Arsip:

SDGs 9

Teknik Mesin UGM Terima Kunjungan MONEV MBKM Riset INSPIRASI Kolaborasi dengan Universitas Udayana

Program Studi (Prodi) Teknik Mesin UGM menerima kunjungan monitoring dan evaluasi (MONEV) dari Universitas Udayana (Unud) Bali untuk MBKM Riset pada Jumat (12/07), bertempat di Ruang Sidang A-1 DTMI FT UGM. Prodi Teknik Mesin diwakili oleh Prof. Dr. Deendarlianto menyambut perwakilan MONEV dari Unud, yaitu Dr. Pande Gde Sasmita Julyantoro yang merupakan dosen Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) Unud.

MONEV yang dilaksanakan oleh Unud berkenaan dengan 4 orang mahasiswa Teknik Mesin Unud yang melaksanakan program MBKM Riset di UGM di bawah bimbingan Prof. Dr. Deendarlianto, dengan mengevaluasi komunikasi dan koordinasi dalam tim riset, progress yang bisa disampaikan dan rencana luarannya, kendala yang ditemui dan bagaimana langkah-langkah penyelesaiannya, sekaligus memohon penilaian pembimbing riset. “Penelitian mengambil  topik produksi gelembung hidrogen yang merupakan penelitian kerja sama dengan NTU, ITB, UI, ITS, dan Pertamina dalam program Indonesia-NTU Singapore Institute of Researcher for Sustainability and Innovation (INSPIRASI),” jelas Deendarlianto. Mengenai rincian dari penelitian gelembung hidrogen seperti apa yang dilaksanakan oleh keempat mahasiswa Unud, Deendarlianto memaparkan bahwa mahasiswa mengamati produksi dari gelembung hidrogen yang termasuk mengamati percepatannya dalam bubble generator dan transportasi gelembung dalam saluran microchannel. Dalam melaksanakan riset, mahasiswa Unud juga memperoleh bimbingan dari 2 orang mahasiswa S3 Teknik Mesin UGM di bawah bimbingan Prof. Deendarlianto, yaitu Rafil Arizona dan Iskandar Ali Mubarok, serta dibantu juga oleh beberapa orang mahasiswa S1 Teknik Mesin UGM. Semenjak awal pelaksanaannya pada bulan Mei 2024, I Nyoman Citta Diatmika, salah satu mahasiswa Unud yang melaksanakan riset hidrogen di Teknik Mesin UGM, menyampaikan bahwa riset saat ini telah mencapai tahap pengambilan dan pengolahan data, dan diproyeksikan program MBKM Riset ini akan berlangsung hingga Desember 2024.  Deendarlianto menginfokan bahwa kegiatan riset INSPIRASI kali ini nantinya juga akan menjadi bahan untuk MONEV dengan Ditjen Diktiristek pada 5-6 Agustus 2024.  

Dr. Pande selaku penilai dalam MONEV ini menilai positif kegiatan kolaborasi riset yang difasilitasi oleh INSPIRASI ini. “Semoga mahasiswa yang terlibat dalam riset ini dapat menimba ilmu dan merasakan atmosfer keilmuan yang berbeda, sehingga sepulang dari riset, mahasiswa memperoleh inspirasi dan juga bisa membagikan pengamalan yang diperoleh,” ujar Pande. Setelah selesai melaksanakan pertemuan MONEV di Ruang Sidang A-1, Dr. Pande dihantar oleh Rafil dan Ali selaku pembimbing riset serta mahasiswa Unud untuk memantau fasilitas penelitian hidrogen INSPIRASI yang dibangun di sisi timur Departemen Teknik Geologi (DTGL) guna melihat-lihat alat-alat yang digunakan oleh mahasiswa dalam mengerjakan riset sekaligus memperoleh penjelasan jalannya riset dengan lebih terperinci.

Diskusikan Student Exchange dan Manufaktur, DTMI UGM Jajaki Peluang Kerja Sama dengan UNM

Program Studi (Prodi) Teknik Mesin UGM mendapat kunjungan dari Department of Mechanical, Materials, and Manufacturing Engineering, Faculty of Engineering University of Nottingham Malaysia (UNM) pada Kamis (27/06), bertempat di Ruang Sidang A1 Lantai 2, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM.

Tamu dari UNM, yaitu Dr. Novita Sakundarini dan Dr. Veronica Jauw (Smart Manufacturing Cluster UNM) disambut oleh Ketua Program Studi (Kaprodi) Teknik Mesin UGM, Ir. Muslim Mahardika, Ph.D. dan Kepala Laboratorium Teknologi Mekanik, Prof. Gesang Nugroho. Pertemuan kunjungan diawali dengan sambutan singkat oleh Ir. Muslim Mahardika, Ph.D. dan dilanjutkan dengan pemaparan singkat mengenai profil DTMI dan lebih mendalam mengenai profil Prodi Teknik Mesin UGM. Diinfokan juga oleh Muslim bahwa Prodi Teknik Mesin akan membuka International Undergraduate Program (IUP) pada tahun 2025. Dengan keharusan mahasiswa IUP memperoleh international exposure, Muslim berharap akan terbentuk kerja sama dengan UNM dalam bentuk international exposure bagi mahasiswa, salah satunya adalah dengan kerja sama pertukaran mahasiswa (student exchange). Selain student exchange, Muslim juga menjelaskan bahwa terbuka peluang kerja sama antara UGM dan UNM dalam bentuk joint research, terutama dalam bidang manufaktur.

Setelah paparan Prodi Teknik Mesin UGM selesai, agenda dilanjutkan dengan pemaparan profil dari UNM. Sebagai kampus yang terintegrasi dengan kampus University of Nottingham (UoN) yang berpusat di Inggris dan University of Nottingham di Tiongkok, Dr. Novita Sakundarini menjelaskan, sebagai respon atas keterbukaan kerja sama student exchange, bahwa mahasiswa yang berkuliah di UNM bisa transfer ke jaringan kampus University of Nottingham di Inggris maupun Tiongkok, dengan catatan bahwa akan ada penyesuaian tuition fee mengikuti ketentuan yang diterapkan oleh masing-masing kampus. Terkait dengan kerja sama dalam bentuk joint research, Dr. Veronica Jauw memaparkan pengembangan topik smart manufacturing di UNM bisa menjadi topik riset bersama, ditambah Ir. Muslim Mahardika, Ph.D. menyatakan ketertarikan prodi untuk mengangkat topik tersebut oleh karena dosen yang hadir pada pertemuan kunjungan ini, termasuk di dalamnya adalah Prof. Gesang Nugroho, Muhammad Akhsin Muflikhun, Ph.D., dan Muslim sendiri.

Setelah selesai berdiskusi dan berfoto bersama, tamu dari UNM dihantar oleh Prof. Gesang Nugroho dan Muhammad Akhsin Muflikhun, Ph.D. untuk berkunjung ke 2 laboratorium, yaitu Laboratorium CNC & CAD/CAM yang dikepalai oleh Akhsin sendiri, dan Laboratorium Teknologi Mekanik yang dikepalai oleh Prof. Gesang.

Pameran Mata Kuliah Proyek Desain Tampilkan Inovasi Mahasiswa untuk IKM

Program Studi Sarjana Teknik Mesin UGM mengadakan pameran produk hasil mata kuliah Proyek Desain 2 pada Rabu (12/06), bertempat di area parkir sepeda motor Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Pameran Proyek Desain 2 menampilkan berbagai macam produk karya mahasiswa yang akan digunakan sebagai solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh berbagai Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Sleman dan sekitarnya.

Sebagai mata kuliah kulminasi yang menguji pemahaman mahasiswa atas ilmu yang diperoleh selama kuliah dari semester awal hingga akhir, mahasiswa dituntut untuk menerapkan pengetahuan dalam bidang energi, manufaktur, dan dinamika dalam merancang dan memproduksi sebuah produk yang dapat difungsikan oleh pengguna dengan anggaran yang seefisien mungkin. “Proyek Desain dibagi menjadi 2 semester, Proyek Desain 1 fokusnya adalah di desain dan perhitungannya, kemudian Proyek Desain 2 untuk manufakturnya,” tutur Muhammad Aulia Rachman, M.Sc. selaku dosen pengampu mata kuliah Proyek Desain. Aulia menjabarkan bahwa pada Proyek Desain 2, mahasiswa diinstruksikan untuk melaksanakan proses manufaktur dan uji coba penggunaan produk, yang nantinya dari uji coba tersebut, mahasiswa akan memperoleh umpan balik langsung dari IKM pengguna produknya sebagai simulasi pengalaman menghadapi end user di dunia kerja. Mengusung tema yang berbeda setiap tahun, kali ini pameran Proyek Desain menampilkan karya mahasiswa hasil kolaborasi dengan IKM yang bergerak di bidang peternakan dan pertanian dengan fokus masing-masing produk mayoritas ada di pengolahan pupuk, baik itu kandang maupun kompos, dan pengeringan kotoran hewan ternak. Karya yang ditampilkan dalam pameran Produk Desain 2 difungsikan dengan berbagai macam mekanisme, mulai dari dioperasikan dengan prinsip mekanisme sederhana hingga digerakkan oleh mesin diesel.

Ravina N.B., salah satu mahasiswa peserta mata kuliah Proyek Desain dari angkatan 2020 menyatakan bahwa proses pembuatan alat pengayak pupuk karya dari kelompoknya berjalan cukup seru. “Proses pembuatannya seperti kita menyusun puzzle, karena pemotongannya harus presisi,” ujar Ravina. M. Aji Wirasena, mahasiswa peserta mata kuliah Proyek Desain angkatan 2021 yang bersama kelompoknya memproduksi alat pengering kotoran hewan ternak berpendapat bahwa mata kuliah Proyek Desain dirasa menarik. “Sebagai mahasiswa Teknik Mesin, kita menerapkan semua ilmu kita dalam pembuatan mesin ini, mulai dari perpindahan panas, manufaktur, dan teknik material,” tutur Aji. Prastowo Murti, Ph.D. selaku koordinator mata kuliah Proyek Desain 2 menyatakan bahwa mata kuliah tersebut untuk tahun ini telah selesai dengan adanya pameran karya mahasiswa. “Dilihat dari hasilnya, surprisingly alatnya selesai dan berfungsi semua, serta berdasarkan data yg diperoleh, disimpulkan bahwa pengguna puas dengan hasil karya mahasiswa dan saya pribadi merasa puas,” ujar Prastowo. Sebagai penutup, Prastowo menginformasikan bahwa Proyek Desain selanjutnya akan menuju ke IKM dengan tema yang lain (seperti industri batik) untuk mencoba menggali potensi mahasiswa dalam membuat suatu solusi sederhana guna meningkatkan nilai omzet dari IKM yang dituju melalui penggunaan alat tepat guna.

“Sinau Bareng DTMI” Buka Potensi Riset Teknik Manufaktur Berbasis Digital

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM kembali mengadakan “Sinau Bareng DTMI” yang saat ini telah mencapai seri ke-13. “Sinau Bareng DTMI” ke-13 diadakan pada Rabu (22/05) bertempat di Ruang Kelas M1.

Mengangkat tema “Digital Quality Control for Sustainable Manufacturing”, “Sinau Bareng DTMI” ke-13 mengundang Prof. Dr. Zahari Taha dari Malaysia sebagai narasumber dan Prof. Dr. Gesang Nugroho sebagai dosen DTMI dan Kepala Laboratorium Teknologi Mekanik DTMI sebagai moderator. Prof. Dr. Zahari Taha yang aktif di berbagai organisasi dan institusi seperti DZUKI Consultancy and Training (sebagai CEO), Asia Pacific of Sciences Malaysia, Institute of Engineering Designers, UK Chartered Engineer, Engineering Council UK, serta berpengalaman menjabat sebagai profesor di University Malaysia Pahang periode Juli 2010-2018 dan University of Malaya periode November 1983 – Juni 2010 dan Prof. Dr. Gesang Nugroho yang memiliki fokus keahlian di bidang manufaktur membagikan ilmu tentang pemanfaatan teknologi terkni berbasis digital yang akan membantu pekerjaan di bidang manufaktur dalam melaksanakan pengendalian kualitas.

Dalam kuliahnya, Prof. Zahari Taha menerangkan bahwa untuk menciptakan proses manufaktur yang sustainable, perusahaan biasanya akan berfokus pada penggunaan sumber daya alam secara efisien, meminimalisir limbah, dan mengurangi konsumsi energi. Implementasi yang umum dilakukan oleh perusahaan adalah meningkatkan efisiensi manufaktur dan memanfaatkan bahan baku ramah lingkungan untuk produk-produknya. Dari sekian banyak langkah-langkah peningkatan yang dilakukan, minimalisir retur dengan mengurangi cacat produk seringkali terlewat untuk dilakukan, sehingga Prof. Zahari Taha menyatakan bahwa perlu dilakukan usaha peningkatan dalam pengendalian kualitas yang baik dan modern, dengan kata lain, diperlukan sistem pengendalian kualitas produk berbasis digital yang akurat. Penggunaan Artificial Intelligence (AI) menjadi sebuah inovasi yang baik untuk menciptakan sistem pengendalian kualitas yang modern dan efisien dengan memanfaatkan masukan data mengenai cacat produk yang pernah ditemukan, sehingga sistem bisa menemukan cacat produk lebih cepat dan lebih akurat, serta dapat memangkas biaya dan waktu kerja jika dibandingkan sistem pengendalian kualitas manual yang mengandalkan pengecekan secara visual. Sesuai dengan namanya, “Sinau Bareng DTMI” terbuka untuk diikuti oleh mahasiswa Teknik Mesin dan Teknik Industri, ditambah topik yang diangkat kali ini adalah topik yang menjadi salah satu fokus yang digeluti oleh kedua program studi. Diharapkan setelah mengikuti “Sinau Bareng DTMI”, mahasiswa dapat memperoleh ide untuk melakukan riset manufaktur yang mutakhir dan bermanfaat.