Pos oleh :

dep-tmi.ft

Tim Teknik Industri UGM Raih Juara 2 Kompetisi PMC 2025

Kembali membawa prestasi, tim mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Industri UGM berhasil menyabet juara 2 dalam kompetisi ”Project Management Challenge (PMC) 2025” yang diselenggarakan oleh Project Management Institute Indonesia. PMC membuka pendaftaran lomba tersebut pada 9 April 2025 dan tim peserta yang lolos ke final mempresentasikan hasil pekerjaannya pada 13-15 Juni 2025 di Universitas Islam Indonesia dan Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

Dengan tema ”Empowered Local Economies: Cultivating Cultural Growth for a Sustainable Future”, tim yang terdiri dari Rafidahusna Iriani, Anisah Permata Dewi, Victory Avrillia, dan Farahdela Tri Paramagati ditantang untuk memberikan jawaban atas permasalahan yang dihadapi oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di Yogyakarta. ”Masalah UMKM ada yang limited access to global market, infrastruktur, dan persaingan UMKM, tapi yang kita pilih terkait global market sama permasalahan sampah UMKM, jadi kita fokus ke 2 (permasalahan) itu,” tutur Vio – panggilan akrab Victory. Tim Teknik Industri UGM menyusun project nya yang berjudul ”SAWIJI: Strengthening MSMEs Circular Practices through Industrial Symbiosis and Eco-Certification”, dengan pertimbangan pemilihan topik oleh tim didasarkan pada industrial symbiosis. ”Pertimbangan pemilihan topik kami mulai dari tanya-tanya dulu yang kemarin itu bagaimana, dan dari yang kita lihat banyak yang membuat website dan aplikasi, kita kayak gimana kalau kita bikin yang beda” begitu,” lanjutnya. Selain berdiskusi untuk pemilihan topik, tim juga mengkonsultasikan ide mereka kepada dosen Teknik Industri, Andi Rahadiyan Wijaya, Ph.D., untuk mematangkan ide dan diperoleh untuk mengangkat industrial symbiosis dengan ide pembuatan Green Certification, dan diperkuat salah satu anggota tim mengambil mata kuliah Ekologi Industri yang relevan dengan topik.

Secara umum, Vio menuturkan, panitia lomba tidak menentukan secara spesifik UMKM apa yang harus diangkat. ”Tapi karena kemarin sempat ada kuliah tamu Pak Andi Sudiarso untuk Butimo, kita casenya ambil dari situ, hanya untuk contohnya. Untuk berangkatnya (pengerjaan lomba) tetap general,” lanjutnya.  Pengambilan contoh Batik Butimo, Vio menuturkan, adalah dari pengelolaan sampahnya yang menggunakan teknologi CNC sehingga dapat mengurangi sisa lilin batik. ”Fokus mereka (juri – red.) bukan ke idenya, tapi lebih cara kami manage projectnya,” ujar Vio. Dalam kompetisi PMC ini, tim mahasiswa Teknik Industri UGM melewati beberapa tahap, yaitu pendaftaran dan penyerahan abstrak, pembuatan Mini Project Management Plan (MPMP) untuk rincian proyek yang dibuat, dan presentasi sekaligus video pitching. Selain itu, peserta juga diberikan study case yang bersifat insidental setelah field trip dan dikerjakan dalam waktu singkat.

Sebelum terpilih tim untuk mengikuti PMC bersama dengan 1 tim mahasiswa Program Magister Teknik Industri, terdapat 6 tim yang mengikuti seleksi pada tahap pendaftaran hingga semifinal, sebelum akhirnya terpilih 2 tim yang maju untuk bertanding. Setelah tim terpilih, mereka melakukan pendaftaran sekaligus pembuatan abstrak yang memiliki linimasa sama dengan pendaftaran, sehingga waktu pengerjaannya cukup lama. ”Yang singkat itu waktu mengerjakan MPMP, PPT (PowePoint – red.), dan video, masing-masing 2 minggu,” tutur Vio.

Raihan juara 2, menurut Vio, adalah berkat mata kuliah Manajemen Proyek (Manpro) yang telah mereka ambil. ”Sampai MPMP, yang kita pakai kemarin sebenarnya sesuai yang sudah diajarkan di kelas Manpro, kemudian kami konsultasi juga ke dosen-dosen, dan kami diminta untuk explore tools yang bisa kami kembangkan,” tuturnya. Untuk value yang diperoleh, Vio menyatakan bahwa PMC ini menjadi ajang penerapan ilmu yang diperoleh di perkuliahan. ”Di kelas diajarkan yang simple-simple, begitu kita lomba kita benar-benar membaca guidebook lombanya yang tebal dan paham pengembangan yang diajarkan di kelas,” ujarnya. Untuk mahasiswa yang selanjutnya juga ingin mengikuti kompetisi PMC, Vio menyarankan untuk mengatur pembagian tugas. ”Banyak banget yang harus dikerjakan dan banyak yang di-explore di luar yang diajarkan di kelas, jadi semua anggota harus ada, jangan sampai ilang-ilangan, kalau mau ngebagusin lombanya,” tutur Vio. Selain itu, Vio juga menyarankan mahasiswa untuk banyak eksplorasi dan rajin mencari sertifikasi yang bisa berguna di dunia kerja. ”Sertifikat bakal terpakai banget,” pungkasnya.

Konsep Rekayasa dan Komunikasi Desain: Ajang Unjuk Kreativitas dan Softskill Komunikasi Mahasiswa

Pada pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) yang dilaksanakan pada 10-20 Juni 2025, mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM tidak hanya melaksanakan ujian di dalam kelas, namun juga di luar kelas. UAS yang diadakan adalah untuk mata kuliah Konsep Rekayasa dan Komunikasi Desain (KRKD), yang dilaksanakan di Stadion Pancasila UGM pada Kamis (19/06).

Mata kuliah yang diikuti oleh mahasiswa Prodi Teknik Mesin pada semester 2 mengharuskan mahasiswa untuk membuat sebuah rancangan serta produk akhirnya dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh dosen. Keunikan dari mata kuliah KRKD ini adalah mahasiswa terbilang belum memperoleh banyak paparan teori-teori yang lebih mendalam mengenai Teknik Mesin, sehingga alat-alat yang dirancang tentu memiliki desain dan bentuk yang beragam, dengan berdasarkan ilmu dasar serta matematika yang telah diperoleh mahasiswa di semester tersebut.

Pada KRKD semester genap 2024/2025, mahasiswa diminta oleh dosen pengampu, yaitu Muslim Mahardika, Ph.D., Dr. I Made Miasa, Dr.Eng. Adhika Widyaparaga, Dr. Indraswari Kusumaningtyas, Dr. Akmal Irfan Majid, dan Syahirul Alim Ritonga, Mres. untuk membuat sebuah model pesawat dengan ketentuan mekanisme penggerak menggunakan karet. Salah satu dosen penguji, Dr. Akmal Irfan Majid memberikan apresiasinya terhadap hasil rancangan mahasiswa. ”Saya senang, melihat semuanya sudah jadi,” tuturnya. Pesawat yang telah selesai dibuat kemudian diluncurkan dari tribun stadion dengan syarat petugas peluncur tidak boleh melebihi railing pembatas tribun, dan penilaian akan ditentukan dari durasi terbang dari peluncuran sampai jatuh ke tanah serta sisi estetika yang mencakup proporsi desain, keselarasan warna, dan inovasi bentuk. Peserta ujian juga tidak diperbolehkan melakukan modifikasi besar pada pesawatnya kecuali jika ada kerusakan minor dan percobaan penerbangan 2 kali. Setelah percobaan 2 kali telah terlaksana, diperoleh bahwa durasi penerbangan paling lama adalah 18 detik dan durasi paling singkat 1 detik. Setelah melakukan uji terbang, mahasiswa diminta untuk membuat laporan mengenai alat rancangannya dan dikumpulkan ke dosen pengampu.

Oleh karena mata kuliah KRKD ini bertujuan agar mahasiswa tidak hanya memahami proses engineering design, namun juga diharapkan mahasiswa memiliki keterampilan untuk mengkomunikasikan desain secara tertulis sesuai kaidah karya tulis ilmiah maupun secara lisan, pada akhir ujian, mahasiswa juga diminta untuk membuat laporan serta memberikan evaluasinya terhadap desain pesawat yang dibuat.

Ujian KRKD menjadi ajang unjuk kreativitas dan kemampuan mahasiswa dalam menyampaikan desainnya dengan baik, sehingga mahasiswa Teknik Mesin UGM bukan hanya mahir dalam merancang alat, namun juga mampu memberikan penjelasan mengenai rancangan tersebut kepada sasaran audiens dengan tepat.

Wildanul Isnaini Paparkan Desain Tata Letak Robust untuk Industri Kereta Api dalam Seminar Hasil Disertasi Doktoral

Wildanul Isnaini, mahasiswa Program Doktor Teknik Industri UGM sekaligus dosen Program Studi Teknik Industri Universitas PGRI Madiun, telah melaksanakan Seminar Hasil 1 untuk penelitian disertasinya yang berjudul ” Perancangan Tata Letak Fasilitas Robust pada Industri Manufaktur Kereta Api”. Seminar Hasil 1 tersebut dilaksanakan pada Rabu (11/06), bertempat di Ruang Sidang A-3 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Seminar Hasil 1 ini merupakan salah satu tahap yang harus dilalui oleh seorang mahasiswa program doktor dalam menyelesaikan penelitian untuk tugas akhirnya.

Dalam Seminar Hasil 1 kali ini, turut hadir tim promotor dan kopromotor dari Wildanul yang beranggotakan Prof. Ir. Nur Aini Masruroh, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. Ir. I Gusti Bagus Budi Dharma, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., serta Sekretaris Program Studi (Sekprodi) Doktor Teknik Industri Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T., Ph.D., IPU, ASEAN.Eng..

Dalam penelitiannya, Wildanul menyatakan bahwa industri manufaktur kereta api (IMKA) sebagai bagian dari heavy industry memiliki tantangan khusus dalam perancangan tata letak fasilitas, seperti ukuran item produksi yang besar, keterbatasan perpindahan fasilitas, dan operator yang berjalan (walking worker). Untuk menghadapi ketidakpastian fluktuasi permintaan dan aliran material, dibutuhkan tata letak yang robust dan adaptif.

Penelitian ini bertujuan mengoptimalkan tata letak dengan meminimasi Total Movement Cost (TMC) yang terdiri dari Total Material Handling Cost (TMHC) dan Total Walking Worker Operator Cost (TWOC). Pendekatan yang digunakan adalah Robust Mixed Integer Linear Programming (RMILP), yang terbukti menghasilkan susunan fasilitas yang lebih hemat dan robust dibandingkan sistem eksisting maupun skenario worst case pada MILP.

Untuk mengatasi keterbatasan waktu komputasi pada MILP dan RMILP, digunakan metode metaheuristic Non-Dominated Sorting Genetic Algorithm II (NSGA II). Dalam pendekatan ini, panjang fasilitas dijadikan variabel dengan batas tertentu dan ditambahkan fungsi tujuan baru, yaitu memaksimalkan tingkat robustness, menjadikan masalah ini multi-objective. ”Hasilnya adalah pareto front yang memberi solusi cepat dan dapat dijadikan acuan dalam desain tata letak sesuai prioritas industri,” papar Wildanul.

Kontributor: Sani Wicaksono, S.E., M.M.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Topik Disertasi Vaniloran Tekankan Pentingnya Break Time dalam Mendukung Industri 5.0

Vaniloran Elysa Andriani, mahasiswa Program Doktor Teknik Industri UGM sekaligus dosen Program Studi Teknik Industri Universitas Mahakarya Asia, telah melaksanakan Seminar Hasil 1 untuk penelitian disertasinya yang berjudul ”Optimasi Penjadwalan Dual Resource Constrained Flexible Job Shop: Manajemen Kelelahan dan Efisiensi Penjadwalan Melalui Break Time”. Seminar Hasil 1 tersebut dilaksanakan pada Selasa (10/06), bertempat di Ruang Sidang A-3 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Seminar Hasil 1 ini merupakan salah satu tahap yang harus dilalui oleh seorang mahasiswa program doktor dalam menyelesaikan penelitian untuk tugas akhirnya.

Dalam Seminar Hasil 1 kali ini, turut hadir tim promotor dan kopromotor dari Vaniloran yang beranggotakan Prof. Ir. Nur Aini Masruroh, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. dan Ir. Achmad Pratama Rifai, S.T., M.Eng., Ph.D., serta Sekretaris Program Studi (Sekprodi) Doktor Teknik Industri Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T., Ph.D., IPU, ASEAN.Eng..

Dalam penelitiannya, Vaniloran menyatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, sektor manufaktur mengalami transformasi dari Industri 4.0 menuju Industri 5.0. Jika Industri 4.0 menekankan otomatisasi dan efisiensi berbasis teknologi seperti cyber-physical systems dan Internet of Things (IoT), maka Industri 5.0 menempatkan manusia sebagai pusat dengan mengintegrasikan kreativitas dan kemampuan pengambilan keputusan manusia bersama teknologi canggih seperti artificial intelligence (AI) dan robotika.

Pendekatan human-centric ini sangat penting dalam sistem flexible job shop yang kompleks, di mana efisiensi penjadwalan bergantung pada keterampilan, kelelahan, dan adaptivitas tenaga kerja. Penelitian terkini menunjukkan bahwa untuk mencapai well-being dan produktivitas optimal, model penjadwalan harus mempertimbangkan faktor manusia seperti learning effect, kelelahan, dan alokasi tugas adaptif.

Konsep dual resource constrained flexible job shop problem (DRCFJSP) pun berkembang, menggabungkan mesin dan tenaga kerja sebagai sumber daya terbatas yang perlu dikelola secara simultan. Berbagai studi mengangkat pentingnya mempertimbangkan dinamika kognitif, distribusi beban kerja, dan ergonomic risk seperti postur dan gerakan berulang.

Namun, satu aspek penting yang masih jarang dikaji adalah break time. Meskipun berkaitan erat dengan kelelahan dan keseimbangan beban kerja, kebanyakan model belum memasukkan break time sebagai variabel keputusan eksplisit. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengembangkan model DRCFJSP berbasis MILP yang mengintegrasikan break time, kelelahan, pemulihan, dan kompetensi pekerja untuk meminimalkan makespan dan meningkatkan efisiensi penjadwalan dalam kerangka kerja Industri 5.0.

Kontributor: Sani Wicaksono, S.E., M.M.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Penelitian Atik Bantu Optimalkan Transformasi Digital UMKM

Atik Febriani, mahasiswa Program Doktor Teknik Industri UGM sekaligus dosen Program Studi Teknik Industri Universitas Telkom Purwokerto, telah melaksanakan Seminar Hasil 2 untuk penelitian disertasinya yang berjudul ”Strategi Sinergi Peningkatan Kapasitas, Inovasi Bisnis, dan Co-Creation untuk Mendukung Transformasi Omnichannel pada UMKM”. Seminar Hasil 2 tersebut dilaksanakan pada Rabu (04/06), bertempat di Ruang Sidang A-3 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Seminar Hasil 2 ini merupakan salah satu tahap yang harus dilalui oleh seorang mahasiswa program doktor dalam menyelesaikan penelitian untuk tugas akhirnya.

Dalam Seminar Hasil 2 kali ini, turut hadir tim promotor dan kopromotor dari Atik yang beranggotakan Prof. Ir. Bertha Maya Shopa, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN.Eng. dan Ir.Muh Arif Wibisono, S.T., M.T., D.Eng., IPM., ASEAN.Eng., Pembahas Ir. Anna Maria Sri Asih, S.T., M.M., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN.Eng., serta Ketua Program Studi (Kaprodi) Doktor Teknik Industri Prof. Ir. Nur Aini Masruroh, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng..

Dalam penelitiannya, Atik menyatakan bahwa pertumbuhan perdagangan digital dan perubahan preferensi konsumen mendorong perusahaan menggabungkan saluran fisik dan digital dalam strategi penjualan. Dukungan dari perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta tingginya penetrasi internet (79,50% pada 2024 menurut APJII) memicu perubahan perilaku konsumen menuju interaksi yang lebih aktif dan mandiri dalam mencari informasi serta bertransaksi.

Konsumen kini terlibat dalam customer journey yang melintasi berbagai platform, mulai dari pencarian informasi di website hingga pembelian dan berbagi pengalaman di media sosial. Sebagai respons, perusahaan mulai mengadopsi model multichannel dan omnichannel, yang memungkinkan pengalaman belanja yang lebih seamless melalui layanan seperti buy-online-pick-in-store (BOPIS) dan pengiriman di hari yang sama.

Namun, sebagian besar penelitian masih fokus pada perusahaan besar, sementara adopsi omnichannel di kalangan UMKM belum banyak dikaji. Padahal, UMKM menyumbang sekitar 90% bisnis dan lebih dari 50% lapangan kerja global, serta memainkan peran krusial dalam perekonomian negara berkembang.

UMKM menghadapi berbagai kendala seperti pembiayaan, pemasaran, dan keterbatasan sumber daya. Meskipun demikian, digitalisasi menjadi peluang penting. Survei BPS (2022) menunjukkan bahwa 33,43% UMKM mengalami peningkatan pendapatan melalui penjualan online, dengan aplikasi pesan instan dan media sosial sebagai saluran dominan.

”Keberhasilan transformasi digital UMKM tak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pemahaman perilaku konsumen yang mengharapkan pengalaman terintegrasi,” papar Atik. Survei awal terhadap 50 UMKM di Jawa Tengah dan DIY menunjukkan bahwa meskipun telah menggunakan berbagai saluran digital, sebagian besar belum sepenuhnya memahami konsep omnichannel.

Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menjembatani research gap terkait kesiapan UMKM dalam adopsi omnichannel, termasuk pengaruh perilaku konsumen terhadap efektivitas strategi tersebut. Studi ini bertujuan memberikan wawasan empiris bagi akselerasi transformasi digital UMKM.

Kontributor: Sani Wicaksono, S.E., M.M.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Zabina Asfahani Kembangkan Model Strategi Harga untuk Daur Ulang Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia, Dukung SDGs Lingkungan dan Ekonomi Berkelanjutan

Zabina Asfahani, mahasiswi Program Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, berhasil mempertahankan tesisnya dalam ujian tesis yang berlangsung pada Kamis (19/06). Tesisnya yang berjudul ”Optimasi Pricing Strategies untuk Daur Ulang Baterai Kendaraan Listrik Roda Dua dengan Intervensi Pemerintah: Studi Kasus Indonesia” mengangkat isu penting tentang integrasi sektor formal dan informal dalam daur ulang baterai kendaraan listrik.

Tesis ini dilatarbelakangi oleh kondisi di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia, di mana infrastruktur daur ulang formal masih terbatas. Sektor informal, seperti pemulung, memainkan peran penting dalam pengumpulan baterai bekas. Namun, tanpa regulasi yang memadai, praktik ini seringkali membahayakan lingkungan dan kesehatan masyarakat—misalnya melalui pembakaran sealed lead-acid (SLA) batteries yang menyebabkan pencemaran timbal.

Melalui penelitian ini, Zabina mengembangkan model closed-loop supply chain (CLSC) dua kanal yang mengintegrasikan jalur daur ulang formal dan informal untuk baterai lithium-ion dan SLA, dengan menggunakan pendekatan Stackelberg game theory. ”Model ini merepresentasikan aliran realistis pengumpulan baterai: dari konsumen ke daur ulang formal atau melalui pemulung dari limbah rumah tangga dan tempat pembuangan akhir,” paparnya.

Penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Menentukan strategi harga optimal untuk daur ulang baterai kendaraan listrik roda dua (electric two-wheeler atau E2W) dalam sistem CLSC,
  2. Menganalisis pengaruh berbagai bentuk intervensi pemerintah terhadap strategi harga dan keuntungan para pemangku kepentingan,
  3. Mengevaluasi dampak komparatif intervensi terhadap profit, performa lingkungan, biaya pemerintah, dan social welfare.

Hasilnya menunjukkan bahwa:

  • Integrasi sektor informal ke dalam CLSC menciptakan aliran baterai yang stabil dan memberikan keuntungan finansial serta manfaat lingkungan yang lebih besar.
  • Skema insentif pemerintah seperti reward-penalty dan subsidi sangat memengaruhi strategi harga dan distribusi keuntungan, di mana manufacturer paling diuntungkan oleh skema reward-penalty, formal recycler oleh subsidi, dan informal recycler pada skenario dasar.
  • Skema subsidi memberikan social welfare tertinggi, karena menyeimbangkan keuntungan ekonomi, kinerja lingkungan, dan biaya pemerintah.

Tesis ini dibimbing oleh Prof. Ir. Bertha Maya Sopha, ST., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., dengan tim penguji yang terdiri dari Ir. Anna Maria Sri Asih, S.T., M.M., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Ir. Fitri Trapsilawati, S.T., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., dan Ir. Sekar Sakti, S.T., M.BA., M.Sc.

Penelitian ini secara langsung mendukung beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu:

  • SDG 12: Responsible Consumption and Production – melalui optimalisasi sistem daur ulang dan pengelolaan limbah berbahaya secara bertanggung jawab.
  • SDG 13: Climate Action – dengan meningkatkan pengelolaan baterai untuk mengurangi jejak karbon dari limbah elektronik.
  • SDG 11: Sustainable Cities and Communities – melalui perlindungan masyarakat dari praktik daur ulang berbahaya.
  • SDG 8: Decent Work and Economic Growth – dengan mengintegrasikan sektor informal ke dalam sistem yang lebih adil dan menguntungkan.
  • SDG 9: Industry, Innovation and Infrastructure – dengan menghadirkan model inovatif untuk pengelolaan limbah industri di negara berkembang.

Dengan kontribusinya yang menyeluruh dan berbasis kebijakan, penelitian ini memberikan panduan praktis bagi pemerintah dan pelaku industri dalam membangun sistem daur ulang baterai yang inklusif, berkelanjutan, dan efisien di Indonesia.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Pricilia Teliti Validitas NIOSH Lifting Equation bagi Penduduk Laki-laki di Indonesia

Pricilia Hardini Rahmawati, mahasiswi Program Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, menyampaikan hasil penelitiannya dalam Seminar Hasil yang dilaksanakan pada hari Kamis (19/06). Judul penelitian yang diangkat adalah ”Analisis Kesesuaian Faktor Pengali Frekuensi NIOSH Lifting Equation pada Penduduk Laki-laki di Indonesia”, dengan dosen pembimbing Ir. Rini Dharmastiti, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN.Eng., serta diuji oleh Ir. I Gusti Bagus Budi Dharma, S.T., M.Eng., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., dan Ir. Ardiyanto, S.T., M.Sc., Ph.D., AEP, IPM..

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya keberlanjutan tenaga kerja dalam proses produksi manual, khususnya pada aktivitas manual material handling (MMH) seperti pengangkatan barang. Aktivitas ini berisiko menimbulkan gangguan muskuloskeletal dan kerugian ekonomi bagi pekerja. Salah satu pendekatan yang digunakan untuk memitigasi risiko ini adalah NIOSH Lifting Equation, yang memberikan batas aman berat pengangkatan berdasarkan berbagai faktor, termasuk frekuensi pengangkatan.

Namun, rekomendasi dari National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) tersebut dikembangkan di luar konteks antropometri dan kapasitas fisik masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Pricilia menguji apakah faktor pengali frekuensi yang tercantum dalam rumusan tersebut sesuai dengan kondisi penduduk laki-laki Indonesia.

Eksperimen dilakukan di Laboratorium Ergonomika DTMI UGM, melibatkan 20 partisipan laki-laki berusia 20–30 tahun. Pengukuran dilakukan dengan Heart Rate Monitor untuk mencatat perubahan denyut jantung sebelum dan sesudah aktivitas pengangkatan beban selama satu jam, dengan frekuensi pengangkatan 1 dan 3 kali per menit.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tabel pengali frekuensi yang direkomendasikan NIOSH tidak menunjukkan perbedaan signifikan dengan data empiris dari subjek penelitian di Indonesia, selama jarak vertikal pengangkatan kurang dari 75 cm. ”Temuan ini memperkuat bahwa NIOSH lifting equation lebih sesuai diterapkan pada penduduk laki-laki Indonesia dibandingkan pada populasi wanita, yang menurut penelitian sebelumnya memiliki perbedaan signifikan,” papar .

Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam peningkatan keselamatan kerja dan kesehatan tenaga kerja di Indonesia, serta mendorong penerapan standar internasional yang dikaji secara lokal.

Penelitian Pricilia mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) berikut:

  • SDG 3: Good Health and Well-being – dengan mengurangi risiko cedera kerja dan meningkatkan keselamatan pekerja dalam aktivitas pengangkatan manual.
  • SDG 8: Decent Work and Economic Growth – dengan meningkatkan kualitas kondisi kerja melalui pemanfaatan standar ergonomi berbasis bukti.
  • SDG 9: Industry, Innovation and Infrastructure – melalui pengembangan solusi berbasis sains untuk permasalahan di sektor industri.

Dengan demikian, karya ini bukan hanya menjadi kontribusi akademik, tetapi juga berpotensi mendukung pengambilan kebijakan kerja yang lebih aman dan adaptif terhadap kondisi lokal di Indonesia.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Rancang Jaringan Rantai Pasok Darah dengan Pendekatan Multi-Objektif, Annisa Dukung SDGs Kesehatan dan Infrastruktur

Annisa Cipta Nabila, mahasiswi Program Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, berhasil mempertahankan tesisnya yang berjudul ”Perancangan Jaringan Rantai Pasok Darah dengan Pendekatan Multi-Objektif: Optimisasi Dua Fase untuk Efisiensi Lokasi dan Penyimpanan” pada ujian tesis yang berlangsung hari Rabu (18/06).

Penelitian ini menjawab tantangan besar dalam sistem pelayanan kesehatan, khususnya terkait pengelolaan blood supply chain (BSC) yang kerap menghadapi ketidakpastian pasokan dan keterbatasan donor darah sukarela. Dalam tesisnya, Annisa merancang model jaringan distribusi darah dengan mempertimbangkan efisiensi lokasi mobile donation site, pengelolaan produk darah yang mudah rusak (perishable), serta pemilihan moda transportasi yang optimal.

Dengan menggunakan pendekatan dua fase berbasis Mixed Integer Linear Programming (MILP) dan teknik ε-constraint, model ini mengintegrasikan aspek sosial dan ekonomi. Fase pertama menerapkan K-Means Clustering untuk menentukan lokasi strategis mobile site, sedangkan fase kedua mengoptimalkan distribusi dan penyimpanan sel darah merah serta trombosit dari blood center ke rumah sakit.

Model ini diuji pada dua studi kasus nyata di Indonesia, yaitu di wilayah Bantul, Sleman, dan Kota Yogyakarta serta diperluas ke Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pengurangan jumlah klaster dapat menurunkan nilai fungsi objektif, yang berarti lebih efisien dalam operasional. ”Model juga mampu mengurangi pemborosan akibat kedaluwarsa serta menghindari kekurangan stok di rumah sakit,” papar Annisa.

Ujian tesis ini dibimbing oleh Achmad Pratama Rifai, S.T., M.Eng., Ph.D., dengan penguji Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Prof. Ir. Bertha Maya Sopha, ST., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., serta Ir. Budhi Sholeh Wibowo, S.T., M.T., PDEng., IPM., ASEAN Eng.

Penelitian ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya:

  • SDG 3: Good Health and Well-being – dengan menjamin distribusi darah yang lebih merata dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
  • SDG 9: Industry, Innovation and Infrastructure – melalui penerapan inovasi dalam perencanaan jaringan logistik sektor kesehatan.
  • SDG 12: Responsible Consumption and Production – dengan mengurangi pemborosan darah akibat kedaluwarsa dan meningkatkan efisiensi distribusi.

Tesis Annisa membuktikan bahwa pendekatan ilmiah berbasis multi-objective optimization dapat menjadi solusi nyata dalam meningkatkan ketahanan sistem kesehatan nasional, serta memberi kontribusi langsung pada praktik evidence-based policy making di bidang pelayanan darah di Indonesia.sia.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Bangun Kolaborasi Antar Universitas, UGM dan Gaziantep Üniversitesi Turki, Prof. Bertha Maya Sopha Laksanakan Program Erasmus+ Teaching Mobility

Gaziantep, Turki — Prof. Bertha Maya Sopha baru saja menyelesaikan program mobilitas dosen di Industrial Engineering Department, Gaziantep Üniversitesi, Turki, dalam kurun waktu 10-14 Juni 2025, sebagai bagian dari Program Erasmus+ Teaching Mobility 2024-2025. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pendidikan dan merumuskan rencana kerja kolaborasi di bidang pendidikan dan penelitian, khususnya dalam bidang Teknik Industri (Supply Chain Engineering). Program ini juga memfasilitasi benchmarking praktik terbaik dalam pengelolaan pendidikan tinggi.

Selama pelaksanaan program tersebut, Prof. Bertha melaksanakan berbagai kegiatan strategis, antara lain: (1) melakukan observasi dan diskusi mendalam dengan pimpinan departemen dan universitas terkait pengelolaan program internasional dan membahas peluang kolaborasi pendidikan seperti mobilitas mahasiswa dan joint supervision. Temuan dari kegiatan ini diharapkan dapat menjadi rencana untuk peningkatan program global antara kedua institusi. (2) memberikan kuliah kepada mahasiswa Teknik Industri dengan topik Suppy Chain Engineering khususnya dalam konteks operasi kemanusiaan, yang membahas konsep dasar, mendemonstrasikan metode pemodelan agent-based modelling and simulation pada kasus evakuasi dan pengiriman bantuan pada bencana erupsi, dan membahas isu terkini serta tren ke depan. Kuliah ini mendorong pemikiran kritis, pemahaman global mahasiswa, dan ketrampilan dalam pemodelan sistem rantai pasok dan logistik dalam bidang Humanitarian Supply Chain and Logistics. (3) mengikuti presentasi project mahasiswa terkait implementasi sistem produksi pada industri-industri di Turki. (4) pertemuan dengan dosen-dosen untuk menjajaki kemungkinan kolaborasi riset bersama dan potensi sumber pendanaan. Selain itu, diskusi juga membahas rencana kolaborasi mendatang dalam bentuk joint supervision mahasiswa doktoral. Inisiatif ini diharapkan menghasilkan proyek riset kolaboratif antara kedua institusi. (5) joint publication publikasi ilmiah pada jurnal internasional bereputasi terkait penggunaan drone dan machine learning dalam konteks humanitarian supply chain and logistics.

“Program Erasmus+ Teaching Mobility mendukung pengembangan profesional staf akademik melalui pengalaman mengajar di luar negeri, selain itu, program ini memperluas pemahaman lintas budaya dan sistem pendidikan. ” jelasnya. Inisiatif ini juga mendorong kemitraan kelembagaan, membuka jalan bagi pengembangan program akademik bersama dan pertukaran dosen/mahasiswa antara Indonesia dan Turki. Kunjungan Prof. Bertha menjadi tonggak penting dalam memperkuat kerja sama berkelanjutan antara dua institusi, serta membuka peluang baru untuk inovasi dalam pengembangan akademik dan penelitian.

Rheina Kembangkan Teknologi Generative AI untuk Intervensi Ergonomis di UMKM

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM kembali mencatatkan inovasi akademik yang menjawab tantangan nyata di masyarakat. Pada Rabu (18/06), mahasiswa program Magister Teknik Industri, Rheina Khaisa Rhehani Putri, menyampaikan seminar proposal penelitian berjudul “Pengembangan Model Generative Artificial Intelligence Berbasis GPT untuk Menghasilkan Rekomendasi Intervensi Ergonomis”.

Penelitian ini diarahkan untuk mengatasi permasalahan gangguan otot rangka (Musculoskeletal Disorders) yang banyak dialami oleh tenaga kerja di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kondisi kerja manual yang melibatkan postur statis, gerakan berulang, dan jam kerja panjang menjadi penyebab utama permasalahan ini, yang berujung pada penurunan produktivitas dan kualitas hidup tenaga kerja.

Melalui pendekatan teknologi Generative Artificial Intelligence (GAI) berbasis Generative Pre-trained Transformer (GPT), Rheina mengembangkan sistem yang dapat memberikan rekomendasi intervensi ergonomis secara otomatis dan kontekstual. ”Sistem ini dibangun menggunakan GPT Builder yang telah disesuaikan dengan knowledge base ergonomis, sehingga mampu memahami deskripsi teks mengenai kondisi kerja di lapangan dan menghasilkan solusi ergonomi yang relevan,” papar Rheina.

Model yang dikembangkan diuji melalui sejumlah studi kasus UMKM dan dievaluasi oleh sepuluh pakar ergonomi berdasarkan enam aspek: akurasi, kelengkapan, relevansi, rasionalitas, sitasi sumber, dan keserupaan gaya komunikasi manusia (human-likeness). Keluaran sistem juga dibandingkan dengan kinerja ChatGPT-4.0 untuk menilai keefektifan dan keunggulan model tersebut.

Penelitian ini merupakan kontribusi nyata terhadap penerapan kecerdasan buatan dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja di sektor informal. Selain itu, inovasi ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-3 (Good Health and Well-Being) dan poin ke-8 (Decent Work and Economic Growth), dengan menyediakan solusi yang murah, cepat, dan adaptif bagi UMKM yang belum memiliki akses terhadap layanan ergonomi profesional.

Dosen pembimbing penelitian ini adalah Ir. Ardiyanto, S.T., M.Sc., Ph.D., AEP., IPM., sementara penguji terdiri dari Ir. Achmad Pratama Rifai, S.T, M.Eng, Ph.D., Ir. Fitri Trapsilawati, S.T., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., dan Ir. Rini Dharmastiti, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.

Departemen Teknik Industri UGM terus berkomitmen mendorong riset-riset inovatif berbasis teknologi untuk mendukung pembangunan industri nasional yang lebih sehat, aman, dan berkelanjutan.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.