
Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) Universitas Gadjah Mada pada Rabu (13/08), menyelenggarakan Seminar Proposal Program Magister Teknik Industri yang menghadirkan paparan penelitian dari Alansyah Faturohman. Penelitian tersebut berjudul “Strategi Kolaborasi Antar IKM Batik dalam Meningkatkan Efesiensi Waktu, Biaya, dan Kualitas Produk”.
Penelitian ini berangkat dari tantangan yang dihadapi para pelaku Small and Medium Enterprises (SMEs) batik di Indonesia, khususnya di wilayah Bantul, Yogyakarta. Industri batik, sebagai salah satu warisan budaya tak benda yang diakui UNESCO, memerlukan keseimbangan antara pelestarian tradisi dan peningkatan daya saing di pasar modern. Namun, persaingan yang ketat, keterbatasan sumber daya, dan biaya produksi yang tinggi kerap menjadi hambatan bagi pelaku usaha, terutama skala kecil dan menengah.
Alansyah mengusulkan strategi kolaborasi antar IKM batik untuk mengoptimalkan proses produksi melalui pembagian peran yang jelas pada tiga tahap utama pembuatan batik: desain, canting (penerapan malam/lilin panas pada kain), dan pewarnaan. Dalam model ini, tiga SMEs yang terlibat akan fokus pada tahap yang sesuai dengan keahlian masing-masing. Pendekatan ini diharapkan mampu memangkas waktu produksi, menekan biaya operasional, dan menghasilkan kualitas produk yang lebih baik dibandingkan produksi secara mandiri.
Dalam metodologinya, penelitian ini akan melibatkan evaluasi produk hasil kolaborasi oleh pakar batik guna mengukur peningkatan kualitas, efisiensi waktu, dan pengurangan biaya. Evaluasi akan dilakukan menggunakan indikator yang terukur, termasuk penghitungan lead time, analisis biaya produksi, serta uji kualitas estetika dan teknis batik tulis yang dihasilkan.
Selain itu, penelitian ini juga menyoroti aspek competitive advantage yang dapat diperoleh melalui kolaborasi, baik di pasar domestik maupun internasional. Dengan efisiensi yang lebih tinggi dan kualitas yang terjaga, IKM batik diharapkan mampu memperluas jangkauan pasar dan memperkuat posisinya sebagai pelaku industri kreatif yang berdaya saing global.
Alansyah berharap bahwa hasil penelitiannya dapat menjadi model kolaborasi yang dapat direplikasi oleh IKM batik di daerah lain, sekaligus menjadi inspirasi bagi industri kreatif lainnya dalam membangun sinergi untuk menghadapi tantangan produksi dan pemasaran.
Kontributor: Maryanti, A.Md.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.