
Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin, Yulius Tomy Wijaya, melaksanakan ujian tesisnya di Ruang Sidang A-3, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Ujian ini dilaksanakan pada pukul pada Jumat (07/02) pukul 09.00 WIB dengan menghadirkan dua pembimbing tesis, yakni Dr. Budi Arifvianto, S.T., M.Biotech., dan Ardi Wiranata, S.T., M.Eng., Ph.D., serta dua penguji yang berkompeten, Ir. Muslim Mahardika, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM, ASEAN Eng., dan Muhammad Akhsin Muflikhun, S.T., MSME., Ph.D.
Tesis Yulius yang berjudul “Rancang Bangun Alat Pirolisis Baterai Lithium-Ion Tipe 18650 dengan Sistem Kontinu” bertemakan pengembangan alat pirolisis untuk mendaur ulang baterai lithium-ion tipe 18650. ”Baterai ini, yang banyak digunakan dalam berbagai perangkat elektronik modern seperti laptop, ponsel, dan kendaraan listrik, memiliki kapasitas penyimpanan energi tinggi, namun berisiko terhadap lingkungan apabila dibuang sembarangan,” papar Yulius.
Dalam penelitian ini, Yulius mengembangkan alat pirolisis berbasis sistem kontinu yang dirancang untuk menghilangkan komponen berbahaya seperti binder, separator, dan cairan elektrolit pada baterai bekas. Alat ini dirancang dengan menggunakan pipa stainless dan electric heater yang berfungsi untuk memanaskan baterai pada suhu 420°C dengan waktu tinggal 8 menit per baterai. Alat ini juga dilengkapi dengan sistem penghisap gas yang efektif untuk mengurangi emisi berbahaya selama proses.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat yang dikembangkan mampu bekerja optimal, dengan hasil simulasi menunjukkan faktor keamanan yang sangat baik sebesar 81,5 dan struktur alat yang aman dengan Von Mises maksimal sebesar 3,068 MPa. Selama pengoperasian, alat efektif dalam menghilangkan plastik, elektrolit, binder, dan separator dari baterai, menghasilkan material blackmass yang terpisah dengan baik.
Penelitian ini memiliki relevansi yang kuat terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam hal SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) dan SDG 13 (Perubahan Iklim). Dengan mengembangkan alat untuk mendaur ulang baterai lithium-ion, Yulius turut berkontribusi dalam mengurangi limbah berbahaya dan mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan baterai elektronik yang terus meningkat. Inovasi ini berpotensi mengurangi pencemaran dan risiko kebakaran atau ledakan yang dapat ditimbulkan oleh pembuangan baterai yang tidak sesuai prosedur.
Keberhasilan penelitian ini menjadi langkah penting dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan memberikan solusi konkret terhadap masalah pengelolaan baterai bekas.
Semoga dengan adanya penelitian ini, akan ada lebih banyak inisiatif yang mendukung pengembangan teknologi ramah lingkungan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.
Kontributor: Andhes Puspitalina, S.Hut.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.