Arsip:

SDGs 9

Dr. Romi Sukmawan dan Dona Lestari, M.Sc. Raih Predikat Lulusan Terbaik dan Tercepat Program Pascasarjana FT UGM

Fakultas Teknik (FT) UGM melangsungkan Pelepasan Calon Wisudawan Pascasarjana Periode II Tahun Akademik 2024/2025 bagi para mahasiswa lulusan Program Studi (Prodi) Magister dan Doktor dari 8 departemen di FT. Acara tersebut berlangsung pada Rabu (22/01),  bertempat Auditorium lantai 3 Gedung Prof. Roosseno Soerjohadikoesoemo – Smart Green Learning Center (SGLC) FT UGM.

Dalam Pelepasan Calon Wisudawan Prodi Magister dan Doktor tersebut, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM kembali membuktikan kualitasnya dengan diraihnya predikat mahasiswa lulusan terbaik dan masa studi tercepat dari masing-masing Prodi Doktor Teknik Mesin dan Magister Teknik Industri atas nama Dr. Romi Sukmawan dan Dona Lestari, M.Sc..

Dr. Romi Sukmawan adalah dosen Prodi Teknologi Rekayasa Mesin Industri Perkebunan, Politeknik LPP Yogyakarta. Dr. Romi menjadi lulusan tercepat Prodi Doktor FT UGM dengan masa studi 3 tahun 4 bulan 3 hari, sekaligus menjadi lulusan terbaik Prodi Doktor FT UGM dengan peraihan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4,00 dan 3 Publikasi Internasional Q1 dan 1 Publikasi Internasional Q2. Publikasi jurnal Dr. Romi adalah sebagai berikut:

  1. Easy Production of Acetylated Cellulose Nanofibers from Sisal Fibers by Conventional High‑Speed Blender (Q2)
  2. Optimizing Acetic Anhydride Amount for Improved Properties of Acetylated Cellulose Nanofibers from Sisal Fibers Using a High-Speed Blender (Q1)
  3. Study of Alkali and Acetylation Treatments on Sisal Fibers Compatibility with Low-Amine/Epoxy Stoichiometric Ratio (Q1)
  4. Synergistic Fffects of Acetylation Treatment and Acetylated Cellulose Nanofibers on Mechanical and Thermal Characteristics of Epoxy/ Unidirectional Acetylated Sisal Fabric Composites (Q1)

Dona Lestari, M.Sc. merupakan lulusan program Master by Research (MbR) Prodi Magister Teknik Industri UGM dari PT Pertamina (Persero). Predikat lulusan tercepat Prodi Magister FT UGM diraih Dona dengan masa studi 1 tahun 3 bulan 11 hari dan raihan IPK 3,88. Tesis yang menghantarkan Dona pada kelulusan cemerlang berjudul ”Analisis Implementasi Digital Procurement Pada Manajemen Rantai Pasokan Di Perusahaan Minyak Dan Gas Nasional”.

Selamat kepada Dr. Romi Sukmawan dan Dona Lestari, M.Sc.. Semoga ilmu yang telah diperoleh bisa bermanfaat dalam tugas Pak Romi dan Bu Dona dengan profesi masing-masing.

Topik Pengembangan Itinerary Perjalanan Berdasar Preferensi Wisatawan Hantar Salsabila Lulus Ujian Tesis

Salsabila Miftah Rezkia, mahasiswa Program Studi Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI), Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), berhasil mempertahankan tesisnya yang berjudul “Pengembangan Sistem Rekomendasi Itinerary Perjalanan dengan Mengintegrasikan Preferensi Wisatawan ke dalam Optimasi Rute Perjalanan”. Ujian tesis tersebut berlangsung pada Senin (20/01), bertempat di Ruang Sidang A3 dengan dipimpin oleh Dosen Pembimbing Ir. Budhi Sholeh Wibowo, S.T., M.T., PDEng., IPM., ASEAN.Eng..

Dalam tesisnya, Salsabila mengusulkan solusi untuk tantangan besar yang dihadapi oleh pengembang sistem rekomendasi perjalanan, yaitu pengambilan preferensi wisatawan dari data ulasan yang tidak terstruktur dan optimasi rute perjalanan yang memperhitungkan batasan waktu operasional destinasi. Selama ini, sebagian besar sistem rekomendasi perjalanan hanya memperhitungkan waktu sebagai batasan operasional, seperti jam buka dan tutup destinasi, tanpa memperhitungkan preferensi pribadi wisatawan. Hal ini menyebabkan rekomendasi yang dihasilkan bersifat umum dan kurang relevan dengan kebutuhan individu.

Salsabila mengembangkan sistem rekomendasi itinerary perjalanan yang lebih personal dengan menggabungkan teknik text mining untuk mengekstraksi preferensi wisatawan dari ulasan online dan algoritma Vehicle Routing Problem with Time Windows (VRPTW) untuk optimasi rute perjalanan. Penelitian ini mengajukan dua tahap utama: pertama, text mining untuk mengidentifikasi preferensi wisatawan dari ulasan menggunakan klasifikasi berbasis aturan, dan kedua, optimasi rute perjalanan menggunakan algoritma heuristik VRPTW yang diimplementasikan dengan Google OR-Tools.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model yang diusulkan mampu mengekstraksi informasi preferensi wisatawan dan mengklasifikasikannya berdasarkan dimensi waktu kunjungan. Sistem ini berhasil memberikan rekomendasi destinasi yang sesuai dengan waktu kunjungan yang diinginkan wisatawan. Selain itu, sistem ini juga meningkatkan efisiensi perjalanan dengan meminimalkan total jarak perjalanan, sambil memastikan rekomendasi tetap realistis dalam batasan waktu operasional destinasi.

Validasi model menggunakan dataset Solomon menunjukkan deviasi rata-rata jarak perjalanan sebesar 30,54% dibandingkan solusi acuan, dengan deviasi terkecil sebesar 11,13% pada skenario sederhana dan deviasi tertinggi mencapai 54,86% pada skenario lebih kompleks dengan batasan waktu yang ketat.

Sidang ujian tesis ini melibatkan tiga penguji, yaitu Prof. Ir. Budi Hartono, S.T., M.Pm., Ph.D., IPU., ASEAN.Eng., Ir. Hari Agung Yuniarto, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., dan Prof. Ir. Nur Aini Masruroh, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN.Eng. Hasil ujian menunjukkan bahwa Salsabila berhasil mempertahankan argumen dan metodologi penelitian dengan baik, serta dinyatakan lulus dengan hasil yang memuaskan.

Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan sistem rekomendasi perjalanan yang lebih personal dan efisien, serta dapat berperan dalam mendukung keberlanjutan sektor pariwisata dengan meningkatkan pengalaman wisatawan melalui teknologi yang lebih canggih dan berbasis data.

Kontributor: Maryanti, A.Md.

Penyunting: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Semar UGM Siap Berkompetisi di Shell Eco-Marathon 2025 Qatar

Semar UGM salah satu kendaraan inovatif kebanggan UGM tengah mempersiapkan debut mereka di Shell Eco-Marathon Asia Pasifik dan Timur Tengah 2025 yang akan digelar di Sirkuit Lusail, Qatar pada 8-12 Februari mendatang. Shell Eco-marathon merupakan kompetisi bergengsi yang mempertemukan kendaraan-kendaraan hemat energi yang mendobrak batasan-batasan yang ada. Tahun ini menandai babak baru setelah lima tahun berturut-turut kompetisi digelar di Indonesia, tepatnya di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Dalam upaya memaksimalkan potensi untuk berkompetisi dengan hasil inovasi kendaraan hemat energi dari sejumlah tim mahasiswa internasional, Hans Tobias Sihombing yang juga berperan sebagai General Manager Semar UGM, tim Semar UGM menghadirkan dua kendaraan terbaiknya, yaitu Semar Urban Hydroz 1.2 yang mengandalkan bahan bakar hidrogen dan Semar Proto 4.0 yang menggunakan listrik sebagai sumber energi utamanya. “Kita ingin membawa visi besar untuk mendorong inovasi keberlanjutan dengan kompetisi internasional ini,” kata Hans dalam keterangan kepada wartawan, Rabu (15/1).

Pada kompetisi sebelumnya, kata Hans, Semar UGM sukses mencetak berbagai pencapaian gemilang seperti Juara 1 Kategori Urban Hydrogen Fuel, Juara 1 Kategori Prototype Electric dengan rekor 938 km/kWh, Juara 1 Kategori Off-track Data dan Telemetri serta juara 3 Regional Championship. “Raihan Semar UGM di tahun-tahun sebelumnya membuktikan dominasi, dan kompetensi Semar UGM sebagai salah satu tim terbaik dalam bidang kendaraan hemat energi,” paparnya.

Jalan Semar UGM untuk menjadi juara tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pengorbanan besar harus dilakukan seperti harus melewatkan ujian akhir semester dan diharuskan mengulang ujian tersebut setelah kompetisi selesai. Saat pelaksanaan kompetisi pun, tim sempat menghadapi tekanan besar akibat salah satu masalah krusial. Kendaraan Semar Proto 4.0 sempat tidak lolos uji teknis hingga hari kedua sehingga Semar Proto tidak memiliki kesempatan untuk latihan di lintasan tersebut. Dengan penuh ketegangan, diskusi panjang, dan kerja sama yang luar biasa, Semar Proto 4.0 akhirnya merebut juara pertama di kategorinya. “Pengalaman ini menjadi momen mendebarkan yang menunjukkan ketangguhan, dedikasi, dan tekad tim untuk mewujudkan yang terbaik dan menjadi juara,” kenangnya.

Semangat inovasi inilah yang akan terus ditekadkan Semar UGM untuk membawa desain kendaraan ramah lingkungan mereka lebih dekat ke implementasi di jalan raya. Perjalanan menuju prestasi ini tidak dilakukan sendirian. Semar UGM bangga mendapat dukungan dari berbagai mitra yang berkomitmen pada keberlanjutan  seperti PT Petrokimia Gresik, Pos Properti Indonesia, Jericho, PLN, Toyota Astra Motor, Citra Jelajah Informatika, Wefreight, Inalum, Pebsteel, Dharma Precision Parts, dan Air Liquide. Semar UGM juga terus membuka pintu kolaborasi dengan mitra-mitra baru yang berbagi visi yang sama, yaitu menciptakan inovasi dan kreasi yang bermanfaat dan berkelanjutan bagi dunia.

Penulis: Lazuardi & Gusti Grehenson
Sumber berita dan foto: Laman Web UGM

FACT Modelling Uncertainty Kolaborasi UGM dan SUTD Rancang Pemasangan Panel Surya di Kalurahan Terban dan Cokrodiningratan

Sebagai bentuk komitmen atas perannya dalam penyediaan energi bersih dan terbarukan serta sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat, pada tahun 2025 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM kembali menyelenggarakan Freshmore Asian Cross-Curricular Trips (FACT) bekerja sama dengan Singapore University of Technology and Design (SUTD) yang berlangsung pada 6-10 Januari 2025. Mengusung aktivitas Modelling Uncertainty dengan topik ”Designing PV System for Riverside Community”, peserta FACT yang terdiri dari 43 orang mahasiswa UGM dari DTMI, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI), dan Departemen Teknik Kimia (DTK) serta 33 mahasiswa SUTD melaksanakan aktivitas bersama secara berkelompok di Laboratorium Menggambar Teknik DTMI, RW 05 Kalurahan Terban, dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kalurahan Cokrodiningratan.

Sesuai dengan tema yang diberikan, peserta diminta untuk membuat sebuah perancangan model berkaitan dengan pemasangan panel surya yang dapat dimanfaatkan oleh warga masyarakat di Terban dan Cokrodiningratan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari yang membutuhkan listrik, antara lain kegiatan perkumpulan warga, penyediaan air bersih melalui pompa, dan pengolahan air limbah. Pada hari pertama, peserta diberikan brief dan materi latar belakang lokasi pemasangan panel surya guna memberikan pemahaman awal mengenai lokasi yang akan dikunjungi, terlebih karena di lokasi sudah terpasang beberapa panel surya di beberapa titik dan peserta akan memodelkan titik-titik yang potensial untuk dipasang panel surya. Berbekal pengetahuan awal, pada hari kedua peserta dibawa untuk melaksanakan field trip dengan mengunjungi lokasi di Terban dan Cokrodiningratan secara langsung. Disambut oleh Ketua RW 05 Kalurahan Terban, Supriyanto S.Sos. di aula Masjid Nidaul Jannah Terban, kedatangan para peserta diterima dengan hangat oleh warga. ”Kami merasa senang bisa menerima kembali tamu dari SUTD, semoga kegiatan bisa berjalan lancar,” tutur Supriyanto. Setelah memperoleh pembagian titik kunjungan, peserta yang telah dibagi dalam kelompok-kelompok pada hari pertama kemudian menuju ke titik masing-masing untuk mengumpulkan data-data terperinci yang diperlukan dalam mengerjakan tugas yang diberikan dengan didampingi oleh liaison officer (LO) dari Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) UGM dan perangkat masyarakat setempat. Sekembalinya dari field trip, peserta diberi kesempatan untuk merefleksikan hasil kunjungan sekaligus berdiskusi dalam menyusun pemodelan yang akan dipresentasikan pada hari Jumat. Presentasi atas pemodelan yang telah dirancang dilaksanakan pada hari Jumat dengan durasi presentasi per kelompok adalah 7 menit dan durasi tanya jawab dengan para juri selama 10 menit. Dewan juri yang beranggotakan Dr. Wong Wei Pin (SUTD), Ir. Achmad Pratama Rifai, Ph.D. (DTMI UGM), dan Ir. Robertus Dhimas Dhewangga Putra, Ph.D. (DTMI UGM) menilai beberapa hal dari presentasi peserta, antara lain penyusunan problem statement, penyajian data, penentuan hipotesis dan batasan analisis, penyusunan metode penyelesaian, penyajian solusi dan timbal baliknya, dan penampilan presentasi dari kelompok. Dari penilaian yang dilakukan, ditentukan 1 tim terbaik dan 2 peserta terbaik dengan dipilih 1 mahasiswa UGM dan 1 mahasiswa SUTD. Setelah usai memberikan penilaian, dewan juri mengambil Tim 9 sebagai tim terbaik, dan Srikanth Srider (SUTD) dan Chika Zenita Sabrina (DTK UGM) sebagai peserta terbaik. Selain mengerjakan pemodelan instalasi panel surya, peserta juga mengikuti perkuliahan dari dosen-dosen UGM dan SUTD, yaitu Dr. Wong Wei Pin (SUTD), Syahirul Alim Ritonga, S.T., MRes (UGM), Dr. Jose Rafael Martinez Garcia (SUTD), dan Yun Prihantina Mulyani, Ph.D. (UGM).

Dr. Rafael dalam closing remarks menekankan bahwa meski pemodelan yang dikerjakan oleh para peserta bersifat kuantitatif, ada aspek lain yang juga penting untuk diperhatikan. ”Mempertimbangkan aspek manusia dalam sebuah komunitas masyarakat juga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan,” tuturnya. Senada dengan itu, Dr. Wong berharap para peserta, baik SUTD maupun UGM, bisa memperoleh banyak pelajaran berharga dari program FACT ini. ”Kreativitas para peserta sungguh mengesankan, dan semoga semua memperoleh wawasan yang baik dan meneruskan untuk berinovasi merancang desain yang berpusat pada manusia,” tambahnya. Kaitan topik yang diangkat oleh FACT tahun ini dengan SDGs disampaikan oleh Dr. Adhika Widyaparaga selaku Sekretaris Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM. ”Energi bersih dan terjangkau merupakan bagian dari SDGs, dan modelling uncertainty dalam FACT memainkan peran yang besar dalam mewujudkannya, dengan merancang pembangkit energi yang tepat guna menghindari kesalahan yang bisa saja terjadi,” tegasnya. Dr. Adhika menutup remarks dengan harapan bahwa modelling uncertainty dari FACT ini bisa menginspirasi dan memotivasi peserta untuk terus berinovasi untuk  menghasilkan energi bersih, terbarukan, dan terjangkau.

DTMI Selenggarakan Workshop Kecerdasan Buatan untuk Dosen

Dalam rangka senantiasa memperbarui wawasan dan kemampuan dosen, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM menyelenggarakan ”Workshop Pemanfaatan Kecerdasan Buatan Dalam Akademik” yang berlangsung pada 19-20 Desember 2024, bertempat di Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta, Kulonprogo, Yogyakarta. Workshop ini diperuntukkan bagi seluruh tenaga pendidik (dosen) DTMI UGM.

Secara khusus, workshop ini memiliki tujuan membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas penulisan karya ilmiah, dan juga bertujuan agar dosen dapat memberikan pemahaman yang mendalam kepada mahasiswa dalam pemanfaatan AI atau kecerdasan buatan untuk meningkatkan proses belajar mengajar, serta untuk mempersiapkan mereka menghadapi tuntutan dunia kerja yang semakin berbasis teknologi. Ketua Departemen Teknik Mesin dan Industri, Prof. Budi Hartono, mengharapkan workshop ini bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan. ”Dengan adanya kegiatan workshop tersebut, harapannya dapat meningkatkan pengetahuan dalam peningkatan pemanfaatan kecerdasan buatan dalam kegiatan akademik,” jelasnya.

Workshop kali ini mengundang Dr.Agr.Sc. Ir. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si., IPU.,ASEAN Eng. sebagai narasumber. Menurutnya, AI menjadi sebuah tantangan bagi dunia pendidikan. ”Kecepatan dari AI dan konektivitas mahasiswa dengan AI dalam mengerjakan tugas-tugas akan membuat dunia pendidikan tertatih-tatih, ditambah tantangan untuk membentuk pola pikir kritis mahasiswa di tengah gempuran penggunaan AI,” terangnya. Hatma menjelaskan bahwa mudah dan selalu tersedianya akses AI sekaligus fleksibilitas dalam memberikan perintah kepada AI menjadi daya tarik bagi mahasiswa untuk menggunakannya. ”AI juga bisa membantu dalam proses produksi materi, pengecekan kualitas karya, sampai ke pelayanan administrasi mahasiswa,” tambahnya.

Dalam pemaparan mengenai kelebihan dan kemudahan yang ditawarkan oleh AI, ada beberapa pendapat mengenai fungsi manusia yang tetap tidak dapat digantikan oleh AI. Dr. Priyo Tri Iswanto, salah satu peserta workshop menyampaikan bahwa pengalamannya menggunakan AI cenderung negatif karena saat mencoba membuat soal dengan AI, ternyata jawabannya selalu salah. ”Selain penggunaan AI dan actual intelligence, perlu ditambahkan dengan peningkatan critical thinking,” tuturnya. Peserta workshop lain, Ir. Sekar Sakti, S.T., M.BA., M.Sc. membagikan pengalamannya bahwa AI pernah mengalami stress out karena ada kesalahan dalam coding. ”Poin yang saya temukan adalah manusia tetap lebih pintar daripada AI,” tuturnya. Meski begitu, Prof. Budi Hartono mengungkapkan bahwa AI tetap dapat digunakan untuk membantu proses akademik. ”AI dapat membantu dalam menyelesaikan koreksi hasil ujian dan penyelesaian portofolio mata kuliah, termasuk Course Asessment atau CA,” pungkasnya.

DTMI Borong Apresiasi Kolaborasi Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Kontribusi Strategis

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM kembali menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan dalam perhelatan ”Kilas Balik dan Apresiasi – Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, Penelitian, dan Kerja Sama 2024” yang diadakan oleh Fakultas Teknik (FT) UGM pada Jumat (13/12), bertempat di Auditorium Gedung Prof. Roosseno Soerjohadikoesoemo – Smart and Green Learning Center (SGLC) FT UGM. Dalam acara tersebut, penghargaan diberikan untuk 3 bidang dengan 4 kategori untuk 2 bidang dan 3 kategori untuk 1 bidang, yaitu Bidang Penelitian dengan kategori Penerapan Teknologi, Teknologi Masa Depan, Teknologi Tepat Guna, dan Kolaborasi Internasional; Bidang Pengabdian Masyarakat dengan kategori Inovasi untuk Pemberdayaan UMKM, Kolaborasi Mitra, Aplikasi Kepakaran di Masyarakat, dan Kontribusi untuk Lingkungan Kampus; dan Bidang Kerja Sama dengan kategori Harmoni Kolaborasi, Kontribusi Strategis, dan Kontribusi Kolaboratif. Dari bidang dan kategori yang ada, DTMI memborong apresiasi untuk 3 bidang dengan masing-masing bidang 1 kategori, yaitu apresiasi kepada Prof. Deendarlianto untuk Bidang Penelitian kategori Kolaborasi Internasional, Tim Gugus Garam UGM yang beranggotakan Ir. Nur Mayke Eka Normasari, Ph.D., Ir. Subagyo, Ph.D., Prof. Sarto (DTK), Prof. Leni Sophia Heliani (DTGD), dan Dr. Ir. Rachmawan Budiarto (DTNTF) untuk Bidang Pengabdian Masyarakat kategori Inovasi untuk Pemberdayaan UMKM, dan DTMI untuk Bidang Kerja Sama kategori Kontribusi Strategis.

Prof. Deen – panggilan dari Prof. Deendarlianto – menyatakan bahwa penelitian kolaborasi internasional yang memperoleh penghargaan apresiasi dari FT adalah penelitian atau riset kolaborasi antara Indonesia, Singapura, Tiongkok, Belanda, dan Jerman. ”Riset hidrogen kami kerja sama dengan NTU Singapura, University of Groningen, TU Delft, TU Eindhoven, dan RWTH Aachen. Ada juga joint research lab program dengan Nanjing University of Aeronautics and Astronautics,” rinci Prof. Deen.

Sebagai salah satu anggota dari Tim Gugus Garam UGM, Ir. Nur Mayke Eka Normasari, Ph.D. menerangkan bahwa dengan melaksanakan pembinaan mitra Kelompok Usaha Garam (KUGar) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Tim Gugus Garam UGM memiliki tujuan besar menciptakan kemandirian garam nasional. “Tim Gugus Garam melaksanakan pendampingan dan pelatihan terhadap KUGar di DIY juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, yang selama ini telah dilaksanakan melalui sosialisasi dan juga melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN),” terangnya. Dr. Mayke menjelaskan bahwa aktivitas pendampingan yang dilaksanakan termasuk pembuatan proposal yang dapat diajukan oleh petambak untuk pendanaan pengadaan tunnel (kerja sama antara Gugus Garam, Pustek Kelautan, DPkM-KKN dan DKP DIY), pendampingan pembuatan merek dagang untuk garam kosmetik-garam spa (kerja sama antara Gugus Garam, Pustek Kelautan, dan Gama Multi), pembuatan diversifikasi produk (kerja sama antara Gugus Garam, Pustek Kelautan, DPkM-KKN), legalitas produk (kerja sama dengan Diperindag DIY untuk pendampingan pengajuan SNI, dan pembuatan merek dagang untuk garam konsumsi bersama KKN UGM). Salah satu produk yang telah diproduksi oleh Tim Gugus Garam UGM bersama dengan KUGar Tirta Bahari di Gunungkidul adalah garam spa dengan merek dagang ”GiriSewu”, yang telah diserahkan tim ke Engineering Research and Innovation Center (ERIC) pada 2023.

Prof. Budi Hartono, Ketua Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM, menyatakan bahwa pencapaian yang diraih oleh DTMI, baik itu berupa apresiasi kolaborasi penelitian, apresiasi pembinaan UMKM, maupun apresiasi Kontribusi Strategis, merupakan sebuah bukti dedikasi DTMI dalam berbagai rintisan dan pelaksanaan kerjasama internasional yang bersifat jangka panjang dan berdampak luas. ”Beberapa bentuk kolaborasi yang telah dilaksanakan antara lain FICEM, FACT, INSPIRASI, UKICIS, double degree, dan masih banyak bentuk kerja sama lain,” terangnya.

Prof. Budi mengharapkan bahwa inisiasi dan program kerja sama yang ada akan dapat memberi manfaat positif bagi masyarakat. ”Program kerja sama yang ada dan telah berjalan akan mendukung tercapainya visi DTMI menjadi departemen yang unggul, bereputasi internasional dalam bingkai kolaborasi,” pungkasnya.

Sumber foto: Prof. Budi Hartono, Prof. Deendarlianto, dan laman web Fakultas Teknik

Mahasiswa PMDSU Teknik Industri UGM Laksanakan Studi dan Riset di IMT Atlantique, Prancis

Mahasiswa program Pendidikan Magister Menuju Doktor Untuk Sarjana Unggul (PMDSU) Teknik Industri UGM angkatan 2022, Karsi Widiawati, berkesempatan untuk mengikuti Program Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI) PMDSU, program yang dibiayai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Program tersebut berlangsung dari 1 September 2024 – 31 Januari 2025, bertempat di IMT Atlantique, Prancis sebagai host university. Program ini menjadi salah satu skema beasiswa dalam program Ph.D. Mobility dari IMT Atlantique.  

Program yang diikuti oleh Wiwid, panggilan akrab dari Karsi Widiawati, ini merupakan sebuah program yang diikuti oleh mahasiswa PMDSU sebagai langkah penunjang keberhasilan seorang mahasiswa PMDSU untuk memenuhi target publikasi hasil riset di jurnal internasional bereputasi. Di IMT Atlantique, Wiwid mengambil konsentrasi Management and Optimization of Supply Chains and Transport di bawah naungan Département Automatique, Productique et Informatique (DAPI). “Fokus penelitian yang saya lakukan dalam program ini adalah melakukan pemodelan simulasi rantai pasok sirkular untuk sepeda motor listrik di Indonesia,” tutur Wiwid.

Melalui beasiswa PKPI, Wiwid mengaku memperoleh banyak manfaat, baik yang bersifat akademik maupun yang bersifat meningkatkan relasi internasional. “Di sini, saya belajar melakukan pemodelan simulasi dengan Petri Nets, menyusun draf manuskrip, menambah pengalaman internasional dengan banyak berinteraksi dengan mahasiswa sesama Ph.D. dan mengikuti kegiatan-kegiatan mahasiswa Ph.D. di host university, melakukan bimbingan dengan promotor dan kopromotor, serta merencanakan kerjasama di masa depan dengan IMT Atlantique,” tuturnya.

Oleh karena beasiswa PKPI merupakan sebuah program joint supervision antara IMT Atlantique dengan UGM, khususnya Prodi Teknik Industri, maka promotor dan ko-promotor dari Wiwid merupakan dosen dari kedua universitas, dengan Prof. Ir. Bertha Maya Sopha, ST., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. sebagai promotor dan Dr. Naly Rakoto dari Département Automatique, Productique et Informatique, IMT Atlantique sebagai ko-promotor dari host university. Sebagai bentuk keikutsertaan dalam program ini, Prof. Bertha berkunjung ke kampus IMT Atlantique di Nantes, Prancis untuk melaksanakan supervisi bersama dengan Dr. Naly terhadap kegiatan riset Wiwid di sana selama akhir Oktober hingga pertengahan November 2024.

Mahasiswa Prodi Doktoral Teknik Industri UGM Presentasikan Penelitian dalam Konferensi Internasional di Bangkok, Thailand

Dua mahasiswa Program Studi (Prodi) Doktoral Teknik Industri UGM, Wildanul Isnaini dan Kurniawanti, menjadi salah satu peserta The 22nd International Conference of ICT & Knowledge Engineering 2024 pada 20-22 November 2024, berlokasi di Ruang Auditorium Siam University, Bangkok, Thailand.

Konferensi ini diadakan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Computer Society Thailand Chapter. Wildanul Isnaini dan Kurniawanti berkesempatan untuk mempresentasikan karya ilmiahnya di hadapan khalayak ilmiah yang berasal dari 7 negara peserta konferensi, yaitu Indonesia, Thailand, Jepang, Filipina, Malaysia, India, dan Spanyol.

Wildanul memaparkan hasil penelitiannya yang berjudul “Facility Layout Design using Genetic Algorithm to Minimize the Waste of Transportation in Lean Manufacturing”, sedangkan Kurniawanti mempresentasikan penelitiannya mengenai “Strategic Prioritization of Industry 4.0 Adoption in Indonesia Manufacturing SMEs: A Best Worst Method Analysis”. Penelitian yang dilakukan oleh Wildanul menyasar pada fenomena tingginya kompetisi antar industri yang mengharuskan adanya peningkatan dalam setiap lini, salah satunya optimalisasi lini produksi. Perampingan sistem produksi dilaksanakan dengan menghilangkan aktivitas-aktivitas dalam industri yang dinilai tidak memberikan nilai tambah pada proses produksi atau yang biasa dikenal dengan waste. Menurut penelitian tersebut, waste dengan persentase paling tinggi adalah transportasi, dan Wildanul merekomendasikan untuk mengoptimalisasi tata letak fasilitas menggunakan Genetic Algorithm guna mengurangi waste transportasi. Mengambil topik bahasan industri 4.0, Kurniawanti menyorot pentingnya pengadopsian industri 4.0 bagi Industri Kecil Menengah (IKM) guna meningkatkan daya saingnya. Pengunaan Best Worst Method (BWM) diterapkan dan hasilnya ditemukan bahwa IKM yang paling siap mengadopsi teknologi 4.0 adalam sektor elektronik dan permesinan, dinilai dari kemampuan berinovasi dan adaptabilitas karyawan yang tinggi. Meski demikian, sektor lain seperti FnB dan tekstil yang prioritasnya lebih rendah juga memiliki potensi untuk bisa mengadaptasi teknologi 4.0. Kurniawanti merekomendasikan penelitian-penelitian selanjutnya untuk bisa ekspansi ke sektor-sektor lain dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam model yang lebih komprehensif agar dapat meningkatkan kemungkinan adaptasi teknologi oleh lebih banyak IKM.

Melalui konferensi ini, Wildanul dan Kurniawanti memperoleh banyak pandangan mengenai riset-riset yang sedang dilaksanakan dari seluruh penjuru dunia, sekaligus memberikan validasi bahwa metode riset dan topik riset yang dilaksanakan berkualitas baik.

Mahasiswa Prodi Doktoral Teknik Industri UGM Kenalkan Artificial Intelligence dalam Teknik Industri pada Kuliah Tamu Universitas Setia Budi Surakarta

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Doktoral Teknik Industri UGM, Hasan Mastri Siswadi dan Andri Nasution, diundang untuk menjadi pemateri dalam kuliah tamu yang diselenggarakan oleh Prodi Teknik Industri Universitas Setia Budi Surakarta pada Kamis (14/11), bertempat di Ruang A.1.1-A.1.2 Universitas Setia Budi Surakarta. Acara kuliah tamu ini adalah acara yang dikhususkan bagi mahasiswa Teknik Industri Universitas Setia Budi Surakarta saja.

Hasan dan Andri memberikan kuliah umum dengan tema “Peran Artificial Intelligence dalam Bidang Teknik Industri”. Setelah acara dibuka oleh Ketua Prodi Teknik Industri Universitas Setia Budi Surakarta, Erni Suparti, S.T., M.T., Andri memulai kuliah umum dengan memberikan penjelasan umum mengenai Artificial Intelligence secara umum agar mahasiswa, terutama mahasiswa tingkat sarjana, dapat memahami dengan baik terlebih dahulu mengenai dasar-dasar Artificial Intelligence, termasuk konsep dan penggunaan dasarnya. Setelah penjelasan umum tentang Artificial Intelligence, Hasan memaparkan penggunaan Artificial Intelligence secara khusus dalam bidang Teknik Industri, khususnya dalam bidang Additive Manufacturing.

Dengan adanya kuliah tamu mengenai peran dan penggunaan Artificial Intelligence dalam bidang Teknik Industri, mahasiswa diharapkan untuk dapat terus belajar memperbarui pengetahuannya di tengah berkembang pesatnya Artificial Intelligence agar kemampuan dan pengetahuannya tetap relevan dan tidak dapat digantikan secara total oleh kecerdasan buatan.

Penelitian Rooftop PV Hantarkan Dr. Yun Prihantina Mulyani Raih Insan UGM Berprestasi 2024

Dosen Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, Ir. Yun Prihantina Mulyani, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., menjadi salah satu pemenang anugerah Insan UGM Berprestasi 2024 untuk kategori “Publikasi Terbaik Tema Perubahan Iklim dan Adaptasi Lingkungan 2024” dari 5 pemenang kategori penghargaan Bidang Publikasi Terbaik pada Rabu (13/11) bertempat di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM. Penghargaan tersebut diperoleh Dr. Yun melalui publikasinya yang berjudul “Analyzing Public Discourse on Photovoltaic (PV) Adoption in Indonesia: A Topic-Based Sentiment Analysis of News Articles and Social Media” yang diterbitkan oleh Elsevier B.V. dan memperoleh poin Impact Factor 9,8 dan h-Index 309. Dr. Yun menyatakan bahwa penganugerahan penghargaan dilaksanakan berdasar pangkalan data publikasi dosen yang dimiliki oleh universitas. “Jurnal dengan tema-tema yang telah ditentukan dipilih berdasarkan Impact Factor yang tinggi,” jelas Dr. Yun. Untuk angka h-Index, Dr. Yun menjelaskan bahwa salah satu indikator jumlah nilai yang diperoleh adalah jumlah sitasi dari publikasi yang dimiliki. “Semakin banyak yang mensitasi, maka semakin banyak yang menganggap bahwa penelitian itu relevan dan impactful. Selain itu, dengan terbitnya penelitian kita di jurnal higher impact, maka bisa dikatakan bahwa kualitas penelitian kita baik dan kesempatan untuk diseminasi hasil penelitian akan lebih baik lagi karena lebih banyak orang yang melihat,” tambah Dr. Yun.

Penelitian yang memenangkan penghargaan tersebut merupakan luaran hibah LPDP UKICIS yang merupakan kolaborasi antara Indonesia dan Inggris. Proyek penelitian LPDP UKICIS diketuai oleh Ir. Hilya Mudrika Arini, Ph.D. dengan anggota Ir. Yun Prihantina Mulyani, Ph.D., Prof. Budi Hartono, Dhyana Paramitha, S.T., M.Sc., dan Anas Saifurrahman, S.T., M.B.A., M.Sc.. Dalam hibah tersebut, terdapat beberapa work package yang tersedia bagi anggota hibah dan Dr. Yun mengambil work package yang berkaitan dengan public discussion mengenai rooftop PV atau panel surya yang saat ini sedang dalam proses adaptasi di Indonesia. Dalam penelitiannya, Dr. Yun berfokus pada aspek manusia pada konteks transisi energi. “Jika kita terlalu fokus pada teknologi dan mengabaikan aspek manusia sebagai pengguna, maka transisi energi akan sulit dilaksanakan, sehingga kami dari tim Teknik Industri UGM berfokus bagaimana manusia bisa menerima transisi energi,” tutur Dr. Yun. Pengambilan data dari penelitian tersebut bersumber dari media sosial dan media daring konvensional, dengan mencoba mengamati perbincangan publik berkaitan dengan adopsi rooftop PV untuk menemukan driver dan barrier dari pengadopsian rooftop PV.  

Melalui pengamatan yang dilaksanakan dengan mengamati komentar media sosial dan isi berita di media daring konvensional, Dr. Yun memperoleh data bahwa media daring konvensional cenderung bersikap sebagai pendukung program pemerintah dalam melaksanakan transisi energi melalui rooftop PV, namun di sisi lain juga memposisikan diri pada pihak yang netral saat berbicara mengenai investasi rooftop PV yang cukup tinggi nilainya bagi masyarakat akar rumput. Dari media sosial, diperoleh temuan bahwa komentar masyarakat berada pada spektrum negatif. Beberapa hal yang paling banyak disoroti masyarakat adalah terkait dengan biaya investasi awal dan perawatan yang cukup tinggi dan kontinuitas suku cadang. Masyarakat juga berharap alternatif teknologi yang lebih terjangkau tetapi efektif. Selain itu, banyak hasil tangkapan diskusi yang mengarah pada misinformasi. Misalnya, masyarakat menganggap bahwa dengan menggunakan rooftop PV akan menyebabkan kerusakan alat elektronik di rumah karena naik turunnya pasokan listrik. Padahal, PV ini akan diinstalasi dalam jaringan PLN, sehingga tegangannya stabil dan tidak akan merusak alat elektronik. Ada juga misinformasi lainnya yaitu masyarakat ragu mengadopsi rooftop PV karena sensitif terhadap petir. Padahal, PV ini sudah teruji tahan lama dan tangguh di berbagai jenis cuaca termasuk guntur atau badai petir. Meski memiliki kecenderungan untuk berada pada spektrum netral negatif, ditemukan bahwa beberapa elemen masyarakat sudah memliki kesadaran penggunaan rooftop PV sebagai bentuk energi yang lebih ramah lingkungan.  Secara garis besar, dapat ditarik pokok utama bahwa pemerintah belum memiliki regulasi atau peraturan  dan promosi kuat yang dapat mendorong adopsi rooftop PV. Komunikasi melalui media massa perlu fokus pada edukasi masyarakat untuk meminimalkan misinformasi yang menghalangi adopsi. Meski telah menemukan banyak hal dalam penelitian yang dilakukan, Dr. Yun menyatakan bahwa masih ada aspek motivasi dan emosional yang belum dapat ditangkap dari komentar-komentar di media sosial maupun pemberitaan di media daring konvensional. “Aspek emosional dapat ditangkap melalui survei, dan akan kita dalami di penelitian selanjutnya,” tuturnya. Dr. Yun menyatakan bahwa aspek motivasi adalah salah satu unsur penting dalam proses desain teknologi tepat guna.

Setelah penelitian hibah LPDP UKICIS ini berlangsung, Dr. Yun menginformasikan bahwa UGM  juga menjadi pemenang dalam sebuah konsorsium South East Asia – Europe Joint Funding Scheme for Research and Innovation (JFS)bekerja sama dengan Swiss, Jepang, dan Kamboja, sehingga penelitian mengenai rooftop PV akan terus berjalan per November 2024 hingga 3 tahun ke depan. Penelitian ini akan menempatkan Swiss dan Jepang sebagai leading countries dalam penggunaan PV, Indonesia pada posisi medium, dan Kamboja pada posisi low. Dari penelitian tersebut, diharapkan akan muncul luaran berupa business model yang dapat menjadi win-win solution bagi seluruh stakeholder. Selain itu, penelitian juga akan berusaha memetakan regulasi apa saja yang sudah mendukung transisi energi ke PV dan apa saja yang belum. UGM juga akan bekerja sama dengan Swiss dalam konsorsium tersebut guna menyusun predictive tools terkait dengan maintenance dari PV. “Sebelum terjadi kegagalan, kita sudah bisa menemukan komponen apa yang bermasalah, sehingga harapannya penggunaan PV akan bersifat jangka panjang dan sepadan dengan investasinya,” jelas Dr. Yun. Untuk tim penelitinya, kali ini konsorsium JFS diketuai oleh Dr. Yun dengan anggota tim merupakan ekstensi dari LPDP UKICIS. Sebagai pesan penutup bagi mahasiswa, Dr. Yun memberikan tips bahwa jika mahasiswa ingin mencoba menemukan permasalahan untuk diangkat ke penelitian, maka mahasiswa bisa lebih giat untuk mengunjungi kanal-kanal berita populer yang berbasis riset yang membahas riset dengan bahasa yang lebih kasual. “Jika mahasiswa pusing membaca jurnal, maka bisa mengunjungi media-media populer yang berbasis riset, karena informasi yang diperoleh sebagai hasil berselancar di mesin pencarian biasanya tidak melalui proses editorial dan kalaupun iya, bisa jadi itu hanya opini. Mengunjungi media berbasis riset bisa menjadi langkah pertama bagi mahasiswa untuk menemukan isu-isu yang relevan, yang kemudian didalami kembali di jurnal penelitian,” pungkas Dr. Yun.