Sebagai perwujudan komitmen Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM dalam mengedepankan kesiapan seluruh civitas akademikanya dalam mencegah, menghadapi, dan menanggulangi kondisi darurat, terutama yang disebabkan oleh kebakaran, DTMI mengadakan Fire Drill pada Kamis-Jumat, 26-27 September 2024. Dalam mengadakan Fire Drill ini, DTMI menggandeng Tim Pemadam Kebakaran UGM sebagai instruktur pelatihan.
Diikuti oleh dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan DTMI UGM, Fire Drill memberikan beberapa bentuk pelatihan kepada peserta, mulai dari cara menangani korban pingsan akibat menghirup asap kebakaran dengan memberikan cara mengangkut korban dengan baik dan benar agar menghindari cedera yang lebih parah, memberikan pelatihan cepat tanggap kepada seluruh peserta apabila alarm tanda kebakaran berbunyi untuk menyelamatkan diri dengan cara keluar menuju titik kumpul yang telah ditentukan, serta pelatihan penggunaan alat pemadam api ringan (APAR), selang hydrant, dan penanganan kebakaran ringan menggunakan kain basah.
Dalam menangani korban, peserta diberi pelatihan cara mengangkut korban ke atas tandu dengan benar, cara mengangkut tandu dengan aman, serta cara mengangkut tandu ke dalam mobil ambulans. Dengan mengetahui langkah-langkah mengangkut korban pingsan akibat menghirup asap kebakaran dapat membantu peserta dalam menangani kondisi sebenarnya, menyelamatkan nyawa, serta menghindari dampak yang lebih lanjut.
Refleks peserta terhadap alarm kebakaran yang berbunyi juga dilatih oleh Tim Pemadam Kebakaran UGM. Tim pelatih mengadakan suatu simulasi situasi alarm kebakaran berbunyi dan seluruh peserta diminta untuk segera mengungsi ke luar gedung dan berkumpul di titik kumpul seolah telah terjadi kebakaran yang sebenarnya. Pelatihan ini dapat membentuk respon peserta yang cepat terhadap kondisi darurat kebakaran agar tidak terjadi atau meminimalisir korban jiwa.
Kecakapan dalam menggunakan alat-alat pemadam kebakaran juga menjadi salah satu materi pelatihan. Pelatihan penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) dan selang hydrant diberikan kepada peserta agar dalam kondisi darurat kebakaran, peserta pelatihan dapat dengan cepat dan benar menggunakan APAR dan selang hydrant yang telah tersedia di beberapa titik di DTMI. Perawatan berkala dari alat-alat tersebut juga diajarkan secara singkat oleh tim pelatih.
Tidak hanya kondisi kebakaran darurat di DTMI, para peserta juga diberi pelatihan penanganan kebakaran ringan yang dapat terjadi di rumah. Kebocoran gas LPG yang kerap menjadi penyebab kebakaran di rumah, sesuai dengan materi pelatihan, dapat diatasi dengan menutup lubang sumber keluarnya gas yang bocor dengan jari agar tidak menyebabkan munculnya titik api. Apabila telah terjadi kebakaran kecil dan tidak ada APAR atau alat pemadam yang memadai, peserta diajari untuk memadamkan kebakaran tersebut dengan menggunakan kain basah yang ditutupkan ke atas sumber kebakaran dengan memperhatikan arah angin agar api tidak mengenai tubuh.
Sebagai salah satu kondisi darurat yang dapat terjadi kapan saja di dekat kita, pemahaman mengenai pencegahan dan penanggulangan kebakaran sangat penting untuk menghindari dampak yang merugikan. Melalui pelatihan Fire Drill, seluruh civitas akademika DTMI UGM diharapkan dapat mengetahui cara-cara pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta membangun respon yang baik dalam menanggapi kondisi darurat kebakaran.
