Arsip:

SDGs 9

DTMI Selenggarakan Workshop Kecerdasan Buatan untuk Dosen

Dalam rangka senantiasa memperbarui wawasan dan kemampuan dosen, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM menyelenggarakan ”Workshop Pemanfaatan Kecerdasan Buatan Dalam Akademik” yang berlangsung pada 19-20 Desember 2024, bertempat di Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta, Kulonprogo, Yogyakarta. Workshop ini diperuntukkan bagi seluruh tenaga pendidik (dosen) DTMI UGM.

Secara khusus, workshop ini memiliki tujuan membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas penulisan karya ilmiah, dan juga bertujuan agar dosen dapat memberikan pemahaman yang mendalam kepada mahasiswa dalam pemanfaatan AI atau kecerdasan buatan untuk meningkatkan proses belajar mengajar, serta untuk mempersiapkan mereka menghadapi tuntutan dunia kerja yang semakin berbasis teknologi. Ketua Departemen Teknik Mesin dan Industri, Prof. Budi Hartono, mengharapkan workshop ini bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan. ”Dengan adanya kegiatan workshop tersebut, harapannya dapat meningkatkan pengetahuan dalam peningkatan pemanfaatan kecerdasan buatan dalam kegiatan akademik,” jelasnya.

Workshop kali ini mengundang Dr.Agr.Sc. Ir. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si., IPU.,ASEAN Eng. sebagai narasumber. Menurutnya, AI menjadi sebuah tantangan bagi dunia pendidikan. ”Kecepatan dari AI dan konektivitas mahasiswa dengan AI dalam mengerjakan tugas-tugas akan membuat dunia pendidikan tertatih-tatih, ditambah tantangan untuk membentuk pola pikir kritis mahasiswa di tengah gempuran penggunaan AI,” terangnya. Hatma menjelaskan bahwa mudah dan selalu tersedianya akses AI sekaligus fleksibilitas dalam memberikan perintah kepada AI menjadi daya tarik bagi mahasiswa untuk menggunakannya. ”AI juga bisa membantu dalam proses produksi materi, pengecekan kualitas karya, sampai ke pelayanan administrasi mahasiswa,” tambahnya.

Dalam pemaparan mengenai kelebihan dan kemudahan yang ditawarkan oleh AI, ada beberapa pendapat mengenai fungsi manusia yang tetap tidak dapat digantikan oleh AI. Dr. Priyo Tri Iswanto, salah satu peserta workshop menyampaikan bahwa pengalamannya menggunakan AI cenderung negatif karena saat mencoba membuat soal dengan AI, ternyata jawabannya selalu salah. ”Selain penggunaan AI dan actual intelligence, perlu ditambahkan dengan peningkatan critical thinking,” tuturnya. Peserta workshop lain, Ir. Sekar Sakti, S.T., M.BA., M.Sc. membagikan pengalamannya bahwa AI pernah mengalami stress out karena ada kesalahan dalam coding. ”Poin yang saya temukan adalah manusia tetap lebih pintar daripada AI,” tuturnya. Meski begitu, Prof. Budi Hartono mengungkapkan bahwa AI tetap dapat digunakan untuk membantu proses akademik. ”AI dapat membantu dalam menyelesaikan koreksi hasil ujian dan penyelesaian portofolio mata kuliah, termasuk Course Asessment atau CA,” pungkasnya.

DTMI Borong Apresiasi Kolaborasi Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Kontribusi Strategis

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM kembali menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan dalam perhelatan ”Kilas Balik dan Apresiasi – Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, Penelitian, dan Kerja Sama 2024” yang diadakan oleh Fakultas Teknik (FT) UGM pada Jumat (13/12), bertempat di Auditorium Gedung Prof. Roosseno Soerjohadikoesoemo – Smart and Green Learning Center (SGLC) FT UGM. Dalam acara tersebut, penghargaan diberikan untuk 3 bidang dengan 4 kategori untuk 2 bidang dan 3 kategori untuk 1 bidang, yaitu Bidang Penelitian dengan kategori Penerapan Teknologi, Teknologi Masa Depan, Teknologi Tepat Guna, dan Kolaborasi Internasional; Bidang Pengabdian Masyarakat dengan kategori Inovasi untuk Pemberdayaan UMKM, Kolaborasi Mitra, Aplikasi Kepakaran di Masyarakat, dan Kontribusi untuk Lingkungan Kampus; dan Bidang Kerja Sama dengan kategori Harmoni Kolaborasi, Kontribusi Strategis, dan Kontribusi Kolaboratif. Dari bidang dan kategori yang ada, DTMI memborong apresiasi untuk 3 bidang dengan masing-masing bidang 1 kategori, yaitu apresiasi kepada Prof. Deendarlianto untuk Bidang Penelitian kategori Kolaborasi Internasional, Tim Gugus Garam UGM yang beranggotakan Ir. Nur Mayke Eka Normasari, Ph.D., Ir. Subagyo, Ph.D., Prof. Sarto (DTK), Prof. Leni Sophia Heliani (DTGD), dan Dr. Ir. Rachmawan Budiarto (DTNTF) untuk Bidang Pengabdian Masyarakat kategori Inovasi untuk Pemberdayaan UMKM, dan DTMI untuk Bidang Kerja Sama kategori Kontribusi Strategis.

Prof. Deen – panggilan dari Prof. Deendarlianto – menyatakan bahwa penelitian kolaborasi internasional yang memperoleh penghargaan apresiasi dari FT adalah penelitian atau riset kolaborasi antara Indonesia, Singapura, Tiongkok, Belanda, dan Jerman. ”Riset hidrogen kami kerja sama dengan NTU Singapura, University of Groningen, TU Delft, TU Eindhoven, dan RWTH Aachen. Ada juga joint research lab program dengan Nanjing University of Aeronautics and Astronautics,” rinci Prof. Deen.

Sebagai salah satu anggota dari Tim Gugus Garam UGM, Ir. Nur Mayke Eka Normasari, Ph.D. menerangkan bahwa dengan melaksanakan pembinaan mitra Kelompok Usaha Garam (KUGar) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Tim Gugus Garam UGM memiliki tujuan besar menciptakan kemandirian garam nasional. “Tim Gugus Garam melaksanakan pendampingan dan pelatihan terhadap KUGar di DIY juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, yang selama ini telah dilaksanakan melalui sosialisasi dan juga melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN),” terangnya. Dr. Mayke menjelaskan bahwa aktivitas pendampingan yang dilaksanakan termasuk pembuatan proposal yang dapat diajukan oleh petambak untuk pendanaan pengadaan tunnel (kerja sama antara Gugus Garam, Pustek Kelautan, DPkM-KKN dan DKP DIY), pendampingan pembuatan merek dagang untuk garam kosmetik-garam spa (kerja sama antara Gugus Garam, Pustek Kelautan, dan Gama Multi), pembuatan diversifikasi produk (kerja sama antara Gugus Garam, Pustek Kelautan, DPkM-KKN), legalitas produk (kerja sama dengan Diperindag DIY untuk pendampingan pengajuan SNI, dan pembuatan merek dagang untuk garam konsumsi bersama KKN UGM). Salah satu produk yang telah diproduksi oleh Tim Gugus Garam UGM bersama dengan KUGar Tirta Bahari di Gunungkidul adalah garam spa dengan merek dagang ”GiriSewu”, yang telah diserahkan tim ke Engineering Research and Innovation Center (ERIC) pada 2023.

Prof. Budi Hartono, Ketua Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM, menyatakan bahwa pencapaian yang diraih oleh DTMI, baik itu berupa apresiasi kolaborasi penelitian, apresiasi pembinaan UMKM, maupun apresiasi Kontribusi Strategis, merupakan sebuah bukti dedikasi DTMI dalam berbagai rintisan dan pelaksanaan kerjasama internasional yang bersifat jangka panjang dan berdampak luas. ”Beberapa bentuk kolaborasi yang telah dilaksanakan antara lain FICEM, FACT, INSPIRASI, UKICIS, double degree, dan masih banyak bentuk kerja sama lain,” terangnya.

Prof. Budi mengharapkan bahwa inisiasi dan program kerja sama yang ada akan dapat memberi manfaat positif bagi masyarakat. ”Program kerja sama yang ada dan telah berjalan akan mendukung tercapainya visi DTMI menjadi departemen yang unggul, bereputasi internasional dalam bingkai kolaborasi,” pungkasnya.

Sumber foto: Prof. Budi Hartono, Prof. Deendarlianto, dan laman web Fakultas Teknik

Mahasiswa PMDSU Teknik Industri UGM Laksanakan Studi dan Riset di IMT Atlantique, Prancis

Mahasiswa program Pendidikan Magister Menuju Doktor Untuk Sarjana Unggul (PMDSU) Teknik Industri UGM angkatan 2022, Karsi Widiawati, berkesempatan untuk mengikuti Program Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI) PMDSU, program yang dibiayai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Program tersebut berlangsung dari 1 September 2024 – 31 Januari 2025, bertempat di IMT Atlantique, Prancis sebagai host university. Program ini menjadi salah satu skema beasiswa dalam program Ph.D. Mobility dari IMT Atlantique.  

Program yang diikuti oleh Wiwid, panggilan akrab dari Karsi Widiawati, ini merupakan sebuah program yang diikuti oleh mahasiswa PMDSU sebagai langkah penunjang keberhasilan seorang mahasiswa PMDSU untuk memenuhi target publikasi hasil riset di jurnal internasional bereputasi. Di IMT Atlantique, Wiwid mengambil konsentrasi Management and Optimization of Supply Chains and Transport di bawah naungan Département Automatique, Productique et Informatique (DAPI). “Fokus penelitian yang saya lakukan dalam program ini adalah melakukan pemodelan simulasi rantai pasok sirkular untuk sepeda motor listrik di Indonesia,” tutur Wiwid.

Melalui beasiswa PKPI, Wiwid mengaku memperoleh banyak manfaat, baik yang bersifat akademik maupun yang bersifat meningkatkan relasi internasional. “Di sini, saya belajar melakukan pemodelan simulasi dengan Petri Nets, menyusun draf manuskrip, menambah pengalaman internasional dengan banyak berinteraksi dengan mahasiswa sesama Ph.D. dan mengikuti kegiatan-kegiatan mahasiswa Ph.D. di host university, melakukan bimbingan dengan promotor dan kopromotor, serta merencanakan kerjasama di masa depan dengan IMT Atlantique,” tuturnya.

Oleh karena beasiswa PKPI merupakan sebuah program joint supervision antara IMT Atlantique dengan UGM, khususnya Prodi Teknik Industri, maka promotor dan ko-promotor dari Wiwid merupakan dosen dari kedua universitas, dengan Prof. Ir. Bertha Maya Sopha, ST., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. sebagai promotor dan Dr. Naly Rakoto dari Département Automatique, Productique et Informatique, IMT Atlantique sebagai ko-promotor dari host university. Sebagai bentuk keikutsertaan dalam program ini, Prof. Bertha berkunjung ke kampus IMT Atlantique di Nantes, Prancis untuk melaksanakan supervisi bersama dengan Dr. Naly terhadap kegiatan riset Wiwid di sana selama akhir Oktober hingga pertengahan November 2024.

Mahasiswa Prodi Doktoral Teknik Industri UGM Presentasikan Penelitian dalam Konferensi Internasional di Bangkok, Thailand

Dua mahasiswa Program Studi (Prodi) Doktoral Teknik Industri UGM, Wildanul Isnaini dan Kurniawanti, menjadi salah satu peserta The 22nd International Conference of ICT & Knowledge Engineering 2024 pada 20-22 November 2024, berlokasi di Ruang Auditorium Siam University, Bangkok, Thailand.

Konferensi ini diadakan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Computer Society Thailand Chapter. Wildanul Isnaini dan Kurniawanti berkesempatan untuk mempresentasikan karya ilmiahnya di hadapan khalayak ilmiah yang berasal dari 7 negara peserta konferensi, yaitu Indonesia, Thailand, Jepang, Filipina, Malaysia, India, dan Spanyol.

Wildanul memaparkan hasil penelitiannya yang berjudul “Facility Layout Design using Genetic Algorithm to Minimize the Waste of Transportation in Lean Manufacturing”, sedangkan Kurniawanti mempresentasikan penelitiannya mengenai “Strategic Prioritization of Industry 4.0 Adoption in Indonesia Manufacturing SMEs: A Best Worst Method Analysis”. Penelitian yang dilakukan oleh Wildanul menyasar pada fenomena tingginya kompetisi antar industri yang mengharuskan adanya peningkatan dalam setiap lini, salah satunya optimalisasi lini produksi. Perampingan sistem produksi dilaksanakan dengan menghilangkan aktivitas-aktivitas dalam industri yang dinilai tidak memberikan nilai tambah pada proses produksi atau yang biasa dikenal dengan waste. Menurut penelitian tersebut, waste dengan persentase paling tinggi adalah transportasi, dan Wildanul merekomendasikan untuk mengoptimalisasi tata letak fasilitas menggunakan Genetic Algorithm guna mengurangi waste transportasi. Mengambil topik bahasan industri 4.0, Kurniawanti menyorot pentingnya pengadopsian industri 4.0 bagi Industri Kecil Menengah (IKM) guna meningkatkan daya saingnya. Pengunaan Best Worst Method (BWM) diterapkan dan hasilnya ditemukan bahwa IKM yang paling siap mengadopsi teknologi 4.0 adalam sektor elektronik dan permesinan, dinilai dari kemampuan berinovasi dan adaptabilitas karyawan yang tinggi. Meski demikian, sektor lain seperti FnB dan tekstil yang prioritasnya lebih rendah juga memiliki potensi untuk bisa mengadaptasi teknologi 4.0. Kurniawanti merekomendasikan penelitian-penelitian selanjutnya untuk bisa ekspansi ke sektor-sektor lain dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam model yang lebih komprehensif agar dapat meningkatkan kemungkinan adaptasi teknologi oleh lebih banyak IKM.

Melalui konferensi ini, Wildanul dan Kurniawanti memperoleh banyak pandangan mengenai riset-riset yang sedang dilaksanakan dari seluruh penjuru dunia, sekaligus memberikan validasi bahwa metode riset dan topik riset yang dilaksanakan berkualitas baik.

Mahasiswa Prodi Doktoral Teknik Industri UGM Kenalkan Artificial Intelligence dalam Teknik Industri pada Kuliah Tamu Universitas Setia Budi Surakarta

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Doktoral Teknik Industri UGM, Hasan Mastri Siswadi dan Andri Nasution, diundang untuk menjadi pemateri dalam kuliah tamu yang diselenggarakan oleh Prodi Teknik Industri Universitas Setia Budi Surakarta pada Kamis (14/11), bertempat di Ruang A.1.1-A.1.2 Universitas Setia Budi Surakarta. Acara kuliah tamu ini adalah acara yang dikhususkan bagi mahasiswa Teknik Industri Universitas Setia Budi Surakarta saja.

Hasan dan Andri memberikan kuliah umum dengan tema “Peran Artificial Intelligence dalam Bidang Teknik Industri”. Setelah acara dibuka oleh Ketua Prodi Teknik Industri Universitas Setia Budi Surakarta, Erni Suparti, S.T., M.T., Andri memulai kuliah umum dengan memberikan penjelasan umum mengenai Artificial Intelligence secara umum agar mahasiswa, terutama mahasiswa tingkat sarjana, dapat memahami dengan baik terlebih dahulu mengenai dasar-dasar Artificial Intelligence, termasuk konsep dan penggunaan dasarnya. Setelah penjelasan umum tentang Artificial Intelligence, Hasan memaparkan penggunaan Artificial Intelligence secara khusus dalam bidang Teknik Industri, khususnya dalam bidang Additive Manufacturing.

Dengan adanya kuliah tamu mengenai peran dan penggunaan Artificial Intelligence dalam bidang Teknik Industri, mahasiswa diharapkan untuk dapat terus belajar memperbarui pengetahuannya di tengah berkembang pesatnya Artificial Intelligence agar kemampuan dan pengetahuannya tetap relevan dan tidak dapat digantikan secara total oleh kecerdasan buatan.

Penelitian Rooftop PV Hantarkan Dr. Yun Prihantina Mulyani Raih Insan UGM Berprestasi 2024

Dosen Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, Ir. Yun Prihantina Mulyani, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., menjadi salah satu pemenang anugerah Insan UGM Berprestasi 2024 untuk kategori “Publikasi Terbaik Tema Perubahan Iklim dan Adaptasi Lingkungan 2024” dari 5 pemenang kategori penghargaan Bidang Publikasi Terbaik pada Rabu (13/11) bertempat di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM. Penghargaan tersebut diperoleh Dr. Yun melalui publikasinya yang berjudul “Analyzing Public Discourse on Photovoltaic (PV) Adoption in Indonesia: A Topic-Based Sentiment Analysis of News Articles and Social Media” yang diterbitkan oleh Elsevier B.V. dan memperoleh poin Impact Factor 9,8 dan h-Index 309. Dr. Yun menyatakan bahwa penganugerahan penghargaan dilaksanakan berdasar pangkalan data publikasi dosen yang dimiliki oleh universitas. “Jurnal dengan tema-tema yang telah ditentukan dipilih berdasarkan Impact Factor yang tinggi,” jelas Dr. Yun. Untuk angka h-Index, Dr. Yun menjelaskan bahwa salah satu indikator jumlah nilai yang diperoleh adalah jumlah sitasi dari publikasi yang dimiliki. “Semakin banyak yang mensitasi, maka semakin banyak yang menganggap bahwa penelitian itu relevan dan impactful. Selain itu, dengan terbitnya penelitian kita di jurnal higher impact, maka bisa dikatakan bahwa kualitas penelitian kita baik dan kesempatan untuk diseminasi hasil penelitian akan lebih baik lagi karena lebih banyak orang yang melihat,” tambah Dr. Yun.

Penelitian yang memenangkan penghargaan tersebut merupakan luaran hibah LPDP UKICIS yang merupakan kolaborasi antara Indonesia dan Inggris. Proyek penelitian LPDP UKICIS diketuai oleh Ir. Hilya Mudrika Arini, Ph.D. dengan anggota Ir. Yun Prihantina Mulyani, Ph.D., Prof. Budi Hartono, Dhyana Paramitha, S.T., M.Sc., dan Anas Saifurrahman, S.T., M.B.A., M.Sc.. Dalam hibah tersebut, terdapat beberapa work package yang tersedia bagi anggota hibah dan Dr. Yun mengambil work package yang berkaitan dengan public discussion mengenai rooftop PV atau panel surya yang saat ini sedang dalam proses adaptasi di Indonesia. Dalam penelitiannya, Dr. Yun berfokus pada aspek manusia pada konteks transisi energi. “Jika kita terlalu fokus pada teknologi dan mengabaikan aspek manusia sebagai pengguna, maka transisi energi akan sulit dilaksanakan, sehingga kami dari tim Teknik Industri UGM berfokus bagaimana manusia bisa menerima transisi energi,” tutur Dr. Yun. Pengambilan data dari penelitian tersebut bersumber dari media sosial dan media daring konvensional, dengan mencoba mengamati perbincangan publik berkaitan dengan adopsi rooftop PV untuk menemukan driver dan barrier dari pengadopsian rooftop PV.  

Melalui pengamatan yang dilaksanakan dengan mengamati komentar media sosial dan isi berita di media daring konvensional, Dr. Yun memperoleh data bahwa media daring konvensional cenderung bersikap sebagai pendukung program pemerintah dalam melaksanakan transisi energi melalui rooftop PV, namun di sisi lain juga memposisikan diri pada pihak yang netral saat berbicara mengenai investasi rooftop PV yang cukup tinggi nilainya bagi masyarakat akar rumput. Dari media sosial, diperoleh temuan bahwa komentar masyarakat berada pada spektrum negatif. Beberapa hal yang paling banyak disoroti masyarakat adalah terkait dengan biaya investasi awal dan perawatan yang cukup tinggi dan kontinuitas suku cadang. Masyarakat juga berharap alternatif teknologi yang lebih terjangkau tetapi efektif. Selain itu, banyak hasil tangkapan diskusi yang mengarah pada misinformasi. Misalnya, masyarakat menganggap bahwa dengan menggunakan rooftop PV akan menyebabkan kerusakan alat elektronik di rumah karena naik turunnya pasokan listrik. Padahal, PV ini akan diinstalasi dalam jaringan PLN, sehingga tegangannya stabil dan tidak akan merusak alat elektronik. Ada juga misinformasi lainnya yaitu masyarakat ragu mengadopsi rooftop PV karena sensitif terhadap petir. Padahal, PV ini sudah teruji tahan lama dan tangguh di berbagai jenis cuaca termasuk guntur atau badai petir. Meski memiliki kecenderungan untuk berada pada spektrum netral negatif, ditemukan bahwa beberapa elemen masyarakat sudah memliki kesadaran penggunaan rooftop PV sebagai bentuk energi yang lebih ramah lingkungan.  Secara garis besar, dapat ditarik pokok utama bahwa pemerintah belum memiliki regulasi atau peraturan  dan promosi kuat yang dapat mendorong adopsi rooftop PV. Komunikasi melalui media massa perlu fokus pada edukasi masyarakat untuk meminimalkan misinformasi yang menghalangi adopsi. Meski telah menemukan banyak hal dalam penelitian yang dilakukan, Dr. Yun menyatakan bahwa masih ada aspek motivasi dan emosional yang belum dapat ditangkap dari komentar-komentar di media sosial maupun pemberitaan di media daring konvensional. “Aspek emosional dapat ditangkap melalui survei, dan akan kita dalami di penelitian selanjutnya,” tuturnya. Dr. Yun menyatakan bahwa aspek motivasi adalah salah satu unsur penting dalam proses desain teknologi tepat guna.

Setelah penelitian hibah LPDP UKICIS ini berlangsung, Dr. Yun menginformasikan bahwa UGM  juga menjadi pemenang dalam sebuah konsorsium South East Asia – Europe Joint Funding Scheme for Research and Innovation (JFS)bekerja sama dengan Swiss, Jepang, dan Kamboja, sehingga penelitian mengenai rooftop PV akan terus berjalan per November 2024 hingga 3 tahun ke depan. Penelitian ini akan menempatkan Swiss dan Jepang sebagai leading countries dalam penggunaan PV, Indonesia pada posisi medium, dan Kamboja pada posisi low. Dari penelitian tersebut, diharapkan akan muncul luaran berupa business model yang dapat menjadi win-win solution bagi seluruh stakeholder. Selain itu, penelitian juga akan berusaha memetakan regulasi apa saja yang sudah mendukung transisi energi ke PV dan apa saja yang belum. UGM juga akan bekerja sama dengan Swiss dalam konsorsium tersebut guna menyusun predictive tools terkait dengan maintenance dari PV. “Sebelum terjadi kegagalan, kita sudah bisa menemukan komponen apa yang bermasalah, sehingga harapannya penggunaan PV akan bersifat jangka panjang dan sepadan dengan investasinya,” jelas Dr. Yun. Untuk tim penelitinya, kali ini konsorsium JFS diketuai oleh Dr. Yun dengan anggota tim merupakan ekstensi dari LPDP UKICIS. Sebagai pesan penutup bagi mahasiswa, Dr. Yun memberikan tips bahwa jika mahasiswa ingin mencoba menemukan permasalahan untuk diangkat ke penelitian, maka mahasiswa bisa lebih giat untuk mengunjungi kanal-kanal berita populer yang berbasis riset yang membahas riset dengan bahasa yang lebih kasual. “Jika mahasiswa pusing membaca jurnal, maka bisa mengunjungi media-media populer yang berbasis riset, karena informasi yang diperoleh sebagai hasil berselancar di mesin pencarian biasanya tidak melalui proses editorial dan kalaupun iya, bisa jadi itu hanya opini. Mengunjungi media berbasis riset bisa menjadi langkah pertama bagi mahasiswa untuk menemukan isu-isu yang relevan, yang kemudian didalami kembali di jurnal penelitian,” pungkas Dr. Yun.

Mahasiswa Doktoral Teknik Mesin UGM Presentasikan Makalah di Jepang

Mahasiswa Program Doktoral Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, Nurbaiti, menjadi pemakalah dalam The 9th International Conference on Materials Technology and Applications 2024 (ICMTA 2024) pada 6-8 November 2024, bertempat di Osaka, Jepang.

Pada acara yang diselenggarakan oleh Science and Engineering Institute ini, Nurbaiti berkesempatan untuk mempresentasikan makalahnya dalam seminar internasional yang berjudul “Morphology and Deviation dimension of Hydroxyapatite/Collagen Composite After Printing with Three-Dimensional Bioprinting” di depan khalayak internasional. Dalam makalahnya, Nurbaiti memaparkan bahwa oleh karena besarnya kebutuhan perancah dan cangkok tulang seiring dengan meningkatnya jumlah kelainan tulang yang terjadi secara umum, maka ia meneliti morfologi, dimensi deviasi, penyusutan, dan kekerasan dari material hidroksiapatit (HA)/komposit kolagen yang menyerupai tulang manusia. HA dicetak menggunakan three-dimensional bioprinting berbasis ekstrusi dengan kecepatan pencetakan 10 mm/menit dan tinggi lapisan 0.5 mm, dengan komposisi HA dan material kolagen 70% dan 30%, agar menyerupai tulang alami manusia. Produk dari penelitian ini yang diproduksi menggunakan teknologi 3D printing nantinya dapat membantu kebutuhan perancah dan cangkok tulang bagi para penderita kelainan tulang.

Selain ICMTA 2024, digelar sekaligus juga The 13th International Conference on Nanostructures, Nanomaterials, and Nanoengineering 2024 (ICNN 2024) di lokasi yang sama. Selain Nurbaiti, ICMTA 2024 juga menghadirkan beberapa pembicara, antara lain Prof. Umemura Kazuo dari Tokyo University of Science yang menjelaskan tentang Migration of Livings: from Diatom Gliding Phenomenon in Microchambers to Human Activities with STEPN Web3.0 Application Software, Prof. Mikio Ito dari Fukui University of Technology yang menjelaskan tentang Fabrication of Diamond Particle Dispersed Metal Matrix Composites by Spark Plasma Sintering (SPS) for High Thermal Conductive Materials, dan Prof. Chih-Lang Lin dari Central Taiwan University of Science and Technology yang menjelaskan tentang Study of the Factors on Controlling Cured Layer Thickness in DLP 3D Printing. Melalui ICMTA 2024, Nurbaiti menyatakan bahwa ia memperoleh ilmu yang bermanfaat tentang aplikasi material dan teknologi yang digunakan pada saat ini. Selain itu, ia juga memperoleh relasi dari banyak negara yang semakin membuka peluang untuk berbagai kolaborasi di masa mendatang.

Tim Reactics Chem-E-Car UGM Duduki Posisi Top 7 Global Performance pada AIChE Annual Chem-E-Car Competition di Amerika Serikat

Tim Reactics Chem-E-Car UGM kembali menorehkan pencapaian gemilang di ajang bergengsi kompetisi Chem-E-Car (Chemical Engineering Car) yang diselenggarakan oleh American Institute of Chemical Engineerings (AIChE) telah selesai diselenggarakan pada 25-28 Oktober silam di San Diego Convention Center, California, Amerika Serikat dengan menempati peringkat 7 secara global, sekaligus menjadikannya sebagai peringkat kedua di tingkat Asia setelah berhasil mengalahkan 51 kompetitor dari negara lainnya. Kompetisi ini merupakan kegiatan tahunan yang melibatkan mahasiswa dari berbagai belahan dunia untuk mendesain dan membangun prototipe mobil bertenaga sumber energi kimia, yang akan berjalan dengan aman dan berhenti pada jarak tertentu.

Dalam kompetisi AIChE Annual Chem-E-Car Competition, peserta menunjukkan kebolehan mobil hasil rancangannya dan dinilai melalui beberapa uji kriteria, seperti concept, safety, presentasi, dan race. Menurut Muhammad Manaf Romli (Teknik Mesin 2021) sebagai salah satu anggota tim, kriteria yang paling menantang adalah kriteria race. “Penilaian terberat di bagian ketepatan jaraknya, yaitu semakin mendekati jarak yang ditentukan, maka poinnya semakin tinggi, sehingga jarak yang ditempuh harus semakin akurat jika ingin poinnya besar,” tutur Romli. Sebagai informasi, penyelenggara menentukan bahwa jarak yang harus ditempuh oleh peserta adalah 26,62 meter, sedangkan jarak yang dapat ditempuh oleh mobil hasil karya tim Reactics Chem-E-Car UGM adalah 25,57 meter.

Ikhlasul Amal Abda’i (Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika, Fakultas MIPA) selaku Ketua Tim menjelaskan bahwa Tim Reactics Chem-E-Car UGM telah melakukan riset mendalam dan uji coba ekstensif sejak Maret hingga Oktober 2024 untuk menyiapkan tim dalam menghadapi kompetisi. “Kompetisi ini jadi kesempatan pertama kami untuk bersaing secara langsung dengan universitas-universitas top dunia. Dengan berbagai persiapan, dari awal kami yakin bisa memberikan usaha terbaik dan bersaing di level global,” jelas Ikhlasul dihubungi secara daring, Selasa (12/11). Muhammad Andriano Hasnam (Departemen Teknik Nuklir dan Fisika) selaku manajer tim menyatakan bahwa meskipun menghadapi tantangan eksternal yang sangat berbeda dari Indonesia, seperti zona waktu, suhu, dan berbagai kondisi limitasi lainnya, tim mampu memberikan performa yang membanggakan. “Mereka cepat beradaptasi dengan sangat baik secara fisik dan mental, sehingga bisa tampil prima dan solid dalam setiap tahapan kompetisi,” tutur Andriano yang juga dihubungi secara daring, Selasa (12/11).

Kesuksesan Tim Reactics Chem-E-Car UGM saat itu juga tidak luput dari dukungan para dosen pembimbing, yaitu Budhijanto, ST., MT., Ph.D., IPM, Addin Suwastono, S.T., M.Eng., Mokhammad Fajar Pradipta, S.Si., M.Eng., dan Robertus Dimas Dhewangga Putra, S.T., M.Eng., PhD. Andriano juga mengucapkan terima kasih kepada TEKAGAMA (Alumni Teknik Kimia Gadjah Mada) sebagai sponsor dan donatur yang memberangkatkan tim untuk mengikuti kompetisi di Amerika Serikat. Meski tidak ikut berangkat ke Amerika Serikat, Romli sangat bersyukur bisa berkontribusi dalam mempersiapkan mobil karya timnya sebelum dilombakan di kompetisi. “Bagi saya sendiri, ini merupakan pengalaman yang berharga. Salah satu kesempatan yang mungkin tidak akan tercapai jika saya tidak kuliah di sini. Saya juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari departemen, fakultas, dan universitas yang sudah memberangkatkan tim kami,” pungkas Romli.

Disadur dengan perubahan seperlunya dari: https://ugm.ac.id/id/berita/mahasiswa-ugm-raih-prestasi-internasional-pada-ajang-kompetisi-chem-e-car-di-amerika-serikat/

Narasumber wawancara: Muhammad Manaf Romli (Teknik Mesin 2021)

PLN ICE 2024: Universitas Gadjah Mada Raih Juara 1 dalam Kompetisi Rancang Bangun Gokart Listrik

Tim SEMAR RACING KART TEAM UGM raih Juara di PLN ICE 2024, kompetisi inovasi kelistrikan nasional, menunjukkan inovasi mahasiswa UGM di bidang teknologi energi. Tim SEMAR RACING KART TEAM dari Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih Juara 1 dalam kategori rancang bangun gokart listrik dan Juara 2 Balap Gokart listrik yang diselenggarakan di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor Jawa Barat pada tanggal 5-7 November 2024. Lomba yang bertajuk “Innovation and Competition in Electricity” ini merupakan ajang tahunan yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk berkompetisi dalam inovasi teknologi di bidang kelistrikan yang diikuti oleh 52 tim dari perguruan tinggi seluruh Indonesia. Kompetisi ini melibatkan 31 perguruan tinggi dari Jawa dan 21 perguruan tinggi luar Jawa.

General Manager PT PLN Puslitbang Mochamad Soleh, mengatakan, ajang PLN ICE Kategori Rancang Bangun Gokart Listrik ini merupakan rangkaian peringatan Hari Listrik Nasional ke-79 dan sekaligus bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN atau PLN Peduli. “Melalui kegiatan PLN ICE 2024, kami mengajak para akademisi dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk menunjukan inovasi terbaiknya pada kompetisi rancang bangun gokart listrik,” ujar Soleh, dalam keterangan resminya.

Pencapaian ini merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi tim SEMAR RACING KART TEAM UGM dalam menciptakan solusi inovatif yang mendukung pengembangan sektor kelistrikan di Indonesia, prinsip-prinsip desain kendaraan listrik, menguasai teknologi komponen kendaraan listrik, pemahaman terhadap regulasi sesuai standar keamanan yang berlaku.. Semoga keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi dan berkompetisi di ajang nasional maupun internasional.

Selamat kepada Tim SEMAR RACING KART TEAM UGM!
Anggota team: Muhammad Idham Novanto / ketua (Teknik Mesin 2020), Muhammad Zuhdi (Teknik Mesin 2022), Muhammad Raihan Tsani (Teknik Mesin 2022), Dwi Fikri Mustakim (Teknik Mesin 2021), Arvian Naufal Zufar (Teknik Mesin 2020), dan Hannan Nur Muhammad (Teknik Elektro 2021)
Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Jayan Sentanuhady, S.T., M.Eng., IPU., ASEAN Eng.

source:
PLN Bikin Kompetisi Bikin Gokart Listrik Antar Mahasiswa
PLN ICE 2024: Universitas Gadjah Mada Raih Juara 1 dalam Kompetisi Rancang Bangun Gokart Listrik – Pantau.com
PLN gelar kompetisi rancang gokart listrik antar perguruan tinggi

Tekun Berproses dan Terus Belajar melalui Lomba bersama Alif

Juara merupakan tradisi bagi Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, sebuah tradisi yang dilestarikan oleh semua unsur yang terdapat di departemen, mulai dari dosen, mahasiswa, hingga tenaga kependidikan. Bukan merupakan hal baru bila tersiar kabar bahwa civitas akademika DTMI UGM menjadi juara di suatu lomba atau memperoleh penghargaan, seperti mahasiswa Teknik Industri Angkatan 2021 bernama Muhammad Alif Rahman.

Alif bersama dengan timnya berjaya membawa nama Teknik Industri UGM dengan menjadi juara pada 3 kompetisi tingkat nasional sekaligus di bulan Oktober 2024, yaitu Kahforward Innovation Competition 2024 (juara 2 dan The Most Innovative Project Winner), Sebelas Maret Business Case Competition 2024 (juara 1 dan The Most Problem Solving Winner), dan UI Innovation War Business Case Competition 2024 (First Runner Up (juara harapan 1)). Meski 3 kompetisi tersebut melaksanakan tahap akhir pada bulan Oktober, Alif menginformasikan bahwa sebenarnya tahapan awal dan semifinalnya sudah berlangsung sebelum Oktober, seperti kompetisi Kahforward yang dimulai pada bulan Juni, Sebelas Maret Business Case Competition di bulan Agustus, dan UI Innovation War pada bulan Agustus juga. Mengenai 3 lomba yang dimenangkan, Alif menyatakan bahwa ketika ia memperoleh info lomba-lomba yang mengangkat business case tersebut, ia   langsung menghubungi teman-temannya di Teknik Industri karena dalam perkuliahan, Teknik Industri juga menyinggung tentang bisnis. Oleh karena 3 kompetisi yang dimenangkan Alif dan tim bersifat terbuka untuk semua disiplin, meski Alif dan tim seluruhnya merupakan mahasiswa Teknik Industri, mereka tidak segan untuk menimba ilmu dari mahasiswa yang berasal dari disiplin-disiplin ilmu lain yang berkaitan dengan kompetisi business case. “Aku merasa ini bisa dikerjakan teman-teman Teknik Industri sehingga aku mengajak teman-teman untuk ikut, tetapi jika kami melihat cakupan business case yang luas dan ada yang di luar bidang Teknik Industri, kami juga meminta pendapat teman-teman dari fakultas-fakultas lain,” tutur Alif.

Dalam berproses selama mengikuti lomba secara berkelompok, tentu dinamika tidak dapat dihindari. Alif menyatakan bahwa ketika sedang mengerjakan business case selama 1-2 minggu dan melaksanakan brainstorming, kemudian terjadi dinamika dalam kelompoknya, ia merasa cukup terbantu dengan ketentuan tim dalam kompetisi business case yang diharuskan beranggotakansebanyak 3 orang. “Jika anggotanya ada 3 orang dan terdapat perbedaan pendapat antara anggota 1 dengan yang lain, maka ada yang bisa menjadi penengah untuk kemudian bersama-sama mencari solusi terbaik, dengan mengambil insight dari masing-masing anggota untuk kemudian dicari jalan tengahnya,” ujarnya. Alif juga mengakui bahwa dalam berproses, masing-masing anggota juga belajar untuk saling mengalah, terutama apabila terdapat ide anggota lain yang dirasa lebih baik untuk menyelesaikan persoalan dalam lomba jika dibandingkan dengan idenya sendiri setelah melaksanakan diskusi. “Kita ada tahap pengumpulan ide, kemudian diskusi untuk menentukan kelemahan dan kelebihan ide masing-masing, sehingga ide-ide yang belum sesuai dengan kebutuhan penyelesaian lomba ini akan kami eliminasi. Harapannya adalah masing-masing anggota juga bisa berbesar hati jika idenya belum dapat digunakan,” tambahnya. Alif menuturkan bahwa komunikasi yang baik dari semua anggota kelompok menjadi kunci penting agar dapat menyelesaikan tantangan lomba dengan baik. “Kita tentukan, semisal hari ini tidak bisa mengerjakan, kita bisa bicarakan mengapa tidak bisa dan kapan waktu yang semua anggota bisa,” jelasnya.

Alif sendiri sudah tidak asing dengan dunia lomba. Sejak SMP ia sudah mengikuti banyak perlombaan, mulai dari lomba kepramukaan, karya tulis ilmiah, dan business case ketika ia berkuliah di Teknik Industri. “Ketika kuliah ketemu business case, aku merasa ini hal baru dan seru kalau ditekuni, sehingga jika aku belum mencapai achievement paling tinggi di business case, aku akan coba terus,” tutur Alif. Aktif mengikuti kompetisi memungkinkan Alif untuk bertemu dan berdiskusi dengan banyak orang, terutama dengan peserta lain dan juga top company yang menjadi penyelenggara kompetisi sehingga bisa memperluas relasi. Meski begitu, Alif menyatakan bahwa oleh karena diperlukan ketekunan dalam mengikuti lomba, maka kesediaan mengikuti lomba diserahkan kepada mahasiswa masing-masing, “Semua tergantung apakah seseorang mau belajar hal baru atau tidak, bisa tekun atau tidak, dan apakah mengikuti lomba adalah hal yang menarik bagi dia,” jelasnya.

 Kuliah Teknik Industri yang mencakup banyak bidang membuatnya membutuhkan sebuah ajang untuk penerapan, dan menurut Alif, mengikuti lomba adalah salah satunya. “Ketika di kuliah, kita terpaku dengan sistem, semisal kita ada masalah, maka tahap penyelesaiannya sudah ada. Dalam lomba, kita bisa melakukan eksplorasi dengan lebih bebas, bukan hanya bidang ilmu Teknik Industri saja, namun juga bidang-bidang ilmu lain yang terkait,” tuturnya. Dengan memahami konsep-konsep sederhana dari bidang ilmu lain, Alif juga menemukan manfaat untuk mengumpulkan bekal guna menghadapi dunia kerja yang bersifat majemuk divisi dan bidangnya.

Saat ditanya mengenai pesan kepada adik-adik tingkatnya yang tertarik untuk mengikuti lomba, Alif menyatakan agar berani mencoba. “Lomba ada banyak macamnya, mulai dari lomba keindustrian, lomba business case, dan lomba-lomba yang lain, sehingga di tahun-tahun awal akan lebih baik jika mencoba berbagai bidang lomba. Jika sudah dicoba semua, maka bisa membuat prioritas untuk mengikuti lomba-lomba yang dirasa menarik dan dapat diikuti,” tuturnya. Alif juga menyarankan untuk sesering mungkin mengikuti seminar keilmuan dalam rangka mencari pembimbing yang bisa memandu dalam mengerjakan lomba, terutama lomba business case. Sebagai penutup, Alif berpesan agar mahasiswa menekuni proses yang berjalan dan agar tidak cepat puas dengan apa yang telah diperoleh. “Jika kita sudah mendapat pencapaian yang tinggi, maka kita harus berusaha untuk mendapatkan yang lebih tinggi lagi,” pungkasnya.