Pos oleh :

dep-tmi.ft

Penelitian Rakan: Drone Mengurangi Jarak Tempuh dan Dampak Lingkungan

Dalam upaya mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan) dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), Rakan Raihan Ali Mohamad, mahasiswa Program Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, menggelar seminar hasil penelitian dengan judul Perencanaan Lokasi Drone Charging Station Menggunakan Data Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Memaksimalkan Service Level Pengiriman Makanan, pada Rabu, 7 Mei 2025 di Ruang M-10 FT UGM.

Di bawah bimbingan Prof. Ir. Bertha Maya Shopa, ST., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Rakan mengangkat isu krusial dalam layanan pengiriman makanan berbasis on-demand (ODFD) yang semakin berkembang pesat di kawasan urban. Pertumbuhan ODFD yang tinggi telah meningkatkan volume kendaraan dan rute logistik yang berdampak pada kemacetan, peningkatan emisi karbon, dan efisiensi sistem logistik secara keseluruhan.

Sebagai solusi, penelitian ini mengeksplorasi pemanfaatan drone sebagai moda pengiriman alternatif yang ramah lingkungan, namun memiliki tantangan berupa keterbatasan jarak tempuh. Untuk mengatasinya, Rakan mengembangkan algoritma berbasis ant colony optimization yang digunakan untuk merancang lokasi strategis drone charging station. Studi kasus dilakukan di area dalam Ring Road Yogyakarta dengan memanfaatkan data dari OpenStreetMap.

”Penelitian ini menunjukkan hasil signifikan, yakni cakupan layanan mencapai 93,56% dari total titik potential demand, dengan simulasi tiga skenario pengiriman: drone dengan jangkauan 2 km, drone 4 km, dan sepeda motor,” papar Rakan. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa penggunaan drone dapat secara substansial mengurangi total jarak tempuh dan dampak lingkungan, terutama dalam indikator global warming potential (GWP), acidification potential (AP), dan abiotic depletion potential (ADP).

Seminar ini turut dihadiri oleh tim penguji yang terdiri dari Ir. Anna Maria Sri Asih, S.T., M.M., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Ir. Sekar Sakti, S.T., M.BA., M.Sc., serta Dr.Eng. Ir. Muh Arif Wibisono, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng. Hasil penelitian ini tidak hanya menunjukkan potensi teknologi drone dalam mendukung efisiensi pengiriman, tetapi juga memperlihatkan dampak positif terhadap pengurangan emisi karbon dan efisiensi sumber daya, sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan. Rakan berharap temuannya dapat menjadi kontribusi nyata dalam pengembangan sistem logistik urban yang cerdas dan berkelanjutan.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Penelitian Arief Inovasi Efisiensi Pirolisis Serbuk Gergaji Kayu Jati

Dalam rangka mendukung pengembangan energi bersih dan inovasi teknologi ramah lingkungan, Muhammad Arief Saputro, mahasiswa Magister Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, telah melaksanakan ujian tesis yang bertajuk Variasi Temperatur Pirolisis dan Jenis Absorber pada Pirolisis Serbuk Gergaji Kayu Jati Menggunakan Oven Microwave”, pada Rabu (07/05), bertempat di ruang sidang A-4.

Tesis ini dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Harwin Saptoadi, M.SE., IPM. dan Robertus Dhimas Dhewangga Putra, S.T., M.Eng., Ph.D., serta diuji oleh Dr. Ir. Khasani, S.T., M.Eng., IPM. dan Dr.Eng. Ir. Jayan Sentanuhady, S.T., M.Eng.

Penelitian Arief menyoroti tantangan efisiensi dalam pemanfaatan biomassa sebagai energi terbarukan. Proses pirolisis—pemanasan tanpa oksigen untuk menghasilkan gas, minyak, dan arang—menjadi fokus utama. Namun, metode konvensional pirolisis masih memiliki kelemahan dalam hal efisiensi termal.

Melalui pemanfaatan oven microwave dan penggunaan material absorber seperti KOH dan SiC, penelitian ini menunjukkan bahwa pemanasan gelombang mikro mampu meningkatkan efisiensi pemanasan, dengan penyerapan panas lebih merata dari dalam material biomassa. ”Dari berbagai variasi temperatur yang diuji, kondisi optimal diperoleh pada 450°C dengan absorber SiC, menghasilkan efisiensi proses tertinggi dan kualitas produk energi yang lebih baik,” papar Arief.

Hasil penelitian ini tidak hanya memperkaya khazanah ilmu pengetahuan di bidang energi terbarukan, tetapi juga sejalan dengan komitmen global terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mendorong transisi menuju energi bersih (SDG 7), memajukan teknologi industri berkelanjutan (SDG 9), dan mengatasi perubahan iklim melalui pemanfaatan limbah biomassa (SDG 13).

Dengan pendekatan inovatif dan hasil yang menjanjikan, riset ini membuka peluang baru dalam pengembangan teknologi pirolisis berkelanjutan di Indonesia.

Kontributor: Andhes Puspitalina, S.Hut.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Jones Teliti Metode Pengecoran Alternatif untuk Daur Ulang Skrap Magnesium

Upaya mendukung prinsip ekonomi sirkular dan pengelolaan sumber daya berkelanjutan terus dilakukan di lingkungan akademik Universitas Gadjah Mada. Jones Parmahan Siagian, mahasiswa Program Magister Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, melangsungkan ujian tesis dengan topik yang berkontribusi langsung terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) dan SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur).

Ujian tesis dilaksanakan pada Selasa (06/05) di Ruang Sidang A-3  DTMI UGM. Tesis yang berjudul “Pengaruh Variasi Temperatur Tuang dan Cetakan terhadap Fluiditas Leburan Skrap Magnesium pada Proses Pengecoran” ini dibimbing oleh Dr. Budi Arifvianto, S.T., M.Biotech. dan Ir. Muslim Mahardika, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM, ASEAN Eng., serta diuji oleh Dr. Urip Agus Salim, S.T., M.Eng.Sc. dan Prof. Dr. Gesang Nugroho, S.T., M.T.

Dalam penelitiannya, Jones mengangkat isu penting terkait peningkatan penggunaan paduan magnesium di industri otomotif, elektronik, dan penerbangan, yang berbanding lurus dengan volume skrap logam yang dihasilkan. Mengingat karakteristik magnesium yang sangat reaktif dan mudah teroksidasi, proses daur ulang logam ini menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, ia meneliti metode pengecoran sebagai alternatif yang efisien untuk mendaur ulang skrap magnesium.

Melalui pengujian fluiditas menggunakan berbagai variasi temperatur tuang (670℃, 720℃, dan 770℃) serta temperatur cetakan (150℃ hingga 400℃), penelitian ini berhasil menemukan kondisi optimal pengecoran skrap magnesium, yakni pada temperatur tuang 720℃ dan cetakan 350℃, dengan hasil coran mencapai panjang 47,2 mm. ”Penelitian ini menghasilkan rekomendasi batas optimal temperatur pengecoran, yaitu 670–720℃ untuk temperatur tuang dan 300–350℃ untuk temperatur cetakan,” papar Jones.

Penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi ilmiah bagi pengembangan teknologi pengecoran logam, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mendukung pengelolaan limbah industri berbasis prinsip berkelanjutan. Temuan ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh sektor industri untuk meningkatkan efisiensi proses daur ulang magnesium serta mengurangi dampak lingkungan akibat pembuangan skrap logam yang tidak terkelola.

Dengan ujian ini, Jones Parmahan Siagian menunjukkan bahwa kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan dapat dimulai dari ruang laboratorium dan dunia akademik. Penelitiannya menjadi bukti bahwa inovasi teknik memiliki peran penting dalam mencapai tujuan global menuju masa depan yang lebih hijau dan efisien.

Kontributor: Andhes Puspitalina, S.Hut.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Mahasiswa Magister Teknik Mesin UGM Bahas Inovasi Digital Image Correlation untuk Pengujian Material Ramah Lingkungan

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung inovasi teknologi berkelanjutan melalui seminar hasil tesis mahasiswa Magister Teknik Mesin, Ardi Jati Nugroho Putro. Seminar yang berlangsung pada Selasa (06/05) pukul 07.30 WIB di Ruang Sidang B-1 ini mengangkat judul Optimasi Analisis Digital Images Correlation untuk Pengujian Tarik dan Geser pada Komposit dan Additive Manufacture.

Di bawah bimbingan Prof. Ir. Jamasri, Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Muhammad Akhsin Muflikhun, S.T., MSME., Ph.D., serta Yi-Chieh Wu, Ph.D. dari National Chengchi University, Ardi memaparkan bagaimana teknologi Digital Image Correlation (DIC) dapat dioptimalkan untuk menguji kekuatan material komposit berbasis Polylactic Acid – Glass Fiber Reinforced Polymer (PLA-GFRP) yang merupakan material potensial dalam pengembangan produk manufaktur aditif (Additive Manufacturing).

Penelitian ini berkontribusi pada pencapaian SDGs Tujuan 9 (Industri, Inovasi dan Infrastruktur) dan Tujuan 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) dengan menghadirkan metode pengujian yang efisien, non-destruktif, dan mendukung pemanfaatan material ramah lingkungan.

Dalam simulasi yang dilakukan, Ardi mengembangkan dan membandingkan tiga metode speckle patternspray, stamp, dan combination. ”Hasilnya menunjukkan bahwa metode speckle pattern combination paling optimal dalam menampilkan deformasi awal, retakan, serta displacement yang akurat,” paparnya. Lebih jauh lagi, strain, dan poisson ratio yang diperoleh dari metode ini mendekati nilai teoritis, menunjukkan akurasi tinggi dalam pengukuran deformasi.

Dosen penguji, Ardi Wiranata, S.T., M. Eng., Ph.D. dan Ir. Muslim Mahardika, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM, ASEAN Eng., mengapresiasi pendekatan teknis dan kontribusi praktis dari penelitian ini, terutama dalam konteks peningkatan kualitas dan efisiensi pengujian mekanik material komposit yang semakin penting dalam era transisi menuju manufaktur hijau dan berkelanjutan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa densitas infill secara signifikan mempengaruhi kekuatan dan regangan dari material PLA maupun PLA-GFRP, mempertegas pentingnya desain struktural yang presisi dalam proses additive manufacturing untuk mendukung efisiensi sumber daya dan keberlanjutan produksi.

Kontributor: Andhes Puspitalina, S.Hut.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Mahasiswa Magister Teknik Mesin UGM Teliti Pirolisis TKKS Ramah Lingkungan: Kontribusi pada SDGs Energi Bersih dan Inovasi Industri

Dalam upaya mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) dan SDG 9 (Industri, Inovasi dan Infrastruktur), Bayu Megaprastio, mahasiswa Magister Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, mempresentasikan hasil penelitiannya dalam seminar hasil bertempat di ruang kelas M-3 pada Selasa (06/05).

Tesis yang berjudul Studi Eksperimen Variasi Massa Absorber dan Katalis pada Pirolisis Microwave Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) untuk Menghasilkan Bahan Bakar Alternatif ini dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Harwin Saptoadi, M.SE., IPM. dan Robertus Dhimas Dhewangga Putra, S.T., M.Eng., Ph.D. serta diuji oleh Dr.Eng. Ir. Jayan Sentanuhady, S.T., M.Eng. dan Ir. Fauzun, S.T., M.T., Ph.D., IPM, ASEAN Eng.

Dalam paparannya, Bayu mengemukakan bahwa limbah pertanian seperti tandan kosong kelapa sawit (TKKS) memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan. ”Penelitian ini mengkaji pengaruh variasi massa absorber KOH dan katalis zeolit terhadap efisiensi dan kualitas produk pirolisis dalam sistem dua tahap berbasis microwave,” papar Bayu. Metode inovatif ini menggabungkan pemanasan cepat dari microwave dan reformasi senyawa volatil dengan zeolit untuk menghasilkan bio-oil berkualitas tinggi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi massa absorber KOH 50A dan katalis zeolit 20Z memberikan hasil konversi energi paling tinggi, sekaligus meningkatkan efisiensi pirolisis secara keseluruhan. Penemuan ini berkontribusi pada pengembangan teknologi energi bersih dari limbah biomassa, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Melalui penelitian ini, Bayu Megaprastio tidak hanya memberikan kontribusi ilmiah, tetapi juga mendukung target-target SDGs dalam bidang energi terbarukan, inovasi industri, dan pengelolaan limbah berkelanjutan. Seminar ini mencerminkan peran penting institusi pendidikan tinggi dalam menghasilkan solusi berbasis riset yang relevan bagi tantangan energi masa depan.

Kontributor: Andhes Puspitalina, S.Hut.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Perluas Wawasan Jurnalistik, Humas DTMI Kunjungi TVRI Yogyakarta

Salah satu tokoh besar dalam dunia otomotif, Henry Ford, pernah menyatakan sebuah kutipan yang berbunyi, “Anyone who stops learning is old, whether at twenty or eighty. Anyone who keeps learning stays young,”. Tentu kata “old” dalam kutipan Ford tersebut tidak hanya dapat diterjemahkan sebagai tua dalam konteks arti usia, namun juga pengetahuan dan informasi. Apabila dalam konteks informasi, maka jika kita tetap belajar, pengetahuan dan informasi yang kita peroleh akan selalu baru dan tersegarkan. Atas dasar tersebut, maka staff Pengelola Layanan Kehumasan dan Protokoler Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM bersama dengan staff pengelola kehumasan, IT, dan kerja sama dari 7 departemen lain di Fakultas Teknik UGM melaksanakan kunjungan studi banding ke kantor dan studio TVRI Yogyakarta.

Kunjungan yg dilaksanakan pada Selasa (06/05) ini merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Fakultas Teknik (FT) UGM dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia kehumasan yang dimiliki oleh FT UGM serta memperluas cakrawala pengetahuan mengenai dunia jurnalistik dan penyiaran. Menerima rombongan dari FT UGM, Kasubag Tata Usaha TVRI Yogyakarta, Elis S, menyatakan bahwa kunjungan kali ini adalah sebuah penerapan prinsip keterbukaan informasi dari TVRI Yogyakarta. ”Kami berharap nanti kita bisa saling sharing dan bisa saling berbagi ilmu,” tuturnya. Senada dengan itu, Ketua Tim Kerja Informasi, Media Sosial, Hubungan Masyarakat, dan Alumni FT UGM Franky Argus Adiwena, S.T. menyatakan melalui kunjungan ini, diharapkan civitas kehumasan, IT, dan kerja sama FT UGM dapat memperoleh tambahan wawasan mengenai dunia jurnalistik dan penyiaran. ”Kami memilih TVRI Yogyakarta karena lokasinya dekat dengan UGM dan di sini kami bisa belajar tentang jurnalistik karena dunia pendidikan tidak lepas dari jurnalistik,” ungkapnya.

Wisnu Wiratmana, Ketua Tim PP Berita TVRI Yogyakarta, menyatakan bahwa saat ini, semua orang bisa membuat berita dengan mudah, terutama dengan gawai yang sudah dimiliki masing-masing orang. ”Meski begitu, dalam menerbitkan dan menayangkan, kita tetap mengacu pada ketentuan-ketentuan dan Kode Etik Jurnalistik,” tuturnya. Dalam pemaparannya, Wisnu menyampaikan bahwa dalam menghasilkan sebuah berita yang siap tayang, ada 3 tahap yang dilalui, yaitu proses praproduksi yang nantinya akan menghasilkan naskah berita, proses produksi dalam bentuk pengambilan gambar tayangan berita, dan proses pascaproduksi berupa editing hasil pengambilan gambar untuk dapat ditayangkan. ”Saat ini dalam proses produksi berita, kita tidak lagi memerlukan banyak personel karena kita juga memiliki banyak kontributor yang berperan sebagai wartawan lepas,” terangnya. Menambahkan pemaparan Wisnu, Fery Anggara, Current Affair TVRI Yogyakarta, menyatakan bahwa meski berita biasanya bersifat serius, kreativitas adalah elemen penting yang harus ada di dalamnya. ”Kreativitas sebagai nyawa dalam produk jurnalistik, salah satunya berita, akan menjadi pembeda dengan tayangan-tayangan lain yang serupa,” tegasnya. Dalam menggali kreativitas tersebut, Fery menyarankan agar para jurnalis memperbanyak referensi sehingga pemberitaan yang dihasilkan akan semakin baik dan bisa memberikan pengaruh kepada institusi.

Usai pemaparan, rombongan diajak untuk melaksanakan tur studio di TVRI Yogyakarta. Humas DTMI berkesempatan untuk, selain melihat bagaimana bentuk studio produksi berita dan acara di TVRI Yogyakarta, juga bercakap-cakap dengan pimpinan produksi dan tim produksi berita untuk mengetahui bagaimana bentuk naskah teleprompter untuk tayangan berita, berapa lama sebuah naskah diproses, proses approval siapa saja yang harus dilalui sampai naskah dinyatakan siap tayang, serta bagaimana sistem kerja penyediaan stok video untuk produksi podcast.

Melalui kunjungan ini, penulis selaku Humas DTMI berharap wawasan tentang dunia berita dan penyiaran akan semakin luas dengan tambahan pengetahuan praktis dari pengalaman praktisi di lapangan, serta akan dapat menerapkan wawasan tersebut sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dalam pekerjaan sehari-hari.

Seminar Hasil Mahasiswa Magister Teknik Mesin FT UGM: Inovasi Pengelasan Ramah Lingkungan untuk Struktur Transportasi

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Magister Teknik Mesin UGM, Aszul Kifrun, menyelenggarakan seminar hasil penelitian tesisnya yang berjudul “Pengaruh Penambahan Material Sisipan Aluminium Paduan AA 2024-O terhadap Struktur Mikro, Sifat-Sifat Mekanik dan Laju Korosi Sambungan Las Single-Side dan Double-Side pada Pengelasan FSW Aluminium AA 5083-H112. Seminar ini dilaksanakan pada Senin (05/05) pukul 13.00 WIB, bertempat di Ruang Sidang A-3Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM.

Aszul mengkaji metode Friction Stir Welding (FSW), sebuah teknologi pengelasan yang efisien energi dan ramah lingkungan, dalam konteks penguatan sambungan material aluminium seri 5xxx yang umum digunakan dalam konstruksi kapal, kereta api, dan truk. Dengan bimbingan Prof. Ir. Mochammad Noer Ilman, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., dan diuji oleh tim penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. Kusmono, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., Prof. Ir. Jamasri, Ph.D., IPU., ASEAN Eng., serta Dr.Eng. Ir. Priyo Tri Iswanto, S.T., M.Eng., IPM., penelitian ini meneliti efek penambahan sisipan aluminium paduan AA2024-O terhadap kualitas sambungan FSW baik single-side maupun double-side.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan material sisipan mampu meningkatkan sifat mekanik sambungan las pada proses SS-FSW, seperti kekerasan, kekuatan tarik, dan ketahanan terhadap retak fatik. “Namun, peningkatan ini disertai dengan penurunan ketahanan korosi, sebuah tantangan yang penting untuk diperhatikan dalam aplikasinya di lingkungan ekstrem seperti kelautan,” papar Aszul.

Penelitian ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) poin 9: Industri, Inovasi dan Infrastruktur, serta poin 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta memberikan kontribusi penting dalam pengembangan metode pengelasan berbasis FSW yang lebih efisien dan kuat, sekaligus menjadi bagian dari komitmen akademik UGM dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui riset-riset aplikatif.

Kontributor: Andhes Puspitalina, S.Hut.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Niasari: Pendekatan Berbasis Ekonomi Sirkular Solusi Masalah Limbah Tekstil

Niasari Utami Riskie, mahasiswa Magister Teknik Industri UGM, telah melaksanakan seminar hasil tesisnya yang bertajuk Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Hiasan Dinding Upcycling Perca Batik. Seminar ini berlangsung pada hari Jumat, (02/05), di Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM.

Seminar ini merupakan bagian dari penelitian yang mengangkat isu penting terkait keberlanjutan dan upcycling dalam industri batik, yang dikenal dengan keterbatasan model ekonomi linear. Dalam penelitiannya, Niasari mengkaji bagaimana upcycling perca batik dapat menjadi solusi untuk meminimalisasi limbah tekstil sambil menciptakan produk baru yang menarik dan bernilai.

Dosen Pembimbing Tesis, Ir. Andi Sudiarso, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., turut hadir dalam seminar ini dan memberikan pengarahan yang sangat konstruktif. Seminar ini juga dihadiri oleh tiga penguji yang kompeten dalam bidangnya, yaitu Prof. Ir. Alva Edy Tontowi, M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., dan Prof. Ir. Bertha Maya Sopha, ST., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. yang memberikan pertanyaan dan umpan balik yang sangat berharga untuk pengembangan lebih lanjut dari penelitian ini.

Penelitian ini mengangkat fenomena tingginya permintaan pasar terhadap produk pakaian murah yang cepat berubah mengikuti tren, yang menyebabkan masalah limbah tekstil. Khususnya dalam industri batik, limbah perca batik menjadi masalah besar yang perlu diatasi. Melalui penerapan ekonomi sirkular, yaitu upcycling perca batik, penelitian ini mengusulkan pembuatan hiasan dinding berbasis limbah tekstil sebagai solusi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kansei engineering, untuk mengidentifikasi respons emosional konsumen terhadap produk hiasan dinding berbasis perca batik, dan conjoint analysis untuk mengukur tingkat kepentingan atribut produk berdasarkan preferensi konsumen. Selain itu, contingent valuation method diterapkan untuk mengevaluasi willingness to pay (WTP) konsumen terhadap produk tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen cenderung mengaitkan produk hiasan dinding berbasis perca batik dengan kata-kata kansei seperti “menarik”, “memiliki ritme”, “sulit”, dan “lokal”. Desain yang paling banyak disukai oleh konsumen adalah hiasan dinding dengan pola potong kain non-geometris, pola penyusunan one patch design dan mosaic, serta penggunaan warna monochromatic dan teknik jahit stitching & slashing. ”Faktor penting dalam membentuk kesan emosional konsumen adalah pola penyusunan, yang memiliki persentase faktor penting tertinggi,” papar Niasari.

Lebih menarik lagi, nilai willingness to pay (WTP) untuk prototipe hiasan dinding berbasis perca batik menunjukkan margin positif sebesar 17,31%, yang berarti bahwa proses upcycling ini dapat meningkatkan nilai ekonomi dari perca batik yang sebelumnya dianggap limbah.

Seminar ini menggarisbawahi pentingnya inovasi dalam industri kreatif dan keberlanjutan, khususnya dalam memanfaatkan limbah tekstil untuk menciptakan produk yang tidak hanya bernilai ekonomis, tetapi juga dapat diterima dengan baik oleh konsumen di pasar. Seminar ini sukses menunjukkan bagaimana pendekatan berbasis ekonomi sirkular dapat membantu menyelesaikan masalah limbah tekstil, sekaligus memberikan wawasan baru dalam pengembangan produk kreatif berbasis budaya lokal. Semoga penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif dalam mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam hal konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (SDG 12)

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Berangkat Studi Doktoral Mei 2025, Imperial College London Jadi Pilihan Alim

Demi menjaga konsistensi dalam menyajikan pendidikan berkualitas prima dan berkelas dunia, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM selalu mendorong seluruh dosennya untuk senantiasa meningkatkan kualitas dan memperluas khazanah pengetahuannya. Salah satu usaha dalam rangka meningkatkan kualitas dan pengetahuan dosen, setiap dosen yang baru mencapai gelar magister akan didorong untuk melanjutkan studi strata doktoral ke luar negeri.

Kali ini, dosen yang berkesempatan untuk berangkat ke luar negeri demi melanjutkan studinya ke jenjang doktoral adalah Syahirul Alim Ritonga, S.T., MRes., dosen yang mengampu kuliah di Program Studi (Prodi) Teknik Mesin UGM. Alim memperoleh kesempatan untuk melanjutkan studinya di Imperial College London, Inggris dan akan berangkat pada tanggal 12 Mei 2025. Kembali dipilih Alim sebagai tempatnya melanjutkan studi, Imperial College London menempati peringkat 2 QS World University Ranking yang merupakan pemeringkatan universitas di seluruh dunia, menjadikan universitas tempat Alim meraih gelar magisternya ini sebagai pilihan yang tepat untuk menimba ilmu yang lebih tinggi dan memperoleh pengalaman yang baik. Dalam melaksanakan studi lanjutnya, Alim memperoleh pembiayaan dari Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), sebuah program beasiswa yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), dengan pendanaan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan mencakup jenjang D4/S1, S2, dan S3, baik di dalam maupun luar negeri.

”Pamitan” Alim sebelum berangkat ke Inggris dilaksanakan pada Senin (05/05), bertempat di Ruang Sidang A-1 DTMI UGM, bertepatan dengan Rapat Koordinasi Pengurus (RKP) DTMI. Dalam rapat tersebut, Prof. Budi Hartono selaku Ketua DTMI menyampaikan harapan agar studi Alim dapat berjalan dengan lancar. ”Semoga studi berjalan lancar dan kurang lebih 4 tahun lagi dapat kembali lagi ke DTMI,” tuturnya. Prof. Budi juga mengingatkan Alim untuk tetap melakukan hobinya di sela waktu studinya agar dapat meredakan stress. Sekretaris Program Studi (Sekprodi) Doktor Teknik Mesin dan Industri, Muhammad Kusumawan Herliansyah, Ph.D. juga menyampaikan bahwa selama studi lanjut, diharapkan Alim tidak melupakan kewajibannya sebagai dosen. ”Tetap wajib mengisi administrasi dosen, seperti BKD Sister dan Serdos,” terangnya.

Menanggapi semua harapan dan doa yang ditujukan kepadanya, Alim menyampaikan terima kasihnya kepada DTMI atas dukungan yang diberikan kepadanya. ”Saya berterima kasih atas support dan bantuannya selama ini dalam mendampingi saya selama proses untuk memperoleh beasiswa tersebut,” tuturnya.

Selamat menjalani studi lanjut, Pak Alim. Semoga lancar dan sukses selalu di sana, dan dapat pulang kembali ke DTMI seusai studi dengan membawa segudang ilmu dan pengalaman baru.

Ujian Tesis Risky Haryanto Bahas Strategi Pendinginan Tubuh untuk Tingkatkan Kesehatan Pekerja Outdoor, Selaras dengan SDGs

Dalam rangka mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik) serta SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), mahasiswa Program Studi (Prodi) Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, Risky Haryanto, melaksanakan ujian tesis yang menyoroti isu kesehatan kerja di lingkungan panas ekstrem.

Pada Rabu (30/04) bertempat di Ruang Sidang A-3 Fakultas Teknik UGM, Risky mempertahankan tesisnya yang berjudul “Pengaruh Strategi Pendinginan Tubuh terhadap Tingkat Heat Strain ketika Melakukan Aktivitas di Lingkungan Pekerjaan Outdoor”. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Eng. Ir. Titis Wijayanto, S.T., M.Des., IPM., ASEAN Eng., dan diuji oleh Ir. Fitri Trapsilawati, S.T., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., Ir. Rini Dharmastiti, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., serta Ir. Ardiyanto, S.T., M.Sc., Ph.D., AEP, IPM.

Dalam pemaparannya, Risky menjelaskan bahwa pekerja outdoor berisiko tinggi mengalami heat-related illness akibat paparan panas matahari secara langsung. Penelitian ini meneliti efektivitas strategi pendinginan tubuh (body cooling) dengan metode cold water ingestion (CWI), forearm immersion (FI), dan wet towel (WT) yang dikombinasikan dengan kipas angin. Eksperimen dilakukan dalam lingkungan simulasi kerja panas dengan partisipasi 12 subjek pria muda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga metode cooling mampu menurunkan heat strain, namun metode forearm immersion (FI) dinilai paling efektif dan konsisten dalam menjaga stabilitas fisiologis tubuh baik selama fase istirahat maupun saat melanjutkan aktivitas fisik berat.

”Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar ilmiah bagi penerapan kebijakan keselamatan kerja yang lebih baik, terutama bagi sektor pekerjaan lapangan di iklim tropis,” papar Risky. Upaya ini sejalan dengan prinsip SDGs dalam menjamin kesehatan kerja serta menciptakan kondisi kerja yang aman dan produktif. Ujian tesis ini menjadi kontribusi akademik yang penting dalam mendukung upaya global menghadapi tantangan perubahan iklim dan perlindungan terhadap tenaga kerja di sektor informal dan formal yang terpapar risiko lingkungan ekstrem.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.