perusahaan Manufaktur

Ajib Haryanto mempresentasikan proposal penelitiannya dalam seminar proposal yang bertajuk “Analisis Faktor Penghambat Penerapan Sertifikasi Industri Hijau untuk Perusahaan Manufaktur di Indonesia” pada Jumat (31/01), bertempat di ruang M-11, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Presentasi Ajib didampingi oleh dosen pembimbing Ir. Agus Darmawan, S.T., M.S., Ph.D., IPM.

Seminar tersebut menghadirkan tiga penguji utama, yaitu Prof. Ir. Alva Edy Tontowi, M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN.Eng., Ir. Subagyo, Ph.D., IPU., ASEAN.Eng., dan Ir. Muh Arif Wibisono, S.T., M.T., D.Eng., IPM., ASEAN.Eng. yang memberikan masukan dan evaluasi terhadap penelitian yang dilakukan.

Penelitian yang dilakukan oleh Ajib Haryanto mengangkat isu penting terkait dengan upaya pemerintah Indonesia dalam mengurangi dampak negatif sektor industri manufaktur terhadap lingkungan, khususnya dalam hal emisi gas rumah kaca. ”Sertifikasi Industri Hijau yang diperkenalkan sebagai bagian dari Green Manufacturing Practices (GMP) bertujuan untuk memitigasi dampak lingkungan tersebut. Namun, implementasi sertifikasi ini masih menghadapi berbagai kendala yang menghambat pencapaiannya secara optimal,” papar Ajib.

Melalui pendekatan metodologi Decision-Making Trial and Evaluation Laboratory (DEMATEL) dan Interpretative Structural Modelling (ISM), penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat yang dihadapi perusahaan manufaktur dalam menerapkan sertifikasi industri hijau dan merumuskan strategi yang tepat untuk mengatasinya. Penelitian ini juga melibatkan survei dengan kuesioner kepada para pakar dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, praktisi, dan regulator, yang hasilnya kemudian divalidasi melalui diskusi pakar.

Ajib berharap penelitian ini dapat memberikan rekomendasi strategis yang berguna bagi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan efektivitas penerapan Sertifikasi Industri Hijau, sekaligus membantu perusahaan manufaktur dalam mengatasi hambatan yang ada. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan mengenai manufaktur hijau di negara berkembang seperti Indonesia.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.