Arsip:

SDGs 8

Penguatan Pentingnya Solidaritas Alumni dan Pengembangan Kemampuan Non Teknis Mahasiswa melalui Munas III KAMIGAMA dan Reuni Akbar Teknik Mesin UGM

Keluarga Alumni Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (KAMIGAMA) berpartisipasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) III KAMIGAMA dan Reuni Akbar Teknik Mesin UGM yang diadakan pada Sabtu (23/11), bertempat di Auditorium dan Selasar Gedung Smart and Green Learning Center (SGLC) FT UGM. Munas III KAMIGAMA dan Reuni Akbar ini merupakan bagian dari rangkaian acara untuk memperingati Lustrum Teknik Mesin UGM 65.

Diawali oleh sambutan Ketua Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, Prof. Budi Hartono, yang menekankan pentingnya sinergi antara UGM, alumni, dan seluruh stakeholder yang terlibat. “Penting untuk kita menjaga semangat guyub, rukun, dan migunani,” tutur Prof. Budi Hartono. Dilanjutkan dengan pembukaan acara oleh Ketua KAMIGAMA periode 2020-2024, Ir. Priyatna (Teknik Mesin 1986, Presiden Direktur PT Varsha Zamindo Laksana), kembali menegaskan pentingnya komunikasi dalam memperkuat relasi. “Dengan komunikasi, kita bisa saling mengenal dengan lebih baik,” tuturnya.

Pemapar pertama dalam Munas adalah Ketua Program Studi (Kaprodi) Sarjana Teknik Mesin UGM, Ir. Muslim Mahardika, Ph.D., yang mempresentasikan profil Prodi secara singkat sekaligus membuka pintu saran dan masukan dari alumni untuk penyusunan kurikulum baru. “Dalam kurikulum, kami sangat memprioritaskan pada hands on learning yang diwujudkan dalam capstone design, sehingga mahasiswa dapat memahami praktik dengan lebih baik,” jelas Dr. Muslim. Setelah paparan, acara dilanjutkan dengan gelar wicara Inspirational Talk yang dimoderatori oleh Priyatno Bambang Hernowo (Teknik Mesin 1989, Direktur Utama PT. Anindya Mitra Internasional) dan mengundang 2 orang narasumber, Mochamad Soleh (Teknik Mesin 1996, General Manager PLN Puslitbang) dan Yuswohady (Teknik Mesin 1988, Managing Partner Inventure Indonesia). Dalam gelar wicara tersebut, Mochamad Soleh memaparkan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi mahasiswa dan lulusan Teknik Mesin adalah adanya gap antara teori di perkuliahan dengan masalah yang dihadapi di pekerjaan. “Mahasiswa harus bisa membuat dirinya merasa nyaman dalam pekerjaannya, sehingga gap itu nanti bisa dipersempit dengan terus berkembang dan belajar,” tuturnya. Mochamad Soleh juga menekankan pentingnya jaringan alumni untuk dibangun secara formal. Senada dengan itu, Yuswohady menerangkan banyak manfaat dari memelihara jaringan alumni. “Jaringan alumni membantu dalam pekerjaan, dapat mempertemukan dengan banyak orang untuk memperluas perspektif, serta menjadi ajang alumni untuk berbagi pengalaman guna membangun keterampilan non teknis,” imbuhnya. Seusai gelar wicara dan makan siang, Munas dilanjutkan dengan sidang AD ART, diawali dengan realisasi dan laporan pertemuan dengan PP KAGAMA oleh Ir. Priyatna, pembentukan kesepakatan mengenai rencana AD ART 2025-2029, serta pengukuhan pengurus baru KAMIGAMA periode 2025-2029. Diperoleh hasil bahwa struktur kepemimpinan yang dianut oleh KAMIGAMA berbentuk presidium sudah baik dengan tanpa pemisahan hirearkis, namun ada evaluasi mengenai penguatan jaringan alumni. Mengenai pengurus, Mochamad Soleh dikukuhkan menjadi ketua baru KAMIGAMA, dengan pengurus formatur Yuswohady dan Gilang Andriawan (Teknik Mesin 2004).

Usai Munas III KAMIGAMA, alumni Teknik Mesin UGM dari berbagai angkatan mengikuti Reuni Akbar Teknik Mesin UGM pada malam harinya. Dibuka dengan sambutan Penanggungjawab Munas III KAMIGAMA dan Reuni Akbar, Rakha N. Flazui, ia menyatakan bahwa solidaritas adalah kekuatan dari Teknik Mesin. “Dengan adanya solidaritas antara alumni, mahasiswa, dan civitas akademika, maka jalan baru bagi generasi-generasi selanjutnya akan banyak terbuka,” ungkap Rakha. Mochamad Soleh selaku ketua KAMIGAMA yang baru turut memberikan sambutan, dengan menekankan pada kekompakan. “Dengan kepengurusan KAMIGAMA yang baru, semoga semua bisa kompak, saling mendukung, dan tak lupa semoga malam reuni ini bisa memberi kesan,” tuturnya. Setelah dibuka dengan sambutan dan tarian dari UKM Swagayugama, acara dilanjutkan degan gelar wicara lintas dekade yang menghadirkan alumni dari 3 angkatan berbeda, yakni Bapak Iwan (Teknik Mesin 1967), G. Daru P. Dewanto (Teknik Mesin 1988), dan Mochamad Soleh, dengan dimoderatori oleh Ir. Joko Waluyo, MT., Ph.D.. Melalui gelar wicara tersebut, para alumni banyak mengisahkan kenangan-kenangan masa kuliahnya, mulai dari kegiatan yang sering diikuti sampai dengan interaksi dengan mahasiswa di luar Fakultas Teknik. Dari berbagai kisah dan juga ilmu yang dibagikan oleh narasumber, dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa Teknik Mesin UGM perlu untuk meningkatkan kemampuan non teknisnya agar dapat tetap bertahan dalam persaingan dunia kerja. Sebagai pesan penutup, para narasumber kembali menegaskan pentingnya solidaritas dari para anggota KAMIGAMA, sehingga dengan kuatnya solidaritas, maka KAMIGAMA dapat memberikan lebih banyak kontribusi kepada almamater.

Teknik Industri Gelar Temu Alumni di Jakarta

Teknik Industri UGM menggelar temu alumni Keluarga Teknik Industri Gadjah Mada (KATIGAMA), Sabtu (5/10) lalu bertempat di Rumah Sarwono, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kegiatan berlangsung meriah dan dihadiri ratusan alumni yang tersebar di berbagai wilayah.

Ketua Departemen Teknik Mesin dan Industri, Prof. Budi Hartono menyampaikan sampai saat ini Teknik Industri UGM telah mencetak lebih dari ribuan alumni yang tersebar di seluruh Indonesia. Para alumni ini bekerja di berbagai bidang, baik sebagai akademisi, peneliti, industri, pemerintahan, konsultan, wiraswasta dan staf ahli di berbagai instansi pemerintah, BUMN maupun swasta. “Dengan semakin besarnya jumlah alumni yang dimiliki ini perlu diadakan kegiatan yang dapat mempererat jalinan komunikasi serta memberikan inspirasi bagi alumni muda dan mahasiswa,” katanya.

Untuk itu, Teknik Industri UGM bekerja sama dengan Pengurus KATIGAMA mengadakan acara “Temu Alumni dan Pengembangan Kurikulum Teknik Industri”. Kegiatan ini dilaksanakan sekaligus dalam rangka sosialisasi munas katigama yang akan digelar 10 November 2024.

“Temu alumni ini tidak hanya menjadi menjadi ajang temu kangen, tetapi juga sebagai saran bertukar informasi, membangun jejaring alumni serta memberikan wawasan bagi mahasiswa terkait pengembangan karier di masa depan,” terang Eko Achmadi Ketua Katigama.

Kegiatan temu alumni menghadirkan kurang lebih 150 alumni dan dihadiri oleh dosen-dosen DTMI untuk berbagi pengalaman dan berdialog bersama dalam pengembangan karier di masa depan.

(Humas DTMI/Dewi)

Angkat Proyek Promosi Pariwisata Lombok, Mahasiswa Teknik Industri UGM Raih Juara 2 Project Management Challenge 2024

PROLOG Team mahasiswa Program Studi Sarjana Teknik Industri Universitas Gadjah Mada sukses meraih Juara 2 pada ajang Project Management Challenge 2024 yang diselenggarakan pada Senin (30/09). Perlombaan yang diselenggarakan setiap tahun oleh Project Management Institute – Indonesia Chapter ini merupakan kompetisi tingkat internasional, yang kali ini diadakan di Kota Malang, Jawa Timur pada tanggal 28 hingga 30 September 2024. Pada tahun ini, kompetisi ini membawakan tema “Smart Tourism: Exploring Solutions for Sustainable Development Goals”, dengan Grand Final diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia dan Malaysia.

“Senang dan terharu sekali rasanya dapat berpartisipasi dalam meraih gelar Juara 2 pada Project Management Challenge 2024 kali ini. Di tengah persaingan yang ketat dengan mahasiswa program sarjana dan magister di Indonesia dan Asia, kami tetap mampu membuktikan kualitas dan kerja sama tim kami. Tentunya, semua ini berkat doa dan dukungan dari orang-orang terdekat kami,” ungkap Gregor Dalton, leader dari PROLOG Team.

Dalam kompetisi Project Management Challenge 2024, PROLOG Team mengangkat proyek “MANDALIKA: Mobile Application for Discovering and Exploring Lombok Attraction”, yang diharapkan mampu memperkenalkan Lombok pada wisatawan mancanegara melalui berbagai event menarik, salah satunya MotoGP. Penyusunan perencanaan proyek tersebut juga dibantu oleh Ir. Hilya Mudrika Arini, Ph.D. dan Ir. Sinta Rahmawidya Sulistyo, Ph.D. sebagai dosen pembimbing. Pada tahap Grand Final, berbagai masukan dari dewan juri yang berpengalaman mampu menyempurnakan ide dan pemahaman para peserta terkait implementasi manajemen proyek dalam dunia profesional.

Selain mempresentasikan proyek MANDALIKA tersebut, PROLOG Team juga harus menyusun ide dan rencana proyek baru berdasarkan hasil observasi dan analisis secara langsung pada Kampung Warna Warni Jodipan dan Kampung Tridi di Kota Malang. Mereka dituntut untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menyusun ide proyek yang akan diterima secara langsung oleh Pemerintah Kota Malang. “Hal ini sangat challenging karena kita harus menyusun ide dan rencana proyek secara matang hanya dalam waktu 1 malam atau kurang dari 12 jam sehingga kami tidak memiliki waktu tidur dan istirahat,” ungkap Muthi Amalia, anggota PROLOG Team dan mahasiswa Fast Track Teknik Industri UGM.

Hasil tidak mengkhianati usaha, PROLOG Team mampu meraih gelar Juara 2 pada ajang Project Management Challenge 2024, di mana hal tersebut menandakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Industri UGM mampu mempertahankan gelar juaranya sejak Project Management Challenge 2023 silam. Harapannya, mahasiswa Program Studi Sarjana Teknik Industri UGM mampu berpartisipasi kembali pada Project Management Challenge 2025 yang akan diadakan di Kota Yogyakarta dan mampu merebut gelar juara 1 nantinya.

Artikel: Gregor Dalton Maranatha Lekatompessy
Penyunting: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.
Narahubung: Gregor Dalton Maranatha Lekatompessy (087705727327)

Inovasi “WEAR-TAPS” Hantarkan UGM Raih Juara 1 Lomba Poster Ergocamp VIII


Tim “ERGOSSONG” Teknik Industri UGM berhasil menjuarai lomba poster dalam perhelatan Ergocamp VIII yang diadakan oleh Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) pada tanggal 7-8 Agustus 2024. Perhelatan yang berlokasi di Bandung ini memiliki 2 mata acara utama, yaitu Kongres PEI untuk dosen dengan agenda pemilihan ketua PEI selanjutnya dan Lomba Esai dan Poster untuk mahasiswa. Tempat pelaksanaan dari Ergocamp VIII dibedakan berdasar mata acara utama, yaitu di Universitas Katolik Parahyangan untuk Kongres dan di Universitas Islam Bandung untuk Lomba Poster dan Esai.

Beranggotakan 3 orang, yaitu Shabrina Tias Warastri (Teknik Industri 2021), Damar Patria Senoaji (Teknik Industri 2021), dan Devi Pinasthika Sirait (Teknik Industri 2022), tim ERGOSSONG meraih juara 1, mengungguli 134 peserta lain dari 31 universitas di seluruh Indonesia, dan menjadi karya terbaik dari 50 poster yang dipertandingkan. Devi menyatakan bahwa proses Lomba Poster ini sudah berjalan sejak dibukanya pendaftaran pada 23 Maret 2024. “Proses poster kami sendiri berlangsung dari bulan Juni, sampai registrasi ditutup pada 22 Juli 2024. Poster-poster yang bertanding dicetak dengan ukuran A3, dipajang di 3 ruangan, dan dinilai secara langsung oleh para juri,” jelas Devi. Dari 50 poster yang bertanding, akan ditentukan 5 besar yang nantinya akan melaksanakan presentasi di hadapan dewan juri. Shabrina menginformasikan bahwa juri mengambil juara 1, 2, 3, harapan 1, harapan 2, dan juara favorit, dengan juara 1 diraih oleh tim ERGOSSONG Universitas Gadjah Mada, juara 2 diraih oleh tim ERGOCHEN dari Universitas Indonesia, juara 3 diraih oleh Muhammad Asaefuddin Nugraha dari Politeknik Ketenagakerjaan, juara harapan 1 diraih oleh Kania Sahara Oktavina dari Universitas Islam Bandung, juara harapan 2 diraih oleh tim HMTI UMI dari Universitas Muslim Indonesia, dan juara favorit diraih oleh tim Epskuy Team dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Sesuai dengan tema Ergocamp VIII “Ergonomi di Era Industri 4.0”, tim ERGOSSONG menyusun sebuah poster yang menawarkan sebuah inovasi bernama “WEAR-TAPS” (Wearable Tracking for Posture, Activity, and Physiological States). Devi menjelaskan bahwa inovasi yang merupakan penerapan teknologi 4.0 ke dalam sebuah wearpack ini menargetkan para pekerja yang beroperasi di lingkungan kerja high risk dan membutuhkan monitoring kondisi fisik mereka secara ketat dan real time, seperti di industri oil and gas sebagai penggunanya, dengan menggunakan aplikasi dalam monitoring secara real time. Ditinjau dari aspek ergonomika, inovasi ini menawarkan 3 fitur:

  1. oleh karena pekerja yang menjadi target pengguna riskan mengalami MSDs (musculoskeletal disorders/cedera tulang belakang), WEAR-TAPS akan melakukan tracking posisi tubuh dengan menggunakan standar RULA REBA, sehingga jika telah melebihi batas aman, WEAR-TAPS akan memberikan alert ke pengguna;
  2. berkaitan dengan detak jantung dan waktu istirahat dalam suatu pekerjaan, WEAR-TAPS juga akan melakukan pemantauan, sehingga ketika detak jantung dalam kondisi tidak wajar dan sudah memasuki waktu istirahat kerja, maka alat akan memberikan notifikasi kepada pengguna;
  3. pengguna bisa menggunakan fitur pengatur suhu dalam WEAR-TAPS, dengan pilihan heating pad untuk digunakan dalam kondisi lingkungan dingin dan cooling fan untuk digunakan dalam kondisi lingkungan yang panas.

Saat diminta kesannya selama mengikuti proses penjurian hingga juara, Devi menyatakan bahwa banyak hal dalam proses yang dilewati ternyata di luar ekspektasi kelompoknya, terutama saat melaksanakan technical meeting di Bandung. “Tapi ketika mengikuti kegiatan langsung di sana ternyata seru. Poin yang aku suka adalah ketika bertemu teman-teman dari universitas lain dan saling berbagi insight,” tuturnya. Di sisi lain, Devi merasa meski dalam timnya ia adalah yang paling muda dan banyak materi yang belum ia dapatkan di perkuliahan, rekan satu timnya dengan senang hati berbagi dan membimbing, sehingga ia bisa memperoleh materi lebih cepat dibanding teman-temannya dalam satu angkatan. “Take the opportunity and do your best. Jangan berorientasi sama menang atau kalah. Selama proses pengerjaan dan sepanjang kegiatan, cari insight sebanyak mungkin, karena dengan begitu, jadi ada keinginan untuk eksplor terus-menerus,” pesan Devi untuk teman-teman mahasiswa. “Semangat buat temen-temen 23 & 24, jangan lupa ya untuk mulai coba eksplorasi hal yang seru di perkuliahan yaitu mengikuti lomba, jangan malu dan malas untuk mencoba karena tidak ada ruginya,” tambah Shabrina.

Selain 2 agenda utama yang telah disebutkan, Ergocamp VIII juga mengadakan seminar nasional yang diisi oleh para ahli di bidang ergonomika, yaitu Prof. Ir. Hardianto Iridiastadi, MSIE., Ph.D., CPE. (Guru Besar ITB Bidang Ilmu Fisiologi Kerja), Ir. Tazar Marta Kurniawan, MBA., IPU., CRP. (Direktur Operasi PT. LEN INDUSTRI (Persero)), dan Ir. Hardianto Atmadja, S.E. (Presiden Direktur PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk), fieldtrip, ramah tamah untuk memperkuat bonding antar universitas, forum diskusi terkait topik-topik ergonomi dan industri, dan penampilan kreativitas dari para peserta sebagai penutup rangkaian Ergocamp VIII.